agama: Islam

  • Hasil Survei Pilgub Jatim 2024 Terbaru 5 Lembaga, Masa Kampanye Berakhir, 1 Paslon Diprediksi Menang

    Hasil Survei Pilgub Jatim 2024 Terbaru 5 Lembaga, Masa Kampanye Berakhir, 1 Paslon Diprediksi Menang

    TRIBUNJATIM.COM – Besok Minggu, 24 November 2024 akan memasuki masa tenang Pilkada 2024. 

    Masa pemungutan suara atau coblosan dijadwalkan digelar serantak pada Rabu, 27 November 2024, termasuk di Jawa Timur. 

    Hari pencoblosan semakin dekat, elektabilitas ketiga pasangan calon (paslon) Pilgub Jatim 2024 semakin jadi sorotan. 

    Bahkan, hasil survei terbaru mulai memprediksi siapa pemenenang dalam perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Timur. 

    Jelang masa tenang, berikut tersaji rangkuman hasil survei Pilgub Jatim 2024 terbaru dari 5 lembaga.

    Untuk diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti oleh tiga paslon. 

    Paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim. 

    Nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. 

    Nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans.

    Berikut rangkuman hasil survei Pilgub Jatim 2024 dari beberapa lembaga:

    1.Poltracking

    Menurut survei Pilgub Jatim 2024 terbaru dari Poltracking mencatat tren elektoral Khofifah dan Emil terus naik selama dua bulan belakangan. 

    Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR membeberkan hasil survei Poltracking sepekan jelang coblosan yakni elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 68,4 persen.

    Kemudian Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 24,2 persen , dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) 3,8 persen . Ada 3,6 % responden belum menentukan pilihan.

    “Khofifah-Emil unggul atas Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman,” kata Hanta saat paparan hasil survei melalui zoom, Kamis (21/11/2024).

    Hanta menyebut tren elektoral Khofifah-Emil selama 2 bulan terakhir terus melesat. Sementara dua paslon lain cenderung stagnan.

    Lebih lanjut Hanta kemudian menganalisa terkait interval angka ketiga paslon dengan perhitungan margin of error.

    “Jadi margin of error di angka 2,2 persen. Maka range angka Khofifah-Emil bisa naik dari 68,4 persen menjadi 70,6 persen atau bisa menjadi 66,2 persen. Artinya paslon Khofifah-Emil menurut data Poltracking angkanya di kisaran interval 66,2 persen hingga 70,6 persen,” bebernya.

    “Sementara paslon Risma-Gus Hans dengan interval margin of error 2,2 persen, maka kami prediksi angka Risma-Gus Hans di kisaran 22 persen sampai dengan 26,4 persen. Lalu paslon LUMAN di kisaran angka 1,6 persen hingga 6 persen,” tambahnya.

    Hanta mengatakan dengan sisa masa kampanye yang kurang 3 hari dan coblosan kurang 6 hari, Poltracking menyebut Khofifah-Emil akan memenangkan Pilgub Jatim 2024.

    “Berdasar data survei Poltracking terbaru ini, memprediksi pemenang Pilkada Gubernur Jawa Timur 2024 mendatang akan dimenangkan oleh paslon 2, Khofifah-Emil dengan perolehan kisaran 66,2 persen hingga 70,6 persen,” ungkapnya.

    Meski begitu, Hanta mengatakan angka tersebut bisa dicapai Khofifah-Emil jika tidak ada operasi politik besar dari salah satu paslon, termasuk soal partisipasi pemilih.

    “Kalau partisipasi semakin tinggi, maka angka ini tidak akan jauh. Kemudian tidak ada dinamika politik termasuk operasi politik dan isu-isu atau sentimen positif/negatif di masing-masing paslon yang sangat signifikan,” jelasnya.

    “Faktor masa kampanye semakin berkurang, debat sudah selesai, dan undecided voters semakin kecil. Maka Poltracking memprediksi Khofifah-Emil akan memenangkan kontestasi di Jatim,” tambahnya.

    Survei Poltracking digelar pada 13-19 November 2024. Survei ini melibatkan 2.000 responden di seluruh Jatim. Metode survei menggunakan multistage random sampling. 

    Survei Poltracking ini memiliki margin of error di angka -+2,2?ngan tingkat kepercayaan 95 % . Survei dilakukan dengan tatap muka.

    2.Litbang Kompas

    Survei ini berlangsung pada 2-7 November 2024 melalui wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jatim.

    Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

    Menggunakan pertanyaan pertutup, sebanyak 52,5 persen responden memilih paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

    Adapun paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dipilih 20,9 persen responden.

    Sedangkan, paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, dipilih 3,8 persen reponden.

    Elektabilitas Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini jelang coblosan Pilgub Jatim 2024 bersaing ketat. (KOLASE Istimewa/TribunJatim.com)

    Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu soroti peluang Luluk kejar elektabilitas Khofifah dan Risma dari sisi faktor ketokohan.

    “Mesin partai ekfektif, tapi kalau calon tidak begitu populer, orang enggak merasa kenal dengan orang itu, ya cenderung akan menghindari memilih,” ujarnya kepada Kompas.com dalam Obrolan News Room, Jumat (15/11/2024).

    Luluk-Lukmanul diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dalam pilkada, figur tokoh lebih menonjol dibanding partai-partai pengusungnya.

    “Sosok yang kemudian sangat memengaruhi pemilih. Memengaruhi itu bisa dalam popularitas, rekam jejak,” ucapnya.

    Ia mengibaratkan alasan pemilih mencoblos calon tertentu seperti memilih jodoh.

    “Ini kan teori sederhana, kamu kenal, kamu sayang, kamu milih. Kalau enggak kenal, apalagi bisa meyanyangi, milih pun enggak mungkin,” ungkapnya.

    Karena tak mengenal sosok tersebut, pemilih PKB goyah, sehingga cenderung beralih ke calon yang diusung parpol lain.

    Jika dibandingkan dengan Khofifah-Emil, paslon petahana itu lebih dikenal publik karena memiliki modal sosial sebagai gubernur-wakil gubernur Jatim selama lima tahun.

    “PKB belum (mengambil) keputusan pada saat itu untuk mencalonkan siapa. Luluk-Lukman hadir di last minute,” tuturnya.

