agama: Katolik

  • Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Pelecehan Pastor

    Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Pelecehan Pastor

    GELORA.CO – Hampir 4.400 orang di Italia dilaporkan menjadi korban pelecehan oleh pastor Katolik sejak tahun 2020, menurut data yang dirilis oleh sekelompok korban pada Jumat (24/10/2025). Temuan tersebut menambah tekanan bagi para uskup untuk menghadapi maraknya kasus pelecehan seksual yang telah membayangi gereja Katolik sebagai salah satu institusi keagamaan terbesar di dunia.

    Melansir Reuters, perkiraan jumlah korban tersebut berasal dari penghitungan tidak resmi Rete l’Abuso, sebuah kelompok korban pelecehan gereja terbesar di Italia. Pendiri organisasi tersebut, Francesco Zanardi, menjelaskan bahwa angka itu disusun berdasarkan laporan para korban, sumber peradilan, serta pemberitaan media.

    Rete l’Abuso tidak mengatakan berapa lama kasus-kasus pelecehan yang dituduhkan itu terjadi. Konferensi Uskup Italia (CEI), yang dikritik oleh komisi perlindungan anak Vatikan minggu lalu, tidak memberikan komentar mengenai temuan tersebut, kata seorang juru bicara.

    Selama beberapa dekade, gereja Katolik di seluruh dunia diguncang oleh skandal pelecehan seksual yang melibatkan pastor pedofilia serta upaya sistematis untuk menutupinya. Namun di Italia, para pemimpin gereja lokal dinilai masih kurang transparan dalam menghadapi persoalan tersebut.

    Paus Leo yang baru saja menjabat sejak tahun 2025, mengambil langkah awal dengan bertemu para penyintas pelecehan seksual oleh imam untuk pertama kalinya minggu ini.

    Ia menyerukan kepada para uskup agar tidak lagi menyembunyikan tuduhan pelanggaran. Sebelumnya, mendiang Paus Fransiskus juga menjadikan penanganan kasus pelecehan seksual sebagai salah satu prioritas utama selama 12 tahun masa kepemimpinannya, meski hasilnya dinilai masih beragam.

    Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 16 Oktober, komisi perlindungan anak Vatikan mengatakan hanya 81 dari 226 keuskupan di Italia yang menanggapi kuesioner tentang praktik perlindungan yang telah disusunnya.

    Rete l’Abuso mengatakan telah mendokumentasikan 1.250 kasus dugaan pelecehan – beberapa di antaranya melibatkan banyak korban termasuk 1.106 kasus yang diduga dilakukan oleh pendeta, sedangkan sisanya diduga dilakukan oleh biarawati, guru agama, relawan awam, pendidik, dan anggota pramuka.

    Laporan tersebut menyebutkan 4.451 korban selamat berusia di bawah 18 tahun, dan jumlah yang hampir sama besarnya 4.108 adalah laki-laki, kata Rete l’Abuso, seraya menambahkan bahwa lima biarawati, 156 orang dewasa rentan, dan 11 penyandang disabilitas juga termasuk di antara para korban.

    Menurut asosiasi tersebut, dari 1.106 pastor yang diduga predator, hanya 76 yang diadili di gereja, dengan 17 orang diskors sementara, tujuh orang dipindahkan ke paroki lain, dan 18 orang dicopot atau mengundurkan diri dari jabatan pastor. Lima orang meninggal karena bunuh diri, tambahnya.

  • Puluhan Pendeta Ditahan, China Berantas Gereja Tak Terdaftar

    Puluhan Pendeta Ditahan, China Berantas Gereja Tak Terdaftar

    Beijing

    Umat Kristen dari gereja-gereja rumah di China kembali menghadapi penindakan, menunjukkan semakin berkurangnya toleransi Presiden Xi Jinping terhadap kebebasan beragama.

    Hukum di China mewajibkan umat Kristen hanya beribadah di gereja yang terafiliasi dengan lembaga agama yang dikendalikan Partai Komunis.

    Sampai saat ini, hanya dua kelompok Kristen yang diakui secara resmi di China: Asosiasi Katolik Patriotik dan Gerakan Protestan Tiga Diri.

    Awal bulan ini, sekitar 30 pendeta dan anggota Zion Protestant Church, salah satu gereja Kristen tidak resmi terbesar di China, ditangkap di setidaknya tujuh provinsi, termasuk pendirinya, Jin ‘Ezra’ Mingri.

    “Beberapa petugas merusak kunci dan pintu, sementara yang lain memutus aliran listrik dan menyamar sebagai teknisi — mengetuk pintu sebelum masuk,” kata Bob Fu, seorang pendeta China yang mendirikan organisasi berbasis AS, ChinaAid, yang memantau kasus penganiayaan umat Kristen di China.

    Sebagian besar yang ditangkap menghadapi tuduhan ‘menyebarkan konten keagamaan secara ilegal secara online’, setelah gereja ini beralih ke layanan daring pada 2018 dan kini memiliki setidaknya 10.000 jemaat di 40 kota.

    Pengetatan terhadap umat Kristen

    Dalam unggahan di X, Komisaris Jerman untuk Kebebasan Beragama, Thomas Rachel, mengecam “pelanggaran kebebasan beragama” dan menyerukan pembebasan semua anggota gereja.

    “Penindakan ini menunjukkan bagaimana Partai Komunis China menentang umat Kristen yang menolak campur tangan Partai dalam iman mereka dan memilih beribadah di gereja rumah yang tidak terdaftar,” ujar Rubio, merujuk pada Partai Komunis China.

    Kementerian Luar Negeri China menolak kritik tersebut, menyatakan Beijing mengatur urusan agama sesuai hukum dan melindungi kebebasan beragama serta kegiatan keagamaan normal.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak seharusnya mencampuri urusan dalam negeri China, menurut laporan kantor berita Jerman dpa.

    Fu dari ChinaAid mengatakan kepada DW bahwa 23 anggota Zion Church masih ditahan, meski delapan di antaranya diizinkan bertemu pengacara, sebuah langkah langka yang dilakukan Beijing “di bawah tekanan internasional yang besar.”

