agama: Katolik

  • Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa

    Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa

    Memasuki hari yang kedua pekan ini, kami sajikan rangkuman informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini edisi Selasa, 18 Februari 2025 akan kami awali dari Kanada.

    Delta Air terbalik di Bandara Toronto Pearson

    Penerbangan Delta Air Lines 4819 sedang dalam perjalanan dari Minneapolis, Amerika Serikat, kemudian tergelincir saat mendarat hingga membuat badan pesawat terbalik.

    Video yang diunggah di Instagram oleh Pete Koukov memperlihatkan penumpang yang digiring keluar dari pesawat dan menuju landasan pacu saat petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke badan pesawat.

    Dalam sebuah pernyataan, Delta mengatakan 18 orang terluka dan tiga orang dalam keadaan kritis.

    “Seluruh keluarga Delta di seluruh dunia berduka cita atas mereka yang terdampak oleh insiden hari ini di Bandara Internasional Toronto-Pearson,” kata CEO Delta, Ed Bastian.

    Amerika Serikat lanjutkan pengiriman bom berat ke Israel

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyambut baik pengiriman tersebut dengan menyebutnya sebagai “aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel)”, serta berterima kasih kepada Amerika Serikat atas “dukungannya yang tak tergoyahkan.”

    Bom MK-84 yang mampu menghancurkan beton dan logam tebal tersebut tiba di Israel saat negosiasi memasuki tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Pengiriman bom seberat 907 kilogram ke Israel sempat dihentikan di era Presiden Joe Biden, tapi Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut larangan tersebut, segera setelah pelantikannya.

    Para ahli menyebut pengiriman bom ini adalah “pesan” yang ingin disampaikan Amerika Serikat ke wilayah itu.

    Jacob Kiplimo pecahkan rekor dunia setengah maraton di Barcelona

    Pelari asal Uganda tersebut memecahkan rekor dunia dengan selisih 48 detik dari rekor sebelumnya.

    Ia dengan berlari selama 56 menit 42 detik di Barcelona, Spanyol.

    Jacob, yang berusia 24 tahun, merebut kembali rekor yang dipegangnya dari tahun 2021 hingga November 2024 dengan apa yang ia gambarkan sebagai perlombaan yang “sempurna”.

    “Hari ini semuanya sempurna, lintasan, cuaca, dan tentu saja saya sendiri,” tulisnya di Instagram.

    Ia memanfaatkan kondisi yang “sempurna”, yakni 13 derajat Celsius tanpa angin, untuk menjadi atlet pertama yang memecahkan rekor 57 menit untuk jarak 21,0975 km.

    World Athletics mengatakan perbedaan 48 detik dari rekor sebelumnya menjadi yang terbesar dalam sejarah rekor ‘half marathon’ untuk putra.

    Paus Fransiskus berjuang melawan infeksi pernapasan

    Pemimpin tertinggi umat Katolik, berusia 88 tahun, sudah sakit selama lebih dari seminggu dan dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma, Italia.

    Dalam pernyataan singkat kemarin, seorang juru bicara Vatikan mengatakan rencana perawatan Paus diubah.

    “Hasil tes yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir dan hari ini menunjukkan adanya infeksi polimikroba pada saluran pernapasan, yang telah menyebabkan modifikasi lebih lanjut dari terapi tersebut,” ujar juru bicara.

    Infeksi polimikroba disebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme, dan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

    Sebelumnya, juru bicara Vatikan Matteo Brunit mengatakan Paus Fransiskus dalam kondisi “penuh semangat.”

  • Kita Harus Siap-Siap untuk Bikin Sertifikat Sebelum Menikah

    Kita Harus Siap-Siap untuk Bikin Sertifikat Sebelum Menikah

    JAKARTA – Pemerintah melempar wacana untuk mewajibkan sertifikasi bagi calon-calon pengantin. Sertifikasi itu bisa didapatkan melalui kelas atau bimbingan pranikah.

    Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sertifikasi ini akan mulai diwajibkan pada tahun 2020 mendatang. Pemberlakuan akan ditetapkan untuk seluruh calon pengantin di seluruh Indonesia.

    “Kalau bisa tahun depan 2020 sudah dimulai (program sertifikasi kawin),” kata Muhadjir di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Rabu, 13 November.

    Muhadjir mengatakan, sertifikasi dengan sistem pelatihan ini sebelumnya telah dilakukan di agama Katolik. Dalam Katolik, pendidikan pranikah dilakukan selama tiga bulan. Menurut Muhadjir, pelatihan ini dibutuhkan sebagai langkah persiapan calon-calon pasutri.

    Dalam pelatihan itu, nantinya calon pasutri juga akan diberi muatan berbagai pengetahuan, termasuk soal mengelola emosi, keuangan hingga pengetahuan soal kesehatan dan alat reproduksi.

    “Untuk memastikan bahwa dia memang sudah cukup menguasai bidang-bidang pengetahuan yang harus dimiliki itu harus diberikan sertifikat,” ungkapnya.

