Mahasiswa UKI Tewas di Kampus Diduga akibat Dikeroyok
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Mahasiswa
Universitas Kristen Indonesia
(UKI),
Kenzha Ezra Walewangko
tewas di kampusnya, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur pada Selasa (4/3/2025).
Mahasiswa tersebut diduga tewas akibat
pengeroyokan
yang terjadi di area kampus.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly membenarkan terkait peristiwa tersebut. Saat ini, penyidik tengah menyelidiki perkara itu.
“Sudah (ada laporan mahasiswa tewas diduga dikeroyok),” kata Nicolas saat dikonfirmasi, Kamis (6/3/2025).
Kendati demikian, Nicolas belum bisa menjelaskan secara perinci mengenai kronologi tewasnya korban.
Dia memastikan, saat ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur tengah menyelidiki kasus tersebut.
“Kami masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” ujar dia.
Kapolsek Kramatjati Kompol Rusit Malaka juga membenarkannya adanya mahasiswa UKI yang tewas.
Dia hanya mengatakan bahwa Polres Metro Jakarta Timur sedang menangani kasus tersebut.
“Enggak, itu langsung ke Polres, dari pihak kampusnya langsung ke Polres (aduan tentang pengeroyokan),” kata Rusit saat dikonfirmasi, Kamis.
UKI melalui unggahan Instagram @uki_1953 telah angkat bicara. Pihak kampus menyampaikan belasungkawa atas kematian Kenzha Ezra Walewangko.
“Saat ini, peristiwa ini tengah dalam proses investigasi oleh pihak berwenang,” tulis Instagram @uki_1953, dikutip Kompas.com, Kamis.
Oleh karena itu, UKI mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak yang berwajib.
“UKI berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mencari kejelasan atas peristiwa ini. Segala informasi resmi akan kami sampaikan melalui kanal komunikasi UKI,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
agama: Kristen
-
/data/photo/2025/02/03/67a07e494f791.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswa UKI Tewas di Kampus Diduga akibat Dikeroyok Megapolitan 6 Maret 2025
-

VIDEO Kemenag akan Terapkan ‘Kurikulum Cinta’, Menag: Guru Agama Tak Boleh Ajarkan Kebencian – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menerapkan Kurikulum Cinta di sekolah agama, mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.
Langkah ini diambil untuk menanamkan nilai cinta terhadap Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa sejak dini.
Pun ini bertujuan untuk mencegah penanaman kebencian kepada siswa di lingkungan pendidikan.
Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada konferensi pers Asta Prota Kementerian Agama 2024-2025 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
“Upaya untuk meningkatkan kerukunan ini, kita akan terapkan kurikulum cinta,” ujar Nasaruddin.
Guru Agama Tak Boleh Ajarkan Kebencian
Dalam kesempatan itu, Menag menegaskan guru agama tidak boleh lagi mengajarkan ajarannya dengan menekankan perbedaan antaragama.
Ia menegaskan tidak boleh ada lagi ajaran kebencian antar agama di sekolah.
“Tidak boleh lagi ada guru agama, agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu Buddha mengajarkan penekanan perbedaan agama satu sama lain. Apalagi mengajarkan kebencian, apalagi menajiskan agama lain,” kata Menag.
Menurutnya, hal ini dapat membahayakan, jika anak kecil sudah diajarkan kebencian sejak dini.
Oleh karena itu, Kurikulum Cinta dapat menjadi formulasi untuk mencegah kebencian sejak dini.
“Ini bahaya kalau anak kecil didoktrin. Perbedaan menonjol, apalagi kebencian menonjol. Apa jadinya kalau mereka dewasa?” tegasnya.
Penerapan Kurikulum Cinta juga menjadi bagian dari delapan program prioritas Kemenag yang dicanangkan untuk 2024-2025. Program ini meliputi:
Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
Penguatan Ekoteologi
Layanan Keagamaan Berdampak
Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi
Pemberdayaan Pesantren
Pemberdayaan Ekonomi Umat
Sukses Haji
Digitalisasi Tata Kelola. (*)(Tribunnews/Fahdi/Geok Mengwan/Malau)
-

Mahasiswa UKI Tewas Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Polisi: Masih Dilakukan Pendalaman – Halaman all
Peristiwa pengeroyokan terjadi di parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) pukul 20.00 WIB.
