agama: Kristen

  • Tokoh Agama dan Diplomat Hadiri Peringatan World Interfaith Harmony Week di Jakarta – Halaman all

    Tokoh Agama dan Diplomat Hadiri Peringatan World Interfaith Harmony Week di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia RI (DPD RI) menggelar perayaan dua resolusi PBB, yaitu World Interfaith Harmony Week (WIHW) dan International Day for Human Fraternity (IDHF) di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Minggu (9/2/2025).

    Kegiatan ini dihadiri Ketua Kehormatan Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Prof. Dr. Din Syamsuddin, sejumlah tokoh agama, diplomat, dan pemimpin organisasi lintas iman.

    Sebagai bagian dari perayaan ini, peserta akan mendengarkan pesan perdamaian dari Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al-Azhar Al-Sharif melalui video.

    Selain itu, para pemuka agama dari berbagai majelis di Indonesia akan menyampaikan doa bersama untuk dunia yang lebih damai.

    Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin mengatakan, perayaan ini untuk mempererat kerukunan antarumat beragama dan memperingati Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia.

    Selain itu juga menjadi wujud nyata semangat persaudaraan kemanusiaan yang diusung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Teyeb.

    Dia mengatakan, hingga kini masih banyak terjadi diskriminasi, intoleransi, dan bahkan kekerasan etnis di berbagai belahan dunia, yang mengancam perdamaian dan kehidupan yang lebih baik.

    “Seperti yang diumumkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tugas kita semua, termasuk para pemimpin agama, adalah mengupayakan terjadinya dialog dan bukan membiarkan perpecahan terjadi,” ujarnya.

    Kita harus menghapus kebencian di mana pun ditemukan sebelum kebencian itu menguasai dan menyebar,” katanya.

    Ia juga menegaskan, Indonesia percaya pada komitmen dan tanggung jawab moral bersama terhadap kemanusiaan, dengan menegakkan hak asasi dan martabat manusia untuk menciptakan tatanan global yang lebih adil dan damai.

    Sebagai negara yang kaya akan keberagaman agama dan budaya, Indonesia memiliki modal sosial yang kuat dalam membangun harmoni.

    Sultan Baktiar Najamudin menekankan, meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, negara ini bukan negara Islam, melainkan negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

    “Sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki pandangan hidup dan ideologi negara yang khas, yaitu Pancasila. Sebuah konsensus kebangsaan yang berisikan prinsip-prinsip ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial,” katanya.

    Ia juga menegaskan, para pemimpin agama memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, bencana alam, dan perubahan iklim.

    Menurutnya, para tokoh agama merupakan teladan dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan dan menjaga keseimbangan lingkungan.

    “Meskipun Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, kita bukan negara Islam. Indonesia bukan negara agama, tetapi negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial,” tegasnya.

    Dia mengutip ayat suci Al-Qur’an dan kitab Injil sebagai pedoman dalam membangun persaudaraan. “Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman ‘Innallaha ya’murukum bil Adli wal Ihsan’ (Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan).

    Sedangkan dalam Injil disebutkan, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Matius 22:39). Ajaran ini menjadi dasar bagi kita untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

    Dia juga mengutip pernyataan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa siapa pun yang memeluk agama tertentu tetap harus mempertahankan identitas kebangsaan dan budaya Nusantara.

    “Bung Karno pernah berkata, ‘Kalau percaya Hindu, jangan jadi orang India. Kalau memeluk Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau memeluk Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat-budaya Nusantara yang kaya raya ini’,” ujarnya.

    Menurutnya, Pancasila mengandung misi perdamaian dan kemakmuran universal, di mana toleransi dan gotong royong menjadi fondasi utama dalam kehidupan berbangsa.

    “Tanpa toleransi dan kolaborasi, nilai-nilai Pancasila akan kehilangan maknanya,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari perayaan ini, acara akan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya lintas agama. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa keindahan harmoni dapat terwujud melalui seni, yang merupakan bahasa universal perdamaian.

    Di tengah situasi dunia yang masih dipenuhi ketegangan, perayaan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa persaudaraan kemanusiaan adalah kunci untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai.

    “Dalam suasana geopolitik dunia yang masih mengandalkan kekuatan persenjataan dan eksploitasi ekonomi yang berujung pada pertumpahan darah, kita membutuhkan pegangan moral yang lebih moderat.”

    “Perdamaian, keadilan, dan kemakmuran hanya dapat terwujud jika setiap negara mampu mengedepankan sikap toleran dan kolaboratif,” tutupnya.

    Melalui kegiatan ini, para pemimpin bangsa ingin menyampaikan pesan bahwa jika bangsa-bangsa dapat hidup rukun dan saling menghormati, tidak ada alasan untuk bermusuhan dan berkonflik.

    Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semangat persatuan menjadi nafas interaksi global.(tribunnews/fin)

  • Ketum PBNU Gus Yahya Sentil Banyak Pejabat Ngaku NU: Termasuk Natalius Pigai!

    Ketum PBNU Gus Yahya Sentil Banyak Pejabat Ngaku NU: Termasuk Natalius Pigai!

    GELORA.CO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyentil fenomena banyaknya tokoh pejabat yang mengaku bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).

    Gus Yahya kecewa, sebab marwah NU seringkali dicatut untuk kepentingan politik tertentu.

    Yahya Staquf mengaku banyak tekanan yang dirasakan Nahdlatul Ulama dalam kontestasi politik karena digunakan pihak tertentu demi mendapatkan kekuasaan sebesar-besarnya. 

    Hal itu ia ucapkan saat menutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 6 Februari 2025 malam.

    “Selama ini kan NU dibayangkan sebagai kekuatan yang bertarung melawan kekuatan-kekuatan yang lain untuk mendapatkan kekuasaan sebesar-besarnya,” ujar Yahya.

