agama: Katolik

  • China Menjadi yang Terdepan dalam Bidang Komputasi Kuantum, Ini Dampaknya Bagi Dunia Internasional

    China Menjadi yang Terdepan dalam Bidang Komputasi Kuantum, Ini Dampaknya Bagi Dunia Internasional

    PIKIRAN RAKYAT – Hari Senin 3 Maret 2025, China mengumumkan meluncurkan prototipe komputer kuantum superkonduktor bernama Zuchongzhi 3.0. Sejumlah ilmuwan negeri Tirai Bambu turut ambil bagian merancangnya.

    Komputer kuantum yang bertenaga 105 quantum bit menorehkan catatan rekor. Keberhasilan ini menjadikan China menjadi yang terdepan dalam bidang komputasi kuantum.

    Zuchongzhi 3.0 lebih cepat empat kuadriliun kali dibandingkan superkomputer paling kuat di dunia. Para pengamat menyebutnya sebagai tolok ukur komputer kuantum di dunia.

    Sesuai namanya, komputer ini bekerja dengan memanfaatkan mekanika kuantum yang menjadi salah satu kajian di bidang fisika. Dengan menerapkannya, komputasi akan bekerja lebih efektif dan lebih efisien.

    Dampaknya Bagi Dunia Internasional

    Keberhasilan China meluncurkan komputer kuantum tercanggih di dunia menyedot perhatian Ikang. Ia adalah seorang Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan.

    Menurutnya, teknologi ini akan menjadikan China semakin kuat di peta politik dunia. “Teknologi itu kan power. Jadi China semakin kuat dan ditakuti di dunia internasional,” katanya.

    Ikang pun mengutarakan bahwa saat ini peperangan mengarah kepada adu teknologi canggih termasuk adu canggih AI atau kecerdasan buatan.

    “Sekarang perangnya bukan adu kuat senjata secara langsung. Yang menang di AI jadi pemenang. Superkomputer itu kan otaknya AI. Bisa menguasai negara lain,” ujarnya.

    “Dari AI bisa menguasai banyak bidang. Sebut saja dampaknya ke luar angkasa, ke ilmu pengetahuan baru, dan yang lainnya. Bahkan bisa saja membuat senjata desktruktif mengerikan untuk mengancam negara lain,” tambahnya.

    Ia memprediksikan bahwa negara-negara barat termasuk Amerika Serikat tak akan tinggal diam. Melainkan akan berupaya menyaingi teknologi superkomputer tersebut.

    “Patut ditunggu bagaimana respon negara Barat apalagi AS menyikapi kemajuan China itu. Apalagi rezim sekarang kan keras terhadap China. Mereka tak mungkin diam saja. Ini seperti perlombaan senjata AS dengan Rusia saat Perang Dingin lalu,” katanya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video penangkapan mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran, benarkah?

    Video penangkapan mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran, benarkah?

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X menarasikan penangkapan mahasiswa yang membakar foto Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subiantor dan Gibran Rakabuming Raka saat unjuk rasa.

    Pada Februari lalu, ribuan mahasiswa di Malang berdemo menolak efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan. Mereka mencoret dan membakar spanduk bergambar Prabowo-Gibran.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Mahasewa yang jadi dalang pembak4r foto Prabowo Gibran di tangkap”

    Namun, benarkah video mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran saat demo ditangkap?

    Unggahan yang menarasikan video mahasiswa pembakar foto Prabowo Gibran saat demo ditangkap. Faktanya, video tersebut merupakan penangkapan 13 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan buntut bentrokan sesama mahasiswa yang terjadi pada Kamis 5 Desember 2024. (X)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube Tribun News yang berjudul “13 MAHASISWA UNIKA SANTO THOMAS MEDAN Jadi Tersangka Buntut Tawuran Fakultas Teknik VS Pertanian” yang diunggah 9 Desember 2024.

    Dalam keterangannya, Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal menangkap 13 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan buntut bentrokan sesama mahasiswa yang terjadi pada Kamis 5 Desember lalu di Jalan Melati Raya, Kelurahan Sempakata, Medan Selayang.

    Sebanyak 13 orang mahasiswa terdiri dari laki-laki semua ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Saat pemaparan, mahasiswa itu tampak mengenakan baju tahanan berwarna kuning dan diborgol.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alami Dua Kali Gagal Napas, Vatikan Bongkar Keadaannya

    Alami Dua Kali Gagal Napas, Vatikan Bongkar Keadaannya

    PIKIRAN RAKYAT – Vatikan melaporkan bahwa Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, mengalami dua kali “insufisiensi pernapasan akut” pada Senin 3 Maret 2025. Insiden ini menjadi kemunduran bagi Paus berusia 88 tahun tersebut yang saat ini tengah berjuang melawan pneumonia ganda.

