agama: Kristen

  • Berislam dari Ritual hingga Intelektual: Bagaimana Puasa Membentuk Diri Seorang Muslim

    Berislam dari Ritual hingga Intelektual: Bagaimana Puasa Membentuk Diri Seorang Muslim

    Berislam pada tahap keempat atau rukun Islam keempat adalah puasa, dalam bahasa Arab yaitu saum. Puasa yakni menahan lapar dengan tidak makan dan minum dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Sedangkan di Indonesia umumnya dilakukan sebanyak 12 jam sehari selama bulan Ramadan, durasi waktu berpuasa pun berbeda-beda tiap belahan dunia lain, hal itu tergantung dengan perbedaan letak geografis yang memengaruhi.

    Jika ditelisik lebih jauh, ternyata amalan berlapar-lapar bukan hanya ajaran Islam saja. Tetapi juga ajaran umat terdahulu dan amalan beberapa bangsa-bangsa. Misalnya di dalam aliran Kejawen terdapat puasa mutih, artinya tidak makan kecuali hanya nasi putih. Dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa amalan puasa merupakan amalan umat-umat terdahulu:

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum kamu, agar engkau sekalian bertakwa.” Surah Al-Baqarah ayat (183).

    Jika di-ta’bir-kan ayat tersebut kira-kira maksudnya, “Berpuasalah kalian wahai umat Muhammad SAW dan kerjakanlah perintah ini sebab umat terdahulu juga telah diperintahkan untuk berpuasa.”

    Bukti bahwasanya perintah puasa dijalani umat terdahulu terdapat dalam Al-Qur’an, tentang Nabi Adam AS yang diperintahkan untuk tidak memakan buah khuldi (QS Al-Baqarah: 35). Juga Nabi Musa As berpuasa dengan tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam pada saat menerima sepuluh Firman (The Ten Comamandments). Namun ternyata kaumnya tidak mau mengikutinya dan mengganti dengan puasa sehari dalam setahun, kemudian diganti 5 hari dalam setahun. Dalam perjanjian lama dijelaskan dalam Imamat 16:29, Maryam bunda Isa pun berpuasa hingga tidak bicara pada siapa pun, (QS Maryam: 26).

    Jika ditelusuri dari sejarah bangsa dan agama-agama terdahulu, bangsa Mesir kuno pun telah mempraktikkan amalan berpuasa selama 5.000 tahun. Begitu pula bangsa Romawi dan Yunani kuno sebelum Kristen biasa melakukan amalan puasa ketika akan menghadapi peperangan besar. Dengan harapan mereka akan mendapatkan perlindungan dari para dewa. 

    Bukan hanya itu, berpuasa atau berlapar-lapar menahan hawa nafsu adalah jalan menuju penyucian universal. Selain itu puasa juga sebagai pertahanan nafsu birahi yang efektif. Meskipun terdapat sedikit kesamaan dalam ritual berpuasa, namun perlu diingat ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad tidaklah meniru-niru ibadah umat terdahulu. 

    Hal yang betul, sebenarnya Islam datang menyempurnakan ibadah ini dengan memerintahkan puasa selama sebulan lamanya pada bulan suci Ramadan. Jadi ritual puasa dalam Islam bukan sekedar memenuhi syarat dan rukunnya saja yang hanya menahan lapar dan dahaga dari terbit hingga terbenamnya matahari.

    Puasa, pertama-tama harus disertai dengan keimanan. Artinya berpuasa bagi seorang muslim haruslah disertai dengan keimanan pada Allah dengan hati yang Ikhlas. Bukan untuk menguruskan badan, mengikuti tren, mencari kekuatan magis dan sebagainya. 

    Makna berpuasa dengan iman adalah berlapar-lapar sekaligus mengerjakan amalan-amalan layaknya orang yang beriman. Tanda orang beriman adalah orang yang menghindari perbuatan dosa-dosa kecil, apalagi dosa besar; orang beriman adalah orang yang menghormati tamunya, menjaga mulutnya, menjaga matanya, menahan hatinya, menjaga matanya, menjaga nafsu syahwatnya, menjaga telinganya dan seterusnya dari segala dosa. Jika tidak, maka puasanya tidak berguna.

    “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala kecuali lapar, dan banyak orang yang salat (malam) tidak mendapat pahalanya kecuali berjaga.”

    Jika salat adalah berkonsentrasi dan bermunajat pada sang Ilahi, maka puasa adalah pengosongan diri dari kecenderungan fisik manusia yang umumnya didominasi oleh nafsu hewani (nafsu al-ammarah bi as-su’). Maka dari itu, memberhentikan konsumsi makanan dan minumannya dalam sehari maka kekuatan fisiknya akan melemah dan diikuti oleh melemahnya dorongan jiwa hewani tersebut. 

