agama: Islam

  • Penasihat Militer Iran Tewas Usai Tentara Israel Bombardir Allepo Suriah

    Penasihat Militer Iran Tewas Usai Tentara Israel Bombardir Allepo Suriah

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan ke kota Allepo, Suriah. Media Iran melaporkan seorang penasihat Garda Revolusi Islam (IRGC) ikut tewas akibat serangan tersebut.

    “Dalam serangan rezim zionis di Aleppo tadi malam, Saeed Abyar, salah satu penasihat IRGC di Suriah, menjadi martir,” kata kantor berita Iran Tasnim dilansir AFP, Selasa (4/6/2024).

    Serangan tantara Israel ke Allepo terjadi pada Senin (3/6) waktu setempat. Serangan itu juga disebut menewaskan 16 anggota kelompok pro-Iran.

    Lembaga Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan tantara Israel itu menyasar sebuah pabrik di kawasan Hayyan. Salah satu korban meninggal dari serangan tersebut diketahui ialah Saeed Abyar yang merupakan penasihat militer IRGC.

    “Korban tewas akibat serangan Israel terhadap sebuah pabrik di Hayyan di provinsi Aleppo barat telah meningkat menjadi 16 anggota kelompok pro-Iran, termasuk pejuang Suriah dan asing,” bunyi keterangan Syrian Observatory for Human Rights.

    Serangan tantara Israel ke Suriah semakin intens seiring invasi negara tersebut di Jalur Gaza. Di Suriah, Israel menargetkan serangan kepada pejuang pro-Iran termasuk kelompok Hizbullah.

    Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan Israel ke Suriah sempat mengendur usai peristiwa serangan di Damaskus. Namun, pada serangan di Allepo pada Senin (3/6) kemarin setidaknya juga menyebabkan kerugian material.

    (ygs/ygs)

  • Produser Film Vina: Sebelum 7 Hari Dilaporkan ke Polisi

    Produser Film Vina: Sebelum 7 Hari Dilaporkan ke Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Produser film Vina Sebelum 7 Hari dilaporkan ke Mabes Polri oleh Aliansi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI). Laporan dilakukan ALMI pada Selasa (28/5/2024) karena film tersebut dianggap membuat kegaduhan di masyarakat.

    Sekretaris jenderal ALMI, Muallim Bahar saat di Mabes Porli mengatakan pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan penyidik Siber Mabes Polri terkait film Vina yang viral tersebut.

    “Kami dari ALMI melaporkan itu karena kami menduga film tersebut membuat kegaduhan di publik baik di sosial media atau lainnya,” ujar Muallim Bahar, Selasa (28/5/2024).

    Kasus Vina saat ini masih dalam penyelidikan, dan belum berkekuatan hukum tetap.

    Muallim Bahar menyebut, ada dua ranah hukum yang bisa dijadikan dasar untuk melaporkan pidana film Vina: Sebelum 7 Hari. Pertama delik pidana yaitu Pasal 28 ayat 2 kemudian Pasal 31 UU Perfilman.

    “Dua ranah itu bisa diambil oleh penegak hukum karena menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ujarnya.

    Film Vina: Sebelum 7 Hari viral setelah film yang diangkat dari kisah nyata kasus pembunuhan terhadap sepasang kekasih Vina dan Eki tersebut selalu dibanjiri penonton.

    Setelah film tersebut viral, polisi berhasil menangkap satu pelaku dari tiga DPO yang sebelumnya diumumkan oleh Polda Jawa Barat. DPO tersebut yakni Egy alias Perong. Namun sayangnya, usai Egy ditangkap, polisi kemudian mengumumkan bahwa dua DPO lainnya dihapus atau tidak pernah ada. [uci/beq]

  • Polres Bojonegoro Buru Pelaku Penipuan Berkedok Tarik Uang Kebersihan

    Polres Bojonegoro Buru Pelaku Penipuan Berkedok Tarik Uang Kebersihan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua perempuan dewasa yang meminta uang kebersihan dengan kedok dari dinas di lingkup Pemkab Bojonegoro diharapkan tidak terulang. Polisi saat ini memburu keduanya setelah viral video yang memperlihatkan keduanya sedang beraksi.

    Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan penelusuran kepada dua pelaku perempuan itu. “Kita tindaklanjuti (cari keberadaan pelaku),” ujar AKP Fahmi, Senin (27/5/2024).

    Pria lulusan Akpol tahun 2012 itu menambahkan, selain tim dari Satreskrim yang bergerak, dia juga meminta kepada awak media maupun masyarakat yang mengetahui informasi keberadaan kedua pelaku.

    “Kalau ada informasi terkait keberadaan pelaku, bisa diinfokan ke saya, siapa tahu ada suara-suara pelaku beraksi di tempat lain,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos) sebuah video yang menampilkan dua perempuan dewasa, diduga memalak uang di salah satu toko busana muslim Azkia Scarf, yang ada di Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro.

    Salah satu kasir toko pakaian itu, Nindy mengungkapkan, kedua pelaku datang mengaku ditugaskan untuk menarik uang kebersihan. Tak hanya itu, kedua orang itu meyakinkan targetnya dengan membawa selembar kwitansi abal-abal.

    “Awalnya dimintai uang Rp70 ribu, setelah itu diralat dan diberikan kwitansi Rp150 ribu,” ungkap Nindy, Minggu (26/5/2024).

    Ia pun langsung memberikan uang yang diminta kedua pelaku. Alasannya karena panik dan kaget. Ia tak sempat berpikir panjang, karena ia menganggap dua perempuan itu dari petugas kebersihan sungguhan. “Karena kaget juga tiba-tiba mereka menyodorkan kwitansi, dan mengaku dari dinas kebersihan,” tuturnya.

    Akhirnya, lanjut Nindy, ia memberikan uang Rp150 ribu ke kedua orang tersebut, kemudian setelah menerima uang keduanya langsung meninggalkan lokasi. Setelah keduanya tidak terlihat keberadaannya, ia baru sadar bahwa kwitansi yang diterimanya tanpa ada logo maupun tanda tangan resmi. [lus/but]

  • Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

    Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

    Bojonegoro (bertajatim.com) –  Dua perempuan dewasa terekam kamera pengawas. Keduanya terlihat mendatangi penjaga toko pakaian di Bojonegoro.

    Kedatangan mereka diduga nyaru sebagai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk menarik uang kebersihan.

    Kejadian tersebut berlangsung di salah satu toko pakaian atau busana muslim Azkia Scarf, Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro, Minggu (20/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Salah satu kasir toko pakaian yang didatangi adalah Nindy. Dia mengungkapkan, kedua pelaku datang mengaku ditugaskan untuk menarik uang kebersihan. Tak hanya itu, kedua orang itu meyakinkan targetnya dengan membawa serobek kwitansi abal-abal.

    “Awalnya dimintai uang Rp70 ribu, setelah itu diralat dan diberikan kwitansi Rp150 ribu,” ujarnya, Senin (27/5/2025).

    Karena panik dan kaget dengan kedatangan dua perempuan dewasa itu, penjaga toko kemudian mengaku tak sempat berpikir panjang. Karena ia menganggap dua perempuan itu dari petugas kebersihan sungguhan.

    “Karena kaget juga tiba-tiba mereka menyodorkan kwitansi, dan mengaku dari dinas kebersihan,” tuturnya.

    Akhirnya, lanjut Nindy, ia memberikan uang Rp150 ribu ke kedua orang tersebut. Keduanya kemudian langsung pergi setelah menerima uang. Menyadari hal itu merupakan aksi penipuan akhirnya pemilik toko memposting rekaman CCTV ke media sosial dan viral.

    “Baru sadar bahwa itu penipuan setelah kedua perempuan pergi. Melihat bahwa kwitansi yang diberikan kosongan. Tidak ada logo dan tanda tangan resmi,” jelasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bojonegoro, Dandy Suprayitno memastikan itu adalah penipuan atau pungutan liar. Karena pihaknya tidak pernah melakukan pungutan atau menarik uang kebersihan kepada masyarakat.