    “Sampai kemarin itu orang yang ditanyakan, menteri yang NU itu berapa? Pak Prabowo saja nanya, ‘ternyata banyak juga orang NU yang jadi menteri’. Ini NU ini diimajinasikan sebagai kekuatan politik untuk merebut kekuasaan,” ungkapnya.

    Menurut Yahya, selama ini NU kerap digunakan banyak orang untuk mengambil kesempatan melakukan konsolidasi. Hal itulah yang diakui Yahya sangat menggangu karena statusnya sebagai Ketum PBNU.

    Dia membeberkan, orang-orang itu menyuruhnya untuk berkonsolidasi demi bisa maju sebagai capres atau cawapres.

    “Dan ini sejak awal seperti itu, sejak lama seperti itu. Sejak lama,” ucapnya.

    Yahya menambahkan, fenomena sejumlah tokoh yang mencatut nama Nahdlatul Ulama masih digunakan mendapat jabatan, entah itu menteri ataupun kepala daerah, pasti akan mengaku sebagai NU.

    “Yang enggak ngaku NU cuma karena enggak mungkin saja. Kayak kalau Sekjen Muhammadiyah ngaku NU, kan enggak mungkin. Jadi makanya dia enggak ngaku,” kata Yahya.

    Dalam penutupan itu, Yahya juga menyentil salah satu pejabat yang dulunya berkoar-koar NU. Ya, sosok itu adalah Menteri HAM Natalius Pigai yang notabenenya memeluk agama kristen.

    “Tapi yang lain yang masih mungkin ngaku NU, dia akan bilang NU. Wong Natalius Pigai saja bilang ‘saya NU’, celetuk Yahya Staquf disambut gelak gawa para kiai NU. 

  • UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak

    UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak

    Jakarta

    Pada musim gugur 2014, milisi Islamic State alias ISIS mengobarkan perang terhadap sejarah. Beragam situs kuno, tugu peringatan, gereja atau bahkan masjid di Irak dibuat rata dengan tanah karena dianggap bertentangan dengan hukum agama.

    Di negeri yang silih berganti membidani peradaban manusia itu, aksi pengrusakan para jihadis bukan cuma melumat sejarah bangsa, tapi juga warisan budaya dunia.

    Banyak bangunan dan situs budaya di Irak sejak lama telah terdaftar di bawah perlindungan UNESCO. Namun status tersebut tidak menghentikan ISIS meratakan kota kuno Hatra dan Nineveh, atau menghancurkan kota metropolitan Mosul di Irak utara, merusak tempat ibadah dan situs budaya, buku-buku dan manuskrip langka serta artefak dari perpustakaan dan museum. Ragam koleksi bersejarah dihancurkan atau dijarah untuk dijual di pasar gelap.

    Ketika militer Irak kembali merebut Mosul pada tahun 2017, tidak banyak yang tersisa. Banyak bangunan bersejarah yang hancur, beserta sekitar 130.000 rumah penduduk.

    Pembangunan kembali

    Sejak tahun 2018, UNESCO, bekerja sama dengan pemerintah Irak, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, untuk membangun kembali monumen sejarah yang dihancurkan ISIS. Proyek ini bertujuan memulihkan keragaman budaya dan agama, serta membangun kembali kota Mosul.

    Sejauh ini, UNESCO sudah menyelamatkan bangunan Masjid Al-Nouri yang terkenal dengan Menara Al-Hadba yang miring, Biara Al-Saa’a “Bunda Maria” dan Gereja Katolik Suriah Al-Tahira, Masjid Al-Aghawat dan Sekolah Al-Ekhlass di kota tua Mosul. Lebih dari 140 juta euro diinvestasikan dalam proyek ini.

    Untuk rekonstruksi Gereja Al-Tahira, sebanyak 30 buruh direkrut dari warga lokal, kata manajer konstruksi Anas Zeyad Abdulmalek di situs web UNESCO. Tawaran ini membuat penduduk setempat merasa terlibat.

    Dia mengaku kerap ditanya mengapa pembangunan gereja dan masjid dipercepat ketimbang pembangunan gedung rumah tinggal dan rumah sakit. “Nilai gereja dan masjid adalah tempat yang damai. Orang-orang berkumpul di sini untuk berdoa. Kami ingin mengembalikan kenangan dan warisan ini kepada masyarakat.”

    Abdulmalek melanjutkan, penting bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama memulihkan kota. “Tujuan utama proyek ini adalah rekonsiliasi dan kohesi di Mosul, dengan segala keberagamannya, baik Kristen, Yahudi, maupun Muslim, yang telah hidup bersama secara damai di sini selama berabad-abad.”

    Wadah percampuran budaya

    Biara Al-Saa’a di pusat kota juga merupakan tempat pertemuan penting keagamaan, budaya, dan sosial. Ciri khasnya adalah menara lonceng yang merupakan satu-satunya di Mosul.

    Menara itu merupakan hadiah dari istri Napoleon III, Eugenie, kepada biarawan Dominikan di biara tersebut. Ia adalah menara lonceng pertama yang pernah dibangun di Irak. Jam menara, yang dipasang pada tahun 1880, berdetak setiap jam dan memberikan irama bagi kehidupan penduduk.

    Proses pemugaran hanya berlangsung selama sebelas bulan. Menara itu juga dilengkapi tiga lonceng baru, yang lagi-lagi dibuat di Prancis, tepatnya di sebuah pabrik pengecoran di Normandia.

    Identitas bangsa

    Salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan Menara Al-Hadba, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nouri. Menara miring ini, meskipun condong, tidak pernah runtuh selama berabad-abad. Al-Hadba adalah simbol dan bagian dari identitas warga Mosul.

    Kehancuran bagian utama menara tersebut diumumkan sebagai sebuah tragedi nasional. Selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada tahun 2017, warga setempat membentuk rantai manusia untuk mencegah kehancuran total menara tersebut.