Tayang: Kamis, 6 Maret 2025 20:11 WIB
freepik
PENGEROYOKAN – Seorang mahasiswa inisial KW (22) meninggal dunia diduga korban pengeroyokan oleh sejumlah mahasiswa lain. Peristiwa ini terjadi di parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) pukul 20.00 WIB.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang mahasiswa inisial KW (22) meninggal dunia diduga korban pengeroyokan oleh sejumlah mahasiswa lain.
KW diketahui mahasiswa Fakultas Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Peristiwa pengeroyokan terjadi di parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) pukul 20.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kabar mahasiswa UKI yang tewas akibat dikeroyok.
Pihaknya belum bisa menyampaikan kronologis kejadian.
“Masih pendalaman ya. Mahasiswa benar tewas tapi penyebab tewasnya itu yg masih diselidiki dan didalami oleh pihak Polrestro Jaktim,” ucap Nicolas kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).
Sejauh ini, kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
“Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” imbuhnya.
Informasi yang dihimpun berawal dari mahasiswa yang sedang nongkrong lalu tersinggung dengan ucapan korban.
Korban dipukul hingga dihajar dengan benda tumpul.
Pagar kampus UKI jebol akibat adanya keributan di antara mahasiswa.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Sidang, Guru SMA Gloria 2 Surabaya Bongkar Kesombongan Ivan Sugiamto
Surabaya (beritajatim.com)– Di ruang sidang Pengadilan Negeri Surabaya yang pengap, Rabu (5/3/2025), tiga saksi kunci mendebatkan kesaksian tentang sosok Ivan Sugiamto.
Terdakwa kasus dugaan perundungan ini disebut sesumbar “kebal hukum” dalam mediasi konflik di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.
Dalam keterangan Lazarus, yang turut serta dalam mediasi antara kedua belah pihak yang bersangkutan, di ruang tamu SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, terdakwa Ivan sempat sesumbar tentang aparat penegak hukum (APH).
“Bilang panggil semua polres, polda, jaksa, kalau sama Ivan pasti pulang semua,” kata Lazarus menirukan ucapan terdakwa Ivan saat itu.
Hal senada juga diungkap oleh saksi ketiga, yakni Defrianus selaku Guru Agama Kristen yang juga hadir dalam mediasi tersebut masih mengingat perkataan terdakwa yang dinilai sesumbar.
“Beliau (Terdakwa Ivan) bilang Kapolres, polda, saya jamin mereka akan pulang. Itu yang saya masih ingat,” ujarnya Rabu (5/3/2025).
Merespons fakta dalam kesaksian dua guru tersebut, terdakwa Ivan membantah bila dirinya tidak pernah mengucap perkataan seperti itu. “Saya tidak ada bilang itu. Saya membantah,” ucap terdakwa Ivan.
Sementara Penasihat Hukum terdakwa Ivan, Billy Handiwiyanto menegaskan, seluruh kesaksian di persidangan itu punya konsekuensi, para saksi sebelumnya juga telah disumpah untuk berkata jujur.
“Jangan sampai dia (saksi) berkata yang tidak benar. Tadi sama terdakwa sudah dibantah bahwa beliau tidak pernah menyatakan seperti itu. Jadi kami sebetulnya menyangkan juga ya, saksi dua orang kompak berkata seperti itu,” terangnya.
Terdakwa Ivan telah menyampaikan pada Billy maksud dari ucapan kliennya itu disalah artikan oleh kedua saksi. Terdakwa Ivan berkata bila pihak sekolah maupun korban boleh memanggil polisi untuk pendampingan mediasi.
“Yang Ivan katakan tadi dalam persidangan, beliau menyampaikan pada kami kuasa hukum, bahwa kalau butuh pendampingan, mau manggil polsek, polres atau kepolisian gapapa untuk pendampingan mediasi ini,” paparnya.
