agama: Islam

  • Wawancara Gus Mamak Soal Kegagalan PPP: Ironi di Negeri Muslim

    Wawancara Gus Mamak Soal Kegagalan PPP: Ironi di Negeri Muslim

    Jember (beritajatim.com) – Gus Mamak, nama akrab sapaan Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, adalah sosok yang dihormati di partai tersebut. Dalam dua kali pemilu, 2019 dan 2024, PPP di bawah kepemimpinannya berhasil menyabet lima kursi DPRD Jember berturut-turut.

    Dua keberhasilan itu terjadi pada saat PPP dilanda krisis politik. Puncaknya, kendati jumlah pemilih di Jember bertambah, partai berlambang ka’bah itu gagal menembus Senayan.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di Mahkamah Konstitusi dikabulkan.

    Beritajatim.com mewawancarai Gus Mamak untuk meminta tanggapan soal fenomena PPP secara nasional. “Ini ironis,” katanya.

    Berikut petikan wawancaranya.

    Bagaimana Anda menanggapi kegagalan PPP menembus Senayan?
    Saya merasa sangat sedih ketika mendengar kabar PPP gagal menembus Senayan, karena tidak memenuhi ambang batas empat persen. Ada kekecewaan kenapa PPP tidak bisa lolos. Ini sungguh ironis. Di negara yang mayoritas penduduknya umat Islam, ternyata partai Islam yang berlambangkan ka’bah gagal menembus Senayan.

    Ini merupakan musibah bagi keberadaan partai politik Islam tertua di Indonesia ini. Ini merupakan pukulan bagi umat Islam, terutama kalangan politisi muslim yang aktif di PPP.

    Bagaimana pengaruh kegagalan ini bagi kader-kader di bawah, khususnya di Jember?
    Tentu ini akan berpengaruh terhadap kader-kader PPP di bawah. Tapi tugas kami sebagai pimpinan di level kabupaten adalah memberikan semangat agar mereka tetap optimistis menatap masa depan.

    Boleh jadi ini adalah ujian bagi PPP, terutama di tingkat nasional. Entah karena beberapa faktor, apakah karena faktor internl atau eksternal, sehinngga PPP tidak bisa lolos Senayan. Apakah ini salah pengelolaan partai, salah manajemen, atau salah dalam memilih mitra koalisi saar pillpres. Ini harus jadi catatan dan evaluasi imternal PPP.
    Tapi yang jelas kami tetap menyemangati kader. Ini adalah musibah nasional. Tapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan. Kita harus membangun partai ini untuk siap menghadapi pemilu lima tahun mendatanag.

    Apa faktor penyebab kegagalan ini dari internal dan eksternal?
    Tentu kami harus melihat internal lebh dahulu. Ini harus dievaluasi secara nasional. Apakah karena pergantian ketua umum yang dilaksanakan sebelum muktamar, sehingga mengakibatkan orang luar melihat PPP ini sebagai partai yang kurang kondusif stabilitas internalnya?

    Ataukah karena faktor ketua umum yang sekarang berstatus pelaksana tugas kurang maksimal dalam membesarkan partai? Atau bisa juga dievaluasi keberadaan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Bang Sandiaga Uno, yang kita harapkan dengan bergabung ke PPP ini bisa membawa efek elektoral., tapi ternyata tidak berdampak secara elektoral.

    Ini secara internal kami harus lakukan evaluasi nasional: kenapa PPP gagal. Itu harus dilakukan melalui forum, seperti lewat rapat pimpinan nasional (rapimnas), untuk melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menyelamatkan PPP.

    Secara eksternal ya kita harus melihat apakah ini pengaruh pemilihan presiden yang kita berkoalisi atau mendukung pasangan calon partai yang tidak dekat dengan umat Islam, jadi salah satu faktor. Atau juga mungkin karena dianggap tidak mengikuti keinginan rezim yang sedang berkuasa di negeri ini, PPP ‘dikerjai’ tidak lolos parliamentary threshold.

    Ini harus dicari penyebabnya. Apakah ini karena intervensi dari rezim ataukah semata karena salah kelola partai secara internal, atau mungkin faktor ekseternal. Kalau ada partai yang terangkat suaranya di pilpres, mungkin ini karena coat tail effect. Mungkin ini efek ekor jas negatif bagi PPP.

    Bagaimana dampak ke depan bagi umat Islam sebagai konstituen, ketika PPP tidak ada di DPR RI?
    Semoga PPP masih lolos melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi yang akan dilakukan pengurus DPP. Berdasatkan hitungan internal, PPP harusnya di atas ambang batas empat persen. DPP masih akan melakukan langkah konstitusional gugatan ke MK.

