agama: Kristen

  • Pastikan Perayaan Natal Berlangsung Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung – Halaman all

    Pastikan Perayaan Natal Berlangsung Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meninjau sejumlah gereja di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (24/12/2024).

    Gereja tersebut yakni Gereja Katolik Katedral Santo Petrus Bandung dan Naposo Huria Kristen Batak Protestan (NHKBP) Bandung Riau Martadinata.

    Peninjauan itu dilakukan sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh jajarannya untuk dapat memastikan pelaksanaan Natal berlangsung aman, damai, dan lancar.

    Dalam peninjauan tersebut, Bima didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar.

    “Hari ini Bapak Presiden Prabowo meminta seluruh jajaran Forkopimda bersama kepala daerah memastikan bahwa seluruh rangkaian ibadah Natal di seluruh Indonesia berjalan dengan aman, damai, dan tertib,” ujar Bima Arya yang disambut hangat oleh jemaat di Gereja NHKBP Bandung Riau Martadinata.

    Bima menambahkan, Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap kelancaran perayaan Natal.

    Presiden, tambah Bima, meminta semua pihak untuk turut serta mengawasi seluruh fasilitas publik, termasuk rumah ibadah selama prosesi ibadah tersebut berlangsung.

    Dalam kesempatan itu, Bima menyampaikan pesan kepada semua masyarakat tentang pentingnya merawat toleransi.

    Ia menekankan perbedaan merupakan keniscayaan, tetapi keberagaman adalah sebuah keharusan. Karenanya, Bima mengajak semua pihak untuk terus menjaga kebersamaan dan memupuk persatuan.

    “Kami hadir di sini bersama Bapak Pj. Gubernur [Jabar], Pak Panglima, Pak Kapolda, Pimpinan DPRD, Kejaksaan, semua untuk memastikan semua berjalan dengan lancar, dan tentunya untuk menyampaikan Selamat Hari Natal,” ungkap Bima.

    Dalam kesempatan tersebut, Bima berpesan agar perayaan Natal dapat menjadi spirit kebersamaan.

    Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, baik suka maupun duka. 

    Bima juga mengapresiasi persiapan semua pihak dalam menyambut Natal. Menurutnya, dalam pantauannya tersebut, pelaksanaan Natal berlangsung lancar dan damai.

    “Dan kami mengapresiasi kerja keras dari seluruh Forkopimda di seluruh Indonesia yang memastikan suasana damai, sehingga sampai hari ini, sampai malam ini, perayaan dan ibadah Natal berjalan dengan tertib di seluruh Indonesia,” tandasnya.

    Sebagai informasi, selama peninjauan tersebut Bima tampak menyalami beberapa jemaat yang hadir.

    Tampak suasana hangat dan penuh kegembiraan terpancar dari raut wajah masyarakat yang merayakan Natal di dua gereja tersebut.

     

  • 4 Makna Mendalam Perjamuan Kudus di Hari Natal

    4 Makna Mendalam Perjamuan Kudus di Hari Natal

    Jakarta: Hari Natal bukan hanya sekadar momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga waktu yang penuh makna untuk merenungkan kasih Tuhan yang nyata melalui peristiwa itu. 

    Dalam tradisi gereja, Perjamuan Kudus diadakan sebagai bagian dari peringatan Natal. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam, mencakup peringatan akan kelahiran, pengorbanan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

    Dengan memahami makna mendalam Perjamuan Kudus, perayaan Natal menjadi lebih dari sekadar tradisi ini adalah momen untuk memperbaharui iman, memperkuat persatuan, dan menghidupi pesan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Medcom.id merangkum 4 makna Perjamuan Kudus di Hari Natal.

    4 Makna Perjamuan Kudus di Hari Natal

    1. Peringatan Kelahiran dan Pengorbanan Yesus

    Perjamuan Kudus menjadi simbol kasih Tuhan yang diwujudkan dalam kelahiran Yesus sebagai Juruselamat. Dalam ibadah ini, umat diingatkan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem juga adalah Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. 

    Kematian dan kebangkitan-Nya memberikan makna yang utuh bagi kelahiran-Nya. Dengan demikian, Natal tidak hanya mengingatkan umat akan kehadiran Yesus di dunia, tetapi juga akan misi-Nya untuk membawa keselamatan.