    Maka Ketika jiwa hewani melemah makan jiwa yang tenang (nafsu al-muthmainnah) akan menguat dan dominan. Menurut teori imam Ghazali, Ketika dorongan fisik seseorang dipenuhi oleh nafsu hewani kemudian diganti dengan dominasi akalnya, maka manusia akan melakukan tindakan-tindakan yang positif.

    Selain untuk penyucian diri, puasa juga menjadi perisai dari godaan internal maupun eksternal manusia. Godaan internal maksudnya adalah godaan setan melalui syahwat manusia itu bisa menguat dengan makan dan minum, sedangkan alat untuk mengendalikannya adalah dengan berpuasa. 

    Dalam sebuah riwayat Nabi menyebutkan, “Keleluasaan setan dalam beroperasi pada manusia hanya bisa dipersempit dengan lapar,” (dalam Ihya’ulumuddin, 274). Sementara godaan eksternal adalah godaan dari musuh yang menyerang atau melukai kita. Dalam sebuah hadis disebutkan:

    “Sesungguhnya puasa itu perisai. Maka jika salah seorang dari kamu berpuasa, jangan berkata keji dan kasar. Kalau dia dicela atau hendak diperangi seseorang hendaklah ia berkata ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’.”

    Di balik kalimat sesungguhnya ‘aku sedang berpuasa’ tersimpan makna yang kuat. Yakni ‘jangan main-main dengan saya, sebab saya berpuasa’, atau boleh jadi terkandung sikap yang lembut ‘saya sedang berpuasa dan tidak mempunyai kekuatan seimbang dengan kalian, maka urungkanlah usaha kalian memerangi saya’.

    Maka dari beberapa uraian diatas, puasa secara tidak langsung sebuah pelatihan kepada jiwa atau hawa nafsu agar ia menjadi tenang. Tentunya seorang pemuda dengan memiliki ketenangan jiwa ia akan mampu membuat Keputusan-keputusan yang tidak terpengaruh oleh nafsu syahwatnya. 

    Begitu pula puasa, dalam diri manusia sedang melakukan pelatihan jiwa dan dalam Islam puasa adalah perintah dari Allah Swt kepada hambanya. Maka antar keduanya dapat dikaitkan benang merahnya, bahwasanya sesungguhnya Islam selalu menyeru kepada hambanya dalam hal kebaikan, baik terhadap diri sendiri maupun kepada sesama. 

    *Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Fakta Baru Tewasnya Mahasiswa UKI: 27 Saksi Sudah Diperiksa, Hasil Autopsi Belum Keluar – Halaman all

    Fakta Baru Tewasnya Mahasiswa UKI: 27 Saksi Sudah Diperiksa, Hasil Autopsi Belum Keluar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22), ditemukan tewas di area kampusnya, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) malam.

    Saat itu, Kenzha ditemukan dalam keadaan kepalanya terluka.

    Pihak kepolisian pun terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian ini, berikut fakta-fakta terbarunya.

    27 Saksi Diperiksa

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, awalnya terdapat 18 saksi yang diperiksa.

    Kini sudah 27 orang diperiksa guna memastikan kronologi tewasnya Kenzha.

    Para saksi yang diperiksa terdiri dari pihak kampus, yaitu petugas keamanan yang bertugas di lokasi saat kejadian, mahasiswa, dan Rumah Sakit (RS) UKI.

    “Dari pihak UKI ada tujuh saksi. Satu dari rektorat, satu dari otorita kampus, dan lima dari tenaga sekuriti. Dari pihak RS UKI ada dua, dari mahasiswa 19 orang,” kata Nicolas, dikutip dari Tribun Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Jumlah saksi ini masih bisa bertambah lantaran proses penyelidikan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus tewasnya Kenzha masih berjalan.

    Penyelidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyatakan, pihaknya juga masih mencari saksi-saksi yang menyebarkan informasi bahwa Kenzha diduga tewas akibat dikeroyok.

    Pasalnya, pada titik Kenzha ditemukan tewas tidak terdapat rekaman CCTV sehingga dibutuhkan keterangan saksi-saksi untuk dapat memastikan dugaan adanya unsur pidana.

    “Kita mencari informasi siapa sih yang memberikan informasi ini, yang katanya melihat ada pidana di situ. Nah pas kita temukan nama, langsung kita kirimkan surat undangan klarifikasi,” ujarnya.

    Tunggu Hasil Autopsi

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian Kenzha lantaran masih menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan tambahan dari RS Polri Kramat Jati.

    “Hasil autopsi belum keluar, karena pemeriksaannya berjenjang (ada sejumlah pemeriksaan tambahan),” kata Nicolas.

    Pemeriksaan tambahan yang dilakukan melalui uji laboratorium forensik di antaranya pemeriksaan toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya pada tubuh korban.

