agama: Islam

  • Andrew Andika Jadi Religius, Tengku Dewi: Salatnya Lebih Rajin

    Andrew Andika Jadi Religius, Tengku Dewi: Salatnya Lebih Rajin

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Andrew Andika akhirnya bebas setelah menyelesaikan rehabilitasi terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Meskipun  telah dikhianati oleh suaminya, Tengku Dewi Putri tetap menjemput Andrew pada 31 Oktober 2024 lalu. Bahkan diakuinya, aktor tersebut tampak lebih religius dari sebelumnya.

    Saat menjemput Andrew, Tengku Dewi menyadari adanya banyak perubahan dalam diri suaminya, terutama dalam hal spiritualitas. Tengku Dewi yang baru saja melahirkan itu melihat Andrew kini lebih rajin dalam menjalankan ibadah, khususnya melaksanakan kewajibannya sebagai muslim salat lima waktu.

    “Dia lebih baik sekarang, terlihat lebih rajin salatnya,” kata Tengku Dewi di Jakarta Selatan pada Senin (11/11/2024).

    Tengku Dewi menambahkan, dirinya merasa bersyukur dengan perubahan positif tersebut. Meskipun hubungan mereka tengah dilanda masalah, tetapi ia berharap perubahan ini dapat berdampak baik, terutama untuk anak-anak mereka.

    “Ya, sekarang sudah lebih dewasa, apalagi anak-anak masih kecil, jadi dia memang harus berubah. Anak-anak masih membutuhkan sosok dia,” jelas Tengku Dewi.

    Terkait hubungan antara Andrew dan anak-anaknya, Tengku Dewi mengungkapkan hingga saat ini, mereka belum sempat bertemu.

    Meski demikian, Tengku Dewi tidak pernah melarang anak-anaknya bertemu dengan ayahnya, tetapi saat ini Andrew langsung sibuk bekerja setelah keluar dari rehabilitasi.

    “Karena papanya belum lama keluar dari tahanan dan langsung bekerja, jadi belum sempat bertemu anak-anaknya. Mungkin nanti kalau ke playground,” tandasnya.

  • Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

    Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

    Tel Aviv

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel yang baru, Gideon Saar, menolak pembentukan negara Palestina di tengah perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza. Saar menilai pembentukan negara Palestina bukanlah tujuan yang “realistis”.

    Pernyataan itu disampaikan Saar yang baru dilantik, ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai pembentukan negara Palestina dengan imbalan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.

    “Saya pikir posisi ini tidak realistis saat ini dan kita harus realistis,” ucap Saar seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024).

    Saar menyebut negara Palestina nantinya akan menjadi “negara Hamas”, merujuk pada kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel selama lebih dari setahun terakhir.

    Upaya normalisasi antara Israel dengan negara-negara Arab merupakan bagian Perjanjian Abraham 2020 yang diawasi oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan prosesnya bisa dilanjutkan setelah dia kembali ke Gedung Putih pada Januari mendatang.

    Pernyataan Saar itu disampaikan ketika para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim sedang berkumpul di Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan puncak membahas perang di Jalur Gaza dan Lebanon, di mana Israel juga memerangi Hizbullah, sekutu Hamas.

    Kementerian Luar Negeri Saudi mengumumkan rencana pertemuan puncak itu pada akhir Oktober lalu dalam pertemuan, yang juga digelar di Riyadh, yang membahas “aliansi internasional” baru untuk mendorong pembentukan negara Palestina.

  • Keras! Pangeran MBS Tuding Israel Telah Lakukan Genosida di Gaza

    Keras! Pangeran MBS Tuding Israel Telah Lakukan Genosida di Gaza

    Riyadh

    Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengutuk tindakan Israel di Gaza yang disebutnya sebagai ‘genosida’. Ini merupakan kritik paling keras terhadap Israel dari seorang pejabat Saudi sejak dimulainya perang di Gaza.

    Dilansir BBC dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024), MBS berbicara di pertemuan puncak para pemimpin Muslim dan Arab. Dia juga mengkritik serangan Israel terhadap Lebanon dan Iran.

    “Kerajaan memperbarui kecamannya dan penolakan tegas terhadap genosida kolektif yang dilakukan Israel terhadap Palestina,” kata MBS.

    Sebagai tanda membaiknya hubungan antara Riyadh dan Teheran, dia memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan ke tanah Iran. Pemimpin de facto Saudi itu bergabung dengan para pemimpin lain yang hadir untuk menyerukan penarikan total Israel dari Tepi Barat dan Gaza, Palestina.

    Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan perang di Gaza tidak berhenti karena ‘kegagalan masyarakat internasional’. Dia juga menuduh Israel menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut.

    “Kegagalan utama masyarakat internasional adalah mengakhiri konflik langsung dan mengakhiri agresi Israel,” ujar Menlu Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud.

