agama: Katolik

  • Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik

    Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Periode 2024–2027 di Gedung Konferensi Wali Gereja (KWI), Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA/HO-PP Pemuda Katolik

    Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 April 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada 25–27 April 2025 di Hotel Grand Forest, Bogor, mengusung agenda utama “Kolaborasi Gerakan Nasional Pemuda Katolik dan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”.

    “Agenda utama kami merupakan komitmen kolektif organisasi untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional melalui kerja nyata yang kolaboratif, strategis, dan berkelanjutan,” kata Sekretaris Jenderal PP Pemuda Katolik, Lorensius Purba dalam keterangannya yang diterima, Jumat.

    Lorensius juga menjelaskan Rakernas 2025 dirancang sebagai momentum konsolidasi nasional untuk menyatukan langkah seluruh kader dari Sabang hingga Merauke dalam membumikan Program Asta Cita, yang telah menjadi arah pembangunan jangka panjang bangsa menuju Indonesia Emas.

    “Pemuda Katolik mengambil bagian bukan hanya sebagai organisasi kaderisasi, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam berbagai sektor prioritas,” katanya.

    Dia mengambil contoh seperti yang dilakukan bersama Komisi Nasional Disabilitas, organisasi ini aktif mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di bidang pendidikan, gereja, dan dunia kerja serta penanganan langsung berbagai kasus pelanggaran hak disabilitas di berbagai daerah.

    “Di bidang perlindungan sosial, Pemuda Katolik dipercaya menjadi mitra strategis BPJS Ketenagakerjaan melalui program Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI),” kata Lorensius.

    Dukungan terhadap program pemerintah juga tercermin dalam kolaborasi strategis dengan BKKBN melalui program Bangga Kencana yang menargetkan peningkatan kualitas keluarga dan penurunan angka stunting, khususnya di wilayah-wilayah 3T.

    “Tak hanya itu, komitmen perlindungan pekerja migran terus diperkuat melalui sinergi dengan BP2MI, serta kolaborasi dengan Ditjen Kemasyarakatan untuk pendampingan hukum warga binaan di Lapas dan Rutan, serta peningkatan literasi finansial melalui Sekolah Pasar Modal,” katanya.

    Lorensius juga menambahkan, Rakernas kali ini menjadi titik balik penting menuju gerakan yang lebih strategis dan terukur.

    “Rakernas ini bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi titik awal pembumian Asta Cita hingga ke tingkat ranting. Kita ingin kader Pemuda Katolik di seluruh Indonesia bergerak dengan arah yang jelas dan peran yang nyata dalam pembangunan,” ujarnya.

    Ketua Komite Pengarah (Steering Committee) Rakernas, Bondan Wicaksono, menambahkan bahwa Rakernas tahun ini menjadi wujud paradigma baru dalam organisasi yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor, inovasi, dan keberlanjutan.

    “Kami mendorong organisasi naik ke level berikutnya, bukan hanya kuat di internal, tapi juga relevan dan berdampak di publik,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan memasuki tahap akhir persiapan pemakaman Paus Fransiskus saat gelombang terakhir pelayat melewati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik yang wafat pada usia 88 tahun tersebut. Sementara itu, Kota Roma bersiap menyambut para pemimpin dunia dalam salah satu prosesi pemakaman Paus yang paling signifikan dalam sejarah modern.

    Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus dan diperkirakan akan dihadiri oleh 50 kepala negara serta 10 keluarga kerajaan dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Para tamu penting ini dijadwalkan mulai berdatangan ke Roma sejak Jumat (25/4/2025).

    Guna memastikan keamanan maksimal, otoritas Italia dan Vatikan telah memberlakukan pengamanan ketat di sekitar kawasan Vatikan. Zona larangan terbang diberlakukan, drone dilarang beroperasi, penembak jitu ditempatkan di atap-atap, dan jet tempur disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    Sejak beberapa hari terakhir, puluhan ribu umat dan pengunjung telah mengantre berjam-jam untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Fransiskus yang disemayamkan di depan altar Basilika Santo Petrus.

    Jenazah sang Paus dibaringkan dengan mengenakan jubah merah kebesaran, mitra putih, dan sepatu hitam.

