agama: Kristen

  • Kapolri Hadiri Doa Lintas Agama TNI-Polri dan Masyarakat Bali, Ikhtiar Pilkada Damai

    Kapolri Hadiri Doa Lintas Agama TNI-Polri dan Masyarakat Bali, Ikhtiar Pilkada Damai

    Denpasar

    Usai meninjau dan memberi bantuan ke para pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melanjutkan kunjungan kerja ke Bali. Di Pulau Dewata, Kapolri mengikuti doa berama lintas agama bersama TNI-Polri dan masyarakat Bali.

    Acara doa bersama lintas agama bersama TNI-Polri dan masyarakat Bali ini digelar di GOR Yudomo, Praja Raksaka Kepaon, Denpasar, Bali, Selasa (19/11/2024). Hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Agenda ini merupakan bentuk ikhtiar dalam menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Bali.

    Doa Bersama Lintas Agama bersama TNI-Polri dan Masyarakat Bali Foto: dok ist

    Turut mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yakni Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Bali Irjen Daniel Aditya Jaya, Astamaops Komjen Verdianto Bitticaca, Dankorbrimob Komjen Imam Widodo, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho, hingga Kapusdokkes dr. Irjen Asep Hendradiana.

    Adapun tokoh agama yang hadir memimpin doa dalam kegiatan ini yaitu, I Nyoman Kenaka (Parisada Hindu Dharma Indonesia/ PHDI Prov Bali) sebagai perwakilan agama Hindu, K.H. Drs. Mahrusun H, M.Pd.I (Majelis Ulama Indonesia/ MUI Prov Bali) sebagai perwakilan Agama Islam, Oscar Naib Wanouw (Perwakilan Umat Buddha Indonesia/ WALUBI Prov Bali) perwakilan dari agama Budha.

    Hadir pula Adinata, S.E (Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia/MATAKIN Prov Bali) perwakilan dari agama Konghuchu, Romo Eventius Dewantoro (Keuskupan Prov Bali) perwakilan dari Agama Katolik, serta Bishop I Nyoman Agustinus, M.Th (Musyawarah Pelayanan Umat Kristen/MPUK Prov Bali) perwakilan dari Agama Kristen Protestan.

    Peserta dalam doa bersama lintas agama berjumlah 740 orang. Hadir dari Forkopimda Prov Bali sebanyak 8 orang, tokoh agama dan tokoh masyarakat Bali sebanyak 13 orang, Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan instansi terkait sebanyak 143 orang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali sebanyak 56 orang, pejabat Kodam IX Udayana sebanyak 46 orang, pejabat Polda Bali sebanyak 74 orang, serta personel TNI dan Polri sebanyak 400 orang.

    (hri/tor)

  • 4
                    
                        Kasus Ivan Sugianto di Surabaya, dari Suruh Siswa Menggonggong hingga Terindikasi Terlibat Judi "Online"
                        Surabaya

    4 Kasus Ivan Sugianto di Surabaya, dari Suruh Siswa Menggonggong hingga Terindikasi Terlibat Judi "Online" Surabaya

    Kasus Ivan Sugianto di Surabaya, dari Suruh Siswa Menggonggong hingga Terindikasi Terlibat Judi “Online”
    Editor
    KOMPAS.com

