agama: Kristen

  • Mahasiswa UKI tewas diduga akibat dikeroyok

    Mahasiswa UKI tewas diduga akibat dikeroyok

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi. ANTARA/Ilham Kausar

    Mahasiswa UKI tewas diduga akibat dikeroyok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) bernama Kenzha Ezra Walewangko (21) tewas diduga dikeroyok pada Selasa (4/3).

    “Menurut keterangan saksi EFW, pada Selasa (4/3) sekitar pukul 16.30, meminum beralkohol bersama temannya berinisial A dan H,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, EFW ingin membeli minuman alkohol kembali dan bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI.

    Saat itu korban bertanya kepada saksi EFW “mau kemana?” kemudian saksi menjawab “mau beli arak bali”. Selanjutnya saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang.

    Setelah membeli minuman tersebut EFW dan korban minum bersama dengan teman-temannya, yakni A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI.

    Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, korban terjadi cekcok mulut, namun saksi tidak mengetahui penyebabnya. Setelah itu suasana kembali mereda dan saksi bersama korban beserta temannya kembali minum.

    Sekitar pukul 19.30 WIB korban terlibat cekcok mulut kembali yang kemudian dilerai oleh pihak sekuriti kampus.

    Kemudian EFW memapah korban ke arah pintu keluar dan pada saat di pintu keluar tinggal EFW karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang.

    “Pada saat EFW kembali ke arah saung ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama pagar ke arah depan,” katanya.

    Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh EFW dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah. Kemudian korban dibawa ke IGD RS UKI Cawang, Jakarta Timur.

    “Atas kejadian tersebut piket Unit Identifikasi Polres Metro Jakarta Timur dan piket fungsi Polres Metro Jakarta Timur langsung mendatangi tempat kejadian untuk melakukan pengecekan dan olah TKP, ” kata Ade Ary.

     

    Terhadap peristiwa ini, Kepolisian telah mengcek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. Selanjutnya mencari keterangan saksi, mengambil dokumentasi, menghubungi Tim Medis Dokpol, membawa korban ke RS Polri untuk di ‘visum et repertum” dan memasang garis polisi.

    Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko ditemukan tewas di area kampus perguruan tinggi tersebut di Jakarta pada Selasa (4/3).

    “Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Nicolas membenarkan terkait​​​​​​ kabar kematian korban mahasiswa UKI ini. Namun, Nicolas belum dapat memastikan korban meninggal dunia karena mengalami kekerasan atau penyebab lain.

    Polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari saksi dan mengumpulkan alat bukti. “Mahasiswa tewas benar,” Ujar Nicolas.

    Sumber : Antara

  • Mencekam, Israel Kirim 3.000 Pasukan Bersenjata ke Al Aqsa Saat Salat Jumat Pertama Ramadan – Halaman all

    Mencekam, Israel Kirim 3.000 Pasukan Bersenjata ke Al Aqsa Saat Salat Jumat Pertama Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Sebanyak 3.000 personel kepolisian bersenjata dikerahkan ke Masjid Al-Aqsa yang berlokasi di Yerusalem Timur menjelang salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan.

    Dalam pernyataannya, polisi Israel mengatakan personel tambahan itu akan dikerahkan di seluruh kota.

    Termasuk di dekat tempat penyeberangan dan di gang-gang Kota Tua yang bakal dihadiri masyarakat salat Jumat di masjid Al Aqsa yang merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.

    PM Netanyahu tak mengungkap alasan pihaknya mengerahkan ribuan polisi ke kompleks masjid Al Aqsa.

    Namun langkah ini disinyalir merupakan upaya terbaru Netanyahu untuk membatasi akses warga Palestina yang akan memasuki masjid Al Aqsa untuk melakukan ibadah salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan.

    Akses Jamaah Masjid Al-Aqsa Dibatasi

    Sejak awal Ramadan, Israel telah membatasi masuknya jamaah Palestina dari wilayah pendudukan Tepi Barat ke masjid Al Aqsa.

