agama: Katolik

  • Cerobong Asap Sudah Terpasang, Vatikan Bersiap Pilih Paus Baru

    Cerobong Asap Sudah Terpasang, Vatikan Bersiap Pilih Paus Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan telah memulai persiapan untuk memilih Paus baru. Hal ini ditandai dengan pemasangan cerobong asap khusus konklaf di Kapel Sistina, Jumat (2/5/2025) waktu setempat.

    Dilansir The Associated Press, petugas pemadam kebakaran Vatikan terlihat berada di atap Kapel Sistina, memasang cerobong asap, untuk momen penting konklaf pada 7 Mei.

    Setelah setiap dua putaran pemungutan suara di Kapel Sistina, surat suara para kardinal akan dibakar dalam tungku khusus untuk menunjukkan hasil pemilihan Paus kepada dunia luar.

    Bila tidak ada Paus yang terpilih, surat suara dicampur dengan kartrid yang berisi kalium perklorat, antrasena (komponen tar batubara), dan sulfur untuk menghasilkan asap hitam.

    Namun jika ada pemenang yang terpilih menjadi Paus baru, surat suara yang terbakar dicampur dengan kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform untuk menghasilkan asap putih.

    Pemasangan cerobong asap untuk konklaf dilakukan saat para kardinal telah tiba di Vatikan untuk satu hari lagi diskusi prakonklaf tentang kebutuhan Gereja Katolik ke depannya dan tipe paus yang dibutuhkan untuk menjalankannya.

    Pemilihan terakhir Paus di Vatikan terjadi pada 13 Maret 2013 silam. Saat itu, asap putih keluar dari cerobong asap pada pemungutan suara kelima, dan Kardinal Jorge Mario Bergoglio diperkenalkan kepada dunia sebagai Paus Fransiskus beberapa waktu kemudian dari balkon Basilika Santo Petrus.

    Fransiskus, merupakan Paus dai Amerika Latin pertama dalam sejarah. Ia meninggal pada 21 April 2025 saat mencapai usia 88 tahun.

    (hsy/hsy)

  • Cerobong Konklaf Sudah Dipasang di Kapel Sistine: Siapa Penerus Paus Fransiskus? – Halaman all

    Cerobong Konklaf Sudah Dipasang di Kapel Sistine: Siapa Penerus Paus Fransiskus? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Persiapan konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus telah memasuki tahap akhir.

    Para pekerja Vatikan pada Jumat (2/5/2025) waktu setempat memasang cerobong di atap Kapel Sistine sebagai prasarana kunci dalam prosesi pengumuman hasil pemungutan suara rahasia.

    Cerobong ini akan menghasilkan asap hitam jika belum ada keputusan atau asap putih jika Paus ke-267 telah terpilih.

    Cerobong berwarna cokelat karat tersebut dipasang di atas ubin terakota Kapel Sistine abad ke-15, yang terkenal dengan fresko karya Michelangelo.

    Struktur ini terlihat jelas dari Alun-alun Santo Petrus, tempat ribuan umat diperkirakan akan berkumpul untuk menyaksikan proses pemilihan.

    Konklaf rencananya akan dimulai pada 7 Mei 2025, dengan 133 kardinal yang memenuhi syarat (berusia di bawah 80 tahun) sebagai pemilih

    Sekitar 80 persen dari mereka ditunjuk oleh Paus Fransiskus, menunjukkan dominasi faksi progresif dalam pemilihan kali ini 

    Siapa Saja Kandidat untuk Menjadi Paus?

    Dengan persiapan konklaf yang sedang dilakukan, berbagai kandidat kuat mulai muncul untuk menggantikan Paus Fransiskus.

    Berikut adalah lima kandidat yang diperkirakan akan bersaing dalam pemilihan:

    1. Kardinal Luis Antonio Tagle (67, Filipina)

    Kardinal Tagle, Uskup Agung Manila, telah disebut-sebut sebagai calon yang kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus.

    Dia dikenal sebagai tokoh misionaris dan pendukung reformasi yang mengutamakan kesederhanaan, keadilan sosial, dan dialog antar agama.

    Popularitasnya di Asia dan keahlian diplomatiknya membuatnya menjadi kandidat unggulan.

    2. Kardinal Pietro Parolin (70, Italia)

    Sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013, Kardinal Parolin memiliki reputasi sebagai diplomat yang moderat.

    Ia dianggap mampu menjaga keseimbangan antara reformasi dan stabilitas institusi gereja, serta memiliki pengalaman dalam hubungan internasional.