    Prosesi penutupan peti mati dijadwalkan dilakukan pukul 20.00 waktu setempat, dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo yang saat ini bertugas menjalankan urusan sehari-hari Vatikan hingga terpilihnya paus baru.

    “Itu adalah momen singkat namun sangat intens di samping jasad beliau,” ujar Massimo Palo (63), seorang warga Italia yang ikut memberikan penghormatan, dilansir Reuters.

    “Ia adalah Paus yang hidup di tengah umatnya, di tengah rakyatnya, dan saya berharap paus-paus setelah ini akan mengikuti jejak beliau.”

    Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin lalu setelah beberapa minggu dirawat karena pneumonia berat, dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan seorang Yesuit yang energik dalam mendorong reformasi Gereja. Ia dikenal vokal dalam membela kaum terpinggirkan, dan dalam pidato terakhirnya, ia mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan kebencian terhadap mereka yang lemah, terpinggirkan, dan para migran.

    Ucapaan belasungkawa membanjiri Vatikan dari berbagai penjuru dunia. “Kami melihat Paus pada Minggu Paskah terakhir-ia tampak cukup sehat, dan kami terkejut ketika mengetahui kabar wafatnya Senin pagi,” ujar Veronique Montes-Coulomb, wisatawan asal Prancis yang turut menghadiri misa terakhir Paus Fransiskus saat Paskah.

    Fransiskus, yang telah lama menderita berbagai gangguan kesehatan, menolak saran medis untuk absen dari misa Paskah, sebuah keputusan yang mencerminkan dedikasinya terhadap iman dan umat Katolik global.Paus Baru

    Setelah misa pemakaman Sabtu pagi, peti jenazah Paus Fransiskus akan diarak secara perlahan menuju Basilika Santa Maria Maggiore, gereja kesayangannya di Roma. Ia akan dimakamkan di dalam tanah, dengan penanda nisan sederhana bertuliskan satu kata: Franciscus. Makam ini akan dapat dikunjungi masyarakat umum mulai Minggu pagi.

    Sebanyak 130 delegasi asing diperkirakan akan hadir dalam prosesi pemakaman, termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Pangeran William dari Inggris. Mengingat bertepatan dengan hari libur nasional di Italia, Badan Perlindungan Sipil memperkirakan “ratusan ribu” orang akan memadati Roma pada akhir pekan ini.

    Seluruh perhatian kemudian akan tertuju pada tahapan selanjutnya: pemilihan paus baru. Para kardinal dari seluruh dunia telah tiba di Roma, tidak hanya untuk mengikuti pemakaman, tetapi juga untuk menghadiri konklaf pemilihan paus. Pertemuan para kardinal berlangsung setiap hari untuk merundingkan langkah-langkah awal, dengan pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Jumat.

    Sesuai ketentuan, konklaf harus dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya seorang paus. Saat ini, terdapat sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memilih dalam konklaf mendatang.

    (luc/luc)

  • Jokowi Tiba di Vatikan, Bawa Surat Pribadi dari Prabowo

    Jokowi Tiba di Vatikan, Bawa Surat Pribadi dari Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah tiba di Vatikan pada Jumat (25/4/2025) waktu setempat untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa kehadiran Jokowi dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Indonesia juga membawa misi penting yakni menyampaikan surat pribadi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Pemerintah Vatikan.

    “Utusan-utusan khusus dari Bapak Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, berdasarkan informasi tadi malam, semua sudah berangkat dan berdasarkan perhitungan waktu, beliau-beliau sudah sampai di Roma,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Jumat (25/4/2025).

    Selain mewakili bangsa Indonesia dalam penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik dunia itu, Jokowi juga membawa serta pesan pribadi dari Presiden Prabowo Subianto kepada otoritas Vatikan.

    “Memang utusan yang berangkat membawa surat pribadi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada Pemerintah Vatikan,” jelas Prasetyo.

    Namun, Prasetyo menegaskan bahwa pesan khusus dalam surat tersebut bersifat personal dan lebih sebagai bentuk belasungkawa mendalam dari pemerintah dan rakyat Indonesia atas wafatnya Paus Fransiskus.