    Lewat kebijakan tersebut, Israel hanya mengizinkan warga Palestina dari Yerusalem Timur dan penduduk Israel keturunan Palestina untuk mengakses situs tersebut.

    Pejabat keamanan juga hanya mengizinkan masuk anak-anak yang lebih muda dan orang dewasa yang lebih tua, yaitu anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.

    Adapun pembatasan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Israel, bertahun-tahun negara zionis ini terus memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses masuk ke kompleks tersebut.

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berpendapat pembatasan perlu dilakukan untuk menjaga keamanan masjid demi menghindari kerusuhan atau eskalasi situasi yang lebih besar.

    Ia berdalih selama bulan Ramadhan ribuan jemaah dari kalangan umat Islam berbondong-bondong melakukan ibadah.

    Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan yang lebih besar, terutama di Yerusalem yang memiliki nilai religius tinggi bagi umat Muslim, Yahudi, dan Kristen.

    Namun menurut pandangan umat Palestina, pembatasan merupakan bagian dari kebijakan Israel yang lebih luas untuk menyenangkan kaum Yahudi di Yerusalem Timur, dan menghapus identitas Arab dan Islam di Masjid Al Aqsa.

    Ini karena Israel menginginkan kontrol atas Masjid Al-Aqsa. Bagi Israel, kontrol atas situs ini tidak hanya penting dari perspektif agama dan identitas nasional, tetapi juga memiliki nilai penting dalam hal keamanan.

    Menguasai tempat-tempat suci dan kawasan penting ini memberi Israel posisi yang lebih kuat dalam perundingan politik dan menjaga kestabilan mereka di wilayah tersebut, meskipun hal ini memicu ketegangan dengan masyarakat internasional dan dunia Muslim.

    Hamas Ajak Warga Palestina ke Al Aqsa

    Merespon pembatasan yang dilakukan Netanyahu, Hamas dengan tegas mengecam rencana Israel yang membatasi akses umat Muslim ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan. 

    Sebagai bentuk penolakan atas usulan rencana Netanyahu, di Telegram Hamas menyerukan warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, serta warga Arab Israel untuk datang dalam jumlah besar ke kompleks Al-Aqsa.

    “Jadikan hari-hari dan malam-malam Ramadhan yang penuh berkah didedikasikan untuk ibadah, keteguhan hati, dan perlawanan terhadap musuh dan pemukim (ilegal), serta untuk mempertahankan Yerusalem dan Al Aqsa sampai terbebas dari pendudukan,” kata Hamas.

    Tak hanya itu, Hamas juga meminta Organisasi Kerja Sama Islam dan masyarakat internasional untuk mengambil “tindakan serius”.

    Memastikan bahwa rakyat Palestina dapat menjalankan ibadah keagamaan mereka dengan bebas.

    Ini lantaran Masjid Al Aqsa memiliki makna keagamaan dan spiritual yang sangat penting selama bulan Ramadhan bagi umat Islam, karena merupakan salah satu tempat tersuci dalam Islam.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kasus Kematian Mahasiswa Fisipol UKI, Polisi Periksa 11 Saksi dan Amankan CCTV – Halaman all

    Kasus Kematian Mahasiswa Fisipol UKI, Polisi Periksa 11 Saksi dan Amankan CCTV – Halaman all

    Informasi yang dihimpun berawal dari mahasiswa yang sedang nongkrong lalu tersinggung dengan ucapan korban

    Tayang: Jumat, 7 Maret 2025 12:45 WIB |
    Diperbarui: Jumat, 7 Maret 2025 13:20 WIB

    Bima Putra/TribunJakarta.com

    MAHASISWA UKI TEWAS – Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly. Niocolas sebut mahasiswa benar tewas tapi penyebab tewasnya itu yg masih diselidiki dan didalami 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang mahasiswa Fakultas Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI) inisial KW (22) meninggal dunia diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa lain.

