agama: Katolik

  • Jokowi Cs Sampaikan Ini Saat Layat Pemakaman Paus Fransiskus, Pesan dari Prabowo

    Jokowi Cs Sampaikan Ini Saat Layat Pemakaman Paus Fransiskus, Pesan dari Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Utusan khusus Presiden RI, yang dipimpin Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, pada Sabtu, 26 April 2025 waktu setempat.

    Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto kepada umat Katolik.

    Jokowi, bersama Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus ke Indonesia 2024 Ignasius Jonan, mengikuti seluruh rangkaian prosesi pemakaman yang berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

    Di sela acara, Jokowi menyampaikan ucapan duka cita dan pesan Presiden Prabowo.

    “Pertama-tama, kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus, dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan,” kata Jokowi, sebagaimana disiarkan dalam tayangan akun media sosial pribadinya yang diakses dari Jakarta, Minggu, 27 April 2025.

    Dalam tayangan yang sama, Jokowi mengungkapkan isi pesan Presiden Prabowo mengenai wafatnya Paus Fransiskus.

    “Kita kehilangan seorang panutan yang memberikan warisan kecintaan atas perdamaian dunia, kemudian warisan atas kerendahan hati, dan juga warisan untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia ini,” ujar Jokowi.

    Ia kemudian menutup penyampaian pesannya dengan doa untuk almarhum Paus Fransiskus.

    “Akhirnya, kami semua berdoa agar Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai, dan semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Mahakasih,” tutur Jokowi.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dihadiri lebih dari 250.000 pelayat, termasuk para pemimpin negara dan tokoh dunia. Acara dilaksanakan di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Dalam prosesi tersebut, para utusan khusus Presiden RI mendapat kesempatan untuk melihat langsung peti jenazah Paus Fransiskus dan mendoakan almarhum. Ignasius Jonan, salah satu utusan, bahkan sempat mendekati dan memegang ujung peti sebelum meninggalkan ruangan tempat Paus disemayamkan.

    Proses Pemakaman

    Misa pemakaman dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re, dan dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, serta imam dari seluruh dunia.

    Prosesi Ekaristi ditutup dengan Ultima commendatio dan Valedictio, menandai dimulainya masa berkabung sembilan hari (Novemdiales) yang akan diikuti dengan misa di seluruh gereja Katolik dunia untuk mendoakan ketenangan jiwa Paus Fransiskus.

    Setelah prosesi di Basilika Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, sesuai dengan wasiat beliau.

    Konvoi kendaraan pengangkut jenazah melintas melewati Colosseum dan diiringi ribuan pelayat yang memenuhi jalanan dari Vatikan menuju Santa Maria Maggiore.

    Paus Fransiskus tercatat sebagai paus pertama dalam 350 tahun terakhir yang dimakamkan di luar tembok Vatikan. Biasanya, paus dimakamkan di Basilika Santo Petrus.

    Namun, Paus Fransiskus dalam wasiatnya memilih Basilika Santa Maria Maggiore, gereja favoritnya di Roma, sebagai tempat peristirahatan terakhir. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kabar Baik! Presiden Filipina Teken UU Wajibkan Pemakaman Layak Bagi Muslim

    Kabar Baik! Presiden Filipina Teken UU Wajibkan Pemakaman Layak Bagi Muslim

    GELORA.CO – Kabar baik bagi warga muslim di Filipina. Hal ini lantaran Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr telah menandatangani Undang-undang yang mewajibkan pemakaman layak dan segera bagi warga Muslim sesuai dengan tradisi Islam.

    UU tersebut ditandatangani pada 11 April dan sudah diunggah ke laman lembaran negara pada awal pekan ini.

    Berdasarkan UU baru tersebut, sebagaimana dilansir dari Anadolu, pemakaman harus dilakukan sesegera mungkin, bahkan tanpa surat keterangan kematian.