    3. Kardinal Peter Turkson (76, Ghana)

    Kardinal Turkson adalah advokat kemanusiaan yang berpengaruh di Afrika dan jika terpilih, ia akan menjadi paus pertama dari benua Afrika sejak abad ke-5.

    Rekam jejaknya dalam isu lingkungan dan hak asasi manusia membuatnya tetap relevan meski sudah mendekati batas usia untuk menjadi pemilih.

    PIPA KONKLAF DIPASANG – Para pekerja di Vatikan pada hari Jumat waktu setempat (2/5/2025) diketahui telah memasang sebuah cerobong di atap Kapel Sistine untuk prosesi konklaf. (Tangkap Layar Youtube Vatican News)

    4. Kardinal Pter Erd (72, Hungaria)

    Kardinal Erd dikenal sebagai suara tradisionalis dalam gereja, mempertahankan doktrin inti Katolik.

    Pengalamannya sebagai Ketua Komite Episkopal Eropa menambah kredibilitasnya dalam pemilihan ini.

    5. Kardinal Angelo Scola (82, Italia)

    Meski berusia di atas batas usia pemilih, Scola tetap menjadi kandidat potensial berkat pengalamannya dalam konklaf 2013.

    Ia dikenal sebagai tokoh yang menggabungkan intelektualisme dengan dedikasi pada nilai-nilai tradisional.

    Mengapa Konklaf Kali Ini Menjadi Penting?

    Konklaf kali ini sangat penting karena sekitar 80 persen kardinal pemilih ditunjuk oleh Paus Fransiskus, menandakan adanya dominasi dari faksi progresif dalam pemilihan ini.

    Dunia kini menunggu dengan antisipasi asap putih dari cerobong Kapel Sistine, yang akan menandai lahirnya pemimpin baru bagi lebih dari 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

    Dengan semua persiapan yang dilakukan, pemilihan paus baru ini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan di kalangan umat Katolik dan masyarakat luas.

    (Tribunnews.com/Bobby)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Donald Trump Bikin Heboh Unggah Foto AI Sebagai Paus, Maksudnya?

    Donald Trump Bikin Heboh Unggah Foto AI Sebagai Paus, Maksudnya?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunggah foto dirinya yang tampak seperti hasil rekayasa atau AI yang digambarkan sebagai Paus di akun Instagram @realdonaldtrump dan Truth Social pada Jumat (2/5) malam. Sontak unggahan tersebut menghebohkan, memicu berbagai reaksi di media sosial.

    Tidak diketahui jelas maksud unggahan tersebut. Akun milik Trump memajang foto itu tanpa disertai keterangan dan kolom komentar dibatasi.

    Dalam gambar tersebut, Trump mengenakan jubah putih khas Paus, memakai kalung salib, dan camauro (topi tradisional Paus). Trump juga tampak mengangkat jari telunjuk tangan kanannya.

    Dikutip dari Newsweek, akun Instagram Gedung Putih @whitehouse mengunggah ulang foto tersebut. Di akun ini, kolom komentar tidak dibatasi, sehingga netizen membanjirinya dengan berbagai komentar. Kebanyakan menyebut unggahan Trump sungguh keterlaluan dan tidak pantas.

    Media sosial X juga jadi tempat netizen dan sejumlah tokoh merespons kehebohan ini. Komedian AS Terrance K. Williams mengunggah di X, “Paus Trump (terbahak-bahak). Presiden kita baru saja mengunggah ini. Dia mengolok-olok karena dia tahu media akan marah.”

    Melanie D’Arrigo, direktur eksekutif Campaign for New York Health dan mantan kandidat kongres Demokrat, juga menanggapi unggahan ini dan menulis di X, “Orang yang melanggar 10 perintah Tuhan mengunggah foto dirinya sedang cosplay sebagai Paus berikutnya.”

    “Donald Trump sekarang mengunggah gambar AI sedang cosplay sebagai Paus. Otaknya memang tidak waras,” tulis Art Candee, seniman yang tinggal di Chicago dan sering mengkritik Trump.

    Ruth Ben-Ghiat, sejarawan dan komentator politik, mengunggah ke X, “Peringatan kultus pemimpin otoriter.”

    Wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April menandai masa berkabung bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus meninggal karena komplikasi yang berhubungan dengan stroke, diikuti oleh koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan.