    “Kami tidak pernah menarik uang kebersihan ke masyarakat,” tegasnya. [lus/ted]

  • Inilah Makam Pionir Kejayaan Lamongan, Nomor 1 Paling Tenar

    Inilah Makam Pionir Kejayaan Lamongan, Nomor 1 Paling Tenar

    Lamongan (beritajatim.com) – Terdapat 3 makam lelulur yang selalu menjadi objek ziarah saat peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL). Ketiga makam itu yakni makam Mbah Lamongan alias Rangga Hadi, Mbah Sabilan dan Mbah Punuk. Ketiganya dimakamkan bertempat di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

    Ketiga tokoh yang disemayamkan di makam itu merupakan leluhur yang memiliki peran penting di kota soto. Ketiganya disebut-sebut sebagai pionir kejayaan Lamongan di masa lampau hingga saat ini.

    Bupati Lamongan beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lamongan tak pernah absen melakukan ziarah ke makam para leluhur tersebut saat peringatan HJL, tak terkecuali peringatan HJL ke-455 tahun 2024 ini.

    Mamakm pertama akni Mbah Lamongan, menurut cerita masyarakat di Lamongan, Mbah Lamongan bernama asli Rangga Hadi, yang merupakan Bupati Lamongan periode 1569-1607. Karena sosoknya yang bersifat mengayomi masyarakat, maka ia dijuluki ‘Mbah Lamong’ yang berasal dari bahasa Jawa ‘Ngemong’.

    Rangga Hadi dikenal sangat mengayomi dalam menyebarkan ajaran agama Islam, mengatur pemerintahan, dan kehidupan masyarakat di Kawasan Kenduruan. Hadi juga merupakan santri Sunan Giri yang taat.

    Sedangkan Mbah Punuk dan Mbah Sabilan juga merupakan dua tokoh penting dalam sejarah Lamongan.

    Kedua Mbah Sabilan merupakan seorang patih atau panglima perang dari adipati ke-3 Lamongan Raden Panji Puspa Kusuma, ayah dari Raden Panji Laras dan Panji Liris, pada sekitar tahun 1640-1665. Disebut sebagai Mbah Sabilan karena meninggal fi sabilillah di medan perang.

    Meski Mbah Sabilan hingga saat ini belum diketahui nama aslinya, namun sosoknya sangat erat kaitannya dengan tradisi calon pengantin perempuan yang melamar calon pengantin laki-laki di Lamongan.

    Tradisi tersebut diambil dari kisah putri Adipati Wirasaba, Dewi Andanwangi dan Andansari, yang jatuh hati pada kedua putra Raden Panji Puspa Kusuma. Kala itu pihak perempuanlah yang terlebih dahulu melamar pihak laki-laki.

    Sementara yang ketiga Mbak Punuk adalah tokoh agama yang sering memberikan tausiah-tausiah bagi masyarakat lingkungan sekitar Lamongan.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membenarkan bahwa ketiga leluhur di Lamongan tersebut memiliki peran penting, sehingga jasa dan perjuangan mereka patut untuk dijadikan teladan.

    Menurut Yuhronur, generasi penerus saat ini bertugas melanjutkan dan mempertahankan kejayaan Lamongan, dengan meneladani sifat positif yang dimiliki para leluhur, utamanya dalam melakukan pembangunan berkelanjutan di Lamongan.

    “Tugas kita adalah melanjutkan dan mempertahankan kejayaan Lamongan, yang mana dapat dilaksanakan dengan melakukan pembangunan berkelanjutan untuk masyarakat Lamongan. Tentu para leluhur harus kita jadikan teladan,” tuturnya.[riq/aje]

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Keajaiban datangnya tidak bisa diperkirakan. Keajaiban hanya datang ketika manusia terus berusaha tanpa mengenal lelah. Dalam kasus tewasnya Maya Dwi Ramadhani (21) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret. Keajaiban datang kepada kakak kandung Maya yang saat itu kebingungan mencari lokasi keberadaan adik gadisnya.

    Jam sudah menunjukan pukul 01.30 WIB, Maulidia Eka bingung mencari keberadaan adiknya yang baru saja menjadi korban Jambret di Jalan Arjuno pada Kamis (23/05/2024) malam. Saat itu, Maulidia baru saja mendapatkan informasi dari saksi yang melihat adiknya di Jambret. yang diketahui oleh Maulidia, dua pelaku jambret gagal membawa tas milik adiknya. Tas itu lalu diamankan saksi dan kembali diambil oleh Maulidia di rumah saksi di Jalan Dupak.