    Perang di Gaza diklaim Israel sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera. Israel meluncurkan serangan militer yang diklaim untuk menghancurkan Hamas. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43.400 orang di Gaza.

    Bulan lalu, Knesset meloloskan RUU untuk melarang UNRWA atau badan pengungsi Palestina PBB untuk beroperasi di Israel dan menduduki Yerusalem Timur. Israel menuduh organisasi tersebut berkolusi dengan Hamas.

    Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, telah menyatakan keprihatinan serius tentang langkah yang membatasi kemampuan badan tersebut untuk mentransfer bantuan ke Gaza.

    Pertemuan puncak itu juga digelar usai Donald Trump ke Gedung Putih. Para pemimpin di kawasan Timur Tengah menyadari kedekatan Trump dengan Israel, tetapi mereka juga memiliki hubungan baik dengannya.

    Negara-negara di kawasan Teluk ingin Trump menggunakan pengaruhnya dan kegemarannya membuat kesepakatan untuk mengakhiri konflik di wilayah tersebut. Di Arab Saudi, Trump dipandang jauh lebih baik daripada Presiden AS Joe Biden, tetapi rekam jejaknya di Timur Tengah beragam.

    Dia menyenangkan Israel dan membuat marah dunia Muslim dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta aneksasi Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dia juga mengamankan Perjanjian Abraham pada tahun 2020 yang membuat UEA, Bahrain, dan Maroko menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel dan Sudan setuju untuk melakukannya.

    Salah satu tajuk rencana di surat kabar terkemuka Saudi hari ini membuat judul ‘Era harapan baru. Kembalinya Trump dan janji stabilitas’.

    Lihat Video ‘Hizbullah Bombardir Haifa Israel dengan Lebih dari 80 Roket’:

    (haf/haf)

  • Quraish Shihab Imbau Masyarakat Berhati-hati Pilih Guru untuk Dalami Ilmu Agama

    Quraish Shihab Imbau Masyarakat Berhati-hati Pilih Guru untuk Dalami Ilmu Agama

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus kejahatan seksual yang melibatkan pemuka agama akhir-akhir ini membuat cendekiawan Islam Quraish Shihab mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan pandai memilih teman dan guru untuk mendalami ilmu agama.

    Mantan menteri agama tersebut mengimbau para orang tua untuk melindungi anak-anak agar tidak mendapatkan ilmu yang menyimpang dari ajaran agama. Umumnya, ilmu yang bertentangan ajaran agama yang disampaikan oleh mereka yang mengaku sebagai pemuka agama. 

    “Saya ingin imbau masyarakat, orang tua, agar memberikan pendiikan dan peringatan kepada anak-anaknya. Kita harus membentengi diri, keluarga kita dan anak-anak dari terjadinya hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama dan yang mengatasnamakan sesuatu padahal sebenarnya dia tidak menyandang sesuatu itu (status pemuka agama),” kata Quraish Shihab dalam dialog Majelis Hukuma Indonesia di Jakarta, Senin (11/11/2024).

     Untuk mengenal pemuka agama yang dapat dipelajari ilmunya, Quraish Shihab mengajak masyarakat untuk menilai mereka dari sikap sehari-hari. “Lihatlah bagaimana sikapnya sehari-hari. Mungkin sepintas kita belum tahu, tetapi perhatikan sehari-harinya. Jadi pandai-pandailah memilih teman,” kata ulama berusia 80 tahun tersebut. 

    Sementara itu, Indonesia akhir-akhir ini kerap dihebohkan dengan pemberitaan tentang oknum berkedok pemuka agama yang diduga melakukan kejahatan seksual, termasuk pada anak-anak. 

    Pada awal Oktober 2024, Polres Metro Kota Tangerang telah menetapkan Sudirman (49), Yusuf Bachtiar (30), dan Yandi Supriyadi (28) sebagai tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak panti asuhan di Tangerang, Banten.

    Sudirman adalah pimpinan panti yang disebut polisi telah beroperasi sejak Mei 2006 tanpa izin. Ia juga dikenal sebagai guru mengaji hingga ustaz yang pernah diundang ke televisi. Jumlah korban kekerasan seksual di panti asuhan tersebut, diperkirakan bisa mencapai lebih dari 40 anak.

    Pada September 2024 viral video warga menggeruduk sebuah pondok pesantren di Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah mendengar kabar pelecehan santriwati. 

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, kasus pelecehan 5 santriwati dilakukan dalam kurun waktu 2020 hingga 2024. Dua ustaz, ayah dan anak, berinisial SM (51) alias Sudin serta MHS (29) alias Muhammad Hadi Sopyan, berpura-pura membangunkan santriwati sambil melakukan pelecehan.

    Pada Selasa (8/10/2024) Sudin ditemukan meninggal dunia di tahanan Polres Metro Bekasi. Polisi menyebut Sudin tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan. Nyawanya tak tertolong meski telah dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati. 