    Ivan Sugianto
    , pengusaha yang ditahan karena menyuruh seorang siswa SMA untuk sujud dan menggonggong, kini juga terindikasi terlibat judi
    online
    sehingga rekeningnya diblokir oleh Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
    Pengamat kepolisian dan hukum pidana mengatakan polisi wajib menyelidiki temuan PPATK terkait pengusaha asal
    Surabaya
    tersebut.
    Pasalnya, menurut pengamat, PPATK tak mungkin memblokir rekening seseorang tanpa ada indikasi kuat yang mengarah pada pencucian uang.
    “Jangan sampai informasi pelanggaran hukum lainnya ini malah menguap dan tidak dituntaskan karena itu akan jadi blunder, polisi akan dianggap melindungi Ivan,” kata pengamat kepolisian dari
    Institute for Security and Strategic Studies
    (ISESS) Bambang Rukminto pada Minggu (17/11).
    Namun, Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur hingga Minggu (17/11P) menyatakan bahwa mereka sejauh ini hanya “fokus” menangani kasus dugaan intimidasi terhadap Ivan.
    Sosok Ivan menjadi sorotan warganet setelah videonya saat membentak siswa SMA bernama EN viral di media sosial.
    Ivan disebut tak terima dengan lelucon “rambut seperti pudel” yang diutarakan oleh EN, siswa SMA Kristen Gloria 2, kepada anaknya yang merupakan siswa SMA Cita Hati Surabaya.
    Dia lalu mendatangi sekolah EN, lalu menyuruh EN meminta maaf dengan cara sujud dan menggonggong. Cara ini, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), “arogan” serta “merendahkan martabat anak”.
    Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi oleh SMA Kristen Gloria 2. Polisi lalu menangkap Ivan pada Kamis (14/11) di Bandara Juanda Surabaya.
    Dia dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 335 ayat (1) butir 1 KUHP dengan ancaman hukuman tiga tahun penjara.
    Ivan sempat menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya melalui pesan video. Saat itu, dia menyatakan akan menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya.
    Namun setelah itu, belum ada respons dari pihak Ivan termasuk soal temuan PPATK.
    Berikut fakta-fakta yang terungkap sejauh ini terkait kasus yang menjerat Ivan.
    Penelusuran ini masih berkembang dan PPATK juga masih menghitung nominalnya.
    “Yang kami bekukan rekening IS untuk Valhalla Club dan yang terkaitnya,” kata Ivan. Valhalla yang dia maksud adalah sebuah klub malam di Surabaya.
    Saat menelusuri aliran dananya, Ivan mengatakan tim analis PPATK menemukan sejumlah transaksi terkait dengan judi
    online.
    Pada Minggu (17/11), PPATK menyatakan belum ada perkembangan terbaru yang bisa disampaikan soal temuan ini.
    Namun Humas PPATK, Natsir Kongah, mengatakan analisis itu mereka lakukan berdasarkan laporan yang disampaikan oleh penyedia jasa keuangan.
    Hasil analisis, kata dia, biasanya juga mereka serahkan kepada penegak hukum.
    Soal temuan ini, pakar hukum pidana dari Universitas Trisaksi, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan ketika rekening seseorang dibekukan oleh PPATK berarti ada sejumlah transaksi yang terjadi secara berkelanjutan dan mengarah pada dugaan pencucian uang.
    “Itu tidak hanya pada satu momen. Karena itu, orang ini dijerat TPPU [tindak pidana pencucian uang,” kata Fickar.
    “Artinya kalau dia punya usaha, di balik kegiatan usahanya itu ada penyamaran hasil kejahatan, hasil yang ilegal menjadi legal,” sambungnya.
    Bambang Rukminto dari ISESS juga berpendapat senada. Menurutnya, PPATK tak mungkin memblokir rekening seseorang tanpa dasar yang kuat.
    “PPATK bisa disomasi kalau itu tidak benar, jadi pasti tidak sembarangan memblokir rekening seseorang, pasti ada aliran dana yang dicurigai,” kata Bambang.
    Menurutnya, polisi semestinya bisa proaktif mengusut temuan PPATK itu tanpa perlu ada yang melaporkan.
    “Polisi bisa membuat laporan model A berdasarkan temuan PPATK, enggak perlu menunggu ada pelapor,” kata Bambang.
    “Tinggal bagaimana komitmen kepolisian untuk menindak lanjuti dalam penyelidikan juga membukanya secara transparan.”
    Namun sejauh ini, Polrestabes Surabaya menyatakan pihaknya “tidak menangani” temuan PPATK itu.
    “Yang kami tangani hanya masalah laporan dari SMA Gloria, kasus untuk anak itu. Kalau yang lain-lain, sampai sekarang belum ada,” kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi, kepada wartawan Mustofa El Abdy yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
    Foto-foto itu kemudian memicu spekulasi warganet yang mengaitkan tindakan Ivan dengan relasinya Ivan dengan aparat.
    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Harianto, merespons spekulasi itu dan mengatakan bahwa perwira menengah di dalam foto tersebut “bukan bekingan atau rekan bisnis” Ivan.
    “Foto tersebut diambil 18 September 2024. Ivan S dan pamen TNI sudah bersahabat sejak lama,” kata Hariyanto melalui keterangan tertulis.
    Hariyanto mengatakan, tindakan Ivan tidak berkaitan dengan perwira TNI yang berfoto bersamanya.
    “Mereka berteman seperti layaknya sahabat biasa dan tidak ada hubungan bisnis, apalagi sampai menjadi beking,” ujar Hariyanto.
    Sementara itu, polisi merespons foto tersebut dengan menyatakan bahwa mereka “fokus pada penanganan kasus”.
    “Kami fokus ke penanganan perkaranya saja, soal yang lain-lain itu enggak. Pokoknya masyarakat boleh percaya kepada polisi. Dengan ditahannya Ivan, itu kan berarti menyatakan bahwa polisi itu serius untuk penanganan perkara ini,” ujar AKP Rina Shanty Dewi.
    Kuasa hukum EN, Reifon Cristabella, mengatakan bahwa tindakan dugaan intimidasi terhadap kliennya pertama kali terjadi di lingkungan sekolah pada 21 Oktober 2024.
    “Tidak ada yang melerai kecuali security dan ayah korban,” kata Bella.
    Namun, ketika dilerai, Ivan tidak memberi izin. Tak lama setelahnya, EN dipindahkan ke satu ruangan di dalam sekolah.
    Pada saat dipindahkan, sangat disayangkan, kejadian yang saya sebutkan di depan, berlutut dan menggonggong terulang kembali,” jelas Bella.
    Bella juga mengeklaim “tidak pernah terjadi perkelahian antara EN dan anak Ivan.
    Dia menyebut bahwa kedua anak itu baru mengenal dan bertatap muka ketika Ivan mendatangi korban dan keluarganya ke sekolah. Menurut Bella, “tidak pernah ada aksi bullying atau perkelahian”.
    “Kami justru mempertanyakan, orang-orang dewasa yang datang itu siapa dan kapasitasnya sebagai apa dan untuk apa datang di situ,” tutur Bella.
    Pihak sekolah memutuskan melaporkan kejadian itu ke polisi lantaran membuat para orang tua siswa merasa resah dan terintimidasi.
    Korban dan keluarganya pun disebut sempat trauma dan masih butuh waktu untuk memulihkan diri atas apa yang terjadi.
    Ketua KPAI, Ai Maryati, mengecam tindakan Ivan karena dianggap main hakim sendiri dan telah “merendahkan martabat anak”.
    Dia mengingatkan orang tua untuk bisa menahan diri saat menghadapi konflik antar-sesama anak.
    “Orang tua itu kan orang dewasa, jadi perilaku yang merendahkan harkat dan martabat anak itu tidak boleh terjadi. Itu yang kami sesalkan. Kami melihatnya sebagai arogansi, dan ada relasi kuasa yang sangat timpang,” kata Ai ketika dihubungi.
    Selain itu, Ai juga menegaskan bahwa penyelesaian konflik antar-anak semestinya dilakukan secara hati-hati dan mengutamakan kepentingan terbaik anak.
    Penyelesaian dengan cara yang dilakukan Ivan, menurutnya, hanya akan membuat anak trauma.
    Ai mengatakan, KPAI akan memastikan korban dan keluarganya mendapat pendampingan dan pemulihan.
    Kembali ke kasus Ivan, Bambang Rukminto mengatakan besar kemungkinan kasus ini akan bergulir panjang dan menguak kasus hukum lainnya.
    Sebelumnya pernah terjadi kasus dengan pola serupa pada Rafael Alun Sambodo, mantan pegawai Pajak yang divonis korupsi setelah tindakan arogan putranya menganiaya seorang anak.
    Sementara itu, Fickar mengatakan, mengemukanya dugaan lain terkait Ivan adalah “berkah akibat viral”.
    “Satu kasus membuka siapa sebenarnya orang ini. Mungkin karena merasa banyak kenalannya, dia merasa arogan dan merasa posisinya di atas hukum. Jadi ketika dia membela anaknya, dia lakukan dengan cara-cara yang arogan juga,” kata Fickar.
    Wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Mustofa El Abdy berkontribusi dalam liputan ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Film Bunda Maria Terancam Diboikot karena Pilih Aktris Keturunan Israel