    Paus Fransiskus telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari 2025. Sebagai bagian dari upaya medis, dia kembali menerima “ventilasi mekanis non-invasif” untuk membantu pernapasannya.

    “Hari ini, Bapa Suci mengalami dua episode insufisiensi pernapasan akut, yang disebabkan oleh akumulasi lendir endobronkial yang signifikan,” kata pernyataan resmi dari Vatikan.

    Bronkospasme dan Prosedur Medis

    Selain mengalami gagal napas, Paus Fransiskus juga mengalami bronkospasme—kondisi serupa serangan asma—yang membuat saluran napasnya menyempit dan menyulitkan pernapasan. Akibatnya, tim medis melakukan dua kali bronkoskopi, yakni prosedur medis untuk memeriksa dan membersihkan saluran udara.

    Meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, prognosis Paus Fransiskus tetap “dijaga”, yang berarti ia masih belum sepenuhnya keluar dari kondisi kritis.

    Seorang pejabat Vatikan yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa tes darah Paus pada Senin 3 Maret 2025 tetap stabil. Menurut dokter yang merawatnya, kondisi ini dianggap sebagai respons normal tubuh dalam melawan infeksi.

    Harapan dan Perkembangan Terbaru

    Meskipun mengalami kemunduran, ada sedikit harapan terkait kondisi kesehatan Paus. Sebelumnya, ia mengalami bronkospasme pada Jumat 14 Februari 2025 dan telah menerima ventilasi. Namun, pada Minggu, ia hanya memerlukan oksigen dari tabung kecil yang ditempatkan di bawah hidungnya, menandakan sedikit perbaikan.

    Paus Fransiskus memang telah beberapa kali mengalami masalah kesehatan serius dalam dua tahun terakhir. Ia memiliki riwayat infeksi paru-paru karena pernah menderita radang selaput dada pada masa mudanya.

    Saat itu, sebagian paru-parunya harus diangkat, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.

    Pneumonia ganda yang kini dideritanya merupakan infeksi serius di kedua paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan dan memperparah jaringan parut yang ada, sehingga mempersulit pernapasan.

    Sejak masuk rumah sakit, Paus belum terlihat di hadapan publik. Ini merupakan ketidakhadiran terpanjangnya sejak ia diangkat sebagai pemimpin Gereja Katolik pada Maret 2013.

    Hingga saat ini, dokter belum memberikan kepastian mengenai berapa lama masa perawatan yang dibutuhkan Paus Fransiskus untuk pulih sepenuhnya.

    asyarakat Katolik dan dunia internasional terus memantau kondisi kesehatan Paus dengan penuh perhatian dan harapan, sembari mendoakan kesembuhannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Paus Fransiskus Alami 2 Kali Gagal Pernapasan Akut

    Paus Fransiskus Alami 2 Kali Gagal Pernapasan Akut

    Jakarta

    Vatikan menyampaikan kondisi terkini Paus Fransiskus. Paus disebut sempat mengalami dua kali serangan pernapasan akut.

    “Hari ini, Bapa Suci mengalami dua episode kegagalan pernapasan akut yang disebabkan oleh penumpukan lendir endobronkial yang signifikan dan bronkospasme,” tulis pernyataan Vatikan dikutip AFP, Selasa (4/3/2025).

    Vatikan menyampaikan kondisi medis tersebut membuat Paus Fransiskus memerlukan penggunaan alat ventilasi mekanis non-invasif.

    Diketahui, Paus Fransiskus masih berjuang dalam menghadapi sakit pneumonia yang dideritanya. Di tengah kondisi sakit, pemimpin gereja Katolik dunia itu sempat mengirimkan pesan kepada tiap orang yang telah mendoakannya.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3), Paus Fransiskus telah dirawat selama dua pekan di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari silam. Selama terbaring sakit, Paus Fransiskus melewatkan doa mingguan tradisional yang biasa dilakukan Vatikan tiap pekannya.