    Adapun pengelolaan sertifikat kawin ini nantinya bakal berada di bawah Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan. Sebab, dua lembaga ini berperan penting dalam kehidupan manusia berikutnya yang akan dihasilkan melalui hubungan pernikahan.

    Muhadjir menerangkan, Kementerian Kesehatan nantinya berperan memberi tahu soal kesehatan dan berbagai penyakit yang mungkin bisa membahayakan bagi pasangan suami istri hingga tak bisa melahirkan anak yang sempuran.

    Sedangkan Kementerian Agama memang memiliki domain untuk mengurusi soal pernikahan masyarakat Indonesia.

    “Nanti akan saya bicarakan dengan menteri agama dan menteri kesehatan. Karena titik awalnya harus dari situ. Karena kalau sudah cacat lahir, cacat dalam kandungan, nanti untuk intervensi berikutnya itu tidak bisa melahirkan generasi anak yang betul-betul normal,” ujarnya.

    Sertifikasi ini, menurut Muhadjir bukan mengada-ada tapi merupakan upgrading system terkait kehidupan pernikahan, termasuk soal bagaimana menjadi pasangan berkeluarga dan juga berkaitan dengan sistem reproduksi.

    Soal sistem reproduksi ini kata Muhadjir menjadi penting lantaran nantinya pasangan yang telah menikah akan menghasilkan anak-anak bangsa yang akan berpengaruh besar untuk masa depan Indonesia.

    “Mereka kan akan melahirkan anak yang akan menentukan masa depan bangsa ini. Di situ lah informasi penyakit-penyakit yang berbahaya untuk anak, termasuk stunting segala itu harus diberikan,” tutupnya.

  • Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat Intensif karena Gejala ‘Kompleks’

    Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat Intensif karena Gejala ‘Kompleks’

    Jakarta

    Paus Fransiskus masih perlu dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami gejala klinis yang kompleks. Kabar terbaru ini disampaikan pihak Vatikan pada Senin (17/2/2025), dikutip dari AFP.

    Ada kekhawatiran kesehatan Paus yang kini berusia 88 tahun terus melemah. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengungkap hasil tes yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir.

    Paus disebut terkena infeksi saluran pernapasan polimikroba, ia menjalani perubahan kedua dalam terapi obatnya, sejak dirawat di RS Jumat kemarin.

    Para ilmuwan mengatakan penyakit polimikroba disebabkan campuran virus, bakteri, jamur, dan parasit.

    Tidak ada waktu pasti berapa lama Paus akan dirawat inap, sudah lebih dari empat hari Paus Fransiskus absen, terlama bila dibandingkan riwayat sakitnya pada 2023 karena pneumonia.

    Menurut Bruni, kompleksitas gejalanya memerlukan perawatan di rumah sakit yang tepat.

    Bruni mengatakan kondisi Fransiskus stabil dan ia telah melanjutkan beberapa aktivitas, termasuk membaca.

    Fransiskus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru setelah terkena infeksi saat masih muda. Kondisi tersebut membuat ia rentan terhadap serangan bronkitis di musim dingin.

    Ia dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma pada hari Jumat setelah bronkitis yang diidapnya selama sepekan semakin parah. Dokter mengonfirmasi adanya infeksi saluran pernapasan dan menyarankan istirahat total, di samping terapi obat yang tidak disebutkan.

    Bruni mengatakan Fransiskus sarapan, membaca koran, dan menerima Ekaristi pada hari Senin setelah malam ketiga yang damai. Dan sebagai tanda Fransiskus masih menjalankan beberapa hal penting dalam rutinitasnya, pendeta paroki Gereja Katolik di Gaza, Pendeta Gabriel Romanelli, melaporkan Fransiskus telah melakukan video call ke gereja pada hari Jumat dan Sabtu malam. Ia juga mengirim pesan teks pada hari Minggu.

    “Kami mendengar suaranya. Memang benar, suaranya lebih lelah,” kata Romanelli kepada Vatican News.

    “Tetapi kami mendengar suaranya dengan jelas dan ia mendengarkan kami,” kata pendeta Argentina, yang ditelepon Fransiskus setiap hari.

    Menyoal Bronkitis

    Bronkitis, atau peradangan pada gelombang udara, bisa jadi relatif ringan pada orang sehat, tetapi menjadi jauh lebih parah pada mereka yang sudah berusia lanjut atau memiliki riwayat masalah paru-paru, terutama saat mereka tidak mampu batuk dan mengeluarkan lendir yang terkumpul.

    Bakteri dan organisme lain bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut yang mungkin lebih sulit diobati.

    dr Maor Sauler, yang mengkhususkan diri dalam pengobatan paru-paru orang dewasa dan perawatan kritis di sekolah kedokteran Yale, mengatakan bukan hal yang aneh bagi orang pengidap bronkitis, mengalami infeksi dengan lebih dari satu organisme di paru-paru mereka.

    Namun, yang menjadi perhatian adalah antibiotik dan terapi obat lain tidak bekerja sendiri, serta mengharuskan tubuh untuk merespons, mengingat riwayat kesehatan Paus Fransiskus yang lain bisa jadi membuat pemulihan lebih berat.