    Film Bunda Maria Terancam Diboikot karena Pilih Aktris Keturunan Israel

    Jakarta, Beritasatu.com – Film Mary yang menceritakan perjalanan hidup Bunda Maria mendapat kritik keras dan terancam diboikot. Film yang akan tayang pada 6 Desember 2024 di Netflix itu dihujat karena menggunakan aktris keturunan Israel.

    Kecaman juga datang karena pembuat film terkesan mengabaikan representasi Palestina dan Arab dalam film yang menceritakan perjalanan hidup ibu Yesus Sang Juru Selamat. Dari daftar pemeran film Mary, seluruhnya memiliki latar belakang Eropa dan Israel.

    Pemeran Mary atau Bunda Maria adalah aktris Israel, Noa Cohen. Kehadiran Noa Cohen justru dianggap tidak sesuai dengan latar belakang Bunda Maria yang diklaim merupakan orang Palestina.

    “Peran Cohen sebagai Maria dikritik karena dianggap menghapus identitas Palestina dan menyebarkan ketidakakuratan sejarah tentang keluarga Kristus,” tulis New Arab, Senin (18/11/2024).

    Film Mary yang diperani Noa Cohen akan tayang di Netflix pada 6 Desember 2024. Noa Cohen berperan sebagai Mary atau Bunda Maria. – (Netflix/DOK)

    Rekam jejak Noa Cohen juga disangkutpautkan dengan film ini. Banyak netizen geram karena partisipasi Noa Cohen dalam film Silent Game. Dalam film itu, Noa Cohen dituduh berpartisipasi dalam pemutihan sejarah mengenai pembersihan etnis Azerbaijan terhadap 120.000 orang Kristen di Artsakh.

    Beberapa pengguna media sosial langsung mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap film ini di platform X. Salah seorang pengguna berpendapat, “Seluruh pemeran utama adalah orang Eropa berkulit putih, kecuali satu orang yang birasial,” keluh salah satu pengguna X.

    “Setiap orang Kristen yang mendukung film ini adalah bodoh dan delusional,” tambah pengguna X lainnya.

    Tuduhan ini merujuk pada hubungan historis Israel dengan Azerbaijan, negara mayoritas Muslim yang menyuplai Israel dengan minyak mentah, sementara senjata Israel berperan penting dalam kemenangan Baku pada Perang Nagorno-Karabakh 2020.

    Sebuah postingan terpisah menyoroti kontradiksi dalam pemilihan aktris Israel di tengah serangan yang semakin intensif terhadap orang Kristen Palestina, Muslim, dan tempat ibadah sejak dimulainya perang di Gaza.

    “Ada sesuatu yang sangat menyinggung memiliki seorang aktor Israel memainkan Maria, ibu Yesus, sementara Israel sedang melakukan genosida terhadap Palestina, membunuh beberapa komunitas Kristen tertua di dunia, dan menghapus situs warisan mereka,” tulis salah satu postingan.

    Sementara sutradara film Mary, DJ Caruso, mengatakan kepada Entertainment Weekly bahwa keputusan untuk memilih aktor Israel dalam peran utama sengaja dilakukan. Ia malah mengatakan hal itu dilakukan untuk mempertahankan orisinalitas.

    “Penting bagi kami agar Maria, bersama sebagian besar pemeran utama, dipilih dari Israel untuk memastikan keaslian,” ucapnya.

