agama: Kristen

  • Kejari Surabaya Kembalikan Berkas Perkara Perundungan Ivan Sugianto

    Kejari Surabaya Kembalikan Berkas Perkara Perundungan Ivan Sugianto

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaksa peneliti Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya mengembalikan berkas perkara kasus perundungan siswa SMA Kristen Gloria 2 dengan tersangka Ivan Sugianto kepada penyidik Polrestabes Surabaya.

    Pengembalian berkas perkara ini disertai sejumlah petunjuk yang harus dipenuhi penyidik sebelum berkas dinyatakan lengkap.

    Ali Prakosa, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya, menyampaikan bahwa berkas perkara tersebut dikembalikan setelah dilakukan penelitian oleh jaksa peneliti. “Berkas perkara atas nama tersangka Ivan Sugianto kami kembalikan ke penyidik dengan beberapa petunjuk yang harus dilengkapi,” ujar Ali, Rabu (18/12/2024).

    Ali Prakosa menegaskan pihaknya belum dapat menyampaikan detail mengenai petunjuk yang diberikan kepada penyidik. “Kami tidak bisa menyampaikan apa saja petunjuk yang harus dipenuhi untuk melengkapi berkas perkara. Itu ranah internal antara jaksa dan penyidik,” tambahnya.

    Dengan dikembalikannya berkas perkara ini, maka status berkas perkara belum dinyatakan lengkap atau P21. Kejari Surabaya berharap penyidik Polrestabes Surabaya dapat segera melengkapi petunjuk yang diberikan agar proses hukum dapat berlanjut ke tahap persidangan.

    Kasus perundungan ini menjadi perhatian publik setelah insiden yang melibatkan siswa SMA Kristen Gloria 2 mencuat. Kejari Surabaya menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti perkara ini secara profesional dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    Perlu diketahui, kasus ini berawal dari insiden yang terjadi di lingkungan sekolah SMA Kristen Gloria 2 pada Oktober lalu. Saat itu, korban berinisial EN yang merupakan siswa SMA Kristen Gloria 2 mendapat tindakan perundungan oleh tersangka Ivan Sugianto.

    Hal itu dilakukan tersangka Ivan lantaran korban EN bercanda dengan menyebut rambut anak Ivan berinisial EL, seperti anjing ras pudel. Tak terima tersangka menyuruh EN untuk bersujud dan menggonggong.

    Kasus ini kemudian menjadi perhatian publik di media sosial dan pemberitaan yang menyuarakan pentingnya lingkungan sekolah bebas dari perundungan. Tak lama berselang, Polrestabes Surabaya menetapkan Ivan Sugianto sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 80 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 355 ayat (1) KUHP. [uci/ted]

  • UK Petra Surabaya Sulap 980 Buku Jadi Pohon Natal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Desember 2024

    UK Petra Surabaya Sulap 980 Buku Jadi Pohon Natal Surabaya 18 Desember 2024

    UK Petra Surabaya Sulap 980 Buku Jadi Pohon Natal
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Universitas Kristen Petra
    Surabaya membuat
    pohon Natal
    yang tidak biasa. Mereka menyulap 980 buku menjadi struktur setinggi tujuh meter.
    Pohon Natal
    yang terbuat dari buku ini dipajang di lantai 6 perpustakaan UK Petra Surabaya sejak 16 Desember 2024.
    Pohon Natal ini dirancang dengan bentuk piramida, menggunakan bahan dasar kayu dan tripleks yang mampu menahan berat 930 buku, 50 majalah, dan 120 kaset DVD.
    Hiasan berupa slinger putih dan merah menjuntai di seluruh sisi, sementara bola emas dan silver menggantung dengan indah.
    Di bagian atas, terdapat kincir angin yang merupakan simbol khas negara Belanda, dan seluruh bagian pohon dililit lampu LED yang dapat berganti warna, menciptakan suasana yang cerah saat ruangan gelap.
    Kepala Perpustakaan UK Petra Surabaya, Dian Wulandari, membeberkan alasan melakukan hal itu.
    “Kami ingin mengangkat buku dan koleksi dari perpustakaan yang merupakan sumber mencari ilmu. Apalagi saat ini dunia tengah digemparkan dengan adanya AI,” ujarnya.
    Dian menambahkan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi seperti artificial intelligence (AI), buku harus tetap menjadi fondasi utama bagi manusia untuk mendapatkan informasi yang kredibel.
    Lebih lanjut, Dian menyatakan pohon Natal tersebut bertujuan membangkitkan minat membaca.
    “Kami ingin meningkatkan minat baca
    literasi mahasiswa
    kami melalui pohon Natal ini. Seperti kincir angin yang menggerakkan air ke tanaman,” ungkapnya.
    Kincir angin, yang identik dengan Belanda, berfungsi untuk memompa air dari dataran rendah ke dataran tinggi.
    Pesan ini ingin disampaikan UK Petra Surabaya bahwa perpustakaan menyimpan ilmu pengetahuan yang dapat menyuburkan pikiran dan jiwa.
    Dian juga menekankan bahwa pohon Natal ini bertujuan menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi akademiknya.
    Seluruh bahan yang digunakan untuk membuat pohon Natal ini merupakan
    daur ulang
    , sehingga tidak akan menimbulkan sampah.
    Ornamen-ornamen tersebut direncanakan akan dilepas pada 31 Januari 2025, dan 980 buku yang sebelumnya dipajang akan kembali menjadi koleksi bacaan perpustakaan UK Petra Surabaya.
    “Koleksi perpustakaan ini masih bisa dibaca dan digunakan lagi, jadi ramah lingkungan,” pungkas Dian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fenomena Langka Cold Moon di Akhir 2024, Ini Penjelasannya

    Fenomena Langka Cold Moon di Akhir 2024, Ini Penjelasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang akhir tahun, langit malam dihiasi bulan yang disebut Cold Moon. Nama ini terkait kemunculan bulan purnama itu di musim dingin di beberapa wilayah.