    Kemudian pemeriksaan laboratorium forensik histopatologi yang dilakukan melalui pengambilan sampel organ tubuh korban untuk memastikan penyebab kematian dan pemeriksaan DNA.

    Menurut Polres Metro Jakarta Timur, rangkaian pemeriksaan ini membutuhkan waktu sehingga untuk sementara penyebab kematian Kenzha belum dapat dipastikan secara medis.

    “Kendala (penyelidikan) tidak ada, karena pemeriksaannya banyak. Ada pemeriksaan DNA, ada pemeriksaan rongga dan sebagainya, ada toksikologi, ada histopatologi,” ujarnya.

    Selain menunggu hasil pemeriksaan dari RS Polri Kramat Jati, Nicolas menuturkan hingga kini Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Baik melalui pemeriksaan saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian, menganalisis barang bukti rekaman CCTV, dan mencari barang bukti lain untuk memastikan kronologi kasus.

    Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum dapat dipastikan apakah terdapat unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Kenzha karena proses penyelidikan masih berjalan.

    “Tahap penyelidikan itu apa? Tahap untuk mengumpulkan alat bukti untuk kita dapat memutuskan apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan. Jadi minimal dua alat bukti,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 27 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI, Tak Ada CCTV di TKP.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Maret 2025

    Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebabnya Megapolitan 13 Maret 2025

    Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebabnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polres Metro Jakarta Timur belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) yang tewas di kampusnya, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025).
    “Kasusnya masih dalam tahap penyelidikan dan kami belum bisa menyimpulkan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025).
    Nicolas mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan alat bukti kasus tersebut.  Setelahnya, polisi akan meminta sejumlah ahli untuk ikut serta dalam penyelidikan.
    “Jadi nanti bukan polisi yang menjelaskan, ahli yang menjelaskan hasil pemeriksaannya,” ujarnya.
    Sejauh ini, polisi telah memeriksa 27 saksi terkait kasus kematian Kenzha.
    Ke-27 saksi tersebut terdiri dari mahasiswa sebanyak 19 orang, lima orang petugas keamanan, satu orang otoritas kampus, satu lainnya merupakan rektorat, lalu pihak rumah sakit UKI.
    Dari sejumlah saksi yang diperiksa, polisi belum menemukan pelaku yang diduga menyebabkan kematian Kenzha. 
    “Belum ada (tersangka), Jadi kita mencari informasi, siapa sih yang memberikan informasi ini, yang katanya melihat ada pidana di situ. Nah pas kita temukan ada nama aja, langsung kita kirimkan surat undangan klarifikasi,” ujar Nicolas.
    Sebelumnya diberitakan, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Kenzha Ezra Walewangko (22),
    mahasiswa UKI
    yang tewas setelah diduga terlibat cekcok dan pesta minuman keras di lingkungan kampus.
    Nicolas mengungkapkan, saat ini polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian Kenzha. Publik diminta tak berspekulasi terkait kasus ini.
    Pihak UKI menegaskan akan bekerja sama dengan polisi untuk mengusut kasus ini.
    “UKI berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mencari kejelasan atas peristiwa ini,” demikian keterangan UKI dalam unggahan Instagram @uki_1953, dikutip Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
    Oleh karena itu, UKI meminta semua pihak menghormati proses hukum yang tengah bergulir di Polres Metro Jakarta Timur. “Dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak yang berwajib,” bunyi keterangan tersebut.
    UKI juga menyampaikan duka cita atas peristiwa yang menimpa Kenzha Ezra Walewangko.
    “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman, dan seluruh civitas akademika UKI. Kami turut berduka atas kehilangan ini,” lanjut keterangan itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi imbau mahasiswa UKI tetap ikuti prosedur hukum saat unjuk rasa

    Polisi imbau mahasiswa UKI tetap ikuti prosedur hukum saat unjuk rasa

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengimbau mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) untuk tetap tertib, kondusif, dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku saat hendak melakukan unjuk rasa yang rencananya digelar di Mapolres Metro Jakarta Timur, pada Jumat (14/3).

    Unjuk rasa tersebut berkaitan dengan kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Kami berharap sesuaikan dengan prosedur hukum yang berlaku, sesuai dengan undang-undang penyampaian pendapat di muka umum. Jangan sampai kita salah prosedur,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Nicolas mempersilakan mahasiswa UKI yang ingin melakukan unjuk rasa karena hal tersebut merupakan hak seluruh warga Indonesia.

    Dia juga siap memberikan penjelasan terkait penyelidikan kasus kematian mahasiswa UKI tersebut jika massa aksi merasa tidak puas dengan hasil kerja polisi.