    2. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

    Perjamuan Kudus juga melambangkan kesatuan umat Kristen sebagai satu tubuh dalam Kristus. Saat merayakan Natal dengan Perjamuan Kudus, jemaat diajak untuk bersatu dalam iman, mengesampingkan perbedaan, dan merayakan persekutuan dalam tubuh Kristus. 

    Hal ini mengingatkan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari komunitas yang lebih besar, yaitu Gereja sebagai tubuh Kristus, yang dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kerukunan.

    3. Pengharapan dan Janji Keselamatan

    Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, yang juga membawa pesan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Melalui Perjamuan Kudus, umat Kristen diajak untuk merenungkan janji keselamatan yang telah diberikan dan menanti-nantikan pemenuhan janji itu. 

    Ini menjadi momen refleksi untuk memperkuat iman dan memperbaharui pengharapan di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

    4. Menghargai Anugerah Allah

    Perjamuan Kudus adalah simbol nyata dari anugerah Tuhan melalui Yesus Kristus. Roti yang melambangkan tubuh-Nya dan anggur yang melambangkan darah-Nya mengingatkan umat akan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi keselamatan mereka. 

    Natal, dengan segala maknanya, menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan anugerah ini dan hidup dalam syukur atas kasih Tuhan. (Angel Rinella)

    Jakarta: Hari Natal bukan hanya sekadar momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga waktu yang penuh makna untuk merenungkan kasih Tuhan yang nyata melalui peristiwa itu. 

    Dalam tradisi gereja, Perjamuan Kudus diadakan sebagai bagian dari peringatan Natal. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam, mencakup peringatan akan kelahiran, pengorbanan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

    Dengan memahami makna mendalam Perjamuan Kudus, perayaan Natal menjadi lebih dari sekadar tradisi ini adalah momen untuk memperbaharui iman, memperkuat persatuan, dan menghidupi pesan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Medcom.id merangkum 4 makna Perjamuan Kudus di Hari Natal.

    4 Makna Perjamuan Kudus di Hari Natal

    1. Peringatan Kelahiran dan Pengorbanan Yesus

    Perjamuan Kudus menjadi simbol kasih Tuhan yang diwujudkan dalam kelahiran Yesus sebagai Juruselamat. Dalam ibadah ini, umat diingatkan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem juga adalah Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. 

    Kematian dan kebangkitan-Nya memberikan makna yang utuh bagi kelahiran-Nya. Dengan demikian, Natal tidak hanya mengingatkan umat akan kehadiran Yesus di dunia, tetapi juga akan misi-Nya untuk membawa keselamatan.

    2. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

    Perjamuan Kudus juga melambangkan kesatuan umat Kristen sebagai satu tubuh dalam Kristus. Saat merayakan Natal dengan Perjamuan Kudus, jemaat diajak untuk bersatu dalam iman, mengesampingkan perbedaan, dan merayakan persekutuan dalam tubuh Kristus. 

    Hal ini mengingatkan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari komunitas yang lebih besar, yaitu Gereja sebagai tubuh Kristus, yang dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kerukunan.

    3. Pengharapan dan Janji Keselamatan

    Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, yang juga membawa pesan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Melalui Perjamuan Kudus, umat Kristen diajak untuk merenungkan janji keselamatan yang telah diberikan dan menanti-nantikan pemenuhan janji itu. 

    Ini menjadi momen refleksi untuk memperkuat iman dan memperbaharui pengharapan di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

    4. Menghargai Anugerah Allah

    Perjamuan Kudus adalah simbol nyata dari anugerah Tuhan melalui Yesus Kristus. Roti yang melambangkan tubuh-Nya dan anggur yang melambangkan darah-Nya mengingatkan umat akan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi keselamatan mereka. 

    Natal, dengan segala maknanya, menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan anugerah ini dan hidup dalam syukur atas kasih Tuhan. (Angel Rinella)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Nusron Ungkap Cara Miskinkan Mafia Tanah

    Nusron Ungkap Cara Miskinkan Mafia Tanah

    Jakarta

    Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus memberantas kasus mafia tanah yang masih marak terjadi. Agar menimbulkan efek jera, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid berencana memiskinkan mafia tanah.

    Nusron mengatakan pelaku mafia tanah tidak hanya dijerat dengan pasal pidana umum. Namun, juga dapat dikenakan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

    “Ya mafia tanah ya yang (payung) hukumnya Undang-Undang Pidana itu,” kata Nusron saat ditemui di Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Kampung Tengah, Jakarta Timur, Selasa (24/12/2024).