    Menjelang proses pembangunan kembali, warga dimintai pendapat apakah reruntuhan menara seharusnya dibiarkan tetap ada dan apakah sebuah salinan dari menara itu harus dibangun di sampingnya. “94 persen responden ingin menara tersebut dibangun kembali – tepat di tempat semula, dan persis seperti dulu: Dengan dekorasi yang sama, dengan kemiringan yang sama,” kata Kepala Proyek Menara, Omar Yasir Adil Taqa, di situs web UNESCO.

    Akhirnya diputuskan untuk membangun kembali menara di atas fondasi yang masih ada, meskipun mengalami kerusakan parah. Kini menara tersebut telah berdiri kembali, disusun dengan teliti dari batu asli yang berhasil diselamatkan oleh tim pembangunan dari ribuan ton puing.

    Monumen Budaya atau Infrastruktur?

    Menurut UNESCO, upaya restorasi di Mosul telah menciptakan 6.000 lapangan pekerjaan baru. Dengan bantuan para ahli restorasi, lebih dari 1.300 pemuda dilatih dalam kerajinan tradisional seperti tukang kayu, pemahat batu, dan pelukis.

    Pada 5 Februari, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay akan mengunjungi Mosul untuk melihat bangunan yang telah dipulihkan sebagai penutupan dari pekerjaan konstruksi tersebut. Peresmian oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Sudani akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

    Mosul masih membutuhkan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk memulihkan infrastrukturnya sepenuhnya. Sejauh ini, pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit masih dalam tahap perencanaan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Mosul diperkirakan akan dibuka kembali tahun ini, menurut seorang juru bicara Kementerian Transportasi Irak kepada kantor berita “Ina”.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    Pada musim gugur 2014, milisi Islamic State alias ISIS mengobarkan perang terhadap sejarah. Beragam situs kuno, tugu peringatan, gereja atau bahkan masjid di Irak dibuat rata dengan tanah karena dianggap bertentangan dengan hukum agama.

    Di negeri yang silih berganti membidani peradaban manusia itu, aksi pengursakan para jihadis bukan cuma melumat sejarah bangsa, tapi juga warisan budaya dunia.

    Banyak bangunan dan situs budaya di Irak sejak lama telah terdaftar di bawah perlindungan UNESCO. Namun status tersebut tidak menghentikan ISIS meratakan kota kuno Hatra dan Nineveh, atau menghancurkan kota metropolitan Mosul di Irak utara, merusak tempat ibadah dan situs budaya, buku-buku dan manuskrip langka serta artefak dari perpustakaan dan museum. Ragam koleksi bersejarah dihancurkan atau dijarah untuk dijual di pasar gelap.

    Ketika militer Irak kembali merebut Mosul pada tahun 2017, tidak banyak yang tersisa. Banyak bangunan bersejarah yang hancur, beserta sekitar 130.000 rumah penduduk.

    Pembangunan kembali

    Sejak tahun 2018, UNESCO, bekerja sama dengan pemerintah Irak, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, untuk membangun kembali monumen sejarah yang dihancurkan ISIS. Proyek ini bertujuan memulihkan keragaman budaya dan agama, serta membangun kembali kota Mosul.

    Sejauh ini, UNESCO sudah menyelamatkan bangunan Masjid Al-Nouri yang terkenal dengan Menara Al-Hadba yang miring, Biara Al-Saa’a “Bunda Maria” dan Gereja Katolik Suriah Al-Tahira, Masjid Al-Aghawat dan Sekolah Al-Ekhlass di kota tua Mosul. Lebih dari 140 juta euro diinvestasikan dalam proyek ini.

    Untuk rekonstruksi Gereja Al-Tahira, sebanyak 30 buruh direkrut dari warga lokal, kata manajer konstruksi Anas Zeyad Abdulmalek di situs web UNESCO. Tawaran ini membuat penduduk setempat merasa terlibat.

    Dia mengaku kerap ditanya mengapa pembangunan gereja dan masjid dipercepat ketimbang pembangunan gedung rumah tinggal dan rumah sakit. “Nilai gereja dan masjid adalah tempat yang damai. Orang-orang berkumpul di sini untuk berdoa. Kami ingin mengembalikan kenangan dan warisan ini kepada masyarakat.”

    Abdulmalek melanjutkan, penting bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama memulihkan kota. “Tujuan utama proyek ini adalah rekonsiliasi dan kohesi di Mosul, dengan segala keberagamannya, baik Kristen, Yahudi, maupun Muslim, yang telah hidup bersama secara damai di sini selama berabad-abad.”

    Wadah percampuran budaya

    Biara Al-Saa’a di pusat kota juga merupakan tempat pertemuan penting keagamaan, budaya, dan sosial. Ciri khasnya adalah menara lonceng yang merupakan satu-satunya di Mosul.

    Menara itu merupakan hadiah dari istri Napoleon III, Eugénie, kepada biarawan Dominikan di biara tersebut. Ia adalah menara lonceng pertama yang pernah dibangun di Irak. Jam menara, yang dipasang pada tahun 1880, berdetak setiap jam dan memberikan irama bagi kehidupan penduduk.

    Proses pemugaran hanya berlangsung selama sebelas bulan. Menara itu juga dilengkapi tiga lonceng baru, yang lagi-lagi dibuat di Prancis, tepatnya di sebuah pabrik pengecoran di Normandia.

    Identitas bangsa

    Salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan Menara Al-Hadba, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nouri. Menara miring ini, meskipun condong, tidak pernah runtuh selama berabad-abad. Al-Hadba adalah simbol dan bagian dari identitas warga Mosul.

    Kehancuran bagian utama menara tersebut diumumkan sebagai sebuah tragedi nasional. Selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada tahun 2017, warga setempat membentuk rantai manusia untuk mencegah kehancuran total menara tersebut.

