agama: Islam

  • Teleskop Makin Canggih, Ramadan dan Lebaran Kok Masih Sering Beda?

    Teleskop Makin Canggih, Ramadan dan Lebaran Kok Masih Sering Beda?

    Jakarta

    Kemampuan teleskop dan berbagai teknologi peneropongan astronomi sudah makin canggih dan valid. Namun terkait dengan penentuan awal Ramadan dan Syawal, masih kerap terjadi perbedaan.

    “Terkait dengan peran teknologi menyatukan perbedaan (penentuan awal Ramadan) ya, jadi perlu dipahami, fungsi teleskop itu adalah mengumpulkan cahaya. Dengan mengumpulkan cahaya, maka objek yang redup bisa lebih jelas lagi. Tapi problem pada rukyatulhilal tidak sesederhana itu,” kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi National (BRIN) Prof Dr Thomas Djamaluddin, menjawab pertanyaan media dalam diskusi ‘Kriteria Baru MABIMS dalam Penentuan Awal Ramadan’ di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

    Pada rukyatulhilal, lanjut Prof. Djamal, cahaya hilal yang tipis memang diperkuat oleh teleskop. Namun cahaya syafaq atau cahaya senjanya juga diperkuat. “Menjadi persoalan pada rukyatulhilal adalah kontras antara cahaya hilal yang sangat tipis dengan gangguan cahaya syafaq yang masih cukup terang,” terangnya.

    Dijelaskan Prof. Djamal, itu sebabnya kemudian ada kriteria tinggi minimal dan jarak elongasi atau jarak pisah Bulan dan Matahari agar kontras antara hilal yang tipis dengan cahaya syafaq menjadi tinggi kontrasnya.

    “Jadi dengan elongasi yang besar hilalnya lebih tebal, dengan ketinggian minimal sekian derajat, itu cahaya syafaqnya sudah mulai meredup,” kata Prof Djamal.

    Rukyatulhilal Siang Hari

    Prof Djamal kemudian membahas teknologi rukyatulhilal di siang hari, terkait permasalahan ini. Ia menjelaskan, rukyat di siang hari pada prinsipnya adalah meningkatkan kontras karena cahaya biru bisa ditekan oleh filter inframerah sehingga cahaya hilalnya bisa ditingkatkan.

    “Tapi berbeda dengan pada saat sesudah Matahari terbenam, cahaya langit bukan biru, tapi agak kuning kemerahan sehingga tidak ada filter yang bisa digunakan untuk meningkatkan kontras saat maghrib dan Bulan sabit siang hari itu tidak dianggap sebagai hilal,” papar Prof Djamal.

    Diuraikan olehnya, jika Bulan sabit siang hari dianggap sebagai hilal, hal ini akan menimbulkan masalah dari segi fikih (hukum syariat Islam). Secara fikih Islam, dikatakan: berpuasa lah apabila melihat hilal dan berbuka lah apabila melihat hilal.

    “Kalau akhir Ramadan jam 2 siang ada orang melaporkan melihat hilal siang hari karena menggunakan filter inframerah, apakah kemudian berbuka jam 2 siang? Jadi hilal siang hari itu tidak bisa dijadikan dasar sebagai hilal penentu awal Bulan walaupun secara teknologi memungkinkan melihat Bulan sabit pada siang hari,” jelasnya.

    Teknologi Hisab dan Rukyat di Kemenag

    Di acara yang sama, Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Ismail Fahmi, S.Ag menambahkan, Kementerian Agama melibatkan Observatorium Bosscha, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta BRIN dalam pemanfaatan teknologi hisab dan rukyat untuk penentuan waktu ibadah umat Islam, terutama dalam menentukan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    “Kerja sama ini sudah dilaksanakan sejak lama. Terkait teknologi rukyatulhilal ini Kemenag punya alat-alat canggih jadi bukan sekadar omong doang. Ulamanya turun tangan, kaum sarungan pakai teleskop. Dulu rukyatnya cuma pakai mata, terus pakai bambu, pakai paralon, sekarang (teleskop) sudah seharga (mobil) Innova, Alphard,” jelasnya.

