agama: Kristen

  • Nawaf Salam, Hakim ICJ yang Jadi Perdana Menteri Lebanon, Menang 85 Suara di Parlemen – Halaman all

    Nawaf Salam, Hakim ICJ yang Jadi Perdana Menteri Lebanon, Menang 85 Suara di Parlemen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nawaf Salam terpilih sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru, menggantikan Perdana Menteri sementara Najib Mikati, dalam pemungutan suara di parlemen pada Senin (13/1/2025).

    Nawaf Salam yang menjabat sebagai Presiden Mahkamah Internasional (ICJ), ditunjuk oleh Presiden Lebanon, Joseph Aoun, untuk menjadi Perdana Menteri ke-53 Lebanon setelah mayoritas anggota parlemen memilihnya.

    Ia mendapat dukungan 85 suara dari 128 anggota parlemen Lebanon dalam pemungutan suara tersebut.

    Nawaf Salam mendapat dukungan mayoritas perwakilan, terutama dari penentang Hizbullah, sementara 9 lainnya mendukung Perdana Menteri sementara Najib Mikati.

    Sementara itu, 34 abstain termasuk 15 wakil dari Partai Hizbullah.

    Joseph Aoun telah memanggil Nawaf Salam yang saat ini berada di luar negeri untuk kembali ke Lebanon dan membentuk pemerintahan, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Sebelumnya, Ketua Partai Sosialis Progresif, Taymour Jumblatt, mengumumkan partainya telah mencalonkan Nawaf Salam untuk memimpin pemerintahan Lebanon sebagai Perdana Menteri.

    Nawaf Salam merupakan seorang politisi Lebanon yang lahir pada 9 Desember 1964.

    Ia memiliki sejarah panjang dalam pekerjaan diplomatik dan hukum.

    Nawaf Salam pernah menjabat sebagai perwakilan Lebanon untuk PBB dari tahun 2013 hingga 2014.

    Nawaf Salam beberapa kali dinominasikan untuk posisi Perdana Menteri Lebanon, terutama pada periode krisis politik dan ekonomi di Lebanon.

    Saat ini, Nawaf Salam menjabat sebagai Presiden ICJ setelah terpilih pada tanggal 6 Februari 2024.

    Sistem Politik Lebanon

    Menurut konstitusi Lebanon, presiden mencalonkan perdana menteri berdasarkan hasil konsultasi parlemen.

    Parlemen kemudian melakukan pemungutan suara untuk memilih calon perdana menteri di antara kandidat yang ditunjuk.

    Pemilihan perdana menteri ini terjadi setelah parlemen Lebanon memilih Joseph Aoun sebagai presiden melalui pemungutan suara pada Kamis (9/1/2025).

    Lebanon memiliki sistem politik yang unik, yaitu berdasarkan pembagian kekuasaan sektarian.

    Posisi presiden Lebanon harus seorang kristen Maronite, perdana menteri Lebanon harus seorang muslim Sunni, dan ketua parlemen adalah muslim Shia.

    Sementara itu, kursi parlemen dan dewan menteri dibagi rata antara umat kristen dan muslim.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Kejari Surabaya Jebloskan Tersangka Perundungan Ivan Sugianto ke Rutan Medaeng

    Kejari Surabaya Jebloskan Tersangka Perundungan Ivan Sugianto ke Rutan Medaeng

    Surabaya (beritajatim.com)– Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya resmi menjebloskan Ivan Sugianto, tersangka kasus perundungan terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2, ke Rutan Medaeng, Senin (13/1/2025). Pelimpahan tahap dua ini dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh jaksa peneliti.

    Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Surabaya, Putu Arya Wibisana, memastikan bahwa pelimpahan tahap dua berjalan lancar. “Sudah tahap dua, dan hari ini dikirim ke Medaeng,” ungkap Putu Arya.

    Sebelumnya, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya, Ali Prakosa, mengonfirmasi bahwa penyidik Polrestabes Surabaya telah memenuhi semua petunjuk jaksa peneliti. “Hingga berkas perkara atas nama tersangka Ivan Sugianto telah dinyatakan lengkap (P21),” ujar Ali saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).

    Setelah pelimpahan tahap dua tersangka dan barang bukti diterima, Kejari Surabaya segera menyiapkan dakwaan untuk membawa kasus ini ke persidangan. “Kami akan segera memproses perkara ini ke persidangan dengan cepat dan profesional agar ada kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat,” tambah Ali.

    Kasus ini menarik perhatian publik setelah video perundungan yang dilakukan Ivan terhadap EN, siswa SMA Kristen Gloria 2, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Ivan diduga memaksa EN untuk bersujud dan menggonggong, sebagai balasan atas candaan korban yang menyebut rambut anak Ivan mirip anjing ras pudel.

    Polisi menetapkan Ivan sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 80 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 355 ayat (1) KUHP. Jika terbukti bersalah, Ivan Sugianto terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. [uci/beq]

  • Ayah Tiri di Jombang Cangkul Kepala Anaknya yang Sedang Tidur Pulas

    Ayah Tiri di Jombang Cangkul Kepala Anaknya yang Sedang Tidur Pulas

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang ayah tiri di Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, bernama Mujianto (63), melakukan tindakan nekat yang menggemparkan warga.

