agama: Islam

  • Turuti Wasiat Orang Tua, Didik Nekat Kubur Jenazah Ayah di Kamar Rumah

    Turuti Wasiat Orang Tua, Didik Nekat Kubur Jenazah Ayah di Kamar Rumah

    Malang (beritajatim.com) – Berdalih karena wasiat, seorang pria di Kota Batu nekat mengubur jenazah orang tuanya di dalam kamar tidur. Perbuatannya diketahui warga 5 hari kemudian karena curiga ada bau busuk keluar dari rumahnya.

    Dia adalah Didik Wijoyo (39) nekat menguburkan ayah angkatnya Kiblat (78) di rumahnya di Dusun Sumber Sari, Giripurno, Bumiaji, Kota Batu. Kiblat diketahui meninggal pada 27 Maret 2024 akibat stroke dan komplikasi.

    Informasi yang dihimpun Didik menguburkan jenazah ayah angkatnya seorang diri di dalam kamar tidurnya yang berukuran 3×3 meter persegi. Jenazah dikubur dengan sembarang di liang dangkal, tanpa dibungkus kain kafan dan batu nisan. Bahkan dikubur dengan posisi badan terlentang.

    Selama 5 hari Didik berhasil menyembunyikan kematian ayahnya dari warga dan pihak keluarga. Namun bau busuk yang keluar dari jenazah kiblat mulai meresahkan warga.

    Warga beserta kepala desa dan polisi datang l mengkonfirmasi ke rumah Didik, dan mendapati sebuah makam di dalam rumahnya. Takut dituduh membunuh ayahnya Didik mengakui semua tindakannya yang merupakan wasiat dari mendiang Kiblat.

    Tujuannya agar dirinya mudah mendoakan dan berziarah ke makam ayahnya. Namun karena dirasa janggal warga dan perangkat desa meminta agar jenazah kiblat dipindahkan ke TPU setempat untuk dimakamkan dengan layak.

    “Itu atas permintaan almarhum saya turuti saya manut. Saya kubur sendirian tidak boleh minta tolong siapa-siapa oleh almarhum. Saya terus terang cerita begitu ke polisi, perangkat desa dan warga sini,” ujar Didik.

    Petugas PMI dan warga lalu membongkar kuburan Kiblat secara hati-hati agar tidak rusak karena organ-organ tubuhnya sudah mulai membusuk. Jenazah lalu dipindahkan ke TPU dusun setempat dan dimakamkan selayaknya seorang muslim. (luc/ian)

  • Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Jakarta

    Para arkeolog di Sudan timur menemukan ribuan makam Islam abad pertengahan yang disusun dalam pola menyerupai galaksi. Penguburannya tampaknya berkumpul di sekitar satu makam yang menjadi pusat atau induknya dan dianggap sangat penting.

    Pemakaman ini ditemukan pada Juli di negara bagian Kassala. Tim peneliti internasional menggunakan citra satelit dan kerja lapangan untuk mengidentifikasi lebih dari 10 ribu makam yang tersebar di area seluas 4.144 meter persegi lebih. Temuan ini dipublikasikan di jurnal ilmiah PLOS One.

    “Dengan mata telanjang, jelas bahwa makam-makam yang bergerombol itu dikondisikan oleh lingkungan, namun makna yang lebih dalam mungkin tersirat dalam penataan ruangnya,” kata penulis utama studi Stefano Costanzo, arkeolog di University of Naples L’Orientale dikutip dari Live Science.

    Costanzo dan rekan-rekannya menggunakan proses Neyman-Scott Cluster, sebuah model yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari pola spasial bintang dan galaksi untuk menganalisis penguburan dan menentukan lokasinya.

    Jenis makam yang tercatat termasuk qubba yang menarik secara visual, yang sejarah dan desain arsitekturnya menjadi bahan perdebatan, dan tumuli batu yang merupakan struktur relatif sederhana, tersebar luas di seluruh prasejarah dan sejarah Afrika.

    Analisis tersebut mengungkapkan enam kelompok dengan sub-kelompok penguburan yang bersarang di dalamnya. Para peneliti berpendapat bahwa makam induk, yang mirip dengan pusat galaksi, adalah makam tua yang memiliki makna budaya, dan makam yang lebih muda menyebar di sekelilingnya seperti bintang di cakram galaksi.