    Menjelang proses pembangunan kembali, warga dimintai pendapat apakah reruntuhan menara seharusnya dibiarkan tetap ada dan apakah sebuah salinan dari menara itu harus dibangun di sampingnya. “94 persen responden ingin menara tersebut dibangun kembali – tepat di tempat semula, dan persis seperti dulu: Dengan dekorasi yang sama, dengan kemiringan yang sama,” kata Kepala Proyek Menara, Omar Yasir Adil Taqa, di situs web UNESCO.

    Akhirnya diputuskan untuk membangun kembali menara di atas fondasi yang masih ada, meskipun mengalami kerusakan parah. Kini menara tersebut telah berdiri kembali, disusun dengan teliti dari batu asli yang berhasil diselamatkan oleh tim pembangunan dari ribuan ton puing.

    Monumen Budaya atau Infrastruktur?

    Menurut UNESCO, upaya restorasi di Mosul telah menciptakan 6.000 lapangan pekerjaan baru. Dengan bantuan para ahli restorasi, lebih dari 1.300 pemuda dilatih dalam kerajinan tradisional seperti tukang kayu, pemahat batu, dan pelukis.

    Pada 5 Februari, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay akan mengunjungi Mosul untuk melihat bangunan yang telah dipulihkan sebagai penutupan dari pekerjaan konstruksi tersebut. Peresmian oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Sudani akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

    Mosul masih membutuhkan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk memulihkan infrastrukturnya sepenuhnya. Sejauh ini, pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit masih dalam tahap perencanaan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Mosul diperkirakan akan dibuka kembali tahun ini, menurut seorang juru bicara Kementerian Transportasi Irak kepada kantor berita “Ina”.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

  • Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci

    Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sejak ribuan tahun, berbagai peradaban menempatkan gunung sebagai axis mundi, pusat spiritual yang menghubungkan dunia fana dengan alam transenden. Keyakinan ini melahirkan tradisi ziarah, ritual suci, dan narasi mitologi yang diturunkan dari generasi ke generasi.

    Lima gunung paling sakral di dunia ini menyimpan kisah tentang pencarian makna, pengorbanan, dan hubungan tak terputus antara manusia dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima gunung di dunia yang dihormati dan dianggap tempat suci:

    1. Gunung Kailash, Tibet

    Menjulang setinggi 6.638 meter di Pegunungan Transhimalaya, Tibet, Gunung Kailash berdiri megah sebagai salah satu puncak tersuci di dunia. Bagian dari wilayah administratif Prefektur Ngari, Wilayah Otonomi Tibet, Tiongkok, gunung ini memiliki ketinggian relatif 1.319 meter dari area sekitarnya.

    Keistimewaan Kailash terletak pada nilai spiritualnya yang diakui oleh empat agama besar, yakni Hindu, Buddha, Jain, dan Bon. Dalam kepercayaan Hindu, puncak yang menjadi bagian dari jajaran Pegunungan Himalaya ini dipercaya sebagai kediaman suci Dewa Siwa dan permaisurinya, Parwati.

    Sementara dalam tradisi Buddha Tibet, Kailash dipandang sebagai pusat alam semesta. Para peziarah Buddha melakukan ritual Kora di sekitar gunung ini dengan harapan mencapai pencerahan spiritual.

    Akan tetapi, berbeda dengan gunung-gunung tinggi lainnya, tidak ada aktivitas pendakian yang diizinkan di Kailash. Larangan ini berlaku mutlak sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian gunung yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

    2. Gunung Fuji, Jepang

    Menjulang anggun di Pulau Honshu, Gunung Fuji merupakan titik tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776,24 meter. Bentuknya yang kerucut sempurna menjadikan Fuji sebagai gunung berapi tertinggi kedua yang terletak di sebuah pulau di benua Asia, sekaligus puncak tertinggi ketujuh dari sebuah pulau di Bumi.

    Melampaui peran geologisnya, Fuji berdiri sebagai monumen spiritual yang melekat dalam jantung kebudayaan Jepang. Dalam kepercayaan Shinto, gunung ini dipercaya sebagai tempat bersemayam Dewi Sengen-Sama.

    Sementara bagi penganut Buddha, keberadaannya melambangkan perjalanan suci menuju pencerahan. Di kaki gunung yang menyimpan ribuan tahun sejarah ini berdiri Kuil Sengen, tempat suci yang didedikasikan untuk Konohana Sakuya Hime, sang dewi gunung berapi.

    Penghormatan mendalam masyarakat Jepang terhadap Fuji tidak hanya mencerminkan spiritualitas. Akan tetapi, juga mewujudkan filosofi keselarasan antara manusia dengan alam yang mengakar kuat dalam budaya negeri Sakura.

    3. Gunung Sinai, Mesir

    Berdiri megah di Semenanjung Sinai, Mesir, Gunung Sinai menyimpan nilai historis dan spiritual bagi tiga agama samawi. Dengan ketinggian 2.285 meter di atas permukaan laut, gunung yang juga dikenal sebagai Gunung Musa, Gunung Hareh, Har Sinai, dan Jabal Musa ini menjadi pertemuan agung antara Nabi Musa dan Allah SWT.

    Dalam kitab suci Al-Qur’an, peristiwa di Gunung Sinai diabadikan dalam Surat Al-A’raf ayat 143 dan Surat Al An’am ayat 151-153. Di tempat ini, Nabi Musa menerima Sepuluh Perintah Allah yang menjadi fondasi hukum bagi umat manusia.

    Bagi umat Yahudi, Sinai merupakan lokasi sakral pewahyuan hukum Taurat yang mengikat perjanjian antara umat Israel dengan Tuhan mereka. Sementara dalam tradisi Kristen dan Islam, gunung ini dihormati sebagai tempat bersejarah yang menandai komunikasi langsung antara manusia pilihan dengan Sang Pencipta.

