agama: Islam

  • Jadikan Maung Kendaraan Dinas Menteri, MUI: Kebijakan Prabowo Sejalan dengan Ijtima Ulama

    Jadikan Maung Kendaraan Dinas Menteri, MUI: Kebijakan Prabowo Sejalan dengan Ijtima Ulama

    Jakarta, Beritasatu.com  – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan kebijakan mendukung produk asli Indonesia yang diusung Presiden Prabowo Subianto selaras dengan rekomendasi ijtima ulama.

    “MUI berharap kebijakan yang memprioritaskan produk buatan Indonesia seperti yang dicontohkan oleh Presiden Prabowo ini bisa diikuti oleh seluruh pejabat dari pusat hingga daerah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Dr Arif Fakhruddin dikutip dari Antara, Kamis (31/10/2024).

    Arif menyebut langkah Presiden Prabowo yang menginstruksikan para menteri dan pejabat tinggi negara menggunakan kendaraan Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan dinas adalah tindakan yang tepat karena mendukung penggunaan produk lokal.

    Kebijakan ini sejalan dengan hasil ijtima ulama yang diselenggarakan di Bangka Belitung, di mana MUI mengimbau umat Muslim di Indonesia untuk mengutamakan produk dalam negeri sebagai upaya memperkuat kemandirian bangsa dalam sektor ekonomi.

    Menurut Arif, langkah ini juga menunjukkan industri kendaraan bermotor dalam negeri telah mencapai kemajuan yang membanggakan.

    Oleh karena itu, Dewan Pimpinan MUI mengimbau ulama di seluruh Indonesia untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo ini, sehingga keberpihakan pada produk lokal dapat berkembang di berbagai sektor yang menyangkut kebutuhan masyarakat luas.

    “Semoga kebijakan yang mendukung produk asli Indonesia ini dapat meluas ke sektor lain, seperti industri pangan, sandang, dan teknologi informasi,” ujar Arif.

    Sebelumnya, pada Senin (28/10/2024), Presiden Prabowo Subianto menyatakan harapannya agar kendaraan taktis Maung menjadi kendaraan resmi kenegaraan. Ia juga mengusulkan agar para pejabat dari menteri, wakil menteri, hingga gubernur dan wali kota menggunakan kendaraan ini. 

    Menurutnya, penggunaan Maung adalah bentuk penghormatan dan kebanggaan atas produk buatan dalam negeri.

    “Kemungkinan besar semua menteri, wakil menteri, direktur jenderal, hingga gubernur, bupati, dan wali kota lebih baik menggunakan kendaraan buatan bangsa kita sendiri,” kata Presiden.

  • Viral di Medsos, Dosen UMS Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Saat Bimbingan Skripsi

    Viral di Medsos, Dosen UMS Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Saat Bimbingan Skripsi

    Solo, Gatra.com – Dosen pembimbing skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) disebut melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi. Hal ini terungkap karena viral di media sosial (medsos).

    Unggahan tersebut bersumber dari akun Instagram @dpn.ums yang mengirim tulisan secara berantai sejak Kamis (4/7). “Ada kasus pelecehan dospem (katanya),” tulis akun tersebut.

    Setelah itu, akun mengirim cerita kejadian itu meski tak lengkap. Misalnya soal kapan kejadian itu hanya disebut terjadi pada hari Selasa, sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.

    Akun tersebut menyatakan unggahan itu berdasarkan cerita korban yang dilecehkan di rumah si dosen. Saat melakukan bimbingan skripsi, dosen tersebut meminta korban untuk memeluknya. Menurut @dpn.ums, korban juga bercerita dosen tersebut memegang lututnya. “Coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa,” tulis akun itu.

    Merespons kabar ini, Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, tak menampik adanya kejadian itu dan mengaku prihatin. Apalagi kata dia UMS merupakan kampus yang menerapkan nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan.

    ”Dosen itu kerjanya satu ngajar, dua meneliti, tiga pengabdian, yang keempat menerapkan nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan,” ujarnya pada wartawan, Selasa (9/7).