    Foto: Plos One

    “Pemakaman yang lebih tua dan lebih besar ini cenderung terkonsentrasi di lokasi yang menguntungkan dengan bahan bangunan yang tersedia,” kata penelitian tersebut.

    Menurut peneliti, masyarakat seminomaden Beja mungkin menjadikan kuburan tersebut sebagai kuburan suku atau keluarga. Suku Beja telah menghuni wilayah tersebut setidaknya selama 2.000 tahun, meskipun kelompok lain telah menetap di wilayah tersebut sebelum mereka.

    Para peneliti berharap penemuan ini akan menjelaskan sejarah kelompok tersebut. “Kebanyakan sarjana modern harus memanfaatkan referensi yang tersebar dalam teks sastra untuk menulis sejarah Beja, dan hasilnya kurang memuaskan,” kata Giovanni Ruffini , seorang sejarawan di University of Fairfield yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Jauh dari letaknya yang acak di lanskap Sudan, penempatan gundukan kuburan tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor geologis dan sosial, demikian menurut pernyataan tersebut.

    Rekan penulis studi Habab Idriss Ahmed, seorang arkeolog di Sudanese National Corporation for Antiquities and Museums yang memimpin kerja lapangan tim, mengatakan, “Studi semacam ini dapat menambah banyak informasi bagi kami sebagai arkeolog. Ini memberi kami banyak informasi mengenai luas wilayah yang diperluas oleh monumen pemakaman ini.”

    Foto: Plos One

    Para arkeolog lokal, yang terkadang bekerja sama dengan para cendekiawan dari tempat yang jauh, telah lama mempelajari Kassala. Namun, kurangnya infrastruktur dan lokasi terpencil di wilayah tersebut membuat sejarah budayanya belum sepenuhnya terungkap.

    “Saya pikir Sudan bagian timur, secara keseluruhan, layak mendapat pengakuan lebih secara resmi, tidak hanya dalam arti melindungi situs-situs dari penambangan emas, tapi bahkan mungkin untuk dicantumkan sebagai situs warisan resmi. Itu akan menjadi hasil yang sangat besar untuk penelitian semacam ini,” kata Costanzo.

    Di luar gundukan kuburan yang baru didokumentasikan, Sudan adalah rumah bagi kekayaan arkeologi, termasuk monumen pemakaman dan sisa-sisa peradaban kuno Lembah Nil. Kota Meroe, misalnya, adalah rumah bagi piramida menakjubkan berusia ribuan tahun yang berdiri setinggi 30 meter.

    Dan, awal tahun 2021, tim peneliti terpisah menemukan sebuah katedral abad pertengahan yang sangat besar di Sudan utara. Sebagai bagian dari Makuria, sebuah kerajaan dongeng Nubia yang sebagian besar telah dilupakan, gereja tersebut kemungkinan besar berfungsi sebagai pusat kekuasaan Kristen sekitar 1.000 tahun yang lalu, kata arkeolog Arthur Obluski.

    Ia menambahkan bahwa kerajaan tersebut menghentikan kemajuan Islam di Afrika selama beberapa ratus tahun, bahkan ketika umat Islam menaklukkan setengah dari Kekaisaran Bizantium.

    [Gambas:Youtube]

    (rns/rns)

  • Nasdem Ingatkan Bupati Soal Honor Guru Ngaji Saat Jember Bershodaqoh

    Nasdem Ingatkan Bupati Soal Honor Guru Ngaji Saat Jember Bershodaqoh

    Jember (beritajatim.com) – Partai Nasional Demokrat mengingatkan Hendy Siswanto agar lebih memperhatikan guru ngaji di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjelang berakhirnya masa jabatan bupati, terutama saat kegiatan Jember Bershodaqoh.

    “Jabatan Bupati sudah mau habis. Kenapa banyak dari guru ngaji yang belum memperoleh insentif? Kasihan para guru ngaji yang mengajar tanpa pamrih ini. Seharusnya Pemkab Jember mengerti,” kata Budi Wicaksono, legislator DPRD Jember dari Nasdem.