    Perempuan berusia 23 tahun itu melihat barang-barang yang diamankan seperti dompet, Iphone dan chargernya benar milik adiknya. Walaupun barang adiknya ditemukan, pikiran Maulidia kalut. karena Maya tidak diketahui keberadaanya. Maulidia pun memutuskan untuk mencari adiknya berkeliling di sekitar Jalan Arjuno.

    Waktu terus berlalu, angin malam semakin menusuk ke dalam tulang. Maulidia saat itu bersama ibunya Millah menyusuri jalan Tanjung Perak hingga ke BG Junction. Mereka berkeliling melewati Pom Bensin Bubutan hingga Jalan Pahlawan.

    Sambil keliling, Maulidia tersadar bahwa motor Honda PCX Merah yang dikendarai adiknya dipasangi oleh GPS. Ia pun membuka aplikasi GPS itu untuk menemukan lokasi sepeda motor Maya. Asumsinya, sepeda motor Honda PCX itu masih dikendarai oleh Maya.

    “Namun, karena aplikasi GPS nya akhir-akhir ini belum dibayar, jadi ga bisa kelacak posisinya dimana,” kata Milah, ibu kandung dari Maya, Minggu (26/05/2024).

    Selama satu jam lebih Maulidia dan Millah mencari Maya namun tidak menemukan hasil. Aplikasi GPS itu merupakan satu-satunya cara agar Maya cepat ditemukan, pikir Maulidia. Maulidia tidak berhenti memencet aplikasi GPS-nya.

    Rasa lelah fisik dan pikiran sudah mulai menyerang. Harapan untuk menemukan Maya sudah semakin menipis.

    Di sela-sela rasa pasrah itu, keajaiban datang. Tiba-tiba aplikasi GPS yang sudah tidak dibayar dan tidak bisa digunakan itu menunjukan dimana letak sepeda motor Maya. Lokasinya berada di kantor Polsek Bubutan. Maulidia bersama Milah pun langsung menuju kantor Polsek Bubutan.

    Sesampainya di kantor Polsek Bubutan, Maulidia dan Milah menemukan sepeda motor honda PCX merah milik Maya. Namun tetap keberadaan Maya tidak ditemukan.

    Mereka pun menanyakan keberadaan Maya ke anggota Polsek Bubutan. Bak disambar petir, Maulidia kaget ketika anggota Polsek Bubutan memberi tahu bahwa Maya dalam kondisi kritis karena kecelakaan usai mengejar jambret di Jalan Semarang.

    Maya kritis setelah pelaku jambret bisa menendang sepeda motor Honda PCX yang dikendarai Maya. Maya lalu terlempar ke sisi kanan. disaat yang bersamaan, ada mobil yang melintas. Tubuh Maya lantas terlindas mobil. Sekujur tubuh Maya pun luka-luka.

    “Saya melihat ada jahitan baru di tulang rusuk dekat ketiaknya. Lalu di bagian punggung anak saya itu memar semua,” tutur Milah dengan nafas berat menahan tangis.

    Oleh petugas Polsek Bubutan, Mauilidia dan Milah diarahkan menuju RSUD dr. Soetomo karena Maya dievakuasi dalam kondisi kritis setelah dengan luka pendarahan di kepala.

    Maulidia dan Milah pun menuju rumah sakit. Di sepanjang jalan, Milah dan Maulidia tidak berhenti mengucap permohonan kepada sang Khalik agar Maya diberi keselamatan.

    Sesampainya di Rumah Sakit dr Soetomo Maulidia mencari keberadaan adiknya di IGD. Namun ternyata Maya sudah dipindah ke salah satu lorong dalam kondisi tertutup kain putih.

    “Di situ saya sudah histeris. Saya lihat rambut dan pakaiannya benar anak saya. Sambil menutup kainnya, saya bilang;ya Allah Surga kamu, Nak,” ucap Milah sambil menangis.