    Sutrisna menambahkan, pihaknya akan memberikan perlindungan apabila benar mahasiswi tersebut menjadi korban dugaan pelecehan dosen. UMS akan mengedepankan perlindungan pada mahasiswa tersebut, namun tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

    ”Kami memastikan bahwa mahasiswa tersebut dalam perlindungan. Apapun insya Allah tidak dirugikan, seandainya kejadian ini benar (terjadi pelecehan). Kita tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Seandainya dugaan ini benar, tidak akan ada dampak pada bimbingan skripsi mahasiswa. Kita jamin seperti itu,” katanya.

    Sutrisna juga menjelaskan, UMS telah memiliki regulasi bahwa dosen dilarang melakukan bimbingan di luar kampus, baik untuk skripsi, tesis, maupun disertasi.

    ”Tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, apalagi di rumah, tidak di jam kerja. Bahkan di resto tidak diizinkan. Itu ada dalam regulasi kota. Jelas kesalahan pertama melakukan bimbingan di luar kampus. Itu kesalahan,” jelas Sutrisna.

    Saat ini dosen pembimbing itu sudah dipanggil untuk dimintai keterangan. Pihak fakultas juga telah membuat berita acara kejadian tersebut dan diserahkan ke rektorat.

    ”Kemarin siang sudah dimintai (keterangan), dipanggil ditingkat prodi, fakultas, kemudian fakultas membuat surat ke rektorat. Nanti dari Pak Rektor melihat hasil berita acara apakah langsung dikenai sanksi atau kemungkinan besar akan dilanjutkan ke sidang komite disiplin,” tandasnya.

     

    130

  • Apresiasi Indonesia Bela Palestina, Grand Syekh Al Azhar Serukan Kerukunan Umat

    Apresiasi Indonesia Bela Palestina, Grand Syekh Al Azhar Serukan Kerukunan Umat

    Jakarta, Gatra.com- Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Grand Syekh yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) mengapresiasi langkah Indonesia membela Palestina dan menyerukan kerukunan umat beragama.

    Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb melakukan kunjungan kali ketiga ke Indonesia. Imam Akbar tiba sejak 8 Juli dan dijadwalkan akan berada di Indonesia hingga 11 Juli 2024.

    Sebelum memberi kuliah umum di UIN, Grand Syekh diterima Presiden RI Joko Widodo. Keduanya juga mendiskusikan penyelesaian konflik di Gaza-Palestina. Grand Syekh mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia atas perjuangannya untuk membela saudara-saudara kita di Gaza Palestina dengan memperjuangkan gencatan senjata dan menyampaikan bantuan-bantuan kemanusiaan.

    Grand Syekh dalam kuliah umumnya menyeru pentingnya persatuan dan tidak tertipu dengan propaganda yang ingin memecah belah umat Islam dengan berbagai cara. Grand Syekh mengingatkan umat Islam untuk tidak menjadi umat yang inferior. “Umat Islam adalah umat besar yang telah berkontribusi besar terhadap peradaban dunia,” papar Prof. Ath-Thayyeb di Ciputat, Selasa (9/7/2024).

    Tampak hadir mantan Menag Prof Dr M Quraish Shihab, MA, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani beserta pejabat Eselon I dan II Kemenag, serta Rektor UIN Jakarta, Prof Asep Saufuddin Jahar, Ph.D. Acara ini juga dihadiri ribuan pengunjung yang memadati Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta. Selain jajaran pejabat Eselon I dan II Kemenag bersama civitas academica UIN Jakarta, hadir juga para Rektor PTKN, alumni Al Azhar, serta mahasiswa.

    Menurut Grand Syekh, perpecahan itu sering lahir dari lisan dan pena para dai yang tidak memahami prioritas dan fiqih ikhtilaf (perbedaan). “Mereka yang sibuk dengan perkara-perkara khilafiyah tapi lupa dengan isu-isu keumatan yang utama seperti isu Palestina, isu kemiskinan, dekadensi moral dan lain sebagainya,” ungkap Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menyatakan bahwa umat harus diingatkan agar terhindar dari orientasi baru yang menolak ajaran empat mazhab. “Di mana mereka membuat fiqih baru, di mana mereka mudah menyalahkan dan bahkan mengkafirkan yang tidak sependapat dengan mereka,” tutur Syekh.