    “Partai Komunis memang membuat konsesi kali ini,” kata Fu. “Karena mereka dianggap tahanan politik, mengizinkan mereka bertemu pengacara selama penyelidikan kriminal sebelumnya tidak pernah terpikirkan.”

    Umat Kristen di bawah cengkeraman Xi Jinping

    China menjadi rumah bagi gereja yang paling banyak mengalami penganiayaan di dunia, dengan kebebasan beragama yang semakin menurun di bawah pemerintahan Xi sejak 2012, menurut kelompok nirlaba Global Christian Relief.

    Selama dekade terakhir, Xi menekankan “Sinisasi” agama, memperketat kontrol ideologis atas kelompok keagamaan, serta memerintahkan pembongkaran gereja dan salib.

    Mirro Ren, seorang Kristen China yang kini tinggal di AS, mengatakan ia melihat peningkatan razia polisi terhadap gereja rumah yang tidak terdaftar.

    “Saya telah melihat banyak jemaat gereja ditangkap satu per satu dalam beberapa tahun terakhir, tapi tidak pernah sebesar ini,” kata Ren. “Rasanya berbeda kali ini.”

    Ren adalah mantan anggota Early Rain Covenant Church di Chengdu, China barat daya, yang pendetanya ditangkap pada 2018 dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Menurut Ren, sistem registrasi gereja adalah alat politik untuk memberi otoritas kontrol lebih besar atas keyakinan masyarakat.

    “Pemerintah ingin mengendalikan pikiranmu, itu sudah melewati batas iman,” ujar Ren.

    Fu juga menambahkan, penganiayaan terjadi karena pemerintah menganggap ibadah dan pertemuan gereja rumah yang tidak terdaftar sebagai “ancaman politik dan ideologis.”

    “(Xi) ingin seperti Tuhan, jika kamu tidak menghormati, menyembah, dan sepenuhnya mematuhinya, kamu dianggap hadir yang tidak bisa ditoleransi di masyarakat,” katanya.

    Keteguhan di tengah tekanan

    Menurut data resmi China yang dikutip Pew Research, hanya 2% penduduk China, atau sekitar 29–44 juta orang, tercatat beragama Kristen. Meski angka ini kemungkinan tidak termasuk jemaat gereja rumah.

    Banyak akademisi memperkirakan ada ratusan juta umat Kristen di China, termasuk anggota gereja tidak terdaftar di semua provinsi.

    Fu mengatakan, meski penangkapan massal pendeta dan pemimpin gereja memicu ketakutan, kehidupan di bawah pengawasan panjang telah membuat banyak jemaat siap mental menghadapi kemungkinan terburuk.

    “Kebanyakan percaya ini bisa terjadi cepat atau lambat … bahkan rencana suksesi dalam kepemimpinan gereja sudah disiapkan,” kata Fu.

    Meski begitu, mereka tetap optimistis, termasuk Pastor Jin, pendiri Zion Church. Menurut Fu, Jin meyakini bahwa “jika ia masuk penjara, itu justru akan membuat gereja-gereja di China lebih kuat dan berkembang.”

    Meskipun hampir semua pemimpin gereja ditangkap dalam gelombang ini, Fu mengamati bahwa pertemuan dan ibadah tetap berlangsung seperti biasa.

    “Saya percaya sejarah akan membuktikan bahwa penindasan terhadap Kristen tetap gagal,” ujarnya.

    Artikel ini pertama kali ditulis dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Fika Ramadhani

    Editor: Prihardani Purba

    (nvc/nvc)

  • Ribuan Unjuk Rasa di Amerika Serikat Menentang Donald Trump

    Ribuan Unjuk Rasa di Amerika Serikat Menentang Donald Trump

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dari beberapa belahan dunia selama 24 jam terakhir.

    Laporan utama dalam edisi Senin, 20 Oktober 2025 kami hadirkan dari Amerika Serikat.

    Ribuan unjuk rasa menentang Trump

    Lebih dari 2.600 unjuk rasa “No Kings” digelar di sejumlah kota-kota besar untuk menentang Presiden Donald Trump dianggap warga sudah melakukan tindakan anti demokrasi.

    Aksi ini merupakan kelanjutan dari protes “No Kings” pertama pada bulan Juni, mencerminkan rasa frustrasi warga atas perilaku pemerintahan Trump.

    Tindakan yang mereka kecam antara lain tindakan hukum yang dijatuhkan kepada mereka yang dianggap musuh-musuh politik, penggerebekan mengatasnamakan imigrasi nasional, serta pengiriman pasukan federal ke sejumlah kota.

    Para peserta berunjuk rasa di beberapa tempat dengan membawa tulisan seperti “Tidak ada yang lebih patriotik daripada protes” atau “Lawan fasisme.”

    Serangan udara Israel

    Militer Israel melancarkan serangan udara di Gaza dan menuduh Hamas melakukan serangan “pelanggaran gencatan senjata yang berani.”

    Pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemarin mengatakan Hamas menyerang pasukan Israel di Gaza, termasuk dengan serangan granat berpeluncur roket dan serangan penembak jitu terhadap tentara Israel.

    “Sebelumnya hari ini, teroris menembakkan rudal anti-tank dan menembak pasukan IDF, yang beroperasi untuk menghancurkan infrastruktur teror di wilayah Rafah sesuai dengan ketentuan perjanjian,” bunyi pernyataan IDF di X.

    “Ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata, dan IDF akan merespons dengan kekuatan.”

    Museum Louvre di Paris dibobol pencuri

    Pencuri membobol Museum Louvre di Paris, mencuri perhiasan dengan “nilai sejarah yang tak ternilai.”

    Le Parisien melaporkan para pencuri masuk melalui sisi yang menghadap Sungai Seine, tempat konstruksi sedang berlangsung.

    Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan perampok dilaporkan menggunakan sepeda motor, tiba sekitar pukul 09.30 waktu setempat kemarin, kemudian menggunakan lift keranjang untuk mencapai jendela dan membobolnya dengan pemotong cakram.

    Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati mengatakan perampokan itu hanya berlangsung selama empat menit.

    Kanonisasi Santo pertama Papua Nugini

    Paus Leo XIV telah mengkanonisasi Petrus ToRot, seorang pria Papua Nugini yang dibunuh di penjara pada tahun 1945 karena memperjuangkan pernikahan monogami di masa poligami masih dipraktikkan.

    Ia adalah santo pertama dari Papua Nugini dan dipilih oleh Paus Fransiskus, yang menyetujui kanonisasi tersebut sebelum ia wafat.

    Warga Papua Nugini mengatakan mereka senang memiliki santo pertama dari negara mereka dan banyak yang datang untuk menyaksikan upacara tersebut.

    Giorgio Licini, seorang pastor senior yang berbasis di Port Moresby, mengatakan penobatan ToRot sebagai santo menjadi momen penting bagi negara tersebut, yang baru mengenal Katolik kurang dari 150 tahun yang lalu.

    Tonton juga video “Donald Trump: Saya Bukan Raja” di sini:

  • Proyek Galian di TB Simatupang Rampung, Seluruh Jalur Bisa Dilewati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Proyek Galian di TB Simatupang Rampung, Seluruh Jalur Bisa Dilewati Megapolitan 19 Oktober 2025

    Proyek Galian di TB Simatupang Rampung, Seluruh Jalur Bisa Dilewati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Jakarta (Paljaya) memastikan pekerjaan galian pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, telah rampung sepenuhnya.
    Direktur Utama Perumda Paljaya Untung Suryadi mengatakan, pekerjaan di titik
    manhole
    MH-7, tepatnya depan SPBU Pertamina, telah selesai dikerjakan.
    Seluruh lajur di sisi selatan Jalan TB Simatupang kini sudah bisa digunakan kembali.
    “Kini, seluruh pekerjaan di lajur jalan kawasan TB Simatupang sisi selatan telah selesai dikerjakan,” ujar Untung saat dihubungi, Minggu (19/10/2025).
    Proyek tersebut bahkan rampung lebih cepat dari target semula yang dijadwalkan selesai pada 25 Oktober 2025.
    Sebelumnya, pekerjaan di titik
    manhole
    MH-4 (depan Cibis Park) juga telah tuntas pada 7 Oktober 2025.
    Dengan selesainya dua titik utama tersebut, Untung memastikan pagar proyek telah dibuka sejak 18 Oktober dan badan jalan kini bisa kembali digunakan masyarakat secara normal.
    “Sisi utara masih berprogres tapi di area
    private
    (masuk ke Wisma Raharja) dan trotoar jadi tidak menimbulkan kemacetan,” lanjut dia.
    Untung menegaskan, Paljaya berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur air limbah domestik hingga Juni 2026 secara efektif, efisien, dan berorientasi pada manfaat publik
    Pembangunan SPALD-T dilakukan untuk mengalirkan limbah rumah tangga, perkantoran, dan fasilitas umum ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) agar diolah sebelum dibuang ke lingkungan.
    Proyek ini menggunakan teknologi Micro Tunnel Boring Machine (MTBM), metode pengeboran bawah tanah hingga 14 meter tanpa galian terbuka sehingga minim gangguan terhadap jalan maupun utilitas lain.
    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan proyek galian di Jalan TB Simatupang selesai pada akhir Oktober 2025.
    “Dan saya juga sudah merapatkan secara khusus, baik itu PAM Jaya Paljaya, kemudian sumber daya air, Bina Marga, semuanya saya minta paling lama akhir Oktober sudah selesai semua,” ucap Pramono Anung di Gereja Katolik Kalvari, Paroki Lubang Buaya, Minggu (14/9/2025).
    Pramono sempat mengakui, Jalan TB Simatupang kini menjadi salah satu titik macet terparah di Jakarta.
    Kondisi ini dipicu proyek rekonstruksi yang tengah digarap Pemprov Jakarta serta Proyek Strategis Nasional (PSN) milik pemerintah pusat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atasi Jenuh, Terpuruk dan Kesepian, KTLH Katolik Malang Berlatih Menulis

    Atasi Jenuh, Terpuruk dan Kesepian, KTLH Katolik Malang Berlatih Menulis

    Malang (beritajatim.com)- Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi (KLTH) melakukan pelatihan menulis sebagai upaya untuk menghindari keterpurukan dan menikmati kebebasan dalam menjalani kehidupan, Sabtu (18/10/2025) di Jalan Plongkowati, Kota Malang.

    Dr. Agustinus Indradi, M.Pd KaHumas UKWK Malang mengatakan, tujuan Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi (KLTH) adalah kumpulan bapak bapak dan ibu -ibu yang bertujuan sosial dan solidaritas di usia senja setelah banyak mengabdi dalam segi kehidupan atau bekerja.

    “Masa tua sering kali dipandang sebagai fase kemunduran. Tubuh melemah, tenaga berkurang, kesehatan menurun, bahkan ruang sosial semakin menyempit,” ujar Agustinus, Minggu (19/10/2025).

    Apabila manusia menerima usia tua dengan pasrah tanpa usaha untuk mengisi hidup secara bermakna. Sebaliknya, banyak komunitas membuktikan bahwa usia lanjut justru dapat menjadi masa keemasan—bukan sekadar menunggu, tetapi menjemput hari dengan semangat.

    Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi, sebuah wadah lansia Katolik yang memilih untuk hidup tangguh, semangat, berkarya, berguna, dan bahagia di masa senja.

    Usia tua bukan akhir, melainkan babak baru untuk tangguh tidak menyerah pada keterbatasan fisik, sementara menjadi hepi berarti tetap mampu menemukan sukacita dalam kesederhanaan hidup.

    Kebahagiaan bukanlah hasil dari keadaan luar semata, melainkan cara seseorang memaknai hidupnya dengan memberikan ruang bagi anggotanya untuk terus memberi makna, bukan sekadar mengisi waktu luang.