    “Sampai saat ini saya belum tahu ya (mau ada aksi). Kalaupun unjuk rasa, ya itu kan haknya seluruh warga negara. Silakan saja, kalau mereka tidak puas dengan hasil kerja kita, kami bisa menyampaikan,” ujar Nicolas.

    Dia menjelaskan pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mengungkap kasus sekaligus menangkap pelaku.

    “Kita juga tidak tinggal diam, sudah delapan hari kita bekerja, sudah 27 saksi yang kita periksa. Ini kasus masih dalam tahap penyelidikan. Butuh waktu, karena kita bekerja dengan mendasari proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI),” jelas Nicolas.

    Adapun Pengurus Pusat Generasi Muda Kawanua (PP-GMK) menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Kensha Walewangko, mahasiswa asal Manado, Sulawesi Utara.

    “Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan berharap mereka diberikan kekuatan dalam menghadapi kejadian ini,” kata ketua umum pengurus pusat generasi muda Kawanua, Jianly Imanuel Bagensa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

    Pengurus Pusat Generasi Muda Kawanua (PP-GMK) pun mengecam keras segala bentuk tindakan kriminal tidak terpuji yang dilakukan terhadap almarhum Kensha Walewangko di lingkungan kampus UKI.

    Pihaknya mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan adil, serta memastikan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku, dan mendesak kampus UKI untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini

    “Kami Pengurus Pusat Generasi Muda Kawanua akan terus mengawal dan mengusut hingga tuntas kasus ini. Dan mengajak seluruh pihak untuk mari bersama-sama kita kawal kasus ini agar terus berjalan, dan diproses dengan seadil-adilnya,” tegas Jianly.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini alasan polisi soal belum terungkapnya kasus kematian mahasiswa UKI

    Ini alasan polisi soal belum terungkapnya kasus kematian mahasiswa UKI

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur menyebutkan beberapa alasan belum terungkapnya kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Kalau kendalanya tidak ada, tapi memang karena kasus ini pemeriksaannya kan banyak. Kita tidak bisa serta-merta atau cepat untuk memeriksa semua,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Saat ini, lanjut dia, kasus itu masih dalam tahap penyelidikan dengan mengumpulkan alat bukti, memeriksa saksi-saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP), dan memutuskan apakah kasus ini merupakan tindak pidana atau bukan.

    Lalu, Polres Metro Jakarta Timur juga masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian korban.

    Dalam proses penyelidikan ini, kata Nicolas, pihak kepolisian memerlukan pembuktian autopsi, digital forensik, uji toksikologi forensik, pemeriksaan rongga jenazah, dan uji DNA dari autopsi jenazah.

    “Jadi, kita harus membuktikan itu semua secara Scientific Crime Investigation. Kami juga harus menentukan sesuai dengan barang bukti yang kita dapat di TKP,” tuturnya.

    Barang bukti yang saat ini sudah diamankan antara lain patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan kamera pengawas (CCTV). Setelah barang bukti lengkap, kata Nicolas, pihaknya akan memanggil para ahli untuk menjelaskan kasus kematian.

    Selain itu, hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur juga belum keluar dan masih dilakukan pemeriksaan berjenjang.

    “Itu kan kita harus cek semua, itu kan ahli yang menerangkan, bukan kita pihak polisi yang menerangkan. Belum bisa kita simpulkan saat ini,” kata Nicolas.

    Hingga saat ini pihak kepolisian telah memeriksa 27 saksi untuk mendalami kasus kematian korban Kenzha.

    Sebelumnya, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (UKI) akan mengawal kasus kematian seorang mahasiswa bernama Kenzha Ezra Walewangko (21) yang diduga dikeroyok di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Kami dari alumni akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Tidak hanya mengawal, kami dari alumni mendesak aparat kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur agar mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/3).

    Marlen juga berharap pihak kepolisian melakukan penyelidikan secara transparan, profesional dan berharap agar polisi tidak main-main dalam kasus ini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi periksa 27 saksi untuk ungkap kasus kematian mahasiswa UKI

    Polisi periksa 27 saksi untuk ungkap kasus kematian mahasiswa UKI

    katanya melihat ada pidana di situ

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian telah memeriksa 27 saksi untuk mengungkap kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Ezra Walewangko di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Saksi-saksi yang sudah kita periksa sampai hari ke-8 ini sejak adanya laporan polisi, sudah sebanyak 27 saksi untuk mendalami kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Nicolas menyebut 27 saksi tersebut di antaranya merupakan mahasiswa sebanyak 19 orang, lima orang petugas keamanan (sekuriti) yang bertugas saat kejadian, satu orang otoritas kampus, dan satu orang lainnya merupakan rektorat. Selain itu, Kepolisian juga memeriksa pihak rumah sakit UKI.