    Ia tega mencangkul kepala anak tirinya, Saifudin Andika (28), yang saat itu sedang tertidur pulas di lantai kamarnya. Akibat serangan brutal tersebut, Saifudin mengalami luka parah dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kapolsek Bareng, AKP Mustoib, mengungkapkan kejadian itu bermula pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Pelaku, dengan membawa cangkul bergagang kayu, mendatangi kamar korban dan menghantamkan sisi tajam cangkul ke kepala Saifudin.

    Serangan mendadak tersebut membuat korban berteriak kesakitan hingga memancing warga sekitar untuk berdatangan. “Dugaan sementara, pelaku kecewa karena dilarang menjual pohon sengon,” ujar Mustoib, Senin (13/1/2025).

    Setelah warga membawa korban ke rumah sakit, perangkat desa segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Bareng. Pihak kepolisian yang tiba di lokasi langsung menangkap Mujianto tanpa perlawanan. Sejumlah barang bukti turut diamankan, seperti cangkul bergagang kayu yang digunakan untuk menyerang, kaus biru milik korban, dan hasil otopsi awal.

    Saat ini, Mujianto tengah menjalani pemeriksaan intensif, termasuk pemeriksaan kejiwaan di RSUD Jombang. “Kami belum berani memastikan apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Untuk itu, pemeriksaan psikiater akan dilakukan lebih lanjut,” jelas Mustoib.

    Atas perbuatannya, Mujianto terancam dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan luka serius. Proses hukum pun tengah berjalan, dan pihak berwenang berupaya mengungkap lebih dalam motif di balik tindakan nekat ini. [suf]

  • Mas Dhito Dorong Gen Z Kediri Hadapi Tantangan Digital dengan Mindset Positif

    Mas Dhito Dorong Gen Z Kediri Hadapi Tantangan Digital dengan Mindset Positif

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menegaskan pentingnya Generasi Z (Gen Z) dalam mempersiapkan diri menghadapi era digital yang terus berkembang. Imbauan ini disampaikan dalam Peringatan Natal Pelajar SMP se-Kabupaten Kediri.

    Mas Dhito, sapaan akrabnya, menyoroti bahwa era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar bagi Gen Z. Menurutnya, tantangan terbesar bukan hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari diri sendiri.

    “Tantangan utama bukan hanya bersaing dengan teman sebaya, tetapi juga bagaimana mengelola diri sendiri dalam menghadapi perubahan zaman,” ujar Mas Dhito dalam acara yang berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul.

    Tiga Tantangan Utama Gen Z di Era Digital

    Bupati muda berusia 32 tahun ini mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi Gen Z, yaitu: Bullying, fenomena perundungan yang masih marak di lingkungan pendidikan dan media sosial.

    Pergaulan Bebas, ancaman terhadap nilai-nilai moral dan budaya di kalangan remaja dan kurangnya kepedulian sosial, yakni, inimnya kesadaran akan dampak negatif dari dua tantangan sebelumnya.

    Mas Dhito menyoroti tingginya angka dispensasi pernikahan dini sebagai indikasi bahwa generasi muda rentan terhadap dampak negatif dari kurangnya kontrol diri dan pengaruh lingkungan.

    Teknologi Digital sebagai Peluang

    Sebagai solusi, Mas Dhito mendorong Gen Z untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan keterampilan dan kapasitas diri, tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal.

    “Kabupaten Kediri saat ini berupaya menekan angka pernikahan dini. Jangan sampai hal ini terjadi di lingkungan kalian,” tegasnya.

    Peringatan Natal sebagai Momentum Religius

    Terkait Peringatan Natal Pelajar SMP se-Kabupaten Kediri, Mas Dhito berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung sebagai wadah untuk memperkuat nilai-nilai religius bagi pelajar Kristen.

    “Di perayaan Natal ini, saya berdoa semoga Tuhan memberkati setiap langkah kalian semua,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Peringatan Natal, Meky Mamahit, menyampaikan bahwa acara ini mengusung tema “Christ is Enough for Me”, dengan diikuti oleh 1.000 peserta, terdiri dari 901 siswa, 71 tenaga pendidik, dan tamu undangan.

    Dengan dorongan dan bimbingan yang tepat, diharapkan Gen Z Kediri mampu menghadapi tantangan era digital dengan sikap positif dan produktif. [ADV PKP/nm]

  • Perayaan Natal Bersama, Pj Wali Kota Tegal Ajak Pererat Tali Persaudaraan

    Perayaan Natal Bersama, Pj Wali Kota Tegal Ajak Pererat Tali Persaudaraan

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Umat Kristen se- Kota Tegal menggelar Perayaan Natal Bersama di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Jumat (10/1/2025) malam.

    Perayaan Natal bersama tersebut turut dihadiri oleh Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, Forkopimda, kepala OPD, MUI, FKUB, dan tokoh agama. 

