agama: Islam

  • Profil Craig Mokhiber, Direktur HAM PBB Mundur terkait Palestina

    Profil Craig Mokhiber, Direktur HAM PBB Mundur terkait Palestina

    Jakarta

    Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di New York, Craig Mokhiber, mundur dari jabatannya. Pengunduran dirinya lantaran menganggap PBB gagal mencegah genosida di Palestina.

    Seperti dilansir The Guardian, Rabu (1/11/2023), Mokhiber mengajukan surat pengunduran diri pada 28 Oktober lalu. Dalam suratnya kepada Komisaris Tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk, Mokhiber kecewa PBB tidak bisa menghentikan genosida yang terjadi di Palestina.

    “Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” kata Craig Mokhiber.

    Kecewa PBB Gagal Cegah Genosida di Palestina

    Menurut Mokhiber, ini bukan kali pertama PBB gagal dalam mencegah genosida. Craig Mokhiber mengatakan PBB sebelumnya juga telah gagal mencegah genosida terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Kurdistan Irak dan Rohingya di Myanmar.

    “Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab … tidak ada keraguan,” ujarnya.

    “Ini adalah contoh kasus genosida,” imbuh Mokhiber.

    Mokhiber juga menuding Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa tidak hanya “menolak untuk memenuhi kewajiban perjanjian mereka” berdasarkan Konvensi Jenewa tetapi juga mempersenjatai serangan Israel dan memberikan perlindungan politik dan diplomatik terhadap konflik tersebut.

    Mokhiber telah mengabdi kepada PBB sejak tahun 1992, sebagai seorang pengacara dan spesialis dalam hukum, kebijakan, dan metodologi hak asasi manusia internasional. Sebagai ketua Tim Hak Asasi Manusia dan Pembangunan pada tahun 1990-an, beliau memimpin pengembangan karya asli OHCHR tentang pendekatan berbasis hak asasi manusia terhadap pembangunan dan definisi kemiskinan yang peka terhadap hak asasi manusia.

    Craig Mokhiber juga pernah menjabat sebagai Penasihat Senior Hak Asasi Manusia PBB di Palestina dan Afghanistan, memimpin tim spesialis hak asasi manusia yang tergabung dalam Misi Tingkat Tinggi untuk Darfur, mengepalai Unit Aturan Hukum dan Demokrasi, dan menjabat sebagai Kepala Bagian Masalah Ekonomi dan Sosial, serta Kepala Cabang Pembangunan dan Masalah Ekonomi dan Sosial di Markas Besar OHCHR.

    Craig Mokhiber Telah Mundur dari Jabatannya

    Seorang juru bicara PBB di New York mengirimkan pernyataan kepada The Guardian tentang kabar Craig Mokhiber. Dia mengatakan bahwa Mokhiber telah pensiun mulai hari ini.

    “Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia akan pensiun hari ini. Dia memberi tahu PBB pada bulan Maret 2023 tentang masa pensiunnya yang akan datang, yang akan berlaku besok. Pandangan dalam suratnya yang dipublikasikan hari ini adalah pandangan pribadinya,” ujarnya.

    Dalam perannya sebagai direktur HAM PBB di New York, Mokhiber kadang-kadang mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena komentarnya di media sosial. Dia dikritik karena memberikan dukungan terhadap gerakan boikot, divestasi, sanksi (BDS) dan menuduh Israel melakukan apartheid – sebuah tuduhan yang dia ulangi dalam suratnya.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Direktur HAM PBB Ajukan Pengunduran Diri Karena Gagal Cegah Genosida

    Direktur HAM PBB Ajukan Pengunduran Diri Karena Gagal Cegah Genosida

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Craig Mokhiber, telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada (28/10/2023), dengan alasan bahwa PBB telah gagal mencegah genosida di Palestina.

    Keputusan pengunduran diri ini mencerminkan keprihatinan mendalam atas situasi konflik yang berlarut-larut di wilayah tersebut. Menurutnya, kekecewaannya tersebut karena adanya pembantaian besar-besaran yang terjadi di Palestina saat ini merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

    Dia bahkan menyebutnya sebagai contoh kasus genosida. Pernyataan keras ini menggambarkan betapa seriusnya situasi konflik di Palestina dan sejauh mana dampaknya terhadap hak asasi manusia.

    Baca Juga: Pekerja Proyek Rel KA Stasiun Sepanjang Sidoarjo Tertangkap Gondol Besi Ulir

    Dalam surat tersebut, Mokhiber juga menyerukan pembentukan negara Palestina dan pembubaran Israel. Dia mengusulkan pendirian negara sekuler yang demokratis di seluruh wilayah Palestina dengan hak yang sama bagi semua agama, yaitu Kristen, Muslim, dan Yahudi.

