agama: Katolik

  • Utusan khusus sampaikan pesan Presiden saat pemakaman Paus Fransikus

    Utusan khusus sampaikan pesan Presiden saat pemakaman Paus Fransikus

    Jakarta (ANTARA) – Utusan khusus Presiden RI, yang dipimpin oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto kepada umat Katolik saat acara pemakaman Sri Paus Fransiskus di Vatikan, Roma pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Jokowi bersama-sama dengan utusan khusus lainnya yaitu Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2024 Ignasius Jonan, mewakili Presiden RI Prabowo Subianto mengikuti keseluruhan prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    “Pertama-tama, kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus, dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan,” kata Joko Widodo di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada sela-sela acara pemakaman, sebagaimana disiarkan dalam tayangan di akun media sosial pribadi Jokowi, yang diakses di Jakarta, Minggu.

    Dalam tayangan yang sama, Jokowi kemudian menyampaikan isi pesan Presiden Prabowo.

    “Kita kehilangan seorang panutan yang memberikan warisan kecintaan atas perdamaian dunia, kemudian warisan atas kerendahan hati, dan juga warisan untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia ini,” kata Jokowi menyampaikan pesan Presiden RI atas wafatnya Paus Fransiskus.

    “Akhirnya, kami semua berdoa agar Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai, dan semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Mahakasih,” sambung Jokowi.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus digelar di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu, dihadiri 250.000 lebih pelayat, yang beberapa di antaranya merupakan pemimpin-pemimpin negara dan tokoh-tokoh penting dunia.

    Di Basilika Santo Petrus, Utusan Khusus Presiden RI berkesempatan melihat langsung peti jenazah Paus Fransiskus dan mendoakan almarhum. Ignasius Jonan, salah satu utusan khusus, berjalan mendekat dan memegang ujung peti jenazah sebelum berbalik keluar dari ruangan tempat Paus Fransiskus disemayamkan.

    Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci Kardinal Giovanni Battista Re memimpin misa pemakaman di Santo Petrus, yang juga dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia. Prosesi Ekaristi itu kemudian ditutup dengan Ultima commendatio dan Valedictio, yang menandai dimulainya Novemdiales, atau sembilan hari masa berkabung dan misa seluruh gereja Katolik dunia untuk ketenangan jiwa Paus Fransiskus.

    Dari Basilika Santo Petrus, jenazah mendiang Paus Fransiskus dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, untuk dimakamkan sesuai wasiat pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu. Kendaraan yang membawa jasad Paus Fransiskus melintas melewati Colloseum dan ribuan pelayat yang memenuhi jalanan dari sepanjang Santo Petrus menuju Santa Maria Maggiore.

    Paus Fransiskus pun menjadi paus pertama yang dimakamkan di luar tembok Vatikan dalam 350 tahun terakhir.

    Umumnya, paus dimakamkan di Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus, sebagaimana tercantum dalam wasiatnya, memilih untuk dimakamkan di gereja favoritnya Basilika Santa Maria Maggiore, yang berada di luar wilayah Vatikan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

    Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Pada pemakaman pemimpin Katolik Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) kemarin, pakaian yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pangeran William dari Inggris menarik perhatian publik.

    Hal ini kemudian memicu diskusi tentang kepatuhan berbusana sesuai sistem protokoler yang telah digariskan oleh Vatikan.

    Apa yang Perlu Diketahui

    Donald Trump tiba di upacara khidmat di Lapangan Santo Petrus tempat upacara pemakanan Sri Paus   mengenakan setelan jas biru yang dipadukan dengan dasi biru muda dan pin kerah khas bendera Amerika miliknya.

    Pangeran William, mewakili Raja Charles III dari Inggris, yang tidak hadir karena alasan kesehatan memilih setelan jas gelap klasik dan dasi.

    PEMAKAMAN PAUS FRANSISKUS – Ribuan orang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada Sabtu (26/4/2025).  

    Busana yang lebih sesuai dengan yang diharapkan Vatikan untuk acara-acara seperti itu.

    Pakaian Pangeran William dikenal karena kesopanannya dan menghormati kekhidmatan acara.

    Namun jas yang dipakai Donald Trumo kritik karena berwarna biru tua dan bukan hitam.