    Ketua panitia, Pendeta Handoyo menyampaikan, terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pj Wali Kota Tegal beserta jajaran Forkopimda, tokoh agama serta tokoh masyarakat yang turut menjaga keamananan selama Natal berlangsung.

    Ia berharap, Kota Tegal dapat menjadi kota yang paling toleran.

    “Kami merasa sebagai masyarakat yang diayomi pada waktu malam Natal. 

    Pak Wali dengan jajaran Forkopimda berkunjung ke beberapa gereja yang pada hari itu mengadakan malam Natal. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” ujarnya.

    Sementara itu, Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono berharap, perayaan Natal bersama ini dapat menjadi sebuah komitmen bersama untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di Kota Tegal.

    Menurutnya, perayaan Natal bersama merupakan momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat solidaritas dan meningkatkan rasa saling pengertian antara sesama. 

    Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan yang dapat memperkuat rasa kebersamaan.

    “Mari kita jadikan ini sebagai momentum bagi kita untuk memperkuat tali persaudaraan antar sesama, juga mengokohkan semangat gotong royong yang sudah menjadi budaya kita sejak lama,” ujarnya. (fba)

  • 14 Bahasa yang Dianggap Suci di Dunia, Apa Saja?

    14 Bahasa yang Dianggap Suci di Dunia, Apa Saja?

    Jakarta: Tahukah kamu bahwa ada bahasa-bahasa tertentu yang dianggap suci dalam berbagai tradisi keagamaan? Bahasa-bahasa ini digunakan untuk menyampaikan doa, teks-teks sakral, dan ritual keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Selain menjadi alat komunikasi spiritual, bahasa suci juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan budaya komunitas penggunanya.

    Yuk, intip, tentang berbagai bahasa suci yang memiliki sejarah dan peran luar biasa dalam tradisi keagamaan di dunia!
     
    Latin Gerejawi dalam Gereja Katolik Roma
    Latin Gerejawi merupakan bahasa liturgi utama dalam Gereja Katolik Roma. Bahasa ini digunakan untuk misa, doa, dan dokumen resmi. Latin dianggap sebagai bahasa tradisional yang menjadi simbol kesucian hingga reformasi Vatikan II.

    Menariknya, meskipun Latin bukan bahasa ibu bagi sebagian besar umat, penggunaannya dalam liturgi menciptakan rasa persatuan dan universalitas di antara umat Katolik di seluruh dunia.
     
    Arab Klasik dalam Islam
    Arab Klasik adalah bahasa wahyu Al-Qur’an. Semua umat Muslim membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab Klasik, yang juga digunakan dalam doa dan ritual keagamaan sehari-hari.

    Keindahan dan kekayaan bahasa Arab Klasik tidak hanya terletak pada struktur gramatikalnya, tetapi juga pada kemampuan bahasa ini untuk menyampaikan makna spiritual yang mendalam.

    Hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai elemen pemersatu bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia.
     
    Yunani Koine dalam Kekristenan Awal
    Yunani Koine digunakan dalam teks Perjanjian Baru dan tulisan para Bapa Gereja. Bahasa ini tetap dipakai dalam beberapa liturgi Ortodoks Timur dan menjadi salah satu fondasi Kekristenan awal.

    Menariknya, Yunani Koine adalah bentuk bahasa Yunani yang lebih sederhana dan umum digunakan oleh masyarakat pada masa itu, sehingga pesan Injil dapat disebarkan secara luas dan dipahami oleh berbagai kalangan.
     
    Slavonik Gereja dalam Ortodoks Slavia
    Slavonik Gereja adalah bahasa liturgi tradisional untuk gereja-gereja Ortodoks di wilayah Slavia seperti Rusia, Bulgaria, dan Serbia.

    Bahasa ini digunakan dalam doa dan upacara keagamaan. Meskipun bukan bahasa sehari-hari, Slavonik Gereja tetap dipertahankan dalam liturgi sebagai simbol kontinuitas dan identitas spiritual bagi komunitas Ortodoks Slavia.
     
    Aram Suryani dalam Kekristenan Timur
    Aram Suryani digunakan dalam liturgi dan teks keagamaan Kekristenan Timur, termasuk Gereja Asyur dan Gereja Ortodoks Siria.

    Bahasa ini merupakan salah satu bahasa komunitas Kristen awal. Menariknya, Aram adalah bahasa yang diyakini digunakan oleh Yesus Kristus, sehingga penggunaannya dalam liturgi memberikan kedekatan historis dengan masa kehidupan Yesus.
     
    Koptik dalam Gereja Ortodoks Koptik
    Koptik adalah bahasa liturgi Gereja Koptik di Mesir. Bahasa ini merupakan penerus langsung dari bahasa Mesir Kuno dan digunakan dalam doa serta nyanyian keagamaan.

    Menariknya, meskipun bahasa Arab menjadi bahasa dominan di Mesir, Gereja Koptik mempertahankan penggunaan bahasa Koptik dalam liturgi sebagai upaya melestarikan warisan budaya dan identitas keagamaan mereka.
     