    Untuk menekankan hal ini, Grand Syekh, mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW riwayat Al-Bukhari yang menjelaskan bahwa apabila seseorang memiliki tiga kriteria ini maka dia adalah muslim dan tidak boleh dikafirkan. “Yaitu, pertama yang salat sama seperti kita salat kita, kedua yang menghadap kiblat kita, dan ketiga yang makan sembelihan kita,” ungkap Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menyeru umat Islam untuk menjaga kerukunan umat beragama, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat di mana mereka menghormati keyakinan agama lain. “Menghormati tidak sama dengan meyakini. Yang kita lakukan adalah menghormati meskipun tetap keyakinan itu masing-masing,” kata Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menuturkan bahwa umat Islam saat ini harus bergerak untuk beramal, bukan hanya pintar berbicara tetapi mengamalkannya. “Seribu khutbah tidak akan menyelesaikan masalah tapi satu aksi bisa menyelesaikan seribu masalah,” turur Prof. Ath-Thayyeb.

    Moderasi Beragama

    Alumni Al-Azhar dan mantan Rektor UIN Jakarta Prof M Quraish Shihab berbicara tentang moderasi beragama. Menurutnya, manifestasi nilai moderasi beragama di Indonesia bisa dilihat dari bentuk negara Indonesia.

    “Indonesia tidak berbentuk negara sekuler dan juga tidak berbentuk negara agama, tapi negara Pancasila yang sila pertamanya adalah tauhid,” papar Prof. Quraish.

    Menurut Prof Quraish, manifestasi yang kedua adalah kelapangan dada para founding father yang Muslim dan para ulama ketika itu, saat penetapan sila-sila dari Pancasila di awal kemerdekaan. “Di mana mereka rela untuk menghapus kata kewajiban menerapkan syariat Islam demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia yang plural dan majemuk,” ujar Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut.

    Prof Quraish mengutarakan bahwa untuk bersikap moderat dibutuhkan ilmu. Menurutnya, ada tiga hal yang berbeda yang sering dianggap sama. Pertama agama, kedua ilmu agama, dan ketiga beragama.

    “Agama sudah sempurna. Ilmu agama terus berkembang dan terjadi perbedaan antara ilmu yang diketahui oleh ulama satu ulama dengan ulama yang lainnya. Beragama butuh ilmu, agar cara kita beragama benar sesuai dengan ilmu, maka kiblat ilmu yang benar itu sudah ada yaitu Al-Azhar,” ungkapnya.

    Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, mengatakan bahwa UIN Jakarta memiliki hubungan yang erat dengan Al-Azhar As-Syarif. Ini ditandai dengan berdirinya Fakultas Dirasat Islamiyah, di mana di fakultas ini menggunakan kurikulum yang digunakan oleh Al-Azhar As-Syarif.

    “Hampir seluruh dosennya adalah alumni Al-Azhar,” kata Rektor.

    Menurut Rektor, hubungan erat inilah yang menguatkan nilai moderasi di UIN Jakarta. Sehingga, UIN Jakarta menjadi salah satu pusat pembelajaran Islam yang moderat di Indonesia. “Sebagaimana Al-Azhar menjadi pusat pembelajaran Islam yang moderat di dunia,” ungkap Prof Asep.

    Rektor berharap UIN Jakarta terus belajar dari Al-Azhar untuk dapat mengembangkan ajaran Islam yang benar yang menjadi rahmat kasih sayang bagi alam semesta.

    Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Yuli Yasin, mengatakan bahwa Kuliah Umum Grand Syekh Al-Azhar dihadiri seribu lima ratusan orang baik dari civitas akademika UIN Jakarta, 73 Rektor Perguruan Tinggi, Pimpinan Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Lintas Agama, Para Dubes, dan alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

    16

  • BSI Perkuat Halal Ekosistem, Optimalkan Potensi Industri Makanan dan Minuman

    BSI Perkuat Halal Ekosistem, Optimalkan Potensi Industri Makanan dan Minuman

    Jakarta, Beritasatu.com — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) memperkuat posisi sebagai market leader bank syariah dengan terus menggali potensi bisnis ekosistem halal dari berbagai segmen industri, salah satunya industri makanan dan minuman halal. 

    Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan bahwa pengembangan ekosistem halal merupakan salah satu fokus utama Perseroan dalam meningkatkan penetrasi layanan keuangan syariah di Indonesia.

    “Potensi ekosistem halal di Indonesia sangatlah besar. BSI berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi industri makanan dan minuman halal guna mendorong Indonesia menjadi produsen halal global,” kata Bob di acara ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta pada Kamis (31/10/2024).