    Khofifah-Emil telah berada di garis start, sementara Luluk-Lukmanul belum.

    “Sementara yang baru mulai, social capital-nya belum kelihatan. Dia harus bertarung dengan pasangan petahana dengan durasi waktu yang relatif sempit,” jelas Yohan.

    3.Polbrain

    Dalam survei Polbrain, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 49,3 persen, ditempel oleh Risma-Gus Hans dengen tingkat keterpilihan 35,2 persen. Adapun duet Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim ada di angka 5,3 persen. Sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (Undecided Voters).

    Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik “Polbrain”, Airlangga Pribadi Kusman, menyebut Pilkada Jatim masih akan berlangsung dinamis sampai hari pencoblosan pada 27 November 2024.

    Preferensi masyarakat telah mengerucut pada dua dari tiga kandidat, yaitu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

    “Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon (paslon), yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans.

    Keduanya akan saling berebut pemilih yang belum menentukan serta pemilih masing-masing kubu yang masih bisa berubah,” ujar Airlangga kepada media, Jumat (15/11/2024).

    Bila dijumlah, Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans sudah meraup lebih dari 85 persen suara.

    “Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada lap terakhir untuk bisa mengunci kemenangan,” jelas Airlangga.

    Dia menganalisis, terdapat tiga faktor yang bisa menentukan hasil Pilkada Jatim. 

    Pertama, suara publik yang belum menentukan pilihan, yang berkisar 10 persen. Kandidat yang bisa meraih suara ini akan cukup mampu meningkatkan elektabilitasnya.

    Kedua, lanjut Airlangga, pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih menyatakan bisa mengubah pilihan. Berdasarkan survei, ada 44,3 persen pemilih yang menyatakan bahwa pilihannya saat ini masih mungkin berubah ketika Pilkada berlangsung 27 November 2024.

    “Ceruk pasar inilah yang akan menjadi penentu utama, medan pertempuran paling penting, bagi  Risma-Gus Hans dan Khofifah-Emil. Artinya situasi bisa berubah signifikan bila swing voters ini bisa digaet,” jelasnya.

    Faktor ketiga, papar Airlangga, adalah sejauh mana duet Luluk-Lukman manpu mengoptimalkan basis suara mereka, yaitu kalangan Nahdliyin. 

    Airlangga menyebut pasar utama Luluk dan Khofifah beririsan kuat. Semakin Luluk bisa mengoptimalkan jaringan suara Nahdliyin dan PKB, tentu berpotensi akan menggerus suara Khofifah. 

    “Artinya masih ada cukup waktu, baik Risma-Gus Hans maupun Khofifah-Emil untuk menentukan hasil akhir, apakah Risma-Gus Hans mampu menyalip di lap terakhir, atau Khofifah-Emil memperkokoh posisinya,” tuturnya.

    Sebagai informasi, survei Polbrain dilakukan pada 18-23 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

    4.LSI Denny JA

    Dalam survei LSI Denny JA, paslon Khofifah-Emil juga masih mengungguli paslon lainnya yakni Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukmanul.

    Ini hasilnya:

    Khofifah-Emil: 67,0 persen

    Risma-Gis Hans: 19,1 persen

    Luluk-Lukmanul: 2,1 persen

    Suara yang tidak sah: 0,6 persen

    Belum memutuskan/merahasiakan pilihannya: 11,2 persen

    Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 27 Oktober-3 November 2024 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.000 responden.

    Survei ini dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen, menurut peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

    5. Katadata Insight Center (KIC)

    Katadata Insight Center (KIC) menemukan pada hasil surveinya periode 18-19 Oktober Khofifah-Emil memperolehan kenaikan angka elektabilitas mengungguli para pesaingnya.

    Survei ini melibatkan 613 responden yang telah memilliki hak suara di Jawa Timur.

    Pengumpulan datan dilakukan pada 18-19 Oktober 2024 dengan metode survei online.

    Margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei memperlihatkan elektabilitas Khofifah-Emil terus konsisten unggul dengan 55.5 persen, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans 33.4 persen.

    Sedangkan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya mendapat 6 persen.

    Angka elektabilitas tersebut tumbuh dari hasil survei sebelumnya.

    Pada periode 4-9 September 2024 menunjukkan angka elektabilitas Khofifah-Emil tetap jadi yang tertinggi.

    Khofifah-Emil puncaki elektabilitas dengan 52.7 persen, Risma-Gus Hans 14.5 persen dan Luluk-Lukman hanya mendapat 3.1 persen.

    ‘Khofifah-Emil sulit sekali dikejar, kecuali ada akselerasi positif di pasangan Risma Gus Hans atau Luluk-Lukman,” ucap Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya M. Syaeful Bahar di Surabaya, Senin (28/10/2024).

    Berita tentang Pilgub Jatim 2024 lainnya

  • MUI Karawang: Golput di Pilkada Hukumnya Haram!
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 November 2024

    MUI Karawang: Golput di Pilkada Hukumnya Haram! Bandung 23 November 2024

    MUI Karawang: Golput di Pilkada Hukumnya Haram!
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com – 
    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang menetapkan bahwa tidak menggunakan hak pilih atau memilih untuk golput dalam Pilkada Serentak pada 27 November 2024, dinyatakan haram.
    Ketua
    MUI Karawang
    , Tajudin Nur, mengatakan, hal ini merujuk pada fatwa MUI Nomor 7 Tahun 2013.
    Fatwa tersebut menyatakan bahwa golput hukumnya haram karena dianggap tidak memenuhi kewajiban moral dan sosial sebagai warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.
    “MUI Karawang melarang dengan tegas tindakan golput dalam pilkada nanti, sesuai dengan hasil fatwa MUI pusat yang mengharuskan setiap umat Islam untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial,” ujar Tajudin di Kantor MUI Karawang, Sabtu (23/11/2024).
    Tajudin menyatakan bahwa MUI berkomitmen untuk mendukung terciptanya pelaksanaan
    Pilkada 2024
    yang berlangsung secara damai, aman, dan demokratis.
    Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga persatuan, menghindari pertengkaran, dan menciptakan suasana kondusif selama proses demokrasi berlangsung.
    “Masyarakat jangan sampai tidak melaksanakan hak pilihnya alias golput, karena menurut fatwa MUI, golput itu haram,” kata Tajudin.
    Secara kelembagaan, kata Tajudin, MUI Karawang berpihak kepada semua calon.
    Menurutnya, siapa pun nanti yang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati, MUI Karawang pasti akan mendukung.
    “MUI menempatkan posisinya sebagai shodiqul hukumat (mitra pemerintah) secara sejajar. Maka kami mengajak seluruh masyarakat mendukung pemerintahan yang terpilih, serta berkomitmen untuk bekerja sama dalam mewujudkan masyarakat Karawang yang sejahtera, lahir dan batin,” kata Tajudin.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Survei Alvara: Pramono-Rano raih 49 persen

    Survei Alvara: Pramono-Rano raih 49 persen

    Jakarta (ANTARA) – Survei Alvara Research Center menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49 persen suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 27 November 2024.