“Bukan berarti disalahartikan panggil polsek, polres, polda akan pulang kalau ada saya (Ivan). Ini berbeda sekali,” lanjutnya.
Sedangkan, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Bagus Ida Widyana menerangkan bahwa JPU menghadirkan tiga saksi yang memang melihat dan berhadapan secara langsung kejadian saat itu juga dengan terdakwa.
“Artinya fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan itu sudah jelas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sidang lanjutan terdakwa Ivan akan kembali digelar pada Jumat (7/3/2025). [uci/ted]
-

Junjung Tinggi Toleransi, Klub Sepatu Roda Kairos Semarang Rutin Adakan Buka Puasa Bersama
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Klub sepatu roda Kairos Semarang rupanya punya tradisi tersendiri saat ramadhan tiba, yakni buka puasa bersama.
Agenda tersebut melibatkan para orangtua atlet Kairos. Para orang tua mempersiapkan hidangan buka puasa berupa takjil setiap selesai latihan selama ramadhan.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak 12 tahun terakhir.
Ketua Kairos Semarang, Liliany Pitarto mengatakan, anggota atau roller yang bergabung di Kairos Semarang bukan hanya beragama islam, tapi ada pula kristen, katolik, dan hindu.
Namun demikian, perbedaan keyakinan tidak menghambat toleransi antar umat beragama di tim Kairos.
Melalui kegiatan rutin tersebut, juga mengajarkan sejak dini akan pentingnya toleransi antar umat beragama kepada atlet-atlet pemula Kairos Semarang yang rata-rata masih berusia sangat belia.
“Momen puasa ramadhan menjadi momen untuk menjalankan ibadah tapi tetap semangat latihan dengan serius. Juga menjunjung nilai toleransi karena yang non muslim juga ikut berpartisipasi menyiapkan takjil untuk bukber usai latihan,” kata Liliany, Rabu (5/3/2025) siang.
Ditambahkan Liliany, selama ramadhan, jadwal latihan Kairos Semarang tetap sama seperti biasanya, yakni mulai pukul 16.00. Namun, bagi yang beragama muslim, untuk awal-awal Ramadhan diberi keringanan waktu memulai latihan pukul 16.30.
“Kita toleransi waktu untuk yang berpuasa di awal-awal Ramadhan agar mereka bisa menyesuaikan dengan kondisinya,” terang Lily.
“Yang non muslim selama puasa juga mereka tidak minum di sela latihan. Jadi ikut menghargai yang puasa. Kecuali yang masih kecil-kecil usia empat tahun,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu orang tua atlet Kairos Semarang, Zulfa, atau akrab disapa Mama Hana menyebut para orang tua terbagi dalam beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil untuk berbuka puasa.
“Budayanya di Kairos dalam bulan ramadhan kita menyelenggarakan buka puasa bersama. Jadi anak-anak tetap latihan, kita para orang tua menyiapkan menu buka puasa untuk mereka,” katanya.
“Sebagai reward juga untuk anak-anak. Kita mama-mama (orang tua–red) membuat beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil-takjil yang menarik untuk mereka. Jadi walau puasa mereka tetap semangat latihan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rayan (9) salah satu atlet Kairos Semarang mengaku senang dengan kegiatan buka bersama usai latihan.
“Ya tentunya seru bisa langsung buka puasa dengan teman-teman setelah latihan,” ujar atlet cilik yang juga pernah tampil di beberapa kejuaraan nasional dan internasional tersebut. (*)
-

Media Israel: Pelaku Penyerangan di Haifa Adalah Pemuda Druze, Motif Terkait Agresi IDF di Suriah? – Halaman all
Media Israel: Pelaku Penyerangan di Haifa Adalah Pemuda Druze, Motif Terkait Agresi di Suriah?
TRIBUNNEWS.COM – Otoritas Penyiaran Israel, KAN melaporkan kalau pelaku serangan penembakan dan penusukan yang terjadi di kota Haifa, Senin (3/3/2025), adalah seorang pemuda Druze dari kota Shefa-Amr bernama Yithro Shahin.