    Pemakamannya berlangsung pada Sabtu (26/4) di Lapangan Santo Petrus di hadapan para kepala negara dunia, termasuk Donald Trump dan istrinya Melania Trump, pendeta, dan masyarakat umum. Jenazah Fransiskus dimakamkan di St. Mary Major, salah satu dari empat basilika kepausan di Roma.

    Saat ini, berbagai spekulasi meningkat mengenai siapa yang akan menjadi paus berikutnya. Proses conclave untuk memilih Paus berikutnya dimulai pada Rabu (30/4).

    (rns/rns)

  • MPR: Pemberdayaan perempuan langkah wujudkan pembangunan berkelanjutan

    MPR: Pemberdayaan perempuan langkah wujudkan pembangunan berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

    Lestari dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu, menyebut perempuan sebagai pilar keluarga dan masyarakat memiliki peran strategis untuk menghadirkan solusi pengentasan kemiskinan dalam proses pembangunan.

    “Upaya pemberdayaan perempuan itu merupakan bagian langkah strategis untuk merealisasikan pembangunan yang berkelanjutan,” ucap dia saat seminar Perempuan sebagai Ujung Tombak Pemberdayaan dalam Mengatasi Kemiskinan dengan Hidup Sehat.

    Adapun seminar tersebut digelar oleh Wanita Katolik Republik Indonesia Dewan Pengurus Daerah Jakarta di Pusat Pastoral Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Samadi Jakarta pada Sabtu ini.

    Menurut Lestari, perempuan berdaya akan lebih mudah memecah “tembok kaca” yang selama ini membatasi perempuan untuk berperan lebih aktif di ruang publik.

    Untuk itu, dia mendorong agar upaya peningkatan pengetahuan kesehatan dan pendidikan perempuan melalui kemudahan akses kesehatan, pendidikan, dan ekonomi konsisten dilakukan.

    “Partisipasi aktif perempuan di sektor ekonomi terbukti bisa membuat sektor UMKM tetap survive pada masa pandemi,” katanya pula.

    Menurut dia, perlu dukungan aktif dari semua pihak agar berbagai potensi yang dimiliki perempuan dapat muncul ke permukaan dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

    “Karena sejatinya sejak sebelum Indonesia hadir, perempuan-perempuan di Nusantara sudah mengambil peran di berbagai posisi penting di sejumlah kerajaan atau kesultanan Nusantara,” imbuhnya.

    Guna memaksimalkan pemberdayaan perempuan, ia turut mendorong para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan ekosistem yang mendorong lahirnya perempuan-perempuan berdaya.

    “Upaya pemberdayaan perempuan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di masa depan,” demikian Lestari.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Beji Antaboga, Oasis Sunyi di Lereng Gunung Raung yang Menyatukan Enam Agama

    Beji Antaboga, Oasis Sunyi di Lereng Gunung Raung yang Menyatukan Enam Agama

    Liputan6.com, Banyuwangi – Di tengah hutan pinus lereng Gunung Raung, Banyuwangi, terdapat Beji Antaboga merupakan sebuah kawasan seluas 3 hektare yang menjadi simbol harmoni enam agama. Dengan 29 mata air alami dan nuansa spiritual yang kental, destinasi ini menawarkan ketenangan jauh dari keramaian.

    Mengutip dari berbagai sumber, Beji Antaboga terletak di Dusun Selorejo, Desa Kaligondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Kawasan ini dikelilingi hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat dengan udara sejuk dan pemandangan gumuk batu alami.

    Tempat ini awalnya dikenal sebagai situs Hindu, tetapi berkembang menjadi area peribadatan enam agama resmi Indonesia; Hindu, Buddha, Konghucu, Islam, Katolik, dan Kristen. Beji Antaboga memiliki 15 mata air yang disebut pancur sewu (seribu pancuran), dengan tujuh di antaranya terkonsentrasi di sisi barat.

    Salah satu yang terkenal adalah tirta mumbul, mata air yang meluap dan dianggap suci untuk ritual. Airnya mengalir jernih sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau.

    Selain itu, terdapat gumuk bedawang nala, formasi batu alami berbentuk kura-kura raksasa. Batu ini dipercaya sebagai tempat semedi Resi Markandeya.

    Di sekitarnya, tiga aliran mata air bertemu di campuhan tiga. Hal ini menciptakan spot yang sering digunakan untuk meditasi .