    Kemenag, disebutkan Ismail, sudah membangun beberapa observatorium untuk tempat merukyat antara lain di Aceh, Yogyakarta, Pelabuhan Ratu dan rencananya tahun ini akan ada di Merauke. Dari Sabang hingga Merauke, ada 134 titik pemantauan rukyat di Indonesia untuk tahun ini.

    Terkait masih adanya perbedaan, disebutkannya bahwa pemerintah mengupayakan ada satu sistem tunggal dan penggunaan teknologi yang makin canggih bisa mendukung ke arah itu. “Teknologinya sudah ada. Mudah-mudahan ini bisa makin meyakinkan dan mencerahkan umat,” sebut Ismail.

    “Sidang isbat adalah forum bersama musyawarah umat Islam dalam menentukan awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah. Walaupun ada perbedaan, dan bahwa perbedaan itu adalah rahmat, tetapi kalau berbeda saja rahmat apalagi jika bisa bersatu,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Pasca Viral 3 Siswi Goyang Ngebor, Kemenag Tindak Tegas Madin Roudhotul Ulum Tundosoro Pasuruan

    Pasca Viral 3 Siswi Goyang Ngebor, Kemenag Tindak Tegas Madin Roudhotul Ulum Tundosoro Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebuah potongan video di sosial media tiba-tiba viral dengan menunjukkan tiga siswi yang sedang berjoget layaknya penyanyi. Diketahui ketiga anak tersebut merupakan siswi dari madrasah diniyah (Madin) Roudhotul Ulum Tundosoro.

    Tak hanya bergoyang layaknya penyanyi, dalam video yang diiringi musik disko tersebut disuarakan pada pentas acara Haflah Imtihan pada Senin (4/2/2024) lalu.

    Sementara itu kepala Madin, Ach Busyairi melakukan klarifikasi dan permohonan maaf kepada masyarakat Pasuruan. Busyairi mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut merupakan salah satu acara hiburan.

    “Itu merupakan salah satu acara hiburan dalam kegiatan Haflah Imtihan yang kami gelar pada Senin (4/2/2024) kemarin. Sehubungan dengan ini, kami juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Pasuruan dan tidak akan mengulang lagi,” kata Busyairi, Jumat (8/3/2024).

    Dalam surat pernyataannya tersebut, Busyairi juga mengatakan bahwa tidak akan lagi mengulangi perbuatan yang melanggar syariat islam. Jika dirinya melanggar, maka pihaknya siap untuk diberi hukuman dan sanksi.

    Dihubungi terpisah Kabag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan, Bakhrul Ulum mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengarkan klarifikasi kepada pihak yang bersangkutan. Tak hanya itu, Ulum juga mengatakan bahwa dirinya sudah memberi teguran dan pembinaan.

    “Pagi tadi Kasi PD Pontren sudah datang kelokasi untuk memberikan teguran dan pembinaan kepada pihak Madin. Kami berharap kedepannya tidak ada lagi Madin yang melakukan hal serupa yang melanggar syariat islam,” harapnya.

    Ukum juga menjelaskan selain melakukan pendampingan terhadap lembaga, pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap siswi yang berada dalam video viral tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperhatikan kondisi mental para siswi setelah video viral tersebut tersebar. (ada/kun)

  • Berikut Nama Anggota DPRD Sampang 2024, Nasdem Terbanyak

    Berikut Nama Anggota DPRD Sampang 2024, Nasdem Terbanyak

    Sampang (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, telah menyelesaikan rapat pleno terbuka rekapituasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024, Kamis (7/3/2024). Dan ditetapkan melalui keputusan KPU Nomor 586 Tahun 2024 tentang penetapan anggota DPRD Sampang Pemilu 2024.