    Peristiwa pengeroyokan terjadi di parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) pukul 20.00 WIB.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan sejauh ini kasus masih dalam tahap penyelidikan.

    “11 saksi sudah diperiksa dan CCTV sudah kita amankan,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

    Pihaknya belum bisa menyampaikan kronologis kejadian.

    “Mahasiswa benar tewas tapi penyebab tewasnya itu yang masih diselidiki dan didalami,” ucap Nicolas.

    Informasi yang dihimpun berawal dari mahasiswa yang sedang nongkrong lalu tersinggung dengan ucapan korban.

    Korban dipukul hingga dihajar dengan benda tumpul.

    Pagar kampus UKI jebol akibat adanya keributan di antara mahasiswa.

    Kabar teranyar sebelum keributan terjadi sejumlah mahasiswa melakukan pesta minuman keras (miras) pada sore hari. (Reynas Abdila)

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kembangkan Wirausaha di Kampus, Pasar KAWSAMA Dukung Semangat Kewirausahaan UKSW

    Kembangkan Wirausaha di Kampus, Pasar KAWSAMA Dukung Semangat Kewirausahaan UKSW

    TRIBUNJATENG .COM – Di tengah geliat semangat berwirausaha, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan (DIK) menghadirkan Pasar Karya Wirausaha Satya Wacana (KAWSAMA) 2025 Volume 1, belum lama ini. Selasar lapangan sepak bola disulap menjadi pusat kolaborasi karya wirausaha yang menghadirkan berbagai produk kreatif, inovatif, dan menarik.

    Pasar KAWSAMA 2025 Volume 1 diisi 12 stan yang melibatkan civitas UKSW, mulai dari kelompok pensiunan, Ikatan Alumni Satya Wacana (IKASATYA), Persatuan Wanita Satya Wacana (PERWASATNA), Dewan Pegawai, Campus Ministry (CM), mahasiswa, hingga perwakilan dari berbagai fakultas. Tiap stan bukan hanya mencerminkan jati diri UKSW sebagai entrepreneurship research university, namun juga menunjukkan luasnya ekosistem kewirausahaan kampus.

    Dalam sambutannya, Direktur DIK Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., menekankan bahwa Pasar KAWSAMA adalah buah dari keinginan kuat UKSW untuk terlibat aktif dalam pengembangan lingkungan kewirausahaan termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Pasar ini tidak sekedar kegiatan jual beli, tetapi juga menguatkan jiwa-jiwa dan semangat wirausaha sekaligus membangun kapabilitas civitas academica sebagai wirausahawan,” terangnya.

    Dr. Linda turut menegaskan bahwa kegiatan merupakan langkah konkret dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan. Hal ini ke depannya akan diwujudkan melalui pengadaan Pasar KAWSAMA secara rutin berdasarkan hasil diskusi bersama serta evaluasi. Selain itu, dicanangkan pula beberapa seminar kecil untuk memperkaya wawasan kewirausahaan.

    Apresiasi dan dukungan penuh penyelenggaraan acara disampaikan dengan bangga oleh Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami. Melalui momen pembukaan Pasar KAWSAMA 2025 Volume 1, ia mengutarakan harapannya agar kegiatan dapat menghasilkan manfaat yang solutif dan inovatif sebagai bagian dari perwujudan program UKSW bertajuk PROUD (Progressive and Outstanding). 

    “Di sini semua bisa saling menginspirasi karena kekuatan kita hanya dari semangat Satu Hati (sinergis, patuh, harmonis, teladan, dan integritas-red) untuk saling menghidupi,” ucap Rektor Intiyas.