    Sementara itu, kasus kekerasan seksual juga diduga dilakukan seorang ustaz berinisial S (55) di Sumberlawang, Kabupaten Sragen, terhadap murid ngajinya V (16). Korban diduga telah disetubuhi sebanyak tujuh kali, dan dicabuli lebih dari 10 kali sejak 2022.

  • Pangeran MBS Minta Israel Tahan Diri Tak Serang Iran

    Pangeran MBS Minta Israel Tahan Diri Tak Serang Iran

    Jakarta

    Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), meminta Israel untuk menghormati kedaulatan Iran dan menahan diri tak menyerang wilayah Iran. MBS menyoroti hubungan yang menghangat antara kedua rival di Timur Tengah tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (12/11/2024), Pangeran MBS mengatakan pada pertemuan puncak para pemimpin Arab dan negara muslim bahwa masyarakat internasional harus mewajibkan Israel “untuk menghormati kedaulatan Republik Islam Iran dan tidak melanggar wilayahnya”.

    Arab Saudi yang mayoritas muslim Sunni dan Iran yang mayoritas Syiah sering kali berada di pihak yang berseberangan dalam konflik regional termasuk konflik Suriah.

    Pada tahun 2015, Arab Saudi memobilisasi koalisi militer untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa dan maju menuju kota utama di selatan Aden.

    Tahun berikutnya, Riyadh dan Teheran memutuskan hubungan setelah serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran selama protes atas eksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr oleh Riyadh. Namun, pada Maret 2023, mereka mengumumkan kesepakatan pemulihan hubungan yang ditengahi oleh Tiongkok.

    Meskipun masih ada masalah dalam hubungan yang rumit tersebut, pemulihan hubungan tersebut merupakan pencapaian diplomatik yang penting bagi Pangeran MBS, yang telah mengambil pendekatan yang lebih mendamaikan terhadap diplomasi regional dalam beberapa tahun terakhir.

    Jangkauan diplomatik ini menghasilkan panggilan telepon pertama antara Pangeran MBS dan Presiden Iran saat itu Ebrahim Raisi–hanya lima hari setelah perang meletus–dan kunjungan Raisi ke Riyadh setahun yang lalu untuk menghadiri pertemuan puncak bersama Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

    Pada bulan Oktober, Arab Saudi mengumumkan telah mengadakan latihan perang dengan Iran dan negara-negara lain di Laut Oman. Pada hari Minggu (10/11), pejabat tinggi militer Arab Saudi, Fayyad al-Ruwaili, tiba di Teheran untuk berunding dengan pejabat Iran.

    Pezeshkian tidak hadir karena “masalah eksekutif” yang mendesak, kata pernyataan pemerintah Iran, dan Wakil Presiden Pertama Mohammad Reza Aref pergi ke Riyadh sebagai gantinya.

    (rfs/rfs)

  • VIDEO: Ridwan Kamil Temui Umar Kei di Bekasi

    VIDEO: Ridwan Kamil Temui Umar Kei di Bekasi

    Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendatangi kediaman Ketua Umum Pusat Front Pembela Muslim Maluku, Umar Kei, di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

    Ringkasan

  • SuperApp BYOND by BSI beri layanan keuangan komprehensif yang aman

    SuperApp BYOND by BSI beri layanan keuangan komprehensif yang aman

    InsyaAllah, BYOND by BSI dapat memenuhi harapan kita semua, memberikan solusi komprehensif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat terkait layanan perbankan syariah dan ekosistem ekonomi Islam.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan SuperApp BYOND by BSI, yakni SuperApp layanan finansial, sosial, dan spiritual komprehensif yang lebih mudah dan nyaman diakses, dengan keamanan yang semakin maksimal.

    Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah BSI yang terus melakukan inovasi dan transformasi tanpa henti, sehingga mampu terus bertumbuh dan berkembang.

    “InsyaAllah, BYOND by BSI dapat memenuhi harapan kita semua, memberikan solusi komprehensif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat terkait layanan perbankan syariah dan ekosistem ekonomi Islam. Kemudian hal-hal terkait layanan umroh dan haji juga bisa disinergikan dengan accessibility BSI ke depan,” kata Erick Thohir dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

    Aplikasi tersebut didukung teknologi dan infrastruktur teknologi informasi yang mumpuni karena mencakup pengembangan teknologi baru, peningkatan keamanan siber, dan infrastruktur.

    Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan pemerintah akan terus mendukung BSI dalam upaya membangun ekosistem Islam yang terintegrasi dan inklusif. Saat ini BSI sedang menjajaki peluang untuk membuka cabang di Arab Saudi, setelah sebelumnya berhasil di Dubai.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BYOND by BSI merupakan hasil transformasi berkelanjutan BSI dalam menjawab berbagai tantangan di era digitalisasi.

    “BSI akan selalu agile dalam mengembangkan produk baru sejalan dengan digitalisasi. Transformasi ini juga sejalan program pemerintah baru yang ingin mendorong infrastruktur digital,” ujarnya.