    “Tentu pesan khusus secara spesifik ya tidak ada, selain sekali lagi pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia—tidak hanya umat Katolik—merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Paus Fransiskus,” katanya.

    Dia menambahkan, semangat dan nilai-nilai yang diwariskan oleh Paus Fransiskus, seperti keberpihakan kepada kaum lemah, pembelaan terhadap yang miskin dan tertindas, serta prinsip-prinsip kemanusiaan universal, menjadi warisan penting yang perlu diteruskan oleh seluruh umat manusia.

    “Semangat yang selama ini disampaikan oleh Paus Fransiskus baik kepada umat Katolik maupun umat manusia di dunia, itu kita bisa teruskan. Nilai-nilai itu adalah nilai-nilai kemanusiaan yang ditinggalkan Paus Fransiskus dan wajib kita teruskan,” pungkas Prasetyo.

  • 4
                    
                        Jokowi dan Rombongan Tiba di Roma untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
                        Nasional

    4 Jokowi dan Rombongan Tiba di Roma untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus Nasional

    Jokowi dan Rombongan Tiba di Roma untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Presiden ke-7 Republik Indonesia
    Joko Widodo
    beserta rombongan utusan Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk menghadiri
    pemakaman Paus Fransiskus
    telah tiba di Roma.
    Selain Jokowi, rombongan utusan itu juga terdiri dari Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai.
    “Utusan-utusan khusus dari Bapak Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman
    Paus Fransiskus
    di Vatikan. Berdasarkan informasi tadi malam, semua sudah berangkat dan berdasarkan perhitungan waktu, beliau-beliau sudah sampai di Roma,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Jumat (25/4/2025).
    Ia menuturkan, utusan tersebut membawa surat pribadi dari Prabowo kepada pemerintah Vatikan yang berisi ucapan belasungkawa.
    “Sekali lagi, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya umat Katolik, tentu merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Paus Fransiskus,” kata Prasetyo menjelaskan isi surat.
    Lewat surat itu, Prabowo juga berharap semangat yang selama ini disampaikan oleh Paus Fransiskus, baik kepada umat Katolik maupun umat manusia di dunia, bisa diteruskan.
    “Keberpihakan kepada yang lemah, kepada yang miskin, pembelaan kepada yang tertindas, nilai-nilai itulah adalah nilai-nilai kemanusiaan yang ditinggalkan Paus Fransiskus dan wajib kita teruskan,” ujar Prasetyo.
    Diberitakan sebelumnya, Prabowo mengirim empat orang utusan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yakni Jokowi, Thomas Djiwandono, Jonan, dan Pigai.
    Tokoh-tokoh tersebut dapat mewakili Indonesia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.
    “Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita di dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa,” kata Prasetyo.
    Diketahui, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) lalu.
    Menurut rencana, Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) pagi waktu setempat di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
                        Nasional

    10 Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan Nasional

    Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan setelah rentetan kasus
    keracunan MBG
    yang menimpa siswa di berbagai daerah.
    Setidaknya, sudah terdapat lebih dari 200 siswa yang menjadi korban keracunan akibat menyantap menu MBG.
    “Kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal. Itu mencakup segi kandungan protein, vitamin, maupun keragaman menu. Terdapat temuan siswa di sekolah disajikan telur rebus yang tak layak dikonsumsi. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tak sedap,” tulis peneliti ICW lewat keterangan resminya, dikutip Jumat (25/4/2025).
    ICW juga melihat adanya ketimpangan layanan dan kualitas MBG antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
    Salah satunya adalah temuan wadah makanan yang berbahan plastik tipis. Hal itu tentu berbahaya karena bahan kimia dapat keluar jika wadah ditaruh makanan panas.
    “Hal ini menunjukan tidak adanya standarisasi layanan dalam pelaksanaan MBG,” tulis ICW.
    “Mengacu pada hal-hal di atas, Presiden Prabowo harus menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan proyek MBG,” sambung ICW menegaskan.
    Setidaknya sudah terjadi sederet kasus keracunan massal akibat menu MBG selama 2025. Mulai kasus keracunan yang menimpa 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat.
    Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kejadian tersebut.
    Kedua adalah 13 siswa yang mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara.
    Kemudian, sebanyak 60 siswa mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.
    Selanjutnya terjadi di SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur, di mana 29 siswa mengalami keracunan.
    Kelima, sebanyak 40 siswa juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG di SDN Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat.
    Terakhir, keracunan makanan juga dialami oleh 40 siswa setelah mengkonsumsi MBG di SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah.
    Jika mengacu pada kasus-kasus keracunan MBG di atas, setidaknya terdapat 260 siswa yang menjadi korban. Mayoritas korban MBG tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Unika Atma Jaya Kukuhkan Tiga Profesor Bidang Strategis dari Keuangan hingga Kekayaan Intelektual – Halaman all