    Ia menjelaskan bahwa nilai industri halal sektor riil yang dapat digarap di Indonesia mencapai US$ 264,92 miliar atau sekitar Rp5.000 triliun. Dari total tersebut, sekitar 78,9 persen atau sekitar US$ 209,04 miliar merupakan kontribusi dari sektor makanan dan minuman halal.

    “Sektor makanan dan minuman ini, selain memiliki potensi yang sangat besar, juga memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian. Oleh karena itu, BSI semakin serius dalam memberdayakan potensi ini melalui Islamic ecosystem yang kuat demi kesejahteraan bangsa. Kami berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu menjadi pusat produksi makanan dan minuman halal dunia,” tambah Bob.

    Untuk mendukung ekosistem halal, BSI telah mengambil berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat industri makanan dan minuman halal nasional melalui penguatan ekosistem Islam yang mencakup rantai pasok komprehensif.

    Langkah tersebut mencakup kemudahan pembayaran sertifikasi halal melalui virtual account, serta solusi menyeluruh bagi para pelaku industri halal. BSI juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga, seperti UPPPH dan BPJPH, untuk memperkuat sistem sertifikasi halal nasional.

    Tidak hanya itu, BSI juga telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis untuk 1.000 UMKM, membuka Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), serta bersinergi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) guna menciptakan ekosistem halal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, BSI juga memberangkatkan lima pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaannya mengikuti Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah, Arab Saudi, pada 26-28 September 2024 untuk menembus pasar internasional. Tiga di antara lima UMKM binaan yang ikut pameran tersebut dari subsektor makanan dan minuman halal.

    Hingga September 2024 pembiayaan BSI di beberapa sektor ekonomi yang dapat dikategorikan sebagai sektor halal tercatat sebesar Rp22.179 miliar atau 9,06% dari total pembiayaan BSI. Beberapa sektor ekonomi halal tersebut yaitu makanan dan minuman, fesyen, serta farmasi dan kosmetik.

    Adapun untuk pembiayaan BSI pada industri makanan dan minuman halal mencapai Rp10.284 miliar. Pertumbuhan bisnis BSI seiring dengan peningkatan jumlah nasabah BSI, yang kini mencapai lebih dari 21 juta orang, menunjukkan tingginya minat terhadap layanan dan produk halal terus tumbuh. 

    Optimalisasi Layanan Digital

    BSI menunjukkan komitmennya dalam memperkuat industri makanan halal melalui berbagai kerja sama strategis yang nyata. Pada Kamis (31/10/2024), BSI resmi menandatangani nota kesepahaman dengan CV Amanda (Amanda Brownies) untuk optimalisasi layanan digital. Penandatanganan kerja sama ini sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC Senayan, Jakarta.

    Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses dan layanan produk syariah di sektor makanan halal. Amanda Brownies memilih BSI sebagai mitra utama bank syariah untuk mendukung berbagai kebutuhan transaksi bisnis, mulai dari pengelolaan keuangan hingga transaksi operasional harian. 

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur CV Amanda, Joko Ervianto, menyampaikan bahwa kesepakatan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan industri halal di Indonesia.

  • 1
                    
                        Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu
                        Regional

    1 Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu Regional

    Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau “Ngelap” Kacanya yang Burem Berdebu
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com
    – Felicia Amelinda Dewi Priatna (24), presenter
    TV One
    , salah satu korban selamat kecelakaan di Tol
    Pemalang
    -Batang Km 315 A, memberikan kesaksiannya terkait insiden yang dialaminya.
    Sebelum mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakaan pada hari ini, Kamis (31/10/2024), menurut dia, mobil tersebut minggir ke bahu jalan.
    Felicia menuturkan, sebelum peristiwa kecelakaan terjadi, mobil yang ditumpanginya itu mengurangi laju kendaraannya dan berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca yang kotor dengan air.
    “Karena mau
    ngelap
    kacanya yang
    burem
    , berdebu, dan air di wiper-nya
    gak
    nyala, jadi harus manual. Pas berhenti, pas sopirnya lagi
    nyiram-nyiram
    , udah kejadian itu,” kata Felicia saat menjalani perawatan di rumah sakit Islam Al Ikhlas, Jalan Kolonel Sugiono Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).