    Ruang berwirausaha

    Suasana dalam pembukaan Pasar KAWSAMA 2025 Volume 1 di Selasar Lapangan Sepak Bola. (istimewa)

    Pasar KWASAMA 2025 Volume 1 dibuka dengan meriah melalui pemotongan pita secara simbolis oleh Rektor Intiyas, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan Prof. Ferdy S. Rondonuwu, serta Kepala CM Pdt. Dr. Ferry Nahusona, M.Si.

    Semenjak pagi hingga sore hari, keramaian melingkupi setiap stan dalam atmosfer suasana yang sejuk di bawah pepohonan rindang yang menjadi khas UKSW sebagai Kampus Hijau. Para pengunjung berkesempatan mencicipi berbagai hidangan lezat hingga minuman segar nan sehat. Adapun hasil kerajinan tangan yang menarik dan buku karya tulis oleh civitas academica, memamerkan daya kreativitas mereka yang tak terbatas.

    Kepuasan gelaran Pasar KAWSAMA 2025 Volume 1 ini diutarakan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Rambu Lepir Kathleen Taralandu. Gadis asal Sumba, Nusa Tenggara Timur ini mengaku kegiatan merupakan kesempatan yang bagus untuk menemukan variasi hasil kewirausahaan oleh warga UKSW.

    Sedangkan harapan akan keberlangsungan kegiatan disampaikan oleh Nathanael Edwin Prasetya, mahasiswa Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi. “Ke depannya semoga bisa diselenggarakan lagi dengan berbagai hasil kewirausahaan yang lebih kaya,” tuturnya.

    UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat.

    Melalui Pasar KAWSAMA 2025 Volume 1, maka UKSW menunjukkan komitmen kuatnya untuk mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, serta ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. (*)

  • UKSW dan ITSB Perkuat Sinergi Akademik Melalui Benchmarking dan Kerja Sama Tri Dharma

    UKSW dan ITSB Perkuat Sinergi Akademik Melalui Benchmarking dan Kerja Sama Tri Dharma

    TRIBUNJATENG.COM – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan unggul dengan membuka ruang kolaborasi strategis bersama Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB), belum lama ini. Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang 120 Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW, kedua institusi membahas pengelolaan Program Studi Bisnis Digital serta mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami menegaskan komitmen universitas dalam mengembangkan kerja sama yang tidak sekadar seremonial, melainkan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia akademik. “UKSW memiliki target untuk menjalin kerja sama yang berdampak. Setiap fakultas dituntut untuk menindaklanjuti kolaborasi yang telah terjalin agar menghasilkan inovasi yang dapat diterapkan. Tahun lalu, UKSW berhasil meraih Gold Winner pada Anugerah Dikti Saintek dalam bidang kerja sama, khususnya dengan LSM. Tahun ini, kami berupaya mempertahankan pencapaian tersebut dan memperkuat kerja sama berbasis inovasi,” jelasnya.

    UKSW, yang saat ini menaungi 15 fakultas dan 63 program studi, termasuk program PAUD hingga SMA, menempatkan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai pilar utama dalam misinya. Salah satu inisiatif yang telah dilakukan adalah pendampingan masyarakat di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan wilayah dengan tingkat kemiskinan dan stunting tertinggi di Indonesia. Dalam program tersebut, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Interdisiplin (FId) UKSW mendampingi masyarakat dalam mengelola hutan produksi seluas 4.000 hektar, termasuk melakukan studi kelayakan serta pengembangan wisata berbasis komunitas.

    Sinergi Akademik Unggul

    Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITSB, Prof. Dr. Carmadi Machbub, mengungkapkan ketertarikannya terhadap model pengelolaan akademik UKSW yang telah terbukti unggul dan berkontribusi bagi masyarakat. “Kami ingin belajar dari UKSW yang telah banyak melahirkan karya inovatif. Saat ini, ITSB masih dalam tahap pengembangan dan tengah merintis program S2 serta S3 sebagai langkah menuju Research University. Kami berharap dapat menjalin kerja sama yang erat, termasuk kemungkinan mahasiswa S3 kami mendapatkan co-promotor dari UKSW,” ujarnya.