    UU tersebut juga mewajibkan orang yang melakukan upacara pemakaman, atau keluarga terdekat almarhum, untuk melaporkan kematian dalam waktu 14 hari kepada petugas kesehatan setempat, yang akan memverifikasi penyebab kematian dan menerbitkan surat keterangan kematian.

    “Untuk tujuan pemakaman, sesuai dengan ritual Islam, jenazah (warga) Muslim harus diserahkan dalam waktu 24 jam oleh rumah sakit, klinik medis, rumah duka, kamar mayat, fasilitas tahanan dan penjara, atau fasilitas serupa lainnya, atau orang yang benar-benar merawat atau menjaga jenazah,” demikian isi UU tersebut.

    Undang-undang itu juga mengatur hukuman bagi siapa pun yang menolak menyerahkan jenazah warga Muslim karena biaya rumah sakit atau pemakaman yang belum dibayar atau alasan tidak dapat dibenarkan lainnya.

    Ada ancaman pidana satu hingga enam bulan penjara, denda 50.000 hingga 100.000 peso Filipina.

    Kemudian dilansir dari Asia Society, lebih dari 86 persen penduduk Filipina beragama Katolik Roma, 6 persen menganut berbagai aliran Kristen nasional, dan 2 persen lainnya menganut lebih dari 100 denominasi Protestan.

    Selain mayoritas Kristen, terdapat 4 persen minoritas Muslim yang kuat, yang terkonsentrasi di pulau-pulau selatan Mindanao, Sulu dan Palawan. 

    Tersebar di daerah pegunungan yang terisolasi, 2 persen sisanya menganut kepercayaan dan praktik adat non-Barat.

    Minoritas Tionghoa, meskipun secara statistik tidak signifikan, telah berpengaruh secara budaya dalam mewarnai Katolik Filipina dengan banyak kepercayaan dan praktik Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme.

  • Kisah Brando Susanto Anggota DPRD yang Meninggal Mendadak hingga Membuat Gubernur Pramono Menangis – Halaman all

    Kisah Brando Susanto Anggota DPRD yang Meninggal Mendadak hingga Membuat Gubernur Pramono Menangis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Brando Susanto, kader PDIP dan anggota DPRD DKI Jakarta, meninggal mendadak saat acara Halal Bihalal DPD DKI Jakarta di Velodrome, Jakarta, Minggu (27/4/2025). 

    Kejadian ini mengejutkan banyak orang, termasuk Gubernur Pramono Anung yang tak kuasa menahan tangisnya saat mengetahui kabar duka tersebut.

    Pramono Anung menangis di Rumah Duka Carolus, Jakarta, yang menjadi tempat jasad Brando Susanto disemayamkan.

    “Brando baik banget, baik banget,” kata Pramono pada Minggu (27/4/2025).

    Pramono Anung mengaku merupakan orang yang tidak mudah menangis, namun, dia meneteskan air mata saat melihat jasad Brando Susanto.

    Siapa Brando Susanto? Kisah dan Sosoknya membuat banyak orang merasa kehilangan termasuk Pramono Anung. 

    BRANDO SUSANTO – Brando Susanto, kader PDIP yang meninggal mendadak saat acara Halal Bihalal, meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. (istimewa)

    Kisah Brando Susanto Aktivis Mahasiswa Jadi Anggota Dewan

    Brando Susanto merupakan seorang aktivis mahasiswa di Universitas Katolik Parahyangan.

    Jabatan sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa FISIP Universitas Katolik Parahyangan pernah diembannya.

    Dia juga aktif di Alumni Kolas Kanisius, di mana dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alumni Kolas Kanisius.

    Awal mula bergabung dengan PDIP arena terlibat aktif mulai dari anggota hingga menjadi Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta.

    Ini merupakan langkah awal Brando memulaio karier di dunia politik.

    Setelah tak lagi menjadi aktivis mahasiswa, dia aktif mulai dari DPC PDIP tingkat Jakarta Utara.