Media Israel melaporkan kalau satu orang tewas dan sedikitnya empat lainnya terluka dalam serangan penusukan dan penembakan di stasiun bus pusat di Teluk Haifa.
Laporan itu memberi catatan kalau motif dan latar belakang insiden penyerangan tersebut belum diketahui.
Beberapa spekulasi menyebut, komunitas Druze yang justru dilindungi oleh Israel lewat perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, malah mengecam pernyataan Israel tersebut.
Patut dicatat kalau beberapa hari yang lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz menginstruksikan tentara Israel untuk bersiap melindungi kota Jaramana di Suriah di Damaskus selatan, yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze.
Israel menegaskan kalau mereka “Tidak akan membiarkan rezim baru di Suriah menyakiti kaum Druze di pedesaan Damaskus, dan jika rezim itu menyakiti mereka, Israel akan menyakitinya.”
KOMUNITAS DRUZE ISRAEL – Tangkap layar Middle East Eye, Minggu (2/3/2025) menunjukkan komunitas Druze di Israel melakukan demonstrasi. Israel menyatakan akan melindungi komunitas ini yang berada di dataran tinggi Golan di bagian Suriah yang diduduki Israel dari ancaman militer pasukan pemerintahan baru Suriah, pimpinan Ahmad Al-Sharaa, (reuters/tangkaplayar MEE)
Bassem Abu Fakhr, juru bicara gerakan “Pria Bermartabat” di Suriah, mengecam pernyataan Netanyahu yang mengklaim mau melindungi kaum Druze di Suriah.
Dia menyiratkan, komunitasnya berkomitmen untuk tetap bersama Suriah yang kini tengah bertransisi dalam pemerintahan baru pimpinan Ahmed Al-Sharaa atau juga dikenal dengan Muhammad al-Julani.
“Kami bersama Suriah dan memasuki lembaga-lembaga negara, dan Damaskus selalu menjadi tujuan kami,” kata dia.
Penolakan komunitas Druze di Suriah untuk berada di bawah kooptasi Israel ini juga terjadi di wilayah lain, termasuk di Lebanon.
Pada gilirannya, mantan ketua Partai Sosialis Progresif Lebanon, Walid Jumblatt, mengatakan bahwa mereka yang menyatukan Suriah pada masa Sultan Pasha al-Atrash tidak akan menanggapi seruan Netanyahu.
GUNCANG HAIFA – Polisi Israel berjaga di lokasi serangan penembakan di Lev Hamifratz Mall di Haifa, dekat stasiun bus pusat, Senin (3/3/2025). Serangan ini mengguncang Haifa karena laporan awal menunjukkan banyak korban, seperti yang diliput oleh media Israel.
Pemimpin Druze Peringatkan Upaya Israel Memecah Belah Suriah
Seorang pemimpin Druze terkemuka di Lebanon pada hari Minggu memperingatkan tentang rencana Israel untuk memecah belah Suriah berdasarkan garis sektarian dan menciptakan kekacauan di tengah bentrokan antara pasukan keamanan pemerintah Suriah dan unit pertahanan diri Druze setempat di pinggiran kota Damaskus, Jaramana.
Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan sektarian dan bentrokan antara pasukan keamanan Suriah yang dipimpin HTS dan unit pertahanan diri Druze di pinggiran kota Damaskus, Jaramana.
“Orang-orang Suriah yang bebas harus berhati-hati terhadap rencana Israel,” kata pemimpin veteran Druze, Walid Jumblatt, dalam konferensi pers hari Minggu.
“Di Suriah, ada rencana sabotase. Ada rencana sabotase di kawasan itu dan terhadap keamanan nasional Arab,” tambah Jumblatt.
Jumblatt mengatakan dia berencana mengunjungi Suriah, menyusul bentrokan akhir pekan antara militan dari pemerintah Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan unit pertahanan diri Druze di pinggiran kota Damaskus, Jaramana.
Jaramana, yang didominasi oleh minoritas agama Druze Suriah, adalah rumah bagi sekitar tiga juta warga Suriah, termasuk umat Kristen dan Muslim Sunni yang mengungsi dari bagian lain negara itu selama perang 14 tahun yang dimulai pada tahun 2011.