    Tapi kalau benar-benar ini terjadi, ini jadi musibah nasional bagi umat Islam di Indonesia, ketika partai politik berlambang ka’bah tidak ada di parlemen. Semoga masih ada partai di parlemen yang memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi politik umat Islam. Terutama dalam rangka melakukan fungsi amar maruf nahi munkar dan menjaga NKRI dari upaya-upaya untuk membawa ke arah yang tidak sesuai dengan syaruat Islam. Mudah-mudahan masih ada partai yang bisa menyuarakan aspirasi umat Islam ketika PPP tidak ada di Senayan.

    Seberapa jauh pertarungan pilpres berdampak pada kegagalan PPP?
    Ini memang perlu diteliti secara mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya melihat secara di permukaan, memang banyak tokoh PPP yangh kecewa. PPP dianggap salah pilih pada waktu pilpres, walaupun pilihan itu sudah melalui pertimbangan dan kajian mendalam.

    Ya apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Sikap politik sudah diambil dan selesai, dan sayangnya yang didukung PPP kalah. Ibarat pepatah, PPP sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah mendukung calon yang tidak disepakati secara utuh di internal PPP, ternyata calon yang didukung itu juga kalah.

    Ini harus jadi bahan catatan dan evaluasi. Menurut saya PPP ini harus tegas jenis kelaminnya. Jangan menjadi partai yang tidak jelas ke mana arah dukungannya dalam membawa suara dan aspirasi umat Islam. PPP adalah partai yang selama ini dikenal menyuarakan aspirasi politik umat Islam. Tapi ternyata dalam pilpes dianggap bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam.

    Pasca kegagalan ini, apa yang harus dilakukan PPP?
    Tentu kami harus melakukan kajian dan evaluasi secara internal, soal hal-hal apa yang harus diperbaiki ke depan. Ini kami juga harus mau mendengar masukan dari para pakar politik yang punya keberpihakan atau kepedulian terhadap politik Islam di Indonesia. Termasuk para ulama dan tokoh-tokoh agama, maupun cendekiawan muslim. Semua dimintai masukan bagaimana perbaikan PPP ke depan, dan jadi menjadi bahan menyusun blue print perjuangan PPP, sehingga partai tidak salah langkah.

    Apa saja yang harus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya?
    Siapapun yang akan jadi nakhoda ketua umum, blue print ini hrtus jadi pedoman. Semacam garis besar haluan negara. PPP ini harus punya platform ideologi politik yang jika dilaksanakan akan mebawa PPP jadi partai yang dipercaya dan dicintai umat Islam.

    Bagaimana kepemimpinan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP dan pengaruhnya terhadap kegagalan ini?
    Terbukti ternyata tidak terlalu signifikan efek secara elektoral saat Sandiaga Uno bergabung di PPP. Tapi dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, PPP tidak perlu mencari kambing hitam dan saling menyalahkan. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau melakukan evaluasi internal tanpa perlu mengkambinghitamkan dan mencari siapa yang paling bertanggung jawab atas kegagalan ini.

    Ini adalah kegagalan kita semua sebagai kader PPP. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki PPP ke depan agar kembali dcintai dan dipercaya untuk memperjuangkan apirasi politik umat Islam. Ini jadi catatan bagi semua elite di Jakarta. Jangan merasa sok tahu apa yang paling diperlukan PPP, tanpa mendengar apa yang jadi masukan tokoh-tokoh kiai. PPP ini milik umat, bukan milik segelintir elite di Jakarta. [wir]

  • Tebar Kebaikan, Safari Ramadan Singgah di Kaliombo Kediri

    Tebar Kebaikan, Safari Ramadan Singgah di Kaliombo Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Puluhan jamaah baik muslim dan muslimah tampak duduk rapi di serambi dan dalam masjid. Cerahnya wajah mereka mengisyaratkan kesiapannya untuk mengikuti jalannya safari Ramadan yang digelar secara rutin oleh Pemkot Kediri di setiap bulan suci Ramadan.

    Dalam kesempatan ini, bertempat di masjid Baitul Adhim, Jalan Kyai Ageng Coreko, Kaliombo Kota Kediri, Ferry Djatmiko Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri turut hadir ditengah-tengah para jamaah yang hadir.

    Sebelum berbuka pihaknya menyampaikan sejumlah pesan penting kepada para jemaah, utamanya di bulan suci Ramadan ini. Ia bertutur bahwa meskipun banyak kebutuhan yang harus dicukupi selama bulan puasa dan menjelang lebaran, namun diharapkan masyarakat tidak melakukan aksi panic buying.

    “Kami memahami, sudah menjadi rahasia umum menjelang hari raya kebutuhan menjadi meningkat, namun kami harap masyarakat tidak terpicu untuk melakukan aksi panic buying dan selalu bijak dalam berbelanja,” kata dia.