    Nusron menjelaskan proses memiskinkan pelaku mafia tanah memerlukan waktu. Apabila terbukti melanggar, pelaku mafia tanah dapat dikenakan pasal TPPU. Dengan begitu, aset-aset milik mafia tanah dapat diserahkan ke negara.

    “Proses pemiskinan itu kan berjalan dengan waktu. Kalau sudah terbukti, kalau mereka itu melanggar atau terbukti tindak kriminal, maka kita kenakan TPPU supaya aset-asetnya bisa diambil pengadilan. Kemudian diserahkan negara secara legal,” terang Nusron.

    Sebelumnya, Nusron juga telah menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas mafia tanah. Dia juga menekankan pemberantasan mafia tanah akan dilakukan dengan penguatan kolaborasi dengan Kepolisian, Kejaksaan, serta pemerintah daerah. Dia pun akan melakukan rapat koordinasi khusus dengan lembaga terkait.

    “Kita tidak bisa menoleransi mafia tanah. Kita akan melaksanakan rapat koordinasi khusus dengan Kejaksaan Agung, Kepolisian, dan PPATK. Kami akan menginisiasi adanya proses pemiskinan terhadap mafia tanah,” kata Nusron dalam keterangannya, Jumat (1/11/2024).

    (ara/ara)

  • 413 Napi Nasrani di Jatim Terima Remisi Khusus Natal 2024

    413 Napi Nasrani di Jatim Terima Remisi Khusus Natal 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 413 narapidana di Jawa Timur mendapatkan remisi khusus Hari Raya Natal 2024. Pengurangan masa tahanan ini diberikan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi atas perilaku baik narapidana selama menjalani hukuman.

    Dari total 523 narapidana beragama Kristen di wilayah tersebut, 413 orang mendapatkan remisi, sementara 110 narapidana lainnya tidak memenuhi syarat karena berbagai alasan.

    “Seperti belum menjalani masa pidana minimal enam bulan atau menjalani hukuman tambahan,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono.

    Pemberian remisi terbagi menjadi dua kategori:
    1. Remisi Khusus I (pengurangan masa tahanan sebagian) sebanyak 407 orang, dengan rincian:
    – 15 hari: 79 orang
    – 1 bulan: 270 orang
    – 1 bulan 15 hari: 49 orang
    – 2 bulan: 9 orang
    2. Remisi Khusus II (langsung bebas) sebanyak 6 orang, terdiri dari:
    – 15 hari: 2 orang
    – 1 bulan: 3 orang
    – 2 bulan: 1 orang

    Heni menyatakan, pemberian remisi ini tidak hanya mendukung hak narapidana. Tetapi juga memberikan dampak positif berupa penghematan anggaran negara untuk biaya makan narapidana.

    “Penghematan hingga Rp244.200.000 dengan asumsi setiap narapidana menghabiskan Rp 20.000 untuk makan tiga kali sehari,” urai Heni.

    Penerapan sistem penilaian pembinaan narapidana secara rutin menjadi dasar pemberian remisi ini. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Kami berharap remisi dapat memotivasi narapidana untuk terus menunjukkan perilaku baik selama menjalani hukuman,” jelasnya. [uci/but]

  • Peningkatan Interaksi Antarumat Beragama Solusi Efektif Lawan Intoleransi di Indonesia

    Peningkatan Interaksi Antarumat Beragama Solusi Efektif Lawan Intoleransi di Indonesia

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Akademisi Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Marturia Yogyakarta, Pdt Risang Anggoro Elliarso, menegaskan bahwa meningkatkan interaksi antarumat beragama adalah salah satu solusi efektif untuk melawan intoleransi di Indonesia.

    “Semakin sering masyarakat berinteraksi, kepercayaan antarindividu akan tumbuh. Ini membantu mengurangi prasangka dan stereotip yang sering muncul akibat ketidaktahuan,” ujar Pdt. Risang dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Dia menjelaskan, dialog yang terbuka dan inklusif dapat mengubah pandangan masyarakat. Dari yang awalnya dianggap “orang asing” dapat menjadi tetangga, sahabat, bahkan saudara. Dengan saling mengenal, umat beragama di Indonesia dapat lebih mengedepankan aspek kemanusiaan dalam menyelesaikan persoalan yang muncul.

