agama: Kristen

  • Profil Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Paru yang Jadi Wakil Menteri Kesehatan Baru

    Profil Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Paru yang Jadi Wakil Menteri Kesehatan Baru

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan beberapa perombakan pada Kabinet Merah Putih. Termasuk mengangkat Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) yang baru, Benjamin Paulus Octavianus.

    “Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32M tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih masa jabatan tahun 2024-2029,” kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwati di Istana, Rabu (8/10/2025).

    “Dua, Benjamin Paulis Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan,” sambungnya.

    Lantas, siapakah Benjamin Paulus? Berikut profilnya.

    Dokter Benjamin Paulus Octavianus, SpP, FISR lahir di Malang, 13 September 1963.

    Sosok yang akrab disapa Benny tersebut adalah seorang dokter spesialis paru yang menempuh pendidikan spesialis di Universitas Brawijaya. Dirinya juga sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

    Dokter Umum, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta 1994Spesialis Pulmonologi, Universitas Brawijaya, Malang 2004

    Pada tahun 2023 silam, dr Benjamin juga dikukuhkan menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) oleh Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

    (dpy/up)

  • BEI NTT tambah tiga Galeri Investasi baru hingga awal Oktober 2025  

    BEI NTT tambah tiga Galeri Investasi baru hingga awal Oktober 2025  

    Sampai dengan awal bulan ini kami sudah menambah tiga GI baru, sehingga totalnya sudah ada 21 GI BEI yang aktif di wilayah NTT

    Kupang, NTT (ANTARA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penambahan tiga Galeri Investasi (GI) baru hingga awal Oktober 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai upaya memperluas akses edukasi investasi di pasar modal.

    “Sampai dengan awal bulan ini kami sudah menambah tiga GI baru, sehingga totalnya sudah ada 21 GI BEI yang aktif di wilayah NTT,” kata Kepala BEI Perwakilan NTT Adevi Sabath Sofani di Kupang, Sabtu.

    Adapun tiga galeri baru tersebut berada di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Flores-Bajawa dan SMA Negeri 1 Kupang.

    Sementara itu, pada 2024 juga terdapat penambahan tiga GI baru, yaitu di Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kupang dan SMA Negeri 2 Waingapu.

    Adevi menjelaskan Galeri Investasi merupakan bentuk kerja sama antara BEI, perusahaan sekuritas dan lembaga pendidikan (perguruan tinggi dan SMA/SMK sederajat).

    “Pendirian GI BEI dimaksudkan untuk mengenalkan pasar modal sejak dini pada dunia akademisi maupun kepada masyarakat umum dan sekitarnya,” katanya.

    Pendirian GI BEI, lanjut dia, diharapkan dapat memperkenalkan kepada khalayak tidak hanya pasar modal dari sisi teori saja tetapi juga langsung praktik melakukan investasi di pasar modal, sehingga kalangan akademisi/non akademisi dapat menghasilkan masyarakat yang paham teori dan praktik investasi di pasar modal.

    “Kantor Perwakilan BEI NTT membuka kesempatan ini bagi seluruh lembaga pendidikan/instansi di NTT yang berkomitmen untuk membuka Galeri Investasi, adapun segala sesuatunya tidak ada proses berbayar hingga proses edukasi berkelanjutan pun seluruhnya gratis,” jelas dia

    Ia juga berharap seluruh GI BEI yang telah aktif dapat saling bersinergi dalam mendukung pertumbuhan literasi keuangan dan edukasi investasi yang cerdas di wilayah NTT.

    Di samping itu, berdasarkan data BEI NTT, per Agustus 2025, jumlah investor pasar modal di NTT telah mencapai 124.107 orang atau Single Investor Identification (SID).

    Pewarta: Yoseph Boli Bataona
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Wamen Fajar: Kunjungan Paus ke Indonesia Cermin Kehidupan Beragama Penuh Keterbukaan
                        Nasional