    “Jika kita bisa menjaga alur jual beli ini dengan baik, kenaikan harga pangan dan kebutuhan lainnya dapat terus ditekan, sehingga stabilisasi ekonomi dapat tercapai,” tegas Ferry.

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa Pemkot Kediri melalui TPID aktif menggelar operasi pasar murah dengan berbagai komoditas premium, diantaranya beras premium, telur ayam ras, minyak kita, dan gula pasir.

    “Syaratnya warga Kota Kediri dan setiap KTP diperkenankan untuk membeli sebanyak-banyaknya 2 barang untuk masing-masing item,” jelasnya.

    Sementara itu, OPM dalam rangka Ramadan ini digelar hingga tanggal 28 Maret mendatang di kelurahan-kelurahan yang tertera di jadwal yang telah dibagikan. [nm/but]

  • Hidangan Berbuka Puasa Internasional yang Wajib Dicoba

    Hidangan Berbuka Puasa Internasional yang Wajib Dicoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Selama bulan Ramadan, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makan dan minum hingga azan maghrib berkumandang. Saat waktu berbuka tiba yang disebut iftar, umat Muslim mulai dengan menyantap kurma dan meminum air. Berikut hidangan berbuka puasa yang wajib dicoba selama berpuasa ramadhan.

    Makan malam setelah shalat maghrib menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga dan komunitas, menikmati hidangan yang sering kali disiapkan sesuai dengan resep keluarga. Mulai dari sup lezat khas Maroko hingga semur ala Badui yang sehat, dan berbagai kudapan manis khas Indonesia, berikut adalah beberapa hidangan berbuka puasa terlezat dari berbagai belahan dunia yang dapat dicoba selama bulan Ramadan.

    1. Timur Tengah: Shorbat Adas

    Bagi banyak orang Muslim di Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Lebanon, waktu berbuka puasa dimulai dengan menikmati semangkuk shorbat adas atau sup miju-miju, yang biasanya disajikan dengan keripik pitta. Sup ini terbuat dari lentil merah yang dimasak dengan bumbu kunyit, jinten, kayu manis, peterseli, dan lemon. Di Timur Tengah, bumbu yang digunakan bisa bervariasi tergantung pada daerahnya. Shorbat adas ini sangat kaya protein dan dapat dengan cepat membuat perut yang sedang berpuasa kenyang. Untuk menambah nilai gizi, bisa menambahkan wortel, bawang bombay, dan kentang bersama dengan lentil sebelum mencampurkan mereka ke dalam sup.

    2. Turki: Ramazan Pidesi

    Saat senja tiba, orang-orang lokal di Turki berjejer di depan took roti untuk membawa pulang Ramazan Pidesi, roti bulat yang baru saja dipanggang, yang harumnya menyelimuti jalan-jalan selama bulan suci Ramadan. Roti ini sangat istimewa di Turki dan disantap saat berbuka puasa. biasanya, roti lembut dan hangat ini disajikan dengan tambahan seperti buah zaitun, keju, mentega, dan pastirma (daging sapi kering). Proses pembuatannya melibatkan penambahan susu ke dalam adonan untuk memberikan tekstur yang lembut. Setelah adonan mengembang, campuran yogurt-telur diolesi di atasnya, dan roti dibentuk menjadi bulat dengan tangan. Permukaannya dihiasi dengan pola wajik menggunakan biji nigella dan wijen sebelum dipanggang.

    3. India dan Pakistan: Kebab Shami

    Pada malam Ramadan di India dan Pakistan, aroma harum dari shami kebab yang diolah dengan rempah-rempah seperti kapulaga mengisi udara. Di sepanjang jalan, penduduk setempat berkumpul di sekitar kios-kios untuk menyaksikan proses pembuatan camilan daging yang lezat ini. Asal-usul dari roti daging kambing yang lembut ini diyakini berasal dari kota Lucknow, India. Di sana, hidangan ini pertama kali disajikan kepada nawab (penguasa pada abad ke-18 dan ke-19) yang gigi-giginya sudah rontok dan gemar makan. Daging sapi atau domba dimasak bersama dengan chana dal atau gram Bengal, kemudian digiling dan dibumbui dengan berbagai rempah seperti bawang putih, jahe, kayu manis, merica, cengkeh, jintan, mint, ketumbar, dan cabai hijau. Kemudian, campuran daging ini dicelupkan ke dalam telur, digoreng hingga kecoklatan di luar, sementara didalamnya hampir larut. Ketika disajikan, shami kebab ini biasanya disertai dengan sambal ketumbar mint, saus tomat, dan irisan bawang bombay.