    “Dari hasil survei periode ini, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih unggul dibandingkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana,” kata Kepala Lembaga Survei Alvara Research Center, Harry Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

    Dalam survei pemilih DKI Jakarta yang digelar pada 17-21 November 2024 menggunakan kertas suara, elektabilitas pasangan calon Ridwan Kamil (RK)-Suswono 44,5 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 1,9 persen. Sedangkan responden yang belum memutuskan pilihannya 4,6 persen.

    Harry menyebutkan, Pramono-Rano unggul di Jakarta Utara sebesar 51,9 persen, Jakarta Barat (50,5), Jakarta Selatan (47,4)​ dan
    Jakarta Timur meraih 50,2 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono unggul di Jakarta Pusat 58,0 persen.

    Lalu, elektabilitas Pramono-Rano unggul di generasi yang lebih tua, yaitu Gen X sebesar 57,6 persen dan “Baby Boomers” meraih 52,1 persen.

    Secara umum, kata Harry, kedua pasangan calon (paslon) gubernur dan calon wakil gubernur ini sudah banyak diketahui oleh pemilih di DKI Jakarta.

    “Tingkat popularitas dua pasang kandidat cukup tinggi, yaitu Pramono Anung-Rano Karno 97,5 persen, Ridwan Kamil-Suswono 97,3 persen, dibandingkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 60,1 persen,” katanya.

    Menurut Harry, dengan melihat angka elektabilitas tersebut belum bisa dipastikan apakah Pilkada Jakarta dilakukan satu atau dua putaran.

    Adapun survei ini menggunakan metode pengambilan sampel acak (multistage random sampling), melalui wawancara tatap muka terhadap 804 responden yang berusia 17 tahun ke atas dan tersebar secara proporsional di lima area kota administrasi di DKI Jakarta.

    Survei ini mempunyai tingkat kepercayaan 95 persen serta batas kesalahan (margin of error) 3,46 persen.

    Profil responden survei ini sesuai dengan kondisi demografi pemilih DKI Jakarta. Proporsi responden menurut gender dilakukan seimbang antara laki-laki dan perempuan (50:50), dengan 85,4 persen responden beragama Islam.

    Mayoritas responden berusia 17-45 tahun (61,8 persen), telah menikah (72,8 persen) serta berlatar pendidikan SLTA/MA (70,5 persen).

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada Minggu (22/9). Sedangkan pengundian nomor urut dilakukan pada Senin (23/9).

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan Jadi Sorotan, Mantan Personel Sabyan Gambus Ikut Dihujat Netizen

    Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan Jadi Sorotan, Mantan Personel Sabyan Gambus Ikut Dihujat Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan kini menjadi perbincangan hangat dan sorotan netizen. Tak hanya keduanya, mantan personel Sabyan Gambus juga kini menjadi target hujatan. Banyak netizen yang merasa kecewa dengan pernikahan mereka karena dianggap telah merusak rumah tangga Ayus dengan Ririe Fairus.

    Hal ini dirasakan oleh mantan personel Sabyan Gambus, Sofwan Yusuf. Media sosialnya kini ramai karena  menjadi salah satu target hujatan netizen.

    “Ganti saja vokalisnya, bisa enggak? Sekalian si Ayusnya enggak cocok, soalnya lagu-lagu islami, tetapi kelakuannya enggak ada islami-islaminya,” tulis netizen yang dikutip dari akun @sofwan_Sabyan, Sabtu (23/11/2024).

    Sejumlah netizen menganggap personel dan mantan personel Sabyan Gambus sebagai pihak yang bersalah karena dianggap membiarkan perselingkuhan antara Ayus dan Nissa terjadi, yang berujung pada hancurnya rumah tangga Ayus dan Ririe Fairus.

    “Ingat ya, teman-temannya pun sama saja kayak Nissa dan Ayus ini, sama-sama jahat,” ujar netizen lainnya.

    “Mas, kenapa enggak mengingatkan kawan-kawannya? (Nissa dan Ayus) satu band-nya supaya dipikir dahulu sebelum berbuat, karena ini bawa citra Islam,” tambah seorang netizen.

    Beberapa netizen bahkan berpendapat bahwa personel, mantan personel, serta manajemen Sabyan Gambus turut menanggung dosa dan karma atas perbuatan Ayus dan Nissa, yang mereka anggap telah menzalimi orang lain.

    “Lo semua kena dosanya bang, karena lo membiarkan mereka menzalimi orang lain. Lo sepanggung se-band, tetapi lo enggak nasehati mereka,” tulis netizen tersebut.

    Ada pula yang menyarankan agar grup musik ini bubar, daripada terus dijuluki sebagai “grup band pelakor syariah”.

    “Harusnya diboikot, jangan kasih panggung lagi biar dapat sanksi sosial dan bisa mikir. Bubar deh kalian,” tandas netizen lainnya.

    Meskipun para personel dan mantan Sabyan Gambus dihujat netizen, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Nissa maupun Ayus terkait pernikahan mereka yang berlangsung pada 4 Juli 2024 lalu.

  • Profil 3 Calon Gubernur Jawa Timur dan Wakilnya, Srikandi Menuju Jalan Pahlawan

    Profil 3 Calon Gubernur Jawa Timur dan Wakilnya, Srikandi Menuju Jalan Pahlawan

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) menetapkan 3 pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) Jatim yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.

    Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024 diwarnai persaingan para Srikandi menuju kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya.