    6 Wamen Fajar: Kunjungan Paus ke Indonesia Cermin Kehidupan Beragama Penuh Keterbukaan Nasional

    Wamen Fajar: Kunjungan Paus ke Indonesia Cermin Kehidupan Beragama Penuh Keterbukaan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momentum meneguhkan iman, persaudaraan sejati, kasih sayang, serta bela rasa.
    Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, kata Fajar, merupakan negara yang telah tiga kali dikunjungi oleh Paus.
    Pertama terjadi pada 1970 oleh Paus Paulus VI (Giovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini). Kemudian pada 1989, oleh Paus Yohanes Paulus II (Karol Józef Wojty?a). Terakhir pada 2024 oleh Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio).
    “Ini hal unik di mata Vatikan. Indonesia negara mayoritas Muslim, tetapi bukan negara Timur Tengah. Kalau kita lihat sejarah perjalanan bangsa ini, sejak awal hubungan antaragama kita tumbuh dan lahirlah Pancasila sebagai kalimatun sawa atau “common platform” bagi bangsa ini,” ujar dalam peluncuran buku
    Faith, Fraternity and Compassion: Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia 3–5 September 2024
    yang digelar Kompas Gramedia di Kantor KWI, Jumat (3/10/2025).
    “Kunjungan Paus di Indonesia menjadi cermin kehidupan beragama yang penuh keterbukaan,” sambung Fajar.
    Fajar mengingatkan, Islam di Indonesia itu arus utamanya adalah mengedepankan kasih sayang, seperti yang digerakkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
    Secara teologis, kata Fajar, hal ini sama dengan nilai-nilai kerahiman yang ada di umat Katolik.
    “Bagi saya pribadi, kunjungan Paus ke Indonesia bukan di ruang kosong, adanya saling bela rasa yang sudah muncul dari masyarakat kita sendiri adalah keunikan bangsa ini,” ujar Fajar.
    Ia mencontohkan, hal tersebut terjadi ketika Muktamar Muhammadiyah pada 2022, di mana umat Katolik ikut mendukung, menyediakan gereja sebagai tempat parkir, transit, dan menyumbang konsumsi bagi peserta.
    “Isu konvergensi sudah selesai, tantangan kita kini adalah bagaimana agar bela rasa ini menguatkan gerakan bersama antar umat beragama untuk menjawab berbagai persoalan,” ujar Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
    Buku Kristen Muhammadiyah pun disinggung Fajar, yang merupakan risetnya bersama Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
    Isi buku itu mendokumentasikan interaksi historis dan praksis antara umat Kristen dan Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia, sebagai model dialog dan kerja sama lintas iman yang nyata.
    “Saat ini, di bawah kepemimpinan Pak Menteri Abdul Mu’ti nilai-nilai itu kami bawa ke kebijakan pendidikan dasar dan menengah agar lahir generasi yang unggul secara kognitif dan sosial-emosional, peka pada keberagaman, dan mampu mengatasi kesenjangan pendidikan,” ujar Fajar.
    Ia juga menekankan pesan Paus Fransiskus bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, menumbuhkan kesadaran ekologis, dan memperkuat keseimbangan antara aspek kognitif dan sosial-emosional.
    “Di Kemendikdasmen kami ingin membangun generasi unggul bukan hanya dari sisi kognitif, tapi juga aspek sosial, emosional, menumbuhkan empati dan mengatasi kesenjangan. Pendidikan adalah alat untuk keadilan. Ini mandat yang akan kami tegakkan,” ujar Fajar.
    Fajar pun mengajak semua pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat, untuk terus menghidupkan pesan positif kunjungan Paus.
    Terutama pesan untuk menarasikan nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan bela rasa, terutama di ruang digital yang saat ini menjadi sumber informasi bagi generasi muda.
    Dalam acara yang sama, Romo Kardinal Ignatius Suharyo menambahkan bahwa Paus Fransiskus merasa sangat senang berada di Indonesia karena selalu disambut wajah-wajah penuh senyum, bukan wajah muram atau marah.
    Dalam perjalanan bersamanya, Paus Fransiskus sempat meminta sopir berhenti untuk memberi permen kepada anak-anak, menunjukkan perhatian sederhana yang menyentuh hati.
    Adapun Fransisca Christy Rosana, jurnalis
    Tempo
    yang ikut dalam penerbangan bersama Paus Fransiskus, juga menceritakan pengalamannya.
    Ia menuturkan bahwa Paus Fransiskus sangat ramah kepada jurnalis, membuka diri menjawab berbagai pertanyaan, dan menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial-ekonomi negara-negara berkembang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Muncul Yesus Virtual Warga Bisa Chat Langsung, Tanda Kiamat?

    Heboh Muncul Yesus Virtual Warga Bisa Chat Langsung, Tanda Kiamat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) makin meluas di kehidupan sehari-hari, bahkan sudah merambah ke aspek agama. Salah satunya terlihat dari kemunculan Yesus virtual dan khotbat otomatis berbasis AI.

    Chatbot berbau agama makin banyak ditemukan. Umumnya layanan tersebut menawarkan layanan konseling, memberikan kenyamanan, serta panduan spiritual, di tengah transformasi sosial yang kian terlihat.

    Salah satu aplikasi keagamaan berbasis AI bernama ‘Text with Jesus’. Aplikasi itu sudah memiliki ribuan pelanggan berbayar.

    Pengguna bisa mengajukan pertanyaan kepada Maria, Yusuf, Yesus dan hampir semua 12 rasul. CEO Catloaf Software, Stephane Peter, yang mengembangkan aplikasi tersebut, mengatakan ide aplikasi adalah memberikan edukasi kepada masyarakat.

    “Ini adalah cara baru untuk membahas isu-isu keagamaan dengan cara interaktif,” kata Peter kepada AFP, dikutip Jumat (3/9/2025).

    Meski aplikasi menegaskan bahwa mereka menggunakan AI, tetapi ‘Yesus’ virtual di dalamnya tak merasa demikian ketika dibeberkan pertanyaan oleh pengguna.

    Peter mengatakan Text with Jesus dikembangkan dengan pemodelan GPT-5 teranyar yang dikembangkan OpenAI. Pemodelan tersebut mampu mengikuti instruksi dan pengulangan dengan lebih baik dari versi sebelumnya.