    Sebagai langkah konkret dari pertemuan ini, UKSW dan ITSB menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup empat bidang utama, yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, pengabdian masyarakat, serta berbagai kegiatan akademik lainnya yang disepakati bersama. MoU ini menjadi landasan bagi kedua institusi untuk memperkuat sinergi akademik dan inovasi berbasis riset yang dapat memberikan dampak luas bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

    Dekan FTI UKSW, Prof. Ir. Daniel H.F. Manongga, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan membuka peluang bagi pengembangan Program Studi Bisnis Digital di ITSB, yang diharapkan mampu menghadirkan diferensiasi dalam kurikulum dan implementasi industri. “FTI UKSW siap berbagi pengalaman dan best practices dalam pengelolaan program studi berbasis teknologi dan bisnis. Kami juga mendorong kerja sama riset yang dapat menghasilkan inovasi yang aplikatif. Selain itu, kami juga ingin belajar dari ITSB,” tuturnya.

    Dengan terjalinnya kerja sama ini, UKSW dan ITSB semakin mempertegas komitmen mereka dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, inovatif, dan berorientasi pada dampak nyata bagi masyarakat. Ke depan, diharapkan kolaborasi ini dapat mempercepat lahirnya inovasi-inovasi unggulan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kegiatan ini, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDG 9 industri, inovasi, dan infrastruktur, dan SDG 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)

  • Kenapa Israel Duduki Wilayah Druze di Suriah Selatan?

    Kenapa Israel Duduki Wilayah Druze di Suriah Selatan?

    Jakarta

    Senin (3/3) malam, bendera Israel mendadak berkibar di Sweida, Suriah selatan, wilayah yang mayoritas dihuni oleh komunitas Druze. Aksi itu sontak direspons warga setempat dengan menurunkan dan membakar bendera Bintang Daud sebagai bentuk protes

    Berkibarnya bendera Israel jauh di dalam wilayah Suriah seakan menabuh genderang konflik, mengingat permusuhan antara kedua negara. Meskipun rezim Bashar al-Assad telah berakhir, relasi terhadap penguasa baru Damaskus tetap dipenuhi kecurigaan dan kewaspadaan.

    Peristiwa ini terjadi setelah insiden lain di Suriah, yang diwarnai baku tembak antara warga Druze dan aparat keamanan Suriah di Jaramana di pinggiran ibu kota Damaskus, yang juga didominasi oleh komunitas Druze.

    Seorang warga Jaramana, yang merahasiakan identitas karena alasan keamanan, kepada DW mengatakan, dirinya mendengar rumor yang menyebut warga Druze yang bertempur melawan rejim baru Suriah memiliki koneksi dengan komunitas Druze di Israel. Mereka disebutkan menerima suplai senjata, dengan tujuan menciptakan ketegangan di wilayah Suriah yang berbatasan dengan Israel.

    Komunitas Druze merupakan minoritas agama di Timur Tengah yang memiliki keyakinan berbeda dari ajaran Islam. Di Israel, sekitar warga 150.000 Druze memegang kewarganegaraan setempat, dengan sebagian besar bertugas di militer dan relatif dianggap setia kepada negara Yahudi.

    Sementara itu, di Suriah, sekitar 700.000 Druze menjadi salah satu minoritas terbesar dan menuntut perlindungan hak di bawah pemerintahan baru Suriah.

    “Beberapa pihak dari organisasi masyarakat sipil bahkan menuduh otoritas agama Druze memainkan isu ini dengan Israel demi memperkuat pengaruh mereka di dalam pemerintahan baru,” kata sumber tersebut.

    Netanyahu: balasan jika Druze diserang

    Pernyataan itu muncul meskipun pemerintahan sementara Suriah, yang dipimpin oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham, HTS, justru menegaskan komitmennya terhadap persatuan nasional dan hak-hak minoritas, termasuk Druze, Kurdi, Kristen, dan Alawit.