    Semua saksi yang sudah diperiksa, kata Nicolas masih berstatus saksi dan belum ada yang berstatus terduga pelaku.

    “Jadi kita mencari informasi, siapa sih yang memberikan informasi ini, yang katanya melihat ada pidana di situ. Nah pas kita temukan ada nama aja, langsung kita kirimkan surat undangan klarifikasi,” ujar Nicolas.

    Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan penyebab kematian.

    “Sampai saat ini belum ada kendala. Semuanya masih berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelidikan yang berlaku,” ucap Nicolas.

    Terhadap peristiwa ini, Kepolisian telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. Selanjutnya mencari keterangan saksi, mengambil dokumentasi, menghubungi Tim Medis Dokpol, membawa korban ke RS Polri untuk keperluan visum et repertum dan memasang garis polisi.

    “Hasil autopsi secara resmi belum keluar. Barang bukti berupa patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan lain-lainnya sudah kita amankan,” ujar Nicolas.

    Adapun Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan akan mengawal kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko (21) yang diduga dikeroyok di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Kami dari alumni akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Tidak hanya mengawal, kami dari alumni mendesak aparat Kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur agar mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/3).

    Marlen juga berharap Kepolisian melakukan penyelidikan secara transparan, profesional, dan berharap agar tidak main-main dalam kasus ini.

    “Kami juga sudah melakukan audiensi kepada pihak rektorat. Dalam pertemuan tadi, kami membahas beberapa isu terkait meninggalnya adik kami. Kami ingin kasus ini tuntas dan ditemukan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas meninggalnya adik kami,” ujar Marlen.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sambut Paskah, Pemuda & Pemudi Gereja Getsemani Babau Kupang Cuci Garam PT Tjakrawala Timor Sentosa – Halaman all

    Sambut Paskah, Pemuda & Pemudi Gereja Getsemani Babau Kupang Cuci Garam PT Tjakrawala Timor Sentosa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muda-mudi dari Gereja Getsemani Babau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencuci garam di lahan PT Tjakrawala Timor Sentosa sejak akhir pekan lalu sampai sekarang.

    Kegiatan mereka bukan hanya sekadar mengumpulkan dana tetapi juga sebagai kebersamaan dan pengabdian menyambut Paskah 20 April 2025.

    Menurut Ketua Pemuda Gereja Getsemani Babau, Yilton Lubalu, kegiatan pemuda ini sebagai komitmen dalam mendukung gereja sekaligus mempererat hubungan antarjemaat. 

    “Kami percaya bahwa kerja keras dan usaha bersama bisa merayakan Paskah dengan penuh sukacita,” ujar Yilton, Kamis (13/3/3035).

    Nani pada waktu acara puncak Paskah, kata Yilton, mereka drama kolosal sebagai bagian dari perayaan.

    Drama ini akan menceritakan kisah sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, yang bisa menginspirasi dan menguatkan iman umat Kristen di Babau dan sekitarnya.

    Direktur PT Tjakrawala Timor Sentosa, Nurhadi Wiyono memberi dukungan penuh kegiatan pemuda gereja ini.

    “Kami senang berpartisipasi dalam kegiatan positif yang mendukung perayaan Paskah dan membantu pemuda-pemudi gereja untuk tujuan mulia,” tambah Nurhadi.

    Ia berharap mencuci garam ini bisa mendukung segala persiapan Paskah sekaligus menjadi contoh komunitas Gereja Getsemani Babau. 

    Ia yakin kegiatan pemuda-pemudi gereja itu memberi pengaruh positif kepada jemaat dan menjadi momentum yang tidak terlupakan dalam perjalanan iman mereka.

    “Semoga Paskah di Gereja Getsemani Babau berjalan lancar penuh berkah,” ujarnya.

     

  • Warga Yahudi Israel Ngamuk-ngamuk Menyiram Wajah Wanita Kristen yang Sedang Berkhotbah di Yerusalem – Halaman all

    Warga Yahudi Israel Ngamuk-ngamuk Menyiram Wajah Wanita Kristen yang Sedang Berkhotbah di Yerusalem – Halaman all

    Warga Israel Sambil Teriak Ngamuk-ngamuk Menyiram Wanita Kristen yang Sedang Berkhotbah di Yerusalem

    TRIBUNNEWS.COM- Beberapa orang pria warga Israel mengamuk-ngamuk dan mengoceh, salah seorang di antaranya menyiramkan air dari botol minuman ke arah wajah wanita Kristen yang sedang berkhotbah di Yerusalem.

    Insiden yang terjadi pada malam hari itu terekam jelas kamera.

    Seorang wanita Kristen sedang berkhotbah di jalanan Yerusalem ketika beberapa orang warga Israel menghampirinya dan memarahi mereka.