    Ge’ez dalam Gereja Ortodoks Ethiopia
    Ge’ez menjadi bahasa liturgi utama untuk doa, nyanyian, dan teks-teks suci dalam tradisi Kristen Ethiopia. Bahasa ini tetap hidup dalam praktik keagamaan.

    Menariknya, meskipun Ge’ez tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, penggunaannya dalam liturgi mencerminkan kedalaman sejarah dan kekayaan tradisi Gereja Ortodoks Ethiopia.
     
    Ibrani dalam Yudaisme
    Ibrani adalah bahasa Alkitab Ibrani dan doa-doa dalam Yudaisme. Hingga kini, bahasa ini digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi di seluruh dunia.

    Ibrani juga menjadi simbol kebangkitan budaya Yahudi modern setelah dihidupkan kembali sebagai bahasa sehari-hari di Israel.
     
    Avestan dalam Zoroastrianisme
    Avestan adalah bahasa yang digunakan dalam teks suci Avesta. Bahasa ini menjadi medium utama untuk ritual dan doa Zoroastrianisme. Menariknya, meskipun sedikit penutur yang tersisa, Avestan tetap menjadi elemen penting dalam pelestarian warisan spiritual Zoroastrianisme.
     
    Sanskerta dalam Hindu, Buddha, dan Jainisme
    Sanskerta adalah bahasa kitab suci Hindu seperti Weda dan Bhagavad Gita. Bahasa ini juga digunakan dalam teks-teks Buddha dan Jainisme.

    Sanskerta tidak hanya dikenal sebagai bahasa keagamaan tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kekayaan sastra kuno yang memengaruhi banyak tradisi di Asia.
     
    Pali dalam Buddha Theravada
    Pali adalah bahasa kanon Pali, yang berisi ajaran-ajaran Buddha. Bahasa ini digunakan dalam doa dan meditasi oleh komunitas Theravada.

    Menariknya, meskipun Pali tidak lagi menjadi bahasa lisan, ajaran-ajarannya tetap hidup melalui tradisi oral dan tulisan.
     
    Tibet dalam Buddha Tibet
    Tibet menjadi bahasa teks-teks suci dan ritual dalam tradisi Buddha Tibet. Bahasa ini digunakan oleh komunitas monastik di wilayah Himalaya. Menariknya, bahasa Tibet juga berperan penting dalam melestarikan ajaran-ajaran Buddha yang hilang dari negara-negara lain.
     
    Armenia dalam Gereja Apostolik Armenia
    Armenia adalah bahasa liturgi tradisional untuk Gereja Armenia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan kitab suci Kristen Armenia.

    Bahasa Armenia mencerminkan kekayaan sejarah bangsa Armenia yang mempertahankan identitas keagamaan mereka meskipun mengalami banyak tantangan.
     
    Georgia dalam Gereja Ortodoks Georgia
    Georgia adalah bahasa liturgi Gereja Ortodoks di Georgia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan teks-teks keagamaan. Penggunaan bahasa Georgia dalam liturgi mencerminkan hubungan erat antara tradisi keagamaan dan kebudayaan nasional Georgia.

    Bahasa-bahasa ini bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol warisan budaya dan spiritual. Setiap bahasa suci membawa nilai historis, teologis, dan identitas komunitas agama yang menggunakannya.

    Dalam praktik keagamaan, bahasa-bahasa ini memberikan rasa koneksi dengan tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan selama berabad-abad.

    Baca Juga:
    Sekarat Selama 2000 Tahun, Cara Orang Yahudi Hidupkan Kembali Bahasa Ibrani

    Jakarta: Tahukah kamu bahwa ada bahasa-bahasa tertentu yang dianggap suci dalam berbagai tradisi keagamaan? Bahasa-bahasa ini digunakan untuk menyampaikan doa, teks-teks sakral, dan ritual keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
     
    Selain menjadi alat komunikasi spiritual, bahasa suci juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan budaya komunitas penggunanya.
     
    Yuk, intip, tentang berbagai bahasa suci yang memiliki sejarah dan peran luar biasa dalam tradisi keagamaan di dunia!
     
    Latin Gerejawi dalam Gereja Katolik Roma
    Latin Gerejawi merupakan bahasa liturgi utama dalam Gereja Katolik Roma. Bahasa ini digunakan untuk misa, doa, dan dokumen resmi. Latin dianggap sebagai bahasa tradisional yang menjadi simbol kesucian hingga reformasi Vatikan II.

    Menariknya, meskipun Latin bukan bahasa ibu bagi sebagian besar umat, penggunaannya dalam liturgi menciptakan rasa persatuan dan universalitas di antara umat Katolik di seluruh dunia.
     

    Arab Klasik dalam Islam
    Arab Klasik adalah bahasa wahyu Al-Qur’an. Semua umat Muslim membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab Klasik, yang juga digunakan dalam doa dan ritual keagamaan sehari-hari.
     
    Keindahan dan kekayaan bahasa Arab Klasik tidak hanya terletak pada struktur gramatikalnya, tetapi juga pada kemampuan bahasa ini untuk menyampaikan makna spiritual yang mendalam.
     
    Hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai elemen pemersatu bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia.
     
    Yunani Koine dalam Kekristenan Awal
    Yunani Koine digunakan dalam teks Perjanjian Baru dan tulisan para Bapa Gereja. Bahasa ini tetap dipakai dalam beberapa liturgi Ortodoks Timur dan menjadi salah satu fondasi Kekristenan awal.
     
    Menariknya, Yunani Koine adalah bentuk bahasa Yunani yang lebih sederhana dan umum digunakan oleh masyarakat pada masa itu, sehingga pesan Injil dapat disebarkan secara luas dan dipahami oleh berbagai kalangan.
     
    Slavonik Gereja dalam Ortodoks Slavia
    Slavonik Gereja adalah bahasa liturgi tradisional untuk gereja-gereja Ortodoks di wilayah Slavia seperti Rusia, Bulgaria, dan Serbia.
     
    Bahasa ini digunakan dalam doa dan upacara keagamaan. Meskipun bukan bahasa sehari-hari, Slavonik Gereja tetap dipertahankan dalam liturgi sebagai simbol kontinuitas dan identitas spiritual bagi komunitas Ortodoks Slavia.
     
    Aram Suryani dalam Kekristenan Timur
    Aram Suryani digunakan dalam liturgi dan teks keagamaan Kekristenan Timur, termasuk Gereja Asyur dan Gereja Ortodoks Siria.
     
    Bahasa ini merupakan salah satu bahasa komunitas Kristen awal. Menariknya, Aram adalah bahasa yang diyakini digunakan oleh Yesus Kristus, sehingga penggunaannya dalam liturgi memberikan kedekatan historis dengan masa kehidupan Yesus.
     
    Koptik dalam Gereja Ortodoks Koptik
    Koptik adalah bahasa liturgi Gereja Koptik di Mesir. Bahasa ini merupakan penerus langsung dari bahasa Mesir Kuno dan digunakan dalam doa serta nyanyian keagamaan.
     
    Menariknya, meskipun bahasa Arab menjadi bahasa dominan di Mesir, Gereja Koptik mempertahankan penggunaan bahasa Koptik dalam liturgi sebagai upaya melestarikan warisan budaya dan identitas keagamaan mereka.
     
    Ge’ez dalam Gereja Ortodoks Ethiopia
    Ge’ez menjadi bahasa liturgi utama untuk doa, nyanyian, dan teks-teks suci dalam tradisi Kristen Ethiopia. Bahasa ini tetap hidup dalam praktik keagamaan.
     
    Menariknya, meskipun Ge’ez tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, penggunaannya dalam liturgi mencerminkan kedalaman sejarah dan kekayaan tradisi Gereja Ortodoks Ethiopia.
     
    Ibrani dalam Yudaisme
    Ibrani adalah bahasa Alkitab Ibrani dan doa-doa dalam Yudaisme. Hingga kini, bahasa ini digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi di seluruh dunia.
     
    Ibrani juga menjadi simbol kebangkitan budaya Yahudi modern setelah dihidupkan kembali sebagai bahasa sehari-hari di Israel.
     
    Avestan dalam Zoroastrianisme
    Avestan adalah bahasa yang digunakan dalam teks suci Avesta. Bahasa ini menjadi medium utama untuk ritual dan doa Zoroastrianisme. Menariknya, meskipun sedikit penutur yang tersisa, Avestan tetap menjadi elemen penting dalam pelestarian warisan spiritual Zoroastrianisme.
     
    Sanskerta dalam Hindu, Buddha, dan Jainisme
    Sanskerta adalah bahasa kitab suci Hindu seperti Weda dan Bhagavad Gita. Bahasa ini juga digunakan dalam teks-teks Buddha dan Jainisme.
     
    Sanskerta tidak hanya dikenal sebagai bahasa keagamaan tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kekayaan sastra kuno yang memengaruhi banyak tradisi di Asia.
     
    Pali dalam Buddha Theravada
    Pali adalah bahasa kanon Pali, yang berisi ajaran-ajaran Buddha. Bahasa ini digunakan dalam doa dan meditasi oleh komunitas Theravada.
     
    Menariknya, meskipun Pali tidak lagi menjadi bahasa lisan, ajaran-ajarannya tetap hidup melalui tradisi oral dan tulisan.
     
    Tibet dalam Buddha Tibet
    Tibet menjadi bahasa teks-teks suci dan ritual dalam tradisi Buddha Tibet. Bahasa ini digunakan oleh komunitas monastik di wilayah Himalaya. Menariknya, bahasa Tibet juga berperan penting dalam melestarikan ajaran-ajaran Buddha yang hilang dari negara-negara lain.
     
    Armenia dalam Gereja Apostolik Armenia
    Armenia adalah bahasa liturgi tradisional untuk Gereja Armenia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan kitab suci Kristen Armenia.
     
    Bahasa Armenia mencerminkan kekayaan sejarah bangsa Armenia yang mempertahankan identitas keagamaan mereka meskipun mengalami banyak tantangan.
     