    KLTH mengisi hari-hari anggotanya dengan aktivitas positif seperti berdoa sebagai umat Katolik, doa menjadi sumber kekuatan spiritual dan pentingnya dimensi transendensi sebagai sumber makna hidup.

    “doa bersama memperkuat iman sekaligus meneguhkan bahwa mereka tetap dikasihi Allah meski usia menua,” tegasnya.

    Kegiatan KLTH seperti Line dance adalah Aktivitas fisik ringan seperti line dance tidak hanya menjaga kesehatan jasmani, tetapi juga merangsang koordinasi otak dan melatih memori. Menurut WHO (2020), aktivitas fisik teratur dapat mencegah penyakit degeneratif dan menjaga kesehatan mental lansia.

    Ziarah rohani Perjalanan ke tempat-tempat suci bukan sekadar wisata, tetapi juga bentuk kontemplasi. Ziarah menjadi ruang batin untuk merefleksikan perjalanan hidup dan memperkuat solidaritas iman.

    Bakti sosial menjadi berkat bagi sesama karena dengan Kebahagiaan sejati adalah melayani orang lain dengan bakti sosial para lansia membuktikan bahwa mereka masih mampu berbagi tenaga, waktu, dan kasih.

    Anggotanya berasal dari latar belakang beragam profesi yang berbeda, watak yang tidak sama, pengalaman hidup yang penuh warna. Perbedaan bisa memicu gesekan, tetapi di sisi lain bisa menjadi kekayaan.

    Solidaritas sosial—rasa memiliki dan kesediaan untuk saling menopang dalam KLTH, rasa guyub dan semangat kekeluargaan menjadi perekat yang melampaui perbedaan.

    Di sinilah nilai iman Katolik menemukan relevansinya. Yesus sendiri berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jika kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh 15:14).

    “Persahabatan yang dilandasi kasih Kristiani itulah yang menjadi dasar persaudaraan dalam KLTH, ” ungkapnya.

    Konsep successful agung, yakni penuaan yang sehat, aktif, dan produktif. Tiga unsur utamanya: bebas dari penyakit, tetap terlibat secara sosial, dan menjaga fungsi kognitif. KLTH menjalankan ketiga unsur ini dalam aktivitasnya.

    Erik Erikson (1963) dalam teori perkembangan psikososialnya menyebut bahwa tahap terakhir kehidupan manusia adalah integritas melawan keputusasaan. Lansia yang mampu menerima hidupnya dengan penuh syukur akan mencapai integritas, bukan keputusasaan. KLTH menjadi ruang untuk mencapai integritas itu.

    WHO (2015) mendorong konsep healthy agung yang menekankan kemampuan lansia untuk tetap mandiri, berkontribusi, dan menikmati kualitas hidup. KLTH menjadi praktik nyata dari visi WHO ini di tingkat komunitas basis gereja.

    KLTH tidak hanya berdampak pada anggotanya, tetapi juga pada lingkungan sosial yang lebih luas. Mereka menjadi teladan bahwa usia tua tetap bisa penuh makna. Bagi generasi muda, komunitas ini adalah inspirasi: bahwa masa depan tidak harus menakutkan, karena ada cara untuk tetap tangguh dan bahagia.

    Komunitas sebagai ruang dialogis di mana manusia menemukan identitas dan kebebasan ada ruang dialog antarlansia, sekaligus dialog dengan generasi lebih muda, dengan Gereja, bahkan dengan masyarakat luas.

    Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi bukan sekadar perkumpulan lansia Katolik. Ia adalah simbol bahwa usia senja bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari babak baru babak syukur, persaudaraan, dan kesaksian. Dengan doa, gerak tubuh, karya sosial, dan ziarah, para lansia menemukan kembali makna hidup yang utuh. Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan tidak ditentukan usia, tetapi oleh hati yang mau terus mencinta, berbagi, dan bergembira.

    KLTH bisa mendokumentasikan perjalanan hidupnya menggunakan ketrampilan berbahasa ada empat hal antara lain membaca menulis berbicara dan menyimak.

    “Ini sebagai sarana membantu orang lain bertemu dengan Tuhan,” ucapnya

    Berbahasa yang aktif itu membaca dan menulis maksudnya membaca dan menyimak ini semua itu bisa menjadi sarana untuk membantu orang lain berjumpa dengan Tuhan .

    Sementara itu, Dr. Tengsoe Thahjono, M.Pd , Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia mengaku, para Lansia mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa, apabila pengalaman bisa dibaca orang lain terutama dibaca anak -anak muda.

    Menulis sebagai kegiatan positif untuk membebaskan diri dari tekanan, kesepian dari kehidupan rasa berat karena anak anak sudah tidk ada sekitarnya.

    “Menulis itu melepaskan diri suasana tidak nyaman di usia tua, menulis tidak ada batasnya,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Menag Mau Bikin OJK Syariah, Rp 1.000 T Dana Umat Tak Lagi Bebas Dipakai

    Menag Mau Bikin OJK Syariah, Rp 1.000 T Dana Umat Tak Lagi Bebas Dipakai

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, berkeinginan membentuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) versi syariah untuk mengatur penggunaan dana umat Islam. Dana umat ini punya potensi besar dan belum tergarap dengan baik.

    Nasaruddin menyebut, potensi dana umat sekitar Rp 1000 triliun per tahun. Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan penduduk islam terbesar di dunia, yakni sekitar 2 juta penduduk.

    Dana umat ini bersumber dari zakat, wakaf, infaq jariyah, sedekah, jaminan produk halal, hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), termasuk instrumen investasi syariah seperti sukuk. Menurutnya, pengelolaan ini harus diawasi ketat melalui lembaga semacam OJK.