    Sebelum terjadi kecelakaan, dirinya dan kru yang lain menyempatkan istirahat di
    rest area
    tidak jauh dari tempat kecelakaan, dan selama perjalanan tidak ada kendala apa pun.
    “Lancar-lancar saja, tadi sempat subuhan dulu di
    rest area gak
    jauh dari TKP itu sekitar setengah tujuh,” kata Felicia.
    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan operasional TV One dan truk ekspedisi terjadi di Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km 315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” ucap Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, Kamis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
                        Regional

    4 Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka Regional

    Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com

    Kecelakaan maut
    yang melibatkan kendaraan operasional
    TV One
    dan truk ekspedisi terjadi di Tol
    Pemalang
    -Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km  315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    Saat dikonfirmasi, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan peristiwa tersebut.
    Jenazah korban meninggal, imbuhnya, masih di RS Islam Al-Ikhas di Jalan, Kolonel Sugiono, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” katanya, Kamis.
    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut sedang ditangani polisi lalu lintas Polres Pemalang.
    “Kami masih cek di lapangan ya, masih kami lakukan penyelidikan di lapangan oleh petugas. Kalau sudah selesai, kami informasikan lebih lanjut,” ungkapnya.


    Data yang diperoleh
    Kompas.com,
    berikut korban yang meninggal:
    Korban luka-luka kondisi sadar masih penumpang mobil operasional TV One yaitu:
    Adapun dua penumpang truk ekspedisi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Kecamatan  Pemalang, Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bolehkah Merayakan Halloween? Ini Hukumnya Menurut Islam

    Bolehkah Merayakan Halloween? Ini Hukumnya Menurut Islam

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat musim gugur tiba, banyak rumah di dunia Barat dihiasi dengan labu dan dekorasi menyeramkan. Halloween adalah perayaan populer yang identik dengan kostum menakutkan, dekorasi hantu, dan kegiatan seperti trick or treat.

    Asal usul Halloween berasal dari Samhain, sebuah festival Pagan yang dirayakan oleh bangsa Celtic setiap 31 Oktober. Malam ini diyakini sebagai waktu ketika arwah dan makhluk gaib mendekati dunia manusia. Untuk mengusir roh-roh tersebut, orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum.

    Pada banyak negara Barat, Halloween dianggap sebagai bentuk hiburan atau perayaan budaya, tanpa menonjolkan makna spiritual. Namun, bagi sebagian umat Islam, perayaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai hukum dan keabsahannya.

    Kekhawatiran ini muncul karena elemen-elemen ritual dan simbolisme dalam Halloween yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Banyak yang merasa bahwa partisipasi dalam Halloween bisa mengarah pada tindakan syirik atau menyekutukan Allah, terutama karena adanya unsur pengagungan terhadap roh atau kekuatan lain.

    Namun, apakah merayakan Halloween diperbolehkan, ataukah haram dalam pandangan Islam? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Hukum Halloween dalam Islam
    Dalam Islam, terdapat ajaran yang melarang seorang muslim meniru atau mengikuti adat istiadat yang bertentangan dengan akidah Islam. Rasulullah Saw bersabda:

    مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

    “Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. (HR Abu Dawud)

    Hadis ini sering dijadikan landasan bagi sebagian ulama untuk melarang umat Islam dari ikut serta dalam perayaan yang memiliki akar tradisi non-Islam, contohnya adalah perayaan Halloween.

    Mengikuti perayaan ini dapat mengikis identitas dan nilai-nilai Islam. Hal ini juga membuat seorang Muslim menjadi tidak peka terhadap hal-hal yang bertentangan dengan akidahnya, melemahkan keimanan, dan bahkan menyiratkan persetujuan terhadap praktik yang tidak sesuai ajaran Islam.

    Ayat Al-Qur’an yang melarang umat muslim meniru adat yang bertentangan dengan Islam juga terdapat dalam surah Al-Ma’idah ayat 51:

    يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوا الۡيَهُوۡدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوۡلِيَآءَ ​ۘ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ​ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّهُمۡ مِّنۡكُمۡ فَاِنَّهٗ مِنۡهُمۡ​ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ‏ ٥١

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (QS Al-Ma’idah: 51)

    Ayat tersebut mengingatkan umat muslim untuk berhati-hati agar tidak meniru praktik keagamaan dari agama lain. Hal ini bukan berarti dilarang untuk bersikap ramah atau menghormati penganut agama lain.