    Georgia dalam Gereja Ortodoks Georgia
    Georgia adalah bahasa liturgi Gereja Ortodoks di Georgia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan teks-teks keagamaan. Penggunaan bahasa Georgia dalam liturgi mencerminkan hubungan erat antara tradisi keagamaan dan kebudayaan nasional Georgia.
     
    Bahasa-bahasa ini bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol warisan budaya dan spiritual. Setiap bahasa suci membawa nilai historis, teologis, dan identitas komunitas agama yang menggunakannya.
     
    Dalam praktik keagamaan, bahasa-bahasa ini memberikan rasa koneksi dengan tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan selama berabad-abad.
     
    Baca Juga:
    Sekarat Selama 2000 Tahun, Cara Orang Yahudi Hidupkan Kembali Bahasa Ibrani
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Batu Tertua Bertuliskan 10 Perintah Allah Sukses Dilelang Rp82 Miliar

    Batu Tertua Bertuliskan 10 Perintah Allah Sukses Dilelang Rp82 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Batu yang diyakini sebagai 10 Perintah Allah telah terjual dengan harga sekitar Rp82 miliar, dalam sebuah pelelangan. Harga jualnya itu tepatnya, mencapai US$ 5,04 juta, jauh melampaui estimasi awal senilai US$ 2 juta.

    Prasasti batu yang diyakini sebagai salah satu batu tertua di dunia memiliki ukiran 10 Perintah Allah dari Perjanjian Lama. Batu tersebut diperkirakan berasal dari 1.500 tahun lalu di era akhir Romawi-Bizantium.

    Menurut Sotheby’s, yang menggelar pelelangan, pembelinya enggan diungkap identitasnya. Tetapi, ia berencana untuk mendonasikan batu tersebut ke institusi Israel.

    Batu yang menyimpan jejak sejarah dunia purba tersebut sudah dilupakan selama beratus-ratus tahun. Beratnya 115 pon atau sekitar 52 kilogram. Tingginya 2 kaki atau setara 0,6 meter.

    Penemuan awalnya pada 1913 saat dilakukan penggalian di jalur kereta api baru wilayah utara yang kini menjadi bagian dari Israel, dikutip dari CNN International, Sabtu (11/1/2025).

    Batu tersebut ditemukan di dekat situs sinagoge, masjid, dan gereja kuno dan bertuliskan 10 hukum Alkitab dalam aksara Paleo-Ibrani. Meskipun demikian, signifikansi penemuan tersebut tidak sepenuhnya dihargai dan batu tersebut terus digunakan sebagai paving di luar rumah seseorang selama tiga dekade.

    Prasasti tersebut ditempatkan menghadap ke atas dan terbuka untuk dilalui banyak pejalan kaki, sehingga tulisannya kian memudar. Beruntung lempengan tersebut secara historis akhirnya diakui dan dilestarikan.

    Menurut pernyataan pers oleh Sotheby’s, batu tersebut sempat dijual kepada seorang sarjana pada tahun 1943. Orang yang tidak disebutkan namanya ini sebagai Dasa Titah Samaria yang penting dan memuat ajaran-ajaran ilahi yang menjadi inti dari banyak agama.

    Samaritanisme adalah agama monoteistik kuno yang didasarkan pada lima kitab pertama Perjanjian Lama. Meskipun terkait dengan Yudaisme, Samaritanisme menganggap Gunung Gerizim di wilayah Tepi Barat sebagai tempat tinggal Yahweh, bukan Gunung Sion.

    Sotheby’s menjelaskan lempengan tersebut awalnya berada kemungkinan besar telah dihancurkan oleh invasi Romawi tahun 400-600 M atau sebagai akibat dari Perang Salib pada akhir abad ke-11.

    Dalam klip video pendek tentang penjualan tersebut, rumah lelang tersebut menggambarkan Sepuluh Perintah dalam Kitab Keluaran sebagai “landasan hukum dan moralitas” dan “teks dasar peradaban Barat.”

    Batu tersebut menampilkan 20 baris teks, yang mengikuti ayat-ayat dari Alkitab, yang umum dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Namun, hanya sembilan dari 10 perintah dari Kitab Keluaran yang disertakan, yang hilang adalah: “Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.” Sebagai gantinya, ada petunjuk baru untuk beribadah di Gunung Gerizim.

    Richard Austin, kepala buku dan manuskrip global Sotheby’s, mengatakan dalam pernyataan pers: “Papan yang luar biasa ini bukan hanya artefak bersejarah yang sangat penting, tetapi juga hubungan nyata dengan kepercayaan yang membantu membentuk peradaban Barat”.

    “Menemukan bagian warisan budaya bersama ini berarti melakukan perjalanan melintasi ribuan tahun dan terhubung dengan budaya dan kepercayaan yang diceritakan melalui salah satu kode moral paling awal dan paling abadi dari umat manusia.”