    Selain itu, model tersebut juga lebih baik dalam membuat bot konsisten dengan karakter yang dirancang, serta cenderung membantah jika dipaksa mengaku diri mereka sebagai bot.

    Peter tak menampik banyak orang yang menghujat aplikasinya, tetapi tetap saja mendapat rating 4,7 dari 5 di App Store.

    Pelayanan online ‘Catholic Answers’ mengatakan mereka merasakan betapa sensitifnya semua ini ketika meluncurkan karakter animasi AI “Father Justin” tahun lalu.

    “Banyak orang tersinggung karena menggunakan karakter seorang pastor,” kata Christopher Costello, direktur teknologi informasi pelayanan tersebut.

    Beberapa hari kemudian, Catholic Answers menghapus nama avatarnya dan menjadikannya Justin saja.

    “Kami tidak ingin menggantikan manusia. Kami hanya ingin membantu,” kata Costello kepada AFP.

    Beberapa agama lain juga memiliki aplikasi serupa. Misalnya ‘Deen Buddy’ untuk Islam, ‘Vedas AI’ untuk Hindu, serta ‘AI Buddha’.

    Kebanyakan menyebut diri mereka sebagai penghubung dengan kitab suci, bukan perwujudan kekudusan sejati.

    Nica, perempuan Filipina berusia 28 tahun yang tergabung dalam Gereja Anglikan, mengatakan ia menggunakan ChatGPT hampir setiap hari untuk mempelajari Alkitab, meskipun pendetanya meminta ia untuk berhenti.

    “Menurut saya itu tambahan,” kata Nica, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.

    “Saya berada di komunitas Kristen dan suami saya serta saya memiliki mentor spiritual. Hanya saja terkadang saya memiliki pemikiran acak tentang Alkitab dan saya ingin segera mendapatkan jawaban,” ia menjelaskan.

    Tidak banyak yang mengakui penggunaan asisten AI dalam urusan agama, meskipun beberapa aplikasi ini telah diunduh jutaan kali.

    “Orang yang ingin percaya kepada Tuhan mungkin sebaiknya tidak bertanya kepada chatbot. Mereka juga harus berbicara dengan orang yang percaya,” kata perempuan bernama Emanuela saat meninggalkan Katedral St. Patrick di New York.

    Rabi Gilah Langner mengatakan halakhah yang merupakan kumpulan hukum agama dari Taurat, memiliki banyak interpretasi. Ia menilai umat Yahudi membutuhkan sesama umat Yahudi, dengan wawasan dan perspektif mereka, untuk menghubungkan mereka dengan tradisi iman mereka.

    “Saya rasa Anda tidak benar-benar mendapatkan hal itu dari AI. Mungkin saja akan sangat bernuansa, tetapi hubungan emosionalnya hilang,” kata Langner kepada AFP.

    “AI dapat membuat orang merasa terisolasi dan tidak terhubung secara organik dengan tradisi yang hidup,” ia menambahkan.

    Di sisi lain, komunitas Kristen tidak sepenuhnya menolak AI. Peter mengatakan ia telah berbicara dengan para pendeta dan mereka sepakat bahwa AI dapat menjadi alat untuk mendidik masyarakat.

    Tahun lalu, mendiang Paus Fransiskus menunjuk Demis Hassabis, salah satu pendiri laboratorium riset AI Google DeepMind, untuk melayani di akademi ilmiah Vatikan.

    Pada November 2023, Pendeta Jay Cooper dari Gereja Violet Crown City di Austin, Texas, meminta seorang asisten AI untuk menyampaikan khotbah lengkap. Ia memperingatkan umat paroki sebelumnya.

    “Beberapa orang panik, mengatakan bahwa kita sekarang adalah gereja AI,” kata Cooper. Namun, ia menilai kebaktian tersebut memikat beberapa orang yang biasanya tidak menghadiri gereja, terutama penggemar video game.

    Cooper mengatakan ia telah mempertimbangkan cara lain untuk mengintegrasikan AI ke dalam gerejanya tetapi belum mengulangi khotbah AI tersebut.

    “Saya senang kita melakukannya, tetapi itu tidak menyentuh inti dan semangat dari apa yang biasa kita lakukan,” katanya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pelni hadirkan hotel terapung dukung perayaan Satu Abad Teluk Wondama

    Pelni hadirkan hotel terapung dukung perayaan Satu Abad Teluk Wondama

    Kami bangga dapat berkontribusi dalam perayaan Satu Abad Peradaban Teluk Wondama melalui pemanfaatan KM Sinabung sebagai hotel terapung

    Manokwari (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni) menghadirkan Kapal Motor (KM) Sinabung sebagai hotel terapung guna mendukung perayaan Satu Abad Peradaban di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, pada 24-28 Oktober 2025.

    Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Nuraini Dessy dihubungi di Manokwari, Jumat, mengatakan penyediaan kapal penumpang sebagai hotel terapung merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap kegiatan berskala besar di daerah, khususnya Papua Barat.