     

  • Utang atau Realokasi, Bagaimana Jerman Ingin Menambah Belanja Pertahanan? – Halaman all

    Utang atau Realokasi, Bagaimana Jerman Ingin Menambah Belanja Pertahanan? – Halaman all

    Dalam skenario invasi adidaya nuklir, sistem pertahanan Jerman hanya mampu bertahan selama beberapa hari, demikian peringatan pakar militer nasional. Sejak perang di Ukraina, pemerintah di Berlin sibuk membenahi anggaran Bundeswehr yang dipaksa menghemat selama lebih dari dua dekade.

    Untuk menjembatani pendanaan, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengucurkan anggaran tambahan yang disebut “asset khusus” untuk belanja militer sebesar 100 miliar Euro pada awal 2022 silam.

    Namun menjelang pemilu legislatif yang dipercepat, Jerman kembali mendebatkan bagaimana membiayai ekspansi Bundeswehr di tengah cekaknya kas negara.

    Pada tahun 2024, anggaran pertahanan Jerman dipatok sebesar 52 miliar Euro, ditambah sekitar 20 miliar Euro per tahun dari dana khusus militer. Jumlah tersebut belum ditambah bantuan militer untuk Ukraina.

    Secara keseluruhan, Jerman membelanjakan sekitar 90,6 miliar Euro tahun lalu untuk pertahanan. Artinya, pemerintah di Berlin berhasil memenuhi syarat minimal belanja militer di NATO, yang sebesar dua persen dari Produk Domestik Bruto, PDB. Tuntutan ini berulang kali disuarakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Eropa.

    Dana khusus habis tahun 2027

    Perkaranya, pengeluaran militer sebesar 2% di Jerman hanya bersifat sementara, dan dihitung selama dana khusus sebesar 100 miliar Euro masih dibayarkan hingga tahun 2027.

    Menurut Menteri Pertahanan Boris Pistorius, dana belanja tambahan tersebut akan sudah diikat secara kontraktual pada tahun ini. Uang itu kemudian akan dibelanjakan paling lambat akhir tahun 2027, antara lain untuk membiayai pemesanan jet tempur siluman F-35A, helikopter serbu, pengangkut personel lapis baja, pesawat patroli maritim, fregat dan sistem pertahanan rudal Patriot.

    Kebutuhannya tinggi, terutama karena Bundeswehr telah mengirimkan sebagian cadangan senjata ke Ukraina. Dengan pengadaan alutsista yang baru, Pistorius ingin memulihkan “kesiapan perang” Bundeswehr, dalam menghadapi ancaman invasi.

    Pemilihan umum legislatif kali ini bisa menjadi kesempatan bagi Jerman untuk melembagakan dana tambahan ke dalam anggaran tahunan. Akibat kisruh politik di Berlin, pemerintah sejauh ini belum menerbitkan rencana belanja untuk tahun 2025. Namun menurut laporan media, anggaran militer hanya akan ditambah sebanyak 1,2 miliar menjadi 53,25 miliar Euro.

    Padahal, untuk mencapai target dua persen dalam jangka menengah, Jerman harus menambah anggaran militer sebanyak antara 28 hingga 30 miliar euro per tahun.

    Kandidat kanselir Jerman dari partai konseratif CDU, Friedrich Merz menegaskan bulan Desember lalu di Berlin, Bundeswehr membutuhkan “setidaknya 80 miliar Euro per tahun.”

    “Kita harus menutup celah ini paling lambat pada tahun 2027. Tugas ini akan menuntut upaya yang sangat besar, dan tidak dapat dilakukan tanpa mengubah prioritas dalam anggaran”, ujar Merz.

    CDU realokasi anggaran belanja

    Bagi Merz, penambahan belanja militer tidak harus dibiayai lewat utang baru. “Kami tetap berpegang pada aturan pembatasan utang dalam Undang-Undang Dasar,” tulis Partai Uni Kristen Demokrat, CDU, dalam program politiknya.

    Sebagai gantinya, Merz mengusulkan untuk merelokasi anggaran demi mendukung angkatan bersenjata Jerman. “Hal ini harusnya bisa tercapai dengan anggaran negara yang lebih dari 1000 miliar euro.”

    Selain itu, Merz menegaskan bahwa CDU memahami “sasaran dua persen NATO sebagai batas bawah, bukan batas atas.”

    Meski demikian, Jerman menolak imbauan Presiden AS Donald Trump bahwa setiap negara anggota NATO harus mengalokasikan lima persen dari PDB-nya untuk pertahanan.

    Menteri Ekonomi Robert Habeck, calon kanselir dari Partai Hijau, bahkan mengusulkan anggaran sekitar tiga setengah persen dari PDB untuk pertahanan dalam beberapa tahun mendatang.

    Namun berbeda dengan usulan CDU, Partai Hijau menilai pemerintah “akan membutuhkan pinjaman lebih tinggi dalam jangka menengah,” demi membiayai modernisasi Bundeswehr.

    Dana Khusus kedua?

    Salah satu isu yang kembali dibahas adalah pembentukan dana khusus kedua untuk militer Jerman. Namun, Menteri Pertahanan Boris Pistorius menolak gagasan tersebut. “Bagi saya, yang penting adalah tidak membuatnya lagi dalam bentuk dana khusus, karena dana khusus tidak menggambarkan kenaikan biaya operasional untuk pengadaan peralatan militer baru,” ujar Pistorius.

    Dalam artian, biaya untuk bahan bakar, suku cadang, pemeliharaan, dan personel yang bertambah akibat pembelian sistem senjata baru.

