agama: Islam

  • Prancis Kerahkan 7.000 Tentara Usai Guru Tewas Ditikam di Sekolah

    Prancis Kerahkan 7.000 Tentara Usai Guru Tewas Ditikam di Sekolah

    Paris

    Prancis akan mengerahkan sekitar 7.000 tentara setelah penikaman fatal oleh seorang pria keturunan Chechen menewaskan seorang guru dan melukai tiga orang lainnya di sebuah sekolah setempat. Pengerahan ribuan tentara dilakukan setelah otoritas Paris menaikkan kewaspadaan ke level paling tinggi.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), penikaman yang terjadi pada Jumat (13/10) waktu setempat itu dikecam oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai tindakan ‘teror Islam’ di kota Arras, yang memiliki populasi besar Yahudi dan Muslim.

    Pengerahan sebanyak 7.000 tentara Prancis itu akan diselesaikan pada Senin (16/10) malam mendatang.

    Otoritas Prancis telah menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi menyusul digelarnya rapat keamanan penting yang dipimpin Macron.

    Dalam pernyataannya, Macron menyebut bahwa ‘upaya serangan’ terpisah terjadi di wilayah lainnya dan berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan.

    “Sekolah ini dilanda kebiadaban terorisme Islam,” kata Macron usai mengunjungi sekolah yang menjadi lokasi penikaman.

    Dia juga mengatakan bahwa guru yang tewas telah ‘menyelamatkan banyak nyawa’ dengan keberaniannya dalam berusaha menghalangi pelaku.

  • Ribuan Demonstran Berkumpul di New York, Serukan ‘Bebaskan Palestina’

    Ribuan Demonstran Berkumpul di New York, Serukan ‘Bebaskan Palestina’

    New York

    Ribuan demonstran turun ke jalanan New York, Amerika Serikat (AS), dalam aksi mendukung Palestina saat perang antara Hamas dan Israel berkecamuk. Para demonstran melambaikan bendera Palestina dan menyerukan ‘Bebaskan Palestina’.

    Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), para demonstran juga membawa poster-poster bertuliskan ‘Bebaskan Palestina’ dalam aksi yang digelar di New York City pada Jumat (13/10) waktu setempat. Para demonstran memenuhi beberapa blok di kota New York dalam aksi ini.

    Laporan Al Jazeera menyebut orator dalam aksi ini meneriakkan beberapa seruan, seperti ‘Bebaskan Palestina’, lalu ‘Akhiri pengeboman di Gaza’, hingga ‘Akhiri pendanaan untuk militer Israel’. Seruan diakhirinya ‘pendudukan Israel’ juga menggema dalam aksi pro-Palestina ini.

    Para demonstran berasal dari berbagai latar belakang, namun kebanyakan merupakan kaum muda. Laporan Al Jazeera menyebut aksi pro-Palestina ini berlangsung damai dan bersemangat.

    “Saya sangat khawatir, ini harus dihentikan,” ucap salah satu demonstran bernama Liz Zacharia, yang merupakan seorang profesor di AS.

    “Proyek kolonial pemukim Israel harus diakhiri sekarang,” cetus Zacharia yang ayahnya berasal dari Yerusalem, sembari menambahkan bahwa hal ini memicu meningkatnya ‘siklus kekerasan’ dan ‘penindasan terhadap warga Palestina’.

    “Dari sungai hingga laut, Palestina akan bebas,” teriak para demonstran mengucapkan slogan, yang menurut beberapa organisasi Yahudi, menyerukan kehancuran Israel dan bersifat anti-Semitisme. Para pendukung slogan itu menyebut bahwa slogan tersebut menyerukan kesetaraan bagi warga Palestina dan Israel.

    Lihat juga Video ‘Lautan Umat Islam Salat-Doa Bersama di Titik Nol Jogja untuk Palestina’:

  • Tahanan Polres Gresik Gelar Doa Bersama Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

    Tahanan Polres Gresik Gelar Doa Bersama Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan tahanan Polres Gresik mendapat perhatian khusus dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka diajak untuk berdoa bersama sambil duduk bersila di ruang tahanan.

    Doa bersama yang digelar di ruang tahanan diikuti seluruh penghuni. Dipimpin Kasat Tahti Iptu Sholeh bersama anggota serta seluruh tahanan.

    “Ini merupakan salah satu cara pendekatan kepolisian dengan para tahanan sekaligus memberikan motivasi agar nantinya saat kembali ke masyarakat tetap berguna, dan tidak kembali lagi bermasalah dengan tindak pidana,” ujar Iptu Sholeh.

    Sementara, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengingatkan kembali kepada para tahanan untuk senantiasa meneladani akhlak-akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. “Sebagai umat muslim sudah sepatutnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.

    Perwira menengah Polri itu menambahkan, tidak ada kata terlambat untuk merubah diri menjadi baik. Untuk itu, selama menjalani proses hukuman di tahanan bisa belajar mengenai arti hidup, dan menghindari perbuatan melawan hukum. “Saya menghimbau kepada pada warga binaan dapat membuka hati serta pikiran sehingga dapat menjadi lebih baik,” imbuhnya.

    Salah satu tersangka kasus narkoba Rino (30) warga Wonoayu Sidoarjo menyatakan kegiatan seperti ini sangat positif bagi dirinya. ”Kalau bisa kegiatan ini digelar rutin, tidak hanya seremonial saja,” pungkasnya. [dny/kun]

    BACA JUGA: Barang Bukti Kecelakaan Menumpuk di Satlantas Polres Gresik

  • Pengepungan Israel Perburuk Situasi, Bagaimana Potret Kehidupan di Gaza?

    Pengepungan Israel Perburuk Situasi, Bagaimana Potret Kehidupan di Gaza?

    Jakarta

    Jalur Gaza menjadi rumah bagi 2,2 juta orang, wilayahnya terbentang sepanjang 41km, dengan lebar 10km yang berbatasan dengan Laut Mediterania, Israel dan Mesir.