    KPU Jatim telah menetapkan nomor urut pasangan calon (paslon) cagub-cawagub Jatim di Pilkada 2024.

    Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans nomor urut 3.

    Berikut profil lengkap calon gubernur Jawa Timur dan wakilnya:

    1. Profil Luluk Nur Hamidah

    Luluk Nur Hamidah adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diusung menjadi Cagub Jatim.

    Perempuan kelahiran Jombang, 25 Juni 1971 ini baru kali pertama mengikuti kontestasi Pilkada.

    Meski demikian, di bidang politik Luluk sempat menjadi anggota Komisi VI DPR RI 2019-2024 dan berkecimpung di Badan Legislatif (Baleg) DPR RI.

    Luluk juga aktif berorganisasi, dia dipercaya menjadi Wakil Ketua Sekretaris Jenderal PP RMI-PBNU 2005-2010 dan Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI, serta menjadi konsultan Sekolah Citra Alam hingga Direktur Yayasan Masyarakat AHIMSA 2001-2010.

    Perempuan 53 tahun itu menyelesaikan studi S1 di IAIN Sunan Ampel, Malang, sebelum melanjutkan pendudukan S2 Ilmu Sosiologi di Universitas Indonesia dan S2 Publik Administrasi di Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP).

    Biodata Luluk Nur Hamidah:

    Nama Lengkap: Luluk Nur Hamidah M.Si., M.P.A

    Tempat, Tanggal Lahir: Jombang, 25 Juni 1971

    Jenis Kelamin: Perempuan

    Agama: Islam

    Riwayat Pendidikan:

    MI Darul MA’arif (1984)
    MTSN Darul Ulum (1987)
    MAN Darul Ulum (1990)
    S1 Pendidikan Agama IAIN Sunan Ampel Malang (1991)
    S2 Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (2005)
    S2 Publik Administrasi Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura (LKYSPP) (2006-2007)

    Riwayat Pekerjaan

    Fraksi PKB/MPR RI, Sebagai: Staff Ahli Fraksi. Tahun: 2009 – 2019
    Yayasan masyarakat AHIMSA, Sebagai: Direktur. Tahun: 2001 – 2010
    Sekolah Citra Alam, Sebagai: Konsultan. Tahun: –
    Universitas Nasional 1946, Sebagai: Dosen. Tahun: –
    Universitas Nahdlatul Ulama, Sebagai: Dosen. Tahun: –

    2. Profil Lukmanul Khakim

    Lukmanul Khakim lahir di Lamongan, Jawa Timur, pada 8 Januari 1983. Sebagai politisi muda, karier Lukmanul cukup mentereng.

    Dia duduk sebagai anggota Komisi VI DPR RI 2014-2019. Lukmanul juga menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB.

    Saat ini Lukmanul dipercaya menjalani tugas sebagai Ketua Bidang Perdagangan dan Perindustrian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB mulai dari tahun (2019-2024). Lukmanul juga aktif di Nahdlatul Ulama (NU) dengan menjadi Sekretaris Umum Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) 2015-2020.

    Di pemerintahan, Lukman sempat mengisi posisi staf khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

    Soal jenjang pendidikan, Lukmanul menyelesaikan studi S2 Ilmu Administrasi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.

    Biodata Lukmanul Khakim:

    Nama Lengkap: H Lukmanul Khakim M.Si

    Tempat, Tanggal Lahir: Lamongan, 8 Januari 1983

    Jenis Kelamin: Laki-laki

    Agama: Islam

    Riwayat Pendidikan:

    Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Denanyar Jombang
    S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
    S2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Jakarta

    Riwayat Pekerjaan:

    Anggota Komisi VI DPR RI 2018-2019
    Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal 2009-2014

  • Lengkap! Profil Cagub dan Cawagub Jabar: Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, Acep Adang

    Lengkap! Profil Cagub dan Cawagub Jabar: Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, Acep Adang

    Bisnis.com, JAKARTA – Tinggal menghitung hari, proses pemilihan Kepala Daerah makin dekat yaitu pada Rabu (27/11/2024) mendatang. Sebelum mencoblos, berikut profil cagub di Pilkada Jawa Barat 2024, mulai dari Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, dan Acep Adang Ruhiat. 

    Profil cagub dan cawagub perlu diketahui agar masyarakat tidak salah dalam memilih cagub dan cawagub, khususnya di Jawa Barat. 

    Terdapat empat pasangan calon (paslon) yang meramaikan kontestasi politik tersebut mulai dari kandidat nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina. Lalu, nomor urut 2 Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja. Untuk nomor urut 3 ada nama Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie serta pasangan terakhir adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

    Untuk mengenal lebih jauh calon pemimpin di Jawa Barat, berikut rangkuman profil cagub-cawagub yang akan berlaga di Pilkada Jabar 2024. 

    Profil Cagub dan Cawagub Jabar 2024 

    1. Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina

    Acep merupakan pria kelahiran Tasikmalaya, pada 1 Agustus 1958 yang mengenyam pendidikan di Universitas Siliwangi pada 1984 dan meraih gelar doktorandus (Drs.) di Universitas Siliwangi pada 1988, serta gelar master of sains (M.Si) di Universitas Garut pada 2000. 

    Dari pengalaman organisasi, dia sempat menjadi Ketua BP KNPI Kecamatan Singaparna, Wakil Ketua Pemuda Pancasila, Wakil Ketua Organisasi KNPI Kabupaten Tasikmalaya, dan Wakil Ketua GP Ansor Jawa Barat. 

    Acep Adang Ruhiat memulai karier politiknya dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dilantik sebagai Ketua Dewan Tanfindz PKB Kabupaten Tasikmalaya pada 2008. Lalu, pada 2011—2016, Aceng menjabat menjadi Ketua Dewan Suro Partai PKB.

    Melenggang ke Senayan, Acep menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut mulai dari 2014 lalu di Komisi VI DPR RI.

    Sementara itu, Acep didampingi oleh Gitalis Dwi Natarina atau lebih dikenal Gita KDI yang merupakan penyanyi dangdut yang lahir pada 10 Oktober 1985. 

    Untuk pengalaman politik, Gita memulai sejak 2011 dengan dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, menggantikan almarhum Cecep Syafrudin. Di DPR, Gita duduk di Komisi XI yang membidangi sektor kesehatan, ketenagakerjaan, dan pendidikan.