  • SEMARAK:  Wayang Kulit Kolaborasi Dalang Ki Mulyono dan Niken Salindry Meriahkan Dies Natalis UKSW

    SEMARAK:  Wayang Kulit Kolaborasi Dalang Ki Mulyono dan Niken Salindry Meriahkan Dies Natalis UKSW

    TRIBUNJATENG.COM – Meriah, penuh makna, dan membanggakan adalah gambaran Pagelaran Wayang Kolaborasi bertajuk Rama Tambak yang digelar untuk memperingati Dies Natalis ke-68 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bertema “Berdampak Bagi Dunia”. Berlangsung di Alun-Alun Pancasila Salatiga pada Sabtu (16/11/2024) malam hingga Minggu (17/11/2024) dini hari, acara ini menarik ribuan penonton yang datang untuk menyaksikan perpaduan seni tradisi dan inovasi kekinian.

    Dalang kenamaan Ki Mulyono Purwo Wijoyo memukau hadirin dengan kepiawaiannya membawakan kisah heroik Rama Wijaya yang membangun tambak demi menyelamatkan Dewi Sinta dari cengkraman Rahwana. Didukung oleh 30 pengrawit dari Klaten, alunan gamelan yang megah menambah kekuatan magis pada setiap adegan. Kisah ini mengajarkan pentingnya pengorbanan besar untuk mencapai tujuan hidup, membuktikan bahwa cinta dan kesetiaan mampu bertahan meski terpisah oleh jarak, dan menunjukkan bagaimana kerja sama yang tulus dapat mengatasi tantangan besar serta memberikan manfaat bagi banyak orang.

    Kolaborasi istimewa kemudian kian terasa dengan penampilan Niken Salindry yang membawakan lagu-lagu seperti Rondo Kempling, Nyidam Sari, Lestari, dan Lamunan. Kehadirannya bersama Cak Slendro dan Cak Andik memberikan sentuhan segar pada pertunjukan tradisional ini, menjadikannya penampilan yang tak hanya menghibur tetapi juga meninggalkan kesan mendalam. Ucapan selamat kepada UKSW, secara tulus juga disampaikan Niken di sela penampilannya.

    “Selamat ulang tahun UKSW. Semoga semakin lestari, jaya, sukses, dan berkembang,” ucapnya penuh harap.

    Beragam tarian tradisional turut menghiasi panggung, menghadirkan kekayaan budaya Nusantara. Tari Soyong oleh Sanggar Tari Sekar Rinonce menggambarkan kasih sayang antar manusia, Tari Piring yang penuh kelincahan dipersembahkan oleh siswa SD Kristen Satya Wacana, Tari Enggang memukau dari mahasiswa etnis Dayak UKSW, serta Tari Gambyong yang menyambut tamu dengan elegan.

    Tak hanya seni pertunjukan, acara ini juga menjadi ajang apresiasi produk lokal. Penonton menikmati aneka kuliner khas dan produk unggulan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Salatiga yang berjajar di lokasi. Selain itu berbagai stan oleh UKSW meliputi konsorsium fakultas UKSW, Divisi Promosi dan Komunikasi Publik, serta Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan turut memamerkan berbagai produk inovasi mahasiswa, menunjukkan sinergi antara budaya, pendidikan, dan kreativitas lokal.

    Setia dan berani

    Prosesi penyerahan wayang kepada Dalang Ki Mulyono Purwo Wijoyo oleh Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami dan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, M.M., menjadi momen penting yang menandai simbolisasi nilai-nilai moral dalam cerita. Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami, menyerahkan wayang Dewi Sinta yang disebut sebagai simbol perjuangan wanita 

    “Saya selaku rektor UKSW menyerahkan wayang yang kita kenal sebagai Dewi Sinta, sebagai simbol perjuangan seorang wanita mempertahankan kesuciannya dan kesetiaannya untuk bisa menempuh suatu perjalanan dengan tekad yang kuat,” ucapnya.

    Sedangkan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, M.M., menyerahkan wayang Rama Wijaya. Ia berharap simbol ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Salatiga, khususnya mahasiswa UKSW, untuk meneladani sikap dan keberanian Rama Wijaya dalam menghadapi tantangan hidup. 

    Hadir membersamai penyerahan dan pagelaran wayang ini yaitu Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan Prof. Ferdy S. Rondonuwu, Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (FORKOPIMDA), serta perwakilan enam pemuka agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang secara khusus membuka acara dalam doa sebagai simbol persatuan dan harmoni di perayaan Dies Natalis ke-68 UKSW ini.

    Kolaborasi keberagaman

    Dalam sambutan hangatnya, Rektor Intiyas mengungkapkan bahwa Pagelaran Wayang Rama Tambak mencerminkan komitmen UKSW untuk menjadi kampus inklusif yang merawat toleransi dan membantu mengatasi permasalahan bangsa. Komitmen ini disuarakan tidak hanya melalui acara kali ini, namun juga di seluruh rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-68 UKSW, termasuk yang telah terlaksana sebelumnya yaitu kegiatan SocioEnvi-Run 2024 serta Gebyar Sabda dan Seni yang sukses berlangsung tak kalah meriah.

    “Pagelaran wayang kulit ini merupakan bentuk kolaborasi antar budaya dan nilai-nilai keberagaman yang ada di UKSW dan Kota Salatiga. Dari sini, kami ingin menunjukkan bahwa UKSW adalah kampus yang siap berkolaborasi dengan pemerintah maupun masyarakat Salatiga, menjadi lebih dekat dengan masyarakat dengan mengenalkan budaya wayang kulit yang memang merupakan budaya kita,” ujarnya.

    Melalui momen yang menandai tahun ke-68 perjalanan UKSW ini, Rektor Intiyas tidak ketinggalan menyampaikan harapannya agar melalui kolaborasi, UKSW dapat semakin mengukuhkan kontribusinya  untuk berdampak positif bagi Salatiga dan dunia. Hal ini ia garis bawahi pula dengan komitmen kerja sinergi, patuh, harmonis, teladan, dan integritas (Satu Hati) UKSW. 