    Vatikan lalu merilis surat yang ditulis Paus Fransiskus. Dalam surat tersebut, Paus mengucapkan terima kasih atas dukungan doa masyarakat kepadanya.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa, Punya Misi Khusus Mendaki Carstensz, Meninggal Akibat Hipotermia – Halaman all

    Kisah Persahabatan Lilie dan Elsa, Punya Misi Khusus Mendaki Carstensz, Meninggal Akibat Hipotermia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono punya misi khusus dalam pendakian ke Gunung Carstensz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Keduanya ingin memasang plakat bertuliskan nama sahabat mereka, Hanafi Tanoto yang meninggal di Gunung Carstensz setahun lalu.

    Plakat tersebut bertuliskan ‘Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan.’

    Misi tersebut berhasil dilakukan dan keduanya telah mencapai puncak Gunung Carstensz.

    Namun, Lilie dan Elsa mengalami hipotermia saat turun dari puncak.

    Keduanya dinyatakan meninggal pada Sabtu (1/3/2025) dan jenazah telah dievakuasi menggunakan helikopter.

    Lilie dan Elsa merupakan sahabat sejak sekolah di SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) angkatan 1984.

    Dua wanita berusia 59 itu tergabung dalam komunitas pendaki lansia Kura-Kura Gunung (KKG).

    Meski tak lagi muda, mereka berulang kali melakukan pendakian bersama.

    Penasihat Ikatan Eks Alumni SMA Dempo, Muliawan Margadana, membenarkan Lilie dan Elsa ke Gunung Carstensz untuk mengenang sahabat semasa sekolah.

    Kepergian keduanya pun membawa duka mendalam bagi sahabat dan keluarga.

    ”Kami merasa kehilangan dengan kepergian dua sahabat kami itu. Harapannya, semangat persahabatan dan kebersamaan keduanya hingga ujung usia bisa kami teladani.”

    “Dan, semangat untuk terus berprestasi meski di usia tidak lagi muda selalu menginspirasi kami semua,” ujarnya, Minggu (2/3/2025).

    Pendakian Ditutup Sementara

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengatakan penghentian aktivitas pendakian dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi.

    “Untuk pendakian sementara dihentikan guna proses evakuasi yang sebelumnya dilakukan oleh tim,” paparnya, Senin (3/3/2025), dikutip dari TribunPapua.com.

    Diharapkan pihak pengelola mengevaluasi prosedur keamanan pendakian agar kejadian serupa tak terulang.

    Tim Basarnas sempat mengevakuasi 13 pendaki dalam keadaan selamat.

    Seluruh pendaki yang selamat telah tiba di basecamp termasuk Fiersa Besari yang ikut dalam pendakian.

    Identitas 8 pendaki yang selamat yakni Indira Alaika, Furky Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, 2 warga negara asing (WNA) asal Turki, satu WNA asal Rusia serta Fiersa Besari.

    Sedangkan 5 pemandu yang selamat bernama Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga dan Ruslan.

    Lilie Wijayanti merupakan warga Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Ia aktif mendaki sejak sekolah di SMA Katolik Santo Albertus Malang, Jawa Timur.

    Setelah menikah dan memiliki anak, Lilie kembali melanjutkan hobinya mendaki sejumlah gunung.

    Wanita 59 tahun itu aktif di Instagram @mamakpendaki dengan 27 ribu pengikut.

    Suami Lilie, Frigard Harjono, mengatakan istrinya merupakan sosok yang memiliki tekad kuat.

    “Istilahnya kalau kata dia itu berapa pun nilainya begitu akan dia perjuangkan. Dan, saya pun belajar dari dia dalam hal seperti ini, karena saya bukan tipe yang begitu banget,” tuturnya.

    Lilie meninggalkan suami dan dua orang anak yang tinggal di luar negeri.

    “Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga selamat evakuasinya, karena kalau selamat dalam hal hidup sebagai manusia sudah enggak, walau tak menutup kemungkinan kuasa Tuhan,” imbuhnya.

    Sebelum mendaki, Lilie sempat melakukan latihan fisik di Citatah, Bandung Barat selama setahun.

    “Saya lihatnya latihannya oke dan peralatannya juga sudah oke hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, ya saya katakan silakan,” ucapnya.

    Menurutnya, pendakian ke Gunung Cartenz salah satu impian terbesar Lilie sehingga Frigard memberikan izin.