    Selain itu, dia mendesak untuk menghapus kelompok-kelompok yang dianggap rasis, mengakhiri pemukiman kolonial, dan mengakhiri apartheid di seluruh wilayah.

    Pengunduran diri Mokhiber juga mencakup kritik terhadap negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris yang mendukung Israel dan menolak memenuhi kewajiban mereka terhadap Konvensi Jenewa. Dia menganggap bahwa dukungan senjata dari negara-negara Barat terhadap Israel turut memperburuk situasi di wilayah tersebut.

    Craig Mokhiber adalah seorang profesional berpengalaman yang telah bekerja di PBB sejak tahun 1992. Selama karirnya, dia menduduki beberapa posisi penting dan bahkan tinggal di Gaza selama beberapa tahun.

    Baca Juga: Warga Sukomanunggal Surabaya Dihajar Sampai Masuk Rumah Sakit

    Sebagai pengacara yang mengkhususkan diri dalam hukum hak asasi manusia internasional, Mokhiber telah memainkan peran penting dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.

    Meskipun Mokhiber sering mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena pandangannya yang tegas dan dukungannya terhadap gerakan BDS serta pernyataan tentang apartheid yang dia gunakan untuk menggambarkan situasi di Palestina, pengunduran dirinya mencerminkan keprihatinan yang lebih besar terhadap konflik berlarut-larut dan dampaknya terhadap hak asasi manusia.

    Juru bicara PBB di New York mengonfirmasi pengunduran diri Mokhiber dan menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan pandangan pribadi Mokhiber.

    Baca Juga: Walkota Kediri: Terima Kasih Rekan-Rekan Media Atas Kolaborasinya

    Pengunduran diri ini menunjukkan bahwa isu konflik di Palestina tetap menjadi perhatian dunia internasional dan memicu diskusi tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. (fyi/ian)

  • Brigade Al-Quds Akan Terus Melawan Operasi Darat Israel di Gaza

    Brigade Al-Quds Akan Terus Melawan Operasi Darat Israel di Gaza

    Jakarta

    Gempuran darat Israel terus terjadi disusul penolakan gencatan senjata di Gaza. Pasukan Jihad Islam Palestina mengatakan akan terus melakukan perlawanan terhadap Israel.

    Dilansir Aljazeera, Selasa (31/10/2023), juru bicara Brigade Al-Quds sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Abu Hamzah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ‘perlawanan’ di semua faksi akan terus menghadapi operasi darat Israel.

    “Kami mengatakan kepada keluarga para tawanan bahwa pemerintah Anda mempertaruhkan nyawa anak-anak Anda untuk mengulur waktu,” kata Abu Hamzah.

    “Setiap menit yang berlalu merupakan ancaman bagi kehidupan para tahanan,” katanya mengacu pada pemerintah Israel.

    Pasukan darat Israel mengepung Jalur Gaza dan serangan udara menghantam wilayah Palestina. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang Israel melawan Hamas tidak akan terjadi.

    Dilansir AFP, Selasa (31/10), Netanyahu berbicara kepada jurnalis asing setelah mengatakan kepada kabinet perangnya bahwa pasukan Israel membuat ‘kemajuan sistematis’ melawan kelompok Hamas dalam menanggapi serangan 7 Oktober.

    Operasi militer Israel yang semakin intensif meningkatkan ketakutan terhadap 2,4 juta penduduk Gaza, di mana kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 8.300 orang telah terbunuh.

    (rfs/rfs)

  • Demonstran Rusia Serbu Bandara Cari Warga Israel, 60 Orang Ditangkap

    Demonstran Rusia Serbu Bandara Cari Warga Israel, 60 Orang Ditangkap

    Dagestan

    Otoritas Rusia menangkap 60 orang setelah ratusan demonstran menyerbu sebuah bandara di Dagestan untuk mencari warga Israel yang dirumorkan mendarat di bandara tersebut. Aksi tersebut dilakukan para demonstran yang marah atas perang yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (30/10/2023), para demonstran menyerbu bandara di Dagestan — yang mayoritas penduduknya Muslim — pada Minggu (29/10) waktu setempat, ketika sebuah pesawat baru saja mendarat.

    Para demonstran dilaporkan mencari warga Israel dan warga Yahudi yang dirumorkan mendarat di bandara tersebut.

    Aksi tersebut memaksa otoritas penerbangan Rusia, Rossavitsia, mengumumkan penutupan bandara di Dagestan untuk penerbangan kedatangan dan keberangkatan usai aksi massa terjadi. Pasukan keamanan Rusia telah dikerahkan untuk menjaga area bandara tersebut.