     

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja

    Jeje merupakan kelahiran Pangandaran pada 14 Februari 1965 yang memulai kariernya di dunia politik sejak 1999 sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis hingga 2009.

    Melangkah di jalur eksekutif, dia terpilih menjadi Wakil Bupati Ciamis pada 2014—2015 dan menempati jabatan sebagai Bupati Pangandaran pada 2016.

    Selain memiliki pengalaman politik, Jeje juga pernah bergabung ke beberapa perusahaan yakni menjadi Staff Ahli, Samudra Farmindo Luas pada 1987—1991 dan menjadi Manager Produksi, PT. Wicakarya pada 1991—1993. 

    Kini terpilih menjadi cagub Provinsi Jawa Barat, Jeje bakal ditemani oleh Ronal Surapradja yang merupakan komedian yang namanya diumumkan pada detik-detik terakhir pendaftaran Pilkada Jabar 2024, tepatnya pada Kamis malam (29/8/2024).

    Putra kelahiran Bandung 26 Mei 1977 ini mulai berkecimpung di ranah politik pada 2024, saat maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR lewat PDIP. Sayangnya, kurang beruntung dirinya tak lolos karena di Dapil Jawa Barat XI.

    3. Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie

    Ahmad Syaikhu lahir pada 23 Januari 1965 yang merupakan putra kelahiran Desa Ciledugkulon. Untuk ranah pendidikan, dirinya mengenyam ilmu ke jenjang D3 ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan belajar agama dari keluarga dan guru besar di Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

    Mengawali karir sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan tahun 1986—1989, Syaikhu tak langsung terjun ke politik tetapi menjadi profesional juga sebagai auditor BPKP Pusat di Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

    Pada 2004 menjadi awal dirinya masuk ranah politik sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi. Bahkan, hasil Pemilu 2009, dia terpilih menduduki jabatan anggota DPRPD Provinsi Jawa Barat sebagai Sekretaris Komisi C.

    Pada 2013, Syaikhu menjadi Wakil Walikota Bekasi periode 2013—2018 dan setelahnya maju untuk mencalonkan diri di Pilkada Jawa Barat. Lalu sejak, 2020—2025, Syaikhu dipercayai menduduki posisi sebagai Presiden PKS. 

    Kembali memilih maju di Jawa Barat, Syaikhu merangkul Ilham yang merupakan anak dari B.J. Habibie. Putra sulung yang lahir pada 16 Mei 1963 itu merupakan teknokrat di dunia teknologi pesawat. 

    Mengikuti jejak ayah, dirinya bersekolah Technical University of Munich untuk menyelesaikan gelar insinyur dan doktor. Bahkan, dia sempat mengambil bidang yang berbeda pada 2003, yaitu pendidikan ilmu manajemen di School of Business, Universitas Chicago, Singapura dengan gelar MBA. 

    Karier profesionalnya dimulai di perusahaan pesawat Boeing. Lalu, menjadi Direktur Marketing di PT Dirgantara Indonesia, perusahaan yang berhasil menciptakan pesawat dalam negeri kode N-250.

    Pada 2004, Ilham melanjutkan perusahaan keluarga yakni Grup Ilthabi Rekatama dan sempat terpilih menjadi CEO beberapa perusahaan, seperti PT Industrial Mineral Indonesia, PT Global Group Asia, dan berbagai jabatan komisaris lainnya.

     

    4. Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

    Lahir di Subang pada 11 April 1971, Dedi mengenyam pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta pada 1999. Mendalami hukum, dirinya aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan dan ekstra. Seperti, menjadi Senat Mahasiswa STH Purwakarta, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta, dan Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 

    Dedi pun memulai karier politiknya sebagai legislator dengan bergabungnya ke partai Golkar pada 1999-2004 dann terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta sebagai Ketua Komisi E.

    Namun, periode kerjanya tidak selesai hingga akhir, sebab pada 2003, Dedi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta dan memilih untuk meminpin Purwakarta secara langsung pada 2008. Dia bahkan berhasil menjabat sebagai Bupati selama dua periode berturut-turut.

    Melangkah ke jenjang lebih tinggi, Dedi maju saat Pilkada Jawa Barat 2018 sebagai calon wakil gubernur bersama Deddy Mizwar. Namun, karier eksekutifnya harus beralih sementara untuk kembali ke legislatif sebagai anggota DPR RI tahun 2019-2024 di dapil Jabar VII dari fraksi partai Golkar sekaligus menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

    Dedi menyelesaikan perannya di Golkar pada 2023 dan memutuskan bergabung bersama partai Gerindra. Saat ini pun, Dedi kembali maju di Pilkada Jawa Barat 2024 sebagai calon gubernur. Dengan menggandeng Erwan Setiawan.

    Erwan pun merupakan politikus dan pengusaha kelahiran Bandung 29 Juli 1970 dengan ayahnya yang seorang manajer klub sepak bola Persib Bandung, Umuh Muchtar.

    Lulusan Politeknik Industri dan Niaga Bandung pada 1996 ini juga meraih gelar di Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana pada 2008 yang setelah lulus lebih memilih dunia bisnis sebagai Direktur CV Ganeca Kiara pada 2010. 

    Karier politiknya justru dimulai di ranah legislatif dengan bergabung ke Partai Demokrat dan terpilih sebagai Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009—2014 dan melanjutkan menjadi Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung pada periode 2014—2019.

    Kemudian pada 2018, Erwan didapuk Donny Ahmad Munir untuk menemaninya sebagai calon wakil bupati pada Pilkada Sumedang dan menjabat hingga 2023 

    Di tengah perjalanan sebagai Wabup Sumedang, Erwan berseberangan dengan Partai Demokrat yang dipicu oleh Musda Partai Demokrat Jawa Barat. Sehingga memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Partai Golkar pada 2022.

  • 6
                    
                        Polisi Tembak Polisi: Pembeking Tambang Ilegal Vs Penegak Hukum
                        Regional

    6 Polisi Tembak Polisi: Pembeking Tambang Ilegal Vs Penegak Hukum Regional

    Polisi Tembak Polisi: Pembeking Tambang Ilegal Vs Penegak Hukum
    Seorang sivitas akademik Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang menerima penghargaan dari Pimpinan KPK pada tahun 2021 sebagai Penyuluh Antikorupsi Inspiratif.