    Wilayah yang awalnya diduduki oleh Mesir, Gaza kemudian direbut oleh Israel selama perang Timur Tengah pada 1967. Pada 2005, Israel menarik pasukan dan 7.000 permukiman dari sana.

    BBC

    Jalur Gaza berada di bawah kendali kelompok milisi Islam Hamas, yang mengusir pasukan setia dari Otoritas Palestina (PA) saat itu, menyusul friksi yang terjadi pada 2007.

    Sejak itu, Israel dan Mesir telah membatasi pergerakan barang dan orang yang keluar-masuk dari Gaza, dengan mengatakan blokade ini diperlukan atas dalih keamanan.

    Hamas – yang dilabeli sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris serta negara lainnya – telah berperang beberapa kali dengan Israel setelah mengendalikan wilayah Gaza.

    Hamas juga menyerang, atau mengizinkan kelompok milisi lain untuk menembakkan, ribuan roket ke Israel dan melakukan serangan-serangan mematikan lainnya.

    Apa yang memicu aksi kekerasan terbaru?

    Pada 7 Oktober, ratusan milisi Hamas meluncurkan serangan yang tak pernah dilakukan sebelumnya ke wilayah Israel bagian selatan. Serangan ini menewaskan 1.200 orang, dan puluhan lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.

    Sebagai balasan, Israel melakukan gelombang serangan udara dan artileri ke Gaza. Serangan ini membuat 1.000 warga Palestina tewas, dan kini pasukan Israel sedang bersiap melakukan operasi darat.

    Perdana menteri Israel berjanji untuk mengalahkan Hamas dalam perang ini, dan akan “mengubah Timur Tengah”.

    Baca juga:

    ‘Pengepungan total’

    Sebagai bagian dari respons serangan Hamas, menteri pertahanan Israel memerintahkan “pengepungan total” di Gaza pada 9 Oktober, dan mengatakan wilayah ini “tidak akan ada listrik, makanan, bahan bakar, semuanya diputus.”

    Menteri pekerjaan umum Israel kemudian memutus pasokan air ke Jalur Gaza.

    Langkah ini makin memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, ketika 80% populasinya masih menggantungkan kebutuhan pokoknya dari bantuan internasional.

    ReutersIsrael mengatakan menjatuhkan bom target-target Hamas di seluruh Gaza, sebagai balasan atas serangan kelompok tersebut.

    Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi setelah kehabisan bahan bakar pada 11 Oktober kemarin.

    Kondisi ini membuat semua rumah sakit kewalahan menangani pasien yang terluka dengan mengandalkan generator cadangan. Sejumlah rumah sakit yang memiliki persediaan bahan bakar terbatas, diperkirakan akan kehabisan sumber daya itu dalam beberapa hari ke depan.

    Lebih dari 600.000 orang juga tidak memiliki air minum akibat Israel memutuskan pasokan air ke Gaza. Pompa air dan sistem pembuangan air limbah juga memerlukan bahan bakar agar bisa berfungsi.

    Baca juga:

    Penutupan jalur barang di Kerem Shalom – perbatasan Gaza dengan Israel – akan berdampak terhadap persediaan makanan: sepertiga pertokoan di Gaza melaporkan kekurangan pasokan barang. PBB mengatakan sebagian besar stok makanan di pertokoan masih cukup untuk dua minggu.

    Setidaknya 200.000 orang telah mengungsi karena takut nyawanya terancam atau karena sudah kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel. Sebagian besar mengungsi sementara di bangunan sekolah-sekolah yang didirikan PBB.

    Pemadaman bergilir

    Sebelum konflik yang terjadi baru-baru ini, pemadaman listrik merupakan rutinitas yang terjadi di Gaza. Setiap rumah tangga hanya menerima listrik rata-rata 13 jam per hari, menurut PBB.

    Populasi Gaza membeli hampir dua pertiga kebutuhan listriknya dari Israel, dan sisanya berasal dari Pembangkit Listrik Gaza (GPP). Namun, pasokan gabungan listrik tersebut hanya memenuhi kurang dari setengah permintaan.

    ReutersGaza diselimuti kegelapan setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar dan harus dipadamkan pada 11 Oktober kemarin.

    Untuk mengatasi pemadaman listrik, penyedia layanan dan rumah tangga harus menggunakan generator cadangan.

    Namun, generator-generator ini tidak dapat diandalkan karena ketergantungan mereka pada bahan bakar dan suku cadang yang langka. Musababnya, Israel membatasi impornya dan mengklasifikasikan barang ini memiliki kapasitas “penggunaan ganda” sipil dan militer.

    Penutupan perbatasan

    Warga sipil hanya memiliki sedikit harapan untuk dapat meninggalkan Gaza demi menghindari konflik.

    Israel telah menutup penyeberangan Erez di bagian utara Jalur Gaza tanpa batas waktu, sementara penyeberangan perbatasan Rafah yang dikuasai Mesir di bagian selatan ditutup pada 9 dan 10 Oktober karena serangan udara Israel di dekat pintu gerbang di sisi Palestina.

    Sebelum eskalasi terjadi, warga Palestina dilarang meninggalkan Gaza melalui Israel, kecuali memperoleh izin yang dikeluarkan otoritas Israel. Izin tersebut hanya terbatas pada pekerja harian, pengusaha, pasien rumah sakit dan pendampingnya, serta pekerja kemanusiaan.

    ReutersIsrael hanya mengeluarkan izin keluar bagi para pekerja harian, pebisnis, pasien rumah sakit, dan relawan kemanusiaan dari Gaza.

    Pada bulan Agustus, 58.600 orang diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui Erez. Jumlah ini meningkat 65% di atas rata-rata bulanan pada 2022, menurut PBB.

    Sementara itu, warga Palestina yang ingin pergi melalui Rafah harus mendaftar ke otoritas Palestina beberapa minggu sebelumnya dan mengajukan permohonan ke Mesir, yang memberlakukan pembatasan jumlah dan kontrol keamanan yang ketat.