    “Kami bangga dapat berkontribusi dalam perayaan Satu Abad Peradaban Teluk Wondama melalui pemanfaatan KM Sinabung sebagai hotel terapung,” kata Dessy.

    Ia mengatakan KM Sinabung dijadwalkan melayani rute Manokwari–Wasior dan berfungsi sebagai akomodasi bagi tamu undangan pada dua periode, yaitu 24-25 Oktober dan 26-28 Oktober 2025.

    Langkah tersebut tidak hanya mendukung kegiatan kerohanian, pariwisata dan budaya di Teluk Wondama, tetapi juga menjadi upaya Pelni memperluas fungsi kapal penumpang sebagai sarana inovatif di luar layanan transportasi reguler.

    “Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model sinergi berkelanjutan untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang, sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

    Kepastian dukungan Pelni tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama penyediaan hotel terapung dilakukan Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy dan Bupati Teluk Wondama Elysa Auri, di Kantor Pelni Jakarta, Kamis (2/10).

    “Ini adalah wujud nyata komitmen Pelni dalam mendukung pariwisata di Papua Barat, sekaligus memberikan pengalaman bagi tamu undangan dengan fasilitas akomodasi terapung yang nyaman dan modern,” ujar Dessy.

    Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mengatakan hunian terapung merupakan solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan sarana akomodasi, sebab panitia memprediksi jumlah tamu dari seluruh Tanah Papua mencapai 20 ribu orang.

    Perayaan satu abad Situs Aitumeri pada 25 Oktober 2025 merupakan sejarah peradaban orang asli Papua mengenal pendidikan formal melalui sekolah yang didirikan Pendeta I.S Kijned di Kampung Miei, Distrik Wasior, 25 Oktober 1925.

    Sekolah yang didirikan Pendeta Is Kijne ketika menjalani misi pewartaan agama Kristen di Tanah Papua kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi orang asli Papua kala itu.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 35 Tahun Bersatu, Identitas Belum Menyatu

    35 Tahun Bersatu, Identitas Belum Menyatu

    Jakarta

    Elisabeth Kaiser berasal dari Gera, di negara bagian timur Thüringen. Ketika komisaris federal untuk Jerman Timur itu lahir pada 1987, Jerman masih terbelah. Dua tahun kemudian, Tembok Berlin runtuh, dan pada 3 Oktober 1990, Republik Demokratik Jerman (Deutsche Demokratische Republik) yang berhaluan komunis tinggal sejarah.

    “Saya tidak secara sadar mengalami masa reunifikasi, tetapi kisah orang tua dan kakek-nenek saya telah membentuk diri saya,” tulis Kaiser dalam laporan tahunan yang dipresentasikan di Berlin bertepatan dengan peringatan 35 tahun Reunifikasi Jerman. Bagi anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) berhaluan tengah-kiri berusia 38 tahun ini, laporan tersebut adalah yang pertama, karena ia baru menjabat sejak Mei 2025 ketika pemerintahan federal baru dibentuk.

    Dalam laporannya, ilmuwan politik ini menyoroti bagaimana generasi muda mengalami Jerman yang telah bersatu selama 35 tahun. Namun judul yang ia pilih mengisyaratkan adanya jarak antara bekas Barat dan Timur yakni, “Tumbuh dalam persatuan?”

    Secara formal, jawabannya “ya,” karena kini hanya ada satu bangsa Jerman.

    “Kami anak-anak akhir 1980-an dan 1990-an adalah generasi pertama yang disosialisasikan di Jerman yang bersatu,” tulis Kaiser dalam kata pengantar laporan tersebut. “Namun demikian, bagi anak muda yang tumbuh di sana, ‘Timur’ masih jauh lebih dari sekadar arah mata angin. Ia adalah sebuah ruang yang membentuk identitas dan mempengaruhi kehidupan,” tegasnya.

    Identitas Jerman Timur

    Kaiser, yang menempuh studi di Universitas Potsdam di negara bagian Brandenburg, melihat perbedaan antara dirinya dan anak muda dari bekas Jerman Barat.

    “Banyak anak muda… tidak bisa mengaitkan dirinya dengan label ‘orang Jerman Barat’, terutama jika mereka tinggal di pesisir atau dekat Alpen. Sebaliknya, anak muda Jerman Timur jauh lebih sering mengidentifikasi diri sebagai Ossis,” tulisnya, menggunakan istilah slang untuk orang dari bekas Jerman Timur.

    “Hal ini terutama berlaku di luar kota-kota besar Jerman Timur,” ujarnya.

    Pendapatan lebih rendah, lebih banyak tunjangan

    Dalam laporannya, Kaiser mengutip sebuah studi tentang kesetaraan antara bekas Timur dan Barat. Studi itu menunjukkan bahwa di kota kecil dan wilayah pedesaan, transportasi umum serta fasilitas medis tidak lagi terjamin secara menyeluruh di negara bagian timur. Selain itu, pendapatan masyarakat lebih rendah dari rata-rata dan lebih banyak yang bergantung pada tunjangan sosial.