    Lebih baik 60 tahun dengan Polisi jelek, daripada semalam tanpa Polisi. Semalam saja tidak ada polisi, besoknya negara hilang.
    “- Ibnu Taimiyah.
    KALIMAT
    di atas datang dari seorang cendekiawan Islam Ibnu Taimiyah. Ia sering berbicara tentang pentingnya sistem pemerintahan yang adil dan menjaga keamanan untuk kelangsungan kehidupan sosial.
    Pernyataan tersebut jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, sebenarnya ingin menunjukkan dua sisi, yaitu pentingnya keberadaan polisi dan sindiran untuk Kepolisian yang dituntut bisa lebih baik.
    Kalimat Ibnu Taimiyah itu juga pernah dikutip oleh Mahfud MD (saat menjabat Menko Polhukam) dalam Rapat Bersama Komisi III DPR membahas kasus terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Bagaimanapun keberadaan Polisi tetap dibutuhkan.
    Sampai saat ini Kepolisian masih terus berjuang memperbaiki citranya. Ulah dan tingkah laku dari segelintir oknum masih terus merusak citra institusi.
    Mulai dari arogansi aparat, ketidakadilan, hingga tindak pidana, baik dilakukan aparat bawah hingga petinggi Polri. Semuanya menjadi sorotan publik mulai dari level daerah hingga nasional.
    Tentu menjadi pertanyaan kepada aparat Polri, apakah mereka benar-benar mengabdikan diri sebagai ‘abdi negara’?
    Jika mereka adalah Polisi yang mengabdi untuk negara, maka seharusnya menunjukkan sebagai pelayan masyarakat yang setia pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
    Menurut Teori Sistem Struktural Fungsionalisme oleh Émile Durkheim, kekuasaan didistribusi kepada institusi-institusi negara untuk menjamin ketertiban dan kestabilan.
    Berkaca dari teori ini, kekuasaan yang dimiliki Kepolisian seharusnya digunakan untuk menjamin ketertiban sosial atau kepentingan umum.
    Banyaknya oknum polisi tidak lepas dari adanya ‘power yang lebih’, yang akhirnya memicu disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
    Ketika kekuasaan negara tidak difungsikan sebagaimana mestinya, masyarakat tidak lagi dipandang secara adil.
    Keadilan dan pelayanan kepada masyarakat akhirnya menjadi hal yang sifatnya transaksional, tebang pilih sesuai bayaran, hingga hubungan mutualisme lainnya.
    Pada 22 November 2024, tragedi kelam kembali mencoreng institusi Kepolisian. Polisi menembak polisi, kejadian untuk kesekian kali.
    Kasat Reskrim Polres Solok
    Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari menjadi korban penembakan yang dilakukan rekannya, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
    Kejadian tersebut berlangsung dalam keadaan sepi di lokasi parkiran belakang Polres, sekitar pukul 00.15 WIB.
    Penyelidikan sementara Kepolisian, peristiwa ini diduga terkait penanganan
    tambang ilegal
    di wilayah tersebut.
    Penembakan berawal dari ketegangan yang meningkat antara keduanya setelah AKP Ulil melakukan tindakan tegas terhadap penambang ilegal di Solok Selatan.
    Singkat cerita, AKP Dadang Iskandar diduga tidak senang dengan penegakan hukum yang dilakukan oleh AKP Ryanto Ulil atas kasus tambang ilegal galian C.
    Sebenarnya dari kasus ini, terlihat bahwa AKP Dadang Iskandar bukan bertindak sebagai Polisi yang menegakkan hukum, tapi seperti beking dari tambang ilegal.
    Terlihat ada dua pihak berbeda kepentingan di internal Polres Solok Selatan terkait tambang ilegal: penegakan hukum dan pembeking tambang ilegal galian C untuk keuntungan pribadi.
    AKP Dadang Iskandar harus dihukum seberat-beratnya. Polisi harus berusaha menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP, yaitu pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya mati.
    Polisi juga harus mengembangkan penyidikan dengan mencari siapa saja yang terlibat membekingi tambang ilegal galian C bersama AKP Dadang Iskandar.
    Selain itu, perlu dilakukan evaluasi penggunaan senjata api berkaca pada rentetan kasus
    polisi tembak polisi
    dan polisi tembak masyarakat sipil selama ini.
    Pemeriksaan rutin harus benar-benar dilakukan untuk menjamin petugas yang dilengkapi senjata api sehat secara jasmani dan rohani.
    Reformasi Kepolisian benar-benar darurat dan mendesak. Memperbaiki citra Kepolisian adalah tugas berat dari Kapolri bersama jajarannya.
    Persoalan kepolisian saat ini bukan lagi persoalan kasuistis, tapi persoalan sistemik yang ada dalam Kepolisian.
    Kepolisian harus menunjukkan bahwa mereka berasal dari rakyat. Kepolisian harus memperlihatkan bahwa mereka adalah abdi negara, bukan Polisi yang menjadikan keadilan sebagai ladang transaksional dan berbisnis dengan rakyat.
    Sebagai penutup, kalimat dari Sir Robert Peel, sering dianggap sebagai ‘Bapak Polisi Modern,’ “The police are the public, and the public are the police”.
    Kepolisian yang efektif adalah Polisi yang berorientasi pada masyarakat. Polisi bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah – Page 3

    Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah – Page 3

    Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan lainnya.

    Ekspor, katanya, berpotensi menurun akibat perlambatan ekonomi dunia. Impor meningkat seiring peningkatan harga komoditas, terutama minyak.

    “Inflasi berpotensi meningkat akibat kenaikan harga impor dan BBM. Konsumsi rumah tangga menurun akibat peningkatan inflasi. Meningkatnya ketidakpastian mendorong capital outflow dan menurunkan minat investasi global,” tambahnya.

    Bagi Luhut, di tengah berbagai tantangan yang ada, ekonomi dunia, termasuk Indonesia, tidak bisa menanggung beban yang lebih besar lagi dari dampak perang, termasuk perang di Timur Tengah.