    4. Asia Selatan: Samosa

    Samosa adalah makanan favorit di Asia Selatan yang biasanya diisi dengan kentang tumbuk atau daging cincang, dan dibumbui dengan jintan, ketumbar, dan garam masala. Meskipun versi kentangnya bisa dinikmati sepanjang tahun di berbagai tempat, mulai dari jalanan di Mumbai hingga pasar di Lahore, samosa keema (daging domba cincang) sangat terkenal selama bulan Ramadan. Dikatakan berasal dari Persia, camilan yang serbaguna ini bisa digoreng atau dipanggang dan sering disajikan dengan sambal ketumbar dan sambal asam yang pedas dan manis. Selain itu, samosa juga bisa dimodifikasi dengan rasa dan isian tambahan seperti keju feta, bayam, atau daging sapi cincang.

    5. Nigeria: Moi Moi

    Moi moi adalah hidangan yang lezat dan bergizi yang sangat populer untuk berbuka puasa, dari Lagos hingga Abuja. Moi-moi adalah puding gurih dan lembut yang terbuat dari kacang-kacangan yang dihaluskan dan diisi dengan bahan kaya protein seperti telur, daging sapi, ikan, atau udang. Untuk membuatnya, kacang polong hitam atau kacang madu yang sudah dikupas digunakan, yang memberikan rasa manis dan lembut. Kacang-kacangan ini kemudian dibumbui dengan paprika Romano, scotch bonnet, bawang bombay, dan air, sebelum dicampur dengan protein yang sudah dimasak. Campuran ini dituangkan ke dalam daun pisang, wadah plastik, atau mangkuk tahan panas tertutup, dan dikukus dalam panci besar yang berisi air sampai mengeras seperti kue.

    6. Levant: Qatayef

    Di beberapa negara seperti Mesir, Yordania, Lebanon, Palestina, Suriah, dan wilayah Teluk, kue penutup favorit untuk berbuka puasa disebut qatayef. Qatayef adalah kue berbentuk bulan sabit yang sangat disukai. Awalnya, kue ini terbuat dari panekuk semolina yang hanya dimasak di satu sisi. Biasanya, panekuk tersebut diisi dengan keju seperti akkawi atau nabulsi, serta campuran kacang pistachio, hazelnut, almond, atau kenari yang sudah dihancurkan. Kemudian, panekuk dilipat menjadi dua, ditutup rapat, digoreng, dan disiram dengan sirup gula untuk memberikan cita rasa manis. Ada juga versi lain dari qatayef, di mana pancake yang sudah matang diisi dengan krim yang menggumpal.

    7. Indonesia: Kolak Pisang

    Di Indonesia, malam hari dimulai dengan kelezatan kolak, sebuah hidangan manis yang terbuat dari campuran gula aren atau gula Jawa, santan, daun pandan, dan buah-buahan. Kolak bisa dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin, dan bisa menggunakan berbagai macam buah sesuai selera. Hidangan ini sangat cocok untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Misalnya, ketika irisan pisang direbus bersama susu dan gula, disebut kolak pisang. Bisa juga menambahkan ubi jalar, singkong, nangka, atau kolang kaling untuk variasi rasa yang lebih beragam.  [aje]

  • Arkeolog Dunia Arab Dilarang Ganggu Kuburan Muslim

    Arkeolog Dunia Arab Dilarang Ganggu Kuburan Muslim

    Jakarta

    Timur Tengah adalah harta karun bagi para arkeolog. Mereka berkumpul di sana dari seluruh dunia untuk mempelajari artefak berharga, reruntuhan, dan fosil tulang kuno.

    Namun secara umum, penelitian terhenti ketika mencoba mempelajari kerangka manusia yang meninggal dalam 1.400 tahun terakhir.

    “Di Bahrain dilarang menyentuh jenazah orang yang dikuburkan berdasarkan agama Islam,” jelas Salman Almahari, kepala pelestarian warisan di Kementerian Kebudayaan dan Purbakala, otoritas yang bertanggung jawab atas penggalian di pulau tersebut, dikutip dari Al Fanar Media.

    “Setiap kali kami menggali situs Islam, kami berhenti jika menemukan kuburan. Tetapi pada kuburan zaman pra-Islam kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan,” katanya.

    Ia menyebutkan, para peneliti harus menghormati Muslim yang meninggal, sesuai dengan keyakinan agamanya. Sebaliknya, di Eropa, menggali tulang dari zaman kuno hingga sisa-sisa manusia yang baru berusia satu atau dua abad merupakan hal yang lumrah. Bahkan mantan raja Inggris pun tidak terkecuali.

    Namun perbedaan keyakinan berarti bahwa pengetahuan arkeologi tentang kehidupan di dunia Arab sejak berdirinya Islam tidak memiliki data penting dibandingkan dengan periode waktu yang sama di Barat.

    “Ini merupakan peluang yang hilang, namun hal ini juga dapat dimengerti,” kata Timothy Insoll, seorang profesor Arkeologi Afrika dan Islam di University of Manchester di Inggris.