    “Kekayaan juga lebih rendah di timur dibandingkan di barat,” tambah Kaiser.

    “Hal ini membentuk kehidupan banyak orang Jerman Timur hingga dewasa,” tulisnya, karena mereka lebih jarang bisa mengandalkan dukungan finansial dari orang tua sepanjang hidup mereka.

    Selain itu, penuaan populasi di wilayah pedesaan Jerman Timur lebih parah dibandingkan di wilayah barat. Proporsi anak muda jauh di bawah rata-rata nasional.

    Barat kaya, Timur miskin

    Saat mempresentasikan laporannya, Kaiser menekankan aspek ini: “Hingga hari ini, anak muda di timur dirugikan karena kekayaan terutama diwariskan melalui harta peninggalan,” sesuatu yang sebagian besar orang Jerman Timur tidak bisa harapkan.

    Angka yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Federal untuk 2024 menegaskan hal ini: kantor pajak di negara bagian barat melaporkan lebih dari €106 miliar (sekitar Rp2.067 triliun) dalam bentuk warisan atau hibah. Di timur, termasuk Berlin, jumlahnya kurang dari €7 miliar (Rp136,5 triliun). Itu berarti hampir empat kali lebih banyak di barat per kapita. Kaiser menganggap hal ini bermasalah dan percaya perdebatan serius mengenai perubahan hukum warisan mungkin diperlukan.

    Salah satu ide yang pernah muncul adalah proposal “warisan untuk semua” yang pertama kali diajukan oleh Institut Penelitian Ekonomi Jerman (DIW) beberapa tahun lalu. Ide itu akan membuat semua anak muda di Jerman menerima “warisan” sebesar €20.000 (sekitar Rp 390 juta) untuk membiayai pendidikan, memulai usaha, atau berinvestasi di properti. Dana tersebut akan berasal dari pajak atas warisan besar.

    Namun topik ini masih tidak populer di kalangan banyak konservatif, termasuk sebagian dari Uni Demokratik Kristen (CDU) pimpinan Kanselir Friedrich Merz.

    Pada akhirnya, penilaian Kaiser adalah sebuah gambaran campuran. Jerman Timur telah berkembang dengan baik di banyak bidang, ekonominya tumbuh, ada ekosistem start-up yang dinamis, dan kawasan ini menjadi pelopor dalam ekspansi energi terbarukan.

    Namun dalam jangka panjang, semua itu tidak akan cukup untuk menutup kesenjangan dengan barat. Dan hal ini kemungkinan akan semakin sulit diubah di masa depan akibat penuaan populasi di timur dan eksodus banyak anak muda ke barat.

    Sementara populasi Berlin tidak berkurang, wilayah timur telah kehilangan dua juta penduduk sejak reunifikasi pada 1990, penurunan sebesar 16%. Saat ini, lima negara bagian Jerman Timur masih memiliki kurang dari 12,5 juta penduduk.

    Dalam periode yang sama, populasi Jerman Barat tumbuh 10%, menjadi hampir 68 juta jiwa.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Simak Cara Terbaru Gabung TNI Setelah Perubahan Batas Usia dan Tinggi

    Simak Cara Terbaru Gabung TNI Setelah Perubahan Batas Usia dan Tinggi

    Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan syarat batas tinggi dan usia bagi calon pendaftar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membawa angin segar. TNI AD mengubah syarat minimal tinggi badan dari sebelumnya 163 sentimeter menjadi 158 sentimeter serta mengubah batas usia rekrutmen dari maksimal 22 tahun menjadi 24 tahun.

    Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita menyebutkan alasan perubahan syarat tinggi dan usia.

    “Sekarang kami lagi butuh banyak pasukan ya, banyak prajurit. Usia kami tambahin,” kata Tandyo kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rabu (1/10/2025).

    Sementara terkait syarat tinggi badan, Kepala Dinas Penerangan AD, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan banyak calon prajurit yang sebenarnya memenuhi seluruh kualifikasi, tetapi gagal hanya karena selisih beberapa sentimeter.

    Dengan penyesuaian ini, TNI AD berharap bisa menjaring lebih banyak calon prajurit yang berkualitas, berpotensi, dan punya motivasi kuat untuk mengabdi.

    Jadi, bagaimana cara mendaftar menjadi bintara dan tamtama TNI?

    Langkah pertama adalah mengetahui persyaratan untuk mendaftar.