    “Lebih dari 150 partisipan aktif dalam kerusuhan telah diidentifikasi, sebanyak 60 orang di antaranya telah ditangkap,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri setempat.

    Menurut beberapa video yang diposting ke media sosial dan dilaporkan media lokal seperti RT dan Izvestia, para demonstran menerobos gerbang dan pembatas bandara, dengan beberapa berlari hingga ke area landasan pacu.

    Salah satu demonstran bahkan terlihat memegang poster bertuliskan ‘Pembunuh anak-anak tidak memiliki tempat di Dagestan’. Sejumlah video lainnya menunjukkan kerumunan orang berada di dalam terminal bandara sedang berusaha mendobrak pintu dan para staf menghalangi mereka.

    Lihat Video ‘Warga Kampung Halaman Khabib Nurmagomedov Sweeping Pesawat dari Israel’:

  • Pemimpin Hizbullah Bertemu Petinggi Hamas-Jihad Islam, Bahas Apa?

    Pemimpin Hizbullah Bertemu Petinggi Hamas-Jihad Islam, Bahas Apa?

    Beirut

    Pemimpin kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan tokoh senior Hamas dan Jihad Islam Palestina. Pembicaraan ketiga pihak yang anti-Israel itu, digelar saat perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), pertemuan pada Rabu (25/10) waktu setempat itu, digelar oleh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhala. Pertemuan itu digelar di Beirut, ibu kota Lebanon.

    Menurut pernyataan singkat yang dirilis media yang dikelola Hizbullah dan media pemerintah Lebanon, Nasrallah setuju dengan al-Arouri dan al-Nakhala mengenai langkah selanjutnya yang harus diambil oleh ketiga kelompok tersebut — bersama para milisi lain yang didukung Iran — pada ‘tahap sensitif’ ini.

    Tujuan mereka, menurut pernyataan singkat itu, adalah mencapai ‘kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina’, juga menghentikan ‘agresi berbahaya dan brutal Israel terhadap rakyat yang tertindas dan tabah di Gaza dan Tepi Barat’.

    Laporan televisi al-Manar milik Hizbullah, seperti dilansir Reuters, menyebut pertemuan itu menilai apa yang harus dilakukan aliansi kelompok-kelompok tersebut untuk ‘mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan’ di Gaza.

    “Pertemuan itu … menilai posisi yang diambil secara internasional dan apa yang harus dilakukan oleh Poros Perlawanan,” sebut al-Manar dalam laporannya.

    Sebutan ‘Poros Perlawanan’ merujuk pada aliansi antara Iran, kelompok militan Palestina, Suriah, Hizbullah dan faksi-faksi lainnya.

  • Perang Hamas-Israel Memanas, Jet Tempur F-16 AS Tiba di Timur Tengah

    Perang Hamas-Israel Memanas, Jet Tempur F-16 AS Tiba di Timur Tengah

    Washington DC

    Satu skuadron jet tempur F-16 milik Amerika Serikat (AS) telah tiba di kawasan Timur Tengah, saat perang antara Hamas dan Israel terus berkecamuk di Jalur Gaza. Apa tugas jet-jet tempur F-16 yang dikerahkan oleh AS ke Timur Tengah ini?

    Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengungkapkan bahwa jet-jet tempur F-16 itu akan bekerja bersama serangkaian kekuatan yang dikirimkan ke kawasan itu, dalam upaya meningkatkan kemampuan pasukan AS mempertahankan diri saat ketegangan meningkat.

    Pentagon mengatakan bahwa sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu, kelompok-kelompok milisi yang didukung oleh Iran dalam beberapa kesempatan melancarkan serangan terhadap posisi pasukan militer AS yang menjalankan misi kontraterorisme di Irak dan Suriah.

    “Kami mengetahui bahwa kelompok-kelompok yang melancarkan serangan ini didukung oleh Korps Garda Revolusi Islam dan rezim Iran,” sebut Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder dalam pernyataannya.

    “Apa yang kami lihat adalah prospek eskalasi yang lebih signifikan terhadap pasukan dan personel AS di seluruh kawasan, dalam waktu dekat, yang berasal dari kekuatan proxy Iran dan terutamanya Iran,” imbuh Ryder.

    Disebutkan bahwa upaya melindungi pasukan AS di kawasan tersebut adalah salah dari tiga tujuan utama yang menjadi fokus Pentagon sejak serangan Hamas terhadap Israel. Ryder mengatakan bahwa departemennya juga fokus mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan dan mencegah konflik semakin meluas di kawasan itu.