     

  • Jelang Konklaf Pemilihan Paus, Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina

    Jelang Konklaf Pemilihan Paus, Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina

    Vatican City

    Para pekerja di Vatikan mulai memasang cerobong asap di bagian atap Kapel Sistina untuk digunakan selama konklaf, atau pemilihan Paus baru untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus, yang prosesnya dimulai pada 7 Mei mendatang.

    Pemasangan cerobong asap itu, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), dilakukan oleh sejumlah petugas pemadam kebakaran di Vatican City pada Jumat (2/5) waktu setempat, seperti disaksikan langsung oleh seorang reporter AFP yang ada di sana.

    Para kardinal dari seluruh dunia telah dipanggil kembali ke Roma setelah meninggalnya Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun pada 21 April lalu. Mendiang Paus Fransiskus memimpin Gereja Katolik sedunia selama 12 tahun hingga berpulang.

    Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara, yang berusia di bawah 80 tahun dan memenuhi syarat untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, akan berkumpul di Kapel Sistina pada 7 Mei mendatang untuk mulai memberikan suara secara rahasia.

    Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari.

    Para kardinal nantinya akan memberikan suara secara rahasia untuk memilih Paus yang baru, dan mengungkapkan hasilnya kepada dunia yang menanti dengan membakar surat suara pada tungku khusus.

    Cerobong asap di atap Kapel Sistina akan mengeluarkan asap hitam jika tidak ada yang terpilih, atau mengepulkan asap putih jika telah terpilih Paus yang baru.

    Jika seorang kandidat memperoleh mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk menang — sedikitnya 89 suara dukungan — maka surat suara akan dibakar pada tungku khusus dengan tambahan bahan kimia tertentu untuk mengeluarkan asap putih melalui cerobong asap.

    Jika tidak ada kandidat yang mendapatkan cukup suara dukungan selama pemungutan suara pagi pertama yang digelar, maka para kardinal akan melanjutkan ke pemungutan suara kedua, dan barulah setelah itu surat suara akan dibakar.

    Jika tidak ada Paus baru yang terpilih, maka tidak ada bahan kimia yang ditambahkan dan asap yang mengepul keluar dari cerobong asap di atap Kapel Sistina akan berwarna hitam.

    Maka selanjutnya akan dilanjutkan pada pemungutan suara sore hari dengan mengikuti prosedur yang sama. Jika pada sore hari itu, ada seorang Paus baru yang terpilih pada pemungutan suara pertama, maka akan ada asap putih mengepul.

    Namun jika tidak, maka para kardinal akan melanjutkan ke pemungutan suara kedua pada sore hari yang sama, dan baru setelah itu surat suara akan dibakar sesuai dengan hasilnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah 2 Ibu ‘Sulap’ ASI hingga Tali Pusar Jadi Perhiasan, Raup Rp 80 Juta

    Kisah 2 Ibu ‘Sulap’ ASI hingga Tali Pusar Jadi Perhiasan, Raup Rp 80 Juta

    Jakarta

    Ide bisnis bisa didapatkan dari berbagai macam hal, salah satunya dari Air Susu Ibu (ASI). Adalah Febrina Malahayati dan Dwirachmayuni (Rara) yang memanfaatkan ASI hingga tali pusar bayi untuk dijadikan perhiasan dengan merek Abreena.

    Mereka adalah ibu menyusui yang mengiringi bisnisnya dengan melibatkan sentuhan emosional para pelanggannya. Setiap karya seni ini bisa meliputi komponen ASI, tali pusar, atau rambut yang dibentuk menjadi pendulum untuk dijadikan perhiasan.

    Mulai dari liontin, cincin, hingga gelang ini dirancang khusus dan dibuat dengan tangan untuk merefleksikan kisah personal masing-masing ibu. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai emosional, Abreena bukan sekadar menghadirkan perhiasan, melainkan juga ruang ekspresi dan penghormatan atas momen-momen intim yang menyusun perjalanan menjadi ibu.

    Mulanya, Febrina dan Rara terinspirasi dari salah satu unggahan di media sosial terkait perhiasan yang dibuat dari ASI. Rupanya, kisaran harga perhiasan ini dirasa perlu merogoh kocek cukup dalam, maka dari itu mereka memutuskan untuk membuatnya sendiri.

    “Awalnya karena ingin punya, iseng bikin, lalu ya sudah kita coba tes ombak untuk jual. Pertama kali aku buka untuk 10 orang, di hari itu juga dalam waktu satu jam langsung sold out. Padahal kita belum siapkan semuanya. Ya sudah, akhirnya dalam 14 hari kita siapkan segala macamnya,” kata Febrina kepada detikcom, Rabu (30/4/2025).