    (luc/luc)

  • Peradi SAI Suarakan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat

    Peradi SAI Suarakan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat

    loading…

    DPN Peradi SAI menggelar Perayaan Natal di Ballroom Hotel Kempinski pada Jumat (10/1/2025). FOTO/IST

    JAKARTA – Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (DPN Peradi SAI) menyuarakan salam damai dan persatuan kepada seluruh advokat. DPN Peradi SAI menggelar Perayaan Natal di Ballroom Hotel Kempinski pada Jumat (10/1/2025).

    Perayaan Natal kali ini mengambil tema, ‘Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem. Cinta Kasih dan Solidaritas yang Menggerakkan Persaudaraan dan Persatuan di Keluarga Besar Peradi SAI’.

    Perayaan berlangsung khidmat dan meriah. Dalam perayaan ini, hadir sejumlah pejabat lembaga hukum serta tokoh dan pemuka lintas agama.

    Para Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hadir dari seluruh Indonesia. Romo Yustinus Ardianto dalam Renungan Natal menyampaikan seruan untuk hidup dalam kebaikan.

    Romo Yustinus mengingatkan profesi Advokat memiliki beban dan tugas yang berat, karena harus menyandang 4 sifat advocatus: pendamping, penolong, pembela dan penasihat.

    Dalam kata sambutan tertulisnya, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas meminta Peradi SAI terus menerus menjalin kebersamaan dan saling menghormati sesama penegak hukum lainnya. “Semoga Peradi SAI semakin jaya untuk membina seluruh anggotanya menjadi advokat yang profesional dan berintegritas,” katanya.

    Ketua Panitia Perayaan Natal Peradi SAI Ana Sofa Yuking mengatakan, pihaknya telah mengadakan kegiatan bakti sosial di 3 tempat sebagai salah satu bentuk solidaritas dan komitmen Peradi SAI. “Yayasan Panti Asuhan Pintu Elok, Yayasan Badan Sosial Dharma Kasih Gereja Kristen Pasundan, dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3,” ujarnya.

    Dalam bakti sosial tersebut DPN Peradi SAI menyerahkan bantuan berupa barang dan uang tunai.

    Ketua Umum DPN Peradi SAI Juniver Girsang dalam sambutannya menyerukan salam damai kepada semua Advokat di mana pun berada. Perayaan Natal ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan bisa membangkitkan semangat soliditas advokat Peradi SAI.

    “Kami menyuarakan salam damai dan persatuan untuk seluruh Advokat. Di awal tahun 2025 ini, mari kita meneguhkan komitmen untuk sama-sama menegakkan hukum secara profesional, imparsial, dan berintegritas,” kata Juniver.

    Sekretaris Jenderal DPN Peradi SAI Patra M Zen menyampaikan bahwa perayaan hari besar keagamaan merupakan wujud syukur sekaligus menguatkan tali persaudaraan sesama advokat.

    (abd)

  • DPN Peradi-SAI Menyuarakan Salam Damai dan Persatuan kepada Seluruh Advokat – Page 3

    DPN Peradi-SAI Menyuarakan Salam Damai dan Persatuan kepada Seluruh Advokat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (DPN PERADI SAI) menyelenggarakan Perayaan Natal di Ballroom Hotel Kempinski, Jumat (10/1). Perayaan Natal kali ini mengambil tema, ‘Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem. Cinta Kasih dan Solidaritas yang Menggerakkan Persaudaraan dan Persatuan di Keluarga Besar PERADI SAI’.

    Perayaan berlangsung hikmat dan meriah. Dalam perayaan ini, hadir sejumlah pejabat lembaga hukum serta tokoh dan pemuka lintas agama. Para Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hadir dari seluruh Indonesia.

    Romo Yustinus Ardianto dalam Renungan Natal menyampaikan seruan untuk hidup dalam kebaikan. Romo Yustinus mengingatkan profesi Advokat memiliki beban dan tugas yang berat, karena harus menyandang 4 sifat ‘advocatus:’ pendamping, penolong, pembela dan penasihat.

    Dalam kata sambutan tertulisnya, Supratman Andi Agtas, Menteri Hukum RI, meminta PERADI SAI terus menerus menjalin kebersamaan dan saling menghormati sesama penegak hukum lainnya.

    “Semoga PERADI SAI semakin jaya untuk membina seluruh anggotanya menjadi advokat yang profesional dan berintegritas,” kata Supratman.

    Ana Sofa Yuking, selaku Ketua Panitia Perayaan Natal PERADI SAI menyampaikan “sebagai salah satu bentuk solidaritas dan komitmen PERADI SAI, kami telah mengadakan kegiatan bhakti sosial di 3 tempat, Yayasan Panti Asuhan Pintu Elok, Yayasan Badan Sosial Dharma Kasih Gereja Kristen Pasundan, dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3.”

    Dalam bhakti sosial tersebut DPN PERADI SAI menyerahkan bantuan berupa barang dan uang tunai.

     

  • Israel Mulai Merencanakan untuk Balkanisasi Suriah dengan Alasan ‘Membela Diri’ – Halaman all

    Israel Mulai Merencanakan untuk Balkanisasi Suriah dengan Alasan ‘Membela Diri’ – Halaman all

    Israel Mulai Merencanakan untuk Balkanisasi Suriah dengan Alasan ‘Membela Diri’

    TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Israel sedang mempertimbangkan persiapan konferensi internasional yang bertujuan untuk membahas pembagian Suriah menjadi “kanton-kanton,” surat kabar berbahasa Ibrani Israel Hayom melaporkan pada tanggal 9 Januari. 