    Lebih lanjut, Ryder menyebut bahwa untuk membantu Israel dalam pertahanannya, AS bergegas memberikan bantuan keamanan agar Angkatan Bersenjata Israel (IDF) bisa memulihkan keamanan dan melindungi rakyatnya.

  • Israel Segera Serangan Darat ke Gaza, Bagaimana Pertempuran Berlangsung?

    Israel Segera Serangan Darat ke Gaza, Bagaimana Pertempuran Berlangsung?

    Jakarta

    Wilayah Gaza bagian utara bisa menjadi medan pertempuran berdarah antara Hamas dan militer Israel, dan puluhan ribu warga sipil bisa terjebak di tengah-tengahnya.

    Peluang itu mengemuka ketika Israel mengerahkan puluhan ribu tentaranya ke wilayah dekat perbatasan dengan Gaza, untuk mempersiapkan serangan darat.

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan aksi militer di Gaza “mungkin memakan waktu satu, dua atau tiga bulan, tetapi pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas”.

    Gallant mengatakan operasi darat yang ditunggu-tunggu, “akan segera dilakukan”. Namun, kapan operasi tersebut berlangsung masih belum jelas.

    Jika pasukan Israel masuk, mereka akan menghadapi perlawanan dari kelompok milisi Hamas di daerah perkotaan yang padat penduduk.

    Wartawan BBC Arab, Feras Kilani, yang telah meliput beberapa perang di Timur Tengah dan berkali-kali melaporkan peristiwa dari Gaza, menganalisis dampak apa yang akan muncul dari langkah ini.

    Getty ImagesJaringan terowongan Hamas di Gaza memungkinkan kelompok tersebut memindahkan pasokan dan pasukan.

    Juru kamera yang bersama saya menjelaskan bahwa ini terjadi karena jauh di bawah aspal, tanah telah dilubangi untuk menciptakan jaringan terowongan yang sangat luas.

    Digali oleh Hamas, terowongan tersebut membentang ratusan kilometer dan memungkinkan kelompok militan tersebut untuk memindahkan pasokan di bawah jalan-jalan sempit dan padat penduduk di Gaza tanpa terdeteksi.

    BBC

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk “meremukkan dan menghancurkan Hamas setelah mereka menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang.

    Pasukan Israel telah melancarkan serangan udara ke Gaza dan langkah mereka selanjutnya diperkirakan adalah serangan darat. Jika hal ini terwujud, terowongan-terowongan ini akan menjadi bagian penting dari strategi tempur Hamas.

    Hamas telah mengantisipasi serangan darat Israel dengan menimbun persediaan makanan, air, hingga senjata di jaringan terowongan itu.

    BBC

    Terowongan Hamas, yang beberapa di antaranya diyakini meluas hingga ke wilayah Israel, berpotensi memungkinkan para anggota kelompok itu bergerak tanpa hambatan dan menyergap pasukan Israel dari belakang saat mereka bergerak melalui Gaza utara.

    Israel meyakini bahwa Hamas memiliki hingga 30.000 personel yang dilatih menggunakan senapan otomatis, granat berpeluncur roket, dan rudal anti-tank. Jumlah anggota Hamas sendiri didukung oleh kelompok lain seperti Jihad Islam Palestina dan faksi Islam yang lebih kecil.

    Sejarah baru-baru ini menunjukkan betapa berbahayanya pertempuran di daerah perkotaan dan saya telah melihat sendiri apa yang bisa terjadi ketika kekuatan militer yang terlatih sekalipun mencoba mengepung dan menghancurkan musuh yang gigih dalam situasi seperti ini.

    BBC

    Pertempuran kota

    Pada 2016, saya bersama dengan pasukan khusus Irak ketika mereka bersiap untuk menyerang Kota Mosul.

    Pihak berwenang telah memutuskan untuk mengepung kelompok militan ISIS, dan memastikan mereka tidak punya jalan untuk mundur. Kebijakan ini menempatkan kota ini dalam arena pertempuran yang brutal dan mematikan.

    Pada hari kami memasuki distrik pertama Mosul, perlawanan yang dilakukan para militan sungguh luar biasa. Mereka menembakkan apa saja ke arah konvoi mobil Humvee kami, termasuk senapan, granat, dan rudal yang diluncurkan dari bahu.

    Kemudian, perangkap dipasang di dalam atau di atas apa saja yang dapat Anda bayangkan – dari lemari es, televisi di rumah-rumah penduduk, hingga bongkahan emas serta senjata yang dibiarkan tergeletak di tanah.

    Mengambil atau berdiri di atas benda yang salah berujung maut.