Sejak HTS menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan mengambil alih kekuasaan di Damaskus pada bulan Desember, mereka tidak diizinkan untuk mengerahkan pasukan mereka ke Jaramana.
Kota tersebut malah dilindungi oleh unit pertahanan diri Druze setempat yang mengoperasikan pos pemeriksaan di pintu masuknya.
Namun pada hari Jumat, dua anggota pasukan keamanan Suriah yang dipimpin HTS memasuki Jaramana dan menembaki orang-orang bersenjata Druze.
Pihak Druze membalas tembakan, menewaskan satu militan HTS, menurut sumber lokal.
Dalam insiden lain di Jaramana pada hari yang sama, seorang militan HTS menikam seorang pria Druze dengan pisau.
Pria yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Mujtahid di Damaskus, sumber tersebut menambahkan.
Pada hari Sabtu, pemerintah yang dipimpin HTS mengirim bala bantuan untuk mendirikan penghalang di sekitar Jaramana, menuntut agar Druze melucuti senjata dan menghapus pos pemeriksaan mereka.
Hussam Tahan, Direktur Keamanan HTS di provinsi pedesaan Damaskus, menyatakan, “Pasukan kami telah mulai dikerahkan ke dalam kota Jaramana setelah mereka yang terlibat dalam pembunuhan martir ‘Ahmed al-Khatib,’ yang bekerja di Kementerian Pertahanan, menolak untuk menyerahkan diri. Kami akan berusaha menangkap mereka dan mengadili mereka.”
Sebagai tanggapan, pasukan Druze dari Dewan Militer Suwayda di Suriah selatan mengumumkan mobilisasi penuh dan mengirim unit tempur untuk mempertahankan Jaramana.
Bentrokan meletus antara pasukan HTS dari kota Sunni tetangga Al-Mleha dan orang-orang bersenjata Druze, yang menyebabkan tewasnya seorang pejuang Druze, Ahmad Abu al-Dehn, sementara lima lainnya terluka.
Setelah bentrokan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Katz memerintahkan tentara Israel untuk bersiap melindungi Druze di Jaramana.
“Kami tidak akan membiarkan rezim teroris ekstremis Suriah menyakiti Druze. Jika rezim tersebut menyerang Druze, kami akan menyakitinya,” kata Netanyahu.
Pada tanggal 24 Februari, Netanyahu menuntut agar Suriah selatan menjadi zona “demiliterisasi” di mana pasukan HTS tidak diizinkan beroperasi.
Sejak jatuhnya Presiden Assad pada bulan Desember, Israel telah memperluas pendudukannya atas wilayah di Suriah selatan sambil berupaya memecah belah Suriah berdasarkan garis sektarian untuk memastikan negara itu tetap lemah secara militer.
Reuters melaporkan pada hari Jumat kalau “Israel berupaya menekan Amerika Serikat agar tetap melemahkan Suriah tanpa kekuatan pusat.”
Kantor berita tersebut mengutip sumber anonim Israel yang menjelaskan bahwa “Israel berupaya menekan Washington agar mengizinkan Rusia mempertahankan pangkalan militernya di Suriah untuk melawan pengaruh Turki yang semakin besar di negara tersebut.”
Mahmoud Alloush, seorang penulis dan peneliti politik yang mengkhususkan diri dalam urusan Turki dan regional, mengklaim bahwa “Israel telah lama bertaruh pada proyek unit Kurdi untuk membubarkan Suriah,” dan sekarang, “dengan memudarnya taruhan ini, mereka mulai fokus pada saluran lain untuk membubarkan, yaitu Druze.”
Politisi Israel yang berpengaruh dan Menteri Keuangan dalam pemerintahan Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa Israel suatu hari akan memperluas perbatasannya untuk memasukkan Damaskus sebagai bagian dari proyek “Israel Raya”.
(oln/khbrn/the cradle*)
-

Pekerja Kena PHK Sebelum Lebaran Dapat THR atau Tidak? Ini Penjelasannya
Bisnis.com, JAKARTA – Tunjangan hari raya atau THR 2025 bagi pekerja swasta diberikan paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025. Lantas, siapa saja yang berhak menerima THR 2025?