    Pada Pemilu 2024, dia maju sebagai calon anggota legislatif dari PDIP untuk tingkat DPRD DKI Jakarta.

    Ini merupakan tingkat karier politik bagi seorang yang dulunya aktivis mahasiswa seperti Brando.

    Sosok inilah yang membuat Pramono Anung yang juga dulunya sebagai aktivis mahasiswa menangis.

    Sebagai pribadi, Pramono mengenal Brando sebagai orang baik, pekerja keras dan mempunyai jiwa selalu ingin menolong orang lain.

    “Saya mengenalnya,” ujar Pramono.

    Kronologi Brando Susanto Meninggal Dunia

    Anggota Komisi C DPRD Jakarta Brando Susanto meninggal dunia saat memberi sambutan di acara Halal Bihalal DPD PDI-P Jakarta yang digelar di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu.

    Brando Susanto merupakan ketua panitia acara Halal Bihalal DPD PDI-P Jakarta. Ketika di tengah sambutan, suara Brando mulai pelan dan seketika tersungkur ke depan dan hampir jatuh ke bawah panggung.

    Tubuh Brando langsung diangkat oleh Satuan Tugas (Satgas) PDIP Perjuangan yang dekat panggung, sehingga tidak sampai terjatuh jauh.

    Lalu, Anggota PDI-P Jakarta yang berada di sekitar panggung memberikan pertolongan pertama dan langsung memanggil medis.

    Pada saat kejadian, Pramono berada di lokasi.

    Dia bersama Rano Karno memberikan sambutan. 

    Di tengah sambutan, Pramono menyampaikan bahwa Brando Susanto telah meninggal dunia. 

    “Saudara-saudara sekalian, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan duka yang mendalam. Innalillahi wainailahi rojiun. Sahabat kita, teman kita, ketua panitia kita, yang kita saksikan bersama-sama. Dalam memberikan sambutan, saya baru mendapatkan kabar bahwa sahabat kita Brando meninggal dunia,” ucap Pramono Anung di lokasi. Pramono meminta simpatisan dan anggota DPD PDI-P Jakarta untuk berdoa sejenak. 

    “Untuk itu mari kita doakan semoga saudara Brando mendapatkan surga atas apa yang telah dilakukan. Al-Fatihah,” kata Pramono. 

    Setelah itu, Pramono dan Rano langsung turun panggung dan menuju ke rumah sakit bersama anggota DPD PDI-P Jakarta. 

    Sedangkan acara Halal Bihalal DPD PDI-P Jakarta dihentikan dan massa membubarkan diri.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana – Page 3

    Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah gelombang kecerdasan buatan (AI) yang mulai masuk ke dalam berbagai sektor bisnis, Didiet Maulana, fashion desainer dan founder IKAT Indonesia mengajak para kreator untuk bijak memanfaatkan AI tanpa kehilangan jati diri.

    Baginya, AI bukanlah sebuah ancaman, tetapi alat bantu yang harus digunakan dengan kesadaran penuh. “Awalnya aku kekeh desain itu ngga boleh tersentuh oleh teknologi,” ungkkap Didiet.

    Namun, setelah memperlajari lebih lanjut berbagai aplikasi kecerdasan buatan dan teknik pengembangan prompt, pandangannya berubah. “”Aku melihat, ‘wah, ini sebenarnya memperbudah banget sih’,” tambahnya.

    Bagi lulusan S1 Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan ini, teknologi AI sangat berguna dalam mempercepat struktur berpikir saat mengambangkan koleksi.

    Walau begitu, dia menegaskan pentingnya menjaga peran manusia sebagai pengendali utama. “The real driver itu kita. Jadi AI itu tools untuk memudahkan kita mendapatkan result yang kita mau,” tegasnya.