    “Dia memang sebelumnya sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jenazah Pendaki Bandung yang Tewas di Carstensz Diperkirakan Tiba Malam, Suami Jemput ke Jakarta

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (Kompas.com/Robertus Yewen) (TribunJabar.id/Nazmi)

  • Pekerja Kena PHK Sebelum Lebaran Dapat THR atau Tidak? Ini Penjelasannya

    Pekerja Kena PHK Sebelum Lebaran Dapat THR atau Tidak? Ini Penjelasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Tunjangan hari raya atau THR 2025 bagi pekerja swasta diberikan paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025. Lantas, siapa saja yang berhak menerima THR 2025?

    Merujuk Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.6/2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR Keagamaan diartikan sebagai pendapatan non-upah yang wajib dibayar oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya jelang hari raya keagamaan.

    Hari raya keagamaan yang dimaksud yakni Idulfitri bagi pekerja beragama Islam, Natal bagi yang beragama Kristen dan Katolik, Nyepi bagi beragama Hindu, Waisak bagi beragama Budha, dan Imlek bagi pekerja beragama Konghucu.

    Dalam Pasal 2 ayat (1) beleid itu, pemerintah mewajibkan pengusaha memberikan THR bagi pekerja yang telah bekerja selama 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

    Adapun, pekerja yang dapat menerima THR adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha, berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

    “THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan PKWTT atau PKWT,” bunyi pasal 2 ayat (2) Permenaker No.6/2016, dikutip Senin (3/3/2025).

    THR diberikan sekali dalam satu tahun sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja. Jika dalam satu tahun hari raya keagamaan terjadi lebih dari satu kali, maka THR diberikan sesuai dengan pelaksanaan hari raya keagamaan.

    Lebih lanjut, pasal 5 ayat (3) menuturkan bahwa THR keagamaan dibayar sesuai dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja, kecuali ditentukan lain sesuai dengan kesepakatan pengusaha dan pekerja yang dituangkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

    Lantas, bagaimana dengan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)? Melalui Pasal 7 ayat (1) beleid ini, pemerintah menyebut bahwa pekerja yang mengalami PHK terhitung sejak 30 hari sebelum hari raya keagamaan berhak atas THR.

    “THR Keagamaan berlaku untuk tahun berjalan pada saat terjadinya PHK oleh pengusaha,” bunyi Pasal 7 ayat (2).

    Kendati begitu, ketentuan ini tidak berlaku bagi pekerja PKWT yang berakhir sebelum hari raya keagamaan. “Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT, yang berakhir sebelum hari raya keagamaan,” bunyi Pasal 7 ayat (3).

    Sementara itu, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, berhak atas THR Keagamaan pada perusahaan yang baru. Kebijakan ini berlaku jika perusahaan lama pekerja yang bersangkutan belum mendapat THR Keagamaan.

  • Sosok Elsa Laksono Sahabat Lilie, Pendaki Wanita Meninggal di Gunung Cartenz, Tinggal di Klinik Gigi

    Sosok Elsa Laksono Sahabat Lilie, Pendaki Wanita Meninggal di Gunung Cartenz, Tinggal di Klinik Gigi

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Elsa Laksono, pendaki wanita yang meninggal di Gunung Cartenz.

    Mendiang Elsa Laksono ternyata memiliki klinik gigi di Jakarta.

    Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat turun dari puncak.

    Jenazah Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sedangkan Lilie dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah keduanya telah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Timika menggunakan Lion Air.

    Kedua korban merupakan lulusan SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) tahun 1984.

    Persahabatan keduanya berlanjut dengan bergabung ke Komunitas Pendaki Lansia Kura-Kura Gunung (KKG).

    Elsa Laksono tinggal di sebuah ruko di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

    Ruko tersebut dijadikan klinik gigi dengan nama Radiant Dental Care.

    Salah satu karyawan, Yanto, menjelaskan Elsa dan suaminya, drg. Andi Mulia Halim sehari-hari tidur di ruko.

    “Ini klinik. Rumah Ibu (Elsa) di sini. Tempat kerjanya di sini,” bebernya, Senin.

    Para karyawan menutup klinik dan bersiap menyambut kedatangan jenazah Elsa Laksono.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, menjelaskan kedua korban termasuk bagian tim pendakian yang terdiri dari 10 orang.

    Mereka terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.

    Para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrollean pada Jumat (28/2/2025).

    EVAKUASI JENAZAH – Jenazah Lilie Wijayanti Poegiono, perempuan pendaki puncak Gunung Cartenz Pyramid akhirnya dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (3/3/2025) dan foto peti jenazah korban pendaki Puncak Gunung Cartenz Pyramid bernama, Elsa Laksono di RSUD Mimika, Minggu (2/3/2025). (Tribun Papua/Istimewa/Marsel)

    Seluruh pendaki dapat mencapai puncak dan mulai mengalami gejala hipotermia saat turun.