    Foto: Amanda Christabel/detikcom

    Febrina bilang, ia bersama Rara memulai bisnis ini sejak 2023 kala aktif menjadi ibu yang menyusui dan bekerja kantoran. Ia memulai riset dan mengikuti kelas cara pembuatan perhiasan dari ASI, agar mampu menghasilkan perhiasan dari ASI dan DNA yang lebih baik kualitasnya.

    “Sebenarnya banyak perajin perhiasan ASI, tapi unique selling point dari Abreena ada di desain yang bagus dan lebih variatif dibandingkan yang lain. Kita tidak mengenakan biaya tambahan kepada pelanggan jika ada permintaan bentuk perhiasan yang masih bisa kami kerjakan. Beberapa kompetitor lain itu harus tambah bayarannya. Membahagiakan orang lain juga part of our mission,” terang Febrina.

    Untuk modal awal, Febrina dan Rara menghabiskan Rp 351.000 untuk membeli bahan pengawet ASI, bahan rangka titanium atau stainless steel, dan cairan pengikat (resin). Sejak bisnisnya makin berkembang, Febrina dan Rara juga menaikkan standar bahan bakunya menjadi lebih berkualitas, salah satunya menggunakan resin dengan sistem ultra violet (UV).

    “Kalau dahulu kita pakai yang cairan yang tidak bisa kering otomatis. Sekarang kita sudah bisa beli cairan resin yang satu botolnya mahal. Untuk pembuatan rangka, ada suppliernya sendiri, jadi kami memang fokus di pembuatan batu perhiasan yang berbahan dasar ASI,” kata Rara.

    Dalam satu bulan, merek perhiasan Abreena secara rata-rata mampu meraup omzet di kisaran Rp 50-80 juta. Mereka mampu memproduksi hingga 130 butir batu perhiasan dalam setiap satu bulannya. Jika pesanan sedang tidak begitu ramai, paling sedikit mereka mendapat pesanan sebanyak 70 perhiasan.

    Kisaran harga perhiasan yang dijajakan Abreena dimulai dari Rp 279.000 hingga Rp 2,2 juta. Harga tergantung dari rangka perhiasan yang digunakan untuk mengikat batu, ada yang terbuat dari titanium, stainless steel, perak, atau emas.

    “Ada satu produk yang lumayan disukai teman-teman umat Katolik itu Rosario. Untuk harga Rosario yang berbahan dasar ASI itu harganya Rp 2,9 juta. Kita menghitung harga dari jumlah butir batu perhiasannya, karena Rosario butirnya cukup banyak jadi lebih mahal,” kata Febrina.

    “Kita memastikan, meskipun barang termurah yang dijual di Abreena, itu semua sudah berbahan anti karat. Itulah keunggulan kita dari yang lain, meskipun sudah paling murah tetapi masih berbahan anti karat. Kita ingin memberikan yang terbaik buat pelanggan. Kita tidak ingin membebani, karena para ibu berhak untuk mendapat penghargaan dari memberikan ASI kepada anak-anaknya,” tambah Febrina.

    Foto: Amanda Christabel/detikcom

    Saat genap dua tahun perjalannya bisnisnya, Abreena telah menjangkau pasar domestik dari wilayah Sabang hingga ke tanah Papua. Febrina dan Rara bilang, dalam mengirim barang pesanan ini tidak semua mampu dijangkau oleh sejumlah ekspedisi. Mereka mengaku, kerap kali kehilangan barang saat barang dikirim ke konsumen.

    “Selama ini kita pakai ekspedisi TIKI, karena pernah pakai yang lain itu malah ada kejadian barangnya hilang. Kita juga menyarankan ke customer, kalau melakukan pengiriman ASI baiknya dengan TIKI. Seandainya hilang pun masih bisa dilacak, tetapi sejauh ini belum pernah hilang kalau menggunakan TIKI, sih,” tambah Febrina.

    Dari bisnis ini, Febrina dan Rara juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan perempuan-perempuan di dalamnya. Bahkan, dari hasil bisnisnya ini, merek Abreena mampu memberikan pendidikan lanjut dengan menguliahkan sebagian karyawannya agar masing-masing dari mereka juga menjadi pribadi yang lebih maju.