    “Nah itu kalau ini kita kelola, mungkin juga nanti ada semacam (lembaga) supaya nanti kontrol keuangannya itu bisa diatur sedemikian rupa. Kita pengin, saya membayangkan nanti kita akan memiliki semacam OJK syariah,” ungkap Nasaruddin dalam sambutannya di acara Peluncuran Produk Wakaf Berbasis Saham, dikutip dari YouTube Indonesia Stock Exchange, Sabtu (18/10/2025).

    Dengan kehadiran OJK syariah ini, terang Nasaruddin, lembaga pengelola dana umat seperti Baznas tidak dapat seenaknya menggunakan dana yang ada. Ia menyebut, OJK syariah ini dapat mengoptimalkan kelolaan dana umat yang hingga kini belum tergarap.

    “Nah kalo ini diatur dalam satu OJK syariah maka pundi umat sekitar Rp 1000 triliun per tahun ini, bukan main. Luar biasa, ini harta karun yang belum tergarap ini. Jangan-jangan ini hampir sama nilainya dengan pajak-pajak yang kita kembangkan ke yang diefektifkan pemerintah saat ini,” terangnya.

    Nasaruddin menyebut, dana umat yang dikelola secara baik dapat mengentaskan kemiskinan dari RI. Ia menerangkan, 20 juta penduduk dengan status miskin mutlak membutuhkan dana bantuan sekitar Rp 20 miliar. Dana umat yang dikelola Baznas diklaim dapat menyelesaikan persoalan tersebut.

    “20 juta orang miskin mutlak dibutuhkan Rp 20 miliar untuk membebaskan mereka. Separuh dana baznas saja mereka sudah bisa selesai. Nah ini kalau kita kumpulkan semuanya itu amat dahsyat,” jelasnya.

    Saat ini, Kementerian Agama (Kemenag) sendiri telah mendapat restu untuk membentuk sebuah lembaga khusus yang mengelola dana umat. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto sendiri yang memberinya nama, yakni Lembaga Pemberdayaan Dana Umat (LPDU).

    Berdasarkan survei, Nasaruddin menambahkan, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 327 triliun sementara yang dikumpulkan Baznas sebesar Rp 41 triliun. Kemudian, dari wakaf sebesar Rp 140 triliun, kurban Rp 180 triliun, fidyah dan kafarat masing-masing Rp 500 miliar dan Rp 660 miliar.

    Selain itu, potensi aqiqah Rp 10 triliun, pemberian uang pengganti perceraian atau iwad Rp 3,5 triliun, hingga luqathah atau tanah yang jatuh ke baitulmal sebesar sekitar Rp 20 triliun.

    “Kalau ini semuanya dikelola oleh lembaga khusus, kami tantang kepada Bapak Presiden waktu beliau membayar zakat, ‘Pak, pundi-pundi yang bisa kita peroleh itu hampir sama dengan pajak’. Pajak tahun lalu itu Rp 1.200 triliun. Nah kalau pundi-pundi ini diefektifkan, dioptimalkan itu bisa Rp 1,1 triliun. Kaget beliau. 50% saja berarti dana yang bisa kita peroleh dari pundi-pundi umat islam saja, belum katolik, protestan, hindu, itu lebih besar lagi,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • China Tangkap Pendeta dan Jemaat Jaringan Gereja ‘Bawah Tanah’

    China Tangkap Pendeta dan Jemaat Jaringan Gereja ‘Bawah Tanah’

    Jakarta

    Jumat lalu, Grace Jin Drexel menerima pesan singkat dari ayahnya, seorang pendeta terkemuka di China yang bernama Jin Mingri.

    Dalam pesan tersebut, sang ayah meminta Jin untuk mendoakan seorang pendeta lain yang menghilang, diduga ditahan saat berkunjung ke Shenzen yang berlokasi di selatan.

    “[Namun] tak lama setelah itu, saya mendapat telepon dari ibu. Ia mengaku tidak bisa menghubungi ayah,” kata Jin Drexel yang menetap di Amerika Serikat, kepada BBC.

    Beberapa jam kemudian, keluarga kemudian menyadari bahwa Jin Mingri rupanya turut menjadi bagian dari apa yang disebut para aktivis sebagai penangkapan terbesar terhadap umat Kristen di China dalam beberapa dekade terakhir.

    Kini, sejumlah pihak khawatir bahwa penangkapan 30 umat Kristen yang terafiliasi dengan jaringan Gereja Zion yang didirikan Jin Mingri adalah penanda awal dari penindasan lebih besar terhadap gereja bawah tanah di China.

    Mereka merujuk undang-undang baru di China yang ditengarai bertujuan untuk membatasi aktivitas gereja bawah tanah, serta meningkatnya tekanan dari aparat terhadap para jemaat dalam beberapa bulan terakhir.

    Kenapa Pemerintah China menangkap mereka?

    Kendati dipimpin Partai Komunis China yang menganut ideologi ateis, negara tersebut memiliki populasi kristen tergolong besar. Pemerintah mencatat dalam beberapa tahun terdakhir, terdapat sekitar 38 juta umat Protestan dan hampir enam juta umat Katolik.

    Para pegiat hak asasi manusia (HAM) dan akademisi memperkirakan puluhan juta warga China lainnya beribadah di gereja-gereja bawah tanah yang tidak terdaftar, atau yang dikenal sebagai house church. Gereja ini tidak mengikuti ideologi resmi negara.

    Selama bertahun-tahun, gereja semacam itu pun telah menerima dampak pengetatan dan sikap keras pemerintah China.

    Gedung-gedung mereka dihancurkan, salib-salib dicopot dari ruang publik, sementara materi keagamaan diawasi semakin ketat. Bahkan, beberapa aplikasi Kristen telah dilarang beredar di negara tersebut.

    Pada 2005 dan 2018, pemerintah memperbarui serta memperketat regulasi terhadap kelompok keagamaan. Sementara pada 2016, Presiden Xi Jinping menyerukan “sinisisasi” agama, yakni upaya menyesuaikan agama dengan nilai-nilai Tiongkok.

    Gereja bawah tanah seperti Zionyang didirikan Jin Mingrisangat terdampak oleh aturan 2018, yang mewajibkan izin pemerintah untuk beribadah di ruang publik.