    Sementara untuk perolehan kursi DPRD yakni

    1. Partai NasDem mendapat jatah 15 kursi
    2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat 6 kursi
    3. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat 5 kursi
    4. PDI Perjuangan mendapat 4 kursi
    5. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4 kursi
    6. Partai Gerindra 3 kursi
    7. Partai Amanat Nasional (PAN) 3 kursi
    8. Partai Demokrat 2 kursi
    9. Partai Golkar 1 kursi
    10. Partai Bulan Bintang (PBB) 1 kursi
    11. Partai Hanura 1 kursi

    Berikut rincian nama-nama anggota DPRD Sampang terpilih periode 2024-2029.

    Dapil I (Kecamatan Pangarengan, Torjun, Sampang) : 9 kursi

    1. Mohammad Faruk (PKB)
    2. Iwan Effendi (PDIP)
    3. Rudi Kurniawan (Partai NasDem)
    4. Hidayatul Imam (Partai NasDem)
    5. H Rahmad Hidayat (Partai NasDem)
    6. Ali Sadikin (Partai NasDem)
    7. Nasafi (PAN)
    8. R. Arbiansyah Zaky Ghufron (PPP)
    9. Vanny Dariyani (PPP)

    Dapil II (Kecamatan Sreseh, Tambelangan, Jrengik) : 6 kursi

    1. Mushaddaq Chalili (PKB)
    2. Hakam (PDIP)
    3. Moh Fathurrosi (Partai NasDem)
    4. Mahfud (PKS)
    5. Sri Rustiana (Partai Demokrat)
    6. H Muji (PPP)

    Dapil III (Kecamatan Banyuates dan Ketapang) : 8 kursi

    1. Mutamar Suhri (PKB)
    2. Suhuvil Mukarromah (PDIP)
    3. Moh Ainur Rosi (Partai NasDem)
    4. Toipul Minan (PKS) 14.771 suara
    5. Mohammad Far Far (Partai Hanura)
    6. Muhammad Nur Mustakim (PAN)
    7. H Abdus Salam (Partai Demokrat)
    8. Muhammad Subhan (PPP)

    Dapil IV (Kecamatan Sokobanah dan Karang Penang) : 7 kursi

    1. Baihaki (PKB)
    2. Shohebus Sulton (Partai Gerindra)
    3. Muhamad Salim (Partai NasDem)
    4. Fathurrosi (Partai NasDem)
    5. Fausi (Partai NasDem)
    6. Agus Subaidi (PKS)
    7. Hosni (PPP)

    Dapil V (Kecamatan Camplong dan Omben) : 8 kursi

    1. Fadol (PKB)
    2. Amir Lubis (Partai Gerindra)
    3. H Nurul Imam (Partai NasDem)
    4. Imam Hambali (Partai NasDem)
    5. Imam Hanafi (Partai NasDem)
    6. Jafar (Partai NasDem)
    7. Moh Amin Ra’is (PAN)
    8. Agus Husnol Yakin (PBB)

    Dapil VI (Kecamatan Kedungdung dan Robatal) : 7 kursi

    1. Alan Kaisan (Partai Gerindra)
    2. Imam Buchori Muslim (PDIP)
    3. Moh Anwar (Partai Golkar)
    4. Dimas Idham Ali (Partai NasDem)
    5. Markanji (Partai NasDem)
    6. Wardatun Toyyibah (PKS)
    7. Moh Iqbal Fathoni (PPP).

    [zam/aje]

  • Ratusan PKL Sunan Ampel Geruduk Kantor Kecamatan Semampir, Ada Apa?

    Ratusan PKL Sunan Ampel Geruduk Kantor Kecamatan Semampir, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan PKL (Pedagang Kaki Lima) di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel menggeruduk Kantor Kecamatan Semampir, Surabaya, Kamis (7/3/2024). Kedatangan mereka untuk memprotes upaya penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP.

    Para PKL yang berasal dari Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Nyamplungan, dan Jalan Pegirian tersebut menolak direlokasi ke bekas RPH Babi Surabaya di Jalan Pegirian. Mereka menilai tempat tersebut tidak layak pakai dan kesulitan mendapat pelanggan.