    Dalam unggahan di situs resminya, NASA menjelaskan Maine Farmers Almanac memberikan nama untuk kemunculan bulan purnama pada 1930-an. Pada akhirnya nama-nama tersebut dikenal dan digunakan lebih luas, termasuk nama Cold Moon.

    Cold Moon atau Bulan Beku mengacu pada embun beku saat musim dingin mendekat. Almanac menjelaskan bulan purnama ini terjadi pada malam yang panjang dan dingin.

    NASA menjelaskan orbit Bulan hampir sama dengan orbit Bumi saat mengelilingi Matahari. Saat lintasan Matahari lebih rendah, maka Bulan Purnama yang berada di posisi berlawanan akan berada pada titik tertingginya.

    Khusus tahun ini, bulan purnama Cold Moon sudah terjadi pada 15 Desember 2024 lalu. Di wilayah Alaska terjadinya selama akhir pekan lalu.

    Cold Moon juga punya sebutan lain di beberapa wilayah. Misalnya di Eropa, disebut sebagai Yule yang merupakan festival titik balik Matahari musim dingin dalam tiga hari pada Eropa pra Kristen.

    Selain itu juga disebut sebagai Oak Moon. Ini merupakan tradisi druid kuno untuk memanen mistletoe dari pohon oak.

    Forbes melaporkan kemunculan Cold Moon bersamaan dengan bintang Capella di Auriga dan Betelgeuse di Orion. Selain itu juga diapit oleh Jupiter.

    Cold Moon terbit dan terbenam di bagian utara. Membuat banyak pengamat cukup terkejut dengan fenomena tersebut karena jarang terjadi.

    Kejadian yang sama baru akan bisa dilihat lagi pada Desember 2043 mendatang.

    Bulan purnama ini juga tercatat sebagai yang terbit paling tinggi pada 2024. Posisi tersebut membuat Bulan terlihat lebih lama dibandingkan Bulan Purnama lain.

    (fab/fab)

  • Turki Perluas Pengaruh Usai Perang Saudara di Suriah

    Turki Perluas Pengaruh Usai Perang Saudara di Suriah

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah berucap tidak punya ambisi teritorial di negeri jiran. “Kami tidak memiliki klaim wilayah di Suriah,” kata dia sebagai dalih intervensi militer Turki di Suriah pada tahun 2016

    “Kami hanya ingin memastikan bahwa pemilik hak negara tersebut mendapatkan kembali tanah mereka. Kami hanya menginvasi wilayah tersebut untuk mengakhiri kekuasaan tirani Assad,” imbuhnya. Namun di balik kata-kata bijaknya itu tersimpan kepentingan politik yang kuat.

    Ankara mendukung pemberontakan bersenjata di Suriah sejak hari pertama, dan dengan lantang menyerukan penggulingan diktator Bashar al-Assad. Lima tahun kemudian, Turki menempatkan serdadunya secara permanen di wilayah pemberontak Suriah di Idlib.

    Saat ini, Turki dipandang sebagai pemenang strategis terbesar di Suriah, sementara Rusia dan Iran dipandang sebagai pecundang. Pasalnya, kedua negara adalah sekutu terpenting rezim Assad, yang mendukung rezim dengan kekuatan militer.

    “Turki jelas menang di Suriah,” kata Zaur Gasimov, pakar hubungan Turki-Rusia di Universitas Jerman-Turki di Istanbul. Dipastikan, Ankara akan aktif mencampuri proses pembentukan pemerintahan masa depan Suriah.

    “Turki akan terlibat secara intensif dalam pekerjaan rekonstruksi dan akan tetap menjadi investor utama di Suriah yang dilanda perang,” kata Gasimov. Dan negara ini juga akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari rekonstruksi Suriah.

    “Jika perusahaan konstruksi Turki mendapatkan kontrak di Suriah, negara tersebut akan diuntungkan,” yakin ilmuwan politik Berk Esen dari Universitas Sabanci di Istanbul. “Meskipun kebijakan Turki di Suriah dianggap kurang berhasil untuk waktu yang lama, Erdogan berulang kali menegaskan bahwa Assad akan jatuh suatu hari nanti. Sekarang dia akan mendapatkan poin dengan kebijakan tersebut.”

    Dukungan tidak langsung?

    Turki mendukung Tentara Nasional Suriah, SNA, dan dengan demikian menguasai sebagian besar wilayah utara Suriah. Berkat kehadirannya di sana, ia juga menjalin kedekatan dengan kelompok Islam Haiat Tahrir al-Sham, HTS, kata Esen.

    Ankara, di sisi lain, berulang kali membantah terlibat dalam serangan tersebut. Meskipun Turki tidak secara resmi mendukung HTS dan bahkan mengklasifikasikannya sebagai organisasi teroris, Ankara mensponsori beberapa milisi Suriah utara yang mengambil bagian dalam serangan tersebut.

    Adalah sah untuk berasumsi bahwa Turki secara tidak langsung mendukung HTS secara militer, kata pakar Timur Tengah Andre Bank dari GIGA Institute di Hamburg. “HTS baru-baru ini memperoleh senjata baru. Saat ini mereka menggunakan drone dan sistem rudal. Dapat diasumsikan bahwa ini berasal dari Turki,” kata Bank.