    Mesir mengizinkan 19.600 orang keluar dari Gaza melalui Rafah pada bulan Agustus, yang merupakan jumlah tertinggi sejak Juli 2012.

    Penduduk yang padat dan rumah yang rusak

    Gaza merupakan salah satu wlayah dengan penduduk terpadat di dunia.

    Rata-rata, terdapat lebih dari 5.700 jiwa dalam satu kilometer persegi – sama seperti kepadatan Kota London atau sedikit di bawah kepadatan Kota Bogor, Jawa Barat – tapi kepadatan di Kota Gaza rata-rata bisa mencapai 9.000 jiwa/km persegi.

    BBC

    Lebih dari 75% populasi Gaza – sekitar 1,7 juta orang – terdaftar sebagai pengungsi, menurut PBB. Lebih dari 500.000 di antaranya tinggal di delapan kamp penuh sesak yang terletak di seluruh Jalur Gaza.

    Konflik antara militan Palestina di Gaza dan Israel, serta lambatnya proses rekonstruksi, membuat banyak orang di Gaza tidak memiliki tempat tinggal yang layak.

    PBB mengatakan pada bulan Januari, dari 13.000 rumah yang hancur sejak tahun 2014, sekitar 2.200 rumah belum didanai untuk dibangun kembali. Lalu, sebanyak 72.000 rumah dengan rusak ringan dan sedang, belum menerima bantuan perbaikan.

    Getty ImagesBanyak keluarga yang tinggal di Gaza menempati delapan kamp pengungsian.

    Rekonstruksi terhambat karena sulitnya akses terhadap material bangunan dan peralatan khusus, karena Israel membatasi barang-barang yang disebut “memiliki kegunaan ganda”.

    Para pejabat Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel saat ini telah menghancurkan 1.000 rumah dan 500 di antaranya rusak parah sehingga tidak dapat dihuni.

    Layanan kesehatan di bawah tekanan

    Fasilitas kesehatan umum di Gaza sudah terlalu padat dan sering kali terdampak oleh pemadaman listrik serta kekurangan pasokan dan peralatan medis. Banyak layanan dan perawatan spesialis tidak tersedia.

    Menurut PBB, layanan kesehatan yang payah di Gaza ini karena blokade Israel dan Mesir, rendahnya anggaran dari Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, konflik politik internal di antara PA – yang bertanggung jawab atas layanan kesehatan di wilayah Palestina – dengan Hamas.

    ReutersRumah sakit di Gaza berjuang untuk menyediakan pelayanan yang layak kepada penduduk.

    Pasien dari Gaza yang kritis atau membutuhkan perawatan lanjutan di rumah sakit Tepi Barat atau Yerusalem Timur, harus terlebih dahulu mendapatkan izin yang disetujui oleh PA. Pasien juga harus memperoleh izin keluar pihak berwenang Israel.

    Dari tahun 2008 hingga 2022, lebih dari 70.000 atau sepertiga permohonan izin pasien ditunda atau ditolak. Beberapa pasien juga meninggal dunia ketika menunggu jawaban atas permohonan mereka.

    Sumber pertanian dan perikanan terbatas

    PBB mengatakan sekitar 1,3 juta orang di Gaza mengalami kerawanan pangan. Mereka membutuhkan bantuan karena selama ini kebutuhannya berasal dari impor.

    Sekitar 22% dari 12.000 truk berisi barang yang diizinkan Israel dan Mesir melalui penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah pada Agustus 2023 adalah pasokan makanan, menurut PBB.

    Pembatasan Israel terhadap akses ke lahan pertanian dan penangkapan ikan telah mengurangi jumlah makanan yang dapat diproduksi oleh warga Gaza.

    Area yang berjarak hingga 100 meter dari pagar batas Israel sepanjang 60km dianggap sebagai area “terlarang”. Para petani tidak dapat menanam apa pun di sana, meskipun mereka memiliki tanah. Orang lain selain petani tidak diperbolehkan berada dalam jarak 300 meter.

    Israel juga memberlakukan batas berlayar di Laut Mediterania. Ini artinya, warga Gaza hanya dapat menangkap ikan dalam jarak tertentu dari pantai – saat ini antara 11-28km – yang mengganggu mata pencaharian sekitar 5.000 nelayan dan pekerja di bidang kelautan.

    Dalam konflik terakhir ini, Israel menutup Kerem Shalom dan melarang penangkapan ikan.

    Untuk mencoba mengatasi blokade, Hamas telah membangun jaringan terowongan yang digunakan membawa barang-barang ke Jalur Gaza dari Mesir, dan juga sebagai pusat komando bawah tanah.

    Israel mengatakan bahwa terowongan-terowongan tersebut juga digunakan para militan menyelundupkan senjata dan bergerak tanpa terlihat. Israel sering menargetkan mereka dengan serangan udara.

    Kekurangan air bersih adalah hal yang rutin

    Air bersih tidak tersedia untuk 95% populasi di Gaza.

    Musababnya, ekstrasi yang berlebihan dari akuifer pesisir, dan instrusi air laut serta limbah. Air yang keluar dari keran menjadi asin dan tercemar, sehingga tidak layak untuk diminum.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kebutuhan minimum untuk kebutuhan air harian adalah 100 liter per orang – untuk minum, mencuci, memasak, dan mandi.

    Di Gaza, konsumsi rata-rata sekitar 84 liter. Hanya 27 liter dari jumlah tersebut yang dianggap layak untuk dikonsumsi manusia.

    ReutersOtoritas di Gaza menyerukan agar warganya menghemat air di tengah meningkatnya kelangkaan air bersih.

    PBB memperingatkan pada tanggal 10 Oktober bahwa keputusan Israel menghentikan pasokan air, listrik dan bahan bakar akan mengakibatkan kekurangan air bersih di Gaza.

    PBB mengatakan bahwa pemerintah lokal telah menyerukan warganya untuk menghemat air demi penggunaan yang lebih penting. Pabrik pengolahan air limbah telah berhenti bekerja karena kekurangan bahan bakar.