    Salah satu hal ditekankan Didiet adalah perlunya mengenali DNA kreatif sebelum menjelajahi dunia AI. “Kenali dulu DNA kita seperti apa. Jangan nanti akhirnya kita tergantung dengan AI, sehingga sejatinya kita sendiri malah kagak tahu,” katanya.

    Menurut dia, banyak kreator melakukan kesalahan karena terlalu cepat menyerahkan arah kreatif kepada AI tanpa dasar kuat. Didiet mencontohkan, bagaimana dia memanfaatkan AI dalam riset, bukan dalam pengambilan keputusan kreatif.

    “Saya ingin riset tentang Sumba Tumur. Kira-kira ada buku referensi apa sih yang harus dibaca,” katanya smemberi contoh praktis penggunaan AI untuk memperdalam pengetahuan.

    Lewat pendekatan ini, Didiet menekankan pentingnya AI seabgai pendukung, bukan sebagai pengganti kreativitas. Baginya, rasa, orisinalitas, dan identitas kreator tetaplah hal paling utama dalam membangun karya di era digital ini.

  • Profil Brando Susanto, Politikus Muda PDIP yang Meninggal Setelah Ambruk Saat Beri Sambutan – Halaman all

    Profil Brando Susanto, Politikus Muda PDIP yang Meninggal Setelah Ambruk Saat Beri Sambutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi muda PDIP, Brando Susanto, meninggal dunia setelah ambruk saat memberikan sambutan dalam acara halal bihalal di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).

    Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP Pramono Anung mengungkap sosok Brando Susanto yang tak kenal lelah bekerja hingga akhir hayat.

    Menurut Pram, apa yang dilakukan Brando menjadi contoh bagi kader PDIP lainnya.

    “Kita tidak boleh menyerah. Dan kita tetap harus bekerja. Karena apa yang dilakukan sahabat kita. Saudara kita Brando merupakan contoh bagi kita semua. Bekerja sampai dengan akhir hayatnya,” kata Pramono saat memberikan sambutan dalam acara halal bihalal PDIP Jakarta tersebut.

    Pram bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Si Doel pun mengucapkan rasa terima kasih atas kerja keras yang diberikan Brando.

    “Saudara Brando. Saya atas nama Gubernur. Dan Bang Dul atas wakil Gubernur. Mengucapkan terima kasih. Atas kerja keras. Dan juga apa yang saudara berikan kepada kami semua,” ucap Pram.

    Profil Brando Susanto

    Brando Susanto adalah pria kelahiran Jakarta, 21 September 1977.

    Ia tinggal di Jalan Satria IV Pademangan Barat, Jakarta Utara.

    Sejak duduk di bangku kuliah, ia sudah aktif berorganisasi.

    Saat kuliah di FISIP Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), ia pernah menjabat sebagai menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa FISIP.

    Ia pun tercatat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Jakarta.

    Dengan berbagai pengalamannya di bidang organisasi, ia memiliki jaringan luas di kalangan profesional muda.

    Ia pun akhirnya terjun ke dunia politik. Brando tercatat mengawali karir politiknya dari bawah.

    Ia tercatat pernah menjadi Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara.

    Kemudian, Brando pun dipercaya menjadi Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, sayap partai PDIP yang menaungi anak-anak muda.

    Pada Pemilu 2024, ia pun mencalonkan diri menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP.

    Ia pun akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD DKI setelah mengantongi 11.506 suara dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Jakarta Utara yang meliputi Kecamatan Penjaringan, Tanjung Priok, dan Pademangan.

    Brando pun akhirnya duduk menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.

    Ia termasuk wajah baru di DPRD DKI Jakarta.

    Saat dilantik sebagai legislator di Jakarta, Brando Susanto berkomitmen menuntaskan tiga isu utama.

    Yakni soal perbaikan pelayanan publik, perbaikan infrastruktur, dan perbaikan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat miskin Jakarta.

    Di DPRD Jakarta Brando duduk sebagai anggota Komisi C yang membidangi soal keuangan.