    Rekannya, Simon Mabon dari Universitas Lancaster, lebih berhati-hati: “Ini adalah topik yang tidak jelas. Kami tidak tahu persis sejauh mana Turki sebenarnya mendukung serangan ini,” kata Mabon.

    Meski berstatus anggota NATO, Turki sebenarnya memelihara hubungan baik dengan Rusia dan Iran yang sering kali membuat jengkel sekutu Barat. Pakar politik Gasimov tidak mengkhawatirkan perpecahan antara Moskow dan Ankara menyusul perkembangan di Suriah. Dia memperkirakan bahwa hubungan bilateral akan semakin mendalam di masa depan: “Jatuhnya Assad akan membuat Turki semakin penting bagi Rusia.”

    Masa depan warga Kurdi?

    Tujuan resmi Turki di Suriah utara adalah untuk mencegah pasukan Kurdi membangun kesatuan wilayah. Ankara khawatir akan munculnya negara Kurdi di wilayah tersebut.

    Pasukan yang didukung Turki saat ini mengambil tindakan terhadap milisi Kurdi dan telah mengambil alih wilayah di timur laut Suriah dalam beberapa hari terakhir, termasuk kota Manbij.

    Tentara Demokratik Suriah, SDF, yang menguasai sebagian wilayah utara Suriah, dianggap sebagai cabang PKK di Suriah. Sejak 1984, Turki telah berkonflik dengan PKK, Partai Pekerja Kurdi, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris di UE.

    “Di masa depan, kita sebenarnya bisa melihat wilayah otonomi Kurdi di Suriah seperti di Irak. Perbedaannya: di wilayah pegunungan Irak utara, lebih mudah bagi suku Kurdi untuk mempertahankan wilayah mereka. Di Suriah yang datar, hal ini akan lebih sulit,” kata dia. Berk Esen. Masih belum jelas bagaimana HTS akan berperilaku terhadap suku Kurdi dan kelompok minoritas lainnya seperti Kristen.

    Kepulangan para pengungsi?

    Turki memiliki perbatasan dengan Suriah, dengan panjang sekitar 900 kilometer dan menampung sekitar tiga juta pengungsi Suriah. Turki adalah negara dengan pengungsi Suriah terbanyak di dunia.

    Meskipun pemerintahan Erdogan menampung sejumlah besar warga Suriah setelah pecahnya perang saudara, pemerintah kini berada di bawah tekanan yang sangat besar: kebencian terhadap warga Suriah telah meningkat selama bertahun-tahun di Turki yang mengalami kesulitan ekonomi.

    “Kami sangat mementingkan integritas wilayah Suriah,” Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan pada tanggal 8 Desember, menambahkan: “Jutaan warga Suriah yang terpaksa meninggalkan rumah mereka sekarang dapat kembali.”

    Saat ini terdapat harapan yang semakin besar di Turki bahwa hal ini harus terjadi sesegera mungkin. Pada tanggal 9 Desember, Presiden Erdogan mengumumkan pembukaan perbatasan Yaylada dekat Antakya dengan Suriah: Hal ini akan memungkinkan para pengungsi untuk kembali “dengan aman dan sukarela.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru

    TRIBUNNEWS.COM- Perwakilan sejumlah negara Liga Arab merilis pernyataan bersama pada tanggal 14 Desember yang menekankan kesepakatan untuk mendukung “transisi damai” di Suriah, yang muncul beberapa hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar. Pernyataan itu disampaikan tepat setelah pertemuan di kota pesisir Aqaba, Yordania. 

    Pemimpin baru Suriah – yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan perang dan kekejaman yang berlatar belakang sektarian – telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas dan menegakkan kesetaraan

    Para menteri luar negeri berjanji untuk “mendukung proses transisi damai” di Suriah, seraya menambahkan bahwa “semua kekuatan politik dan sosial” harus terwakili dalam pemerintahan Suriah yang baru dan memperingatkan terhadap “setiap diskriminasi etnis, sektarian atau agama” – dengan menekankan “keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara.”

    Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 harus menjadi dasar untuk transisi ini, kata mereka. 

    Pernyataan bersama tersebut menyerukan “komitmen untuk meningkatkan upaya memerangi terorisme dan kerja sama dalam memeranginya karena terorisme merupakan ancaman bagi Suriah dan keamanan kawasan dan dunia, dan kekalahannya merupakan prioritas kolektif.”

    Para diplomat juga mengambil bagian dalam pertemuan terpisah di Yordania dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Turki Hakan, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pederson, dan pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas. 

    Pada hari Jumat, Washington dan Ankara mengumumkan telah mencapai kesepakatan mengenai visi masa depan Suriah. 

    Turki merupakan salah satu kekuatan utama yang memicu dimulainya perang yang didukung AS terhadap Suriah, yang dimulai pada tahun 2011. Kelompok-kelompok yang menyerbu Damaskus pada tanggal 8 Desember tidak hanya mencakup HTS – mantan afiliasi Al-Qaeda – tetapi juga pasukan Tentara Nasional Suriah (SNA), proksi Turki yang terdiri dari beberapa kelompok ekstremis yang telah memasukkan sejumlah komandan ISIS ke dalam jajarannya selama bertahun-tahun. 

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan minggu lalu bahwa peristiwa terkini di Suriah direncanakan oleh Washington dan Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa “ada negara tetangga yang memainkan peran penting dalam apa yang terjadi di Suriah dan masih memainkan peran ini” yang kemungkinan besar merujuk secara tidak langsung ke Turki.

    HTS – yang dulunya dikenal sebagai Front Nusra Al-Qaeda – telah membentuk otoritas transisi di bawah kepemimpinan perdana menteri Mohammad al-Bashir, yang memimpin badan pemerintahan kelompok tersebut di Idlib sebelum serangan yang berakhir dengan jatuhnya Assad. 