    Pdt Risang juga mengingatkan bahwa sejarah bangsa Indonesia menunjukkan masyarakat telah hidup berdampingan dalam keberagaman. Perayaan hari keagamaan bersama menjadi salah satu ciri khas budaya Indonesia. Namun, ia menyoroti tantangan yang dihadapi saat ini dalam menjaga tradisi toleransi tersebut.

    “Kita sekarang sering dipaksa merayakan hari keagamaan hanya dengan yang seagama. Ini adalah tantangan besar dalam menjaga tradisi toleransi yang sudah lama kita miliki,” ungkapnya.

    Dia juga mengajak masyarakat untuk kembali mempelajari (re-learning) kearifan lokal dan mengangkat warisan budaya toleransi sebagai pedoman hidup sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

    “Bukan berarti harus homogen, misalnya Muslim hanya merayakan dengan Muslim, atau Kristen dengan Kristen. Nilai-nilai luhur harus terus dipertahankan untuk menciptakan harmoni,” tambahnya.

    Menurutnya, moderasi beragama menjadi pendekatan penting dalam mengatasi intoleransi. Peningkatan dialog dan interaksi antarumat beragama diperlukan untuk meminimalisasi ancaman radikalisme.

    “Lawan intoleransi di Indonesiamemerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk penguatan nilai-nilai toleransi menuju masyarakat yang harmonis. Intoleransi bukan jalan keluar. Persatuan dalam keberagaman adalah kunci masa depan Indonesia,” tegasnya.

    Menjelang perayaan Natal, Pdt Risang menyampaikan pesan untuk menyambut Sang Raja Damai dengan menghadirkan kedamaian di manapun berada. Ia juga menekankan pentingnya memberikan perhatian yang setara pada perayaan Natal, sebagaimana hari besar agama lainnya, untuk mengurangi sikap intoleransi.

    “Dalam keberagaman Indonesia, Natal harus dipandang setara dengan perayaan agama lain. Hal ini penting untuk mereduksi intoleransi yang masih ada di sebagian kelompok masyarakat,” jelasnya mengenai solusi efektif lawan intoleransi.

  • Polisi andalkan Jibom dan anjing K9 untuk pengamanan Natal di Jaksel

    Polisi andalkan Jibom dan anjing K9 untuk pengamanan Natal di Jaksel

    Masyarakat diharapkan mampu saling jaga toleransi dan menghormati meski berbeda-beda keyakinan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengandalkan Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Metro Jaya dan anjing pelacak atau K-9 untuk pengamanan gereja-gereja di Jakarta Selatan pada malam Natal.

    “Jibom ada delapan orang kemarin sudah diarahkan untuk sterilisasi gereja-gereja,” kata Kapolsek Kebayoran Baru AKBP SF Aritonang di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru Jakarta, Selasa.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Walkot dan Forkopimko Jaksel keliling gereja monitor keamanan Natal

    Walkot dan Forkopimko Jaksel keliling gereja monitor keamanan Natal

    selain ingin melihat jemaat gereja, juga ingin memastikan bahwa bapak ibu dapat melaksanakan peribadatan Natal dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota (Walkot) Jakarta Selatan Munjirin bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) berkeliling ke gereja-gereja yang berada di wilayahnya untuk memonitor pelaksanaan keamanan Natal.

    “Kami dari jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) selain ingin melihat jemaat gereja, juga ingin memastikan bahwa bapak ibu dapat melaksanakan peribadatan Natal dengan baik,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Selasa.

    Munjirin mengatakan itu dalam sambutan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru.

    Dia mendoakan para jemaah bisa menjalani hidup yang damai dan bahagia pada kesempatan ini.

    “Semoga hari ini dan seterusnya umat Kristiani bisa menjalankan ibadah dengan lancar,” ujarnya.

    Kemudian, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga rumahnya meski tengah berlibur. Hal itu dengan cara menitipkan kepada tetangga untuk mengawasi keadaan rumah.

    “Rumah jangan sampai kosong benar, tapi dititipkan kepada tetangga kanan-kiri, keamanan lebih diutamakan,” ujarnya.

    Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan mengunjungi dua gereja di wilayahnya yakni HKBP Kebayoran Baru dan Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Asisi, Tebet dengan menggunakan bus untuk berkeliling.

    Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengunjungi Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru pada malam Natal, Jakarta, Selasa (24/12/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Adapun dalam kegiatannya, dia didampingi Forkopimko terdiri atas Kejaksaan DKI Jakarta, Kementerian Agama Jakarta Selatan, jajaran kecamatan dan kelurahan.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) mengimbau masyarakat untuk menjaga wilayah agar selalu kondusif.