    Dia mengatakan, larangan menggali kuburan umat Islam adalah kebijakan di sebagian besar dunia Islam, bukan hanya di Timur Tengah.

    Ia tidak mempermasalahkan pencabutan larangan tersebut karena menurutnya penting bagi akademisi untuk menghormati budaya di negara tempat mereka melakukan penelitian. Namun kebijakan tersebut telah mengubah pandangan para arkeolog mengenai sejarah terkini di wilayah tersebut.

    “Arkeologi di dunia Islam cenderung mengarah ke seni, yang berfungsi untuk memperkuat pandangan tentang hal-hal indah dan arsitektur daripada gambaran keseluruhan,” jelasnya.

    “Kami tidak tahu apa-apa tentang catatan penyakit. Kami mendapat gambaran tentang usia kematian dari batu nisan, tapi hanya orang kaya yang mampu membeli batu nisan,” tambahnya.

    Selain itu, para arkeolog di wilayah tersebut tidak mengetahui banyak tentang kematian anak, kematian gender, atau pola migrasi manusia karena studi tentang kuburan Muslim tidak diizinkan.

    Almahari ingin mengambil DNA dari tulang-tulang di Bahrain dan membandingkan hasilnya dengan orang-orang yang saat ini tinggal di sana untuk mendapatkan gambaran tentang migrasi di masa lalu.

    “Saya ingin tahu dari mana orang-orang tersebut berasal dan kapan mereka tiba di Bahrain. Saya berharap kita bisa melakukan ini,” katanya.

    Analisis DNA semacam itu tidak memerlukan seluruh kerangka untuk dibawa ke laboratorium. Hal ini dapat dilakukan dengan potongan-potongan yang terkelupas dari tulang. Namun, mengambil jenazah untuk mengambil sampel masih dipandang sebagai prosedur invasif.

    Sebelum memulai penelitian di situs arkeologi, para peneliti mencoba memeriksa apa yang ada di bawah permukaan, untuk meminimalkan kemungkinan tidak sengaja mengganggu kerangka yang terkubur secara agama Islam.

    Pemindaian bawah permukaan membantu dalam hal ini. Sinyal radar diarahkan ke permukaan tanah, dan benda-benda seperti sisa-sisa manusia memantulkan sinyal-sinyal ini kembali ke permukaan. Hasil akhirnya adalah peta bawah tanah, dan menunjukkan ke arah mana jenazah dikuburkan.

    “Ketika jenazah seorang muslim dimasukkan ke dalam kubur, maka jenazahnya harus menghadap ke arah Makkah,” jelas Almahari.

    Ada juga pengetahuan lainnya. Jika seseorang dikuburkan di samping harta karun, itu merupakan indikasi bahwa ia mungkin telah meninggal sebelum Islam menyebar.

    Kadang-kadang, para arkeolog secara tidak sengaja mengganggu kerangka yang kemudian diketahui adalah kerangka dari seorang Muslim. Peristiwa tersebut mungkin jarang terjadi, namun pendapat mengenai apa yang harus dilakukan dalam skenario seperti itu berbeda-beda.

    Hal ini tidak pernah terjadi pada Insoll, namun menurutnya kejujuran adalah kebijakan terbaik. “Saya akan melibatkan Imam dari masjid setempat dan meminta maaf. Saya tidak akan menutupinya. Saya akan mengakuinya,” ujarnya.

    Almahari, sebaliknya, menyarankan pendekatan yang lebih halus. Dia mengatakan dia akan menguburkan kembali jenazahnya dengan bermartabat dan membiarkannya tanpa memberitahu siapa pun, karena takut menimbulkan kemarahan masyarakat setempat. “Jika orang tahu kami yang menggali kuburan, mereka akan sangat marah,” katanya.

    Beberapa negara Arab tidak terlalu ketat dalam larangan mengganggu orang mati. Di Yordania misalnya, masih dilarang menggali kuburan Islam dengan sengaja, namun jika hal itu terjadi secara tidak sengaja maka arkeolog diperbolehkan mempelajari apa yang telah mereka gali.

    Hal ini pernah terjadi pada Peter Akkermans, seorang profesor Arkeologi Timur Dekat di University of Leiden di Belanda. “Itu terjadi. Tidak ada yang bisa memprediksinya,” katanya.

    “Anda diperbolehkan untuk mempelajarinya, namun Anda harus menguburnya kembali, biasanya dalam beberapa bulan,” jelas Akkermans.

    Sayangnya, periode penelitian yang relatif singkat ini berarti jumlah informasi yang dapat diambil Akkerman dari tulang yang digali secara tidak sengaja sangatlah terbatas.

    “Anda dapat mempelajari usia, jenis kelamin, dan penyakit, tetapi ini bukanlah penyelidikan yang terstruktur,” sebutnya.