    Unika Atma Jaya Kukuhkan Tiga Profesor Bidang Strategis dari Keuangan hingga Kekayaan Intelektual – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengukuhkan tiga Profesor.

    Mereka yakni Prof. Dr. Siti Saadah, S.E., M.T. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Natalia Yeti Puspita, S.H., M.Hum., dan Prof. V. Selvie Sinaga, S.H., LL.M., Ph.D. dari Fakultas Hukum. 

    Prosesi pengukuhan dilangsungkan dalam Sidang Terbuka Senat Guru Besar di Gedung Yustinus Lt. 15, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. 

    Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), mengatakan ketiga Profesor ini memperkuat barisan akademisi. 

    “Semoga pengukuhan ini semakin mendorong terciptanya budaya akademik yang unggul demi kemajuan bangsa,” ujar Yuda melalui keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

    Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Siti Saadah mengangkat isu krusial bertajuk “Konglomerasi Keuangan dan Potensi Risiko Sistemik”. 

    Dirinya menyoroti betapa pentingnya kewaspadaan terhadap keterkaitan antar lembaga jasa keuangan dalam satu konglomerasi, yang dapat menjadi pemicu krisis sistemik bila tidak diawasi dengan ketat.

    “Dalam situasi interkonektivitas tinggi antar lembaga keuangan, satu gangguan bisa merambat cepat dan mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Oleh karena itu, pengawasan berbasis risiko terhadap konglomerasi keuangan sangatlah mendesak,” ujar Siti.
     
    Studi Siti menggunakan metode generalized vector autoregressive untuk mengukur volatility spillover antar entitas dalam konglomerasi dan telah memperoleh penghargaan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atas kontribusi risetnya.

    Sementara Prof. Natalia dalam orasi ilmiahnya mengusung topik “Sustainable Climate Resilience: Pendekatan Holistik Integratif Hukum Internasional dalam Penanggulangan Bencana”. 

    Dirinya menekankan bahwa perubahan iklim telah menjadi tantangan global yang tidak dapat diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan pendekatan hukum internasional yang menyeluruh dan terintegrasi.

    “Bencana iklim bukan lagi isu lokal, tetapi krisis global yang memerlukan respons lintas negara dengan sinergi regulasi, kebijakan, dan peran masyarakat. Hukum internasional harus menjembatani semua ini secara integratif,” ujar Prof. Natalia.

    Dalam orasinya, Prof. Natalia menjelaskan bahwa ketahanan iklim berkelanjutan harus dibangun melalui kerangka hukum. 

    Lalu dalam orasi ilmiahnya, Prof. Selvie mengangkat tema “Sistem Paten di ASEAN dan Perbandingannya dengan ARIPO, OAPI, dan EU”. 

    Dirinya menyoroti kesenjangan harmonisasi sistem paten antar negara-negara ASEAN dan membandingkannya dengan praktik terbaik yang diterapkan oleh organisasi regional seperti ARIPO, OAPI, dan EU.

    “ASEAN memerlukan integrasi sistem paten yang lebih solid agar dapat bersaing secara global dalam ranah inovasi teknologi. Harmonisasi ini tidak akan tercapai tanpa adanya kemauan politik dari setiap negara anggotanya,” ujar Prof. Selvie.