    HTS secara terbuka mengatakan bahwa kelompok minoritas dan semua tempat suci agama akan aman di bawah pemerintahan baru. HTS juga berjanji tidak akan memberlakukan pembatasan apa pun pada pakaian wanita. 

    Meskipun tidak ada pembantaian massal terhadap kaum minoritas, seperti yang terlihat pada tahun-tahun sebelumnya dalam perang Suriah, banyak yang bersikap skeptis dan takut. 

    Puluhan ribu warga Suriah dari kelompok minoritas dilaporkan membanjiri perbatasan Lebanon karena khawatir dengan apa yang akan terjadi di Suriah baru bagi mereka. 

    Front Nusra bertanggung jawab atas banyak kekejaman terhadap umat Kristen, Alawi, Syiah, dan Druze – termasuk bom bunuh diri, eksekusi , penculikan, penembakan tanpa pandang bulu, dan kejahatan perang lainnya.

    Faksi-faksi SNA juga telah melakukan banyak kekejaman. Selama bertahun-tahun, SNA tidak hanya memasukkan unsur-unsur ISIS ke dalam jajarannya, tetapi juga kelompok-kelompok seperti Jaish al-Islam – milisi sektarian yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan terhadap rakyat Suriah. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    Sejak rekaman aslinya dirilis 40 tahun silam, lagu berjudul Do They Know It’s Christmas? tidak pernah absen berkumandang menjelang Natal. Pertanyaannya selalu sama: apakah rakyat Ethiopia tahu hari Natal?

    Lagu itu disusun oleh musisi Bob Geldof dan Midge Ure setelah mereka menyaksikan tayangan mengerikan tentang kelaparan di Ethiopia utara yang disiarkan BBC pada 1984.

    Keduanya kemudian mengumpulkan beberapa penyanyi terkenal pada masa itu untuk merekam lagu Do They Know It’s Christmas? Penyanyi yang diundang antara lain Bono dari U2, Sting, hingga Paul McCartney.

    Rencananya, uang yang mereka peroleh akan disumbangkan untuk rakyat Ethiopia.

    Perilisan lagu tersebut melalui grup musik Band Aid serta konser Live Aid yang digelar delapan bulan kemudian, menjadi momen penting dalam penggalangan dana selebritas dan menjadi pola yang diikuti banyak orang.

    Selama 40 tahun, lagu Do They Know It’s Christmas? telah direkam ulang dalam empat versi.

    Namun, ada sisi lain dari lagu tersebut yang tak banyak diketahui khalayak umum.

    Terlepas dari sumbangan yang mengalir, lagu Do They Know It’s Christmas? menyimpan stereotipe bahwa Ethiopia adalah tempat yang tandus dan tidak ada hujan atau sungai yang mengalir.

    Masyarakat Ethiopia yang menerima bantuan dipandang sebagai sosok kurus kering dan tak berdaya.

    Pandangan itu rupanya dianggap sebuah kebenaran bagi banyak orang.

    “Pertanyaan ‘Apakah mereka tahu hari Natal?’ lucu dan menghina,” kata Dawit Giorgis.

    Pada 1984, Dawit Giorgis adalah pejabat Ethiopia yang bertanggung jawab untuk menyebarkan pesan tentang apa yang terjadi di negaranya.

    Keheranan Dawit Giorgis terdengar jelas dari suaranya.

    “Pertanyaan itu sangat menyimpang. Ethiopia adalah negara dengan penduduk mayoritas Kristen sebelum Inggris… Kami mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen,” ucapnya kepada BBC.

    Meski demikian, Dawit Giorgis tidak meragukan bahwa film BBC yang dibuat oleh jurnalis Inggris, Michael Buerk, dan juru kamera asal Kenya, Mohamed Amin, telah menyelamatkan banyak nyawa di Ethiopia.

    Sebagai kepala Komisi Pemulihan dan Rehabilitasi Ethiopia, Dawit Giorgis, berhasil menyelundupkan kru TV BBC ke negaranya.

    Pemerintah Ethiopia saat itu, yang sedang merayakan 10 tahun kekuasaan Marxis dan terlibat perang saudara, tidak ingin berita tentang kelaparan tersebar.

    “Cara orang-orang Inggris menanggapi dengan sangat murah hati memperkuat keyakinan saya pada kemanusiaan,” ujarn dari Namibia, tempat dia sekarang bekerja.

    Ia juga memuji “orang-orang muda dan bersemangat” di balik Band Aid serta menggambarkan mereka sebagai orang yang “luar biasa”.

    Tapi pertanyaannya tentang lagu itu sebetulnya adalah rangkuman dari perdebatan banyak orang yang mungkin merasa bahwa menghalalkan segala cara diperbolehkan demi menyelamatkan banyak nyawa.

    ‘Lagu Natal yang problematik’

    Musisi Bob Geldof secara tegas membela ketika menanggapi artikel The Conversation tentang “lagu Natal yang problematik” itu.

    “Itu lagu pop… Argumen yang sama telah disampaikan berkali-kali selama bertahun-tahun dan menimbulkan respons yang sama melelahkannya,” ucap Bob Geldof.

    “Lagu pop pendek ini telah menyelamatkan ratusan ribu, bahkan jutaan orang.”

    Ia juga mengakui bahwa orang Ethiopia merayakan Natal, tetapi klaimnya pada 1984 “upacara-upacara ditinggalkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, Joe Cannon yang merupakan kepala keuangan Band Aid Trust mengatakan dalam tujuh bulan terakhir badan amal tersebut telah memberikan lebih dari £3 juta (setara Rp60 miliar) untuk membantu sebanyak 350.000 orang melalui sejumlah proyek di Ethiopia, serta Sudan, Somaliland, dan Chad.