    Bahaya yang sama juga bisa menanti pasukan Israel jika mereka bergerak ke kota Gaza.

    Getty ImagesPertempuran Mosul, antara tentara Irak dan pejuang ISIS, berlangsung lebih dari sembilan bulan pada tahun 2016-2017.

    Pada tahap-tahap terakhir pertempuran di Mosul, saya melihat banyak tentara Irak yang fokusnya telah berubah.

    Pertempuran itu begitu hebat dan berbahaya sehingga mereka hanya bisa memikirkan nyawa sendiri dan tidak bisa mengambil risiko untuk melindungi warga sipil.

    Risiko lainnya adalah penembak jitu, yang bersembunyi di gedung-gedung dan reruntuhan di seluruh kota. Pasukan Irak sering menggunakan kekuatan udara untuk mengebom seluruh wilayah guna menghentikan mereka.

    Pasukan Israel mungkin dihadapkan pada pilihan baik itu mengambil risiko besar dengan melawan penembak jitu Hamas yang terlatih atau meratakan seluruh bangunan dari udara untuk menghentikan mereka.

    Baca juga:

    Konvoi pasukan yang kami tumpangi di Mosul terkena oleh beberapa bom mobil dan lima tentara yang bersama kami tewas dalam ledakan besar yang terjadi setelahnya.

    Syok para penyintas, yang melihat teman maupun lawan mereka tewas oleh ledakan tersebut, terlihat jelas.

    Hamas tidak diketahui sering menggunakan bom mobil, namun mereka pernah mengerahkan pelaku bom bunuh diri sebelumnya. Dampak serangan semacam ini terhadap pasukan keamanan bisa sangat besar.

    Tidak jelas berapa lama serangan darat di Gaza akan berlangsung, namun berkaca pada perlawanan sengit yang dilakukan oleh kelompok ISIS di Mosul membuat pasukan Irak membutuhkan waktu sembilan bulan sampai akhirnya menguasai wilayah tersebut.

    BBCKonvoi yang diikuti Feras ke Mosul beberapa kali dihantam bom mobil.

    Jalur yang aman

    Kondisi sangat berbeda terjadi di Kota Raqqa, Suriah, pada 2017. Kala itu, sekelompok besar milisi dikepung di daerah padat penduduk.

    Namun dalam situasi tersebut, koalisi pimpinan pasukan AS dan Kurdi memutuskan untuk memberikan pilihan kepada para milisi untuk pergi.

    Saya telah meliput usaha keras Kurdi melawan ISIS selama bertahun-tahun dan salah satu pemimpin mereka membawa saya ke pertemuan rahasia dengan seorang komandan AS di Suriah.

    Dia menyetujui permintaan para pemimpin Arab setempat untuk mengizinkan anggota ISIS dan keluarga mereka meninggalkan Raqqa.

    Kesepakatan ini menghindarkan kota tersebut dari kehancuran total akibat pertempuran. Jumlah korban baik di kalangan militer maupun warga sipil pun jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah korban di Mosul.

    Getty ImagesKesepakatan yang ditengahi oleh koalisi AS-Kurdi mencegah pertempuran jalanan yang berkepanjangan di kota Raqqa, Suriah pada tahun 2017.

    Sehari setelah para milisi pergi, warga sipil yang masih tinggal di kota keluar dari rumah dengan perasaan lega karena mereka selamat. Mereka takut akan tewas dalam serangan besar-besaran di kota itu.

    Apakah pertempuran darat di Gaza bisa seperti ini?

    Kesepakatan semacam ini sulit menjadi pilihan bagi Israel dan Hamas mengingat letak geografis Gaza.

    Raqqa adalah kota yang relatif terpencil di Suriah dan para militan yang diizinkan meninggalkan wilayah tersebut dapat pergi ke pedesaan sekitarnya.

    Jika dibandingkan, Jalur Gaza sangatlah kecil dan tidak ada tempat yang bisa dituju oleh para militan Hamas.

    Pengasingan

    Pada masa lalu, kesepakatan telah ditempuh untuk mengirim orang-orang ke tempat yang jauh.

    Pada 1982, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) setuju meninggalkan Beirut di Libanon, tempat mereka dikepung oleh pasukan Israel selama tiga bulan.

    Pimpinan PLO pergi ke Tunisia dan anggota lainnya mengungsi di Afrika Utara dan Timur Tengah.

    Meskipun kesepakatan seperti ini mungkin menawarkan cara untuk meminimalkan pertempuran dan kematian warga sipil di Gaza, sulit untuk melihat apakah hal ini bisa dilakukan secara politis.