    Beberapa gereja terpaksa menghentikan kegiatan publik dan beralih ke layanan daring, atau bahkan menutup diri sepenuhnya.

    Tahun-tahun berikutnya pun tak lebih baik, diwarnai penangkapan dan vonis terhadap beberapa pendeta terkemuka.

    Operasi penangkapan besar-besaran

    Beberapa bulan terakhir, tanda-tanda pengetatan bahkan kian terasa.

    Pada Mei lalu, pendeta Gao Quanfu dari Gereja Light of Zion di Xi’an ditahan atas tuduhan “menggunakan aktivitas takhayul untuk merusak pelaksanaan hukum.”

    Sebulan berselang, beberapa anggota Gereja Linfen Golden Lampstand di Shanxi dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan penipuantudingan yang dinilai para pegiat HAM sebagai tuduhan palsu.

    Pada September, pemerintah juga mengumumkan kode etik daring baru bagi para pemuka agama, yakni izin khotbah daring hanya diberikan kepada mereka yang telah mengantongi lisensi.

    Kebijakan ini dipandang sebagai upaya untuk membatasi layanan ibadah daring gereja-gereja bawah tanah.

    Jin Drexler menambahkan, anggota Gereja Zion juga menghadapi interogasi dari polisi dalam beberapa bulan terakhir.

    Tindakan itu dipandang para anggota gereja sebagai sinyalemen menjelang penindasan yang sebenarnya. Namun, mereka tak menyangka bahwa skalanya bakal semasif ini.

    Pada Jumat dan Sabtu lalu, otoritas China melancarkan operasi besar-besaran di setidaknya sepuluh kota, termasuk kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.

    Dari rangkaian operasi tersebut, pihak gereja menyatakan bahwa sejumlah pendeta, pemimpin, dan jemaat gereja telah dicokok otoritas China, termasuk Jin yang ditangkap di markas utamanya di Beihai, Provinsi Guangxi.

    BBC memperoleh salinan surat resmi penahanan Jin yang dikeluarkan oleh biro keamanan publik Beihai. Surat itu menyebutkan bahwa Jin ditahan di Penjara Nomor Dua Beihai serta diduga telah melakukan “penggunaan ilegal jaringan informasi.”

    BBC telah meminta konfirmasi dari otoritas setempat mengenai penahanan tersebut.

    Getty ImagesTercatat ada 38 juta umat Protestan dan 6 juta umat Katolik di China, namun diyakini ada lebih puluhan juta warga China menghadiri gereja bawah tanah

    Belakangan, beberapa anggota gereja yang ditangkap memang telah dibebaskan, tapi sebagian besar masih ditahan. Beberapa di antaranya berada di penjara yang sama dengan Jin.

    Corey Jackson, pendiri kelompok advokasi Kristen Luke Alliance, mengatakan penangkapan dengan skala nasional seperti sekarang adalah yang pertamabelum pernah terjadi sebelumnya.

    “Kami memperkirakan ini hanya awal dari penindasan yang lebih besar,” ujar Corey, seraya menambahkan bahwa gereja bawah tanah lain kini mulai bersiap menghadapi penangkapan serupa.

    Kelompok advokasi Kristen lainnya, Open Doors, menilai skala penangkapan ini signifikan.

    “Gereja Zion dikenal luas dan vokal, serta mungkin telah mencapai tingkat organisasi yang membuat pihak berwenang gelisah serta merasa sudah bisa dikendalikan,” kata seorang juru bicara Open Doors.

    Ia memperingatkan bahwa “kebijakan pemerintah China untuk menindak gereja rumah akan terus berlanjut”, serta menilai otoritas berpotensi akan menuduh lebih banyak anggota gereja dengan kasus penipuan atau kejahatan ekonomi “sebagai strategi intimidasi.”

    Sean Long, pendeta Gereja Zion yang kini berbasis di Amerika Serikat, mengatakan bahwa gereja lain kemungkinan akan menjadi sasaran berikutnya karena “gelombang baru penganiayaan agama tengah berkembang cepat di seluruh China.”

    Ia menyebut penangkapan terbaru ini sebagai “penyisiran sistematis” untuk “mencabut akar Zion,” dan mengutip pepatah China yang menyatakan “membunuh ayam untuk menakuti monyet”.

    “Zion adalah ayam itu. Kami yang paling berpengaruh Ini untuk menakuti gereja dan umat Kristen lain di Tiongkok,” ujar Sean Long.

    Terkait peristiwa ini, juru bicara Kedutaan Besar China di London mengatakan, “Kami ingin menegaskan bahwa warga China menikmati kebebasan beragama sesuai hukum. Namun, semua kelompok dan aktivitas keagamaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan di China.”

    Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa pemerintah “menentang keras campur tangan Amerika Serikat dalam urusan dalam negeri China, dengan dalih isu agama,” sebagai tanggapan atas kecaman Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio terhadap penangkapan gereja Zion.

    Bagaimana asal muasal gereja?

    Kisah Gereja Zion bermula dari sosok Jin Mingri, yang juga dikenal dengan nama Ezra Jin.

    Lahir pada 1969 di Provinsi Heilongjiang yang berlokasi di timur laut China, Jin tumbuh sebagai penganut setia ideologi negara.

    Namun, semuanya berubah pada 1989, ketika ia menjadi mahasiswa di Universitas Beijing dan ikut serta dalam gerakan pro-demokrasi yang berujung tragis dalam peristiwa Tiananmen.

    Meskipun ia tidak berada di lokasi saat pembantaian terjadi pada 4 Juni, peristiwa itu mengubah hidupnya.

    “Itu momen yang sangat penting. Sepanjang hidupnya, ia [Jin Mingri] percaya pada negara,” kata Jin Drexel.

    “[Namun] ketika keyakinan itu dikhianati, seluruh pandangannya runtuh. Itu menjadi momen besar dalam perjalanan imannya.”