    Penyelesaian perang yang lama dan potensi meluasnya skala perang di Timur Tengah berdampak signifikan tidak hanya terhadap ekonomi yang terlibat atau di kawasan, tetapi juga ekonomi dunia, melalui peningkatan harga minyak, terganggunya rantai pasokan dunia, dan turunnya pertumbuhan ekonomi.

    Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengatakan, dampak negatif yang sama dapat dirasakan oleh Indonesia, yang berpotensi mengganggu pencapaian target pertumbuhan dan pembangunan yang sangat dibutuhkan untuk mencapai target pemerintahan Presiden Prabowo maupun Visi Indonesia Emas 2045.

    Indonesia sebagai negara dengan demokrasi muslim terbesar di dunia, baik secara populasi maupun ukuran ekonomi, harus dapat memainkan peran yang aktif dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.

    “Upaya ini harus di-lead (dipimpin) oleh NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dan dunia, dengan menggunakan pendekatan humanitarian Islam dan lintas agama dan melibatkan berbagai pihak,” ujar Luhut.

  • 10
                    
                        Klaim Maruarar Sirait: Dukungan Anies ke Pramono-Rano Bangunkan "Macan Tidur" Jokowi dan Prabowo
                        Megapolitan

    10 Klaim Maruarar Sirait: Dukungan Anies ke Pramono-Rano Bangunkan "Macan Tidur" Jokowi dan Prabowo Megapolitan

    Klaim Maruarar Sirait: Dukungan Anies ke Pramono-Rano Bangunkan “Macan Tidur” Jokowi dan Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Politikus Partai Gerindra
    Maruarar Sirait
    menilai, pernyataan dukungan dari eks gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno pada
    Pilkada Jakarta
    2024 seperti membangunkan macan yang tengah tertidur.
    Kedua macan tidur yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (
    Jokowi
    ) dan Presiden ke-8 Prabowo Subianto.
    “Jadi saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono dan Rano, karena membangunkan macan tidur dan ini akan membuat peta dukungan berubah dalam beberapa hari ini,” kata Maruarar Sirait di Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
    Sebelum Anies mendeklarasikan dukungan untuk paslon nomor urut 3, Pramono dinilai punya kedekatan dengan Jokowi dan Prabowo.
    “Selama ini Pramono itu mengesankan dia juga dekat sama Jokowi dan Prabowo. Sekarang sudah susah lagi, dengan adanya Anies. Macan tidurnya itu, yang selama ini tidur tenang-tenang, namanya Jokowi dan Prabowo,” kata pria yang akrab disapa Ara ini.
    Ara mengatakan, Jokowi akan habis-habisan mendukung Ridwan-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, Jokowi dikabarkan akan hadir dalam kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono yang diadakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11/2024).
    “Saya sudah bicara dengan Pak Jokowi. Dia akan gerakan, hadir, dan habis-habisan mendukung Ridwan Kamil,” lanjut dia.
    Mantan kader PDI Perjuangan ini juga menyinggung adanya pendukung loyalis Jokowi yang akan membawa dampak besar di Jakarta.
    Para pendukung garis keras ini akan menjadi faktor yang memenangkan Ridwan-Suswono dalam hari pencoblosan nanti.
    “Turun gunungnya Jokowi, kalau orang bilang enggak ada dampaknya, ya enggak apa. Kalau kami sangat yakin dampaknya besar sekali di Jakarta. Jokowi punya pendukung die hard di Jakarta,” kata Maruarar.
    Ara mengatakan, dengan berdirinya Anies di belakang Pramono-Rano, dinilai akan menguntungka Ridwan Kamil-Suswono.
    “Begitu Pram dan Rano mendapatkan dukungan Anies, saya yakin basis-basis non-muslim itu akan berkurang,” kata dia.
    Ara mengakui, awalnya Ridwan Kamil ditinggal pemilih non-muslim setelah dipasangkan dengan Suswono yang merupakan kader PKS.
    Namun, peta politik di Jakarta kembali berubah setelah Anies mendeklarasikan diri ke Pramono-Rano.
    Kendati demikian, Ara memprediksi kalau Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran.
    “Kalau menurut saya, analisa saya, putaran kedua akan terjadi di Jakarta,” imbuh dia.
    Meski tujuan menang satu putaran tidak tercapai, Ara meyakini Ridwan Kamil-Suswono akan memenangkan Pilkada Jakarta di putaran kedua.
    Kemenangan ini tidak lepas dari konsolidasi pendukung Jokowi dan Prabowo. Dukungan kedua tokoh nasional ini diyakini akan mengerek dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono.
    “Makanya suaranya, Pramono makin lama makin turun. Karena pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi konsolidasi,” kata dia.
    Ara menegaskan, Jokowi dan Prabowo hanya mendukung paslon Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Dan, Jokowi, Prabowo saya
    clear
    kan, saya jelaskan, hanya mendukung Ridwan Kamil, tidak mendukung yang lain,” ujar dia.
    Dia mengatakan, Jokowi dan Prabowo telah menunjukkan semangat persatuan yang konkret pada Pilpres 2024.
    “Kita sudah dapat contoh dari Jokowi dan Prabowo, dua Pilpres bersaing ketat di 2014 dan 2019. Tapi, di 2024 bersatu. Dan dua-duanya mendukung paslon 01,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PPN Naik 12% Bakal Bikin Pedagang Tanah Abang Makin Terpuruk

    PPN Naik 12% Bakal Bikin Pedagang Tanah Abang Makin Terpuruk

    Jakarta

    Pemerintah berencana menaikkan tarif pajak penambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari 2025. Kondisi ini membuat para pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sudah sangat mengenaskan menjadi semakin khawatir akan masa depan mereka.

    Salah seorang penjual pakaian muslim di Pasar Tanah Abang Blok A, Tomi, menyebut kondisi penjualan di pasar saat ini sedang sangat terpuruk. Menurutnya tarif PPN yang semakin tinggi ini ditakutkan dapat membuat harga jual produknya akan semakin mahal.

    “Untuk saat ini soal pajak ya buat kita yang dengan keadaan pasar seperti ini agak sedikit berat ya,” kata Tomi saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat kemarin.

    “Harga barang pasti naik. Nggak ada yang nggak naik. Pokoknya kalau pajak sudah naik, sudah naik semua,” ucapnya lagi.