    Sedangkan di fraksi PDIP, ia sebagai dipercaya menjadi wakil sekretaris.

    (tribunnews.com/ tribunjakarta/ elga)

  • Jokowi Beberkan Pesan Prabowo Saat Pemakaman Paus Fransiskus

    Jokowi Beberkan Pesan Prabowo Saat Pemakaman Paus Fransiskus

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pesan khusus Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pemakaman pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

    Mengutip unggahan Instagram @jokowi pada Minggu (27/4/2025), sebagai utusan khusus Presiden RI Prabowo Subianto untuk ke pemakaman Paus Farnsiskus di Vatikan, Jokowi juga ditemani oleh Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan.

    Dalam momen tersebut Jokowi bersama para utusan khusus lainnya mengenakan setelan jas hitam lengkap dengan peci hitam. Mereka juga mendoakan Paus Fransiskus langsung di depan peti jenazahnya.

    “Kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya yang teramat suci Paus Fansiskus dan menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh umat katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan karena kita kehilangan seorang panutan yang memberikan warisan kecintaan atas perdamaian dunia,” kata Jokowi.

    Selain warisan itu lanjutnya, juga kehilangan seorang panutan yang memiliki kerendahan hati yang ditunjukkan Paus Fransiskus untuk seluruh bangsa di dunia ini.

    “Kami semua berdoa agar yang teramat suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai abadi, semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Maha Kasih, Amin, terima kasih,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Jokowi telah tiba di Vatikan pada Jumat (24/4/2025) waktu setempat. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa kehadiran Jokowi dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Indonesia juga membawa misi penting yakni menyampaikan surat pribadi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Pemerintah Vatikan. 

    “Utusan-utusan khusus dari Bapak Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, berdasarkan informasi tadi malam, semua sudah berangkat dan berdasarkan perhitungan waktu, beliau-beliau sudah sampai di Roma,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Jumat (25/4/2025).

  • Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Fransiskus Baru Dimulai 6 Mei 2025 – Halaman all

    Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Fransiskus Baru Dimulai 6 Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kematian Paus Fransiskus pada 21 April 2025 akibat pneumonia bilateral mengundang perhatian global.

    Pemimpin Katolik yang dikenal sebagai sosok reformis ini meninggal pada usia 88 tahun dan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Dengan kepergian beliau, perhatian kini beralih kepada konklaf, sebuah proses pemilihan Paus baru yang akan melibatkan para kardinal Gereja Katolik dari seluruh dunia.

    Namun, apa sebenarnya konklaf dan bagaimana proses pemilihannya berlangsung?

    Apa Itu Konklaf dan Kapan Dilaksanakan?

    Secara etimologi, kata “konklaf” berasal dari bahasa Inggris yang berarti pertemuan pribadi atau rahasia.

    Dalam konteks Gereja Katolik, konklaf adalah prosesi pemilihan Paus baru yang dilaksanakan secara tertutup oleh para kardinal.

    Menurut tradisi, konklaf dimulai paling cepat 15-20 hari setelah wafatnya Paus untuk memberikan waktu bagi para kardinal berkumpul dan menjalani masa berkabung.

    Dengan demikian, konklaf untuk pemilihan pengganti Paus Fransiskus direncanakan akan berlangsung antara tanggal 6 Mei dan 11 Mei 2025.

    Namun Paus Benediktus XVI sebelumnya mengubah aturan yang memungkinkan konklaf digelar lebih awal jika para kardinal menginginkannya.

    Hal ini membuka kemungkinan bahwa proses pemilihan tidak harus menunggu hingga akhir masa berkabung secara tradisional.

    Bagaimana Proses Konklaf Dilaksanakan?

    Konklaf dilaksanakan di Kapel Sistina yang terletak di Istana Vatikan.

    Proses ini melibatkan pengasingan ketat dan sistem pemungutan suara yang terperinci.

    Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam konklaf, saat ini terdapat 252 kardinal dari seluruh dunia, dengan 135 di antaranya memenuhi syarat untuk memberikan suara.

    Apa yang Terjadi Selama Konklaf?

    Proses konklaf dimulai dengan misa pagi khusus di mana sekitar 120 kardinal berkumpul.

    Setelah itu, aba-aba extra omnes diberikan, yang berarti semua orang harus keluar dari kapel.

    Ini menandakan bahwa area akan disegel, dan para kardinal akan dikunci di dalam konklaf untuk menjaga kerahasiaan pemungutan suara.

    Kapel Sistina juga akan dibersihkan dari alat penyadap atau perangkat komunikasi untuk memastikan proses berlangsung tanpa gangguan.

    Setiap upaya untuk membocorkan informasi dapat berakibat pada sanksi serius seperti pengucilan atau ekskomunikasi.

    Bagaimana Prosedur Pemungutan Suara Dijalankan?

    Selama konklaf, para kardinal dapat melakukan hingga empat putaran pemungutan suara;

    dua di pagi hari dan dua di sore hari.

    Surat suara ditulis tangan dengan menggunakan kode untuk menjaga kerahasiaannya.

    Sebelum memasukkan suara, setiap kardinal melafalkan doa di hadapan lukisan Penghakiman Terakhir, memohon bimbingan ilahi.

    Setelah setiap sesi pemungutan suara, surat suara dibakar di tungku khusus.

    Asap yang dihasilkan menjadi simbol yang sangat ditunggu oleh publik.

    Jika asap yang keluar dari cerobong berwarna hitam, berarti belum ada kandidat yang meraih suara mayoritas.

    Namun, jika asap putih muncul, itu menandakan bahwa seorang Paus baru telah terpilih.

    Seberapa Lama Proses Pemungutan Suara Ini Berlangsung?

    Proses pemungutan suara dalam konklaf bergantung pada seberapa cepat satu kandidat mendapatkan dua pertiga suara dari para kardinal.

    Rekor konklaf terpanjang terjadi pada abad ke-13, saat pemilihan Paus Gregorius X berlangsung selama tiga tahun.

    Namun, dalam pemilihan terakhir pada tahun 2023, Paus Fransiskus diumumkan hanya sehari setelah konklaf dimulai.

    Apa yang Terjadi Setelah Paus Terpilih?

    Agar seorang kandidat dapat ditetapkan sebagai Paus, ia harus memperoleh dukungan dua pertiga dari total jumlah kardinal yang hadir.

    Jika pemungutan suara terhambat, pemilihan dapat difokuskan pada dua kandidat teratas, namun hal ini hanya berlaku dalam situasi tertentu.

    Setelah seorang kandidat menerima suara yang diperlukan, Dekan Kolegium Kardinal akan menanyakan apakah ia bersedia menerima pemilihan tersebut.

    Jika ia menerima, ia akan memilih nama kepausannya dan mengenakan jubah resmi yang telah disiapkan dalam tiga ukuran berbeda.

    Saat itu, asap putih (fumata bianca) akan mengepul, menandakan bahwa Paus baru telah terpilih.

    Kapan Pengumuman Resmi Dilakukan?

    Setelah proses tersebut, Paus baru akan memasuki Ruang Air Mata untuk merenung sebelum tampil di hadapan umat.

    Pengumuman resmi akan dilakukan dari balkon utama Basilika Santo Petrus dengan sapaan pertama kepada dunia, “Habemus Papam” yang berarti “Kita memiliki Paus”.

    Dengan segala tradisi dan proses yang ketat ini, pemilihan Paus baru menjadi momen penting bagi Gereja Katolik dan umat di seluruh dunia.