    Selama Perang Dingin, Jerman Barat memang terbiasa mengalokasikan sejumlah besar uang untuk pertahanan. Rata-rata tiga persen dari PDB digunakan untuk membeli tank, pesawat tempur, dan membangun jaringan barak yang padat. Pada tahun 1963, pengeluaran pertahanan bahkan mencapai 4,9 persen dari PDB.

  • Jalani Sidang, Ivan Sugiamto Emosional Saat Anaknya Disebut Anjing Pudel

    Jalani Sidang, Ivan Sugiamto Emosional Saat Anaknya Disebut Anjing Pudel

    Surabaya (beritajatim.com)– Pengusaha Ivan Sugiamto menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Rabu (5/2/2025).

    Sidang ini mengagendakan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ida Bagus Putu Widyana dan Galih Riana. Dalam dakwaan disebutkan bahwa terdakwa meminta korban, Ethan, untuk bersujud dan menggonggong sebanyak tiga kali setelah anaknya, Exel, disebut sebagai “anjing pudel.”

    Menurut JPU, insiden ini terjadi pada 21 Oktober 2024 sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, Exel bersama rekannya, Dave, mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk bertemu Ethan guna menyelesaikan dugaan kasus perundungan (bullying).

    Saat Exel dan Dave menunggu di depan sekolah, mereka dihampiri oleh Ira Maria, ibu Ethan, yang mempertanyakan tujuan Exel menemui anaknya.

    “Exel mau menyelesaikan maksud dari perkataan Ethan yang menyebut Exel seperti anjing pudel,” ungkap JPU dalam dakwaannya.

    Tak lama setelah Ethan keluar dari lingkungan sekolah, Exel menghampirinya. Mengetahui hal tersebut, Ira Maria menghubungi suaminya, Wardanto, untuk datang ke sekolah guna menghindari konflik lebih lanjut. Sementara itu, Dave menginformasikan kepada Ivan Sugiamto bahwa Exel terlibat perselisihan di SMA Kristen Gloria 2. Mendengar laporan ini, Ivan langsung menuju lokasi.

    Setibanya di tempat kejadian, Ivan yang emosional setelah mengetahui anaknya disebut “anjing pudel” turun dari mobil dan menghampiri kerumunan yang terdiri dari Exel, Ethan, dan orang tua Ethan.

    Menurut dakwaan, Ivan kemudian menyuruh Ethan untuk meminta maaf dengan cara bersujud dan menggonggong tiga kali.

    Karena khawatir insiden semakin memanas, Ethan pun bersiap memenuhi permintaan tersebut. Namun, Wardanto segera membangunkan anaknya.

    Ketika Wardanto berusaha mencegah Ethan melaksanakan perintah Ivan, terdakwa diduga mengintimidasinya dengan mendekatkan badan serta menengadahkan dahi ke kepala Wardanto. Situasi ini akhirnya dilerai oleh petugas keamanan PT Bina Persada Lestari di Pakuwon City.

    Dakwaan dan Rencana Eksepsi

    Jaksa mendakwa Ivan Sugiamto dengan Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

    “Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak,” tegas JPU dalam persidangan.

    Sementara itu, kuasa hukum Ivan Sugiamto, Billy Handiwiyanto, menyatakan pihaknya akan mengajukan eksepsi dalam persidangan pekan depan.

     

    Majelis hakim yang diketuai Abu Achmad Sidqi Amsya memberikan waktu satu minggu untuk menyusun keberatan terhadap dakwaan.

    “Kami mengapresiasi Kejaksaan yang telah menggelar persidangan ini. Kami akan mengajukan eksepsi (keberatan atas dakwaan) pada sidang minggu depan setelah mempelajari poin-poin dalam dakwaan,” ujar Billy Handiwiyanto, putra advokat senior George Handiwiyanto. [uci/ted]

  • Jalani Sidang Perdana, Ivan Sugiamto Tampak Lebih Kurus

    Jalani Sidang Perdana, Ivan Sugiamto Tampak Lebih Kurus

    Surabaya (beritajatim.com) – Ivan Sugiamto menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (5/2/2025). Ivan menjalani sidang perdana secara offline. Dia didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) langsung ke ruang Cakra.

    Sebelum menjalani sidang, Ivan dibawa petugas untuk dimasukkan ke tahanan sementara PN Surabaya. Ivan tampak lebih kurus dari awal dia muncul. Tak ada kata yang dia ucapkan saat memasuki ruangan tahanan.

    Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menerima berkas dan tersangka Ivan Sugiamto dari penyidik Polrestabes Surabaya.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun menjebloskan Tersangka kasus perundungan siswa SMA Kristen Gloria 2 ini ke Rutan Medaeng.

    Kasi Intel Kejari Surabaya Putu Arya Wibisana mengatakan tahap dua dilakukan Senin (13/1/2025) siang. Setelah menjalani pemeriksaan administratif, Tersangka langsung dijebloskan ke Rutan Medaeng.

    “Sudah tahap dua, dan hari ini dikirim ke Medaeng,” ujar Putu Arya, Senin (13/1/2025).

    Sebelumnya Ali Prakosa, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya mengonfirmasi bahwa penyidik Polrestabes Surabaya telah memenuhi semua petunjuk yang diberikan jaksa peneliti.

    “Hingga berkas perkara atas nama tersangka Ivan Sugianto telah dinyatakan lengkap (P21),” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2024) lalu.

    Usai berkas perkara dinyatakan lengkap, kini Kejari Surabaya tinggal menunggu proses pelimpahan tahap dua dari penyidik Polrestabes Surabaya.

    “Kami tinggal menunggu proses pelimpahan tersangka dan barang bukti (tahap dua),” papar Ali.

    Ali menegaskan, Kejari Surabaya berkomitmen untuk segera menyusun dakwaan dan membawa kasus ini hingga ke meja hijau. “Kami akan segera memproses perkara ini ke persidangan dengan cepat dan profesional agar ada kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat,” tambahnya.