    Inovasi pada BYOND by BSI akan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat yang dinamis dan terus meningkat, seperti kemudahan, kecepatan, kenyamanan tapi juga berfokus pada keamanan transaksi.

    “Dengan user interface dan user experience yang lebih canggih dan lebih fresh, sehingga kami dapat terus memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih sophisticated, yang semakin hari terus semakin dinamis sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini dan ke depannya,” tuturnya.

    Sejak terbit di App Store dan Play Store pada 26 Oktober 2024, BYOND by BSI selama 14 hari sudah digunakan oleh lebih dari 100 ribu pengguna. Pertumbuhan hariannya kurang lebih mencapai 10 ribu pengguna setiap hari. Dalam kurun waktu tersebut, BYOND by BSI sudah melayani hingga satu juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp1 triliun.

    Sementara Direktur Teknologi Informasi BSI Saladin D Effendi mengatakan sebagai landasan inovasi yang ditempuh perseroan, adaptasi dan adopsi menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia teknologi informasi yang terus bergerak cepat.

    “Di BSI, kami terus melakukan transformasi digital, harus cepat mengadopsi teknologi baru dan beradaptasi dengan ekosistem teknologi yang ada. BYOND didesain untuk memberikan pengalaman perbankan yang lebih intuitif dan relevan bagi generasi muda, khususnya yang ingin proses transaksi serba cepat dan mudah,” tuturnya.

    Ada lima solusi yang ditawarkan BYOND by BSI, sekaligus menjadi pembeda dari BSI Mobile, yaitu pengkinian teknologi, modernisasi tampilan aplikasi, re-branding, metode kerja baru dan ekosistem.

    BYOND dibangun dengan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi nasabah. Untuk aktivasi, nasabah harus memasukkan PIN dan data kartu debit mereka. BYOND menerapkan fraud detection system (FDS) yang dapat mengenali pola transaksi anomali.

    BYOND dilengkapi dengan hardware security module (HSM), teknologi tinggi yang digunakan untuk melindungi PIN dan data nasabah dalam bentuk yang sangat aman.

    Setiap fitur melewati beragam uji coba, yakni grey box, white box, dan black box penetration test, untuk memastikan bahwa tidak ada celah yang bisa dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.

    “Aplikasi ini dirancang dengan perlindungan firewall, dan kami juga memperhatikan perlindungan di sisi nasabah. Dengan semua langkah ini, BSI ingin membuat BYOND hadir dengan sistem keamanan berlapis yang bisa diandalkan. Kami menyebutnya sebagai ‘benteng dobel’, ada notifikasi, FDS, HSM, aktivasi menggunakan kartu, dan lainnya. Jadi, nasabah bisa menggunakan BYOND dengan tenang dan merasa aman,” katanya.

    SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan, kehadiran BYOND memperkuat tiga hal utama yang menjadi tujuan BSI bagi nasabahnya yaitu menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual.

    “Semakin menekankan nilai-nilai tersebut, BYOND hadir sebagai platform yang bukan hanya sekedar aplikasi perbankan, tetapi juga sebagai teman sejati yang mendampingi nasabah dalam berbagai aspek kehidupan mereka,” ujarnya.

    Beberapa fitur yang bisa di-highlight adalah proses pendaftaran yang mudah dan aman, solusi keuangan komprehensif, fitur sosial dan spiritual yang lebih luas, dan ekosistem gaya hidup.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Citro Atmoko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 November 2024

    Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif? Nasional 11 November 2024

    Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif?
    Dosen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar
    DALAM
    dunia politik lokal di Indonesia, kedekatan seorang calon kepala daerah dengan pemerintah pusat sering kali dipandang sebagai aset besar.
    Calon yang memiliki hubungan erat dengan pusat kekuasaan, atau yang mampu memproyeksikan kedekatan tersebut, sering dianggap memiliki akses lebih baik ke sumber daya dan dukungan infrastruktur yang hanya bisa diperoleh melalui jalur-jalur resmi pusat.
    Dalam lanskap politik yang terus berkembang, strategi ini memberikan keuntungan elektoral yang cukup signifikan.
    Pemilih, terutama di wilayah yang ekonominya masih bergantung pada subsidi dan bantuan pemerintah pusat, merasa bahwa memilih calon yang dekat dengan pusat bisa mendatangkan kemakmuran lebih cepat.
    Namun, apakah benar demikian?
    Fenomena ini bukan sekadar taktik kampanye; ia menggambarkan pola hubungan antara pusat dan daerah yang sudah berlangsung lama.
    Di banyak daerah, calon kepala daerah lebih sering berbicara tentang relasi mereka dengan pemerintah pusat daripada memaparkan program kerja konkret yang dirancang untuk memecahkan masalah lokal.
    Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang kualitas demokrasi kita: Apakah benar calon kepala daerah harus mengedepankan relasi pusat daripada solusi nyata bagi daerahnya?
    Di banyak daerah, sumber daya keuangan pemerintah daerah masih sangat terbatas, yang membuat mereka bergantung pada Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
    Bagi calon kepala daerah, menonjolkan kedekatan dengan pemerintah pusat bukan hanya strategi kampanye, melainkan upaya praktis untuk memastikan bahwa sumber daya tersebut dapat dengan mudah mengalir ke wilayah mereka.
    Ini terutama penting bagi wilayah-wilayah yang masih berkembang atau terpencil, di mana bantuan pemerintah pusat bisa menjadi satu-satunya jalan untuk memperbaiki infrastruktur atau layanan publik.
    Namun, ketergantungan finansial ini memiliki risiko tersendiri. Ketika calon kepala daerah terlalu bergantung pada pusat, mereka akan terdorong untuk memenuhi agenda pusat, bukan kebutuhan spesifik masyarakat lokal.
    Ini mengakibatkan daerah kurang mampu mengembangkan potensi lokalnya secara mandiri.
    Selain itu, ketergantungan pada bantuan pusat bisa menjadi bumerang ketika terjadi pergantian kekuasaan di pusat.
    Pergantian ini bisa memengaruhi aliran bantuan atau membuat kepala daerah harus beradaptasi dengan kebijakan baru yang belum tentu sejalan dengan kepentingan masyarakat lokal.
    Secara kritis, pola ketergantungan ini membuat posisi kepala daerah rentan terhadap perubahan politik di tingkat nasional.
    Ini menjadi perhatian bagi calon kepala daerah, yang mungkin merasa perlu mengamankan dukungan pusat agar bisa tetap berfungsi efektif.
    Namun, dalam jangka panjang, ini bisa melemahkan
    otonomi daerah
    dan mempersempit ruang gerak kepala daerah untuk fokus pada program-program inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
    Salah satu alasan calon kepala daerah menonjolkan kedekatan dengan pemerintah pusat adalah persepsi publik yang memandang koneksi politik sebagai simbol stabilitas dan keamanan.
    Calon yang dekat dengan pemerintah pusat sering dianggap lebih berpeluang untuk memperoleh akses ke proyek-proyek besar atau infrastruktur skala nasional yang diyakini mampu mendorong pembangunan di daerah.
    Dalam konteks ini, dukungan pusat menjadi bagian penting dalam menciptakan citra ‘calon yang kuat’ dan kompeten.
    Namun, strategi ini bisa berbahaya karena mengalihkan fokus publik dari program-program yang dirancang untuk kepentingan lokal ke isu-isu makro yang tidak selalu relevan bagi masyarakat daerah.
    Banyak calon akhirnya lebih memilih untuk ‘menjual’ keterkaitan mereka dengan pusat daripada berusaha menjawab kebutuhan mendesak masyarakat, seperti pengelolaan sampah, akses air bersih, atau pengembangan sektor UMKM yang lebih cocok dengan keadaan daerah.
    Selain itu, persepsi publik ini bisa menjadi alat manipulasi. Calon yang memiliki kedekatan dengan pemerintah pusat menggunakan keunggulan ini untuk membangun citra bahwa mereka adalah “perpanjangan tangan” pemerintah pusat, sehingga lebih dipercaya oleh pemilih.
    Hal ini sering memengaruhi pemilih untuk mendukung calon tersebut, bahkan ketika program lokalnya kurang konkret atau relevan.
    Akibatnya, kampanye menjadi medan untuk menjual “koneksi pusat” daripada fokus pada solusi nyata yang berbasis kebutuhan lokal.
    Dalam demokrasi yang sehat, pemilihan kepala daerah seharusnya menjadi arena untuk membahas kebutuhan spesifik setiap daerah dan mengajukan solusi yang relevan.
    Namun, ketika strategi menjual dukungan pusat menjadi kunci kampanye, demokrasi lokal menghadapi tantangan serius.
    Calon kepala daerah yang lebih mengedepankan relasi politik sering kali abai pada program pembangunan jangka panjang yang seharusnya dirancang untuk keberlanjutan daerah.
    Fokus pada dukungan pusat juga berpotensi menciptakan ketimpangan antara daerah-daerah yang memiliki kedekatan dengan pusat dan yang tidak.
    Hal ini dapat memperlebar jurang pembangunan antardaerah dan menciptakan rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat yang merasa daerahnya kurang diperhatikan.
    Pada akhirnya, strategi ini membawa risiko memicu ketergantungan daerah pada kekuatan pusat dan mengikis otonomi yang seharusnya dimiliki oleh setiap daerah.
    Demokrasi menjadi kurang inklusif karena kandidat yang tidak memiliki akses atau kedekatan dengan pusat cenderung kalah dalam persaingan, terlepas dari kompetensi dan program mereka yang mungkin lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
    Dalam politik lokal Indonesia, kedekatan dengan pemerintah pusat kerap menjadi strategi ampuh untuk meraih kemenangan.
    Namun, praktik ini juga memiliki sisi negatif yang tidak bisa diabaikan. Ketergantungan pada dukungan pusat berisiko melemahkan otonomi daerah, mengalihkan fokus dari kebutuhan lokal, dan merusak kualitas demokrasi.
    Untuk itu, masyarakat dan pemilih perlu lebih kritis dalam menilai calon kepala daerah, tidak hanya berdasarkan hubungan politik, tetapi juga pada program-program konkret yang ditawarkan untuk memajukan daerah secara berkelanjutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • OPINI : Memacu Penerbitan Sukuk