    “Tempat yang disediakan tidak layak. Bekas kandang babi, kami sebagai muslim kan ya gimana. Di sana juga penataannya dua shift, dan kalau di dalam gedung tidak ada pembeli,” kata Saiful Ahmad, salah satu PKL.

    Badriyah, pedagang jus buah di Jalan KH Mas Mansyur, mengaku sudah mengikuti relokasi, namun lapaknya belum layak. PKL harus mengambil air dari terminal wisata yang jaraknya jauh.

    “Air dan listrik belum menyala. Untuk air, saya harus mengangkut dari musholla terminal ke RPH. Yang didata juga tidak semua, hanya beberapa,” ungkap Badriyah.

    Camat Semampir Surabaya, Yunus, mengatakan pihaknya masih menampung aspirasi PKL untuk disampaikan ke Pemkot Surabaya. Menurutnya, terjadi miskomunikasi antara PKL dan petugas.

    “Kami harus menata kota ini. Nanti kita duduk bareng mencari solusi terbaik. Wajar pedagang menolak, tapi kita harus mencari solusi yang terbaik,” tandas Yunus. [asg/but]

  • Satpol PP Kabupaten Pasuruan Jaring 10 PSK Tretes Jelang Ramadan

    Satpol PP Kabupaten Pasuruan Jaring 10 PSK Tretes Jelang Ramadan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pasuruan mengamankan 10 pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Tretes, Prigen, dalam operasi cipta kondisi menjelang Bulan Suci Ramadan.

    Operasi ini dilakukan untuk menciptakan suasana kondusif dan menghormati umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Praktik prostitusi terselubung di kawasan Tretes meresahkan masyarakat dan melanggar Perda Nomor 3/2017 tentang Penanggulangan Pelacuran di wilayah Kabupaten Pasuruan.

    “Kami ingin menciptakan suasana yang kondusif dan menghormati umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Praktik prostitusi jelas meresahkan masyarakat,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Pasuruan Nurul Huda.

    Petugas mengamankan 10 PSK yang berasal dari berbagai daerah, yaitu 7 orang dari Jawa Tengah, 1 orang dari Jawa Barat, dan 2 orang dari Lampung. Mereka dijaring di Watuadem Tretes Prigen.

    Setelah didata di Mako Satpol PP Raci, para PSK dibawa ke Balai PMKS Sidoarjo untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

    Huda menegaskan, Satpol PP tidak akan mentolerir praktik prostitusi di wilayah Kabupaten Pasuruan. Ia berharap masyarakat membantu dengan melaporkan jika mengetahui adanya praktik prostitusi di lingkungannya. (ada/ted)

  • Baznas Jombang Suguhkan Program Penuh Berkah Selama Ramadan

    Baznas Jombang Suguhkan Program Penuh Berkah Selama Ramadan

    Jombang (beritajatim.com) – Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Jombang bersama takmir Masjid Agung Baitul Mu’minin menghadirkan penceramah Syeikh Hussein Jaber, pengasuh program hafiz Quran di salah satu televisi swasta, Kamis (7/3/2024).

    Acara tersebut merupakan rangkaian dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Sebelum pendakwah ternama itu menyampaikan tausiyahnya. Acara diawali dengan pembacaan selawat dan santunan kepada anak yatim dan piatu. Jemaah memadati Masjid Alun-alun Jombang sejak pukul 07.00 WIB.

    Melalui program Amazing Ramadan, Baznas Kabupaten Jombang berkomiten memakmurkan masjid selama bulan suci Ramadan 1445 H. “Tentunya kami mengisi bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan positif,” ujar Ketua Baznas Jombang Didin Ahmad Sholahuddin atau Gus Didin.