    Kini keluarga akan medesak dan berdoa agar pelaku jambret yang menyebabkan Maya tewas segera ditangkap. Keluarga akan terus berusaha sampai keajaiban datang. Sama seperti ketika notifikasi GPS yang sudah tidak bisa muncul karena tidak dibayar kembali muncul normal. Keluarga akan terus menunggu keajaiban sembari mendoakan Maya agar tenang di sisi Allah SWT. [ang/but]

  • Ini Pesan Bupati Mojokerto pada 912 Anggota PPS Pemilu 2024

    Ini Pesan Bupati Mojokerto pada 912 Anggota PPS Pemilu 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta kepada anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) agar dapat menegakkan integritas dan profesionalitas dalam melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 27 November 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri pelantikan 912 anggota PPS Pemilu tahun 2024 di Stadion Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    “Saya minta tolong kinerja yang profesional dan jangan lupa integritasnya. Kinerja anda nanti akan sangat mempengaruhi proses pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati di Jawa Timur dan Kabupaten Mojokerto,” pinta orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, pada Minggu (26/5/2024).

    Menjunjung tinggi integritas dan bekerja secara profesional juga dinilai sangat penting oleh Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini karena dalam pelaksanaan pesta demokrasi mendatang. Menurutnya, ia juga bertanggung jawab dalam menjaga kondusifitas, ketertiban, dan keamanan di wilayahnya, Kabupaten Mojokerto..

    “Maka kinerja anda tidak hanya anda mempertanggungjawabkan kepada pimpinan, tetapi juga kepada masyarakat kabupaten Mojokerto, masyarakat Jawa Timur dan yang paling penting adalah anda semuanya harus mempertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Saya mengucapkan selamat bertugas, selamat atas kepercayaan yang sudah diberikan masyarakat kabupaten Mojokerto dan Allah SWT kepada anda semuanya dan jalankan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto, Bukhori Muslim menjelaskan, bahwa bekerja secara profesional dan menegakkan integritas merupakan landasan utama menjadi anggota PPS, karena sebagai penyelenggara pemilu, hasil pekerjaannya harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum maupun secara konstitusional.

    “Sebanyam 912 anggota PPS yang baru saja dilantik agar bisa cepat beradaptasi dan menyesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku. Apa yang kita lakukan ini benar-benar dengan kepastian hukum, soalnya apa yang kita lakukan selama kita menjabat sebagai anggota PPS ada konsekuensi hukumnya, sehingga harus bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.

    Diketahui, dalam prosesi pelantikan anggota PPS untuk pelaksanaan Pilkada 2024, terdapat pula penandatanganan pakta integritas dan pengucapan sumpah oleh 912 anggota PPS yang disaksikan langsung oleh perwakilan Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Kepala Perangkat Daerah, dan jajaran Forkopimca Mojosari. [tin/but]

  • Perjuangan Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci

    Perjuangan Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci

    Jeddah (beritajatim.com) – Jemaah haji lansia juga menunaikan ibadah di tanah suci. Mereka melakukan perjuangan untuk melaksanakan rukun Islam kelima itu. Beruntung, mereka mendapatkan bantuan dari petugas haji dari bidang Pelindungan Jemaah (Linjam).

    Para Jemaah lansia itu ada yang digendong, ada pula yang dinaikkan kursi roda. Hal tersebut seperti diceriakan oleh Yudi Mulyadi, salah satu petugas Linjam. Dia menggendong jemaah lansia ke dalam bus, setibanya kelompok terbang (kloter) 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-30) di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, Sabtu (25/5/2024).

    “Jemaah tadi hanya mau mengucapkan terima kasih, tapi malah terbata-bata. Saya harus balas kebaikan petugas dengan apa, saya tidak punya apa-apa,” tutur Yudi menirukan ucapan nenek yang dibantunya sambil mengusap air mata.

    Seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, jemaah yang baru saja digendong Yudi berasal dari Lampung Timur. Usianya 84 tahun. Wajar, terkadang tak bisa menahan hajatnya untuk buang air besar maupun kecil.

    Tiba di Bandara Jeddah, sang nenek harus mengganti pakaian ihram yang dikenakannya karena terkena najis. Sebab, dari Jeddah, jemaah langsung menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.