    Pemerintah Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan pada tanggal 7 Oktober. Lagipula, membiarkan pimpinan Hamas melarikan diri ke negara asing akan menimbulkan kemarahan publik Israel.

    Jika Israel berkeras melancarkan serangan darat, pertempuran Gaza bagian utara bisa menjadi medan pertempuran berdarah antara Hamas dan pasukan Israel, dan puluhan ribu warga sipil bisa terjebak di tengah-tengahnya.

    Lihat Video ‘Israel Gempur Gaza dalam 24 Jam: 400 Orang Tewas, 320 Titik Diserang’:

    (ita/ita)

  • Akankah Kembalinya Nawaz Sharif Mengguncang Politik Pakistan?

    Akankah Kembalinya Nawaz Sharif Mengguncang Politik Pakistan?

    Jakarta

    Nawaz Sharif, mantan perdana menteri Pakistan tiga kali, kembali ke tanah airnya pada hari Sabtu (21/03), setelah empat tahun mengasingkan diri di London.

    Nawaz Sharif pindah ke ibu kota Inggris pada tahun 2019 untuk mendapatkan perawatan medis di tengah masa hukuman tujuh tahun penjara dengan syarat dia kembali ketika sehat. Akan tetapi dia tidak kembali ke Pakistan untuk menyelesaikan hukumannya.

    Pria berusia 73 tahun, yang mengepalai partai Liga Muslim Pakistan Nawaz, atau PML-N, mengklaim bahwa dakwaan yang diajukan dan persidangan yang dilakukan secara tergesa-gesa, serta hukuman dan pemenjaraannya bermotif politik.

    Membatalkan hukuman Nawaz Sharif

    Nawaz Sharif, yang dianggap sebagai salah satu politisi paling berpengaruh di Pakistan, belum pernah menyelesaikan masa jabatannya.

    Ia dipecat karena tuduhan korupsi pada tahun 1993 sebelum kembali menjabat pada tahun 1997, namun digulingkan lagi dua tahun kemudian atas perintah militer Pakistan, setelah ia berselisih dengan para jenderal tertingginya.

    Jabatan ketiganya berakhir pada tahun 2017, ketika Mahkamah Agung Pakistan mendiskualifikasi dia dari dunia politik seumur hidup atas tuduhan korupsi, tuduhan yang dibantahnya. Saat berada di London pada tahun 2020, pengadilan Pakistan mengeluarkan surat perintah penangkapan Nawaz.

    Namun awal pekan ini, Pengadilan Tinggi di Islamabad memberikan jaminan perlindungan kepada Nawaz Sharif, yang berarti bahwa pihak berwenang tidak dapat menahannya sebelum dia hadir di hadapan hakim pada hari Selasa (24/10) untuk meminta perpanjangan jaminan sementara.

    Nawaz Sharif tidak dapat mencalonkan diri lagi dalam pemilu atau memegang jabatan publik karena vonis hukum yang disandangnya, meskipun partainya mengatakan ia ingin menjadi perdana menteri untuk keempat kalinya. Putrinya, Maryam Nawaz, mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk membatalkan vonis kasus korupsi itu sehingga dapat memimpin partainya dalam pemilu nasional yang dijadwalkan pada Januari 2024.

    Diusung oleh Imran Khan

    Nawaz Sharif berupaya merebut kembali suara pemilih dari saingan politik utamanya, Imran Khan, yang menjalani hukuman tiga tahun penjara dalam kasus korupsi.

    Mantan pemain kriket itu digulingkan pada April 2022 setelah mosi tidak percaya, tetapi masih dianggap sebagai politisi paling populer di negara itu dengan banyak pendukung. Pakistan berada dalam kekacauan politik yang parah sejak penggulingan Imran Khan sebagai perdana menteri.

    Kepulangan Sharif diperkirakan akan mengubah lanskap politik saat ini di negara tersebut. “Ini adalah momen besar dan perkembangan besar,” kata Maiza Hameed, anggota parlemen dari partai PML-N, kepada DW.

    Akankah ‘Singa Punjab’ ini menjalani masa jabatannya yang keempat?

    Namun kubu oposisi menganggap kepulangannya hanyalah sebuah lelucon. “Nawaz Sharif kerap mengolok-olok hukum negara dengan memberikan laporan medis palsu, pergi berobat, dan akhirnya ditemukan di pusat perbelanjaan kelas atas,” ujar penasihat Imran Khan untuk media dan urusan internasional, Zulfikar Bukhari kepada DW.

    Nawaz berencana menghidupkan kembali politik partainya di tengah krisis ekonomi terburuk yang dialami Pakistan dalam beberapa dekade terakhir. Dia berharap bisa memimpin partainya dan merebut hati para pemilih setelah adik laki-lakinya, Shehbaz Sharif, memimpin pemerintahan koalisi yang kurang populer, setelah penggulingan Khan.