    “Kita lebih ingin punya dampak. Kalau ditanya bisnis ingin jadi lebih besar, akan sebesar apa? Sepertinya kita akan tetap bertahan produksi di rumah sendiri, tetapi ingin punya impact lebih banyak ke perempuan dan anak-anak,” tutupnya.

    Melalui TIKI SERLOK, TIKI ingin membantu UMKM khususnya seller online dengan memberikan kemudahan fasilitas dalam hal pengiriman. Keuntungan mendaftar anggota SERLOK antara lain diskon harga hingga sebesar 18%, fleksibilitas pembayaran H+2 menggunakan virtual account, fasilitas pick up gratis, hingga bonus dan rewarding seller, integrasi sistem, dan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukasi dan promo marketing yang diselenggarakan TIKI.

    Para member SERLOK dapat memanfaatkan kanal dan fasilitas TIKI untuk mendukung pengembangan bisnis. Fasilitas ini mencakup kampanye pemasaran di sejumlah Agen Utama, pelatihan dan seminar, peluang pendampingan oleh staf TIKI, serta kemudahan akses layanan keuangan melalui kerja sama dengan institusi seperti BRILink.

    (ara/ara)

  • Trump Bercanda Ingin Jadi Paus Vatikan Berikutnya, Gantikan Paus Fransiskus – Halaman all

    Trump Bercanda Ingin Jadi Paus Vatikan Berikutnya, Gantikan Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bercanda mengatakan ia ingin menjadi Paus berikutnya, menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dalam usia 88 tahun pada minggu lalu.

    “Saya ingin menjadi Paus. Itu akan menjadi pilihan pertama saya,” kata Donald Trump pada hari Rabu (30/4/2025) kepada wartawan saat ditanya siapa yang ia inginkan menjadi Paus berikutnya.

    Trump mengindikasikan bahwa ia tidak memiliki preferensi khusus.

    “Saya harus mengatakan bahwa kami memiliki seorang kardinal dari suatu tempat bernama New York yang sangat baik, jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Kardinal Timothy Dolan, Uskup Agung New York, tidak termasuk di antara kandidat potensial untuk posisi tersebut, tetapi warga Amerika lainnya, Kardinal Joseph Tobin, Uskup Agung Newark, New Jersey, ada dalam daftar.

    Tidak ada orang AS yang pernah menjabat sebagai Paus.

    Trump dan istrinya, Melania, melakukan perjalanan ke Roma pada tanggal 26 April 2025 untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yang merupakan Paus Amerika Latin pertama di Vatikan.

    Sebelumnya, Trump dan Paus Fransiskus saling sindir selama satu dekade, yang sebagian besar karena seruan Paus agar Trump menaruh belas kasihan kepada imigran, kelompok yang berulang kali ingin dideportasi Trump dari AS.

    Setelah wafatnya Paus Fransiskus, sekitar 135 kardinal Katolik akan segera memasuki konklaf rahasia untuk memilih paus berikutnya.

    Jorge Mario Bergoglio, yang menjadi Paus Fransiskus, meninggal dunia dalam usia ke-88 tahun pada 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Vatikan.

    Vatikan mengonfirmasi kematiannya disebabkan oleh stroke, koma, dan gagal kardiovaskular.

    Dokumen tersebut juga menyebutkan masalah kesehatan Paus Fransiskus, termasuk kegagalan pernapasan akut akibat pneumonia polimikroba bilateral, bronkiektasis multipel, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Selain itu, Vatikan juga mengungkap surat wasiat yang ditulis oleh Paus Fransiskus yang menyatakan ia ingin dimakamkan secara sederhana.

    Lima hari setelah menghembuskan napas terakhir, Paus Fransiskus dimakamkan pada hari Sabtu, 26 April 2025 di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai surat wasiatnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?

    Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?

    GELORA.CO –  Konklaf Vatikan 2025 menjadi sorotan dunia, seiring munculnya daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus.

    Siapa saja nama-nama kardinal yang disebut-sebut paling berpeluang memimpin Gereja Katolik selanjutnya?

    Kini, setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, perhatian global pun tertuju ke Kapel Sistina, Vatikan.

    Pada 7 Mei 2025 mendatang, konklaf ritual dilakukan secara tertutup untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik akan dimulai.

    Meski prosesnya berlangsung sangat rahasia dan tanpa sistem pencalonan resmi, publik dan media tetap aktif meramalkan sosok yang berpeluang menggantikan Paus Fransiskus, pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

    Dalam pusaran spekulasi ini, muncul daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus atau yang disebut juga sebagai papabili, istilah dalam bahasa Latin yang merujuk pada kardinal yang dipandang layak menjadi paus.