    OPINI : Memacu Penerbitan Sukuk

    Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja yang sedikit bertolak belakang tampaknya terus menyelimuti wajah sektor keuangan syariah di Tanah Air. Di satu sisi, Indonesia telah berhasil menyandang atribut sebagai penerbit sukuk terbesar di dunia, bahkan mengalahkan Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IsDB).

    Sampai pada tahun berjalan, penerbittan sukuk di Indonesia menembus US$5 miliar atau sekitar Rp78,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.700 per dolar AS). Namun, di sisi lain, jumlah itu masih kalah jauh dibandingkan dengan obligasi konvensional. Sukuk syariah hanya berkontribusi 0,7% dari total penerbitan obligasi.

    Kondisi di Indonesia agaknya tidak sendirian. Komposisi penerbitan sukuk masih jauh tertinggal dari obligasi konvensional, pun di negara yang secara formal berhukum positif syariah. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kuantitas penerbitan sukuk di Indonesia semestinya menjadi cerminan di skala global.

    Relatif kecilnya volume penerbitan sukuk niscaya menghadirkan kesulitan tersendiri bagi Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan instrumen moneter turunannya. Per 14 Oktober 2024, BI telah menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang berbasis pada obligasi konvensional senilai Rp934,87 triliun.

    Sementara selama periode yang sama, nilai sukuk dalam valuta asing yang diterbitkan otoritas moneter (SUVBI) hanya sebesar US$424 juta atau setara dengan Rp6,66 triliun. Dari angka tersebut, sukuk global yang dipegang BI masih dominan menjadi aset rujukan yang mendasari (underlying) penerbitan SUVBI.

    Betul bahwa sudah tersedia Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dirilis Kementerian Keuangan, namun lagi-lagi besarannya belum mampu menandingi Surat Berharga Negara (SBN). Komposisi per Agustus 2024, dari total SBN Rp7.452,56 triliun, Rp1.581,73 triliun merupakan SBSN domestik dan valuta asing.

    Sedangkan BI sendiri lebih banyak menciptakan sukuk untuk retailer lewat digitalisasi layanan keuangan. Sukuk Retail Negara dan Sukuk Tabungan adalah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh pemerintah kepada individu warga negara Indonesia. Oleh karenanya, wajar jika nilainya relatif kecil.

    Sampai di titik sini, tersimak ada kebutuhan besar atas penerbitan sukuk guna memenuhi permintaan pasar di pasar primer. Sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang, penerbitan sukuk lebih mampu menjamin pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan alias Suistainable Development Goals (SDGs).

    Dalam jangka menengah, penerbitan sukuk dalam kuantitas yang cukup akan memancing diversifikasi instrumen keuangan Islami. Penguatan (dan pendalaman) pasar keuangan syariah domestik adalah benefit lain yang bisa diturunkan dari peningkatan ketersediaan sukuk. Secara simetris, jumlah investor pun akan meningkat.

    Dalam jangka pendek, ketersediaan sukuk juga akan menjalankan fungsi sebagai underlying asset untuk instrumen likuiditas. Instrumen keuangan derivatif syariah di pasar sekunder memainkan peran yang penting untuk mendukung penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian tingkat inflasi di rentang sasaran.

    Fenomena yang disajikan di awal tulisan sudah dengan sendirinya terjawab. Rendahnya penerbitan SUVBI lantaran aset rujukan yang minim. Kelangkaan sukuk sebagai aset induk membuat BI tidak bisa berbuat banyak dalam menerbitkan instrumen finansial dan kebijakan moneter sebagai turunannya.

    Alhasil, memacu penerbitan sukuk menjadi titik tolak yang paling kritis. Modal dasar untuk itu toh sudah terbentuk. Integrasi teknologi digital, seperti Internet of Things (IoT), ke dalam rantai pasok industri halal, sangat positif mengakselerasi keberlanjutan sistem keuangan Islam di dalam negeri.

    Pemetaan penerbitan sukuk dari aspek emitennya kian menajamkan arah strategi operasional. Harus diakui, sampai saat ini belum ada sukuk korporasi yang mampu memenuhi kriteria BI. Pun korporasi pelat merah yang dimiliki pemerintah. Artinya, BUMN perlu didorong menciptakan produk sukuk anyar.