    “Menjadi lebih tua, menggunakan kursi roda, semua itu merupakan faktor risiko untuk situasi di mana kita tidak dapat mengobatinya meskipun kita telah berupaya sebaik mungkin,” kata Sauler, yang tidak terlibat dalam perawatan Paus.

    (naf/kna)

  • Pendeta Katolik di Myanmar Tewas Ditikam Kelompok Pria Bersenjata

    Pendeta Katolik di Myanmar Tewas Ditikam Kelompok Pria Bersenjata

    Yangon

    Pendeta Katolik atau Pastor Donald Martin Ye Naing Win ditikam hingga tewas di gerejanya di Myanmar. Korban diduga ditikam oleh anggota kelompok pemberontak anti-junta.

    “Kami menerima kabar bahwa Pastor Donald Martin Ye Naing Win, seorang pastor dari Keuskupan Agung Mandalay, dibunuh secara brutal oleh sekelompok pria bersenjata pada Jumat malam,” kata Ketua Konferensi Waligereja Myanmar, Kardinal Charles Bo, dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Senin (17/2/2025).

    “Kami sangat terkejut dan sedih dengan berita ini. Kami mendesak mereka yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang tepat dan memastikan keadilan ditegakkan, sehingga insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” sambungnya.

    Pastor Ye Naing Win diserang pada Jumat (14/2) oleh 10 orang dari pasukan pertahanan rakyat (PDF) di kota Shwebo di wilayah Sagaing tengah.

    Myanmar sudah empat tahun dilanda konflik sipil berdarah antara junta dan berbagai kelompok bersenjata termasuk PDF, kelompok mantan warga sipil yang mengangkat senjata untuk menggulingkan para jenderal dari kekuasaan.

    Sagaing telah menyaksikan beberapa pertempuran terberat antara pasukan junta dan kelompok bersenjata yang menentang kekuasaannya.

    Seorang pejabat PDF di desa Kangyitaw, tempat pembunuhan itu terjadi, mengatakan bahwa 10 anggota kelompok tersebut memasuki gereja sekitar jam 21.00 malam waktu setempat. Mereka memaksa pria berusia 44 tahun itu untuk berlutut sebelum membunuhnya dengan pisau.

    Saat ini, kesepuluh pelaku pembunuhan itu disebut telah ditangkap.

    Perang saudara di Myanmar dimulai ketika tentara menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

    Konflik multi-sisi ini telah menyebabkan lebih dari 6.000 warga sipil tewas. Semua pihak yang terlibat telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

    (fas/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perdana Program MBG di Sikka, Tak Semua Siswa Kebagian Makanan 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Februari 2025

    Perdana Program MBG di Sikka, Tak Semua Siswa Kebagian Makanan Regional 17 Februari 2025

    Perdana Program MBG di Sikka, Tak Semua Siswa Kebagian Makanan
    Tim Redaksi
    SIKKA, KOMPAS.com –
    Pelaksanaan program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) di wilayah
    Kabupaten Sikka
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai berlangsung di beberapa sekolah, Senin (17/2/2025).
    Sekolah-sekolah tersebut antara lain SD Inpres Kota Uneng, SD Katolik Inpres Sinde Kabor, SMP Katolik Frater Maumere, SMA Katolik Frater Maumere, dan SMK Santa Mathilda Maumere.
    Pelaksanaan program ini bekerja sama dengan
    Yayasan Inang Anselmia
    Constansia sebagai dapur mitra
    Badan Gizi Nasional
    (BGN).
    Menu makan yang disiapkan berupa nasi, daging ayam, sayur buncis, wortel, dan tahu.
    Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale mengatakan, pendistribusian makanan dilakukan secara bertahap di beberapa sekolah.
    “Kegiatan pendistribusian dimulai pukul 08.45 Wita, dengan target 2.973 siswa,” ujar Yermi di Maumere, Senin.
    Menurut Yermi, belum semua siswa mendapatkan
    makan bergizi gratis
    ini. Misalnya, di SMA Katolik Frater Maumere, dari 647 siswa, yang menerima jatah makan hanya 370 siswa.
    “Ini karena ada kendala dalam persiapan dan penyajian oleh pihak dapur,” kata dia.
    Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak yayasan untuk mempersiapkannya lebih matang, sehingga semua siswa mendapatkan jatah makanan.
    “Setelah
    launching
    ini, program MBG akan berlangsung setiap hari pada saat jam istirahat sekolah, terhitung dari Senin sampai Jumat,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Fakta Terkait Megawati Soekarnoputri Sambangi UEA, Bertemu Pangeran Abu Dhabi – Page 3

    5 Fakta Terkait Megawati Soekarnoputri Sambangi UEA, Bertemu Pangeran Abu Dhabi – Page 3

    Sementara itu, Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut mengatakan Ketua Umum PDIP itu juga mengundang Pangeran Khaled ke Bali. Khaled, kata Andi, bakal mengabarkan Megawati jika hendak ke Bali.