    Sedangkan apresiasi dan rasa syukur penyelenggaraan acara, disampaikan oleh Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, M.M. Acara ini disebutnya telah memberikan dampak luas yang tidak terbatas pada aksi pelestarian budaya lokal saja, namun juga berdampak bagi kesejahteraan dan perekonomian warga Salatiga. Dukungan penuh sekaligus rasa terima kasih disampaikan Yasip Khasani atas semangat UKSW yang senantiasa mau berdampak dan berkontribusi aktif di tengah masyarakat.

    “Keberadaan UKSW yang saat ini berusia lebih dari setengah abad menjadi bukti bahwa UKSW sudah berhasil menjadi rumah kedua bagi mahasiswanya dan berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang tersebar di seluruh indonesia bahkan di luar negeri. Terima kasih sudah memberi warna untuk dunia pendidikan, kebudayaan, dan toleransi selama ini,” pungkasnya.

    Terkesima

    Kesan positif datang dari berbagai pihak yang hadir dalam Pagelaran Wayang Rama Tambak. Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW asal Nias, Pebri Telaumbanua, mengungkapkan kebahagiaannya dapat menyaksikan tradisi wayang kulit yang kini semakin jarang dipertunjukkan. Dipadukan dengan penampilan tari yang memukau, acara tersebut membuatnya kembali menyadari keindahan dan keragaman budaya Indonesia.

    Sementara itu, seorang warga Jerman, Karl Johann Brunschweiger, turut menyampaikan apresiasinya terhadap pagelaran tersebut. Baginya, penampilan wayang kulit menjadi pintu untuk lebih mengenal budaya Jawa, mulai dari cerita hingga karakternya yang dianggap sangat menarik.

    “Saya sangat suka dengan diadakannya kegiatan ini, membuat saya semakin ingin terlibat di dalamnya baik untuk mengenal lebih dalam maupun mempelajari budaya Jawa. Saya juga sangat terkesima dengan alunan musik gamelannya,” katanya dengan antusias.

    Acara ini maka semakin menegaskan langkah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)

  • Rekam Jejak Kolonel Moh Sawi yang Fotonya Viral Bersama Ivan Sugianto Pelaku Persekusi Siswa

    Rekam Jejak Kolonel Moh Sawi yang Fotonya Viral Bersama Ivan Sugianto Pelaku Persekusi Siswa

     Jakarta, Beritasatu.com – Foto Ivan Sugianto dengan Kolonel Moh Sawi viral di media sosial setelah pengusaha diskotek asal Surabaya itu memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 bersujud dan menggonggong seperti anjing. Siapa sosok Kolonel Moh Sawi?

    Kolonel (CPM) Moh Sawi dituding oleh netizen sebagai beking pengusaha Ivan Sugianto. Tetapi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto membantah tudingan tersebut.

    “Kami telah menelusuri itu. Kejadian viral Ivan Sugianto tidak berkaitan dengan perwira menengah TNI yang ada dalam foto dalam kendaraan,” ujar Hariyanto di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

    Menurutnya foto Ivan Sugianto bersama Kolonel Moh Sawi diambil dalam mobil pada 18 September 2024, sedangkan perundungan siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang dilakukan Ivan terjadi sebulan kemudian pada 21 Oktober.

    Moh Sawi merupakan perwira menengah TNI Angkatan Darat lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karier atau Sepa PK ABRI tahun 1994/1995. Ia berasal dari kecabangan korps polisi militer atau CPM.

    Moh Sawi sekarang menjabat sebagai direktur pembinaan pendidikan Pusat Polisi Militer (Dirbindik Puspom) TNI. Sebelumnya, pria asal Bangkalan, Madura ini dipercaya sebagai komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) V/Brawijaya sejak 29 Maret 2021 hingga Oktober 2022. 

    Sawi juga pernah menjabat sebagai inspektur utama umum Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad). Ia juga pernah menjadi komandan Datasemen Polisi Militer (Denpomdam) Mojokerto dan Denpomdam Madiun.

    Sebelum jadi prajurit TNI, Sawi pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.

    Sementara itu Ivan Sugianto sudah ditahan oleh penyidik Polrestabes Surabaya setelah ditangkap di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/11/2024) sore. 

    Ivan Sugianto terancam tiga tahun penjara atas kasus persekusi siswa SMAK Gloria 2 dengan memaksa korban bersujud dan menggonggong seperti anjing.  Ia dijerat dengan Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 335 ayat ( 1) butir 1 KUHP.

  • 9
                    
                        Klarifikasi Mabes TNI Soal Isu Pamen Jadi "Beking" Ivan Sugianto
                        Nasional