    Salah seorang warga Israel kemudian menyiram wajah wanita Kristen tersebut dengan air sambil menyuruhnya pergi.

    “Apa yang kau inginkan? Pergilah,” katanya sambil membentak. “Ini Israel, Yahudi!.”

    Beberapa orang berusaha menghalangi pria Israel tersebut.

    Pria Israel tersebut masih marah-marah dan mengoceh memprotes aksi wanita Kristen tersebut.

    Pria Israel itu kemudian mengatakan nama tempat dengan suara keras.

    “India, India, Pergi ke India. Ini Yahudi, Pergi ke India, Ini Israel, Saya Cinta Israel,” teriaknya lagi.

    Insiden tersebut terekam kamera dan diposting di media sosial. 

    Kejadian tersebut banyak dikomentari netizen.

    Beberapa netizen menuliskan komentarnya.

    “Sebagai seorang Kristen, saya benar-benar terkejut dengan banyaknya orang Kristen yang mendukung Israel berdasarkan apa yang disebut “solidaritas evangelis”. Mereka tidak pernah menghormati kami atau agama lain” tulis salah seorang netizen.

    “Mungkin ini saat yang tepat untuk menyadarkan para Zionis evangelis” tulis yang lain.

    “Orang-orangnya baik, ramah, baik hati, sopan, (sarkasme)” tulis yang lainnya lagi.

    “Mereka hanya menyukai orang-orang di sekitar mereka. Semoga semua orang menyadari hal ini” tulis yang lainnya lagi.

     

     

     

     

     

     

     

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Ratusan Pelajar di Wamena Papua Sambut Gembira Makan Bergizi Gratis

    Ratusan Pelajar di Wamena Papua Sambut Gembira Makan Bergizi Gratis

    Wamena, Beritasatu.com – Sebanyak 700 pelajar SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Betlehem, Wamena, Papua Pegunungan, antusias menyambut program makan bergizi gratis (MBG). 

    Sekitar pukul 10.30 WIT, para siswa berlarian keluar menyambut kedatangn rombongan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, yang datang untuk menyosialisasikan program tersebut.

    “Adik-adik, kalau nanti dikasih Makan Bergizi Gratis, harus segera dihabiskan, ya. Kalau saya bilang ‘Makan Bergizi Gratis aman, sehat, bergizi,’ semua ulangi, ya!” ujar Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Niken Gandini, saat memasuki halaman SD YPK Betlehem, Kamis (13/3/2025) dikutip dari Antara.

    Serempak, para siswa meneriakkan slogan tersebut dengan penuh semangat. Dalam sosialisasi itu, Niken menjelaskan kepada siswa mengenai menu yang akan diberikan dalam program MBG.

    “Nanti kalian akan mendapatkan nasi, sayur, telur atau ikan, dan buah-buahan,” katanya.

    Selain itu, Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Lenis Kogoya, juga ikut menyapa para siswa. Kehadirannya disambut antusias, dengan banyak siswa berebut menyalaminya.

    “Adik-adik, jam 12 siang biasanya lapar, kan? Kalau Kakak suruh kalian masak dan makan bersama-sama makanan bergizi, mau atau tidak?” tanya Lenis.

    Serempak, para siswa menjawab, “Mau!”

    Lenis juga berpesan kepada para ibu atau mama-mama di Papua agar berkolaborasi dalam memasak makanan bergizi. Dengan begitu, keluarga dan anak-anak dapat memahami pola makan sehat dan seimbang.

    Menurut data dari BGN, sekitar 60% siswa di Indonesia sudah terbiasa sarapan, tetapi banyak yang belum memenuhi standar gizi harian.

    Program MBG bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak dengan menu yang disesuaikan dengan kearifan lokal. Misalnya, di Papua karbohidrat dapat berasal dari sagu, bukan hanya nasi. BGN juga menegaskan bahwa menu makanan pada program makan bergizi gratis tidak harus sama di seluruh wilayah, tetapi tetap harus memenuhi standar gizi yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

  • Bukan Cuma Israel, Otoritas Palestina Juga Gerah Hamas Bernegosiasi Langsung dengan AS – Halaman all

    Bukan Cuma Israel, Otoritas Palestina Juga Gerah Hamas Bernegosiasi Langsung dengan AS – Halaman all

    Bukan Cuma Israel, Otoritas Palestina Juga Gerah Hamas Negosiasi Langsung dengan AS

    TRIBUNNEWS.COM – Pengakuan pihak Amerika Serikat (AS) kalau mereka sudah melakukan kontak langsung dengan gerakan Hamas rupanya tidak hanya membuat geram pihak Israel, namun juga pihak Otoritas Palestina (PA).

    Sebagai catatan, PA merupakan unsur utama dari Kepresidenan Palestina.