    Namun, sebaiknya Anda tidak mengadopsi perayaan atau ritual keagamaan mereka. Merayakan hari raya non-Islam, seperti Halloween, dianggap meniru praktik yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.

    Dalam Islam, hanya ada dua hari raya yang harus dirayakan, yaitu Idulfitri dan Iduladha, Rasulullah Saw bersabda:

    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

    Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: “Kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain. Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idulfitri dan Iduladha”. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

    Dengan demikian, menghadiri perayaan Halloween dianggap ikut serta dalam tradisi yang bukan bagian dari ajaran Islam, meskipun niatnya sekadar untuk bersenang-senang. Islam mengajarkan agar kesenangan umat muslim difokuskan pada dua hari raya yang telah disyariatkan, sehingga tetap menjaga nilai dan identitas Islam dalam setiap perayaan.

  • Grand Syaikh Al-Azhar Apresiasi Ponpes Darunnajah Perkuan Pendidikan Islam di Indonesia

    Grand Syaikh Al-Azhar Apresiasi Ponpes Darunnajah Perkuan Pendidikan Islam di Indonesia

    Jakarta, Gatra.com – Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta menyambut kedatangan tamu istimewa pada hari Kamis (11/7/2024). Grand Syaikh Al-Azhar, pemimpin tertinggi Universitas Al-Azhar Kairo yang merupakan institusi pendidikan Islam tertua di dunia, mengunjungi pesantren ternama tersebut dalam rangka memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan Islam antara Indonesia dan Mesir.

    Kunjungan bersejarah ini menandai tonggak penting dalam hubungan jangka panjang antara Pondok Pesantren Darunnajah dan Universitas Al-Azhar. Selama bertahun-tahun, kedua institusi telah menjalin kerjasama erat di bidang pendidikan Islam, yang ditandai dengan pertukaran pelajar dan pengakuan akademis.

    Drs. KH. Sofwan Manaf, M.Si, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, menyambut hangat kedatangan Grand Syaikh Al-Azhar. “Kami merasa sangat terhormat atas kunjungan Grand Syaikh ke pesantren kami. Ini merupakan bukti nyata eratnya hubungan antara Darunnajah dan Al-Azhar, serta komitmen bersama dalam memajukan pendidikan Islam,” ujarnya dalam sambutan.

    Suasana aula Pondok Pesantren Darunnajah dipenuhi oleh ratusan ulama dan ribuan santri yang antusias menyambut kedatangan Grand Syaikh Al-Azhar. Para ulama dari berbagai daerah di Indonesia hadir.

    Grand Syaikh Al-Azhar dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam pendidikan Islam. “Al-Azhar dan Darunnajah memiliki visi yang sama dalam mencetak generasi Muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global. Kerjasama ini adalah wujud nyata dari persaudaraan Islam yang melampaui batas negara,” tuturnya.

    Hubungan antara Pondok Pesantren Darunnajah dan Universitas Al-Azhar telah terjalin selama puluhan tahun. Tidak kurang dari 300 alumni Darunnajah telah melanjutkan studi mereka di Universitas Al-Azhar, Kairo. Para alumni ini kemudian kembali ke Indonesia, membawa ilmu dan pengalaman yang mereka dapat untuk berkontribusi pada pengembangan pendidikan Islam di tanah air.

    Salah satu pencapaian penting dalam hubungan kedua institusi ini adalah diterimanya piagam Muadalah (penyetaraan) oleh Darunnajah dari Universitas Al-Azhar. Piagam ini memberikan pengakuan resmi bahwa kurikulum dan standar pendidikan di Darunnajah setara dengan yang diterapkan di Al-Azhar. Hal ini membuka peluang lebih besar bagi para santri Darunnajah untuk melanjutkan studi ke Al-Azhar atau universitas- beuniversitas terkemuka lainnya di Timur Tengah.

    25

  • Dipecat dan Merasa Dizalimi, Pengurus DPW PPP Bali Menuntut Keadilan

    Dipecat dan Merasa Dizalimi, Pengurus DPW PPP Bali Menuntut Keadilan

    Jakarta, Gatra.com – Pengurus DPW PPP Bali dibawah kepemimpinan Plt. Ketua, Idy Muzayyad dan Plt. Sekretaris M. Thobahul Aftoni mendatangi kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro Jakarta, Kamis (10/7/2024). Kedatangan mereka menyampaikan surat keberatan atas pemecatan yang dilakukan Plt. Ketua Umum DPP PPP HM. Mardiono terhadap kepengurusan DPW PPP Bali secara sewenang-wenang.