    Hal ini menyebabkan belasan juta galon air limbah mentah dipompa setiap hari ke laut.

    Sekolah sebagai tempat penampungan

    Banyak anak yang belajar di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Banyak sekolah-sekolah ini juga dijadikan tempat tempat penampungan bagi puluhan ribu orang yang menghindari konflik terbaru.

    Menurut badan pengungsi Palestina, UNRWA, 71% dari 278 sekolah di Gaza menjalankan sistem “sif ganda”, dengan satu sekolah menerima siswa di pagi hari dan sekolah lainnya di sore hari.

    ReutersBanyak orang mengungsi ke bangunan sekolah yang dikelola PBB dalam konflik terakhir.

    Rata-rata kelas di sekolah berisi 41 siswa pada 2022.

    Tingkat melek huruf pada usia 15-19 tahun sebesar 98% pada 2021.

    Tingginya angka anak muda yang menganggur

    Gaza adalah salah satu wilayah dengan populasi anak-anak muda terbanyak di dunia. Sebanyak 65% populasinya berusia di bawah 25 tahun, menurut CIA World Factbook.

    Angka ini leih besar 20% dari Kota London, di mana menurut data sensus tahun 2021, lebih dari 65% penduduknya berusia antara 25 dan 64 tahun.

    Lebih dari 80% penduduk di Gaza hidup dalam kemiskinan, dengan tingkat pengangguran termasuk yang tertinggi di dunia, mencapai 45% pada tahun 2022.

    Pengangguran kaum muda jauh lebih tinggi, dengan 73,9% orang berusia antara 19 – 29 tahun. Mereka memiliki ijazah sekolah menengah, atau gelar sarjana tapi tidak memiliki pekerjaan.

    (ita/ita)

  • Hamas Kehilangan 2 Pemimpin Seniornya dalam Serangan Israel di Gaza

    Hamas Kehilangan 2 Pemimpin Seniornya dalam Serangan Israel di Gaza

    Jakarta

    Serangan udara Israel di Jalur Gaza masih terus berlangsung. Kelompok militan Hamas mengatakan bahwa dua pemimpin seniornya tewas dalam serangan militer Israel tersebut. Pernyataan Hamas ini mengonfirmasi keterangan militer Israel yang disampaikan sebelumnya.

    Hamas menyatakan bahwa keduanya adalah Zakaria Muammar yang memimpin bagian ekonomi, dan Jawad Abu Shamala yang mengoordinasikan hubungan dengan faksi-faksi Palestina lainnya, sebagai kepala departemen hubungan nasional.

    Hamas, dikutip kantor berita AFP, Rabu (11/10/2023), menyebut keduanya sebagai “pemimpin senior para pahlawan Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, dan anggota-anggota biro politik gerakan tersebut.”

    Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa keduanya tewas dalam serangan udara semalam. Militer Israel menyebut Muammar sebagai “orang kepercayaan Yahya Sinwar”, pemimpin Hamas di Gaza, dan mengatakan Shamala “memimpin sejumlah operasi yang menargetkan warga sipil Israel dan negara Israel.”

    Pemerintah Israel telah secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10) waktu setempat, setelah Hamas menembakkan ribuan roket dan mengerahkan ratusan petempurnya ke kota-kota Israel dalam serangan besar-besaran pada Sabtu (7/10) waktu setempat.

    Penetapan perang itu berarti memberikan lampu hijau untuk ‘langkah militer yang signifikan’ oleh Israel untuk membalas Hamas. Setidaknya 900 orang di Gaza sejauh ini, tewas akibat serangan-serangan udara Israel yang dilancarkan sebagai balasan atas serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10) lalu.

    Sementara militer Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa hingga kini, lebih dari 1.000 warga Israel telah tewas dalam perang tersebut. Angka ini disampaikan IDF dalam update operasional terbaru, naik dari 900 orang tewas yang dilaporkan sebelumnya.

    Lihat Video: Massa AWG Demo di Depan Kedubes AS, Tuntut Perang Hamas-Israel Dihentikan

  • Serangan Hamas ke Israel Picu Perdebatan Kelompok Muslim di Jerman

    Serangan Hamas ke Israel Picu Perdebatan Kelompok Muslim di Jerman

    Jakarta

    Setelah serangan brutal Hamas ke Israel, Menteri Pangan dan Pertanian Jerman Cem zdemir menulis di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter: Ada “keheningan besar dari asosiasi Muslim [di Jerman] mengenai teror terhadap #Israel. Atau kata-kata yang merelatifkan…” Dia menambahkan: “Dalam menghadapi teror, pembunuhan & penculikan, kenaifan ketika berhadapan dengan asosiasi-asosiasi Islam harus diakhiri!”

    Ratusan pria bersenjata dari kelompok teroris Islam Hamas melintasi perbatasan ke Israel dari Jalur Gaza pada dini hari 7 Oktober, membunuh dan menculik tentara dan warga sipil. Menurut angka resmi, lebih dari 700 orang telah tewas di Israel, yang kemudian menyatakan perang dan melakukan serangan balasan di Gaza.

    Partai-partai di parlemen Jerman Bundestag, kecuali Partai Alternatif untuk Jerman, AfD, dan Partai Kiri, telah menegaskan solidaritas mereka dengan Israel.

    “Simpati kami ditujukan kepada seluruh penduduk dan Negara Israel di masa-masa sulit ini. Tidak ada pembenaran atas teror semacam itu, dan harus segera dihentikan,” kata mereka dalam deklarasi bersama.

    Banyak orang di X juga menyerukan agar pernyataan serupa dikeluarkan oleh asosiasi-asosiasi Muslim di Jerman.