    Tel Aviv berencana untuk menyelenggarakan konferensi internasional guna membahas rencananya di Suriah pasca-Assad, yang diduga mencakup upaya memastikan ‘keselamatan’ bagi kelompok minoritas.

    Sidang kabinet baru-baru ini yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Israel Israel Katz berfokus pada perubahan yang telah terjadi di Suriah, termasuk kekhawatiran tentang pemerintahan baru dan nasib minoritas Kurdi di utara. 

    Dalam sesi tersebut, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengusulkan gagasan konferensi untuk “memastikan keamanan perbatasan utara [mereka] dan memungkinkan Israel untuk secara aktif mempertahankan diri terhadap ancaman dari kelompok pemberontak.”

    Bagian dari konferensi ini akan membahas gagasan membagi Suriah menjadi “kanton” – divisi administratif yang berbeda. 

    “Ketakutan utama adalah bahwa ide yang dikaitkan dengan Israel tidak akan diterima di Suriah, itulah sebabnya diskusi tentang masalah ini dirahasiakan,” dan sebuah konferensi perlu diadakan, Israel Hayom menambahkan. 

    Tujuannya adalah untuk memungkinkan Israel “mempertahankan diri” dari potensi ancaman yang ditimbulkan oleh otoritas baru di Suriah – yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Laporan tersebut mencatat bahwa perjanjian perbatasan tahun 1974 antara Israel dan Suriah tidak dihormati oleh otoritas yang dipimpin HTS. 

    Tel Aviv segera dan secara terbuka menarik diri dari kesepakatan yang telah berlangsung puluhan tahun itu setelah jatuhnya pemerintahan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad, yang melihat pasukannya segera menyerbu negara itu dan memulai kampanye pengeboman.

    Konferensi ini juga bertujuan untuk menjamin “keselamatan” bagi kelompok minoritas, termasuk suku Kurdi di Suriah.

    Menurut laporan tersebut, para menteri membahas selama sesi kabinet mengenai cara-cara untuk melawan pengaruh kuat Turki di Suriah – yang telah menguat sejak penggulingan pemerintahan sebelumnya.

    Sumber yang dikutip oleh surat kabar Israel mengatakan bahwa meskipun Tel Aviv tidak bermaksud untuk tetap berada di wilayah Suriah yang didudukinya setelah jatuhnya Assad, namun mereka belum mempunyai rencana untuk menarik diri. 

    Pemerintahan Assad jatuh pada tanggal 8 Desember setelah serangan mendadak selama 11 hari yang mengakibatkan runtuhnya militer Suriah dan berakhir dengan penyerbuan ibu kota oleh ekstremis pimpinan HTS. 

    Meskipun pemerintah baru telah berjanji untuk melindungi kaum minoritas, telah terjadi banyak serangan terhadap tempat-tempat suci, simbol-simbol, dan kota-kota Kristen dan Alawi. 

    Eksekusi terhadap warga sipil Alawi dan mantan tentara pemerintah juga telah banyak dilaporkan. 

    Para ekstremis dan mantan elemen Al-Qaeda telah menduduki beberapa jabatan resmi di pemerintahan baru dan angkatan bersenjatanya.

    Pasukan Israel maju ke Suriah segera setelah pemerintahan sebelumnya runtuh, segera maju melampaui zona penyangga yang dipantau PBB dan menyapu bersih wilayah selatan Suriah. 

    Tentara Israel kini telah merebut beberapa posisi strategis dan sumber air di selatan, termasuk di dekat pinggiran Damaskus. 

    Kelompok ini telah mengancam desa-desa di Suriah, menembaki para pengunjuk rasa, dan mengepung gedung-gedung pemerintahan – sementara hanya menerima sedikit kecaman dari otoritas baru, yang telah melancarkan tindakan keras yang brutal terhadap sisa-sisa Tentara Arab Suriah (SAA) dan penduduk bersenjata yang menentang HTS dan kekuasaannya. 

    Komentar dan pernyataan sejumlah pejabat HTS, termasuk pemimpinnya, mantan pimpinan Al-Qaeda Ahmad al-Sharaa (Abu Mohammad al-Julani), telah mengisyaratkan bahwa pemerintahan baru di Suriah tidak punya rencana untuk menjadikan Israel musuh atau menghadapinya.

    Pasukan Israel sempat menahan seorang jurnalis Prancis di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada 8 Januari. 

    Jurnalis majalah Prancis Marianne , Sylvain Mercadier, mengatakan dia dan rekannya “dianiaya selama lebih dari empat jam” dan perlengkapan mereka “dicuri” oleh pasukan Israel. 

    Juru bicara militer Israel Nadav Shoshani mengatakan jurnalis tersebut “terlalu dekat” dengan pasukan, ditahan dan diinterogasi, lalu dibebaskan. 

     

    SUMBER: THE CRADLE