    Selain itu, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan menyiapkan 200 petugas untuk mengamankan dan menjaga kelancaran lalu lintas di malam Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Penjagaan itu dibagi menjadi tiga, yakni pada malam Natal, kegiatan malam tahun baru, dan objek wisata.

    Pada malam 25 Desember akan difokuskan di gereja kemudian untuk malam tahun di beberapa lokasi sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Teguh berpesan agar warga Jakarta menjaga toleransi antarumat beragama

    Teguh berpesan agar warga Jakarta menjaga toleransi antarumat beragama

    Saya harap toleransi tetap terjaga dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berpesan agar warga Jakarta senantiasa menjaga toleransi antarumat beragama demi terciptanya kota yang nyaman dan membahagiakan bagi penghuninya.

    “Saya harap toleransi tetap terjaga dengan baik dan juga DKI nanti menjadi kota yang juga dari sisi toleransinya bagus, membuat nyaman dan bahagia semua warganya apapun agama dan sukunya,” kata dia di Jakarta, Selasa.

    Guna menjaga toleransi antarwarga, sambung Teguh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya salah satunya menjalin hubungan baik dengan organisasi masyarakat dan agama.

    “Kami menjalin hubungan yang baik dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Forum Gereja, Walubi (Perwakilan Umat Budha), dan lainnya,” kata dia.

    Teguh lalu menyatakan hingga saat ini tak menerima laporan terkait penolakan-penolakan terhadap peribadahan agama tertentu di wilayah DKI Jakarta. Dia berharap warga Jakarta terus dapat menjaga toleransi khususnya dalam beragama.

    Adapun dalam rangka menyambut perayaan Natal 2024, Teguh menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menghadirkan suasana yang penuh kehangatan, kedamaian, sukacita, sekaligus mempererat hubungan antarumat beragama di Jakarta.

    Lalu, guna memastikan ibadah Natal tahun 2024 berlangsung dengan lancar, aman, dan kondusif, Teguh bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta mengunjungi sejumlah gereja di Jakarta Pusat sore tadi.

    Dia mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal (TNI) Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

    Ketiga gereja yang ditinjau yakni Katedral, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Samanhudi, serta Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel.

    Sementara itu, pada waktu yang sama, seusai mengunjungi Gereja Katedral, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali bersama jajaran Forkopimda DKI Jakarta melanjutkan kunjungan ke Gereja Santo Paskalis dan Gereja HKBP Suprapto di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    “Semoga suasananya terus kondusif, keamanan dan ketertiban masyarakat juga terjaga, mudah-mudahan seterusnya demikian untuk bersama mempertahankan kerukunan umat beragama di Jakarta,” kata Teguh.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suasana malam Natal di Betlehem, Tepi Barat yang diduduki nampak mencekam dan suram.

    Kota yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus itu tampak dijaga ketat oleh pasukan keamanan Palestina.

    Suasana Natal sudah tak terlihat semenjak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2024 lalu.

    Ketenangan yang tidak biasa menyelimuti Manger Square, jantung kota Palestina, di mana kompleks di sekitarnya kosong.

    Hanya beberapa pedagang kopi dan sejumlah besar wartawan yang memadati tempat tersebut.

    Dekorasi, turis yang berlalu-lalang, dan kerumunan peziarah yang merupakan ciri khas Natal di masa lalu, hilang selama dua tahun terakhir.

    Hal tersebut mencerminkan suasana muram saat perang antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut.

    Secara tradisional, pohon Natal besar akan menerangi Manger Square, tetapi pemerintah setempat memilih untuk tidak mengadakan perayaan besar untuk tahun kedua.

    “Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami,” kata Wali Kota Betlehem, Anton Salman kepada AFP.

    “Kami ingin fokus pada realitas Palestina dan menunjukkan kepada dunia bahwa Palestina masih menderita akibat pendudukan Israel, masih menderita akibat ketidakadilan,” lanjutnya.

    Doa-doa, termasuk misa tengah malam yang terkenal di gereja, akan tetap diadakan di hadapan Patriark Latin Gereja Katolik, tetapi perayaannya akan lebih bersifat keagamaan daripada perayaan meriah yang pernah diadakan di kota itu.