    Kenaikan harga inilah yang kemudian membuat Tomi waswas membuat masyarakat semakin irit dalam berbelanja. Di mana kondisi ini secara langsung dapat membuat penjualannya semakin lesu.

    “Ibaratnya kalau barang ini naik Rp 5.000 satunya, kalau orang beli sekodi atau selusin saja itu sudah naiknya berapa? Kan jadi mikir-mikir juga mereka. Padahal Pasar Tanah Abang ini kan orang beli grosiran,” terangnya.

    Padahal belakangan ini kondisi ekonomi para pedagang sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya kondisi ini dapat terlihat dari sepinya para pelanggan yang membuat omzet kian menipis.

    “Kalau dulu Sabtu-Minggu pasti ramai, cuma sekarang biasa saja. Sebenarnya kita ini jualan larisnya pas musiman ya, jadi kalau hari-hari biasa seperti ini paling seminggu dapat satu pesanan berapa kodi. Tapi kalau sekarang nggak ada sama sekali, sudah sebulan ini saya nggak terima pesanan seperti dulu lagi,” terangnya.

    “Jadi saya bingung juga kalau ngomongin omzet turun berapa. Karena ya beda saja sama dulu. Kalau dulu nggak perlu kita pajang dagangan saja sudah pasti laku, kalau sekarang susah,” ucap Tomi lagi.

    Lebih lanjut menurut Tomi kondisi sepi pelanggan ini tidak hanya dialami oleh dirinya seorang, namun juga dirasakan para pedagang lain. Bahkan ia mengatakan karena sepi pelanggan banyak toko yang tutup permanen alias bangkrut. “Coba keliling saja lihat-lihat berapa banyak toko yang sudah tutup. Ini di blok ini saja sudah ada berapa toko yang tutup,” katanya.

    Selain itu, kondisi sepi pelanggan ini takutnya akan semakin dimanfaatkan oleh para pedagang eceran untuk meminta harga lebih rendah. Sebab mereka tahu bahwa kondisi pasar saat ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga para pedagang rela untuk menjual murah selama dagangannya laku.

    “Dulu mereka biasa beli misalnya di harga Rp 100.000, sekarang kita jual sudah Rp 80.000. Itu pun mereka malah tawar lagi jadi Rp 35.000, Rp 50.000. Kelar tawar menawar paling harga Rp 55.000, itu kita jual saja di harga modal, yang penting laku. Mereka berani tawar karena tahu kita juga sudah nggak punya penglaris. Jadi dulu kita bisa ambil untung Rp 10.000, sekarang paling cuma Rp 5.000, Rp 3.000,” katanya.

    Keluhan pedagang lain di halaman berikutnya. Langsung klik

    Senada dengan itu, Pito selaku pedagang tas dan aksesoris Pasar Tanah Abang Blok B juga mengatakan kondisi para pedagang pasar sedang sedang tidak baik-baik saja. Sehingga kenaikan tarif PPN jadi 12% makin memberatkan pedagang.

    “Memberatkan bagi pedagang. Bukan saya nggak mendukung program-program itu. Masalah ini sudah susah, ini tambah susah lagi lah ekonomi kita. jujur saya mau ngomong apa adanya ya, ini pedagang ibarat kata ini ujung tanduk semuanya,” katanya.

    “Jangankan pajak, dulu saya ingat sekali saat BBM naik itu jadi Rp 10.000, itu kan imbasnya ke transport, nggak mungkin yang dulu bisa kirim barang Rp 200.000 pas BBM naik tetap Rp 200.000 kan? Jadi mau nggak mau kita bagi tuh selisih kenaikannya terus jadi naik kan harga barangnya jadi nambah berapa ribu,” terang Pito.

    Pito yang sudah 36 tahun berjualan di Pasar Tanah Abang mengaku dirinya saja sudah sangat kesulitan untuk terus berdagang karena penjualan yang semakin sepi. Bahkan ia yang dulu pernah memiliki tiga toko di kawasan pasar kini hanya tersisa dua karena omzet yang kian menipis.

    “Saya dagang di sini sudah 36 tahun, dari dulu ini masih PD Pasar Jaya, Blok F gitu-gitu belum ada tuh. Jadi memang sudah lama banget. Jadi suka-duka dagang di Tanah Abang itu saya sudah kenal,” kata Pito.

    “Sekarang saya saja ini hari Senin kemarin saya nggak laris. Hari Selasa laris satu. Kemarin dua potong. Itu juga saya kemarin ngobrol sama orang India yang punya toko di lantai bawah itu, saya kenal dari zaman bapaknya yang jualan, dia biasa ambil barang saya. Sekarang boro-boro ambil barang, orang dia saja nggak laku-laku,” paparnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan kondisi sepi pelanggan ini juga terlihat dari banyaknya pemilik toko yang menyewakan lapak berjualannya dengan harga sangat murah. Termasuk toko yang digunakan oleh Pito saat ini.

    “Dulu toko ini harga sewanya Rp 50 juta, cuma yang punya nggak sanggup, sempat kena segel. Dia ada tunggakan service fee gitu-gitu sampai dua tahun. Akhirnya yang satu tahun dia yang lunasi, setahun lainnya saya yang lunasi, terus akhirnya saya dikasih harga sewa Rp 7 juta per tahun,” ucap Pito.

    “Bayangkan saja itu harga sewa dari Rp 50 juta jadi Rp 7 juta saja, ini sudah jalan tiga tahun. Sama kaya toko di belakang saya itu, yang punya sewain buat gudang atau simpan barang per tahunnya cuma berapa juta gitu, yang penting service fee-nya dibayarin sama yang sewa jadi dia nggak ada beban. Dari situ saja sudah kelihatan itu parahnya gimana sekarang,” jelasnya lagi.

    Karena itu Pito merasa pemerintah perlu menunda rencana kenaikan PPN dari 11% jadi 12%. Setidaknya sampai perekonomian para pedagang dan masyarakat saat ini mulai membaik. “Ya kalau bisa naik pajaknya ditunda dulu, karena naik 1% saja itu dampaknya ke masyarakat. Ya yang kaya tadi saya bilang, jangankan pajak, BBM naik saja semua naik kok,” pungkasnya.