    “Kembalinya Nawaz Sharif ke Pakistan menandakan harapannya untuk masa jabatan keempat sebagai perdana menteri. Dia adalah pemimpin partainya dan telah menjalankan banyak hal dari London, bahkan ketika saudaranya menjadi perdana menteri dari April 2022 hingga Agustus 2023,” tutur Madiha Afzal dari Brookings Institution, kepada DW. “Dia lebih karismatik di antara keduanya dan akan menjadi kunci untuk menghidupkan kembali nasib politik partainya.”

    Memperbaiki hubungan dengan militer

    Beberapa analis mengatakan bahwa pemulangan Nawaz Sharif dilakukan melalui perjanjian khusus dengan militer Pakistan.

    “Nawaz dan partainya nampaknya kembali mendapatkan dukungan dari militer, dan dukungan kritis tersebut adalah kartu truf yang kemungkinan besar akan dimainkan oleh PML-N dalam usahanya untuk kembali berkuasa,” kata Michael Kugelman, pakar Asia Selatan di Woodrow Wilson International Center for Scholars yang bermarkas di Washington.

    Pemerintahan sementara Pakistan, yang dibentuk untuk menyelenggarakan pemilu, sebelumnya membantah adanya kesepakatan dengan Nawaz dan partainya. “Kembalinya dia tampaknya mendapat dukungan militer. Namun, lawan utamanya, Imran Khan, tetap sangat populer, meskipun dia berada di penjara dan sebagian besar partainya telah dibubarkan,” tegas Afzal.

    Namun menurut Bukhari, dukungan negara terhadap Nawaz tidak akan membuat dia populer sebagai politisi. “Jika Nawaz Sharif percaya pada pertarungan yang adil, atau begitulah klaim partainya, dia harus meminta pemilu yang bebas dan adil dan bukan pemilu yang sudah diatur,” kata Bukhari, seraya menambahkan bahwa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin Imran Khan tetap jadi partai paling populer di Pakistan, “dan itu adalah keuntungan bagi partai politik mana pun, tidak seperti PML-N yang membuka jalan menuju kekuasaan dengan membuat kesepakatan,” pungkasnya. (ap/hp)

    Lihat juga Video ‘Mencekam! Rusuh di Pakistan Buntut Penistaan Agama, Massa Rusak Gereja’:

    (ita/ita)

  • Jaga Sekularisme, Kazakstan Larang Penggunaan Jilbab di Sekolah

    Jaga Sekularisme, Kazakstan Larang Penggunaan Jilbab di Sekolah

    Jakarta

    Pengumuman pemerintah Kazakstan baru-baru ini tentang larangan mengenakan jilbab di sejumlah lembaga pendidikan telah memicu perdebatan sengit.

    “Persyaratan seragam sekolah melarang pemakaian jilbab karena atribut, simbol, elemen apa pun menyiratkan propaganda dogma yang terkait. Menjamin kesetaraan semua agama di depan hukum, prinsip-prinsip sekularisme tidak mengizinkan keuntungan dari agama apa pun,” demikian bunyi pernyataan di bagian “Untuk warga negara” di situs web pemerintah Kazakstan, tertanggal 16 Oktober 2023.

    Pernyataan itu juga melarang penggunaan jilbab bagi guru sekolah. Namun, larangan tersebut tidak berlaku di luar sekolah.

    Kazakstan, negara sekuler

    Menurut angka resmi, hampir 70% penduduk Kazakstan menganut agama Islam. Para pendukung larangan tersebut berpendapat bahwa Kazakstan merupakan negara sekuler dan oleh karena itu harus menghindari untuk mengistimewakan agama tertentu.

    Namun, para penentang larangan penggunaan jilbab itu percaya bahwa pembatasan semacam ini justru melanggar prinsip kebebasan hati nurani. Beberapa pihak telah mengambil tindakan ekstrem untuk memprotes keras larangan ini.

    Menteri Pendidikan Kazakstan Gani Beisembayev membenarkan bahwa di wilayah Atyrau saja, 150 anak perempuan telah memutuskan untuk berhenti sekolah sejak awal September lalu karena adanya larangan tersebut. Sedangkan di wilayah Turkestan, dua pria memukuli seorang pejabat sekolah setempat karena tidak mengizinkan anak perempuan yang mengenakan jilbab untuk dapat menghadiri kelas.

    Presiden Kazakstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengomentari masalah ini dalam kongres guru nasional di ibu kota Astana. Dia mengatakan bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan, tempat orang-orang datang untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan keyakinan agama adalah urusan pribadi.