    Pada Selasa (11/3/2025), Kepresidenan Palestina mengatakan pihaknya mengutuk kontak Hamas dengan pihak asing tanpa mandat nasional.

    Pihak asing yang dimaksud adalah utusan AS untuk urusan sandera, Adam Boehler.

    Presidensi Palestina menilai, kontak Hamas dengan AS, tanpa koordinasi, merupakan bentuk pengabaian terhadap otoritas.

    “Presidensi Palestina menambahkan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa: “Kami menganggap kontak-kontak ini sebagai pengalih perhatian dari posisi Palestina”,” kata laporan Khaberni, dikutip Rabu (12/3/2025).

    Presidensi Palestina bahkan menilai komunikasi yang dilakukan Hamas dengan AS ini melanggar hukum Palestina.

    “Hukum Palestina mengkriminalisasi komunikasi dengan entitas asing,” kata pernyataan itu.

    Personel keamanan Otoritas Palestina di Jenin, Samaria utara, Tepi Barat yang diduduki Israel pada 16 Desember 2024. (Foto oleh Nasser Ishtayeh/Flash90.)

    Seputar PA

    Otoritas Palestina (PA) , badan pemerintahan daerah otonomi Palestina di Tepi Barat. 

    Didirikan pada tahun 1994 sebagai bagian dari Perjanjian perdamaian Oslo Agreement (Perjanjian Oslo) antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), PA juga memiliki kewenangan pemerintahan de jure atas keseluruhan Jalur Gaza, tetapi tidak menjalankan kontrol de facto di sana sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih kendali wilayah tersebut dengan paksa. 

    “Meskipun PA, hingga saat itu, demokratis, Presiden Mahmoud Abbas sejak itu memerintah dengan dekrit dan menunda pemilihan umum tanpa batas waktu. Pada tahun 2011, PA telah membangun lembaga-lembaga untuk negara yang berfungsi, tetapi kemudian mengalami krisis keuangan berulang kali di bawah tekanan dari Israel dan negara-negara lain,” tulis ulasan britannica.

    PA didirikan setelah bertahun-tahun permusuhan dengan pendudukan Israel. 

    Pertemuan rahasia yang diadakan di Norwegia pada tahun 1993 antara PLO dan Israel menyebabkan penandatanganan Deklarasi Prinsip bersejarah (Kesepakatan Oslo), di mana kedua belah pihak sepakat untuk saling pengakuan dan persyaratan di mana fungsi pemerintahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza—yang diduduki oleh Israel sejak Perang Enam Hari tahun 1967—akan secara progresif diserahkan kepada dewan Palestina.

    Selama waktu itu—dalam apa yang secara umum dikenal sebagai proses Oslo—Israel dan Palestina harus merundingkan perjanjian damai permanen untuk menyelesaikan status akhir wilayah ini.

    Perjanjian antara kedua belah pihak menyerukan Otoritas Palestina (PA) untuk mengambil kendali atas sebagian besar wilayah berpenduduk di wilayah yang diduduki.

    Keamanan untuk wilayah tersebut akan berada di tangan polisi Palestina, meskipun warga Israel akan dijamin kebebasan bergerak.

    Beberapa kelompok militan Palestina, khususnya Hamas , mengecam perjanjian damai tersebut.

    Administrasi PA

    PA diatur oleh konstitusi sementara yang dikenal sebagaiUndang-Undang Dasar, yang dapat diubah oleh badan legislatif dengan mayoritas dua pertiga.

    Presiden dipilih secara langsung untuk masa jabatan empat tahun, dengan batas dua masa jabatan.

    Presiden adalah panglima tertinggi pasukan keamanan, mengelola hubungan luar negeri , memiliki kewenangan untuk memveto undang-undang, dan dapat mengeluarkan dekrit ketika badan legislatif sedang tidak bersidang. Perdana menteri , yang ditunjuk oleh presiden, dan dewan menteri memegang otoritas eksekutif utama, dengan kepercayaan dari Dewan Legislatif Palestina (PLC). 

    PLC terdiri dari 132 anggota yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun. Menurut amandemen Undang-Undang Dasar tahun 2005, pemilihan umum tahun 2006 menggunakan sistem perwakilan mayoritas campuran dan proporsional .

    Hal ini mengakibatkan hasil yang kontroversial, yaitu Hamas memenangkan 74 kursi meskipun memperoleh 44 persen suara (melawan 41 persen suara Fatah, unsur utama PA ).

    Pada tahun 2007 Undang-Undang Dasar diamandemen untuk menjadikan sistem tersebut sepenuhnya proporsional.

    Sejumlah kursi, yang ditetapkan oleh keputusan presiden, dialokasikan untuk orang Kristen, dan partai politik harus memasukkan sejumlah perempuan dalam daftar mereka, termasuk satu dari tiga posisi teratas.