    Saat ini setiap hari Bupati Hendy melakukan kegiatan Jember Bershodaqoh. Ini adalah kegiatan rutin Bupati Hendy berkeliling desa sembari membagikan bantuan kepada warga miskin, sekaligus mengajak pemangku kepentingan lain untuk bersedekah, yang sudah rutin dilakukan sejak tahun lalu.

    “Kala turun ke lokasi Jember Bershodaqoh, Bupati tidak pernah menanyakan guru ngaji yang belum mendapatkan insentif dari Pemkab Jember. Guru ngaji tidak berharap. Tapi paling tidak, kalau satu diberi, paling tidak yang lain juga sama-sama diberi. Kasihan,” kata Budi.

    Budi juga meminta Bupati Hendy membangun sinergi dengan baik. “Koordinasi harus ditingkatkan, karena Bupati dulu mendekat ke kiai-kiai, tapi ternyata banyak kiai yang belum memperoleh perhatian. Mohon perhatian kepada Bupati untuk memenuhi janji agar warga lebih bersimpati untuk pencalonan kepala daerah periode berikutnya,” katanya.

    Tidak ada penjelasan tentang guru mengaji dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Jember 2023 yang dibacakan Bupati Hendy di depan sidang paripurna DPRD Jember, Sabtu (30/3/2024) malam.

    Namun sebanyak 12.591 orang guru ngaji muslim, non muslim, dan mudin telah menerima dana insentif masing-masing Rp 1,5 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember 2023. Jumlah itu hasil verifikasi data sekitar 21 rbu guru ngaji. [wir]

  • LDII Jatim: Silaturahmi Lintas Agama Jaga Ukhuwah Basyariyah

    LDII Jatim: Silaturahmi Lintas Agama Jaga Ukhuwah Basyariyah

    Surabaya (beritajatim.com) – Bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), silaturahmi dengan berbagai kelompok masyarakat, di antaranya berlatar belakang agama yang berbeda, merupakan cara untuk memperkuat ukhuwah basyariah.

    “Silaturahmi bukan hanya di ormas Islam, melainkan juga dari agama lain. Bahwa ini adalah wujud dari silahturahim. Jadi, Insya Allah arahnya adalah penguatan nilai-nilai ukhuwah basyariyah atau ukhuwah keumatan,” kata Ketua DPW LDII Jawa Timur, Mochammad Amrodji kepada media.

    Amrodji mengatakan, penguatan ukuwah basyariah ini merupakan wujud habluminannas atau hubungan antarmanusia yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Karena kita harus tahu dan mawas diri. Bahwa bangsa ini bangsa besar. Yang terdiri dari 17 ribu lebih pulau. Begitu pula beragam suku dan bahasa, berikut agamanya,” imbuhnya.

    Amrodji mengibaratkan, jika Indonesia merupakan kapal besar bagi jutaan penumpang untuk mencapai suatu tujuan.

    “Gambarannya itu Indonesia ini sebagai kapal besar bersama. Kalau kapal besar ini ada sing ngrowoki, maka yang rugi bukan hanya dia, melainkan semuanya yang ikut kapal dan tenggelam. Maka siapapun yang ada disana kita rajut bersama,” terangnya.

    Menurut Amrodji, LDII mempunyai delapan klaster pengabdian kepada bangsa. Yang pertama adalah kebangsaan, lalu keagamaan.

    “Kalau negara ini akan tenteram, maka beribadah itu enak. Amar makruf nahi mungkar tetap dilakukan supaya bangsa ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Ada 1.198 Bidang Tanah Wakaf, Kemenag Tuban Lakukan Percepatan Sertifikat

    Ada 1.198 Bidang Tanah Wakaf, Kemenag Tuban Lakukan Percepatan Sertifikat

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban bersama tim Monev melaksanakan Monev Percepatan Sertifikat Tanah Wakaf di kabupaten Tuban. Selasa (02/04/2024).

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Penais (Penerangan Agama Islam) dan Pemberdayaan Zakat Wakaf Kanwil Kemenag Jawa Timur Mufi Imron Rosyadi bersama tim Monev Percepatan Sertifikat Tanah Wakaf di Aula Kemenag Tuban pada senin sore.