    Ia menambahkan tindakan cepat Band Aid sebagai “orang pertama yang memberikan respons” mendorong orang lain untuk menyumbang di tempat-tempat yang kekurangan dana, terutama di Ethiopia utara.

    Namun, ini tidak cukup untuk meredam gejolak yang diakibatkan dari lagu tersebut.

    Minggu lalu, Ed Sheeran berkata dia tidak senang dengan suaranya pada rekaman tahun 2014 yang dibuat untuk mengumpulkan dana untuk mengatasi krisis Ebola di Afrika Barat—karena “pemahamannya tentang persoalan tersebut telah berubah”.

    Ed Sheeran tampaknya terpengaruh oleh rapper Inggris-Ghana, Fuse ODG, yang juga menolak untuk ambil bagian satu dekade lalu.

    “Dunia telah berubah, tapi Band Aid belum,” katanya kepada siniar Focus on Africa milik BBC pada pekan ini.

    “Itu seperti mengatakan tidak ada kedamaian dan kegembiraan di Afrika pada hari Natal. Seakan-akan berkata ada kematian di setiap air mata yang tumpah,” katanya mengacu pada lirik lagu versi 2014.

    Adapun Fuse OGD tidak menyangkal bahwa ada masalah yang harus dituntaskan, tapi menurutnya “Band Aid hanya mengambil satu isu dari satu negara lantas menyamaratakannya ke seluruh benua.”

    Cara orang Afrika digambarkan dalam penggalangan dana ini, kata dia, berdampak langsung padanya.

    Ketika tumbuh dewasa, “tidaklah keren menjadi orang Afrika di Inggris… [karena] penampilan saya, orang-orang jadi mengolok-olok saya,” ujar penyanyi itu.

    Dana amal untuk Afrika dan stereotipe terhadap orang Afrika

    Penelitian tentang dampak penggalangan dana amal oleh dosen King’s College Inggris-Nigeria, Edward Ademolu mendukung hal ini.

    Ia masih ingat film pendek yang dibuat di Afrika oleh Comic Relief yang dipengaruhi oleh Band Aid.

    Gara-gara film itu, klaimnya, “teman-teman Afrika-nya di sekolah dasar [Inggris] akan menyangkal asal-usul mereka dan dengan sangat yakin menyebut semua orang Afrika bau, tidak cerdas, dan menyamakan orang Afrika dengan binatang buas”.

    Gambaran orang Afrika yang sangat kurus menjadi hal yang umum dalam upaya untuk mendapatkan dana amal.

    Sampul untuk single asli Band Aid, yang dirancang oleh artis pop Sir Peter Blake, menampilkan adegan Natal yang penuh warna.

    Pemandangan itu kontras dengan dua anak Ethiopia yang kurus kering dalam warna hitam dan putih sedang memakan biskuit demi menyambung hidup.

    Untuk bagian poster konser Live Aid tahun berikutnya, Sir Peter Blake menggunakan foto punggung seorang anak tanpa identitas, telanjang, dan kurus kering.

    Foto itu digunakan lagi dalam karya seni yang dirilis tahun 2004 dan muncul sekali lagi tahun ini.

    Bagi banyak orang yang bekerja di sektor bantuan dan akademisi, ada keterkejutan dan keheranan bahwa lagu dan gambar itu terus muncul.

    Organisasi induk Bond, yang bekerja dengan lebih dari 300 badan amal termasuk Christian Aid, Save the Children, dan Oxfam, sangat kritis terhadap lagu tersebut.

    “Inisiatif seperti Band Aid 40 mengabadikan narasi yang sudah ketinggalan zaman, memperkuat rasisme dan sikap kolonial yang merampas martabat dan hak orang-orang,” kata Lena Bheeroo.

    Adapun musisi Bob Geldof sebelumnya menepis gagasan bahwa karya Band Aid bergantung pada “kiasan kolonial”.

    Cara lembaga amal mengumpulkan dana telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.

    Meskipun tetap kritis, penulis Kenya, Patrick Gathara yang sering mengejek pandangan Barat tentang Afrika setuju banyak hal telah berubah.

    “Ada dorongan di lembaga kemanusiaan untuk mulai melihat orang-orang dalam kondisi krisis sebagai manusia dan bukan sebagai korban… dan saya pikir itu adalah perubahan yang sangat besar,” katanya kepada BBC.

    “Pada masa Live Aid yang Anda lihat hanyalah gambaran kelaparan dan penderitaan… gagasan bahwa orang-orang ini tidak mampu melakukan apa pun untuk diri mereka sendiri, itu adalah kesalahpahaman.”

    Sementara itu, protes besar-besaran Black Lives Matter menambah dorongan pada perubahan yang sudah terjadi.

    Satu dekade lalu, organisasi Norwegia Radi-Aid menyoroti orang Afrika dengan unsur humor dalam kampanye penggalangan dana.

    Misalnya, organisasi itu mengoordinasikan kampanye tiruan untuk meminta orang Afrika mengirim radiator kepada orang Norwegia yang diduga menderita kedinginan.

     

    Pada 2017, Ed Sheeran sendiri memenangkan salah satu penghargaan “Rusty Radiator” untuk film yang dibuatnya untuk Comic Felief di Liberia.

    Saat itu dia menawarkan untuk membayar biaya penitipan anak-anak tunawisma Liberia di sebuah kamar hotel.