    Di tengah gesekan faksional Fatah-Hamas pada tahun 2007, Presiden Mahmoud Abbas membubarkan pemerintahan dan mengumumkan keadaan darurat, dan setelah itu ia memerintah dengan dekrit.

    SAYAP MILITER HAMAS – Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan. (RNTV/TangkapLayar)

    Pertemuan Hamas dan AS

    Terkait hasil pertemuan Hamas dan AS, gerakan Hamas dilaporkan mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga sepuluh tahun dengan Israel.

    Usul Hamas itu disampaikan saat Hamas melakukan pembicaraan langsung dengan Adam Boehler.

    Ketika diawancarai media penyiaran Israel bernama Kan, Boehler menyebut usul itu akan membuat Hamas dilucuti senjatanya dan tidak terlibat dalam politik pemerintahan.

    Saat ditanya mengenai kemajuan perihal gencatan senjata, dia mengatakan hanya ada kemajuan kecil.

    Menurut Boehler, Hamas menyarankan hal yang “relatif masuk akal dan bisa dilakukan”.

    “Mereka menyarankan pertukaran semua tahanan. Jadi, semua sandera kita saat ini ditukar dengan beberapa tahanan. Kami tidak tertarik dengan hal itu,” ujar Boehler dikutip dari All Israel News.

    Kemudian, dia mengungkapkan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang.

    “Dan mereka menyarankan gencatan senjata lima hingga sepuluh tahun, dan Hamas akan meletakkan semua senjata, dan AS akan membantu, serta negara-negara lain, memastikan tidak ada terowongan,” ujarnya.

    Di samping itu, dia mengklaim Hamas tidak akan terlibat dalam urusan politik.

    “Dan saya pikir itu bukan tawaran awal yang buruk,” kata Boehler.

    Bantahan Hamas

    Meski demikian, Al Aarbi Al Jadeed pada hari Senin melaporkan bahwa Hamas membantah bakal dilucuti senjatanya.

    Laporan itu didasarkan pada pernyataan juru bicara Hamas.

    Jubir itu mengatakan para pejabat Hamas sudah berkata kepada Boehler bahwa mereka tak akan bersedia meletakkan senjata, bahkan saat pembentukan negara Palestina.

    Mengenai pembicaraan AS-Hamas, Boehler membantah bahwa hal itu tidak diketahui oleh Israel.

    “Tindakan saya dikoordinasikan dengan Israel, bahkan meski mungkin ada beberapa yang tidak. Tindakan itu terkoordinasi.”

    Menurut Boehler, tujuan tindakannya bukan untuk “meminggirkan” Israel.

    Meski demikian, dia mengakui bahwa ada beberapa pihak di Israel yang meragukan ketulusan tindakannya. Mereka takut bahwa tindakannya hanya ditujukan untuk mengamankan warga AS yang disandera Hamas.

    Dia berkata keluarga sandera Israel khawatir pembebasan warga AS akan diutamakan, bukan warga Israel.

    “Jadi, Presiden AS sudah sangat jelas, sangat jelas di akun [media sosial] Truth Social bahwa yang dibebaskan semua sandera,” ucap dia.

    Dia mengaku berupaya memulangkan semua sandera yang masih ada di Gaza.

    “Dia (Donald Trump) pria yang bisa dipegang kata-katanya. Itu salah satu alasan saya bekerja pada Presiden.”

    Boehler juga mengaku diperintahkan Trump untuk terus bekerja hingga semua sandera bisa pulang.

    Lalu, dia mengatakan AS berencana menghadiri negosisasi di Qatar.

    “Akan di sana. Rekan saya, Steve Witkoff, adalah negosiator yang luar biasa, dan kami bekerja dengan erat bersama-sama, dia akan pergi ke sana.”

    Sementara itu, Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengirimkan delegasi ke Qatar guna membahas perpanjangan gencatan senjata.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu mengatakan delegasi itu dikirim untuk memajukan perkembangan negosiasi.

    Sebelumnya, Hamas telah bertemu dengan pejabat Mesir di Qatar untuk membahas tahap kedua gencatan senjata dengan Israel.

    Juru bicara Hamas, Abdel Latif Al Qanoua, mengatakan ada sinyal-sinyal positif mengenai negosiasi tahap kedua.

    Dikutip dari Al Jazeera, gencatan tahap pertama berakhir 1 Maret. Selama enam minggu gencatan, ada pertukaran 25 sandera Israel dengan 1.800 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Israel mengaku ingin tahap pertama diperpanjang hingga pertengahan April.

    Israel menolak beralih ke tahap dua. Jika tahap dua terwujud, perang akan diakhiri dan semua pasukan Israel ditarik mundur dari Gaza.

    (*)