    Menurutnya, Jawa Timur pada tahun lalu menjadi tertinggi di tingkat nasional dengan jumlah sekitar 11 ribu bidang tanah wakaf. Sehingga, harapannya pada tahun 2024 pihaknya bisa mempertahankan jumlah sekian.

    “Dengan adanya pertemuan ini diharapkan ada sinkronisasi data secara valid dari semua KUA,” ucap Mufi Imron Rosyadi.

    Ia juga menyampaikan, perlu adanya pendataan tanah wakaf yang belum ber AIW dan yang sudah ber AIW. Sedangkan, yang sudah ber AIW tapi belum bersertifikat wakaf dan yang sudah bersertifikat wakaf sehingga untuk penuntasan sertifikat tanah bisa lebih mudah dan jelas datanya.

    “Maka dari itu, perlu sinkronisasi antara KUA, Kemenag, BPN dan BWI,” tegasnya.

    Pihaknya juga berpesan agar Kemenag bisa mengoptimalkan operator simkah untuk menghidupkan kembali aplikasi wakaf. “Semoga segera ada aplikasi bersama yang bisa dioptimalkan antara BWI, KUA dan pertanahan,” terang pria asli Bojonegoro itu.

    Ditempat yang sama, Kepala Kemenag Tuban Umi Kulsum dengan didampingi Plt. Penyelenggara Zakat Wakaf mengucapkan terimakasih kepada Kabid beserta tim untuk pencerahannya.

    “Monev ini yang sangat kami butuhkan, terimakasih juga kepada KUA yang sudah berpartisipasi aktif semoga upaya menyelamatkan aset Allah ini mendapatkan kemudahan,” kata Umi Kulsum.

    Adapun data tanah wakaf kabupaten Tuban per 1 April 2024 ada 2.751 bidang tanah wakaf. Sedangkan, hasil monitoring dan evaluasi, untuk kabupaten Tuban yang sudah bersertifikat 1.553 bidang dan yang belum bersertifikat ada 1.198 bidang yang menyebar di seluruh 20 kecamatan yang ada di Tuban. [ayu/aje]

  • Tradisi Malam Selawe di Makam Sunan Giri, Gresik

    Tradisi Malam Selawe di Makam Sunan Giri, Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Bulan suci Ramadhan yang akan segera berakhir, terutama di penghujung bulan setiap umat Muslim menantikan momen yang paling Istimewa yaitu Malam Lailatul Qadar. Malam ganjil 10 hari terakhir di bulan Ramadhan dipercaya sebagai malam yang penuh berkah, ampunan, dan kemurahan Allah SWT. Lalu bagaimana tradisi Malam Selawe di Makam Sunan Giri, Gresik Jatim?

    Di tengah semarak Ramadan, khususnya saat memasuki 10 hari terakhir, terdapat tradisi khas di Gresik, Jawa Timur, menyambut Lailatul Qadar dengan cara yang sudah ada sejak dulu. Malam Selawe, atau yang biasa disebut juga Malam Selawean.

    Malam Selawe merupakan tradisi berziarah ke makam Sunan Giri, salah satu tokoh Wali Songo yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa, yang terletak di Gresik. Terutama pada malam 25 Ramadhan, masyarakat berbondong-bondong menuju makam ini, memenuhi tempat tersebut dengan dzikir, doa, dan ibadah lainnya. Dipercaya bahwa malam tersebut adalah malam turunnya Lailatul Qadar.

    Namun, Malam Selawe tidak hanya sekadar ritual keagamaan semata. Di sekitar makam, terdapat pasar malam yang ramai dengan aktivitas. Berbagai jajanan khas daerah, barang-barang kerajinan, dan peralatan ibadah dijual di sini, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kebersamaan di antara para pengunjung.

    Selain itu, Malam Selawe juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan meningkatkan kesadaran spiritual. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, tradisi ini tetap menjadi penanda kekuatan spiritual dan kebersamaan yang masih terjaga dengan kokoh di tengah masyarakat.