    Prof. Selvie juga menjelaskan bahwa belum mudah bagi ASEAN untuk menyusun satu peraturan yang berlaku di semua negara anggota terkait pendaftaran paten maupun untuk mendirikan Kantor Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ASEAN.

  • Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Berangkat ke Vatikan, Bakal Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus – Halaman all

    Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Berangkat ke Vatikan, Bakal Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus – Halaman all

    Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus Uskup Bandung, Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, berangkat ke Vatikan pada Kamis malam.

    Tayang: Jumat, 25 April 2025 00:21 WIB

    Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia

    KONFERENSI WALIGEREJA – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC bersama Sekretaris Jenderal KWI yang juga Uskup Keuskupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM saat konferensi pers terkait peringatan 100 KWI di Gedung KWI, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5/2024). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus Uskup Bandung, Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, berangkat ke Vatikan pada Kamis malam, (24/4/2025). 

    Keberangkatan ke Vatikan ini untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025), mendatang.

    Hal itu disampaikan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, setelah misa arwah mengenang Paus Fransiskus di Katedral Jakarta, Kamis.

    “Bapa Uskup Ketua KWI akan berangkat ke Vatikan malam ini. Beliau tidak bisa hadir karena harus cepat-cepat ke bandara supaya tidak ketinggalan pesawat malam ini,” kata Suharyo,.

    “Beliau akan mewakili Gereja Katolik Indonesia dalam upacara pemakaman Bapa Paus,” sambungnya.

    Kardinal pun menyampaikan pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan pada Sabtu dengan upacara pada pukul 10.00 waktu setempat.

    Upacara pemakaman akan dipimpin Ketua Dewan Kardinal, Giovanni Battista Re. 

    Dirinya pun mengaku tidak ikut ke Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus.

    Sebab, Kardinal baru akan berangkat ke Vatikan pada 4 Mei mendatang untuk Konklaf. Konklaf merupakan forum tertinggi di gereja Katolik untuk memilih Paus yang baru.

    “Saya baru akan berangkat 4 Mei untuk mengikuti konklaf,” terangnya.

    Paus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore. 

    Adapun sebanyak empat orang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi utusan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Di antaranya ada Presiden RIke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai hingga mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Hadiri Misa Requiem, Menag Kenang Pesan Paus Fransiskus soal Perdamaian

    Hadiri Misa Requiem, Menag Kenang Pesan Paus Fransiskus soal Perdamaian

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menghadiri Misa Requiem di Gereja Katedral, Jakarta. Ia mengenang momen kebersamaannya dengan Paus Fransiskus ketika Paus berkunjung ke Indonesia pada September tahun lalu.

    “Kesan saya pribadi kepada mendiang almarhum adalah ketika saya berjabat tangan tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Ketika saya cium kepalanya dua kali, dia mencium tangan saya berkali kali,” ujar Menag Nasaruddin sebelum misa di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Nasaruddin mengaku masih ingat betul kebersamaannya dengan Paus di Masjid Istiqlal. Dia meminta semua umat Katolik dan Islam agar memperhatikan pesan-pesan dari Paus Fransiskus.

    “Pertama berapa perlunya mengedepankan dialog perdamaian, bukan dengan cara kekerasan karena kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan secara konstruktif,” ucap dia.

    “Kedua bagaimana menggunakan bahasa agama, mengajak pada warga, umat beragama, untuk sadar sepenuh hati, bersahabat dengan lingkungan hidup, lingkungan alam. Jadi kita jangan sampai merusak alam, mempercepat dunia ini kiamat,” sambungnya.

    Nasaruddin mengaku sangat kehilangan sosok Paus Fransiskus. Baginya mendiang adalah pribadi yang baik.

    “Orang bijak tidak pernah wafat, melainkan dia semakin hidup. Seperti lilin yang menyala dalam kalbu dan pikiran kita masing-masing. Kemanapun kita pergi, di situ ada cahaya,” lanjut dia.