    “Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati,” kata Misrawi.

    “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabarkan Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” imbuh dia.

    Megawati juga mengenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled. Megawati saat ini menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN.

    “Ibu Megawati Soekarnoputeri juga mengenalkan Badan Riset dan Inovasi Nadional (BRIN) dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah BRIN. Ada 12 bidang kajian di BRIN, dan lembaga riset ini mempunyai 8.000 peneliti. Kami mempunyai visi, misi, dan program agar BRIN melahirkan penelitian inovatif bagi kemajuan Indonesia. Sebab itu, perlu kiranya agar dijajaki kerja sama antara BRIN dengan lembaga penelitian dan inovasi UAE,” ujar dia.

    Pangeran Khaled disebut sangat tertarik dan berkeinginan kuat untuk melakukan kerja sama dengan BRIN karena dua hal. UAE disebut memberikan perhatian terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.

    “Pertama, Abu Dhabi mempunyai ratusan pulau, dengan tantangan yang tidak mudah. Sebab itu, kerja sama dalam bidang riset, seperti soal sanitasi dan penyediaan air bersih. Kedua, UAE memberikan perhatian besar pada inovasi, seperti pengembangan teknologi quantum. Sebab itu, perlu dibuat kesepakatan yang konkret untuk kerja sama pada bidang-bidang yang menjadi perhatian BRIN,” ujar Misrawi.

    Selain itu, Megawati menyinggung isu Palestina dalam pertemuan tersebut. Megawati meminta semua pihak berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

    “Ibu Megawati juga menyampaikan concern Bung Karno pada kemerdekaan Palestina, khususnya pada Konferensi Asia-Afrikan 1955. Kita harus berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana tertera dalam Dasa Sila Bandung,” ujar Misrawi.

    Sebelum ke Abu Dhabi, Megawati menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan yang membahas hak-hak anak-anak. Megawati, dalam forum yang dibuka pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus, menyampaikan keprihatinan terhadap anak-anak korban perang di Palestina saat bertemu Pangeran Khaled.

    “Dari Palestina, Ibu Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan, bahwa kita harus memperhatikan nasib anak-anak korban perang, karena mereka adalah masa depan peradaban dunia,” ujarnya.

     

  • Miliarder yang Menolak Tunduk

    Miliarder yang Menolak Tunduk

    OLEH: AHMADIE THAHA

       

    DI tengah dunia miliarder yang sibuk menumpuk harta, mengoleksi yacht, dan membangun bunker bawah tanah demi menghadapi kiamat ciptaan mereka sendiri, ada satu sosok yang memilih jalan berbeda: Jimmy Lai. Alih-alih menikmati kejayaan kapitalisme dalam diam, ia justru menjadikan dirinya musuh otoritarianisme.

    Perjalanan epik Lai diabadikan oleh Mark L. Clifford dalam bukunya “The Troublemaker: How Jimmy Lai Became a Billionaire, Hong Kong’s Greatest Dissident, and China’s Most Feared Critic” (Free Press, 3 Desember 2024). Buku ini lebih dari sekadar biografi; ia catatan tentang bagaimana seorang buruh miskin di pabrik sweater bisa menjadi duri dalam daging bagi Beijing.

    Lebih dari itu, buku ini juga menggambarkan bagaimana otoritarianisme berusaha melenyapkan siapa pun yang memiliki modal —baik finansial maupun intelektual— untuk membongkar kebobrokannya. Lai, yang menjadi mimpi buruk bagi Partai Komunis Tiongkok (PKT), kini mendekam di sel yang mungkin akan ia huni seumur hidup.

    Clifford menulis bahwa kisah Lai telah “mengungkap kekejaman dan kebiadaban sistem komunis Tiongkok.” Sistem yang selama ini menikmati dukungan finansial dan politik dari banyak pihak di Amerika Serikat dan dunia Barat, didorong oleh keserakahan atau ketidaktahuan mereka terhadap realitas PKT.

    Jimmy Lai, yang nama aslinya Lai Chee-ying, lahir di Guangzhou pada 1947 atau 1948 —tak ada kepastian, karena di Tiongkok saat itu, bahkan tanggal lahir bisa menjadi alat propaganda. Sejak kecil, ia sudah merasakan bagaimana otoritarianisme bisa menghancurkan kehidupan orang-orang biasa.

    Ketika ayahnya kabur ke Hong Kong, keluarganya ditinggalkan dalam penderitaan yang nyaris tak terhindarkan. Ibunya dianggap “kelas musuh” hanya karena menikah dengan pria yang sedikit lebih kaya daripada petani miskin pada umumnya. Akibatnya, ia harus menghadapi “struggle session”, kerja paksa, dan kemiskinan yang luar biasa.

    Dari situ, Lai belajar satu hal: kebebasan adalah barang langka yang hanya bisa diraih dengan perlawanan. Maka, ia pun kabur ke Hong Kong dan bekerja di pabrik sejak remaja. Seperti kisah klasik “rags to riches”, ia bekerja keras, berhemat, dan akhirnya membangun kerajaan bisnis retail pakaian Giordano.