    Sebuah kesempatan untuk mengharapkan perubahan dan melanjutkan warisan spiritual yang telah ditinggalkan oleh pemimpin sebelumnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Brando Susanto Meninggal Dunia saat Beri Sambutan di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta

    Brando Susanto Meninggal Dunia saat Beri Sambutan di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar duka datang dari dunia politik Jakarta, di mana Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Brando Susanto, meninggal dunia saat memberikan sambutan dalam acara Halal Bihalal DPD PDIP di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada Minggu, 27 April 2025.

    Brando Susanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia acara tersebut, meninggal di usia 48 tahun.

    Kejadian Tragis di Jakarta International Velodrome

    Peristiwa tersebut terjadi ketika Brando Susanto tengah memberikan sambutan di atas panggung. Tiba-tiba, ia terjatuh dan pingsan di depan ribuan kader PDIP yang hadir.

    Para petugas medis segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Brando ke Rumah Sakit Columbia, Pulomas, Jakarta Timur. Sayangnya, Brando tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

    “Saya baru mendapatkan kabar. Kalau sahabat kita Brando meninggal dunia,” ucap Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sambutannya yang penuh haru di acara tersebut.

    Pramono Anung mengenang Brando sebagai sosok pekerja keras yang bahkan hingga akhir hayatnya tetap berjuang untuk partai dan rakyat Jakarta.

    Reaksi dari Para Kader PDIP

    Dalam suasana yang penuh duka, Pramono Anung menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.

    “Yang dilakukan sahabat kita, Saudara kita Brando, merupakan contoh bagi kita semua. Bekerja sampai dengan akhir hayatnya,” ujar Pramono.

    Dia pun mengajak seluruh kader PDIP yang hadir untuk mendoakan mendiang Brando Susanto. Pramono mengingatkan bahwa semangat kerja keras Brando patut menjadi teladan bagi semua yang hadir di acara tersebut.

    “Kita tidak boleh menyerah, kita harus tetap bekerja karena apa yang dilakukan sahabat kita Brando merupakan contoh bagi kita semua,” tuturnya.

    Acara Halal Bihalal yang sebelumnya penuh semangat tersebut pun langsung dihentikan setelah insiden itu, dan seluruh peserta diminta untuk mendoakan Brando Susanto, semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

    Diduga Terkena Serangan Jantung

    Meskipun penyebab pasti kematian Brando Susanto belum diumumkan secara resmi, beberapa sumber menyebutkan bahwa Brando diduga meninggal akibat serangan jantung. Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, mengonfirmasi bahwa Brando Susanto diduga mengalami serangan jantung saat memberikan sambutan.

    Profil Brando Susanto

    Brando Susanto, yang lahir pada 21 September 1977 di Jakarta, dikenal sebagai sosok yang aktif di dunia organisasi dan politik. Sebelum mengabdikan diri di DPRD DKI Jakarta, Brando aktif dalam berbagai organisasi, antara lain sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa FISIP Unpar, Ketua Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar, dan Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta dan Sekjen Perhimpunan Alumni Kolase Kanisius Jakarta.

    Brando yang beragama Katolik ini meninggalkan seorang istri, Syelin, serta keluarga dan kolega yang sangat merasa kehilangan atas sosoknya yang penuh dedikasi dan semangat.

    Peringatan dan Pesan dari Pramono Anung

    Pramono Anung, dalam pidatonya, mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak melupakan semangat perjuangan Brando.

    “Mari kita doakan semoga Saudara Brando mendapatkan surga atas apa yang telah dilakukan,” kata Pramono, mengakhiri sambutannya dengan penuh haru.

    Dia mengajak kader-kader PDIP untuk terus melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh Brando Susanto, sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sahabat dan rekan seperjuangan mereka.

    Brando Susanto akan selalu dikenang sebagai sosok yang bekerja tanpa kenal lelah demi kepentingan rakyat dan partainya. Meskipun ia telah meninggalkan dunia ini, semangat dan dedikasi Brando akan terus hidup dalam setiap langkah perjuangan yang diteruskan oleh para kader PDIP.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Paus Fransiskus Dikenal Anti Korupsi, Dokter Tifa: Kok Malah Kirim Finalis Korupsi?