    Penyelenggara penghargaan mengatakan “video tersebut seharusnya tidak hanya tentang Ed Sheeran yang memikul beban sendirian, tapi juga mengajak masyarakat untuk turun tangan”.

    Akademisi Universitas East Angelia, David Girling, yang pernah menulis laporan untuk Radi-Aid berpendapat pekerjaan di sana adalah salah satu alasan mengapa banyak hal telah berubah.

    Ia berkata semakin banyak lembaga amal yang memperkenalkan pedoman etika untuk kampanye mereka.

    “Orang-orang telah menyadari kerusakan yang bisa ditimbulkan,” ucapnya kepada BBC.

    Penelitian Prof Girling, yang dilakukan di Kireba, daerah kumuh di ibu kota Kenya, Nairobi, menunjukkan kampanye yang melibatkan dan berpusat pada mereka yang menjadi target bantuan amal bisa lebih efektif daripada kebiasaan usang dari atas ke bawah.

    Banyak lembaga amal masih berada di bawah tekanan untuk menggunakan selebritas guna membantu meningkatkan kesadaran dan pengumpulan dana.

    Profesor Girling bahkan mengatakan beberapa media tidak akan menulis cerita penggalangan dana kecuali jika ada selebritas yang terlibat.

    Namun penelitian oleh rekannya Martin Scott menunjukkan bintang-bintang besar sering kali dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama sebuah kampanye.

    Sementara selebritas mungkin mendapatkan manfaat, tapi lembaga amal dan pemahaman tentang isu yang sedang dikerjakan justru dirugikan.

    Jika proyek seperti Band Aid berjalan di masa sekarang, proyek tersebut harus berpusat pada artis-artis Afrika, kata jurnalis musik Christine Ochefu kepada BBC.

  • Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan aturan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 300/ 26738/ 436.8.6/ 2024, Pemkot mengajak masyarakat meningkatkan keamanan, ketentraman dan toleransi masyarakat selama momen penting tersebut.

    “Seluruh warga masyarakat diharapkan mematuhi dan menjaga kondusifitas, ketertiban umum serta ketentraman masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (15/12/2024).

    Ada beberapa poin aturan menjelang libur Nataru. Di antaranya, pelaku tempat hiburan atau usaha rekreasi dan hiburan umum (RHU) harus menutup usaha pada malam Natal, 24 Desember 2024, mulai pukul 18.00 WIB.

    Pada malam tahun baru, RHU diperbolehkan beroperasi hingga pukul 04.00 WIB. Syaratnya, tidak menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun, menyalahgunakan tempat usaha untuk perjudian, dan peredaran narkoba.

    Pelaku usaha juga harus menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability (CHSE). Serta, memastikan kesiapan mitigasi bencana di lokasi wisata.

    Pengelola tempat wisata diwajibkan melakukan perawatan fasilitas secara berkala. Juga, menyiapkan jalur evakuasi dan memperhatikan kapasitas pengunjung.

    Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca juga harus menjadi acuan. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana alam.

    Dalam SE yang sama, pengurus gereja dan panitia Natal diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Terutama, saat menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal.

    Selain itu, pengurus gereja juga diimbau untuk memasang pengamanan tambahan. Di antaranya, barrier di pintu masuk dan melakukan pemeriksaan barang bawaan pengunjung.

    Untuk menghindari potensi gangguan keamanan, masyarakat dilarang menjual atau menyalakan petasan. Termasuk, larangan terhadap memperjualbelikan terompet serta melakukan konvoi pada malam Tahun Baru.

    Bagi masyarakat yang akan bepergian dan meninggalkan rumah, diminta memastikan kompor, gas, aliran listrik, air dalam kondisi padam. 

    Serta, tidak meninggalkan barang berharga atau hewan peliharaan di dalam rumah dan menginformasikan kepada tetangga yang berdekatan atau RT setempat.

    Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa pengawasan ketertiban umum selama libur Nataru 2024/2025 di Surabaya, melibatkan perangkat daerah (PD), TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    “Kami juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca ekstrem sewaktu-waktu,” imbuhnya.

    Wali Kota Eri menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat edaran ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan pertolongan agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian 110 atau Command Center 112,” katanya.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh gereja untuk memastikan keamanan dalam perayaan Hari Raya Natal 2024.

    “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Wali Kota Eri.

    Tidak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadahnya. “Kita juga rapatkan dengan kepolisian terkait dengan keamanan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.

    Menanggapi insiden beberapa waktu lalu, dimana seorang wanita bercadar masuk ke salah satu gereja di Surabaya, Wali Kota Eri pun menegaskan pentingnya kewaspadaan di tempat ibadah.

    “Gereja tidak boleh lengah, termasuk masjid juga. Pengelola tempat ibadah harus memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk yang dijaga satpam. Jika ada orang dengan pakaian tertutup rapat, seperti bercadar, satpam harus menanyakan keperluannya,” jelas dia.

    Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan umat beragama yang selama ini telah menjadi ciri khas Kota Pahlawan.

    “Saya mohon kepada warga Kota Surabaya, njenengan (anda) adalah orang yang hebat. Kita sudah bisa membuktikan bahwa Surabaya ini menjadi salah satu kota yang penuh dengan toleransi,” pesan dia.
    Ia berharap, toleransi yang telah berjalan di Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

     “Sebagai sesama umat beragama, mari kita menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain agar bisa menikmati dan menjalankan ibadahnya dengan tenang di Kota Surabaya,” katanya.

  • Ini Pesan Natal Eri Cahyadi untuk Warga Surabaya!

    Ini Pesan Natal Eri Cahyadi untuk Warga Surabaya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan pesan keberagaman dan toleransi kepada masyarakat, dalam perayaan Natal 2024 di Surabaya nanti.