    Namun, para pengamat menilai, perhatian Israel terhadap komunitas Druze lebih merupakan strategi geopolitik ketimbang kepedulian terhadap hak-hak minoritas. Trita Parsi, Wakil Presiden Quincy Institute di Washington menjelaskan, Israel sejak lama menjalankan strategi “periphery doctrine”, dengan membangun aliansi dengan minoritas non-Muslim setempat untuk memperlemah pengaruh pemerintah negeri jiran di wilayah teritorialnya sendiri.

    Senada dengan itu, Andreas Krieg, dosen senior di King’s College London, menilai bahwa berbagai kekuatan asing memanfaatkan isu perlindungan minoritas untuk menutupi ambisi imperialis. “Kita telah melihat Rusia menggunakan narasi melindungi Kristen saat Natal, Iran menyebut dirinya sebagai pelindung Syiah, dan kini Israel mengklaim akan membela Druze,” ujar Krieg.

    Dia menambahkan, Israel sebenarnya tidak berkepentingan bertetangga dengan pemerintahan yang stabil dan inklusif di Suriah. “Jika Suriah menjadi stabil, maka mereka akan memiliki kapasitas untuk menantang Israel. Hal ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Israel,” tambahnya.

    Pendudukan Suriah Selatan

    Sejak jatuhnya rezim Assad pada Desember 2024, Israel semakin gencar melancarkan serangan udara di Suriah. Menurut data Armed Conflict Location and Event Data, ACLED, Israel melakukan lebih banyak serangan udara pada Desember 2024 dibandingkan sepanjang tahun sebelumnya. Bahkan, dalam 48 jam pertama setelah jatuhnya Assad, Israel menghancurkan 70-80% kapasitas militer strategis rezim lama Suriah.

    Serangan udara terbaru kembali dilakukan pekan ini dengan dalih menyerang target militer Suriah. Selain itu, Israel juga mengerahkan pasukan ke zona penyangga, yang sejak tahun 1974 menjaga perjanjian gencatan senjata antara Suriah dan Israel.

    Awalnya, Israel mengklaim pengerahan pasukan ke Suriah hanya bersifat sementara untuk menjaga keamanan di tengah kekosongan pemerintahan di Damaskus. Namun, belakangan pejabat pemerintah menyatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Suriah secara permanen.

    Langkah ini mendapat sorotan dari United Nations Disengagement Observer Force, UNDOF, misi pemantauan PBB di Dataran Tinggi Golan. Dalam pernyataannya, UNDOF mengungkapkan keprihatinan terhadap peningkatan aktivitas militer Israel di zona penyangga.

    “Sejak 7 Desember, UNDOF telah mengamati peningkatan signifikan pergerakan Pasukan Pertahanan Israel, IDF, di wilayah pemisah dan sepanjang garis gencatan senjata,” demikian pernyataan UNDOF. “Kami telah memberi tahu pihak Israel bahwa tindakan ini melanggar perjanjian.”

    Citra satelit dari BBC dan Al Jazeera mengonfirmasi keberadaan lebih banyak pasukan Israel di dalam wilayah Suriah. Sementara itu, laporan dari Syria Direct menunjukkan, pasukan Israel mulai membangun jalan baru, merusak rumah dan kebun zaitun, serta menahan warga setempat. Beberapa petani dilaporkan dilarang memasuki ladang mereka. Sebagai gantinya, pasukan Israel menawarkan bantuan berupa air, makanan, listrik, dan pekerjaan di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak 1967.

    Israel langgar hukum internasional?

    Netanyahu bahkan menyerukan “demiliterisasi total Suriah selatan” dalam pidatonya pada Minggu (2/3).

