FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terkait isu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Dalam sebuah diskusi, Rocky menyoroti wawancara terbaru antara pengusaha besar, Founder Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan dengan Tempo, yang menurutnya memiliki kalkulasi politik tertentu.
“Kita melihat psikologi dari Aguan ketika dia mengiyakan wawancara Tempo. Ada kalkulasi yang sudah selesai sehingga semua kalimat yang diterangkan Aguan menunjukkan bahwa ada hal yang diperhitungkan secara cermat,” ujar Rocky.
Menurut Rocky, wawancara ini tidak lepas dari upaya untuk menyelamatkan citra Presiden Joko Widodo.
“Ini mungkin sekadar untuk menyelamatkan wajah Presiden Jokowi di tengah konstelasi politik saat ini,” tambahnya.
Rocky juga menyinggung teori lama bahwa pemerintah memanfaatkan oligarki untuk menarik investasi asing ke proyek IKN.
“Jokowi memaksa oligarki ini berinvestasi sebagai umpan sehingga asing bisa masuk. Tapi apakah ini benar atau hanya sekadar teori omong kosong?” tanyanya.
Lebih lanjut, Rocky menyebut bahwa konfirmasi dari Aguan justru mengindikasikan bahwa proyek IKN adalah “omong kosong besar”.
Ia mengaitkan hal ini dengan kasus sebelumnya, di mana dirinya sempat diperiksa polisi atas pernyataannya yang menyebut Presiden Jokowi menyebarkan hoaks soal IKN.
Sebelumnya diberitakan,
Founder Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, mengungkap alasan investasi di mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Aguan, ia dan para taipan tak bisa menolak permintaan Jokowi agar menanamkan uangnya di IKN. “Itu perintah,” kata Aguan, seraya terbahak.