    Sebagai miliarder mode dengan jenama (merk) terkenal, Lai bisa saja memilih hidup nyaman seperti kebanyakan orang kaya lainnya. Namun, ia justru mengambil jalur yang lebih berisiko: dunia media. Ya, dia mendirikan Next Digital (semula Next Media), perusahaan media yang terdaftar di bursa saham.

    Bila ada satu hal yang paling ditakuti oleh rezim otoriter selain rakyat yang berpikir kritis, itulah media yang berani memberitakan kebenaran. Lai, yang sudah kaya raya dan bisa saja pensiun dengan santai di vila mewahnya, justru mendirikan “Apple Daily”, surat kabar yang secara terang-terangan mengkritik PKT.

    Ia tak hanya menyediakan platform bagi gerakan pro-demokrasi Hong Kong, tetapi juga menjadi pengkritik vokal terhadap pembungkaman kebebasan oleh Beijing. Sejak 1997, saat Hong Kong “dikembalikan” ke Tiongkok dengan janji kebebasan yang akhirnya menjadi sekadar kertas kosong, Lai sudah masuk daftar musuh utama Beijing.

    Pada Desember 2020, Lai dianugerahi “Penghargaan Kebebasan Pers” oleh Reporters Without Borders atas perannya dalam mendirikan “Apple Daily,” sebuah media berita di bawah kepemimpinannya yang pro-demokrasi. Media ini masih berani secara terbuka mengkritik rezim Tiongkok dan secara luas meliput protes pro-demokrasi.

    Puncaknya terjadi pada 2020: ia ditangkap atas tuduhan mengada-ada dan dijebloskan ke penjara. Sampai sekarang, dan entah kapan keluarnya, ia masih meringkuk dalam sel isolasi di Penjara Stanley, Hong Kong. Pada 19 Agustus 2024, pengajuan bandingnya ditolak. Ia tetap berada dalam sel isolasi.

    Setelah dipenjara, Lai semakin mendalami ajaran Katolik dan membaca tulisan-tulisan filsuf teologis yang menguatkan keyakinannya bahwa kebebasan sejati tak bisa dikurung dalam sel. Clifford mencatat bahwa Lai, yang awalnya seorang agnostik, akhirnya menemukan ketenangan dalam iman Katoliknya.

    Di dalam sel, ia menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku teologi Katolik, termasuk “The Collected Works of St. John of the Cross” dan karya-karya G. K. Chesterton. Clifford menulis bahwa Lai “merangkul keterbatasan fisik di penjara sebagai cara untuk memelihara kebebasan mental dan spiritualnya.”

    Jimmy Lai bukan sekadar pebisnis atau aktivis. Ia simbol bahwa kebebasan berpendapat memiliki harga —dan terkadang harga itu adalah kehilangan seluruh harta, kebebasan, bahkan nyawa. Namun, yang membedakannya dari banyak orang yang memilih menyerah adalah keyakinannya yang tak tergoyahkan.

    Clifford menggambarkan Lai dengan penuh hormat, tetapi tanpa menjadikannya martir sempurna. Ia tetap manusia, dengan segala kelemahan dan kontradiksinya. Namun, di dunia yang penuh dengan pengusaha yang lebih memilih berkompromi dengan kekuasaan demi mempertahankan keuntungan, Jimmy Lai muncul sebagai anomali yang mengganggu.

    Maka, apakah Jimmy Lai seorang troublemaker? Bagi rakyat Hong Kong dan para pencinta kebebasan, ia adalah pahlawan. Namun, bagi PKT, ia masalah yang harus diselesaikan. Kisahnya menjadi pengingat bahwa kebebasan selalu memiliki harga—dan ada orang-orang yang berani membayarnya hingga lunas.

    *(Penulis adalah Pemerhati Kebangsaan, Pengasuh Pondok Pesantren Tadabbur Al-Qur’an)

  • Megawati Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Bahas Palestina dan Perkenalkan BRIN – Halaman all

    Megawati Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Bahas Palestina dan Perkenalkan BRIN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khaled Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. 

    Perbincangan berlangsung hangat dan membahas berbagai hal termasuk hubungan kedua keluarga yang merupakan pendiri negara, Indonesia dan UEA.

    Pertemuan ini digelar di Sea Palace Abu Dhabi, UEA, Sabtu (15/2/2025) malam waktu setempat. 

    Megawati mengenakan abaya bercorak batik kombinasi hitam cokelat.

    Megawati didampingi putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, putra tertuanya, Mohamad Rizki Pratama, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, serta Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP, Andi Widjajanto.

    Sementara itu, Sheikh Khaled didampingi Menteri Energi Suhail, Menteri/Konsultan Sheikha Fatima, Maitha Bint Salem Al Shamsi, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Kepala Staf Putra Mahkota, dan Ahmed Alsaeeh.

    “Pertemuan ini adalah pertemuan dua keluarga Pendiri Bangsa, Indonesia dan UEA,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah selepas Megawati bertemu Pangeran Khaled.