    Dengan tidak adanya penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari pemakaman Islam, para arkeolog beralih ke teknik lain untuk mengisi kesenjangan pengetahuan.

    Misalnya, Almahari melihat benda-benda lain di sekitar kuburan, benda-benda yang dapat dia peroleh informasinya. Dalam salah satu contohnya, ia menggambarkan bagaimana sekelompok arkeolog di Bahrain menemukan potongan tanah liat saat melakukan penggalian di sebuah situs Islam.

    Tanah liat yang mereka temukan merupakan sisa-sisa turbah, sebuah perangkat yang sering digunakan dalam sembahyang. “Ini hanya digunakan oleh Muslim Syiah. Jadi menurut kami ini digunakan oleh orang-orang yang datang dari Irak,” kata Almahari.

    Selain tembikar, Almahari mengatakan bahwa prasasti makam, reruntuhan, dan literatur membantu memberikan gambaran tentang masa lalu kawasan tersebut.

    “Kami bisa mendapatkan sekitar 95% informasi yang kami perlukan dari temuan ini. Tapi kami masih memerlukan kerangka untuk analisis DNA untuk mendapatkan lima persen lainnya,” katanya.

    Kedengarannya memang seperti kesenjangan pengetahuan yang sangat besar, namun hal ini hanya bisa diisi dengan data genetik yang tersembunyi di dalam tulang-tulang kuburan Muslim.

    Para arkeolog ingin menghormati keinginan dan adat istiadat Islam, namun banyak juga yang menikmati kesempatan mengambil sampel tulang untuk lebih memahami pola migrasi manusia terkini di wilayah tersebut.

    (rns/afr)

  • Rehab Ruas Jalan Kabupaten Ngawi Telan Anggaran Rp200 Miliar

    Rehab Ruas Jalan Kabupaten Ngawi Telan Anggaran Rp200 Miliar

    Ngawi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Ngawi menyiapkan Rp200 miliar, untuk perbaikan belasan ruas jalan kabupaten di Ngawi. Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, pihaknya bakal menuntaskan persoalan jalan kabupaten yang belum mulus.

    Untuk yang lebih dulu digarap dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024, ada 12 ruas jalan dengan total panjang 45,2 kilometer. Tak hanya ruas jalan dalam kota, namun juga ruas jalan di pinggiran.

    ‘’Kami fokuskan tahun ini agar mewujudkan jalan mantap. Jadi, fokusnya memang di infrastruktur jalan. Ada 12 ruas jalan yang segera digarap,’’ terang Ony, Kamis (21/3/2024)

    Di antaranya ruas Jalan Siliwangi sepanjang 1,95 km, Jalan Kandangan-Mangunharjo 3,8 km, Jalan Kwadungan-Budug 2,65 km, Jalan Kedunggudel-Geduro 1,6 km, Jalan Pandansari-Paron-teguhan 10,8 km, Jalan Teguhan-Soco-Jogorogo 11 km, Jalan Bringin-Boan Barat 6,6 km, Jalan Dero-Mojo 2 km, Jalan Bulak Timun-Ketanggung 1,5 km, Jalan Dungus-Kwadungan 2 km, Jalan Sine-Pocol 3,3 km, dan Jalan Karangjati-Waduk Sangiran 2,5 km.

    ‘’Total anggarannya Rp143 miliar untuk 12 ruas jalan tersebut. Untuk lelangnya segera dilaksanakan,’’ kata alumnus Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Islam INdonesia (UII) itu.

    Kemudian, pihaknya juga sudah merencanakan untuk merehab sekitar delapan ruas jalan lainnya di APBD Perubahan yang bakal disahkan pada triwulan terakhir 2024 nanti. Total anggaran yang disiapkan sekitar Rp60 miliar.

    Di antaranya ruas Jalan Sidowayah-Kedunggalar, Jalan Kedunggalar-Jatigembol, Jalan Simo-Kwadungan, Jalan Mangunharjo-Banjaransari, Jalan Wringinanom-Sembung, Jalan Majasem-Randusongo, Jalan Randusongo-Gerih, dan Jalan Geduro-Ngrambe.

    ‘’Kemungkinan nanti anggaran sekitar Rp60 miliar. Namun, nanti di perubahan APBD. Dengan begitu, nanti semua jalan di Ngawi sudah mantap,’’ pungkasnya. [fiq/ian]

  • Jadwal Imsak dan Waktu Buka di Malang Raya 22 Maret 2024

    Jadwal Imsak dan Waktu Buka di Malang Raya 22 Maret 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Jadwal imsak dan waktu buka puasa untuk daerah Malang Raya pada tanggal 22 Maret 2024 atau 11 Ramadhan 1445 H telah tersedia. Informasi ini sangat penting bagi umat Muslim untuk mengetahui batas waktu sahur dan berbuka puasa setiap harinya.