    Perlu diketahui, kasus ini menjadi sorotan publik setelah tindakan perundungan yang dilakukan Ivan Sugianto terhadap EN, siswa SMA Kristen Gloria 2, viral di media sosial. Ivan diduga memaksa EN untuk bersujud dan menggonggong, setelah korban bercanda menyebut rambut anak Ivan seperti anjing ras pudel.

    Setelah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, saat itu polisi menjerat Ivan Sugianto dengan Pasal 80 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 355 ayat (1) KUHP. Jika terbukti bersalah, Ivan terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. [uci/ted]

  • Pemilu Dini Jerman 2025, Kandidat Kanselir CDU Serang AfD

    Pemilu Dini Jerman 2025, Kandidat Kanselir CDU Serang AfD

    Jakarta

    Friedrich Merz, pemimpin oposisi dari Partai Kristen Demokrat (CDU) yang berhaluan konservatif dan kandidat kanselir Jerman dalam pemilu dini (23/2) mendatang, berupaya secara eksplisit menjauhkan diri dan partainya dari Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan ekstremkanan.

    Merz meyakinkan para pemilih, ia tidak akan bekerja sama dengan AfD di masa mendatang.

    “Dan warga negara juga tidak perlu ragu, karena pesan saya selalu sangat jelas: kami tidak bekerja sama dengan partai itu. Tidak minggu lalu, dan tidak akan terjadi minggu ini, minggu depan, atau minggu setelah itu. Kami tidak akan menoleransi mereka, kami tidak mengadakan pembicaraan apa pun dengan AfD,” kepada kepala editor politik DW, Michaela Kuefner, di sela-sela konferensi terakhir partai CDU menjelang pemilu Jerman 23 Februari mendatang.

    Ada apa antara CDU dan AfD?

    Pada Rabu 29 Januari lalu, CDU dinilai telah melanggar konvensi arus utama politik Jerman selama puluhan tahun, ketika partai ini mengandalkan suara AfD untuk meloloskan rancangan undang-undang pengetatan imigrasi melalui majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag.

    CDU juga memperoleh dukungan suara dari Partai Liberal Demokrat (FDP) yang ramah bisnis dan partai populis sayap kiri Bndnis Sahra Wagenknecht (BSW). Namun AfD adalah partai yang paling besar mendukung RUU ini. AfD oleh sebagian badan intelijen Jerman disebut “ekstremis”.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada hari Jumat (31/01), proposal untuk membatasi masuknya imigran ke Jerman ditolak di parlemen dengan suara mayoritas tipis. Banyak anggota parlemen CDU abstain atau tidak memberikan suaranya dalam pemungutan suara di parlemen, sebagai aksi penentangan terhadap manuver politik Merz.

    Desakan Merz agar parlemen Jerman melakukan voting tentang masalah imigrasi telah memicu ratusan ribu warga Jerman turun ke jalan di berbagai kota di seluruh negeri.

    Dalam protes itu, massa menuding Merz telah melanggar apa yang dianggap sebagai ‘firewall’ yakni sebuah kesepakatan di antara partai-partai lain untuk tidak bekerja sama dengan partai-partai ekstremkanan seperti AfD.

    Kesepakatan ini berangkat dari pengalaman Jerman dengan partai Nazi dan kebangkitannya ke tampuk kekuasaan dalam sistem demokrasi.

    Merz menegaskan CDU tidak berniat bekerja sama dengan partai AfD yang menurutnya ingin “menghancurkan” CDU.

    “AfD memperjuangkan hal yang bertolak belakang dengan semua hal yang penting bagi kami: NATO, hubungan dengan Barat, Uni Eropa, Euro. AfD ingin menyingkirkan semua hal,” katanya.

    Namun selain diprotes warga, Merz juga malah secara terbuka diejek oleh pemimpin AfD Alice Weidel setelah gagalnya pelolosan RUU tersebut. Weidel mengatakan Merz “tidak bisa menjadi kanselir, dia tidak dapat menjadi kandidat kanselir.”

    Merz: Jerman masih bisa berpengaruh di UE di era Trump

    Dalam wawancara dengan DW, Merz juga menegaskan kembali seruan untuk persatuan dan kerja sama Uni Eropa (UE) dalam menanggapi tantangan ekonomi apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Kita pernah mengalami semua ini sebelumnya,” katanya kepada DW, mengacu pada tarif yang dikenakan pada baja dan aluminium Eropa selama masa jabatan pertama Trump. Tarif ini dengan cepat dicabut setelah UE menanggapinya dengan mengenakan tarif pada celana jins, wiski, dan sepeda motor buatan Amerika.

    “Akan ada beberapa turbulensi,” katanya, tetapi ia memperkirakan turbulensi tersebut juga akan berdampak pada konsumen Amerika, yang memicu “diskusi” segera di AS. “Donald Trump telah memulai sesuatu yang harus kita selesaikan bersama,” ujarnya.

    Ketika ditanya oleh DW tentang kemampuan Jerman untuk membantu memimpin Eropa, Merz menyuarakan keyakinannya.

    Ia mengatakan, baik pemilihan umum yang akan datang maupun penundaan dalam pembentukan pemerintahan baru di Jerman tidak akan menjadi halangan untuk masalah ini.

    “Bundestag akan tetap dapat bertindak kapan saja hingga Bundestag yang baru dapat bersidang. Bundestag bahkan dapat bersidang setelah pemilihan umum,” kata Merz.

    “Kebijakan perdagangan adalah urusan Uni Eropa dan Komisi UE-lah yang bertanggung jawab untuk ini,” katanya, seraya menambahkan: “Semakin bersatu Eropa dalam situasi ini, semakin baik bagi kita, dan semakin kuat kita dalam menghadapi Washington.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Penabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Diduga Tak Puas soal Imigran’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • HUT Ke-69 Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana: Bersatu, Berkarya, dan Berdampak

    HUT Ke-69 Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana: Bersatu, Berkarya, dan Berdampak

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Menginjak usia yang tak muda lagi, Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 dengan penuh nuansa syukur di Balairung Universitas, Senin (03/02/2025).