    Paus Fransiskus Dikenal Anti Korupsi, Dokter Tifa: Kok Malah Kirim Finalis Korupsi?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma yang akrab disapa Dokter Tifa melontarkan kritik pedas terkait keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi untuk melayat mendiang Paus Fransiskus.

    Dokter Tifa mempertanyakan keputusan tersebut dengan sindiran tajam.

    Ia menyinggung reputasi dunia yang sangat membenci tindakan korupsi dan mengaitkannya dengan kehadiran tokoh yang menurutnya memiliki rekam jejak kontroversial.

    “Dunia sangat benci dengan koruptor,” ujar Dokter Tifa di X @DokterTifa (27/4/2025).

    Ia menambahkan bahwa Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sangat anti terhadap korupsi.

    Lebih jauh, Tifa membandingkan sikap tegas negara lain terhadap koruptor.

    “China hukum mati koruptor. Amerika hukum ratusan tahun koruptor di penjara maksimum,” tegasnya.

    Di tengah standar dunia yang keras terhadap koruptor, Dokter Tifa mempertanyakan maksud di balik keputusan mengutus Jokowi.

    “Lalu ada finalis koruptor dunia berani hadir? Jadi maksudnya Presiden Prabowo mengirim orang ini untuk melayat, sebagai tanda hormat atau untuk mempermalukan sebenarnya?,” tandasnya.

    Sebelumnya, pemerintah Indonesia secara resmi mengutus sejumlah tokoh nasional untuk mewakili negara dalam prosesi pemakaman pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, yang akan digelar di Vatikan.

    Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengirim empat nama sebagai perwakilan Indonesia, di antaranya Presiden ke-7 RI Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai.

  • Tinggalkan Sketsa Manual, Ini Alasan Didiet Maulana Pilih iPad untuk Berkarya – Page 3

    Tinggalkan Sketsa Manual, Ini Alasan Didiet Maulana Pilih iPad untuk Berkarya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam dunia kreatif bergerak cepat, kemampuan untuk beradaptasi terhadap teknologi sudah menjadi keharusan. Didiet Maulana, desainer busana kenamaan Indonesia, membagikan pengalamannya beralih dari sketsa manual ke iPad.

    “Di awal itu memang merasakan kayaknya lebih original saja kalau pakai sketsa,” ujar Didiet, mengenang masa awalnya. Namun, seiring waktu, ia menyadari untuk maju, perlu dibantu teknologi.

    Founder IKAT Indonesia ini juga mengatakan, iPad bukan hanya mempertahankan, tetapi justru memperkuat esensi kreativitasnya saat mendesain.

    “Seperti yang tadi aku bilang, teknologi ini nanti pelan-pelan akan menjadi background, tapi akan tetap ke depan itu adalah kreativitas kita,” jelasnya.

    Walau saat ini menggunakan iPad, alumni S1 Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan tersebut masih tetap mengawali proses desain dari sketsa tangan, lalu memindainya ke iPad untuk pengembangan lebih lanjut.

    Keunggulan lainnya yang dia rasakan dengan ekosistem Apple ini adalah efisien dalam berkolaborasi dengan tim. “Jadi lebih cepata ya, karena asisten desainerku semuanya menggunakan iPad. Jadinya kita bisa bicara dengan bahasa sama,” kata Didiet.

    Ia menekankan, kemudahan dalam melakukan perubahan desain di ekosistem Apple secara langsung menjadi faktor penting dalam mempertahankan kualitas karya.

    “Misalnya klien ada yang, ‘aduh aku agak nggak suka nih sama warnanya’, aku bisa langsung ubah warnanya sesuai dengan keingin klien, tanpa harus merusak misalnya sketsa awal atau desain awal,” jelasnya.