    Eri mengimbau agar warga Surabaya saling bahu membahu dalam menopang kelancaran ibadah natal umat Kristiani. Sebagai bukti bahwa Surabaya adalah kota penuh toleransi.

    “Saya nyuwun sanget kita sudah bisa membuktikan Surabaya jadi kota penuh toleransi. Saya tolong sesama umat bergama menjaga keamanan kenyamanan umat beragama lain agar bisa beribadah tenang di Surabaya,” kata Eri Cahyadi ditulis Minggu (15/12/2024).

    Selain itu, Eri mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pihak gereja dan organisasi masyarakat [ormas], dalam hal menjaga keamanan di lingkungan gereja ketika ibadah natal berlangsung.

    “Kita berkoordinasi dengan gereja untuk pengamanan semoga tidak sampai terjadi aneh aneh. Kedua dengan ormas ormas untuk turut menjaga keamanan kenyamanan umat kristen,” ucapnya.

    Sedangkan pengamanan berlapis, Eri bilang, Pemerintah Kota [Pemkot] Surabaya akan menggelar rapat bersama kepolisian Polrestabes Surabaya.

    “Kita juga rapat dengan Polrestabes Surabaya soal keamanan natal nanti,” tutupnya. [ram/aje]

  • AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku pihaknya telah melakukan kontak langsung dengan kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS pada Sabtu (14/12/2024).

    Dikutip dari Associated Press (AP), hal itu disampaikan oleh Blinken dalam sebuah konferensi pers di Yordania.

    Blinken menuturkan komunikasi tersebut dilakukan bersama delapan negara Arab, Turki, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam komunikasi itu, Blinken menyebut adanya penandatanganan seperangkat prinsip terkait panduan pemerintahan transisi di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

    Adapun prinsip tersebut diharapkan dapat menjadikan Suriah menjadi negara damai, nonsektarian, dan inklusif.

    Namun, Blinken tidak mau membahas secara lebih rinci apa saja yang dibicarakan dengan HTS.

    Dia hanya menekankan bahwa penting bagi AS untuk menyampaikan pesan kepada kelompok HTS soal tindakannya dan bagaimana mereka akan memerintah dalam masa transisi.

    “Ya kami telah melakukan kontak dengan HTS dan dengan pihak-pihak lain. Pesan kami kepada rakyat Suriah adalah kami ingin mereka berhasil dan kami siap membantu mereka melakukannya,” kata Blinken dalam konferensi pers di kota pelabuhan Aqaba, Yordania, dikutip pada Minggu (15/12/2024).

    Di sisi lain, ada yang unik dalam pertemuan antara AS dan kelompok HTS tersebut.

    Adapun keunikan yang dimaksud adalah HTS dicap oleh AS sebagai organisasi teroris sejak tahun 2018.

    Penetapan tersebut berujung pada sanksi berat berupa larangan pemberian “dukungan material” kepada kelompok ataupun anggota HTS.

    Hanya saja, tidak ada larangan dari pejabat AS untuk berkomunikasi dengan kelompok dari HTS.

    Pimpinan HTS Mau Calonkan Diri jadi Presiden Suriah jika Diminta

    Sementara itu, pemimpin HTS, Muhammad al-Julani, bakal mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diinginkan.

    “Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Suriah jika warga atau orang-orang di sekitar saya meminta saya untuk melakukannya,” kata al-Julani kepada media Suriah, Sabtu (14/12/2024).

    Al-Julani mengatakan, meski kemenangan di Suriah diraih dengan jalan revolusi, ia menekankan agar kepemimpinan Suriah tidak dijalankan dengan mentalitas revolusi.

    “Negara perlu membentuk negara berdasarkan hukum dan institusi untuk menjamin stabilitas berkelanjutan,” katanya.

    “Saya menekankan perlunya mentransfer mentalitas dari aksi revolusioner ke pembangunan negara, mengingat masa depan Suriah bergantung pada pembentukan fondasi pemerintahan dan keadilan,” katanya.

    Di sisi lain, ia menegaskan pemerintahan baru akan mengakhiri produksi Captagon, pil simultan ilegal di Suriah, setelah rezim Assad sebelumnya mengubah negara tersebut menjadi pabrik Captagon, menurut laporan internasional.

    Ia juga mengungkapkan situasi internal di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

    “Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah,” katanya.

    “Kami memiliki hubungan dengan umat Kristen dan Druze, dan mereka berperang bersama kami di dalam Departemen Operasi Militer,” lanjutnya.

    Abu Mohammad al-Julani, panglima tertinggi kelompok Hay’at Tahrir al-Sham saat ini, yang mungkin tewas dalam serangan udara Rusia dan militer Suriah di Idlib pada Minggu (1/12/2024). (DailyMail)

    Mengenai bentuk kewenangan di Suriah di masa depan, al-Julani mengatakan hal ini akan diserahkan kepada ahli.

    “Hal ini diserahkan kepada keputusan para ahli dan ahli hukum, dan rakyat Suriahlah yang memutuskan,” katanya.

    “Kompetensi dan kemampuan menjadi dasar evaluasi dalam hal ini,” lanjutnya, seperti diberitakan Aljazeera.

    Dia mengatakan komite dan dewan yang peduli dengan kajian ulang konstitusi akan dibentuk.

    Selain itu, ia juga mengomentari pemboman Israel di sebagian besar Suriah.

    Rezim Bashar-al Assad Jatuh, Assad Diselamatkan Putin 

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Setelah dikudeta oleh kelompok militan HTS, eks Presiden Suriah Bashar al-Assad langsung terbang ke Rusia pada Minggu (8/12/2024) pekan lalu.