    Sementara itu, Zuhairi yang menjadi penerjemah dalam pertemuan tersebut menyebutkan poin-poin pembahasan antara Megawati dan Pangeran Khaled. Zuhairi mengatakan, Megawati mengapresiasi kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi.

    “Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Zuhairi.

    Andi Wijayanto menambahkan pertemuan Megawati Soekarnoputeri dan keluarga dengan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan akrab. 

    Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. Dia mengutip pernyataan Megawati yang mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    Bahas Palestina

    Dalam pertemuan itu, Megawati turut membahas sejumlah hal dengan Pangeran Khaled, termasuk penjajakan kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan negara tersebut.

    “Ibu Megawati menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas kemajuan dan keindahan UEA, khususnya bunga-bunga yang indah di Abu Dhabi. Pemandangan indah sangat mengesankan. Pangeran Khaled bin Mohamed bin Zayed sangat terharu dan senang atas apresiasi Ibu Megawati kepada UAE, karena kerja keras dan pencapaian yang diraih UAE selama ini dilihat secara positif, khususnya oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri,” ujar Andi Widjajanto.

    Pertemuan Megawati dan Pangeran Khaled bernuansa kekeluargaan dan keakraban. 

    Andi menyebut pertemuan ini juga penting bagi kedua negara. 

    Megawati juga mendoakan Pangeran Khaled yang bakal menjadi pemimpin tertinggi UAE di masa depan.

    “Pertemuan tersebut sangat penting dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara. Di samping itu, yang lebih penting, Pangeran Khaled akan menjadi Pemimpin Tertinggi UAE di masa mendatang. Sebab itu, Ibu Megawati mendoakan Pangeran Khaled semoga menjadi pemimpin yang sukses dan bijaksana di masa mendatang,” katanya.

    Sementara itu, Zuhairi mengatakan Ketua Umum PDIP itu juga mengundang Pangeran Khaled ke Bali. Khaled, kata Andi, bakal mengabarkan Megawati jika hendak ke Bali.

    “Ibu Megawati mengundang Pangeran Khaled untuk mengunjungi Bali, minimal seminggu, untuk menikmati keindahan alam dan keramahtamahan warga Bali. Bagi Ibu Megawati Soekarnoputeri, Bali mempunyai makna tersendiri, karena ibu Bung Karno berasal dari Bali. Sebab itu, jika berkunjung ke Bali, sebenarnya berkunjung ke rumah Ibu Megawati,” kata Misrawi.

    “Direncanakan dalam waktu dekat Pangeran Khaled akan berwisata ke Bali dan akan mengabarkan Ibu Megawati sebelum berkunjung ke Bali,” sambung dia.

    Megawati juga mengenalkan BRIN kepada Pangeran Khaled. Megawati saat ini menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN.

    “Ibu Megawati Soekarnoputeri juga mengenalkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah BRIN. Ada 12 bidang kajian di BRIN, dan lembaga riset ini mempunyai 8.000 peneliti. Kami mempunyai visi, misi, dan program agar BRIN melahirkan penelitian inovatif bagi kemajuan Indonesia. Sebab itu, perlu kiranya agar dijajaki kerja sama antara BRIN dengan lembaga penelitian dan inovasi UAE,” ujar dia.

    Pangeran Khaled disebut sangat tertarik dan berkeinginan kuat untuk melakukan kerja sama dengan BRIN karena dua hal. UAE disebut memberikan perhatian terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.

    “Pertama, Abu Dhabi mempunyai ratusan pulau, dengan tantangan yang tidak mudah. Sebab itu, kerja sama dalam bidang riset, seperti soal sanitasi dan penyediaan air bersih. Kedua, UAE memberikan perhatian besar pada inovasi, seperti pengembangan teknologi quantum. Sebab itu, perlu dibuat kesepakatan yang konkret untuk kerja sama pada bidang-bidang yang menjadi perhatian BRIN,” ujar Misrawi.

    Selain itu, Megawati menyinggung isu Palestina dalam pertemuan tersebut. 

    Megawati meminta semua pihak berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

    “Ibu Megawati juga menyampaikan concern Bung Karno pada kemerdekaan Palestina, khususnya pada Konferensi Asia-Afrika 1955. Kita harus berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana tertera dalam Dasa Sila Bandung,” ujar Misrawi.

    Sebelum ke Abu Dhabi, Megawati menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan yang membahas hak-hak anak-anak. 

    Megawati, dalam forum yang dibuka pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus, menyampaikan keprihatinan terhadap anak-anak korban perang di Palestina saat bertemu Pangeran Khaled.

    “Dari Palestina, Ibu Megawati Soekarnoputeri juga menyampaikan, bahwa kita harus memperhatikan nasib anak-anak korban perang, karena mereka adalah masa depan peradaban dunia,” ujarnya.