    Perayaan yang dikemas dalam Ibadah Senin Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini mengusung tema “69 Tahun YPTKSW: Bersatu, Berkarya, dan Berdampak”. 

    YPTKSW yang berdiri sejak tahun 1956 saat ini menaungi dua perguruan tinggi yaitu UKSW dan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina) di Waingapu. 

    Selain berkontribusi dalam dunia pendidikan, YPTKSW juga melebarkan sayapnya dengan mengelola PT Bank Perekonomian Rakyat Satya Artha dan PT Satya Mitra Sejahtera. 

    Dalam sambutan hangatnya Ketua Pengurus YPTKSW Drs. M.Z. Ichsanudin, M.M., menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasihnya.

    “Puji syukur atas kesempatan ini kita bisa memperingati hari ulang tahun ke-69 YPTKSW,” ungkapnya, 

    Menilik kembali sejarah berdirinya YPTKSW, Drs. M.Z. Ichsanudin mengungkapkan sebagai yayasan yang menaungi dua universitas dan juga mengelola bidang bisnis, YPTKSW diharapkan bisa lebih maju lagi.

    “Kami berharap UKSW, Unkriswina, dan unit di bawah naungan YPTKSW semakin berkembang. Saat ini, UKSW sudah menjadi institusi dengan predikat unggul, capaian ini menjadi kebanggaan bagi kami,” jelasnya. 

    Ucapan selamat ulang tahun juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Pembina YPTKSW Pendeta Dr. Magyolin Carolina Tuassun, M. Th.

    “Enam puluh sembilan tahun bukanlah usia yang muda untuk merasakan tuntunan Tuhan di tengah segala dinamika, namun bukan usia yang tua untuk terus berkarya,” imbuhnya. 

    Pendeta Dr. Magyolin Carolina Tuassun menegaskan dengan kesatuan hati, YPTKSW bersama unit di bawahnya mampu menjadi cahaya yang menerangi dunia pendidikan dan masyarakat.

    “Satu hati dan kebersamaan yang dimulai dari YPTKSW menjadi pondasi untuk melahirkan karya yang berdampak,” ujarnya.

    Bentuk refleksi 

    Acara yang dimulai dengan ibadah syukur sebagai bentuk refleksi dan ucapan terima kasih atas perjalanan panjang YPTKSW yang sarat makna, penuh sejarah, dan berdampak ini dipimpin oleh Pendeta Aprianus Meta Djangga Uma, S.Si.Teol., M.Pd., anggota Pembina YPTKSW dari Sinode Gereja Kristen Sumba. 

    Puncak perayaan HUT ke-69 YPTKSW ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh pengurus YPTKSW, yang kemudian diserahkan kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, S.I.P., M.M., Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami, Rektor Unkriswina Sumba Dr. Maklon F. Killa, SE., M.Si., serta pengurus unit di bawah YPTKSW lainnya. 

    Tak berhenti sampai di situ, acara dilanjutkan dengan penyerahan bunga Anggrek dari Rektor Intiyas kepada Drs. M.Z. Ichsanudin sebagai simbol terima kasih dan apresiasi atas bimbingan sekaligus arahan YPTKSW.  

    “Kami mempersembahkan satu bunga Anggrek untuk YPTKSW sebagai bukti nyata bahwa UKSW sedang melakukan gerakan pertobatan lingkungan,” katanya. 

    Lebih jauh disampaikannya, saat ini UKSW tidak menerima karangan bunga dalam bentuk styrofoam. Persembahan bunga Anggrek ini merupakan salah satu bentuk cinta terhadap lingkungan dan mendukung program pemerintah Kota Salatiga.  “Kita jadikan  UKSW sebagai pilar Kota Salatiga dalam menjaga lingkungan,” ujarnya. 

    Rektor perempuan pertama UKSW ini juga menyampaikan sebagai kampus yang berada dibawah naungan YPTKSW, UKSW berkomitmen untuk berkontribusi dalam memberikan jaminan sosial yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kepada pegawai, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. 

    Diapresiasi positif

    Komitmen tersebut diapresiasi positif oleh Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, S.I.P., M.M.

    “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada YPTKSW terutama kepada UKSW karena sudah memberikan jaminan sosial kepada seluruh mahasiswanya sehingga program Universal Health Coverage di Kota Salatiga mencapai 99,98 persen,” bebernya. 

    Tak ketinggalan, Yasip Khasani, S.I.P., M.M., juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-69 kepada YPTKSW.

    “Selamat ulang tahun YPTKSW. Semoga dengan seiring bertambahnya usia, YPTKSW semakin maju, berkembang, dan berdampak positif dalam melahirkan masyarakat akademik yang berkarakter di tingkat lokal, nasional, hingga global,” katanya. 

    Rangkaian perayaan HUT ke-69 YPTKSW diakhiri dengan penyerahan penghargaan oleh BPJS Cabang Ungaran dan PJ Walikota Salatiga kepada YPTKSW atas peran aktifnya mendukung program pemerintah Kota Salatiga dalam melindungi pekerja dan keluarga. Turut hadir dalam perayaan ini yakni pembina dan pengurus YPTKSW, pimpinan universitas dan civitas academica UKSW, serta sejumlah pendeta dari sinode pendukung di Salatiga serta tamu undangan lainnya. 

    UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia.

    Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat. 

    Perayaan HUT ke-69 YPTKSW ini menjadi bukti nyata bahwa UKSW terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera serta ke-4 pendidikan berkualitas. 

    Salam Satu Hati UKSW! (*)