    Proses Pemilihan yang Misterius namun Terstruktur

    Konklaf, dari kata Latin cum clave (terkunci), memang selalu menarik perhatian karena sifatnya yang sepenuhnya tertutup dari dunia luar.

    Para kardinal elektor sebanyak 135 orang dari total 252 kardinal yang akan dikunci di Kapel Sistina tanpa akses komunikasi eksternal.

    Mereka akan memberikan suara sebanyak empat kali sehari, dua kali pagi dan dua kali siang, sampai satu kandidat memperoleh minimal dua pertiga suara.

    “Lama berlangsungnya konklaf tidak bisa ditentukan, bisa cepat selesai dan juga bisa berlangsung lama. Ini tergantung apakah akan segera ada yang memperoleh dukungan 2/3 jumlah kardinal elektor atau tidak,” tulis keterangan KBRI Takhta Suci, dikutip Selasa (29/4/2025).

    Dari 135 kardinal elektor tersebut, 110 adalah orang-orang yang diangkat oleh Paus Fransiskus sendiri, yang artinya mereka cenderung memiliki pandangan teologis dan pastoral yang sejalan dengan sang paus sebelumnya.

    12 Nama Daftar Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

    Meski tidak ada jaminan, media internasional dan pengamat Vatikan telah menyusun nama-nama yang paling mungkin muncul sebagai paus baru. Berikut adalah daftar 12 kandidat paus yang disebut-sebut paling kuat atau papabili:

    Kardinal Matteo Zuppi (Italia) – Uskup Agung Bologna, dikenal progresif dan dekat dengan gerakan Sant’Egidio yang fokus pada perdamaian dan dialog antaragama.Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina) – Pro-Prefect untuk Evangelisasi, populer di Asia dan sering disebut sebagai “Fransiskus dari Timur.”Kardinal Pietro Parolin (Italia) – Sekretaris Negara Vatikan, diplomat ulung dengan pengalaman internasional luas.Kardinal Robert Sarah (Guinea) – Konservatif tegas dari Afrika Barat, dikenal atas pandangannya yang tradisional.Kardinal Malcolm Ranjith (Sri Lanka) – Uskup Agung Kolombo, vokal dalam isu-isu keadilan sosial dan perdamaian di Asia Selatan.Kardinal Angelo Bagnasco (Italia) – Uskup Agung Emeritus Genoa, seorang teolog berpengaruh di Eropa.Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Yerusalem) – Patriark Latin Jerusalem, berpengalaman dalam dialog antaragama di Timur Tengah.Kardinal Peter Erdo (Hongaria) – Uskup Agung Esztergom-Budapest, figur penting dari Eropa Tengah.Kardinal Willem Eijk (Belanda) – Uskup Agung Utrecht, dikenal sebagai intelektual Katolik dengan pandangan konservatif.Kardinal Anders Arborelius (Swedia) – Uskup Stockholm, paus potensial pertama dari Skandinavia.Kardinal Charles Bo (Myanmar) – Uskup Agung Yangon, dikenal karena advokasinya terhadap hak asasi manusia.Kardinal Jean-Marc Aveline (Perancis) – Uskup Agung Marseille, dengan fokus pada integrasi dan imigrasi.

    Sejarah menunjukkan bahwa paus terpilih sering kali bukan dari deretan nama teratas.

    Jorge Mario Bergoglio, misalnya, tidak termasuk kandidat utama saat konklaf 2013, namun justru menjadi Paus Fransiskus yang revolusioner.

    Artinya, peluang tetap terbuka bagi nama-nama lain di luar daftar di atas, termasuk Ignatius Kardinal Suharyo dari Indonesia yang turut serta sebagai kardinal elektor.

  • Keren! Kompetisi Robotik GreenMech Nasional 2025 Diikuti Ratusan Pelajar dari Seluruh Jenjang

    Keren! Kompetisi Robotik GreenMech Nasional 2025 Diikuti Ratusan Pelajar dari Seluruh Jenjang

    Jakarta: Rumah Edukasi berkolaborasi dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menggelar kompetisi GreenMech Junior Science dan Programmer tingkat Nasional pada 26-27 April 2025. Ajang ini diikuti 180 tim dengan total peserta sebanyak 561 pelajar.