    9 Klarifikasi Mabes TNI Soal Isu Pamen Jadi "Beking" Ivan Sugianto Nasional

    Klarifikasi Mabes TNI Soal Isu Pamen Jadi “Beking” Ivan Sugianto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Markas Besar (Mabes) TNI membantah adanya isu yang menyebut salah satu perwira menengah (pamen) TNI terlibat sebagai beking
    Ivan Sugianto
    , tersangka dalam
    kasus perundungan
    anak di Surabaya.
    Tudingan tersebut muncul setelah beredarnya foto yang menunjukkan Ivan berpose akrab dengan seorang pamen TNI di dalam sebuah mobil.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto, menegaskan bahwa tidak ada anggotanya yang berperan sebagai beking Ivan Sugianto.
    “Hanya teman biasa, enggak ada hubungan bisnis apalagi beking,” ujar Hariyanto dalam keterangannya pada Sabtu (16/11/2024).
    Ia menambahkan, pamen TNI tersebut telah bersahabat dengan Ivan sejak lama.
    Hariyanto menjelaskan, foto yang viral di media sosial itu diambil pada 18 September 2024, jauh sebelum insiden perundungan yang melibatkan Ivan.
    “Ivan dan pamen TNI tersebut sudah bersahabat sejak lama. Sekitar 11 November 2024, kasus Ivan viral, dikaitkan dengan adanya foto dalam kendaraan, di mana Ivan berfoto dengan seorang perwira menengah TNI,” jelasnya.
    Ivan Sugianto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perundungan anak di Surabaya, di mana ia meminta siswa untuk bersujud dan menggonggong di depan SMA Kristen Gloria 2.
    Akibat perbuatannya, Ivan ditahan dan terancam hukuman penjara selama 3 tahun.
    Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan bahwa penahanan dilakukan setelah Ivan menjalani pemeriksaan selama 3 jam oleh penyidik.
    “Setelah penyidik melakukan pemeriksaan selama 3 jam, dari mulai mendekati maghrib tadi sampai saat ini, ya barusan selesai,” kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya pada Kamis (14/11/2024).
    Ia menambahkan bahwa penyidik merasa cukup dengan hasil pemeriksaan dan langsung melakukan penahanan.
    Ivan juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat, sehingga ia langsung ditahan di Mapolrestabes Surabaya.
    Dirmanto menyebutkan bahwa Ivan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, dan terancam hukuman 3 tahun penjara.
    “Pasal yang disangkakan, Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP, ancaman hukumannya 3 tahun penjara,” ujarnya.
    Selain kasus perundungan anak, Ivan Sugianto juga diduga terlibat dalam
    tindak pidana pencucian uang
    (TPPU).
    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening milik pengusaha asal Surabaya tersebut.
    Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan, pemblokiran dilakukan berdasarkan dugaan adanya aktivitas ilegal.
    “Kami menerima laporan dari industri keuangan, semua masuk dalam database kami. Ini terkait dengan beberapa aktivitas ilegal dan pihak-pihak yang sudah diproses penegakan hukum sebelumnya,” ucapnya pada Jumat (15/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Fakta Potret Ivan Sugianto Bareng Kolonel TNI, Kondisi Pengusaha Surabaya di Tahanan Terungkap

    3 Fakta Potret Ivan Sugianto Bareng Kolonel TNI, Kondisi Pengusaha Surabaya di Tahanan Terungkap

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut beberapa fakta viral foto Ivan Sugianto bareng Kolonel TNI.

    Terungkap hubungan di antara keduanya.

    Fakta-fakta foto Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur yang kini jadi tersangka kasus perundungan, bersama anggota TNI AD. 

    Baru-baru ini, foto Ivan Sugianto berada dalam satu mobil bersama perwira menengah (pamen) berpangkat Kolonel TNI AD, beredar di media sosial atau medsos.

    Foto tersebut, beredar di tengah kasus perundungan yang menjerat Ivan Sugianto.

    Diketahui, Ivan ditetapkan sebagai tersangka, ia ditahan di rutan Polrestabes Surabaya.

    Fakta Viral Foto Ivan Sugianto Bareng Kolonel TNI

    1. Foto Kolonel TNI Bukan Bekingan Ivan

    Terkait foto viral yang beredar, pihak TNI menjelaskan tidak ada anggotanya yang menjadi bekingan Ivan Sugianto. 

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Hariyanto, menyebut Ivan dan pamen TNI seperti foto yang beredar, sudah bersahabat sejak lama.

    “Hanya teman biasa, enggak ada hubungan bisnis apalagi beking,” kata Hariyanto, Sabtu (16/11/2024). 

    2. Foto Sebelum Kejadian Viral

    Lebih lanjut, foto Ivan bersama pamen TNI diambil pada 18 September 2024.

    Artinya, foto diambil sebelum insiden kasus yang menjerat Viran ramai di medsos.

    3. Kolonel TNI dengan Ivan Bersahabat Lama

    Dalam keterangannya, Hariyanto mengatakan, anggota TNI itu sudah berteman lama dengan Ivan.

    Ketika kejadian mencuat, foto kembali dikaitkan dengan sosok Ivan.

    “Ivan dan pamen TNI tersebut sudah bersahabat sejak lama.”

    “Sekitar 11 November 2024, kasus Ivan viral, dikaitkan dengan adanya foto dalam kendaraan, di mana Ivan berfoto dengan seorang perwira menengah TNI,” ucap Hariyanto.

    Diketahui, kasus yang melibatkan Ivan Sugiamto, pengusaha asal Surabaya itu, berawal ketika ia melabrak ET, siswa SMAK Gloria 2, Surabaya, pada Oktober 2024. 

    Ivan tidak terima anaknya diolok-olok.

    Lantas, ia Ivan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bersama sekelompok orang untuk mencari keberadaan ET untuk menuntut permintaan maaf.

    Kedatangan Ivan pun memicu keributan, salah satunya karena menyuruh ET bersujud dan menggonggong.

    Kini, Ivan Sugianto menghuni ruang tahanan Polrestabes Surabaya.