    Adapun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapkan ada peran pihaknya sehingga Bashar al-Assad bisa terbang ke Rusia.

    Serangan kilat yang dilakukan HTS membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung memberikan suaka kepada Bashar al-Assad.

    Dikutip dari Sputnik, keputusan pemberian suaka tersebut merupakan langkah pribadi Putin.

    “Tentu saja, keputusan semacam itu tidak dapat dibuat tanpa persetujuan kepala negara. Itu adalah keputusannya (Putin),” ujarnya di Moskow.

    Sementara, menurut laporan jurnalis Aljazeera, Yulia Shapovalova, bahwa memang Bashar al-Assad tidak ditelantarkan oleh Putin.

    “Presiden Suriah yang mengundurkan diri dalam situasi yang sulit seperti ini membuanya dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia,” katanya.

    Shapovalova menuturkan belum ada informasi dari Rusia terkait keputusan pemberian suaka kepada Bashar al-Assad akan memengaruhi aset mantan Presiden Suriah tersebut.

    Sebagai informasi, Suriah merupakan sekutu penting Uni Soviet (sebelum Rusia) di Timur Tengah sejak awal tahun 1970-an.

    Hubungan baik kedua negara terus terjalin meski Perang Dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. – Halaman all

    Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. lebih dikenal dengan nama Phioruci Pangkaraya.

    Phioruci merupakan anak pertama dari pasangan Phang Cin Tung dan Erliyah.

    Phioruci Pangkaraya adalah istri kedua Alvin Lim usai dirinya cerai dengan Shelly Antonio.

    Phioruci Pangkaraya dan Alvin Lim menikah pada Selasa (22/2/2022).

    Hal ini menjadikan Phioruci Pangkarya sebagai ibu sambung dari Kate Victoria Lim.

    Phioruci Pangkaraya diketahui beragama Kristen.

    Dikutip Tribunnewswiki, Phioruci Pankarya adalah anak pertama dari pasangan Phang Cin Tung dan Erliyah. 

    Pendidikan

    Phioruci Pangkaraya memiliki dua gelar pendidikan sarjana keperawatan dan hukum.

    Pada 2012, istri Alvin Lim ini diketahui pernah mengenyam pendidikan S1 Ilmu Keperawatan di Universitas Pelita Harapan.

    Phioruci Pangkaraya lulus pada 2016, dengan IPK 3,60.

    Phioruci Pangkaraya kemudian memperluas wawasannya dengan mengambil studi di bidang hukum.

    Phioruci Pangkarayamenyelesaikan sidang skripsi S1 Ilmu Hukum pada Februari 2024.  

    Diketahui, Phioruci Pangkaraya memperoleh gelar Sarjana Hukum dari STIH Gunung Jati, Tangerang, yang juga almamater Alvin Lim.

    Hal ini menunjukkan tekadnya untuk terus berkembang, mengingat bidang hukum sangat erat kaitannya dengan profesi sang suami, Alvin Lim. 

    Sementara itu, gelar sarjana hukumnya ditempuh di STIH Gunung Jati, Tangerang, Banten. Mengutip WartaHukum.com berdasarkan Pers Release LQ Indonesia Lawfirm milik Alvin Lim, Phioruci menjalani sidang skripsi Ilmu Hukum pada Februari 2024 lalu, dilansir Bangkapos. 

    Kabar Terbaru

    Sosok istri Alvin Lim ini jadi sorotan karena marah ke wartawan yang bertanya terkait tuduhan suaminya kepada Pratiwi Noviyanthi.

    Momen ini terlihat dalam video yang beredar di media sosial TikTok.

    Hal ini bermula saat Alvin Lim ditanyai diwawancara para jurnalis terkait konfliknya dengan Pratiwi Noviyanthi.

    Dalam hal ini, Alvin Lim dianggap menuduh Pratiwi Noviyanthi memiliki pekerjaan sampingan sebagai PSK saat menjadi pramugari.

    Ia lantas menunjukan video dirinya yang menyatakan soal pekerjaan sampingan pramugari.

    Dia berdalih bahwa maksud pernyataannya itu adalah mempertanyakan sumber uang Teh Novi saat menjadi pramugari.

    Alvin merasa heran karena Teh Novi bisa memiliki rumah dan mobil mewah hingga bisa merawat Orang dengan Ganggung Jiwa (ODGJ).

    “Saya gak bilang dia yang jadi pelacur, banyak teman,” kata Alvin Lim.

    Kemudian wartawan kembali bertanya untuk menekankan bahwa sebenarnya Alvin Lim menuduh pramugari.

    Saat itulah istri Alvin Lim, Phioruci Pangkaraya langsung marah.

    “Jangan mancing-mancing pertanyaannya yah. Nanya, nanya, gak usah mancing-mancing,” kata Phioruci Pangkaraya.

    Setelah sesi doorstop kemudian Alvin Lim masih diberondong pertanyaan.

    Phioruci Pangkaraya pun kembali menyemprot wartawan.

    “Habis pertanyaannya, habis yah. habis yah gak ada lagi nanya-nanya orang udah capek tau gak sih. udah 2 jam ini,” kata Phioruci Pangkaraya.

    Ucapan sinis Phioruci Pangkaraya pun tak bisa diterima awak media yang melakukan peliputan.

    “Gak usah marah-marah,” teriak wartawan.

    “Sama-sama capek mba,” kata wartawan.

    Walau demikian Phioruci Pangkaraya justru tetap pergi naik mobil tanpa mempertanggungjawabkan ucapannya.

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih, Bangkapos)