    Dia mengajak semua umat Islam di kota santri untuk memakmurkan masjid dengan bermunajad kepada Allah SWT. “Hari ini kami mengundang Syeikh Hussein Jaber, beliau pengasuh tahfiz quran yang berkomitmen menyebarkan Alquran di bumi Indonesia,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Gus Didin mengungkakan, Baznas Jombang akan menggelar dua program unggulan yang tidak sama dengan Ramadan tahun sebelumnya. Yakni, Masjid Agung Bershalwat selama bulan Ramadan dan program buka puasa bersama.

    Program buka puasa bersama dirancang berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun sebelumnya buka puasa dengan nasi kotak dengan menu setiap hari berubah. Ramadan tahun ini akan melibatkan para pedagang UMKM.

    Baznas Jombang akan menggandeng para pedagan kaki lima untuk menjualkan jajannya di Islamic Center atau belakang Masjid Agung. Sebanyak 75 pedangan di Jl. Arif Rahman Hakim dan 25 pedagang halaman Islamic Center. Konsepnya ‘Festival Kuliner Ramadan’.

    Baznas Jombang menyediakan seribu voucher senilai Rp12 ribu untuk jemaah. Itu bisa ditukarkan kuliner di pedagang untuk berbuka puasa. “Selain itu, kami juga akan menyalurkan ribuan bantuan sosial (Baksos) kepada anak yatim, piatu dan dhuafa di 21 kecamatan,” ujarnya. [suf]

  • Apakah Nabi Adam Manusia Purba, Ini Kata Arkeolog

    Apakah Nabi Adam Manusia Purba, Ini Kata Arkeolog

    Jakarta

    Nabi Adam diyakini umat Islam dan Kristiani sebagai manusia pertama di muka Bumi. Namun bagaimana dari sisi ilmiahnya? Inilah jawabannya.

    Arkeolog Universitas Indonesia, Ali Akbar mengungkapkan paparan ilmiah terkait Nabi Adam dalam peluncuran bukunya Asal-usul Manusia Pertama di Bumi. Ali Akbar memakai pendekatan Arkeologi Al Quran (Quranic Archeology) yang menjadikan ayat Al Quran sebagai pembanding terhadap temuan ilmuwan mengenai manusia purba.

    “Nabi Adam itu bukan manusia purba, karena secara budaya dan arkeologi tidak cocok,” kata Ali Akbar dalam diskusi buku di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

    Nabi Adam dalam penjelasan di Al Quran bisa disimpulkan bahwa dirinya secara anatomi, fisiologi dan morfologi sudah berfungsi sempurna. Sehingga, definisi manusia sesuai Al Quran adalah makhluk yang sudah sempurna. Inilah yang tidak terjadi pada manusia purba di periode Paleolitikum.

    “Homo erectus belum bisa ngomong. Homo neanderthalensis bisa ngomong tapi tidak dapat menyuarakan beberapa vokal. Dengan demikian Adam bukan kategori Homo erectus dan Homo neanderthalensis,” kata Ali Akbar.

    Ali Akbar menyebutkan argumentasi kedua adalah soal budaya. Pada periode Paleolitikum manusia purba masih berburu dan meramu. Namun jutaan tahun kemudian, pada masa Neolitikum sudah ada pertanian, peternakan dan pengembangan bangunan batu. Inilah periodenya Homo sapiens.

    “Cro magnon itu sudah mendekati, tapi keterbatasannya mereka tinggal di gua. Sedangkan Adam sudah berbudaya. Dua anak Adam disebutkan sudah bertani dan menggembala,” jelas Ali Akbar.

    Jika memakai definisi Al Quran, manusia pertama sesuai dengan Homo sapiens dengan segala ciri-cirinya. Untuk periode sebelumnya, menurut Ali Akbar masuk ke kategori makhluk yang belum masuk kategori manusia.

    “Kalau Al Quran jelas sekali Nabi Adam itu diciptakan. Sebelum Nabi Adam ya sudah ada makhluk banyak banget seperti Australopithecus terus Pithecantropus erectus,” kata dia.