    Menurut Andreas Krieg, langkah Israel bukan hanya melanggar hukum internasional dengan menduduki wilayah Suriah secara ilegal, tetapi juga menggunakan kekuatan militer untuk menyerang target yang sebenarnya tidak secara langsung mengancam keamanan Israel.

    “Mungkin ini memberi keuntungan jangka pendek bagi Israel, tetapi tidak akan menciptakan keamanan dalam jangka panjang,” ujar Krieg. “Sejak 1948, Israel merasa dikelilingi oleh musuh. Mereka melihat konflik ini sebagai perang berkelanjutan melawan semua tetangganya, sehingga tidak ada ruang untuk membangun kepercayaan.”

    Dosen senior Krieg memperingatkan, strategi konfrontatif seperti ini hanya akan memunculkan kelompok-kelompok perlawanan baru di Suriah, seperti yang pernah terjadi di negara-negara tetangga Israel sebelumnya.

    Tanda-tanda itu mulai terlihat dengan munculnya kelompok bersenjata baru di Suriah selatan bernama “The Islamic Resistance Front in Syria – Great Might”, yang menyatakan siap melawan kehadiran tentara Israel di negara mereka.

    Diadaptasi dari DW Bahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mahasiswa Fisipol UKI Ditemukan Tewas, Polisi : ‘Bukan Korban Penganiayaan’ – Halaman all

    Mahasiswa Fisipol UKI Ditemukan Tewas, Polisi : ‘Bukan Korban Penganiayaan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) ditemukan tewas di wilayah Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Sampai saat ini penyebab pasti meninggalnya korban yang berinisial KW (22), mahasiswa angkatan 2022 masih misteri.

    Sempat beredar kabar di medsos KW menjadi  korban penganiayaan namun buru-buru Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly membantah dugaan tersebut.

    “Enggak (bukan tewas akibat dianiaya). Dia mabuk dan jatuh sendiri,” kata Nicolas saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025).

    Nicolas tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kronologi insiden yang menimpa KW. 

    Ia hanya memastikan bahwa kasus ini tengah dalam penyelidikan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.

    Penyelidikan dan Proses Autopsi

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, menegaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian KW.

    Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematian secara medis.

    “Kami sedang melakukan penyelidikan. Jenazah sudah (dibawa ke) RS Polri (Kramat Jati) untuk dilakukan autopsi,” ujar Armunanto.

    Saat ditanya apakah pihak keluarga telah membuat laporan resmi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur, Armunanto tidak memberikan jawaban.

    Hal serupa juga disampaikan Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka, yang menyatakan bahwa kasus ini sepenuhnya ditangani oleh jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

     Kesaksian

    Beberapa saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa sebelum ditemukan tewas, KW sempat terlihat dalam kondisi tidak stabil.

    Namun, belum ada keterangan resmi yang dapat memastikan apakah korban benar-benar dalam keadaan mabuk saat kejadian.

    Sementara itu, teman-teman korban di kampus UKI mengungkapkan keterkejutan mereka atas kabar meninggalnya KW.

    Beberapa dari mereka berharap pihak berwenang dapat memberikan kejelasan terkait penyebab kematian KW.

    “Kami sangat kehilangan KW. Dia adalah sosok yang baik dan aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Kami berharap polisi dapat mengungkap penyebab pasti kematiannya,” ujar salah satu rekan korban yang enggan disebutkan namanya. (Tribun Jakarta/Bima Putra)

  • Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Polisi Selidiki Penyebabnya

    Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Polisi Selidiki Penyebabnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) tewas di area kampus, pada Selasa (4/3/2025). Diketahui identitas mahasiswa UKI tewas ini bernama Kenzha Ezra Walewangko.

    Polisi masih menyelidiki penyebab mahasiswa UKI tewas tersebut dengan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan bukti terkait.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan kejadian tersebut. “Kami masih melakukan pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (7/3/2025).

    Meski telah memastikan kematian korban, Nicolas belum dapat mengonfirmasi apakah penyebabnya adalah kekerasan atau faktor lain. “Mahasiswa tewas benar,” tambahnya.