Merujuk Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.6/2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR Keagamaan diartikan sebagai pendapatan non-upah yang wajib dibayar oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya jelang hari raya keagamaan.
Hari raya keagamaan yang dimaksud yakni Idulfitri bagi pekerja beragama Islam, Natal bagi yang beragama Kristen dan Katolik, Nyepi bagi beragama Hindu, Waisak bagi beragama Budha, dan Imlek bagi pekerja beragama Konghucu.
Dalam Pasal 2 ayat (1) beleid itu, pemerintah mewajibkan pengusaha memberikan THR bagi pekerja yang telah bekerja selama 1 bulan secara terus menerus atau lebih.
Adapun, pekerja yang dapat menerima THR adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha, berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
“THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan PKWTT atau PKWT,” bunyi pasal 2 ayat (2) Permenaker No.6/2016, dikutip Senin (3/3/2025).
THR diberikan sekali dalam satu tahun sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja. Jika dalam satu tahun hari raya keagamaan terjadi lebih dari satu kali, maka THR diberikan sesuai dengan pelaksanaan hari raya keagamaan.
Lebih lanjut, pasal 5 ayat (3) menuturkan bahwa THR keagamaan dibayar sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja, kecuali ditentukan lain sesuai dengan kesepakatan pengusaha dan pekerja yang dituangkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Lantas, bagaimana dengan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)? Melalui Pasal 7 ayat (1) beleid ini, pemerintah menyebut bahwa pekerja yang mengalami PHK terhitung sejak 30 hari sebelum hari raya keagamaan berhak atas THR.
“THR Keagamaan berlaku untuk tahun berjalan pada saat terjadinya PHK oleh pengusaha,” bunyi Pasal 7 ayat (2).
Kendati begitu, ketentuan ini tidak berlaku bagi pekerja PKWT yang berakhir sebelum hari raya keagamaan. “Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT, yang berakhir sebelum hari raya keagamaan,” bunyi Pasal 7 ayat (3).
Sementara itu, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, berhak atas THR Keagamaan pada perusahaan yang baru. Kebijakan ini berlaku jika perusahaan lama pekerja yang bersangkutan belum mendapat THR Keagamaan.
-

Kerukunan agama dalam tradisi Sadranan di lereng Merbabu
Senin, 17 Februari 2025 14:19 WIB
Sejumlah warga berdoa bersama saat mengikuti Tradisi Sadranan di lereng Gunung Merbabu, Sidorejo, Ginting, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). Tradisi Sadranan yang telah dilakukan turun temurun pada bulan Ruwah penanggalan Jawa tersebut diikuti oleh warga beragama Kristen dan Islam untuk bersama-sama mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia sekaligus sebagai wujud kerukunan antarumat beragama melalui kegiatan tradisi budaya Jawa. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Sejumlah warga berdoa bersama saat mengikuti Tradisi Sadranan di lereng Gunung Merbabu, Sidorejo, Ginting, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). Tradisi Sadranan yang telah dilakukan turun temurun pada bulan Ruwah penanggalan Jawa tersebut diikuti oleh warga beragama Kristen dan Islam untuk bersama-sama mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia sekaligus sebagai wujud kerukunan antarumat beragama melalui kegiatan tradisi budaya Jawa. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Sejumlah warga membawa tenong berisi makanan saat melintas diantara gereja dan masjid saat mengikuti Tradisi Sadranan di lereng Gunung Merbabu, Sidorejo, Ginting, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). Tradisi Sadranan yang telah dilakukan turun temurun pada bulan Ruwah penanggalan Jawa tersebut diikuti oleh warga beragama Kristen dan Islam untuk bersama-sama mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia sekaligus sebagai wujud kerukunan antarumat beragama melalui kegiatan tradisi budaya Jawa. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5116519/original/045614700_1738378647-1738375461602_tujuan-puskesmas.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4787164/original/072948100_1711595377-beautiful-decorated-easter-eggs.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)