    Mantan Presiden AS Joe Biden yang juga hadir dalam upacara pemakaman Paus ikut disorot karena  menyimpang dari norma, memilih mengenakan dasi biru padahal idealnya warna hitam.

    Ketiga busana tersebut menyimpang dari aturan berpakaian tradisional Vatikan, yang mengharuskan jas hitam formal, dasi hitam, dan pin kerah hitam untuk peserta pria di pemakaman paus.

    Jokowi terlihat di antara para pemimpin dunia yang hadir di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Jokowi duduk di barisan depan bersama para pemimpin negara lainnya yang hadir.

    Bagaimana dengan Jokowi?

    Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan untuk menjadi wakil Indonesia untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Presiden mengutus delegasi karena berhalangan hadir langsung pada acara pemakaman Paus Fransiskus.

    Busana yang dikenakan Jokowi, Thomas, dan Jonan sudah sesuai dengan aturan berpakaian yang ditetapkan Vatikan.

    Yakni menggunakan pakaian serba hitam, jas, dasi, celana hingga kopiah hitam.

    PAUS FRANSISKUS WAFAT – Momen Utusan Presiden Prabowo Subianto yang juga Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) disapa Presiden Perancis, Immanuel Macron saat menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4/2025). (Istimewa)

    Mengapa Hal Ini Penting

    Il Messaggero , sebuah surat kabar nasional Italia terkemuka yang berkantor pusat di Roma, melaporkan bahwa pakaian dan tata cara pemakaman Paus Fransiskus, menurut protokol Vatikan, adalah sebagai berikut:

    Untuk pria, jas gelap dengan dasi hitam panjang dan kancing berwarna sama di kerah jas sebelah kiri, di mana hanya tanda kehormatan Vatikan yang boleh ditaruh.

    Untuk wanita, gaun hitam, sebaiknya panjang dengan warna yang sama dengan sarung tangan dan kerudung di kepala, dengan satu-satunya hiasan yang diperbolehkan adalah untaian mutiara.

    “Ini adalah aturan bagi mereka yang menghadiri pemakaman Paus, sesuai dengan manual protokol yang ditetapkan dengan baik yang juga menentukan pengaturan tempat duduk bagi pejabat tinggi dan kepala negara.”

    Sebaliknya, Ibu Negara Melania Trump mematuhi norma-norma yang diharapkan, mengenakan gaun hitam lengan panjang dan kerudung mantilla hitam tradisional.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan busana serba hitam tanpa dasi saat upacara tersebut.

    Kontroversi mengenai pakaian Volodymyr Zelensky kerap dipertanyakan.

    Sejak perang Ukraina dengan Rusia, dia jarang menggunakan pakaian formal seperti jas di depan publik.

    Zelensky dikritik dan disebut tidak sopan oleh seorang reporter di Gedung Putih karena tidak mengenakan jas selama kunjungannya ke Ruang Oval beberapa waktu lalu.

    Apa Kata Orang

    Kritikus Trump Ron Filipkowski mengomentari sebuah artikel Newsweek di X , yang sebelumnya bernama Twitter.

    Kepada 976 ribu pengikutnya dia mengatakan “Seorang pria muncul dengan setelan jas biru di pemakaman Paus. Anda tidak akan pernah bisa menebak siapa,” mengacu pada presiden AS.

    Namun, beberapa pengguna X berkomentar di bawah, dengan menunjukkan bahwa Pangeran William juga mengenakan setelan jas biru.

    Analis politik Molly Ploofkins mengatakan di X: “Menurut aturan berpakaian yang diwajibkan oleh pejabat Vatikan untuk pemakaman Paus Fransiskus, pria diharuskan mengenakan setelan jas gelap, disertai dasi hitam panjang. Trump muncul dengan pakaian biru.”

    Ahli strategi politik Joey Mannarino mengomentari X kepada 613 ribu pengikutnya: “Trump di pemakaman Paus benar-benar memancarkan kelas yang lengkap dan total. Benar-benar citra yang seharusnya ditampilkan Amerika kepada dunia.”

    Mengenai pakaian Zelensky, ia berkata: “Zelensky bahkan tidak bisa mengenakan jas untuk pemakaman Paus Fransiskus. Dan orang-orang bodoh yang hadir tetap bertepuk tangan untuknya. Kurangnya rasa hormat itu tidak dapat dipercaya.”