    Hal ini dilakukan setelah di media sosial atas perintah oknum pengurus DPP disebarkan Surat Keputusan DPP PPP Nomor: 1053/SK/DPP/W/VII/2024 tertanggal 08 Juli 2024 tentang pergantian kepengurusan DPW Bali.

    “Kami jelas menyatakan keprihatinan yang mendalam, menolak dan menyesalkan sikap DPP tersebut. Masa kami tahu SK pemecatan tersebut dari medsos? Apa begini cara berorganisasi yang benar? Lagian alasan pemecatan kami tidak jelas. Ini kan zalim namanya,” ungkap Idy dalam keterangan yang diterima, Jumat (12/7/2024). 

    Ia menambahkan Plt DPW Bali semenjak diangkat telah menjalankan tugas dengan baik dalam melewati Pemilu 2024, dengan bukti kenaikan kursi 100% di DPRD Kabupaten.

    Dikatakan, sampai pernyataan ini dibuat tidak pernah menerima surat pemanggilan, surat peringatan, ataupun surat pemberitahuan resmi perihal pergantian Plt. DPW PPP Bali. 

    “Artinya keputusan tersebut cacat hukum dan dilakukan tanpa melalui mekanisme organisasi yang benar menurut AD/ART PPP yang berlaku dan mengabaikan etika organisasi bernafas keislaman,” ujarnya.

    “PPP in ikan partai Islam tertua. Harusnya ada kaidah-kaidah yang perlu dilakukan, semisal tabayyun terlebih dahulu. Ini kan tidak. Main pecat-pecat saja. Organisasi kelas kampung saja ada aturan mainnya. Bahkan sebagai Ketua OKK III DPP PPP yang membawahi koordinasi sejumlah DPW termasuk DPW Bali, kami tidak pernah diajak musyawarah tentang kebijakan DPP PPP terkait pergantian kepengurusan DPW Bali,” tambahnya.

    Thobahul Aftoni yang akrab disapa Toni menandaskan keputusan tersebut merupakan bagian bentuk kezaliman serta kebijakan ‘semau gue’ dari Pimpinan DPP saat ini, yang dilakukan dengan mengabaikan prinsip perjuangan PPP, khususnya keadilan, kebenaran, musyawarah dan kebersamaan.

    Dijelaskan Toni, pemecatan kepengurusan DPW Bali merupakan fenomena gunung es kebijakan DPP PPP yang tidak tepat. Terdapat sejumlah kebijakan lain tanpa prosedur organisasi yang benar serta pertimbangan obyektif dan rasional, yang kemudian terbukti menyebabkan PPP terpuruk dalam melalui Pemilu 2024 lalu. Mulai dari pencalegan sampai pengabaian fungsi pengurus PH DPP dan Majelis-Majelis DPP PPP dalam kebijakan strategis partai.

    “Buktinya, surat dari empat Majelis PPP tertanggal 1 Mei yang ditujukan kepada Plt. Ketua Umum melarang pergantian dan pemecatan terhadap pengurus. Demi menjaga kekompakan dan soliditas partai. Sekarang kok malah memecat dengan semena-mena. Maka jangan salahkan kami, karena kami yang didzalimi. Dan ingat, doanya mazlum (orang yang dizalimi itu diijabah oleh Allah SWT),” katanya. 

    Ia pun mengingatkan DPW PPP lain sangat mungkin akan mengalami hal serupa, karena Ketua DPW PPP Sumsel juga sudah dinonaktifkan oleh Plt. Ketua Umum DPP PPP.

    Toni mengingatkan PPP sebagai partai Islam tertua hakikatnya bukanlah milik sejumlah kecil pengurus DPP PPP apalagi milik Plt Ketua Umum DPP PPP seorang beserta kroninya yang selama ini mengendalikan partai dengan suka-suka dan condong ugal-ugalan yang mengakibatkan kegagalan partai dalam menghadapi Pemilu 2024 silam.

    Ia mengajak umat secara umum, pengurus serta kader PPP yang merupakan pemilik PPP yang sebenarnya untuk melakukan pengawasan dan peringatan terhadap kebijakan partai yang dirasa melenceng.