    Dilansir dari website resmi pendaftaran TNI, persyaratan umum mendaftar TNI sebagai berikut:

    Persyaratan umum pendaftaran TNI Tamtama atau Bintara

    1. Warga Negara Indonesia (WNI).
    2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menganut salah satu dari enam agama resmi di Indonesia (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu) atau penghayat kepercayaan.
    3. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
    4. Tidak memiliki catatan kriminalitas, dibuktikan dengan surat resmi dari kepolisian (SKCK).
    5. Berijazah minimal SMA/SMK/MA sederajat (termasuk Paket C sesuai ketentuan).
    6. Belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama masa pendidikan dasar militer (Dikma) hingga minimal 2 tahun setelah lulus Dikma.
    7. Tinggi badan minimal 163 cm (khusus TNI AD minimal 158 cm) dengan berat badan proporsional.
    8. Usia minimal 17 tahun 10 bulan, dan maksimal 22 tahun (khusus TNI AD maksimal usia 24 tahun).
    9. Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato/bekas tato, tidak bertindik, kecuali karena adat (dengan surat keterangan dari ketua adat/suku), tidak buta warna, tidak berkacamata/softlens.
    10. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
    11. Bukan anggota/mantan TNI, Polri, atau PNS.
    12. Memiliki kartu BPJS atau KIS (Kartu Indonesia Sehat) aktif.

    Persyaratan Khusus

    TNI Angkatan Darat

    1. Usia: 17 tahun 10 bulan hingga 24 tahun pada saat pendaftaran
    2. Lulusan SMA/MA/SMK dengan nilai akademik minimal sesuai tahun kelulusan:
    Lulusan 2017–2019: rata-rata UN minimal 37.
    Lulusan 2020: rata-rata rapor (Bhs. Indonesia, Inggris, Matematika) minimal 65.
    Lulusan 2021–2022: rata-rata rapor (3 mapel) minimal 68.
    Lulusan 2023–2025: rata-rata rapor (3 mapel) minimal 70.
    3. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) minimal 10 tahun.
    4. Bersedia membayar kembali biaya pendidikan 10 kali lipat apabila apabila dengan kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri dari kegiatan penerimaan dan pendidikan pertama sampai dengan pengangkatan menjadi prajurit TNI;
    5. Harus mengikuti seleksi resmi yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, dan litpers (penelitian personel).
    6. Surat persetujuan orang tua/wali diperlukan, tanpa intervensi terhadap panitia penerimaan.
    7. Ijazah luar negeri atau dari lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikdasmen/Kemendikti wajib dilegalisasi kementrian tersebut dan transkripnya disetarakan dengan regulasi Indonesia.
    8. Persyaratan tambahan: tidak kehilangan hak menjadi prajurit karena putusan pengadilan, serta bersedia mematuhi aturan bebas KKN (dengan surat pernyataan tidak melakukan penyuapan).
    9. Prestasi: boleh melampirkan sertifikat/piagam minimal tingkat nasional (juara 1–3) untuk nilai tambah dalam pelaksanaan RIK/Uji Sidang Pemilihan.

    TNI Angkatan Laut

    1. Usia: 17 tahun 9 bulan hingga 22 tahun pada saat pendidikan pertama.
    2. Ikatan Dinas Pertama (IDP) maksimal 10 tahun sejak dilantik sebagai prajurit.
    3. Domisili minimal 12 bulan sesuai KTP di wilayah panitia daerah pendaftaran.
    4. Prestasi: sertifikat/piagam dapat dilampirkan untuk nilai tambah.
    5. Seleksi berjenjang:
    Tingkat daerah di lokasi pendaftaran.
    Tingkat pusat di Lapetal Malang dengan biaya ditanggung negara.
    Peserta yang tidak lulus pusat akan dipulangkan dengan biaya negara.
    Pendaftaran hanya diperbolehkan di satu tempat.

    TNI Angkatan Udara

    1. Usia: 17 tahun 9 bulan hingga 22 tahun pada saat pendidikan pertama.
    2. Dokumen administrasi wajib: Ijazah, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan KTP.
    3. Khusus bagi yang sudah bekerja:
    Melampirkan surat persetujuan dari instansi tempat bekerja.
    Melampirkan surat pernyataan bersedia diberhentikan dari status karyawan jika diterima sebagai prajurit TNI AU.

    Pendaftaran menjadi prajurit tamtama-bintara TNI dapat melalui website berikut:
    TNI AD: https://ad.rekrutmen-tni.mil.id/bintara-ad
    TNI AL: https://al.rekrutmen-tni.mil.id/
    TNI AU: https://diajurit.tni-au.mil.id/

    Menjadi prajurit TNI AD, AL, atau AU memerlukan persiapan fisik, mental, serta kelengkapan administrasi yang matang. Persyaratan umum berlaku untuk semua angkatan, sedangkan persyaratan khusus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing angkatan.

    Dengan memahami persyaratan ini, calon pendaftar dapat mempersiapkan diri lebih baik sebelum mengikuti seleksi resmi penerimaan prajurit TNI.

    (Stefanus Bintang)

  • Olimpiade Forum Tax Center Surabaya 2025, Mahasiswa UKWM Surabaya Sabet Gelar Juara

    Olimpiade Forum Tax Center Surabaya 2025, Mahasiswa UKWM Surabaya Sabet Gelar Juara

    Surabaya (beritajatim.com) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur I bersama Forum Tax Center Surabaya sukses menggelar Olimpiade Forum Tax Center Surabaya (OFTCS) 2025. Ajang bergengsi ini berlangsung di Auditorium Universitas Kristen Petra, Surabaya, pada Rabu (1/10/2025) dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Timur.