    Foto Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur yang kini jadi tersangka kasus perundungan, bersama anggota TNI AD.  (Istimewa)

    Kondisi Ivan

    Polrestabes Surabaya memastikan, kondisi Ivan Sugianto tak berbeda dengan tahanan lain. 

    Hal tersebut, ditegaskan oleh Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan.

    Ia menanggapi tudingan dari netizen yang menyebut, Ivan bakal tetap hidup enak di penjara, karena kenal banyak pejabat di kepolisian.

    Oleh sebab itu, Rina memastikan, Ivan akan tidur di ruang tahanan tanpa kasur, dan tidak terpasang AC.

    “Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Rina menanggapi kabar viral di media sosial X (Twitter), yang meragukan sosok yang ditangkap itu, Ivan.

    Keraguan ini, muncul karena beredarnya foto-foto Ivan sebelum terlibat masalah dengan sejumlah pejabat kepolisian.

    “Tugas polisi adalah melakukan penindakan hukum. Mau netizen bilang kami bagaimana, itu urusan netizen.”

    “Mau kami klarifikasi kayak gimana, tetap nanti blunder sama netizen,” kata Rina.

    Rina menegaskan, proses kedatangan Ivan hingga ditahan di Polrestabes Surabaya bisa disaksikan banyak awak media.

    “Soal katanya itu pakai stuntman, itu pakai orang-orangan, atau apa, silahkan. Yang pasti kami sudah laksanakan tugas, dia (Ivan Sugianto) sudah ditahan di Polrestabes Surabaya,” ujarnya.

    Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, memastikan tersangka dalam kasus ini, sementara hanya Ivan.

    “Saat ini ya,” ucapnya.

    Namun, menurut Dirmanto, tersangka dalam kasus itu, tak menutup kemungkinan akan bertambah. 

    Mengingat, Ivan saat bersikap arogan di Sekolah Kristen Gloria 2 mengajak teman-temannya. 

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Scholarship Gathering 2024, Universitas Maranatha Hadirkan OSC Medcom.id bersama 19 Institusi Pemberi Beasiswa

    Scholarship Gathering 2024, Universitas Maranatha Hadirkan OSC Medcom.id bersama 19 Institusi Pemberi Beasiswa

    Bandung: Ribuan mahasiswa dari Universitas Kristen Maranatha penerima beasiswa dari sejumlah yayasan berkumpul dalam forum Scholarship Gathering 2024. Salah satu yang hadir adalah Online Scholarship Competition (OSC) Medcom.id, yang diwakilkan oleh Head of Corporate Communication, Herfindo Satria Gading.

    Pada kegiatan tersebut, penerima beasiswa diharapkan mampu menyelesaikan studi dan bisa berkontribusi bagi negeri sesuai minat masing-masing.

    Rektor Universitas Kristen Maranatha Sri Widiyantoro mengatakan salah satu rangkaian acara Scholarship Gathering 2024 yakni bincang-bincang (talkshow) bertajuk ‘Empowering Future Leader’. Bersama pemberi beasiswa, para mahasiswa dihadirkan untuk memberikan testimoni.

    “Kami ingin berterima kasih kepada seluruh sponsor yang memberikan beasiswa kepada adik-adik kami. Dan ini acaranya tidak shanya berkumpul, tapi ada talkshow, ada testimoni dari adik-adik yang telah menerima beasiswa,” kata Sri, di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Jumat, 15 November 2024.
     

    Dia mengatakan, beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa sangat bermanfaat dan membantu menumbuhkan semangat belajar mereka. Sri berharap program beasiswa tersebut bisa terus berlanjut, terutama untuk mahasiswa yang membutuhkan.

    “Beasiswa itu tentu sangat membantu mereka bisa berhasil dalam studinya. Kami berharap dengan diberikan beasiswa ini adik-adik semakin semangat dalam belajar maupun dalam bekerja,” ungkapnya.

    Dia menambahkan hingga saat ini penerima beasiswa telah berjumlah ribuan. Namun angka tersebut dinilai masih belum memenuhi target.

    “Jumlah penerima ada 1.789 orang. Tapi target kami 20 persen, dan ini belum sampai dari target universitas,” imbuhnya.

    Bandung: Ribuan mahasiswa dari Universitas Kristen Maranatha penerima beasiswa dari sejumlah yayasan berkumpul dalam forum Scholarship Gathering 2024. Salah satu yang hadir adalah Online Scholarship Competition (OSC) Medcom.id, yang diwakilkan oleh Head of Corporate Communication, Herfindo Satria Gading.
     
    Pada kegiatan tersebut, penerima beasiswa diharapkan mampu menyelesaikan studi dan bisa berkontribusi bagi negeri sesuai minat masing-masing.
     
    Rektor Universitas Kristen Maranatha Sri Widiyantoro mengatakan salah satu rangkaian acara Scholarship Gathering 2024 yakni bincang-bincang (talkshow) bertajuk ‘Empowering Future Leader’. Bersama pemberi beasiswa, para mahasiswa dihadirkan untuk memberikan testimoni.
    “Kami ingin berterima kasih kepada seluruh sponsor yang memberikan beasiswa kepada adik-adik kami. Dan ini acaranya tidak shanya berkumpul, tapi ada talkshow, ada testimoni dari adik-adik yang telah menerima beasiswa,” kata Sri, di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Jumat, 15 November 2024.
     

    Dia mengatakan, beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa sangat bermanfaat dan membantu menumbuhkan semangat belajar mereka. Sri berharap program beasiswa tersebut bisa terus berlanjut, terutama untuk mahasiswa yang membutuhkan.
     