    Lebih jauh, tempat duduk Trump di pemakaman itu melanggar protokol Vatikan yang berlaku. Secara tradisional, bangsawan Katolik duduk di baris depan, diikuti oleh bangsawan non-Katolik, lalu kepala negara dalam urutan abjad. Namun, Trump diberi tempat duduk di baris depan bersama Zelenskyy, sebuah penyimpangan yang mencolok dari norma.

    Apa selanjutnya

    Penyimpangan gaya berpakaian dan protokol yang dilakukan Trump ini kontras dengan kepatuhan yang ditunjukkan oleh pejabat tinggi lainnya dan mungkin menjadi titik fokus liputan media seputar pemakaman Paus Fransiskus.

    Sumber: Newsweek/Tribunnews.com

     

     

  • Jokowi Disapa Macron Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Santo Petrus

    Jokowi Disapa Macron Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Santo Petrus

    Jakarta

    Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Vatikan. Keduanya bertemu di sela menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Dalam video yang diterima detikcom, Minggu (27/4/2025), Jokowi dan Macron bertemu pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Pertemuan keduanya terjadi di lapangan Basilika Santo Petrus, tempat dilaksanakan misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Jokowi tampak mengenakan setelan jas dan peci berwarna hitam. Dia dan Macron terlihat saling berjabat tangan dan terlibat obrolan hangat.

    Jokowi diketahui hadir di pemakaman Paus Fransiskus sebagai utusan Presiden Prabowo Subianto. Dia ditemani oleh tiga utusan presiden lainnya yaitu Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono hingga ketua panitia penyambutan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia tahun 2024 lalu, Ignatius Jonan.

    Saat misa pemakaman Paus Fransiskus berlangsung, Jokowi terlihat duduk di deretan paling depan sejajar dengan pemimpin dunia lain. Dalam tayangan misa yang disiarkan Vatikan, Sabtu (24/6), Jokowi tampak berada di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan kursi yang ditempati Jokowi dikhususkan oleh perwakilan sejumlah pemimpin dunia. Jokowi berada dalam satu deretan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Di area lapangan Santo Petrus, Jokowi menyampaikan pesan Prabowo. Dia mengatakan Indonesia merasakan kehilangan atas wafatnya Paus Fransiskus.

    “Pertama-tama kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Teramat Suci Paus Fransiskus. Dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan,” ujar Jokowi.

    Jokowi turut menyampaikan ucapan doa agar Paus Fransiskus beristirahat dalam damai. “Akhirnya kami semua berdua agar Yang Teramat Suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai abadi dan semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Maha Kasih,” kata Jokowi.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus telah dilaksanakan pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.

    ‘Lihat juga Video Duka Pemimpin Dunia Atas Meninggalnya Paus Fransiskus’

    (ygs/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Umat katolik melakukan Misa Hari Raya Paskah Pontifikal

    Umat katolik melakukan Misa Hari Raya Paskah Pontifikal

    Minggu, 20 April 2025 11:57 WIB

    Suasana Misa Hari Raya Paskah Pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (20/4/2025). Misa Hari Raya Paskah itu mengangkat tema Kepedulian Lebih Kepada Saudara yang Lemah dan Miskin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU

    Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo memimpin Misa Hari Raya Paskah Pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (20/4/2025). Misa Hari Raya Paskah itu mengangkat tema Kepedulian Lebih Kepada Saudara yang Lemah dan Miskin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU

    Umat Katolik mengikuti ibadah Misa Hari Raya Paskah di Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Babakan, Badung, Bali, Minggu (20/4/2025). Sebagian besar umat Katolik di gereja tersebut mengenakan busana adat Bali pada perayaan Paskah sebagai simbol akulturasi dan pelestarian budaya guna menjaga harmonisasi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU

  • Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Jakarta

    Misa pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus telah digelar. Di sela misa, ternyata Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dirangkum detikcom dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), Donald Trump dan Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan di Roma, Italia. Pertemuan keduanya itu dilakukan sebelum menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Pertemuan kedua kepala negara itu diungkapkan oleh juru bicara kepresidenan Ukraina, Sergii Nykyforov.

    Zelensky sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Trump saat kedua pemimpin sama-sama berada di Roma untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Namun Trump, yang mendarat di Roma bersama istrinya, Melania, sama sekali tidak memberitahu wartawan soal rencana pertemuannya dengan Zelensky.