    Memacu ketersediaan sukuk sangat terkait erat dengan inovasi produknya. Instrumen takaful dan wakaf sangat potensial dikembangkan sebagai komplemen penerbitan sukuk. Takaful dan wakaf adalah instrumen keuangan terbaik untuk menciptakan nilai-nilai kemajuan finansial berdasarkan prinsip Islam.

    Kalaupun beberapa aspek di atas bisa dipenuhi, persoalan rendahnya sukuk tidak selesai sampai di situ. Peningkatan emisi sukuk masih terbuka digenjot dengan memperluas aset jaminannya. Aset-aset lain yang terkait langsung dengan syariah Islam sejatinya dapat dijadikan sebagai acuan penerbitan sukuk.

    Cerita yang sama juga bisa diterapkan pada ranah lingkungan. Proyek-proyek yang berwawasan lingkungan semestinya dapat dibiayai dengan sukuk. Fenomena perubahan iklim tampaknya mampu menggugah kesadaran rumah tangga terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dalam berkonsumsi.

    Prinsip ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) juga semakin terinternalisasi dalam praktik bisnis. Korporasi berkomitmen tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Tumbuhnya kesadaran konsumen dan produsen membuat penerbitan sukuk secara finansial sangat layak.

    Pada akhirnya, sukuk memainkan tiga peran sekaligus. Hubungan vertikal dan horizontal antara antarmanusia serta manusia dengan lingkungan akan senantiasa terjaga. Kesemuanya ini senantiasa didedikasikan untuk kemaslahatan bersama. Bukankah Islam diturunkan ke bumi sebagai rahmatan lil alamin?

  • SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan, Hadirkan Layanan Komprehensif

    SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan, Hadirkan Layanan Komprehensif

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi meluncurkan SuperApp BYOND by BSI sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan jasa perbankan dan keuangan yang semakin kompleks di era digital. BYOND by BSI merupakan SuperApp layanan finansial, sosial, dan spiritual komprehensif yang lebih mudah dan nyaman diakses, dengan keamanan yang semakin maksimal.

    Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan antusiasmenya atas peluncuran aplikasi BYOND. Erick juga mengapresiasi langkah BSI yang terus melakukan inovasi dan transformasi tanpa henti, sehingga mampu terus bertumbuh dan berkembang serta membalikkan stigma yang selama ini banyak melekat pada industri perbankan syariah. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung BSI dalam upaya membangun ekosistem Islam yang terintegrasi dan inklusif.

    “InsyaAllah, BYOND by BSI dapat memenuhi harapan kita semua, memberikan solusi komprehensif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat terkait layanan perbankan syariah dan ekosistem ekonomi Islam. Kemudian hal-hal terkait layanan umrah dan haji juga bisa disinergikan dengan accessibility BSI ke depan. Apalagi saat ini BSI sedang menjajaki peluang untuk membuka cabang di Arab Saudi, setelah sebelumnya berhasil di Dubai,” ungkap Erick pada acara BYOND by BSI Launching di Parkir Timur Senayan, Sabtu (9/11/2024).

    Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad, serta jajaran direksi BSI.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan sangat bangga dapat menghadirkan produk ini ke tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, kehadiran BYOND by BSI bukan sekadar SuperApp layanan perbankan. Kehadirannya merupakan hasil transformasi berkelanjutan BSI dalam menjawab berbagai tantangan di era digitalisasi.

    “BSI akan selalu agile dalam mengembangkan produk baru sejalan dengan digitalisasi. Transformasi ini juga sejalan program pemerintah baru yang ingin mendorong infrastruktur digital,’’ ujarnya.

    Hery menjelaskan DNA yang tertanam pada BYOND, merupakan inovasi yang akan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat yang dinamis dan terus meningkat, seperti kemudahan, kecepatan, kenyamanan tapi juga berfokus pada keamanan transaksi.

    ‘’Sesuai tagline-nya #SemuaJadiMudah, dengan BYOND by BSI semua urusan jadi mudah, bagi siapa pun, kapan pun, dan di mana pun,” kata Hery dalam acara monumental BYOND by BSI Launching di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

    Hery mengungkapkan, BYOND by BSI hadir didukung teknologi dan infrastruktur IT yang mumpuni karena mencakup pengembangan teknologi baru, peningkatan keamanan siber, dan infrastruktur.

    “Sebagai aplikasi super yang beyond banking, BYOND hadir dengan teknologi yang lebih baik. Dengan user interface (UI) dan user experience (UE) yang lebih canggih dan lebih fresh, sehingga kami dapat terus memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih sophisticated, yang semakin hari terus semakin dinamis sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini dan ke depannya.

    Sejak terbit di App Store dan Play Store pada 26 Oktober 2024, BYOND by BSI selama 14 hari sudah digunakan oleh lebih dari 100 ribu pengguna. Pertumbuhan hariannya kurang lebih mencapai 10 ribu pengguna setiap hari.