    Awalnya Jin mendalami agama di Gereja Tiga-Diri.

    Pada 2002, ia pindah ke Amerika Serikat bersama istri dan putrinya untuk belajar di seminari di California, di mana kedua putranya kemudian lahir.

    Keluarga itu kembali ke China pada 2007 agar Jin Mingri bisa melanjutkan pelayanannya. Namun, ia memutuskan mendirikan gereja independen setelah tidak lagi sejalan dengan doktrin Gereja Tiga-Diri yang menekankan kesetiaan kepada negara.

    “Ia tidak bisa menjadi pendeta karena di sana bukan gereja yang berkenan kepada Tuhan Kamu tidak bisa melayani dua tuan,” ujar Jin Drexel.

    Semula, Gereja Zion adalah kelompok kecil beranggotakan 20 orang dan mengambil tempat di sebuah rumah di Beijing.

    Seiring waktu, gereja kemudian berkembang dan mulai menggelar kebaktian di aula besar dalam gedung perkantoran.

    Namun, seiring bertambahnya pengaruh, pengawasan pun meningkat. Pada 2018, otoritas China meminta gereja memasang kamera CCTV di gedung tersebut dengan alasan keamanan.

    Ketika gereja menolak, jemaat mulai menghadapi apa yang disebut para pemimpin gereja sebagai bentuk pelecehan. Tak lama, gereja kemudian ditutup.

    Pemerintah memberlakukan larangan keluar negeri terhadap Jin Mingri dan menempatkannya di bawah pengawasan ketat, sementara keluarganya dan beberapa anggota gerejatermasuk Sean Long, berhasil meninggalkan China menuju AS.

    Sejak insiden itu, Gereja Zion lantas bersalin ke model hibrida, menggabungkan ibadah daring besar dengan pertemuan kecil secara langsung.

    Kini gereja itu memiliki sekitar 100 cabang di 40 kota di antero China, dengan lebih dari 10.000 pengikut.

    Meski nasib Jin Mingri dan para jemaat yang ditahan masih belum pasti sampai saat ini, bahkan penindasan yang lebih luas masih membayangi, Sean Long yakin bahwa Gereja Zion dan gereja bawah tanah di China akan tetap bertahan.

    “Penganiayaan tidak bisa menghancurkan gereja,” pungkasnya.

    “Jika kita melihat sejarah, di mana ada penindasan, di situ pula muncul kebangkitan.”

    (haf/haf)

  • Pemuda Katolik Sebut Komite Pembangunan Papua Wujud Nyata Perhatian Prabowo

    Pemuda Katolik Sebut Komite Pembangunan Papua Wujud Nyata Perhatian Prabowo

    Jakarta

    Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Gusma menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk dan melantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua pada awal Oktober 2025 yang diketuai Velix Vernando Wanggai. Gusma menyebut pembentukan komite ini sebagai bentuk nyata kepedulian Prabowo terhadap Papua.

    “Kami mengucapkan selamat atas keterpilihan para tokoh yang tergabung dalam Komite Eksekutif ini. Kami mengapresiasi langkah Presiden dalam membentuk komite ini sebagai wujud nyata perhatian terhadap isu-isu strategis di Tanah Papua,” kata Gusma kepada wartawan lewat pesannya, Sabtu (11/10/2025).

    Ia berharap komite ini bisa bekerja secara efektif. Sehingga, kata dia, pembangunan di Papua bisa terjadi dengan cepat.

    “Harapannya, komite ini dapat bekerja secara maksimal, efektif, dan kolaboratif dalam mendukung kerja-kerja Wakil Presiden di Badan Pengarah Papua dalam percepatan pembangunan di Tanah Papua,” ujar Gusma.

    Senada dengan Gusma, Ketua Departemen Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik, Melkior Sitokdana, menilai para anggota komite yang dipilih Prabowo merupakan sosok yang memahami secara mendalam kompleksitas persoalan Papua.

    Sebagai informasi, sejak 3 tahun yang lalu Pemuda Katolik telah membentuk Gugus Tugas khusus untuk isu-isu Papua. Sejauh ini gugus tugas tersebut sedikit banyak sudah terlibat dalam advokasi isu, pemberdayaan dan penguatan literasi digital, dan berkolaborasi dengan gereja dan lembaga lain untuk merespons isu dan dinamika yang ada di Tanah Papua.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto membentuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Prabowo menunjuk Velix Wanggai sebagai ketua komite tersebut.

    Ada 10 orang yang berada dalam komite tersebut. Dari 10 tokoh tersebut ada mantan Wamendagri Ribka Haluk serta mantan Wamendagri John Wempi Wetipo.

    Selain itu, ada selebritas Johnson Estrella Sihasale atau Ari Sihasale yang masuk komite. Berikut ini daftar lengkap Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua:

    1. Velix Vernando Wanggai (Ketua)
    2. John Wempi Wetipo
    3. Ignatius Yogo Triyono
    4. Paulus Waterpauw
    5. Ribka Haluk
    6. Ali Hamdan Bogra
    7. Gracia Josaphat Jobel Mambrasar
    8. Yani
    9. John Gluba Gebze
    10. Johnson Estrella Sihasale atau Ari Sihasale.

    (maa/maa)

  • 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE University WUR 2026

    10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE University WUR 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Times Higher Education (THE) kembali menerbitkan daftar kampus terbaik di Indonesia untuk 2026 yang dirilis pada Kamis (9/10/2025).

    Metode yang dipakai THE dalam menilai keseluruhan performa universitas terdiri dari lima pilar utama: Pendidikan, Lingkungan Riset, Kualitas Riset, Pandangan Global, dan Industri.

    Masing-masing pilar memiliki bobotnya sendiri, dengan rincian Pendidikan (lingkungan belajar) sebesar 29,5%, lingkungan penelitian sebesar 29% yang menilai, kualitas Penelitan sebesar 30%, pandangan Internasional sebesar 7,5%, industri sebesar 4%.