  • 10 Drama Korea Choi Woo Shik Terpopuler, Kini Viral di TikTok karena Perannya di ‘Melo Movie’

    10 Drama Korea Choi Woo Shik Terpopuler, Kini Viral di TikTok karena Perannya di ‘Melo Movie’

    TRIBUNJATIM.COM – Choi Woo Shik kembali jadi sorotan karena perannya di drama Korea terbaru berjudul ‘Melo Movie’. 

    Dalam drama Korea (drakor) ini, Choi Woo Shik beradu akting dengan Park Bo Young.

    ‘Melo Movie’ baru dirilis Netflix pada 14 Februari 2025. 

    Potongan drama Korea ‘Melo Movie’ pun viral di TikTok. 

    Warganet alias netizen ramai tak bisa move on dari karakter Choi Ung saat melihat Choi Woo Shik di drama Korea ‘Melo Movie’. 

    Pasalnya selain ‘Melo Movie’, Choi Woo Shik diketahui membintangi beberapa judul drama Korea populer lain. 

    Berikut tersaji drama Korea yang pernah dibintangi Choi Woo Shik, dan sinopsis Melo Movie. 

    Sinopsis Melo Movie

    Go Gyeom (diperankan oleh Choi Woo Shik) dulunya hanyalah seorang aktor figuran.

    Namun kini ia dikenal sebagai kritikus film.

    Kecintaannya pada dunia sinema membuatnya berambisi untuk menonton semua film yang pernah dibuat di dunia.

    Hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Kim Mu Bee (diperankan oleh Park Bo Young), seorang wanita yang memiliki hubungan rumit dengan dunia film.

    Mu Bee masuk ke industri perfilman bukan hanya karena cinta, tetapi juga karena trauma.

    Ayahnya lebih mencintai film daripada dirinya.

    Pertemuannya dengan Go Gyeom yang penuh semangat mulai mengubah perspektifnya.

    Sementara itu, Hong Shi Joon (diperankan oleh Lee Jun Young) adalah seorang penulis lagu yang menganggap dirinya jenius.

    Akan tetapi belum mendapat pengakuan.

    Di sisi lain, mantan pacarnya, Son Joo A (diperankan oleh Jeon So Nee), telah lebih dulu menemukan jalannya sebagai seorang penulis skenario.

    Hubungan mereka yang kompleks menambah dimensi emosional dalam cerita.

    Drama Korea yang pernah diperankan oleh Choi Woo Shik:

    1. Fight For My Way

    Fight For My Way adalah sebuah drama komedi romantis tahun 2017 yang menampilkan Park Seo Joon dan Kim Ji Won dalam peran utama sebagai Dong Man dan Ae Ra.

    Mereka adalah teman sejak kecil yang mulai merasakan cinta saat dewasa.

    Choi Woo Shik juga tampil dalam drama ini sebagai Park Moo Bin, seorang teman sekelas Dong Man di masa sekolah yang sekarang menjadi dokter dan jatuh cinta pada Ae Ra, meskipun dia sebenarnya sudah bertunangan.

    2. Our Beloved Summer

     Dalam drama Our Beloved Summer yang dibintangi Choi Woo Shik bersama Kim Da Mi pada tahun 2021, mereka memerankan sepasang kekasih yang pernah berpisah selama lima tahun tanpa alasan yang jelas.

    Choi Woo Shik berperan sebagai Choi Ung, seorang siswa yang kurang ambisius tetapi akhirnya menjadi ilustrator terkenal.

    Profesinya membawanya kembali bertemu dengan mantan kekasihnya.

    3. Rooftop Prince

    Choi Woo Shik juga berperan dalam drama Rooftop Prince, di mana ia memerankan karakter Do Chi San, seorang pengawal raja Lee Gak (diperankan oleh Park Yoo Chun).

    Drama ini mengisahkan tentang seorang putra mahkota dari Dinasti Joseon yang tiba di abad 21 di Seoul, di mana ia bertemu dengan seseorang yang memiliki wajah identik dengan mendiang istrinya.

    4. TEN 2

    Dalam TEN 2, Choi Woo Shik berperan sebagai Park Min Ho, seorang anggota tim khusus bernama TEN yang berusaha mencari jejak dan memburu seorang pembunuh berantai dengan inisial F.

    Drama ini merupakan drama misteri yang menampilkan peran utamanya.

    DRAMA KOREA – Shoi Woo Sik, aktor tampan yang pemeran utama drama Korea Melo Movie. (HO/TRIBUN)

    5. Parasite

    Parasite adalah sebuah film Korea Selatan yang sangat terkenal dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Palme d’Or di Festival Film Cannes 2019 dan Penghargaan Film Terbaik di Academy Awards 2020.

    Choi Woo Shik memerankan karakter Kim Gi-woo, salah satu anak dari keluarga Kim yang sangat miskin dalam film ini.

    “Parasite” bisa ditonton di platform seperti Netflix dan iQIYI.

    6. Train to Busan

    Berikutnya Train to Busan. Film Korea ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang karena sukses besar pada masanya dan tersedia untuk ditonton di Netflix dan Disney+ Hotstar.

    Film ini berkisah tentang wabah zombie yang tiba-tiba muncul di Korea Selatan.