    Komunitas Muslim Jerman amat beragam

    Ada sekitar lima setengah juta umat Islam di Jerman, dan mereka membentuk komunitas yang sangat heterogen di seluruh negeri. Menurut Mediendienst Integration, sebuah platform informasi tentang migrasi, suaka, dan integrasi untuk jurnalis dan media, sekitar 70% kelompok Muslim dan masjid di Jerman pada tahun 2021 dikoordinasi dalam struktur asosiasi tingkat federal atau di tingkat negara bagian.

    Beberapa di antaranya hingga kini berada di bawah pengawasan Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman Bundesverfassungsschutz terkait aliran dana dari Iran dan Turki.

    Tetapi butuh waktu lama bagi ZMD, Dewan Pusat Umat Islam di Jerman yang beranggotakan sekitar 300 asosiasi masjid, untuk bereaksi. “Kami mengutuk serangan Hamas terhadap warga sipil baru-baru ini dan menyerukan diakhirinya kekerasan tersebut,” kata Dewan Pusat dalam rilisnya. “Untuk menghindari lebih banyak korban sipil, semua pihak harus segera menghentikan permusuhan.” Pernyataan itu kontan menuai banyak kritik, karena Dewan Pusat dituduh merelatifkan kekerasan Hamas.

    Reaksi ZMD picu kemarahan

    Eren Gvercin, salah satu pendiri Alhambra Society, yang bertujuan menjadi forum debat Muslim independen di Jerman, adalah salah satu kritikus yang bereaksi dengan keras: “Sebagai seorang Muslim Jerman, apa yang ditunjukkan @der_zmd di sini memalukan. Anda “Jangan berbicara atas nama Muslim di Jerman. Ganti namamu,” tulisnya di X.

    Danyal Bayaz, Menteri Keuangan Partai Hijau di negara bagian Baden-Wrttemberg, juga mengeritik reaksi ZMD: “Pernyataan ini bukan sekedar whataboutisme. Ini adalah deklarasi yang memalukan. Solidaritas dengan #Israel tidak dapat direlatifkan, dan tentu saja tidak setelah serangan binatang kemarin.” . Tidak ada sepatah kata pun tentang gambaran orang-orang yang merayakannya di Neuklln. Anda tersesat!”

    Pada Sabtu malam, 7 Oktober, sekitar 50 orang berkumpul di distrik Neuklln di Berlin dan menggelar aksi pro-Palestina. Sebuah video di Instagram yang dibagikan oleh jaringan anti-Israel Samidoun menunjukkan sekelompok orang meneriakkan slogan-slogan. Samidoun membagikan makanan dan manisan kepada orang-orang yang lewat untuk “merayakan kemenangan perlawanan,” seperti yang ditulisnya di Instagram.

    (hp/as)

    Lihat Video: 140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

    (ita/ita)

  • Ancaman Hamas Bunuh Sandera Bila Israel Tak Henti Serang Gaza

    Ancaman Hamas Bunuh Sandera Bila Israel Tak Henti Serang Gaza

    Jakarta

    Pasukan Hamas menyampaikan telah menyandera warga dan tentara Israel di wilayah Jalur Gaza. Hamas Menyebut akan membunuh sandera jika Israel tidak menghentikan serangan kepada Gaza.

    Seperti dilansir CNN dan Press TV, Senin (9/10/2023), wakil kepala biro politik Hamas Mousa Abu Marzouk dalam wawancara dengan outlet berita Arab al-Ghad TV mengatakan bahwa jumlah warga Israel yang kini disandera ‘belum dihitung namun jumlahnya lebih dari 100 orang’.

    Saat ditanya lebih lanjut soal apakah tentara Israel berada di antara para sandera itu, Marzouk menjawab: “Ada beberapa perwira tinggi.”

    Secara terpisah, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, seperti dilansir Press TV, mengklaim berhasil menangkap sekelompok tentara Israel ketika serangan skala besar Hamas terus berlanjut melawan Israel. Tentara-tentara Israel itu lantas dibawa ke Gaza.

    Ubaida tidak menyebut lebih lanjut jumlah tentara Israel yang kini disandera, namun menyatakan jumlahnya lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Diketahui bahwa Netanyahu sebelumnya mengklaim tidak lebih dari ‘lusinan’ warga Israel disandera oleh Hamas.

    “Hari ini, Anda berbicara soal lusinan tahanan dan kami meyakinkan Anda, Netanyahu, bahwa tahanan dari pihak Anda jauh lebih banyak dari jumlah ini, dan Anda harus memantau tentara Anda dengan baik,” tegas Ubaida.

    Militan Jihad Islam, yang juga bermarkas di Jalur Gaza, mengklaim secara terpisah bahwa para petempurnya kini menyandera sebanyak 30 warga Israel di Gaza. Ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala, seperti dilansir Reuters, menegaskan sandera Israel tidak akan dipulangkan ‘hingga semua tahanan kami dibebaskan’ — dia merujuk pada ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Lihat Video: Respons Selebritas Dunia soal Konflik Hamas-Israel

  • Tambah Panas Konflik Sebab Serangan Israel Melebar ke Hizbullah

    Tambah Panas Konflik Sebab Serangan Israel Melebar ke Hizbullah

    Jakarta

    Konflik bersenjata antara Israel dan Hamas melebar ke wilayah Hizbullah. Konflik makin memanas saat Hizbullah membalas serangan Israel.

    Sebagaimana diketahui, perang bersenjata sedang berlangsung antara Israel dan Hamas yang menguasai wilayah Jalur Gaza. Korban tewas akibat pertempuran sengit itu memakan banyak korban, tidak hanya warga Palestina tapi juga warga Israel, dengan total korban tewas melebihi 1.300 orang.

    Sementara itu, seperti dilansir Alarabiya News dan Al Jazeera, Selasa (10/10/2023), Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza dalam pernyataan terbaru melaporkan bahwa sedikitnya 770 warga Palestina tewas, dengan sebanyak 140 orang di antaranya merupakan anak-anak dan 120 orang lainnya merupakan wanita.

    Laporan Kementerian Kesehatan itu juga menyebut sedikitnya 18 orang tewas dan 100 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Tepi Barat.