    Dengan memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, semangat untuk memburu Lailatul Qadar semakin membara. Dan di tengah riuhnya keramaian Malam Selawe di Makam Sunan Giri, Gresik, kita diingatkan kembali akan keagungan dan kemurahan Allah SWT, serta pentingnya menjaga tradisi dan kebersamaan dalam perjalanan spiritual kita. [aje]

  • Said: PDIP Siap Jadi Garda Depan Bela Anak Yatim

    Said: PDIP Siap Jadi Garda Depan Bela Anak Yatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pas di hari ke-20 bulan Ramadhan 1445 H, DPD PDIP (Partai Denokrasi Indonesia Perjuangan)  Jawa Timur menggelar peringatan Nuzulul Qur’an di halaman kantor DPD Jatim, Jalan Kendangsari Industri 57 Surabaya, Minggu (31/3/2024) malam.

    Di acara yang digelar rutin tiap tahun itu juga dilakukan pemberian santunan, bingkisan Lebaran, dan buka puasa bersama anak yatim dan para janda. Juga ada pembagian bingkisan Lebaran bagi Satgas Cakrabuana PDIP Jatim.

    Kegiatan tersebut dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, lalu dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 250 anak yatim dan janda yang hadir.

    Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, MH Said Abdullah mengungkapkan, gelaran acara tersebut merupakan bentuk syukur sekaligus kepedulian partai terhadap anak-anak yatim.

    Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap semua bisa ikut merasakan kegembiraan dalam menghadapi Lebaran Idul Fitri 1445 H.

    Terutama untuk anak-anak yatim, “Kami ajak mereka bersama-sama ikut merasakan kebahagiaan dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri tahun ini,” kata Said.

    “Ini kesempatan bersama mereka di bulan Ramadan. Ini hak anak yatim dan para janda,” sambungnya.

    Menurut Said, sebagaimana teladan Rasulullah Muhammad SAW, PDI Perjuangan tak akan melupakan rakyat kecil. Terlebih di bulan suci ini, ada hak-hak anak yatim yang harus diperhatikan.

    “Jangan pernah ada anak yatim yang rendah diri. PDI Perjuangan akan terdepan membela anak yatim. Saya tidak ikhlas kalau ada anak yatim yang tidak terurus,” tuturnya.

    Said juga menegaskan, semboyan PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik bukan hanya slogan. Melainkan, juga sebuah komitmen yang akan terus mereka pegang untuk bersama dan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.

    “Kami adalah partai nasionalis, tapi kami juga partai wong cilik, dan ini tidak akan hilang dari kami,” tegas politisi yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.

    “Maka, ini komitmen kami, seluruh pengurus partai. Kami akan selalu memperhatikan, di manapun titiknya, untuk bersama wong cilik, khususnya anak yatim dan ibu-ibu janda,” imbuh dia.

    Said menambahkan, kepedulian Partai kepada anak yatim dan kalangan dhuafa ini tak hanya di momen jelang Lebaran. Tapi juga di momen peringatan hari besar Islam dan hari keagamaan lainnya, serta pada hari-hari besar nasional seperti Hari lahir Pancasila.

    Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan Jatim, H Marhaen Djumadi mengatakan, di momen Ramadhan ini, PDIP Jatim menggelar kegiatan yang intinya meningkatkan religiusitas para kader Banteng.

    Berbagai kegiatan keagamaan, seperti buka puasa bersama, Salat Tarawih berjamaah dilanjutkan tadarus Al-Qur’an rutin dilakukan tiap malam.

    Di Ramadhan kali ini, kegiatan keagamaan tersebut dimulai 14 Maret hingga 6 April 2024 mendatang di Aula Megawati Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim. Acara tersebut diikuti kalangan santri bersama pengurus Bamusi PDIP Jatim. [tok/aje]

  • Ikhtiar Gapai Berkah Ramadhan, H Usman Berbagi dengan Sesama di Buduran Sidoarjo

    Ikhtiar Gapai Berkah Ramadhan, H Usman Berbagi dengan Sesama di Buduran Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – lkhtiar menggapai berkah Ramadhan 1445 H dan malam lailatul qadar, H. Usman melakukan silaturrahmi dengan warga Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, Sabtu (30/3/2024).