    Acara yang digelar mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan OFTCS. Menurut Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Kanwil DJP Jatim I, Sugeng Pamilu K, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kesadaran pajak sejak dini.

    “Kita tahu pajak memiliki peran vital bagi negara. Kalau generasi muda tidak memahami pentingnya pajak, keberlangsungan negara bisa terancam. Karena itu, kami bersama Forum Tax Center dan didukung Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Surabaya, berkomitmen menghadirkan kegiatan edukatif semacam ini secara berkelanjutan,” ungkap Sugeng.

    Tahun ini, sebanyak 31 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ikut berpartisipasi. Mereka beradu kemampuan melalui rangkaian pertanyaan, debat, hingga presentasi terkait isu perpajakan.

    Dalam kompetisi ketat tersebut, Tim WM 1 dari Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya berhasil meraih juara pertama. Tim yang digawangi oleh Ian Anggoro, Debby Yunitasari, dan Jose Carlos Liman—mahasiswa semester 3 jurusan Akuntansi dan Perpajakan—mengaku tidak menyangka bisa keluar sebagai pemenang.

    Ian bahkan mengungkapkan bahwa mereka hampir terlambat mengikuti lomba dan hanya sempat melakukan persiapan singkat. “Kami benar-benar tidak menyangka bisa juara. Persiapan kami hanya semalam untuk semifinal dan final. Rasanya ini memang karunia dari Tuhan,” ujarnya.

    Debby pun mengaku merasakan hal serupa. Ia menyebut lawan terberat mereka adalah Tim Best dari Universitas Kristen Petra selaku tuan rumah. “Mereka cepat, percaya diri, dan public speaking-nya bagus. Kami kira akan sulit untuk lolos, apalagi banyak kampus bergengsi ikut serta. Jadi kemenangan ini benar kata Ian, karunia dari Tuhan,” katanya.

    Sementara itu, Jose menambahkan bahwa ajang OFTCS memberikan pengalaman berharga, khususnya dalam hal berkompetisi, berdiskusi, dan mengasah kemampuan berbicara di depan publik. “Ke depan, kami berharap bisa kembali membawa pulang piala bergilir ini,” pungkasnya.

    Ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Surabaya, Enggan Nursanti, turut menyampaikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa. Menurutnya, OFTCS bukan sekadar lomba, melainkan wadah untuk membentuk generasi muda yang cerdas pajak. Dengan pemahaman yang baik sejak bangku kuliah, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pionir kesadaran pajak di masyarakat.

    Dengan semangat “Edukasi Pajak untuk Generasi Emas”, OFTCS 2025 tidak hanya menghasilkan juara, tetapi juga mencetak calon-calon pemimpin bangsa yang siap mengawal keberlangsungan negara melalui kepatuhan pajak. (fyi/kun)

  • Pangdam XIV/HSN terima Satgas purna tugas di perbatasan

    Pangdam XIV/HSN terima Satgas purna tugas di perbatasan

    Selama melaksanakan tugas operasi, Satgas Yonzipur 8/SMG berhasil menorehkan berbagai prestasi, antara lain menangkap 89 orang Pekerja Migran Ilegal (PMI), menyita 21 pucuk senjata rakitan, …

    Makassar (ANTARA) – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno memimpin penerimaan Satgas Yonzipur 8/Sakti Mandra Guna (SMG) yang purna tugas operasi pengamanan di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara TA. 2024-2025.

    “Penerimaan satgas ini ditandai dengan upacara penerimaan di Dermaga Layang, Kodaeral VI, Kota Makassar sebagai bentuk apresiasi kepada prajurit yang telah menjalankan tugas negara,” kata Pangdam di Makassar, Kamis.

    Pangdam dengan penuh rasa bangga menyampaikan selamat datang kepada 350 prajurit Satgas Yonzipur 8/SMG yang telah menyelesaikan penugasan selama 13 bulan di perbatasan RI-Malaysia.

    Selain itu, Pangdam juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, loyalitas, serta prestasi yang telah ditorehkan selama melaksanakan tugas negara.

    “Keberhasilan yang kalian raih merupakan bukti nyata pengabdian dan profesionalisme prajurit Hasanuddin. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas segala dedikasi, kerja keras, serta pengorbanan selama bertugas di wilayah perbatasan,” ujar Pangdam.

    Selama melaksanakan tugas operasi, Satgas Yonzipur 8/SMG berhasil menorehkan berbagai prestasi, antara lain menangkap 89 orang Pekerja Migran Ilegal (PMI), menyita 21 pucuk senjata rakitan, menggagalkan peredaran 11 paket sabu-sabu, penyelundupan 6.177 botol minuman keras, 94 liter miras oplosan, 472 paket sembako ilegal, 58 slop rokok ilegal, serta menggagalkan aktivitas penambangan emas ilegal.