    Para peserta yang terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat ini berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi yang sebelumnya telah mengikuti kompetisi regional. Dalam kompetisi ini terdapat 3 cabang lomba, yaitu Greenmech dan Robot For Mission (R4M) yang diikuti oleh tingkat SD, SMP, dan SMA, kemudian ada Greenmech Junior yang diikuti oleh tingkat Sekolah Dasar.

    Kompetisi ini menggunakan prinsip saintifik yang mengkombinasikan 5 aspek pembelajaran dan perkembangan yang dikenal dengan istilah STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) dan dibagi dalam 3 tingkat, yaitu tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
    Juaranya akan mewakili Indonesia ke Taiwan
    Kompetisi ini sendiri sudah disiapkan selama 3 bulan. Para peserta disaring dari tingkat regional sampai nasional. Peserta yang menjadi juara di tingkat nasional akan wakili Indonesia mengikuti kompetisi World Greenmech 2025 di Taiwan.

    “Kami siapkan pesertanya disaring dari juara tingkat Regional, menuju tingkat Nasional. Nanti yang juara 1, 2 dan 3 sekarang, kita ikutkan lomba di Taiwan pada bulan Agustus mendatang,” kata Ketua Pelaksana lomba Greenmech 2025, Philip Nicholas Wijaya.

    Philip menyebutkan saat ini ada 4 kategori lomba yang masing masing terdapat juaranya. Minimal 12 tim dengan total 120 hingga 150 orang yang akan ke Taiwan.
     

     

    Kompetisi GreenMech 
    Kompetisi ini diselenggarakan oleh Rumah Edukasi selaku perwakilan World Association GreenMech setelah sebelumnya diadakan pelatihan untuk guru-guru dari berbagai kota di Indonesia. Pelatihan ini bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Riau, Universitas Tarumanagara Jakarta, Universitas Binus, STIE Eka Prasetya dan ST Bhinneka Medan, Pusat Studi STEM UNPAR, STEM Edu Center UNNES serta Perkumpulan Penggiat STEM Indonesia.

    Kompetisi Greenmech juga telah dikurasi oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikasmen RI.

    Jakarta: Rumah Edukasi berkolaborasi dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menggelar kompetisi GreenMech Junior Science dan Programmer tingkat Nasional pada 26-27 April 2025. Ajang ini diikuti 180 tim dengan total peserta sebanyak 561 pelajar.
     
    Para peserta yang terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat ini berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi yang sebelumnya telah mengikuti kompetisi regional. Dalam kompetisi ini terdapat 3 cabang lomba, yaitu Greenmech dan Robot For Mission (R4M) yang diikuti oleh tingkat SD, SMP, dan SMA, kemudian ada Greenmech Junior yang diikuti oleh tingkat Sekolah Dasar.
     
    Kompetisi ini menggunakan prinsip saintifik yang mengkombinasikan 5 aspek pembelajaran dan perkembangan yang dikenal dengan istilah STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) dan dibagi dalam 3 tingkat, yaitu tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
    Juaranya akan mewakili Indonesia ke Taiwan
    Kompetisi ini sendiri sudah disiapkan selama 3 bulan. Para peserta disaring dari tingkat regional sampai nasional. Peserta yang menjadi juara di tingkat nasional akan wakili Indonesia mengikuti kompetisi World Greenmech 2025 di Taiwan.

    “Kami siapkan pesertanya disaring dari juara tingkat Regional, menuju tingkat Nasional. Nanti yang juara 1, 2 dan 3 sekarang, kita ikutkan lomba di Taiwan pada bulan Agustus mendatang,” kata Ketua Pelaksana lomba Greenmech 2025, Philip Nicholas Wijaya.
     
    Philip menyebutkan saat ini ada 4 kategori lomba yang masing masing terdapat juaranya. Minimal 12 tim dengan total 120 hingga 150 orang yang akan ke Taiwan.
     

     

    Kompetisi GreenMech 
    Kompetisi ini diselenggarakan oleh Rumah Edukasi selaku perwakilan World Association GreenMech setelah sebelumnya diadakan pelatihan untuk guru-guru dari berbagai kota di Indonesia. Pelatihan ini bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Riau, Universitas Tarumanagara Jakarta, Universitas Binus, STIE Eka Prasetya dan ST Bhinneka Medan, Pusat Studi STEM UNPAR, STEM Edu Center UNNES serta Perkumpulan Penggiat STEM Indonesia.
     
    Kompetisi Greenmech juga telah dikurasi oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikasmen RI.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)