    Momentum berbuka puasa merupakan saat yang dinanti-nantikan dengan penuh syukur dan berkah. Karena waktu ini menjadi waktu berakhirnya puasa dan di mana semua umat muslim akhirnya dapat menyantap makanan dan minuman segar.

    Selain itu, setelah berbuka umat muslim juga bisa melakukan berbagai ibadah demi mendapat keberkahan di bulan yang suci ini.

    Nah, bagi umat Islam wilayah Malang Raya , menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi Ditjen Bimas Islam Kemenag berikut adalah jadwal imsakiyah di Malang Raya untuk hari ini.

    Jadwal Imsakiyah Kota Malang

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.57 WIB

    Terbit : 05.30 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.43 WIB

    Isya’ : 18.51 WIB

    Jadwal Imsakiyah Kabupaten Malang

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Terbit : 05.31 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.43 WIB

    Isya’ : 18.52 WIB

    Jadwal Imsakiyah Kota Batu

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Terbit : 05.27 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.47 WIB

    Isya’ : 18.52 WIB

    Demikianlah jadwal imsakiyah untuk Malang Raya, yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Informasi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan salat fardhu. [mnd/aje]

  • PPP Jember: Efek Sandiaga Uno Tak Sesuai Harapan, Tapi…

    PPP Jember: Efek Sandiaga Uno Tak Sesuai Harapan, Tapi…

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menilai efek kehadiran Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partai tersebut tidak sesuai harapan.

    Alih-alih mendongkrak suara, PPP justru gagal memenuhi ambang batas elektoral minimal empat persen yang disyaratkan undang-undang untuk punya wakil di DPR RI. Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen.

    “Keberadaan Ketua Bappilu Bang sandiaga Uno yang kita harapkan bisa membawa efek elektoral, ternyata tidak berdampak secara elektoral. Tapi dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, PPP tidak perlu mencari kambing hitam dan saling menyalahkan,” kata Ketua DPC PPP Jember Madini Farouq, Kamis (21/3/2024).

    Madini menegaskan, kegagalan ini membutuhkan evaluasi secara nasional dan bukan evaluasi individual. “Apakah kegagalan ini karena pergantian ketua umum yang dilaksanakan sebelum muktamar, sehingga mengakibatkan orang luar melihat PPP ini partai yang kurang kondusif stabilitas internalnya? Ataukah karena faktor ketua umum yang sekarang berstatus pelaksana tugas kurang maksinmal dalam membesarkan partai?” katanya.

    Evaluasi ini, menurut Madini, harus dilakukan melalui forum resmi seperti rapat pimpinan nasional (rapimnas). “Yang terpenting adaah bagaimana kita harus mau melakukan evaluasi internal tanpa perlu mengkambing hitamkan dan mencati siapa yang paling bertanggung jawab atas kegagalan ini,” katanya.

    Lebih lanjut Madini berharap masih ada partai di DPR RI yang memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi politik umat Islam setelah PPP gagal kembali ke parlemen. “Terutama dalam rangka melakukan fungsi amar ma’ruf nahi munkar dan menjaga NKRI dari upaya-upaya untuk membawa ke arah yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” katanya. [wir]

  • PPP Jember: Ini Kegagalan Bersama, Elite di Jakarta Jangan Sok Tahu!

    PPP Jember: Ini Kegagalan Bersama, Elite di Jakarta Jangan Sok Tahu!

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta semua pihak agar tidak mencari kambing hitam kegagalan partai itu menembus ambang batas elektoral di senayan.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di Mahkamah Konstitusi dikabulkan.

    “Ini adalah kegagalan kita semua sebagai kader PPP. Tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki PPP ke depan, agar kembali dicintai dan dipercaya untuk memperjuangkan apirasi politik umat Islam,” kata Ketua DPC PPP Jember Madini Farouq, Kamis (21/3/2024).

    “Ini jadi catatan bagi semua elite di Jakarta. Jangan merasa sok tahu apa yang paling diperlukan PPP tanpa mendengar masukan tokoh-tokoh dan kiai. PPP ini milik umat, bukan milik segelintir elite di Jakarta,” kata Madini.

    Madini mengusulkan dua langkah pasca kegagalan ini. Pertama, melakukan kajian dan evaluasi internal untuk memperbaiki sejumlah kekurangan. “Kita juga harus mau mendengar masukan dari para pakar politik yang punya keberpihakan atau kepedulian terhadap politik Islam di Indonesia, termasuk para ulama dan tokoh-tokoh agama maupun cendekiawan muslim,” katanya.