    Meskipun suasana suram, sejumlah umat Kristen di Tanah Suci – yang berjumlah sekitar 185.000 di Israel dan 47.000 di wilayah Palestina – menemukan perlindungan dalam doa.

    “Natal adalah perayaan iman. Kami akan berdoa dan memohon kepada Tuhan agar penderitaan kami segera berakhir,” kata Salman.

    Para pedagang di depan gedung pemerintah daerah setempat, Pusat Perdamaian Betlehem, menunggu pelanggan dengan sia-sia di belakang teko-teko penuh kopi panas.

    Mohammad Awad, 57, telah menjual kopi selama lebih dari 25 tahun di kaki Masjid Omar, yang menara elegannya berdiri tepat di seberang Gereja Kelahiran.

    “Bisnis berjalan baik sebelum perang, tetapi sekarang tidak ada seorang pun,” keluh si pedagang.

    “Saya berharap perang di Gaza segera berakhir dan wisatawan akan kembali,” lanjutnya.

    Meski sebagian besar jalan sepi, beberapa pengunjung masih terlihat di area tersebut.

    “Di satu sisi, sungguh menyedihkan karena jumlah orangnya sangat sedikit,” kata Christiana von der Tann, seorang warga Jerman yang datang bersama suaminya untuk menghabiskan liburan bersama putrinya, seorang jurnalis di Tel Aviv.

    “Tetapi kemudian Anda dapat mengakses Gereja Kelahiran karena Anda dapat masuk ke dalamnya dengan bebas. Itulah keuntungannya.”

    “Namun, sangat menyedihkan bagi orang-orang di sini. Sangat menyedihkan karena mereka tidak dapat menjual barang-barang mereka. Mereka menghadapi masa-masa yang sangat sulit,” ungkap Tann.

    Turis asing, yang hampir sepenuhnya menjadi tumpuan perekonomian Betlehem, berhenti datang karena perang.

    Dan peningkatan pembatasan pergerakan dalam bentuk pos pemeriksaan Israel juga mencegah banyak warga Palestina untuk berkunjung.

    “Tadi malam, terjadi serangan roket di Tel Aviv dan itu sedikit menakutkan,” kata Tann.

    “Kami harus pergi ke tempat penampungan. Itu pengalaman yang istimewa. Anda tidak akan lupa bahwa Anda berada di negara yang sedang berperang,” pungkasnya.

    Adegan Kelahiran Yesus di Vatikan Diberi Keffiyeh

    Paus Fransiskus mengatakan pemboman di Gaza adalah sebuah kekejaman (X/Twitter)

    Nuansa Natal tak biasa terlihat di Vatikan, setelah Paus Fransiskus memajang adegan kelahiran Yesus Kristus dibalut dengan keffiyeh.

    Adegan Kelahiran Yesus yang terbuat dari kayu di aula audiensi utama Vatikan telah menjadi berita utama ketika diresmikan pada tanggal 7 Desember 2024 karena adanya keffiyeh.

    Keffiyeh merupakan syal berwarna hitam-putih dengan motif kotak-kotak yang menjadi simbol perlawanan bagi masyarakat Palestina.

    Paus Fransiskus sempat berdoa sebentar di depan palungan pada hari itu ketika ia menyapa para seniman dan donatur yang bertanggung jawab atas seluruh dekorasi Natal Vatikan tahun ini.

    Tahun ini, adegan kelahiran Yesus dibuat oleh para perajin dari Betlehem.

    Perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Takhta Suci, serta perwakilan khusus pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, telah hadir di Vatikan pada hari itu untuk meresmikan acara tersebut.

    Ketika Fransiskus terlihat lagi di aula pertemuan, keffiyeh, palungan, dan bayi Yesus telah dipindahkan dari adegan Kelahiran pada 11 Desember 2024.

    Sementara untuk figur Maria dan Yusuf tampak masih berdiri di area adegan Kelahiran.

    Meskipun merupakan tradisi di Vatikan bahwa bayi Yesus hanya ditempatkan di palungan pada tanggal 24 Desember, ketika umat Katolik merayakan kelahiran Yesus, sering kali palungan tetap kosong di adegan hingga tanggal tersebut.

    Patung Kristus tersebut rupanya telah ditempatkan di palungan pada tanggal 7 Desember untuk memamerkan hasil akhirnya sementara para donatur, perajin dan Paus berada di sana untuk melihatnya.