    Pendaki bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian untuk meminta bantuan ada rekannya yang terkena hipotermia.

    Guide bernama Yustinus Sondegau langsung melakukan upaya bantuan sambil membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Kedua jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dimandikan. 

    Kini, jenazah kedua sahabat itu telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 10.45 WIT. 

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menerangkan jenazah telah tiba di Jakarta.

    “Benar, kedua jenazah, baik Lilie dan Elsa, telah diterbangkan ke Jakarta. Usai dimandikan dan disemayamkan sebentar, lalu dikirimkan menggunakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta,” tukasnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    Sosok Elsa Laksono, Pendaki Wanita yang Meninggal di Gunung Cartenz, Punya Klinik Gigi di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat turun dari puncak.

    Jenazah Elsa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sedangkan Lilie dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah keduanya telah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Timika menggunakan Lion Air.

    Kedua korban merupakan lulusan SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) tahun 1984.

    Persahabatan keduanya berlanjut dengan bergabung ke Komunitas Pendaki Lansia Kura-Kura Gunung (KKG). 

    Elsa Laksono tinggal di sebuah ruko di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

    Ruko tersebut dijadikan klinik gigi dengan nama Radiant Dental Care.

    Salah satu karyawan, Yanto, menjelaskan Elsa dan suaminya, drg. Andi Mulia Halim sehari-hari tidur di ruko.

    “Ini klinik. Rumah Ibu (Elsa) di sini. Tempat kerjanya di sini,” bebernya, Senin.

    Para karyawan menutup klinik dan bersiap menyambut kedatangan jenazah Elsa Laksono.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, menjelaskan kedua korban termasuk bagian tim pendakian yang terdiri dari 10 orang.

    Mereka terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.

    Para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrollean pada Jumat (28/2/2025).

    Seluruh pendaki dapat mencapai puncak dan mulai mengalami gejala hipotermia saat turun.

    Pendaki bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian untuk meminta bantuan ada rekannya yang terkena hipotermia.

    Guide bernama Yustinus Sondegau langsung melakukan upaya bantuan sambil membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Kedua jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dimandikan. 

    Kini, jenazah kedua sahabat itu telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 10.45 WIT. 

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menerangkan jenazah telah tiba di Jakarta.

    “Benar, kedua jenazah, baik Lilie dan Elsa, telah diterbangkan ke Jakarta. Usai dimandikan dan disemayamkan sebentar, lalu dikirimkan menggunakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPapua.com dengan judul BREAKING NEWS: Jenazah Pendaki Puncak Cartenz Pyramid Papua, Lilie Wijayanti Dievakuasi ke Timika

    (Tribunnews.com/Mohay/Ibriza) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (Kompas.com/Robertus Yewen)

  • Paus Fransiskus Tulis Surat dari Rumah Sakit, Sampaikan Pesan Perdamaian Dunia – Halaman all

    Paus Fransiskus Tulis Surat dari Rumah Sakit, Sampaikan Pesan Perdamaian Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus masih berjuang melawan pneumonia yang dideritanya.

    Meski dalam kondisi sakit, pemimpin Gereja Katolik Dunia itu tetap menyampaikan pesan kepada umat yang telah mendoakannya.

    Vatikan menyampaikan surat yang ditulis oleh Paus dari rumah sakit.

    Dalam surat tersebut, Paus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada umat beriman yang selalu mendukungnya dalam kondisinya saat ini.

    “Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda, dan pada saat ini, saya merasa seolah-olah saya ‘didukung’ dan didukung oleh semua umat Tuhan. Terima kasih semuanya!” tulis Paus, dikutip dari Vatican News.

    Tidak hanya melalui surat yang ia tulis, melalui akun X, ia juga menuliskan pesan terima kasih kepada seluruh umat yang mendoakannya.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan dari hati banyak umat beriman di berbagai belahan dunia: Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda dan, pada saat ini, saya merasa ‘didukung’ dan dikuatkan oleh semua Umat Tuhan. Terima kasih kepada semua!” tulisnya.

    Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga menyerukan umatnya untuk terus berdoa demi perdamaian dunia. 

    Ia menyebutkan bahwa dari tempatnya saat ini, perang tampak semakin tidak masuk akal. 