    (fay/fyk)

  • Shopee Bagi-bagi THR Mobil Rp 1, Catat Tanggalnya

    Shopee Bagi-bagi THR Mobil Rp 1, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Menyemarakkan Ramadan, Shopee akan bagi-bagi THR senilai Rp 10 M. Ada kesempatan mendapatkan mobil, motor, hingga kulkas seharga Rp 1 saja dari Shopee Barokah THR 10 M.

    “Kami menghadirkan banyak program. Yang lebih baru, Shopee Barokah Rp 10 M, itu kita bagikan THR kepada teman-teman pengguna beberapa bentuk barang seperti mobil, motor, dengan harga hanya Rp 1. Siapa cepat dia dapat,” ujar Monica Vionna Director of Marketing Growth Shopee Indonesia, di acara Shopee Big Ramadan Sale 2024, Rabu (6/3/2024).

    Adapun mobil hadiah THR Shopee antara lain Toyota Agya dan Honda Brio. Sementara motor, hadiah yang disiapkan dengan harga Rp 1 adalah Yamaha Nmax.

    Kampanye berjalan sampai Ramadan berakhir. Untuk hadiah menarik mobil, detikers bisa stand by nih di tanggal 24 dan 25 Maret 2024. Namun, jangan sampai melewatkan kesempatan mendapatkan hadiah lainnya di tanggal lain.

    Selama bagi-bagi THR, ada koleksi produk Flash Sale Rp 1 lainnya yang tak kalah menarik seperti iPhone 15 Pro sampai kulkas LG. Di setiap Jumat, akan ada Promo Spesial Jumat Barokah.

    Selain itu, pastikan juga pengguna tidak kelewatan promo gratis ongkir Rp 0, Shopee Ekstra Voucher 50%, sampai Shopee Mudik Sale dengan potongan harga tiket pesawat diskon s/d Rp 3 juta maupun diskon s/d Rp 300.000 untuk pemesanan tiket kereta dan hotel dari mitra bank yang bekerjasama hingga 21 April 2024.

    Shopee Gandeng Opick

    Di kesempatan yang sama, Shopee mengumumkan menggandeng Opick dalam TVC Shopee Big Ramadan Sale. Kolaborasi Shopee bersama Opick melalui karya iklan TV ini tidak hanya menjadi penanda bahwa bulan suci sudah semakin dekat, namun juga menunjukkan kampanye Shopee Big Ramadan Sale telah dimulai.

    “Dapat menjadi bagian dari kampanye Ramadan bersama Shopee adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, apalagi bisa berkolaborasi dalam senandung lagu ‘Ramadhan Tiba’. Saya senang karya saya bisa ikut menandai dimulainya kampanye dari Shopee yang sudah dikenal oleh seluruh masyarakat,” kata Opick.

    “Melalui kerjasama ini, saya menyadari bahwa Shopee bukan hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga menjadi sarana yang bisa membantu umat muslim dalam meningkatkan ibadah selama bulan Ramadan,” lanjutnya.

    Monica menyampaikan bahwa Opick dipilih karena memiliki representatif yang sejalan dengan Shopee. Ketika mendengar kata ‘Ramadan’ pun, nama Opick selalu menjadi top of mind masyarakat.

    “Di Ramadan kali ini, kami kepikiran kerjasama demgan sosok yang kalau inget kata Ramadan ingetnya siapa, ya Bang Opick. Dari kecil kita juga grow up dengerin lagu Bang Opick. Ke mall ada lagu ‘Ramadhan Tiba’ langsung mikir ‘Oh, udah mau masuk Ramadan, nih’,” kata Monica menutup pembicaraan.

    (ask/fyk)

  • Kaum Muda Malang Bagikan Sembako ke Warga Pra Sejahtera

    Kaum Muda Malang Bagikan Sembako ke Warga Pra Sejahtera

    Malang (beritajatim.com) – Kaum muda yang tergabung dalam Poros Satu Titik gerakan kepemudaan Arek Kabupaten Malang membagikan ratusan paket sembako bagi keluarga pra sejahtera, Rabu (6/3/2024).