    Pertemuan Terakhir Trump dan Zelensky

    Foto: Donald Trump dan Volodymyr Zelensky (AFP/SAUL LOEB).

    Pertemuan terakhir Trump dan Zelensky terjadi di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu, yang diwarnai cekcok bersejarah yang menghebohkan dunia.

    Pada saat itu, Trump menegur Zelensky karena tidak pernah menunjukkan rasa terima kasih yang cukup atas dukungan AS dalam perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

    Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Gedung Putih soal pertemuan kedua pemimpin. Tidak diketahui secara jelas apa saja yang menjadi topik pembicaraan keduanya saat bertemu di Roma.

    Trump dan Zelensky tiba secara terpisah di Alun-alun Santo Petrus sesaat sebelum misa pemakaman Paus Fransiskus digelar pada Sabtu (26/4) pagi waktu setempat.

    Vatikan telah mengumumkan bahwa total 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan dan 12 raja yang berkuasa dari berbagai negara menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saat Donald Trump dan Pemimpin Dunia Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus – Page 3

    Saat Donald Trump dan Pemimpin Dunia Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus – Page 3

    Sebelumnya, dunia berduka cita atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kepergian pemimpin spiritual umat Katolik ini meninggalkan kesedihan mendalam, terlebih setelah penampilan publik terakhirnya yang penuh haru di perayaan Paskah.

    Namun, sesuai wasiatnya, pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan secara sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pada Sabtu, 26 April 2025, sebuah pilihan yang menyita perhatian dunia dan mengangkat kembali sorotan pada gereja bersejarah ini.

    Keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di dalam kompleks Vatikan seperti para pendahulunya, merupakan langkah yang tidak biasa.

    Hal ini mencerminkan keinginan beliau untuk sebuah pemakaman yang sederhana, jauh dari upacara megah dan simbol kekuasaan. Pemilihan lokasi ini juga menyimpan makna mendalam, mengingat sejarah dan signifikansi Basilika Santa Maria Maggiore bagi Gereja Katolik.

     

    Pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore bukan hanya peristiwa bersejarah bagi Gereja Katolik, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan warisan kepemimpinan dan ajaran-ajaran Paus yang penuh dengan semangat reformasi dan kasih terhadap kaum tertindas.

    Prosesi pemakaman yang akan dimulai dari Basilika Santo Petrus menuju Basilika Santa Maria Maggiore akan disiarkan secara langsung, memungkinkan umat Katolik di seluruh dunia untuk memberikan penghormatan terakhir.

  • Doakan Kepergian Paus Fransiskus, Ribuan Jemaat Katolik Ikuti Misa Requiem di Gereja Katedral Medan

    Doakan Kepergian Paus Fransiskus, Ribuan Jemaat Katolik Ikuti Misa Requiem di Gereja Katedral Medan

    Pemakaman Paus Fransiskus akan berbeda dari tradisi kepausan sebelumnya. Sesuai keinginannya, prosesi pemakaman akan dilakukan secara sederhana, tanpa upacara megah dan pameran publik jenazah.

    Jenazahnya akan dimakamkan dalam peti kayu polos yang dilapisi seng, sebuah pilihan yang mencerminkan kesederhanaan dan kerendahan hati yang selalu beliau junjung tinggi selama masa kepemimpinannya.

    Proses pemindahan jenazah dari Basilika Santo Petrus ke Basilika Santa Maria Maggiore akan dilakukan setelah upacara pemakaman di Lapangan Santo Petrus selesai.

    Rangkaian prosesi pemakaman akan dimulai dengan persemayaman jenazah di Basilika Santo Petrus, yang memungkinkan umat untuk memberikan penghormatan terakhir. Setelah itu, jenazah akan diarak melalui jalan-jalan Roma menuju Basilika Santa Maria Maggiore.

    Upacara pemakaman akan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal, Giovanni Battista Re. Meskipun sederhana, upacara ini diperkirakan akan dihadiri oleh para pemimpin agama dari berbagai penjuru dunia, sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengaruh Paus Fransiskus yang begitu besar bagi dunia.

    Pihak Vatikan akan mengumumkan informasi lebih lanjut mengenai detail prosesi pemakaman dalam waktu dekat.