    “Dalam kurun waktu tersebut, BYOND by BSI sudah melayani hingga 1 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun. Alhamdulillah,” jelas Hery.

    Inovasi yang Semakin Aman

    Direktur Teknologi Informasi BSI Saladin D. Effendi pada kesempatan yang sama mengatakan sebagai landasan inovasi yang ditempuh perseroan, adaptasi dan adopsi menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia IT yang terus bergerak cepat.

    “Di BSI, kami terus melakukan transformasi digital, harus cepat mengadopsi teknologi baru dan beradaptasi dengan ekosistem teknologi yang ada. BYOND didesain untuk memberikan pengalaman perbankan yang lebih intuitif dan relevan bagi generasi muda, khususnya yang ingin proses transaksi serba cepat dan mudah,” ujarnya.

    Untuk mengkreasi inovasi, BSI juga memainkan peran besar dalam menciptakan cara kerja baru yaitu dengan membangun Digital Lab. Di sini, BSI menerapkan konsep agile, memungkinkan tim bekerja dalam siklus pendek untuk segera menguji dan menyempurnakan fitur BYOND.

    Salah satu hasilnya, ada lima solusi yang ditawarkan BYOND by BSI sekaligus menjadi pembeda dari BSI Mobile, yaitu: pengkinian teknologi, modernisasi tampilan aplikasi (New UI/UX), re-branding, metode kerja baru dan ekosistem.

    Selain itu, ketika merancang BYOND keamanan nasabah adalah prioritas utama. BYOND menurut Saladin dibangun dengan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi nasabah. Pertama, untuk aktivasi, nasabah harus memasukkan PIN dan data kartu debit mereka. Kedua, BYOND menerapkan fraud detection system (FDS) yang dapat mengenali pola transaksi anomali.

    Ketiga, BYOND dilengkapi dengan hardware security module (HSM). Ini adalah teknologi tinggi yang digunakan untuk melindungi PIN dan data nasabah dalam bentuk yang sangat aman. Proses keamanan BYOND pun sangat ketat. Setiap fitur melewati beragam uji coba—grey box, white box, dan black box penetration test—untuk memastikan bahwa tidak ada celah yang bisa dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.

    “Bahkan, aplikasi ini dirancang dengan perlindungan firewall, dan kami juga memperhatikan perlindungan di sisi nasabah. Dengan semua langkah ini, BSI ingin membuat BYOND hadir dengan sistem keamanan berlapis yang bisa diandalkan. Kami menyebutnya sebagai ‘benteng dobel’—ada notifikasi, FDS, HSM, aktivasi menggunakan kartu, dan lainnya. Jadi, nasabah bisa menggunakan BYOND dengan tenang dan merasa aman,” katanya menekankan.

    Pengembangan Berkelanjutan

    Dalam acara tersebut, SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan, kehadiran BYOND memperkuat tiga hal utama yang menjadi tujuan BSI bagi nasabahnya yaitu menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut BYOND dirancang dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara holistik, menyesuaikan dengan gaya hidup modern dan memberikan solusi menyeluruh dalam satu aplikasi.

    “Semakin menekankan nilai-nilai tersebut, BYOND hadir sebagai platform yang bukan hanya sekedar aplikasi perbankan, tetapi juga sebagai teman sejati yang mendampingi nasabah dalam berbagai aspek kehidupan mereka,” kata Saut menegaskan.

    Sebagai sahabat Finansial, Sosial dan Spiritual, lanjutnya, BYOND by BSI menghadirkan fitur-fitur canggih yang akan melampaui ekspektasi penggunanya. BYOND menjadikan BSI sebagai pengubah permainan (game changer) dalam industri perbankan. Beberapa keunggulannya yakni proses pendaftaran yang mudah & aman, solusi keuangan komprehensif. Selanjutnya fitur sosial & spiritual yang lebih luas, serta ekosistem gaya hidup.

    “BYOND by BSI tidak berhenti pada apa yang telah ada. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan digital yang lebih inovatif di masa depan. BYOND didesain dengan teknologi microservices yang memungkinkan peluncuran fitur-fitur baru yang lebih cepat,” tegasnya.

    Adapun pada saat peluncuran, BYOND akan menawarkan sekitar 130 fitur yang siap digunakan oleh nasabah. Ke depan, BYOND akan menambahkan fitur baru, dengan prioritas pada pengembangan fitur investasi dan lifestyle sebagai komitmen untuk terus memberikan pengalaman yang lebih baik dan kian lengkap bagi nasabah setiap saat.

    Dalam event launching BYOND by BSI, tak lupa disertai pula dengan kegiatan donasi bersama nasabah pengguna BYOND yang ditujukan pada program Peduli Pendidikan Dhuafa dengan tema “Pendidikan untuk Semua”.