    “Kalau kita tidak peduli, maka kedzaliman lain akan terjadi. Dan kalau itu terjadi, PPP akan tambah terpuruk lagi,” katanya.

    27

  • Kemlu Bagikan Pengalaman Indonesia Bangun Kolaborasi Multiagama

    Kemlu Bagikan Pengalaman Indonesia Bangun Kolaborasi Multiagama

    Jakarta, Gatra.com – Indonesia menjadi referensi dunia dalam membangun perdamaian dan harmoni di tengah bangsa yang sangat majemuk. Upaya tersebut tidak bisa dianggap remeh, namun harus senantiasa dipelihara dengan terus memperkuat pemahaman tentang literasi keagamaan lintas budaya dan kolaborasi multiagama di dalam masyarakat.

    Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-program Prioritas, Duta Besar Dian Triansyah Djani, dalam sesi penutupan Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Institut Leimena pada Kamis, 11 Juli 2024.

    Dian membagikan pengalaman Indonesia dalam membangun kolaborasi multiagama di depan sekitar 160 peserta konferensi yang berasal dari dalam dan luar negeri terdiri dari pejabat lembaga pemerintahan negara lain, pemimpin organisasi internasional, pemuka agama, dan guru.

    Menurutnya, Indonesia dengan keberagaman agama dan budaya menjadi contoh nyata bangsa dimana komunitas agama dan etnik bisa hidup saling berdampingan dalam perdamaian dan harmoni. “Hal itu tidak bisa dianggap remeh, persatuan nasional dan kohesi sosial kita harus selalu dijaga lewat pembinaan literasi keagamaan lintas budaya dan kolaborasi multiagama di dalam masyarakat,” kata Dian.

    Dian mengingatkan situasi dunia saat ini diwarnai konflik bersenjata, politik yang terpolarisasi, dan krisis multifaset telah menjadi ancaman bagi kemanusiaan. Krisis-krisis tersebut seringkali diperburuk oleh penyalahgunaan teknologi digital yang baru, kecerdasan intelijen yang bias dan negatif, stigmatisasi, dan perpecahan yang semakin dalam di masyarakat.

    “Mempromosikan literasi keagamaan lintas budaya dan kolaborasi multiagama sangat penting untuk menciptakan dan membina masyarakat yang toleran dan damai, dimana nilai-nilai kasih sayang, empati, dan saling menghargai, dibagikan dan memandu kehidupan anggotanya,” ujarnya.

    Dian menegaskan upaya mempromosikan toleransi keagamaan menjadi salah satu prioritas utama Indonesia selama keanggotaan di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa. Indonesia sebagai bagian dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah pengusul dua resolusi penting yaitu Resolusi 16/18 tentang pemberantasan intoleransi beragama dan kekerasan dan Resolusi 53/1 tentang pemberantasan kebencian agama. Kedua dokumen politik itu menekankan perlindungan kebebasan beragama dan kepercayaan sebagai hak asasi manusia (HAM) fundamental.

    Lebih lanjut, Resolusi 16/18 mempromosikan pendidikan dan dialog di antara individu yang berbeda agama dan keyakinan. Selain itu, komitmen kuat Indonesia dalam kolaborasi multiagama juga dilakukan lewat pelaksanaan Jakarta Plurilateral Dialogue tahun 2023 untuk mengarusutamakan Resolusi 16/18.

    “Itu artinya, Indonesia tidak hanya sekadar mempromosikan tapi mempraktikkan kolaborasi multiagama dalam diplomasi kita. Lewat kolaborasi ini, kami mengirimkan pesan penting ke dunia tentang kontribusi berharga dari kerja sama lintas agama dalam mewujudkan HAM, perdamaian, dan pembangunan,” ucap Dian.

    Konferensi Internasional LKLB berlangsung dua hari pada 10-11 Juli 2024 dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, serta dihadiri 22 perwakilan negara asing termasuk enam duta besar, yaitu Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl, Dubes Jordania untuk Indonesia dan ASEAN Sudqi Atallah Abd Alkader Al Omoush, Dubes Romania Dan Adrian Balanescu, Dubes Spanyol Francisco Aguilera Aranda, Dubes Uni Emirat Arab Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Dubes Takhta Suci Vatikan untuk Republik Indonesia Mgr Piero Pioppo.

    14