    Dalam ‘Train to Busan’, Choi Woo-sik berperan sebagai Inggris. Juga seorang pemain bisbol, dia terjebak dalam pengepungan zombie.

    7. Hogu’s Love

    Dalam serial “Hogu’s Love,” Choi Woo-shik memerankan karakter Kang Ho-goo yang belum pernah mengalami kencan sepanjang hidupnya.

    Suatu hari, dia bertemu dengan seorang wanita yang menjadi cinta pertamanya, Do-hee (Uee).

    Pertemuan ini menghasilkan hubungan yang rumit di antara persahabatan dan cinta. Anda dapat menonton drama ini di Tubi.

    8. Set Me Free

    “Set Me Free” adalah film pertama Choi Woo-shik di layar lebar, di mana dia memainkan peran utama sebagai Yeong-jae, seorang pemuda yang tinggal dengan kelompok Katolik yang taat.

    Ketika ia berusia 16 tahun, ia dipaksa keluar dari kelompok tersebut untuk tinggal bersama ayahnya, yang membuatnya marah.

    Untuk tetap tinggal di kelompok itu, ia berbohong ingin menjadi seorang pastor meskipun ia sebenarnya tidak percaya pada Tuhan. Ia bahkan mencuri dan menjual sumbangan jemaat secara diam-diam.

    Namun, tindakannya mulai mencurigakan direktur asrama, dan masalah muncul ketika ayahnya datang ke asrama bersama adiknya Min-jae.

    Film ini disutradarai oleh Kim Tae-yong dan memenangkan Choi Woo-shik penghargaan Actor of the Year di Busan International Film Festival 2014.

    9. Okja

    Choi Woo-shik juga berperan dalam film “Okja” karya sutradara Bong Joon-ho.

    Film ini mengisahkan petualangan Mija, seorang anak yatim piatu yang tinggal di gunung bersama kakeknya dan sahabatnya, Okja, seekor hewan hybrid raksasa.

    Mija berusaha menyelamatkan Okja dari Mirando Corporation yang ingin memotongnya dan membawanya ke New York.

    Choi Woo-shik memainkan peran Kim Goon, anggota kelompok anti-kapitalis yang membantu Mija dalam usahanya.

    Film ini juga menampilkan aktor Korea lainnya seperti Ahn Seo-hyun, Byun Hee-bong, dan Choi Hee-seo, serta beberapa bintang Hollywood seperti Lily Collins, Tilda Swinton, dan Jake Gyllenhaal.

    10. The Boy Next Door

    Kemampuan akting Choi Woo Shik tercermin dalam drama komedi “The Boy Next Door,” di mana ia berperan sebagai Park Kyu Tae, seorang tetangga yang awalnya membenci Sung Gi Jae, dimainkan oleh Jang Ki Young.

    Keduanya akhirnya terjebak untuk tinggal bersama, dan perilaku aneh mereka seringkali disalahpahami sebagai pasangan sesama jenis.

    Berita tentang drama Korea lainnya 

  • Mengeluh Sakit, Paus Fransiskus Dilarikan ke RS

    Mengeluh Sakit, Paus Fransiskus Dilarikan ke RS

    GELORA.CO – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dilarikan ke rumah sakit di Roma, Jumat (14/2/2025) waktu setempat, setelah mengeluh sakit di dadanya.

    Kepala Negara Takhta Suci Vatikan itu menjalankan pemeriksaan penyakit bronkitis dan perawatan di rumah sakit tersebut.

    Sebelumnya pada misa, Minggu (9/2/2025), Paus Fransiskus sempat meminta kardinal Vatikan membacakan pidatonya lantaran ia tidak kuat akibat penyakit bronkitis.

    Permintaan itu dilontarkan bersamaan dengan pengakuannya bahwa dirinya tak bisa berpidato karena mengalami bronkitis.

    “Izinkan saya meminta kardinal untuk terus membaca karena saya belum bisa, karena bronkitis saya. Saya berharap bisa melakukannya lain kali,” kata Paus, seperti dikutip AFP.

    Belakangan ini, Paus Fransiskus dikabarkan menderita masalah kesehatan dan selalu berada di atas kursi roda dalam berbagai kesempatan. Pada 2023 lalu, ia pernah menderita bronkitis hingga dirawat di rumah sakit selama tiga malam. Saat muda, salah satu paru-parunya juga pernah diangkat.

    Paus asal Argentina ini belakangan juga dikabarkan mengalami nyeri lutut dan pinggul, serta peradangan pada usus besar. Pemimpin agama berusia 88 tahun itu juga sempat menjalani operasi hernia.

    Meski dalam kondisi kurang sehat, Paus juga menyempatkan diri untuk menerima kedatangan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, pada 7 Februari lalu.

    Dalam pertemuan itu, Megawati memberikan hadiah berupa lukisan karya Fransiskus Sigit Santoso berjudul ‘Siti Maryam’ yang menampilkan Bunda Maria berkebaya merah, kain jarik warna cokelat, dan berkerudung putih.