    Israel balas menggempur wilayah Jalur Gaza setelah rentetan serangan dilancarkan militan Hamas ke wilayahnya, yang tercatat sebagai salah satu serangan paling berdarah dalam sejarah Israel.

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB segera mengambil tindakan terhadap agresi Israel di Gaza. Abbas meminta serangan Israel ke Palestina dihentikan.

    CNN melaporkan pada Selasa (10/10), menurut kantor berita negara WAFA, Abbas berhubungan melalui telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Dalam kontak tersebut Abbas meminta PBB untuk segera turun tangan menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.

    Hizbullah Puji Serangan Hamas

    Kelompok Hizbullah memuji serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel. Kelompok gerilyawan yang berbasis di Lebanon itu, mengatakan serangan Hamas tersebut adalah pesan kepada negara-negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

    Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan Hamas di Gaza dan luar negeri. Hizbullah pun menyerukan masyarakat Arab dan Muslim di seluruh dunia untuk menyatakan dukungan mereka kepada Hamas dan rakyat Palestina.

    Dikutip media The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023), Hizbullah menambahkan bahwa perlawanan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk menghadapi “agresi” Israel.

    Hizbullah mengatakan operasi yang diluncurkan oleh Hamas terhadap Israel adalah pesan kepada komunitas internasional dan dunia Arab dan Muslim, khususnya negara-negara yang berupaya melakukan normalisasi dengan Israel.

    Hizbullah juga menyerukan kepada pemerintah Israel untuk mempelajari “pelajaran penting” yang diberikan oleh “perlawanan Palestina.”

    Lihat Video: Hubungi Joe Biden, Netanyahu Bandingkan Serangan Hamas dengan Holocaust

  • Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Siapa Hamas yang Menguasai Jalur Gaza?

    Jakarta

    Kelompok milisi Hamas melancarkan serangan tak terduga yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Mereka menerobos masuk ke permukiman Israel di dekat Jalur Gaza, membunuh warga sipil, serta menyandera sebagian dari mereka.

    Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai pihak-pihak dan wilayah terkait, serta konteks penting untuk memahami peristiwa ini.

    Siapa Hamas dan bagaimana kiprahnya?

    Hamas adalah kelompok terbesar di antara kelompok Muslim Palestina lainnya.

    Nama Hamas sendiri merupakan akronim bahasa Arab yang jika diterjemahkan bermakna Gerakan Perlawanan Islam. Kelompok itu berdiri pada 1987 pada permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Karena itu, dalam piagam pendiriannya, Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Komitmen itu diwujudkan melalui divisi militernyaBrigade Izzedine al-Qassam.

    Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu.

    AFPHamas menciptakan divisi militer, Brigade Izzedine al-Qassam.

    Hamas memenangi pemilihan umum legislatif pada 2006, kemudian menguatkan kendalinya di Gaza serta mendepak rivalnya, Gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

    Sejak saat itu, kelompok di Gaza telah melakoni tiga pertempuran melawan Israel. Mesir belakangan bergabung dengan menerapkan blokade untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan.

    Hamas, sebagai sebuah organisasi, atau dalam beberapa kasus, divisi bersenjatanya, dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain.

    Apa itu Jalur Gaza?

    Jalur Gaza adalah merupakan wilayah sepanjang 41 kilometer dan lebar 10 kilometer antara Israel, Mesir dan Laut Mediterania (Laut Tengah). Kawasan ini ditempati sekitar 2,3 juta orang, dan menjadi salah satu wilayah dengan populasi terpadat di dunia.

    Israel mengendalikan ruang udara di Gaza, dan garis pantainya, serta membatasi keluar-masuk orang dan barang melalui perbatasannya. Demikian pula Mesir yang mengendalikan jalur keluar-masuk perbatasan dengan Gaza.

    Menurut laporan PBB, sekitar 80% penduduk di Gaza sangat bergantung dari bantuan internasional dan makanan harian sekitar satu juta orang juga bergantung dari bantuan luar negeri.

    Apa itu Palestina dan apa kaitannya dengan peristiwa ini?

    Tepi Barat dan Gaza, yang dikenal sebagai wilayah kekuasaan orang Palestina, serta Yerusalem Timur dan Israel, merupakan bagian dari daratan yang dikenal sebagai Palestina sejak era Romawi.

    Wilayah ini juga merupakan tanah kerajaan Yahudi dalam Alkitab, dan dipandang oleh orang Yahudi sebagai tanah leluhur mereka.

    BBC

    Israel dideklarasikan sebagai sebuah negara pada tahun 1948, meskipun tanah tersebut masih disebut sebagai Palestina oleh mereka yang tidak mengakui hak Israel untuk eksis.

    Orang Palestina juga menggunakan nama Palestina sebagai istilah umum untuk Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

    Mengapa Israel dan Hamas berperang?

    Ketegangan antara Israel dan Hamas selalu ada, namun kelompok milisi melakukan serangan Sabtu kemarin tanpa peringatan.

    Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel ketika puluhan pasukannya menerobos perbatasan, dan menyerbu komunitas Israel, menewaskan puluhan warga sipil, dan menyandera yang lainnya.

    Israel membalasnya dengan serangan udara, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan situs-situs militan di Gaza.

    Apa yang membedakan serangan kali ini?

    Sebagaimana dimuat dalam tulisan Editor Internasional BBC, Jeremy Bowen, peristiwa ini adalah operasi Hamas paling ambisius yang pernah dilancarkan dari Gaza. Insiden ini juga disebut serangan lintas batas paling serius yang dihadapi Israel lebih dari satu generasi.

    Para militan menerobos kawat yang memisahkan Gaza dari Israel di beberapa tempat.

    Pasukan keamanan Israel berkumpul di lokasi pertempuran pada Minggu (8/10/2023) menyusul serangan dari Kelompok Hamas di Sderot, Israel. (REUTERS/RONEN ZVULUN)

    Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, berlangsung sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada 1973. Saat itu, serangan ini memicu perang besar di Timur Tengah. Momentum ini tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun serangan mendadak oleh Mesir dan Suriah pada tahun 1973 yang memicu perang besar di Timur Tengah. Pentingnya tanggal tersebut tidak akan hilang dari ingatan para pemimpin Hamas.