    Terakhir, Nasaruddin mengajak siapa pun berdoa agar kelak mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. “Dan kita yang ditinggalkan semoga jadi manusia yang benar yang senantiasa mengindahkan tata krama, mendengarkan suara hati nurani,” ucapnya.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kardinal Suharyo: Konklaf Kemungkinan 6 Mei
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 April 2025

    Kardinal Suharyo: Konklaf Kemungkinan 6 Mei Nasional 24 April 2025

    Kardinal Suharyo: Konklaf Kemungkinan 6 Mei
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Uskup Agung Jakarta
    Kardinal Ignatius Suharyo
    mengatakan, kemungkinan
    pemilihan Paus
    baru pengganti
    Paus Fransiskus
    yang wafat akan dilakukan pada 6 Mei 2025.
    Namun, tanggal itu bisa saja berubah, dan para Kardinal yang akan memutuskan.

    Konklaf
    sendiri baru akan mulai sesudah 15 hari berpulangnya Paus. Jadi, paling cepat Konklaf mulai tanggal 6 Mei,” kata Suharyo, dalam jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025) malam.
    “Tapi, nanti pasti akan diputuskan para Bapak Kardinal apakah 6 Mei langsung mulai atau masih butuh persiapan,” tambah dia.
    Suharyo sendiri akan berangkat ke Vatikan untuk mengikuti Konklaf pada 4 Mei mendatang.
    Ia berharap, keberangkatan itu masih cukup waktu untuk mengikuti Konklaf.
    “Saya berangkat tanggal 4. Harapannya masih ada satu hari. Kalaupun Konklaf dimulai tanggal 6, saya masih ada kesempatan bertemu beberapa orang yang masuk ke Konklaf bersama-sama,” ucap Suharyo.
    Suharyo memperkirakan beberapa kardinal sudah ada yang datang di Vatikan.
    Mereka, lanjut dia, juga melangsungkan rapat setiap hari pada pukul 09.00 waktu setempat guna menyiapkan Konklaf.
    “Tadi saya katakan setiap hari jam 9 itu mereka mengadakan pertemuan. Pertemuan seperti apa, saya tidak tahu,” ungkap Suharyo.
    “Tetapi bisa dibayangkan, yang mereka diskusikan adalah bagaimana gereja dapat terus menjadi gereja yang memperbaharui diri dan nanti pembaruan itu wujudnya yang seperti apa, pasti di sekitar itu,” pungkas dia.
    Paus Fransiskus wafat
    pada Senin (21/4/2025), meninggalkan kesedihan mendalam bagi masyarakat dunia. Ia akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025).
    Setelah seluruh proses pemakaman selesai dilangsungkan, Gereja Katolik akan memilih Paus baru.
    Paus baru akan ditentukan oleh Dewan Kardinal melalui Konklaf di Kapel Sistina, Vatikan, pada 15-20 hari setelah Paus sebelumnya meninggal dunia.
    Hanya Kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru dalam Konklaf.
    Kardinal Suharyo menjadi salah satu kardinal di dunia yang berhak memilih Paus baru dalam Konklaf.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heran Jokowi Diutus Presiden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, PDIP: Kenapa Enggak Wakil Presiden?

    Heran Jokowi Diutus Presiden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, PDIP: Kenapa Enggak Wakil Presiden?

    PIKIRAN RAKYAT – Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima mempertanyakan utusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengirim sejumlah perwakilan guna menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Salah satu nama yang ditunjuk adalah Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

    Dia heran mengapa tidak Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang menghadiri delegasi ini.

    “Nah Saya mempertanyakan, kenapa enggak wakil presiden yang berangkat itu lho,” ucap Aria Bima di DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 24 April 2025.

    Namun kendati demikian Aria Bima mengatakan keputusan itu sudah diambil Prabowo, maka ia tak bisa memberikan saran. “Saya tidak dalam bicara setuju dan tidak setuju karena sudah diputuskan oleh presiden. Kalau belum tak kasih saran,” ujarnya.

    Selain Jokowi, terdapat tiga tokoh lain yang akan turut serta, yakni Wakil Menteri Keuangan Tommy Djiwandono, Ignasius Jonan, dan aktivis hak asasi manusia Natalius Pigai.

    Pemerintah berharap delegasi ini bisa menyampaikan rasa simpati dan duka cita bangsa Indonesia secara langsung kepada Vatikan dan umat Katolik global.

    “Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 23 April 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News