    Yudi Mulyadi bersama sejumlah petugas perempuan mengantar sang nenek ke kamar mandi untuk berganti baju ihram dan bersuci. Sementara Yudi menunggu di luar kamar mandi, petugas haji perempuan yang masuk menemani sang nenek untuk berganti baju dan bersuci.

    “Kami menyediakan pakaian ihram tapi untuk jemaah laki-laki. Kami sudah ke sana kemari mencari gamis untuk perempuan, rupanya di Bandara tidak ada yang jual. Maka, kami putuskan untuk mengganti pakaian jemaah yang terkena najis dengan mukena saja,” ungkap Sekretaris Sektor III Bandara, Iin Kurniawati.

    Semua petugas berjibaku, semua turun tangan memberikan layanan terbaiknya untuk jemaah. Tanpa terkecuali, ini juga dilakukan oleh Kadaker Bandara. Saat jemaah haji lansia ini meminta air untuk minum,

    Kadaker Bandara tak segan untuk melayani dengan tangannya sendiri. Tanpa perasaan ragu, ia menyuapi jemaah. “Ibadahnya petugas adalah memastikan kemabruran jemaah,” kata Kadaker Bandara Abdillah.

    Setiap harinya, petugas akan menunjukkan performa terbaiknya dalam melayani jemaah. Meski berasal dari latar belakang dan divisi tugas yang berbeda, bagi mereka komitmen untuk mewujudkan haji gembira dan ramah lansia harus berbuah manis dengan kepuasan layanan bagi jemaah.

    Mungkin bagi sebagian orang, keluar masuk bandara adalah hal yang membosankan. Tapi bagi petugas di Bandara, justru ini adalah kenikmatan.

    “Saya lihat ibu-ibu sujud, saya jadi teringat orangtua di rumah. Tangan saya jadi gemetar waktu ambil gambar, lihat jemaah gembira, penuh suka cita, rasanya bahagianya nyetrum,” ungkap petugas Media Center Haji, Andryanto Wisnu Widodo seusai mengantar jemaah dengan kursi roda.

    Setiap harinya, petugas haji di Bandara akan menyambut kurang lebih 20 kloter kedatangan jemaah haji dari Tanah Air. Pada setiap kloter setidaknya terdapat 20-30% jemaah haji lansia di dalamnya. Sampai dengan 25 Mei 2024, 257 kloter dengan jumlah 99.932 jemaah telah tiba di Tanah Suci. [suf]

  • Cerita Pasutri Naik Haji, Istri Wafat Saat Tiba di Jeddah

    Cerita Pasutri Naik Haji, Istri Wafat Saat Tiba di Jeddah

    Jeddah (beritajatim.com) – Pasutri (pasangan suami istri) asal Ciamis Jawa Barat menunaikan ibadah haji Bersama. Namun takdir berbicara lain, sang istri justru wafat sesaat setelah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (25/5/2024), sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Pasutri ini berasal dari Kelompok Terbang (kloter) 27 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-27). Keduanya adalah Endang dan Popon Rohmawati (50). Endang adalah Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Pangandaran, sedangkan Popon ibu rumah tangga biasa.

    Endang bercerita, sudah 11 tahun ia dan istrinya menanti hari untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima. “Kita bareng-bareng ke Makkah. Menunggu 11 tahun, ternyata setelah ke sini kami tidak bisa bersama, dan Ibu tidak akan kembali,” tutur Endang sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.

    Menurut Endang, selama perjalanan normal-normal saja. Mereka bergembira selama di pesawat, tidak ada masalah. Namun keganjilan mulai kelihatan saat mengambil koper. Popon mengeluh pusing. Saat turun, tiba-tiba tidak ada tenaga. Popon pingsan dan sesak, kemudian ditangani tim medis.

    “Istri saya dinyatakan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit King Fadh Hospital. Saya tidak ada firasat akan kepergiannya,” kata Endang sembari menyeka cairan bening yang menggarisi pipinya.

    Endang hanya mengnkaplkan bahwa selama tiga tahun terakhir istrinya benar-benar rajin menjalankan salat sunnah Duha dan Tahajud. Selain itu, almarhumah juga tidak pernah lepas dari bacaan Alquran.