    “Saya berdoa terutama untuk perdamaian. Dari sini, perang tampak semakin tidak masuk akal,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Ia meminta umat Katolik di seluruh dunia untuk mendoakan negara-negara yang tengah dilanda konflik, seperti Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Kivu.

    “Mari kita berdoa untuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Kivu yang menjadi martir,” tambahnya.

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma sejak 14 Februari lalu.

    Ia dirawat setelah didiagnosis menderita infeksi saluran pernapasan dan pneumonia di kedua paru-parunya.

    Vatikan mengumumkan bahwa pada Minggu (2/3/2025) pagi, Paus beristirahat dengan baik sepanjang malam.

    Kondisi Paus juga telah stabil karena saat ini tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, hanya terapi oksigen aliran tinggi dan tidak mengalami demam.

    Sebelumnya, pada hari Jumat (28/2/2025), Paus mengalami kejadian yang menyerupai serangan asma yang menyebabkan beliau mengalami kesulitan bernapas.

    Paus lebih rentan terhadap infeksi paru-paru karena saat muda ia pernah mengalami radang selaput dada.

    Ia harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di Argentina ketika masih menjalani pelatihan untuk menjadi pendeta.

    Doa untuk kesembuhan Paus terus dilakukan di Basilika Santo Petrus serta di berbagai kota di Italia dan seluruh dunia. 

    Sebelum dirawat di rumah sakit, Paus memiliki jadwal yang padat.

    Terutama dalam rangka menyambut Tahun Yubileum Katolik yang menjadi agenda penting bagi umat Katolik di seluruh dunia.

    Meskipun tengah berjuang melawan penyakitnya, Paus Fransiskus tetap menunjukkan keteguhan hati dan kepeduliannya terhadap perdamaian dunia.

    Umat Katolik di seluruh dunia pun terus memberikan dukungan dan doa bagi kesembuhannya.

    Semua berharap agar ia segera pulih dan dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Ada Wisata Kuliner Ramadan di Manado, Sajikan Beragam Menu Favorit

    Ada Wisata Kuliner Ramadan di Manado, Sajikan Beragam Menu Favorit

    Liputan6.com, Manado – Menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah, pihak pengelola Kawasan Megamas Manado menggelar Wisata Kuliner Ramadan. Beragam menu favorit tersaji di area lapangan parkir Megamall, Kawasan Megamas, Kota Manado, Sulut tersebut.

    “Wisata Kuliner Ramadan ini merupakan program memasuki Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah,” ungkap Management Kawasan Megamas Manado Amelia Tungka saat pembukaan kegiatan pada, Jumat (28/2/2025).

    Dia menyambut baik kehadiran para UMKM dan sponsor yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Diharapkan tenan UMKM mendapat berkah di Bulan Suci Ramadan.

    Wisata Kuliner Ramadan yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 28 Maret ini, terdapat sedikitnya 33 tenan yang menyajikan beragam kuliner dari berbagai daerah di Indonesia.

    Mulai dari Masakan Padang, Masakan Lamongan, pempek, es pisang ijo, rawon, kue basah, brownis dan es teller. Ada juga mie ayam, sate ayam Madura, siomay, batagor hingga Bakso Bandung.

    Sejumlah UMKM binaan Bank Indonesia ambil bagian dalam event itu, antara lain Kuliner Nusantara, Daenggu, ZR King, RM Tanjung Jaya, Kedai mercon Puri, Dia Snacking dan Smoothies.

    Menariknya, Wisata Kuliner Ramadan ini tidak hanya menjadi “milik” umat Islam yang akan berbuka puasa. Event ini disebut berbagai kalangan dari latar belakang agama dan keyakinan yang berbeda.

    “Saya sementara pesan ayam lalapan, untuk dibawa pulang ke rumah,” ujar Joudy Mandagi, salah satu warga Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

    Joudy Mandagi, penganut agama Katolik ini, sebelumnya telah menikmati menu bakso Bandung yang khas.

    Warga lainnya, Julkifli Madina mengatakan, setiap tahunnya dia sering berbuka puasa bersama di Kawasan Megamas Manado. Selain lokasinya yang nyaman, juga dilengkapi dengan musala, beragam menu favorit juga tersedia di sana.

    “Saya tadi menikmati Sate Ayam Madura. Rasanya memang gurih,” ujar Julkifly.

     

    Aksi Kocak Pak Bhabin Nyanyi dan Joget Bareng Mbah-mbah di Posyandu Lansia