    Melalui akun Instagram resminya, @uki_1953, Universitas Kristen Indonesia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mahasiswa tersebut. “Kami turut berduka atas kehilangan ini,” tulis pihak UKI dalam unggahan mereka.

    Dalam pernyataan resminya, UKI juga mengajak semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kematian korban. “Kami mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak berwajib.”

    Pihak kampus menegaskan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mencari kejelasan terkait peristiwa ini. “Segala informasi resmi akan kami sampaikan melalui kanal komunikasi UKI,” tutup pernyataan tersebut terkait mahasiswa UKI tewas.

  • Indahnya Toleransi, Umat Kristen Berbagi Takjil Buka Puasa di Gresik

    Indahnya Toleransi, Umat Kristen Berbagi Takjil Buka Puasa di Gresik

    Gresik, Beritasatu.com – Puluhan jemaat Kristen membagikan ratusan paket takjil buka puasa kepada para pengendara yang melintas di depan gerbang masuk Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rock Gresik di Jalan Panglima Sudirman Gresik. Pembagian takjil ini merupakan wujud toleransi antarumat beragama.

    Total ada 300 paket takjil buka puasa yang dibagikan. Kegiatan bertema Gebrakan (Gerakan Berbagi Berkat Kasih Tuhan) ini sebagai bentuk toleransi kepada umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.

    “Ini bagian dari kepedulian dan solidaritas kami dalam berbagi kebahagiaan saat Ramadan,” ujar Pendeta GBI Rock Gresik Pdt Yeremia Mulia Halim, Kamis (6/3/2025).

    Tak hanya orang dewasa, pembagian takjil ini juga diikuti anak-anak umat Kristiani. Mereka tampak antusias membagikan aneka minuman dan makanan kepada warga Muslim yang melintas.

    “Kegiatan bagi-bagi takjil ini sudah tiga tahun kami lakukan. Mudah-mudahan tahun depan semakin lebih semarak,” kata dia.

    Halim menjelaskan, para jemaat GBI Rock Gresik memiliki total jemaat sekitar 380 orang yang rutin menggelar kegiatan-kegiatan sosial.

    “Harapannya dengan pembagian takjil ini, kita bisa saling bergandengan tangan untuk menjaga keharmonisan dan saling menghormati antar umat beragama,” pungkasnya.

  • Seorang mahasiswa UKI ditemukan tewas di area kampus

    Seorang mahasiswa UKI ditemukan tewas di area kampus

    Jakarta (ANTARA) – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko ditemukan tewas di area kampus perguruan tinggi tersebut di Jakarta pada Selasa (4/3).

    “Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Nicolas membenarkan terkait​​​​​​ kabar kematian korban mahasiswa UKI ini. Namun, Nicolas belum dapat memastikan korban meninggal dunia karena mengalami kekerasan atau penyebab lain.

    Polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari saksi dan mengumpulkan alat bukti. “Mahasiswa tewas benar,” ujar Nicolas.

    Sementara itu, pihak kampus UKI melalui akun Instagram resminya @uki_1953 menyampaikan duka cita atas peristiwa tewasnya mahasiswa tersebut.

    “Kami turut berduka atas kehilangan ini,” tulis unggahan itu dan juga disampaikan bahwa kasus itu sedang diselidiki oleh polisi.

    UKI mengajak semua pihak agar menunggu proses hukum yang sedang dilakukan. Diharapkan, tak ada yang menyebarkan informasi hoaks mengenai kematian korban.

    “Kami mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak yang berwajib,” tulis unggahan itu.

    UKI berkomitmen untuk bekerjasama dengan pihak berwenang dalam mencari kejelasan atas peristiwa ini. “Segala informasi resmi akan kami sampaikan melalui kanal komunikasi UKI,” lanjut unggahan itu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025