    ‘Bentuk segregasi tertentu’

    Para murid perempuan membakar buku-buku pelajaran mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian muslim atau meminta rekan-rekan mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.

    Mereka menekankan, “tidak akan menukar jilbab mereka dengan apapun.” Sejumlah tokoh perempuan terkemuka di negara itu juga bergabung dalam aksi protes ini, dengan mempublikasikan foto-foto mereka mengenakan jilbab di media sosial.

    Di antara mereka yang mendukung protes tersebut adalah Togjan Qojaly, anggota dewan sosial Almaty yang mengatakan kepada DW bahwa dia meyakini larangan tersebut ilegal.

    “Pertama-tama, Anda harus tahu bahwa jilbab sebenarnya adalah kerudung yang digunakan oleh gadis-gadis di Kazakstan sejak masa pubertas, yaitu sejak usia 13 tahun. Tidak ada konotasi agama di sini. Kedua, undang-undang menjamin hak untuk mendapatkan pendidikan, dan larangan yang telah diberlakukan merupakan hambatan buatan untuk melaksanakan hak tersebut. Mengapa jilbab tiba-tiba menghalangi gadis-gadis muslim untuk menjalani kehidupan sekuler? Tidak ada yang melarang pemakaian salib Kristen atau topi tubeteika. Faktanya, kita berbicara tentang suatu bentuk segregasi tertentu,” kata Qojaly.

    Imam Besar Mufti menyarankan masuk madrasah

    Administrasi Spiritual Muslim Kazakstan telah mengusulkan solusi. Menurut Imam Besar Mufti Kazakstan, Nauryzbay Kazhy Taganuly, anak perempuan yang ingin mengenakan jilbab bisa bersekolah di madrasah atau lembaga pendidikan Islam mulai dari kelas 10 dan seterusnya.

    “Kemungkinan seperti itu ada. Mata pelajaran agama dan sekuler diajarkan di sana sesuai dengan standar Kementerian Pendidikan,” kata Imam Besar Mufti. Sejauh ini pihak berwenang tidak keberatan dengan saran ini, meski larangan mengenakan jilbab tetap berlaku untuk semua lembaga pendidikan di Kazakstan tanpa terkecuali.

    (kp/ha)

    (ita/ita)

  • Biden Pasang Badan untuk Israel soal Polemik Pengeboman RS Gaza

    Biden Pasang Badan untuk Israel soal Polemik Pengeboman RS Gaza

    Jakarta

    Israel dituding menjadi penyebab ledakan di Rumah Sakit (RS) Al-Ahli Arab, di Jalur Gaza, Palestina. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memasang badan dan menyebut Israel tidak menyerang RS tersebut.

    Diketahui, kejadian mematikan itu terjadi pada Selasa (17/10) malam. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyalahkan Israel. Namun, militer Israel menyakini ledakan dipicu oleh roket militan Jihad Islam.

    Negara-negara Arab, termasuk yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, ramai-ramai menyalahkan Israel atas tragedi tersebut. Namun, Joe Biden membela sekutunya itu.

    Biden mengaku telah melihat ‘data’ dari Departemen Pertahanan AS. Menurutnya, data menunjukkan bukan Israel yang salah dalam serangan itu.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Biden saat melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat, menyatakan dukungan untuk Israel yang bersikeras menuduh militan Palestina di Jalur Gaza yang menyebabkan ledakan pada Rumah Sakit Al-Ahli Arab.

    “Saya sangat sedih dan marah atas ledakan di rumah sakit Gaza kemarin. Dan berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lainnya, bukan Anda,” ucap Biden saat membuka pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.

    “Tapi ada banyak orang di luar sana yang tidak yakin, jadi kita harus mengatasi banyak hal,” ujarnya.

    Ketika ditanya soal yang membuat dirinya yakin bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ratusan orang pada Selasa (17/10) malam itu, Biden menjawab: “Data yang ditunjukkan oleh Departemen Pertahanan saya.”

    Gedung Putih: Foto Udara-Penyadapan Tunjukkan Israel Tak Terlibat

    Dalam penjelasan yang disampaikan terpisah, seperti dilansir Al Jazeera, Gedung Putih menyatakan bahwa sejumlah foto udara dan komunikasi hasil penyadapan yang didapatkan intelijen AS menunjukkan Israel tidak bisa disalahkan atas pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza.

    “Sementara kami terus mengumpulkan informasi, penilaian kami saat ini — berdasarkan analisis citra dari udara, penyadapan, dan informasi open source — adalah Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan di rumah sakit di Gaza kemarin,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.