    Seorang pejabat Palestina mengatakan Vatikan telah mencabut keffiyeh tanpa penjelasan, dan tidak jelas apakah keffiyeh tersebut akan dikembalikan pada tanggal 24 Desember.

    Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut dengan media.

    Kantor berita resmi Palestina WAFA, dalam laporannya tentang pengungkapan tersebut, mencatat pentingnya patung Yesus yang dibungkus dalam keffiyeh.

    Selama pertemuan dengan para donatur Natal, Paus Fransiskus kembali merujuk pada “Palestina yang mati syahid” dan, dengan memperhatikan konflik yang lebih luas, mengulangi seruannya untuk mengakhiri perang.

    Tanah Suci, termasuk Betlehem, adalah rumah bagi komunitas Kristen kecil.

    “Mari kita ingat saudara-saudari yang, di sana dan di belahan dunia lain, justru menderita tragedi perang,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari AP News.

    “Dengan berlinang air mata, mari kita panjatkan doa untuk perdamaian. Saudara-saudari, cukuplah perang, cukuplah kekerasan!” tegasnya.

    Paus Fransiskus telah meminta Hamas untuk membebaskan sandera yang diambil dari Israel pada 7 Oktober 2023, tetapi ia telah lama bersimpati terhadap perjuangan Palestina.

    Ia baru-baru ini menimbulkan kegemparan ketika Paus meminta penyelidikan untuk menentukan apakah serangan Israel di Gaza merupakan genosida.

    Dua anak Palestina memberikan penghargaan “Bintang Betlehem” kepada Paus Fransiskus, yang menurut WAFA merupakan “pengingat kuat akan penderitaan dan kesedihan yang dialami anak-anak Palestina di tengah perang dan blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza”.

    Kedutaan Besar Israel di Takhta Suci menolak berkomentar apakah mereka mengeluhkan palungan keffiyeh atau meminta agar palungan itu disingkirkan.

    Pejabat Vatikan hanya mengingat tradisi Vatikan yang mengharuskan bayi Yesus hanya muncul di palungan pada Malam Natal.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Menteri ATR serahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan

    Menteri ATR serahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan

    Kita melayani semua, selama dia bangsa Indonesia, rakyat Indonesia punya tanah di Indonesia Itu kita layani dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid menyerahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan (GKP) yang berada di Kampung Tengah, Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Sertifikat tanah tersebut langsung diterima oleh Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Pasundan Pendeta Magyolin Carolina Tuasuun.

    “Pada momentum perayaan Natal tahun 2024 ini, saya bisa menyerahkan sertifikat atas nama Gereja Kristen Pasundan. Dan mungkin juga gereja-gereja lainnya nanti,” kata Nusron.

    Menurut dia, pemberian sertifikat itu bukti Kementerian ATR/BPN sebagai representasi negara dan pemerintah itu tidak diskriminasi.

    “Kita melayani semua, selama dia bangsa Indonesia, rakyat Indonesia punya tanah di Indonesia Itu kita layani dengan baik. Apalagi ini lembaga keagamaan,” paparnya.

    Sertifikasi tanah lembaga keagamaan menjadi salah satu fokus penting. Kementerian ATR/BPN aktif memastikan tanah yang digunakan untuk rumah ibadah bersifat clean and clear guna mencegah konflik di masa mendatang.

    “Apalagi ini lembaga keagamaan, itu harus menciptakan rasa kepastian. Jangan sampai menimbulkan konflik,” ujar Nusron.

    Dia berharap sertifikat tanah yang sudah diserahkan agar dijaga dengan sebaik-baiknya.

    “Ini sudah hak milik, jangan sampai dicolong dan dijual. Jadi benar jadi aset milik jemaat GKP,” kata dia.

    Nusron juga berharap dengan penyerahan sertifikat tanah itu, maka jemaat gereja bisa tenang dalam melaksanakan ibadah karena sudah diakui oleh negara.

    “Tolong dicek gereja lain apakah sudah disertifikatkan. Pemerintah membuka pintu dan memudahkan proses pelayanan,” ucapnya.

    Sementara itu, Pendeta Magyolin Carolina Tuasuun mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih kepada Kementerian ATR/BPN dan pejabat sebelumnya, pihak Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Karang Tengah dan kepolisian dalam penerbitan sertifikat tanah hak milik gereja.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah menerbitkan sertifikat tanah hak milik gereja,” kata Carolina.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024