    Namun, yang pasti, pemakaman ini akan menjadi momen bersejarah yang menyatukan umat Katolik dan dunia dalam kesedihan dan penghormatan terhadap seorang pemimpin spiritual yang luar biasa.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan duka cita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini (waktu setempat), Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kardinal Farrell, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus.

  • Gaya Paus Fransiskus, dari Jubah Putih ke Penobatan Pria Berpakaian Terbaik

    Gaya Paus Fransiskus, dari Jubah Putih ke Penobatan Pria Berpakaian Terbaik

    JAKARTA – Selain membawa pesan perdamaian dan kerukunan, Paus Fransiskus dikenal dengan gayanya yang tanpa disadari menjadi ikon mode.

    Jauh dari gemerlap dunia fashion, ia justru dikenal karena kesederhanaannya.

    Ia selalu mengenakan jubah putih polos, sepatu hitam, dan jam tangan biasa.

    Dilansir dari laman CNN pada Sabtu, 26 April, gaya Paus yang bersahaja dan sederhana, ternyata memberikan pengaruh begitu luas. Hingga akhirnya, ia dinobatkan sebagai ‘Pria Berpakaian Terbaik 2013’ versi Esquire.

    The New York Times melihat gaya kesederhanaan Paus Fransiskus. Terlihat sepatu hitam yang disebut-sebut dibuat oleh sahabat lamanya di Buenos Aires. Hingga akhirnya, sepatu hitam itu langsung menarik perhatian dunia.

    Berbeda dengan pendahulunya, Benediktus XVI yang gemar mengenakan busana dan aksesoris mewah, seperti salib dada berhias permata, sepatu rancangan desainer dengan warna merah terang, topi beludru, hingga topi bulu.

    Berbeda dengan Fransiskus yang tampil apa adanya mengenakan busana liturgi polos dan alas kaki praktis. Tak butuh waktu lama agar gaya ini mendapat pengakuan.

    The Cut menjuluki Fransiskus sebagai ‘paus normcore’ dunia, karena penampilannya yang sederhana dan tanpa pernak-pernik. Ia pun menjadi paus pertama yang tampil di sampul Rolling Stone. Tak hanya itu, berbagai meme dan merchandise mulai bermunculan, dari kaus hingga mug dengan wajah Paus Fransiskus sebagai ikon.

    “Sementara Bradley Cooper, Chris Pine, dan Joseph Gordon-Levitt mengalami tahun gemilang, pilihan busana mereka hanya sebatas karpet merah. Sementara itu, keputusan sartorial Paus Fransiskus secara halus menandakan era baru. Bagi banyak orang, bagi Gereja Katolik, itu harapan baru,” kata Max Berlinger, perwakilan dari Esquire.

    Max Berlinger bahkan diundang ke berbagai acara TV untuk membahas pilihannya menempatkan Paus di daftar pria berbusana terbaik. Namun, undangan tersebut ia tolak.

    “Aku cuma merasa itu keren dan layak disorot. Paus sebelumnya mengenakan pakaian mahal. Paus Fransiskus justru pergi ke penjara dan membasuh kaki narapidana. Aku merasa pakaian itu mencerminkan pergeseran yang lebih besar,” ujarnya.

    Carol Richardson, sejarawan seni liturgi dari University of Edinburgh, melihat kontras gaya antara Benediktus dan Paus Fransiskus sebagai cerminan dari pandangan teologi yang berbeda.

    “Benediktus XVI sedang ‘bermain’ dengan berbagai periode waktu lewat apa yang ia kenakan. Sebagai tradisionalis, ia ingin menegaskan kesinambungan historis kepausan,” jelas Richardson.

    “Sementara Fransiskus, sebagai Paus Jesuit pertama, lebih menekankan pada praktik nyata. Jesuit mempelajari bahasa, filsafat, sejarah, retorika, semua itu untuk diterapkan dalam kehidupan nyata sebagai imam dunia.” lanjutnya.

    Meski tidak berusaha tampil simbolis, pakaian serba putih Fransiskus tetap sarat makna. Warna putih melambangkan kemurnian dan kasih, sedangkan sejumlah aksesoris merah menandakan pengorbanan dan belas kasih.

    Sepatu hitam yang dikenakan, meski tidak memiliki makna resmi, mengingatkan pada biarawan tentang hidup kemiskinan dan kedermawanan.