    Selain bersilaturrahmi, Caleg PKB terpilih periode 2024-2029 di Dapil Sidoarjo 1 (Sedati, Buduran Sidoarjo) juga membagikan 100 paket santunan untuk anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa di Musala Attaqwa, perumahan Puri Sejahtera 1 Sidokepung, Buduran.

    Kegiatan santunan itu bekerjasama dengan takmir musala, Lazisnu, Muslimat NU, Fatayat Ranting Sidokepung dan lainnya. “Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat muslim. Keutamaan bulan suci ini tentunya memberi banyak manfaat kepada umat Islam. Semoga kita semua mendapatkan berkah di bulan Ramadhan ini,” ucap H. Usman

    H. Usman menjelaskan, pada bulan ini umat muslim di seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan serta melakukan berbagai ibadah lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    Karena, lanjut dia, pada bulan Ramadhan terdapat berbagai keutamaan sehingga kehadiran bulan suci ini selalu dinanti. Ketika telah sampai bulan Ramadhan maka seluruh umat muslim saling berlomba untuk meningkatkan ibadah mereka dan mendapatkan beberapa keutamaan Ramadhan.

    “Berbagi sesama untuk meringankan beban anak-anak yatim dan kaum dhuafa ini juga bagian dari ibadah yang dianjurkan dalam islam,” imbuh pria yang juga tercatat sebagai Ketua DPRD Sidoarjo periode 2019-2024 itu.

    Ahmad salah warga Sidokepung menyampaikan terima kasih atas santunan yang diterima oleh anak-anak yatim dan kaum dhuafa di kampungnya.

    Ia berharap niat tulus dari Abah Usman sapaan akrap Ketua DPRD itu, mendapatkan pahala berlipat ganda. “Semoga amal dam kebaikan Abah Usman dicatat oleh Allah SWT sebagai amalan maqbulan, amal yang diridhoi oleh Allah SWT,” harap Ahmad.

    “Dan semoga dalam periode mendatang Abah Usman yang terpilih kembali sebagai wakil rakyat, terus amanah dan dimudahkan oleh Allah SWT dalam segala hal urusan maupun lainnya,” sambungnya dengan mengamini. [isa/suf]

  • Tokoh Sumenep Tebar Pesan Damai dan Terima Hasil Pemilu 2024

    Tokoh Sumenep Tebar Pesan Damai dan Terima Hasil Pemilu 2024

    Sumenep (beritajatim.com) – Tokoh Sumenep, H. Herman Dali Kusuma, mengajak semua pihak untuk menebarkan pesan damai dan menerima apapun keputusan terkait hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pihaknya berkomitmen untuk menjaga kerukunan dan keamanan masyarakat.

    “Kami akan menerima hasil Pemilu dengan tetap menjaga kerukunan dan keamanan masyarakat pasca Pemilu,” ujar Herman saat mengelar pertemuan bersama segera perkumpulan tokoh penting di seluruh Sumenep.

    Herman menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu. Sehingga pesta demokrasi lima tahunan tersebut bisa berlangsung lancar

    Dia juga bersyukur Pemilu berjalan dengan aman, damai, tertib, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Herman pun menekankan Pemilu adalah instrumen nyata dari perwujudan demokrasi di Indonesia.

    “Semua pihak tentunya mendambakan situasi pasca pemilu yang damai, yang penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan,” kata Herman.

    Selanjutnya, Herman dan para tokoh masyarakat meminta semua pihak bisa memberikan nasihat damai. Apalagi, saat ini umat Islam sedang menjalani Bulan Suci Ramadhan 1445 H/2024 M.

    “Semua tokoh masyarakat, khususnya tokoh daerah maupun agama, diharapkan dapat memberikan nasihat damai. Khusus bagi umat Islam, mari bersiap fokus menata diri pada Bulan Suci Ramadhan dan beribadah lebih giat lagi menjelang Hari Raya Idulfitri,” kata dia.

    Lebih lanjut, dia berharap pihak berwenang dapat menjaga situasi damai setelah pelaksanaan Pemilu 2024. Para penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu, serta pemerintah hendaknya memahamkan masyarakat dengan pemahaman yang benar sesuai data yang sudah masuk.

    Sedangkan terkait hasil Pemilu 2024, dia meminta semua pihak bisa menahan diri dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas. Apalagi jika informasi tersebut mengandung provokasi.