    Tidak hanya itu, Satgas juga melaksanakan patroli di 3.301 patok perbatasan Indonesia-Malaysia, membangun tempat produksi garam gunung Krayan, pembangunan tempat ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI), serta pembangunan tugu perbatasan Indonesia-Malaysia sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

    Mengakhiri amanatnya, Pangdam menegaskan bahwa pengalaman penugasan adalah kebanggaan sekaligus bekal berharga bagi setiap prajurit untuk menghadapi dinamika tantangan tugas ke depan.

    “Setelah kembali ke Home Base, segera beradaptasi dengan lingkungan satuan, laksanakan pembinaan satuan sesuai program, serta jauhi sifat angkuh dan arogan. Jadilah prajurit yang rendah hati namun tetap menjunjung tinggi kehormatan,” imbau Pangdam.

    Pewarta: Suriani Mappong
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Empat Orang Tewas dalam Penembakan di Gereja Michigan, Pelaku Mantan Marinir Veteran Perang Irak

    Empat Orang Tewas dalam Penembakan di Gereja Michigan, Pelaku Mantan Marinir Veteran Perang Irak

    JAKARTA – Seorang pria tewas dalam baku tembak dengan polisi, setelah sebelumnya menabrakkan kendaraannya ke pintu depan gereja Mormon di Michigan, Amerika Serikat dan kemudian melepaskan tembakan dengan senapan serbu dan membakar gereja tersebut.

    Peristiwa yang terjadi pada Hari Minggu waktu setempat itu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai delapan orang lainnya.

    Polisi mengatakan pelaku, yang diidentifikasi sebagai Thomas Jacob Sanford (40) merupakan mantan Marinir AS dari kota terdekat, Burton, sengaja membakar gereja tersebut, yang kemudian dilalap api dan mengepulkan asap.

    Dua korban penembakan meninggal dunia dan delapan lainnya dirawat di rumah sakit, kata para pejabat.

    Beberapa jam setelah penembakan, polisi melaporkan menemukan setidaknya dua jenazah lagi di reruntuhan gereja yang hangus, yang belum dibersihkan dan kemungkinan berisi korban lainnya.

    “Ada beberapa yang belum ditemukan,” kata Kepala Polisi Grand Blanc William Renye, melansir Reuters 29 September.

    Ratusan orang berada di dalam gereja ketika Sanford melaju masuk ke dalam gedung, kata Renye.

    Dua petugas penegak hukum, satu dari Departemen Sumber Daya Alam negara bagian dan satu lagi dari Grand Blanc Township, bergegas ke tempat kejadian dalam waktu 30 detik setelah menerima panggilan dan terlibat baku tembak dengan tersangka, menembaknya hingga tewas di tempat parkir sekitar delapan menit setelah insiden dimulai, jelas Renye.

    Penyelidik akan menggeledah rumah dan catatan telepon penembak untuk mencari motifnya, kata Renye.

    Seorang perempuan yang mengaku bernama Paula menggambarkan pelariannya sebagai “surealis” dalam sebuah wawancara dengan televisi WXYZ.

    “Kami mendengar ledakan besar dan pintu-pintu terbuka. Lalu semua orang bergegas keluar,” ujarnya, menambahkan tidak ada petugas keamanan dan penembak melepaskan tembakan ke arah jemaat saat mereka melarikan diri.

    “Saya kehilangan teman-teman di sana dan beberapa anak SD saya yang saya ajar setiap Hari Minggu terluka. Ini sangat menghancurkan bagi saya,” tambahnya.

    Terpisah, Presiden Donald Trump dalam pernyataan di Truth Social mengatakan, penembakan itu “tampaknya merupakan serangan terarah lainnya terhadap umat Kristen di Amerika Serikat” dan mengatakan FBI telah berada di lokasi kejadian.

    “EPIDEMI KEKERASAN DI NEGARA KITA INI HARUS DIAKHIRI, SEGERA!,” tulisnya.

    Grand Blanc, kota berpenduduk 7.700 jiwa, terletak sekitar 100 km di barat laut Detroit.

    “Hati saya hancur untuk komunitas Grand Blanc,” kata Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial.

    “Kekerasan di mana pun, terutama di tempat ibadah, tidak dapat diterima.”

    Catatan militer AS menunjukkan Sanford adalah seorang Marinir AS dari tahun 2004 hingga 2008 dan seorang veteran perang Irak.

    Secara kebetulan, seorang veteran Marinir berusia 40 tahun lainnya yang bertugas di Irak juga merupakan tersangka dalam penembakan di Carolina Utara yang menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya kurang dari 14 jam sebelum insiden di Michigan.

    Peristiwa di Michigan menandai penembakan massal ke-324 di AS pada tahun 2025, menurut Arsip Kekerasan Senjata, yang melacak insiden semacam itu dan menggambarkan penembakan massal sebagai penembakan yang menewaskan empat orang atau lebih, tidak termasuk pelakunya.

    Penembakan massal ini juga merupakan yang ketiga di AS dalam waktu kurang dari 24 jam, termasuk insiden di Carolina Utara dan penembakan beberapa jam kemudian di sebuah kasino di Eagle Pass, Texas, yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa lainnya.