    Berikut adalah 10 Universitas terbaik di Indonesia:

    1. Universitas Indonesia
    Universitas dengan kampus utama di Depok dan satu kampus di Salemba Jakarta ini menempati peringkat dunia 801-1000 dengan nilai keseluruhan 35.5-38.9.

    2. Universitas Sebelas Maret
    Terletak di Surakarta, Jawa Tengah, universitas ini menduduki peringkat dunia 1001-1200, dengan nilai keseluruhan 31.1-35.4.

    3. BINUS University
    Universitas swasta yang terpusat di Jakarta Barat, meraih peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    4. Institut Teknologi Bandung
    Terletak di pusat kota Bandung, universitas ini memiliki peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 23.3-32.0.

    5. Universitas Airlangga
    Universitas kebanggaan warga Surabaya ini duduk diperingkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan mencapai 27.3-32.0.

    6. Universitas Gadjah Mada
    Berlokasi di tengah kota Yogyakarta, universitas ini berperingkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    7. Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Perguruan tinggi swasta milik organisasi Muhammadiyah ini memiliki peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    8. Universitas Padjadjaran
    Universitas yang terletak di tepi kota Bandung ini duduk di peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    9. Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
    Terletak di Ibukota Negara, universitas swasta ini memiliki peringkat dunia 1500+ dengan nilai keseluruhan 10.3-27.2.

    10. Universitas Diponegoro
    Universitas di Semarang ini memiliki peringkat dunia 1501+ dengan nilai keseluruhan 10.3-27.2.

    Memilih kampus adalah sebuah keputusan yang penting, karena akan mempengaruhi perkembangan dunia profesional serta konektivitas sosial anda di tengah arus globalisasi selama empat tahun perkuliahan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui performanya di tingkat nasional maupun internasional, agar semakin membuka wawasan anda untuk terus belajar dan berkembang.

  • Sorella dan Lovepink Gelar Every You, Aware and Care Bareng Atma Jaya

    Sorella dan Lovepink Gelar Every You, Aware and Care Bareng Atma Jaya

    Jakarta: Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara, Sorella kembali menyelenggarakan program tahunan bertajuk Sorella Care. Tahun ini, acara digelar dengan tema “Every You, Aware and Care” dan berlokasi di Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, Jakarta Selatan.
     
    Bekerja sama dengan Lovepink dan Universitas Atma Jaya, acara ini diadakan pada 8 Oktober 2025 di Aula Yustinus, Lt. 14, UNIKA Atma Jaya. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber inspiratif, yaitu Stefy Gunawan, LOA Coach & Soul Healing; dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp.B, Msi.Med, Dokter Spesialis Bedah Klinik Atma Jaya; serta Fertina Tarasari dan Chris Wicaksana dari Lovepink.
     
    Acara ini diikuti oleh mahasiswi UNIKA Atma Jaya dan komunitas Lovepink, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis). Selain sesi edukasi, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pengalaman langsung dari para survivor serta insight dari para ahli kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara.
     
    Tahun ini, Sorella juga menghadirkan kembali produk spesial koleksi “Every You”. Dengan membeli koleksi ini, anda sudah turut berpartisipasi dalam Program 10.000 USG Gratis yang digagas Lovepink.

    Program ini bertujuan membantu realisasi deteksi dini akan kanker payudara, demi mewujudkan Indonesia yang bebas dari kanker payudara stadium lanjut bagi masyarakat yang kurang mampu atau beruntung karena biaya USG cukup mahal.
     
    Melalui tema “Every You, Aware and Care”, kami ingin mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswi, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka sejak dini.
     
    Sorella mengaku telah lebih dari satu dekade konsisten mendukung gerakan Lovepink dalam menyebarkan kesadaran kanker payudara melalui berbagai program, termasuk kampanye edukasi dan gerakan pemeriksaan payudara gratis.
     
    Dengan semangat Be Brave, Be Aware, Be You, Sorella berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani memeriksakan payudara dan mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan payudara nya serta mau terlibat dalam memberikan support terhadap sesama wanita.

    Jakarta: Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara, Sorella kembali menyelenggarakan program tahunan bertajuk Sorella Care. Tahun ini, acara digelar dengan tema “Every You, Aware and Care” dan berlokasi di Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, Jakarta Selatan.
     
    Bekerja sama dengan Lovepink dan Universitas Atma Jaya, acara ini diadakan pada 8 Oktober 2025 di Aula Yustinus, Lt. 14, UNIKA Atma Jaya. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber inspiratif, yaitu Stefy Gunawan, LOA Coach & Soul Healing; dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp.B, Msi.Med, Dokter Spesialis Bedah Klinik Atma Jaya; serta Fertina Tarasari dan Chris Wicaksana dari Lovepink.
     
    Acara ini diikuti oleh mahasiswi UNIKA Atma Jaya dan komunitas Lovepink, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis). Selain sesi edukasi, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pengalaman langsung dari para survivor serta insight dari para ahli kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara.
     
    Tahun ini, Sorella juga menghadirkan kembali produk spesial koleksi “Every You”. Dengan membeli koleksi ini, anda sudah turut berpartisipasi dalam Program 10.000 USG Gratis yang digagas Lovepink.
     
    Program ini bertujuan membantu realisasi deteksi dini akan kanker payudara, demi mewujudkan Indonesia yang bebas dari kanker payudara stadium lanjut bagi masyarakat yang kurang mampu atau beruntung karena biaya USG cukup mahal.
     
    Melalui tema “Every You, Aware and Care”, kami ingin mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswi, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka sejak dini.
     
    Sorella mengaku telah lebih dari satu dekade konsisten mendukung gerakan Lovepink dalam menyebarkan kesadaran kanker payudara melalui berbagai program, termasuk kampanye edukasi dan gerakan pemeriksaan payudara gratis.
     
    Dengan semangat Be Brave, Be Aware, Be You, Sorella berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani memeriksakan payudara dan mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan payudara nya serta mau terlibat dalam memberikan support terhadap sesama wanita.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)