    Madini meminta agar masukan para tokoh itu dijadikan bahan untuk menyusun cetak biru perjuangan PPP ke depan. “Dengan demikian, partai tidak salah langkah. Siapapun yang akan jadi nakhoda atau ketua umum yang terpilih dalam muktamar, blue print ini harus jadi pedoman,” katanya.

    Madini menegaskan perlunya PPP memiliki platform ideologi yang jelas. “Yang jika dilaksanakan akan membawa PPP menjadi partai yang dipercaya dan dicintai umat Islam,” katanya. [wir]

  • PPP Jember Masih Berharap Lolos Via Jalur MK

    PPP Jember Masih Berharap Lolos Via Jalur MK

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, berharap partai tersebut bisa lolos ke Senayan melalui perjuangan hukum di Mahkamah Konstitusi.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di MK dikabulkan.

    “Semoga PPP masih lolos melalui gugatan ke MK yang akan dilakukan pengurus DPP. Berdasatkan hitungan internal, PPP seharusnya berada di atas ambang batas empat persen,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Jember Madini Farouq, Kamis (21/3/2024).

    Madini mengaku sangat sedih dengan kegagalan PPP kali ini. “Ini sungguh ironis. Di negara yang mayoritas penduduknya umat Islam, ternyata partai Islam yang berlambangkan ka;bah gagal menembus Senayan,” katanya.

    Madini menyebut peristiwa ini sebagai musibah politik bagi PPP. “Ini pukulan bagi umat Islam, terutama terhadap kalangan politisi muslim yang aktif di PPP. Boleh jadi ini adalah ujian bagi PPP, terutama di tingkat nasional. Entah karena faktor internal atau eksternal, sehingga PPP tidak bisa lolos ambang batas yang dipersyaratkan,” katanya.

    Jika PPP benar-benar gagal lolos ke Senayan setelah semua ikhtiar dilakukan, Madini akan berupaya terus menyemangati kader. “Tentu ini akan berpengaruh terhadap kader-kader PPP di bawah. Tapi tugas kami sebagai pimpinan di level kabupaten adalah tetap memberikan semangat agar mereka tetap optimistis menatap masa depan,” katanya.

    “Ini harus jadi catatan dan evaluasi internal PPP. Kami tetap menyemangati kader. Ini adalah musibah nasional. Tapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan. Kita harus membangun partai ini untuk siap menghadapi pemilu 5 tahun mendatang,” kata Madini. [wir]

  • PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    Jember (beritajatim.com) – Kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menembus ambang batas elektoral minimal empat persen untuk masuk DPR RI, melengkapi kekalahan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dalam pemilihan presiden.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Sementara Ganjar-Mahfud yang didukung partai tersebut mengantongi 27.040.878 suara, berada di bawah Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka: (96.214.691 suara) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (40.971.906 suara).

    “Ibarat pepatah, PPP sudah jatuh tertimpa tangga,” kata Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (21/3/2024).

    Madini mengakui ada banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan PPP, termasuk faktor pemilihan presiden. “Ini memang perlu diteliti secara mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya melihat di permukaan, memang banyak tokoh PPP yang kecewa. PPP dianggap salah pilih pada waktu pilpres, walaupun pilihan itu sudah melalui pertimbangan dan kajian mendalam,” katanya.

    Sebagian dari kalangan tokoh PPP tidak setuju partai itu berkoalisi dengan PDI Perjuangan yang secara ideologi tidak dekat dengan kelompok Islam. “Ini jadi salah satu faktor eksternal,” kata Madini.

    Menurut Madini, tidak tertutup kemungkinan koalisi dengan PDIP dan mendukung Ganjar membuat PPP menjadi sasaran untuk ‘dikerjai’ agar tidak lolos ke parlemen. “Ini harus dicari penyebabnya. Apakah ini karena intervensi dari rezim ataukah semata karena salah kelola partai secara internal, atau mungkin faktor ekseternal,” katanya.

    Madini menyebut PPP mendapatkan efek ekor jas negatif dari pencalonan presiden. “Ya apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Sikap politik sudah diambil dan selesai, dan sayangnya yang didukung PPP kalah. Mendukung calon yang tidak disepakati secara utuh di internal PPP, ternyata calon yang didukung itu juga kalah,” katanya.

    Madini menyerukan agar kegagalan ganda PPP ini menjadi catatan dan bahan evaluasi, terutama terhadap ketegasan arah perjuangan dan ideologi PPP. “Menurut saya PPP ini harus tegas jenis kelaminnya. Jangan menjadi partai yang tidak jelas ke mana arah dukungannya dalam membawa suara dan aspirasi umat Islam,” katanya keras.

    Madini mengingatkan, PPP selama ini dikenal sebagai partai yang menyuarakan aspirasi politik umat Islam. “Tapi ternyata dalam pilpes dianggap bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam,” katanya. [wir]