    Kaum muda Kabupaten Malang berharap, bisa mewadahi generasi milenial untuk lebih progresif di segala aspek atau bidang kepemudaan mulai dari musik, kebudayaan dan sosial.

    Menurut Nanang Susilo, Ketua Poros Satu Titik Kabupaten Malang menjelaskan, untuk mengawali langkah pertama dibidang sosial, Poros Satu Titik akan menginisiasi Gerakan moral yaitu Pembagian sembako untuk masyarakat pra sejahtera.

    “Gerakan moral ini adalah bentuk empati kami kepada kaum pra sejahtera. Karena mahalnya harga sembako terkhususnya beras. Langkah pertama kami hanya di area Kecamatan Turen, dan selanjutnya, kami akan bergerak di beberapa kecamatan di kabupaten malang,” tegas Nanang Susilo atau yang akrab disapa Jhon, Rabu (6/3/2024) sore.

    Kata Jhon, seluruh bantuan didapat Poros Satu Titik bersama generasi muda di Kabupaten Malang secara swadaya dan dukungan pihak lain yang konsen memberikan bantuan kemanusiaan.

    “Untuk dukungan atau support berasal dari pihak yang tidak mau disebutkan, karena memang tujuan daripada gerakan moral ini adalah kemanusian.

    Gerakan Moral Komunitas Poros Satu Titik Arek Enom di Kecamatan Turen, sambung Jhon, diawali dengan penyerahan bantuan sembako bagi warga Pra Sejahtera dan kaum dhuafa. Selain wilayah Turen, juga pendistribusian sembako juga dilakukan di kecamatan Gondanglegi dan kecamatan Pagelaran.

    “Pendistribusian bantuan sembako kita juga melibatkan komunitas pemuda dari Remaja Islam Gondanglegi (Risgo), dan juga Gondanglegi Bersatu,” ucapnya.

    Jhon menambahkan, pembagian sembako dengan sasaran kaum duafa dan keluarga pra sejahtera dengan total 50 Paket sudah didistribusikan di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi sebanyak 22 titik. Kemudian Desa Gondanglegi Wetan sebanyak 15 titik. Dan Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran sebanyak 13 Titik.

    Sembako tersebut berupa beras 5 kilogram, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, 2 kotak teh, satu renteng kopi sachet dan 10 bungkus mie instan.

    “Sasaran kegiatan sosial tersebut yakni kelompok warga dari kalangan fakir miskin, kaum dhuafa, keluarga pra sejahtera, Janda kemudian kegiatan serupa akan kita gelar Kepanjen dan juga wilayah Dampit,” pungkas Jhon. [yog/beq]

  • Anggota Dewan Pers Ziarah ke Makam Sunan Giri di Gresik

    Anggota Dewan Pers Ziarah ke Makam Sunan Giri di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Dua anggota Dewan Pers, Totok Suryanto dan Agung Dharmajaya berziarah ke Makam Sunan Giri di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Selasa (5/3/2024).

    Saat berziarah ke makam salah satu wali dari Wali Songo itu, Totok dan Agung sempat diperlihatkan pengurus Yayasan Makam Sunan Giri sejumlah peninggalan Sunan Giri, Wali Songo yang bergelar Prabu Satmata itu. Di antaranya surban dan Keris Kolomunyeng.

    Sebelumnya, rombongan Dewan Pers juga sempat menikmati kuliner khas Gresik. Yakni, Kelan Sembilang Pak Kasan Mengare dan pudak.

    “Peningggalan Sunan Giri itu mesti dirawat dengan baik. Jangan sampai rusak,” kata Totok Suryanto mengingatkan.

    Sunan Giri lahir di Blambangan pada 1442 M dan meninggal tahun 1506 M lalu dimakamkan di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Sunan Giri merupakan anggota Wali Songo dan pendiri Kerajaan Giri Kedaton yang berkedudukan di daerah Kabupaten Gresik.

    Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

    Nama Giri digunakan oleh Sunan Giri dalam menamakan tempat tinggalnya di Gresik itu diambil dari nama tempat Ibukota Kerajaan Blambangan saat itu. Kota Giri saat ini menjadi sebuah kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam catatan sejarah yang ada, Sunan Giri memiliki beberapa nama lain yakni Raden Paku, Prabu Satmata, Sang Hyang Giri Nata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin, dan Jaka Samudra.

    Mengenai kondisi dunia media massa di era sekarang, Totok dan Agung mengemukakan bahwa Dewan Pers terus mendorong pentingnya pendataan dan verifikasi media massa dan perusahaan pers. Tujuannya, menciptakan jurnalisme berkualitas dan profesionalisme perusahaan pers.

    Selain itu, tambahnya, untuk melindungi publik agar benar-benar mendapatkan berita tepercaya dan dapat dipertanggungjawabkan di tengah makin banjirnya informasi. Totok Suryanto, anggota Dewan Pers yang juga ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri, mengutarakan, proses verifikasi media massa dan perusahaan pers itu dilaksanakan dua tahap. Sebelum verifikasi faktual, lebih dulu mesti lulus verifikasi administrasi.

    “(Verifikasi) ini salah satu tahapan penting untuk memastikan konsumen media mendapatkan kepastian bahwa produksi berita dilakukan sesuai prosedur yang profesional,” ujar Totok, pria kelahiran Blitar, Jatim.

    Tahapan verifikasi meliputi banyak hal. Mulai dari legalitas hukum sebagai perusahaan pers, keberadaan kantor, sumber daya manusia (SDM), dan ketentuan lainnya seperti telah diatur Dewan Pers. Termasuk kualitas konten berita yang diproduksi media bersangkutan. “Dengan hadirnya media yang terverifikasi, setidaknya membuat masyarakat memilihnya bisa tepat. Karena produksi beritanya sudah memenuhi standar,” kata Totok, alumni FIA Universitas Brawijaya Malang ini.

    Menyinggung masih banyaknya media massa atau perusahaan pers yang masih belum terverifikasi, Totok mempersilakan untuk tetap memproduksi berita. Namun, mereka mesti mematuhi tahapan pendataan dan verifikasi hingga nantinya dinyatakan lulus atau memenuhi ketentuan. Pihaknya berkomtimen untuk mendorong media massa atau perusahaan pers agar bisa terverifikasi.

    Pendataan dan verifikasi tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Hal itu juga dikuatkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ada sejumlah syarat untuk bisa terverifikasi Dewan Pers. Salah satu di antaranya ketentuan pemimpin redaksi/penanggung jawabnya harus sudah mengantongi sertifikasi kompetensi wartawan utama. “Yang penting kan ketika lulus proses verifikasi, administrasi maupun faktual itu diikuti dengan kesungguhan bahwa ada tanggung jawab. Tidak bisa main-main,” tandasnya.

    Setelah media massa atau perusahaan pers terverifikasi, lanjut dia, Dewan Pers bukan lantas tinggal diam. Masih ada proses pengawasan secara berjenjang. Apakah perusahaan pers yang sudah terverifikasi itu dapat menjalankan tugas dengan baik ataukah tidak. Publik juga bisa memberikan pengaduan jika ada pelanggaran-pelanggaran.

    Dari data Dewan Pers melalui siaran pers, 8 Desember 2023, jumlah media massa yang sudah terverifikasi di Dewan Pers mencapai 1.798 media massa. Jumlah ini merupakan akumulasi sejak pendataan berbasis digital pada 2018. Dari jumlah itu, sebanyak 970 (54 persen) merupakan media online, 434 (24 persen) media cetak, 376 (21 persen) media televisi, dan 18 (1 persen) media radio.

    Adapun media yang telah terverifikasi sepanjang 2023, sebanyak 91 media (30,5 persen) terverifikasi administratif dari total 298 media yang diverifikasi administratif, dan 116 media (55 persen) terverifikasi faktual dari total 208 media yang diverifikasi faktual. Dari hasil survei, jumlah media di Indonesia diperkirakan mencapai 47.000. [air]