  • Jokowi Berdoa di Depan Peti Jenazah Paus Fransiskus

    Jokowi Berdoa di Depan Peti Jenazah Paus Fransiskus

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto mengirim utusannya untuk menghadiri pemakaman Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus. Salah satu yang dikirim di antaranya adalah Joko Widodo (Jokowi). 

    Selain mantan Presiden Jokowi, tiga lainnya yang diutus secara khusus oleh Prabowo adalah, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Tommy Djiwandono, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai.

    Dari foto yang beredar, Sabtu (26/4/2025), Jokowi dan utusan Prabowo lainnya sudah berada di Basilika. Nantinya dilanjutkan dengan mengikuti proses pemakaman dari Paus Fransiskus. 

    Para utusan khusus Prabowo ini berdoa di depan peti jenazah Paus Fransiskus. Jokowi yang seorang Muslim terlihat mengangkat tangan berdoa di depan jenazah Pemimpin Gereja Katolik se-dunia itu. (*)

  • Sukidi: Pemimpin Welas Asih seperti Paus Fransiskus yang Dibutuhkan Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 April 2025

    Sukidi: Pemimpin Welas Asih seperti Paus Fransiskus yang Dibutuhkan Indonesia Nasional 26 April 2025

    Sukidi: Pemimpin Welas Asih seperti Paus Fransiskus yang Dibutuhkan Indonesia
    Editor
    KOMPAS.com
    – Pemikir kebhinekaan Sukidi menekankan pentingnya
    Indonesia
    meneladani kepemimpinan welas asih yang ditunjukkan oleh
    Paus Fransiskus
    .
    Menurut dia, nilai-nilai belas kasih yang dihayati dan dipraktikkan oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut sejalan dengan semangat kebangsaan yang digariskan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.
    “Indonesia perlu mewarisi keteladanan Paus, bahwa kepemimpnan yang penuh welas asih itulah yang dibutuhkan republik ini, karena ini sesuai dengan pesan Bung Karno pada pidato 1 Juni 1945, bahwa Indonesia ini didirikan sebagai negara yang berketuhanan,” kata Sukidi, seperti dilansir dari program Satu Meja Kompas TV, Sabtu (26/4/2025).
    “Karena itu, prinsip ketuhanan yang welas asih, yang saling menghormati kepada sesama, yang menumbuhkan cinta kasih kepada sesama, itulah yang kita butuhkan untuk Indonesia ke depan,” tambah dia.
    Dalam pandangan Sukidi, Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin agama, melainkan juga simbol moral dunia yang menunjukkan keberpihakan pada kaum lemah dan yang menderita.
    “Dari Paus Fransiskus kita belajar tentang seorang tokoh agama yang menjiwai betul arti belas kasih kepada sesama. Belas kasih itu adalah kesediaan membuka diri kita terhadap penderitaan orang lain, dan merasakan penderitaan orang lain sebagai bagian dari penderitaan kita, sehingga kita terpanggil untuk membebaskan rakyat dari mata rantai kesengsaraan itu sendiri,” ujar Sukidi. 
    “Itu yang kita butuhkan pada pemimpin republik ini, untuk menjadikan rakyat bukan sebagai komoditas politik, tapi sebagai bentuk pelayanan tertinggi untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri,” sambung dia. 
    Lebih lanjut, Sukidi menekankan bahwa dalam situasi bangsa yang penuh tantangan, rakyat Indonesia harus memegang teguh harapan.
    Ia mengutip tokoh perjuangan anti-apartheid Nelson Mandela, yang tetap menjaga harapan meski harus mendekam di penjara selama 27 tahun karena perjuangannya.
    “Ketika semua hal-hal hilang dalam hidupnya, dia menitipkan harapan sebagai senjata paling ampun untuk merawat bangsa Afrika ke depan,” ujar dia.
    Dalam konteks Indonesia, Sukidi mengingatkan bahwa harapan harus dilandasi oleh iman dan cinta.
    Mengutip Kardinal Suharyo, ia menyatakan bahwa Tuhan memulai karya yang baik dan akan menyelesaikannya dengan baik pula.
    “Karena itu rasa cinta, rasa bakti kepada Tanah Air, harus selalu kita pupuk, harus selalu kita iringi semangat untuk merawat Tanah Air dengan patriot, dengan
    spirit
    kejujuran dan integritas yang luhur itu sendiri,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.