    “Beasiswa itu tentu sangat membantu mereka bisa berhasil dalam studinya. Kami berharap dengan diberikan beasiswa ini adik-adik semakin semangat dalam belajar maupun dalam bekerja,” ungkapnya.
     
    Dia menambahkan hingga saat ini penerima beasiswa telah berjumlah ribuan. Namun angka tersebut dinilai masih belum memenuhi target.
     
    “Jumlah penerima ada 1.789 orang. Tapi target kami 20 persen, dan ini belum sampai dari target universitas,” imbuhnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • Polda Jatim Bantah yang Ditangkap Bukan Ivan Sugianto

    Polda Jatim Bantah yang Ditangkap Bukan Ivan Sugianto

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, membantah tudingan publik bahwa penangkapan tersangka Ivan Sugianto, di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo melibatkan seorang stuntman.

    Publik menyorot dan membandingkan perbedaan antara gaya rambut dan warna kulit Ivan Sugianto di media sosial. Perbedaan pada waktu Ivan ditangkap polisi di Bandara dengan kesehariannya, termasuk saat melakukan kekerasan menyuruh siswa sujud dan menggonggong.

    Dirmanto menegaskan bahwa penangkapan Ivan Sugianto pada Kamis (14/11/24) kemarin sudah benar. Penangkapan dengan melibatkan Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    “Halo sobat humas. Terimakasih atas sarannya yaa. Kami pastikan penangkapan yang dilakukan Polresbates Surabaya adalah benar tersangka Ivan S,” kata Dirmanto tertulis saat dikonfirmasi, Jumat (15/11/24) petang.

    Sebelum dilakukan penangkapan tersangka Ivan, Dirmanto juga bilang, polisi telah terlebih dahulu memeriksa sidik jari dan kesehatannya. Dari situ kemudian ditemukan hasil identik sesuai dengan catatan kepolisian terhadap pihak tersangka Ivan Sugianto.

    “Karena sebelum penetapan tersangka telah dilakukan pemeriksaan sidik jari dan kesehatan oleh petugas‬, hasilnya identik dengan catatan administrasi yang bersangkutan di Kepolisian,” jelasnya.

    “Mohon doanya agar perkara segera P21 dan dilimpahkan di pengadilan sehingga sobat humas dapat mengawal di persidangan,” tambah Dirmanto.

    Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya Rina Shanty Nainggolan enggan komentar terkait hal-hal di luar ranah penyelidikan. Dia mengatakan fokus mengurusi terkait laporan dan juga permasalahan hukum tersangka.

    “Saya komen hukumnya aja ya. Polisi ngurusi laporan polisinya,” ucap Rina.

    Diberitakan sebelumnya, Ivan Sugianto tersangka kasus menyuruh paksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya sujud dan menggonggong telah ditetapkan tersangka, serta terancam hukuman 3 tahun penjara.

    Ivan Sugianto saat ini ditahan di rumah tahanan (rutan) Mapolrestabes Surabaya. Ivan dipersangkakan Pasal 80 ayat 1 UU perlindungan anak, Dan atau Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHAP.

    “Setelah penyidik melakukan pemeriksaan 3 jam, tersangka langsung dilakukan penahanan,” terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto ketika konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya pada Kamis (14/11) malam kemarin. [ama/but]

     

  • Ivan Sugianto Ditangkap, Kuasa Hukum SMA Kristen Gloria 2 Surabaya Bakal Kawal hingga Persidangan

    Ivan Sugianto Ditangkap, Kuasa Hukum SMA Kristen Gloria 2 Surabaya Bakal Kawal hingga Persidangan

    Surabaya, Beritasatu.com – Pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang siswanya menjadi korban perundungan dan intimidasi dari wali murid sekolah lain mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Surabaya yang menangkap dan menetapkan tersangka pada terlapor Ivan Sugianto.

    Pihak sekolah juga akan mengawal proses hukum kasus ini agar berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku hingga sampai di persidangan.

    Pelaku intimidasi dan perundungan terhadap pelajar SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya, Ivan Sugianto  telah ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Kamis (14/11/2024). Selain ditangkap, Polrestabes Surabaya telah menetapkan pengusaha tempat hiburan malam ini sebagai tersangka.

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Ivan Sugianto ditahan dan dijerat dua pasal sekaligus. Pasal yang dikenakan yaitu Pasal 335 KUHP dan Pasal 80 ayat (1) tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 3 tahun penjara.

    Penasihat Hukum SMAK Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabuke menyatakan pihak sekolah mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Surabaya menangkap dan menetapkan Ivan Sugianto sebagai tersangka. Terkait pasal yang dikenakan polisi, pihak sekolah mengaku penerapan pasal sudah tepat.

    “Kami mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Surabaya menangkap dan menetapkan pelaku sebagai tersangka. Terkait pasal yang dikenakan polisi, kami melihat penerapan pasal sudah tepat,” kata kuasa hukum Sekolah SMAK Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabuke kepada awak media, Jumat (15/11/2024).

    “Kami akan mengawal proses hukum kasus ini agar berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku hingga sampai di persidangan,” ungkapnya.

    Pihak sekolah akan terus mengawal kasus ini agar bisa berjalan sesuai aturan hukum dan profesional. Sebelumnya, pihak sekolah merasa dirugikan dengan kejadian perundungan dan intimidasi muridnya karena berdampak pada psikologi korban, siswa dan wali murid lainnya.