    Apakah ini kegagalan terbesar intelijen Israel?

    Ya, kata koresponden bidang keamanan BBC Frank Gardner. Kata dia sungguh mengejutkan bahwa tidak ada yang melihat serangan ini. Padahal sudah ada upaya gabungan dari Shin Bet – intelijen dalam negeri Israel, Mossad – agen mata-mata eksternal, dan semua aset militer Israel. Frank menyebut semua institusi ini boleh jadi sudah mengetahui ada peringatan, tapi gagal menindaklanjutinya.

    Israel memiliki badan intelijen yang paling lengkap dan didanai dengan baik di Timur Tengah, dengan informan dan agen-agen di dalam kelompok militan Palestina, serta di Libanon, Suriah, dan tempat lainnya.

    Di lapangan, di sepanjang pagar perbatasan antara Israel dan Gaza, terdapat kamera, sensor gerakan tanah, dan patroli rutin.

    Pagar dengan kawat berduri di atasnya, semestinya menjadi “penghalang cerdas” untuk mencegah penyusupan seperti yang terjadi dalam serangan ini. Namun, para militan Hamas dengan mudahnya menerobos pagar tersebut, membobol kawat berduri, atau memasuki Israel dari laut dan dengan paralayang.

    Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Komandan milisi Hamas, Mohammed Deif, menyerukan kepada warga Palestina dan warga Arab lainnya untuk bergabung dengan operasi militan untuk “menyapu bersih pendudukan (Israel)”.

    Sebuah pertanyaan besar sekarang adalah apakah warga Palestina di Tepi Barat yang dikuasai Israel, dan Yerusalem Timur atau di tempat lain di wilayah tersebut akan mengindahkan seruannya, kata koresponden BBC di Yerusalem, Yolande Knell.

    Israel melihat potensi perang yang dapat terjadi di berbagai lapisan. Skenario terburuknya adalah bahwa hal itu dapat menarik kelompok militan Lebanon yang kuat, Hizbullah.

    Pada hari Minggu pagi, Hizbullah meluncurkan sejumlah rudal dan peluru kendali ke Israel utara, tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

    Militer Israel telah memerintahkan penguatan pasukan secara besar-besaran. Selain serangan udara yang intens di Gaza, Israel juga mengindikasikan bahwa mereka merencanakan operasi darat di sana.

    Bagaimana sepak terjang Hamas sebelumnya?

    Setelah intifada pertama di Palestina, Hamas mengemuka sebagai kelompok utama penentang kesepakatan damai yang ditandatangani pada awal 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.

    Walau digempur berkali-kali oleh Israel dan dirazia oleh Otorita Palestina (badan pemerintahan utama rakyat Palestina) Hamas punya kekuatan veto atas proses perdamaian dengan melancarkan serangkaian serangan bunuh diri.

    AFPHamas mengaku berada di balik pengeboman bunuh diri di dalam bus di Yerusalem pada Februari 1996 yang menewaskan 26 orang.

    Pada Februari dan Maret 1996, Hamas melancarkan beberapa pengeboman bunuh diri di dalam bus sehingga menewaskan hampir 60 warga Israel. Rangkaian serangan itu ditempuh sebagai pembalasan atas pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash, pada Desember 1995.

    Deretan aksi pengeboman itu dituding sebagai hal yang membuat Israel menghentikan proses perdamaian dan mengerek Benjamin Netanyahupenentang kesepakatan damai Osloke pucuk kekuasaan tahun itu.

    Setelah kesepakatan damai Oslo gagal, Presiden AS Bill Clinton berupaya menghidupkan perdamaian melalui pertemuan di Camp David pada 2000. Upaya itu juga gagal dan intifada kedua menyusul.

    Hamas meraih kekuasaan dan pengaruh ketika Israel membungkam Otorita Palestina, yang dituduh mensponsori serangan-serangan mematikan.

    Hamas lantas mengelola sejumlah klinik dan sekolah bagi warga Palestina yang merasa dikecewakan oleh korupnya Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah.

    Baca juga:

    Pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, tewas akibat gempuran udara Israel pada 2004. (Getty Images)

    Banyak warga Palestina menyambut gelombang serangan bunuh diri Hamas pada awal intifada kedua. Mereka memandang operasi “martir” sebagai pembalasan atas pendudukan Israel di Tepi Barat, wilayah yang diinginkan rakyat Palestina sebagai bagian dari negara mereka.

    Namun, Israel tidak tinggal diam. Pada Maret dan April 2004, pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin dan penerusnya, Abdul Aziz al-Rantissi, dibunuh melalui serangan rudal di Gaza.

    Di dalam wilayah Palestina, perseteruan antara Hamas dan Fatah merebak setelah pemimpin Fatah, Yasser Arafat, meninggal dunia pada November tahun tersebut.

    Tokoh Hamas, Ismail Haniyeh (kiri) sempat menjabat sebagai perdana menteri Palestina. Dia berdampingan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kanan). (Getty Images)

    Mahmoud Abbas, yang menjadi pemimpin Fatah, menilai serangan roket Hamas kontraproduktif.

    Ketika Hamas menang telak dalam pemilihan umum legislatif pada 2006, perseteruan itu semakin nyata. Hamas menolak terlibat dalam kesepakatan damai Palestina-Israel sebelumnya, menolak mengakui legitimasi Israel, dan menepis permintaan untuk mengakhiri aksi kekerasan.

    Piagam 1988

    Piagam Hamas menyatakan Palestina termasuk negara Israel saat ini sebagai wilayah Islam serta menolak kesepakatan damai dengan negara Yahudi.

    Dokumen itu juga berulang kali menyerang orang-orang Yahudi sebagai sebuah bangsa, sehingga mendatangkan tuduhan bahwa gerakan Hamas anti-Semitik.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur.

    Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    Dokumen itu pun menekankan bahwa perjuangan Hamas bukan terhadap Yahudi, tapi terhadap “agresor Zionis yang melakukan pendudukan”.

    Israel berkata kelompok tersebut “berupaya membodohi dunia”.

    Rangkaian sanksi

    Aksi pemerintahan pimpinan Hamas lantas diganjar dengan rangkaian sanksi ekonomi dan diplomatik oleh Israel dan sekutu-sekutunya di Barat.

    Setelah Hamas mendepak pasukan loyalis Fatah dari Gaza pada 2007, Israel memperketat blokade pada teritori tersebut. Serangan roket Palestina dan gempuran udara Israel berlanjut.

    Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza dari pasukan loyalis Mahmoud Abbas dalam pertikaian berdarah pada 2007. (AFP)

    Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas semua serangan yang dilesatkan dari Jalur Gaza. Israel lantas melancarkan tiga operasi militer besar di Gaza yang diikuti eskalasi pertempuran lintas perbatasan.

    Pada Desember 2008, militer Israel menggelar operasi militer ‘Cast Lead’ dengan dalih menghentikan serangan-serangan roket Palestina. Lebih dari 1.300 orang Palestina dan 13 orang Israel tewas dalam serangan 22 hari itu.

    Israel memakai alasan yang sama saat menggelar operasi militer ‘Pilar Pertahanan’ pada November 2012, dengan terlebih dahulu melakukan serangan udara yang menewaskan Ahmed Jabari, komandan Brigade Qassam.

    Sebanyak 170 orang Palestina, sebagian besar warga sipil dan enam orang Israel tewas dalam delapan hari serangan.

    Dalam konteks militer, kekuatan Hamas dilemahkan akibat dua operasi tersebut. Namun, organisasi itu bertahan berkat dukungan rakyat Palestina.

    Getty ImagesHamas dan kelompok lainnya di Gaza kerap melesatkan roket ke arah kota-kota Israel.

    Serangan roket dari Gaza kembali meningkat pada pertengahan Juni 2014, ketika Israel menahan banyak anggota Hamas di sepanjang Tepi Barat selagi mencari tiga remaja Israel.

    Pada awal Juli, Hamas mengklaim bertanggung jawab atas penembakan sejumlah roket ke Israel untuk kali pertama dalam dua tahun. Hari berikutnya militer Israel menggelar operasi ‘Perlindungan Batas’ guna menghancurkan roket-roket dan berbagai terowongan lintas perbatasan yang dipakai warga Palestina.

    Sediktinya 2.251 orang Palestinatermasuk 1.462 warga sipiltewas dalam serangan 50 hari itu. Di pihak Israel, sebanyak 67 serdadu dan enam warga sipil tewas.

    Pertikaian Israel dan kelompok Palestina di Gaza pada 2014 membuat penghuni kawasan itu menderita. (EPA)

    Sejak 2014, ada sejumlah letupan kekerasan yang berakhir dengan gencatan senjata. Mesir, Qatar, dan PBB tampil sebagai penengah sehingga aksi kekerasan tersebut tidak bereskalasi menjadi perang berskala penuh.

    Walau dilanda blokade, Hamas tetap berkuasa di Gaza dan terus menambah persenjataan roketnya. Beberapa upaya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Fatah juga gagal.

    Sementara itu, situasi kemanusiaan dua juta warga Palestina di Gaza semakin buruk. Perekonomian di Jalur Gaza telah kolaps, dan terjadi kekurangan air, listrik, dan obat-obatan.

    (ita/ita)

  • Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Jakarta

    Apa itu Hamas? Hamas meluncurkan serangan dari Gaza, Palestina ke Israel. Serangan tersebut menewaskan ratusan orang di Israel.

    Usai serangan tersebut, Israel menyatakan perang melawan Hamas. Berikut informasi selengkapnya soal kelompok Hamas.

    Dilansir situs Britannica, Hamas adalah singkatan dari Ḥarakat al-Muqāwamah al-Islāmiyyah atau dalam bahasa Inggris, Islamic Resistance Movement atau dalam bahasa Indonesia artinya Gerakan Perlawanan Islam. Hamas adalah militan gerakan nasionalis dan Islam Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang didedikasikan untuk berdirinya negara Islam merdeka dalam sejarah Palestina.

    Menurut situs Al-Jazeera, kelompok Hamas secara politis menguasai Jalur Gaza. Wilayah seluas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) tersebut merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, tetapi diblokade oleh Israel.

    Perumahan di Israel rusak kena roket Hamas (Foto: Reuters)Kapan Hamas Didirikan?

    Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    Hamas awalnya bernama Mujama Al-Islamiyah, organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir yang didirikan oleh Hasan Al-Banna. Mujama Al-Islamiyah (cikal-bakal Hamas) yang berdiri tahun 1973 adalah organisasi amal dan gerakan sosial untuk membantu korban Palestina yang terdampak perang Arab-Israel pada 1963.

    Kemudian, Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987, tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina. Pemimpin pertamanya adalah seorang imam, Sheikh Ahmed Yasin.

    Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Tujuannya untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel demi membebaskan Palestina.

    Hamas menentang pendekatan sekuler Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) terhadap konflik Israel-Palestina dan menolak upaya untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina.

    Siapa yang Mendukung Hamas?

    Hamas mendapat dukungan utama beberapa negara, seperti Suriah, Iran, Qatar dan Turki. Hamas berupaya melawan Israel dan mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.

    Tentang Piagam 1988

    Dalam piagamnya tahun 1988, Hamas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah air Islam yang tidak pernah bisa diserahkan kepada non-Muslim dan melancarkan perang suci untuk merebut kendali Palestina dari Israel adalah kewajiban agama bagi Muslim Palestina. Posisi ini menyebabkan konflik dengan PLO, yang pada tahun 1988 mengakui hak keberadaan Israel.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur. Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur — yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    (kny/imk)