    Sebab pada era media sosial seperti sekarang ini, kata dia, informasi begitu bebas berkeliaran. Sehingga dengan mudah bertebaran informasi yang mengandung hoaks. [beq]

  • Ribuan Santri Jombang Mudik Bareng ke Kampung Halaman

    Ribuan Santri Jombang Mudik Bareng ke Kampung Halaman

    Jombang (beritajatim.com) – Ribuan santri dari Kabupaten Jombang mudik secara bersama-sama ke kampung halaman, Sabtu (30/3/2024). Sedikitnya ada dua pesantren besar yang memberangkatkan santrinya ke kampung halaman.

    Pertama, Ponpes (Pondok Pesantren) Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang yang meberangkatkankan 4000 santri. Kedua, Ponpes Tebuireng Jombang yang juga memberangkatkan 4000 santri.

    Mereka mudik menggunakan moda transportasi bus yang sudah disiapkan oleh pesantren. Tentu saja di halaman Ponpes Gadingmangu yang berada di bawah naungan LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) tersebut kesibukan sudah nampak sejak pagi.

    Bus dengan aneka warna berjajar di halaman pesantren. Demikian juga dengan para santri. Mereka membawa tas besar. Wajah mereka sumringah karena hendak berlebaran di kampung halaman. Mereka bisa bertemu dengan keluarga masing-masing dan handai taulan.

    Kegembiraan itu salah satunya diungkapkan oleh santriwati Mahardina Ratu Malika, asal Banyuwangi. Layaknya orang mudik, dia membawa perbekalan yang cukup banyak. Namun itu sangat mudah, karena sudah ada bus yang disiapkan oleh pesantren.

    “Alhamdulillah bisa mudik bareng. Selama lebaran akan saya meanfaatkan itu berkumpul bersama keluarga. Juga silaturahmi dengan teman-teman sekolah di kampung halaman. Balik lagi ke pesantren pada 21 April mendatang,” kata Mahardina sembari memasuki bus.

    Pengurus Ponpes Gadingmangu Toto Raharjo menjelaskan bahwa peserta mudik bareng sebanyak 4000 santri. Mereka dikelompokkan sesuai dengan wilayah yang dituju. Di antaranya, sejumlah kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Jabodetabek.

    Bahkan ada juga yang mudik secara berombongan ke luar Jawa. Totok mengungkapkan, mudik bareng sengaja digelar untuk memudahkan santri menuju kampung halaman. “Di kota yang dituju, keluarga sudah siap menjemput.

    Suasana di halaman Ponpes Gadingmangu Kecamatan Perak Jombang, Sabtu (30/3/2024)

    “Selain kenyamanan, mudik bareng ini juga untuk menjamin keamanan santri selama perjalanan. Ketika sampai di kota yang dituju, mereka sudah dijemput keluarga. Karena kami sudah melakukan koordinasi dengan masing-masing wali santri,” ujar Toto.

    Gus Irfan Yusuf Lepas Santri Tebuireng

    Di lain lokasi, ribuan santri Tebuireng Jombang memadati lapangan parkir setempat. Kebanyakan dari mereka berpakaian putih. Puluhan armada bus juga berjajar di halaman parkir itu. Kebarangkatan santri ke kampung halaman ini dilepas oleh KH Irfan Yusuf, pengawas Ponpes Tebuireng.

    KH Irfan mengungkapkan ada 4000 santri yang mudik ke kampung halaman. Pihak pesantren menyiapkan 80 armada bus untuk kepentingan mudik bersama ini. Tentu saja, masing-masing santri dikelompokkan sesuai dengan tempat tujuannya.

    Sehingga memudahkan mereka menuju kampung halaman. “Sengaja kita gelar mudik bareng untuk memudahkan koordinasi. Hari ini 4000 santri yang mudik,” ujar Gus Irfan, panggilan akrab KH Irfan Yusuf.

    Selain seputar Jawa, santri terjauh adalah mudik ke pulau Sumatra. Nah, di kota yang dituju, mereka sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing. “Mereka kembali ke pesantren Tebuireng pada 21 April 2024,” pungkas Gus Irfan. [suf]