    “Istri saya bisa khatam Alquran sebulan sekali. Kalau tidak sedang haid, dia tidak pernah absen mengerjakan salat Duha dan salat Tahajud. Setiap malam, dia selalu membangunkan saya untuk salat malam,” kenang Endang.

    Kepergian sang istri yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mendidik ketiga putra-putrinya membuat anak-anaknya sangat kehilangan. Anak bungsunya yang saat ini masih duduk di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih terus menanyakan keberadaan Ibunya.

    “Kami Ikhlas, sekalipun itu berat. Allah pasti memberikan jalan yang terbaik untuk diri saya, untuk keluarga saya. Semoga Allah mengampuni terhadap dosa-dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkan almarhumah di tempat yang mulia,” doanya.

    Kepada petugas haji, Endang menyampaikan terima kasih atas bantuannya mengurus jenazah sang istri. Dirinya betul-betul terbantu oleh petugas haji. Karena merekalah yang mengurusi jenazah Wanita asal Ciamis itu.

    “Petugas haji memang sangat membantu, membantu saya khususnya. Saya ucapkan terima kasih kepada tim petugas haji Indonesia, saya yakin tanpa mereka, entah bagaimana saya,” pungkas Endang. [suf]

  • Viral Video Tentaranya Bakar Al-Qur’an di Gaza, Israel Menyelidiki!

    Viral Video Tentaranya Bakar Al-Qur’an di Gaza, Israel Menyelidiki!

    Gaza City

    Militer Israel melakukan penyelidikan terhadap foto dan video yang viral di media sosial menunjukkan seorang tentara Israel yang ada di Jalur Gaza sedang membakar buku-buku, dengan salah satunya diduga merupakan kitab suci agama Islam, Al-Qur’an.

    “Penyelidikan telah dibuka oleh divisi investigasi kriminal pada polisi militer,” demikian pernyataan militer Israel kepada AFP merespons pertanyaan soal video yang beredar, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (25/5/2024).

    “Perilaku tentara dalam video itu tidak sejalan dengan nilai-nilai (militer Israel),” tegas pernyataan militer Israel itu.

    Disebutkan juga bahwa militer Israel “menghormati semua agama dan dengan tegas mengutuk perilaku seperti itu”.

    Video yang viral di media sosial itu belum bisa diverifikasi keasliannya oleh AFP hingga Jumat (24/5) malam. Video itu menunjukkan seorang tentara yang mengenakan seragam militer mirip dengan yang biasa dipakai tentara-tentara Israel, melemparkan sebuah buku yang diduga salinan Al-Qur’an ke dalam api.

    Baik video maupun foto insiden itu disiarkan di televisi lokal Israel.

    Seorang jurnalis dari situs investigasi Bellingcat melaporkan bahwa rak buku yang muncul dalam video itu sama dengan rak buku yang ada di perpustakaan Universitas Al-Aqsa di Gaza City.

    Saksikan juga ‘Saat Israel Tembaki Toko di Jalur Gaza, 12 Orang Tewas’:

    Sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu, tentara Israel berulang kali dituduh mengunggah konten yang merendahkan warga sipil Palestina pada akun-akun media sosial mereka.

    Salah satu video yang sempat viral pada November tahun lalu diduga menunjukkan seorang tentara Israel mendedikasikan ledakan di Jalur Gaza untuk anak perempuannya yang saat itu sedang berulang tahun.

    Pada Februari lalu, pengacara militer top Israel memulai penyelidikan kriminal terhadap beberapa insiden dugaan pelanggaran oleh tentara-tentara Tel Aviv selama perang di Jalur Gaza.

    Disebutkan oleh Korps Advokat Jenderal Militer Israel dalam pernyataan pada saat itu bahwa insiden-insiden yang terjadi “menimbulkan kecurigaan akan adanya penganiayaan terhadap para tahanan, kematian tahanan, penjarahan, dan penggunaan kekerasan secara ilegal”.

    Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu telah memicu kehancuran dan memakan banyak korban jiwa. Data yang dilaporkan otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 35.800 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)