agama: Islam

  • Silaturahmi Alumni Persis, Momentum Bangun Kolaborasi Lintas Sektor

    Silaturahmi Alumni Persis, Momentum Bangun Kolaborasi Lintas Sektor

    Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin, menegaskan pentingnya peran alumni pesantren dalam berbagi ilmu dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta negara. Jeje mendorong alumni untuk terus menjalin kolaborasi lintas sektor. 

    “Saya berharap para alumni pesantren Persis terus mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi positif di berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, politik, maupun lainnya,” kata Jeje dalam acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam yang digelar di Gedung BRIN, Jakarta, pada Minggu, 24 November 2024.

    Ia juga mengapresiasi keberhasilan alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor. Salah satu sosok yang disebut adalah Prof. Atip Latiful Hayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Yang terpenting, alumni harus tetap merekatkan kebersamaan, melahirkan ide-ide baru, dan bergerak ke arah yang lebih baik,” tambahnya.

    Ketua panitia acara, Yayat Rahayatulloh, mengingatkan alumni untuk tetap setia mendukung pesantren sebagai tempat mereka menimba ilmu. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan keistiqamahan yang menjadi prinsip Persis.

    Dalam kesempatan itu, alumni pesantren Persis menyampaikan pernyataan sikap terkait masa tenang Pilkada 2024. Mereka berkomitmen untuk menjaga netralitas acara dan menghindari unsur politik praktis.

    “Pernyataan sikap kami meliputi menjaga ketenangan selama masa tenang Pilkada, memastikan acara ini bebas dari muatan politik, serta menolak pemanfaatan acara untuk kepentingan politik,” tegas Yayat.

    Acara ini turut dihadiri Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri, Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, yang mewakili Kapolri. Ia memuji peran aktif Persis dalam pembangunan masyarakat, termasuk sinergi selama pandemi covid-19.

    “Kapolri berharap Persis terus bersinergi dengan Polri, terutama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada 2024,” ujar Nanang.

    Silaturahmi Akbar ini menjadi ajang memperkuat jejaring alumni Persis sekaligus mendorong kontribusi aktif dalam pembangunan serta menjaga stabilitas sosial-politik di Indonesia.

    Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin, menegaskan pentingnya peran alumni pesantren dalam berbagi ilmu dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta negara. Jeje mendorong alumni untuk terus menjalin kolaborasi lintas sektor. 
     
    “Saya berharap para alumni pesantren Persis terus mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi positif di berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, politik, maupun lainnya,” kata Jeje dalam acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam yang digelar di Gedung BRIN, Jakarta, pada Minggu, 24 November 2024.
     
    Ia juga mengapresiasi keberhasilan alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor. Salah satu sosok yang disebut adalah Prof. Atip Latiful Hayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Yang terpenting, alumni harus tetap merekatkan kebersamaan, melahirkan ide-ide baru, dan bergerak ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
    Ketua panitia acara, Yayat Rahayatulloh, mengingatkan alumni untuk tetap setia mendukung pesantren sebagai tempat mereka menimba ilmu. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan keistiqamahan yang menjadi prinsip Persis.
     
    Dalam kesempatan itu, alumni pesantren Persis menyampaikan pernyataan sikap terkait masa tenang Pilkada 2024. Mereka berkomitmen untuk menjaga netralitas acara dan menghindari unsur politik praktis.
     
    “Pernyataan sikap kami meliputi menjaga ketenangan selama masa tenang Pilkada, memastikan acara ini bebas dari muatan politik, serta menolak pemanfaatan acara untuk kepentingan politik,” tegas Yayat.
     
    Acara ini turut dihadiri Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri, Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, yang mewakili Kapolri. Ia memuji peran aktif Persis dalam pembangunan masyarakat, termasuk sinergi selama pandemi covid-19.
     
    “Kapolri berharap Persis terus bersinergi dengan Polri, terutama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada 2024,” ujar Nanang.
     
    Silaturahmi Akbar ini menjadi ajang memperkuat jejaring alumni Persis sekaligus mendorong kontribusi aktif dalam pembangunan serta menjaga stabilitas sosial-politik di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • 82 Orang Tewas gegara Konflik SARA dalam 3 Hari di Pakistan

    82 Orang Tewas gegara Konflik SARA dalam 3 Hari di Pakistan

    Peshawar

    Konflik sektarian sengit di Pakistan barat laut telah menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 156 lainnya dalam 3 hari terakhir. Bentrokan ini disebut terjadi antara komunitas Syiah dan Sunni.

    Dilansir AFP, Minggu (24/11/2024), Pakistan merupakan negara dengan mayoritas Sunni. Tetapi, distrik Kurram di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang dekat perbatasan dengan Afghanistan memiliki populasi Syiah besar.

    Kedua komunitas tersebut telah bentrok selama beberapa dekade. Serangan kekerasan terbaru dimulai pada hari Kamis (21/11) ketika dua konvoi Muslim Syiah yang bepergian di bawah pengawalan polisi disergap. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 43 orang dan memicu dua hari pertempuran senjata.

    “Bentrokan dan serangan terhadap konvoi pada tanggal 21, 22, dan 23 November telah mengakibatkan 82 kematian dan 156 cedera,” kata seorang pejabat pemerintah setempat yang berbicara dengan syarat anonim.

    “Di antara yang tewas, 16 orang adalah Sunni, sementara 66 orang berasal dari komunitas Syiah,” sambungnya.

    Sekitar 300 keluarga mengungsi pada hari Sabtu (23/11) saat baku tembak dengan senjata ringan dan berat berlanjut hingga malam waktu setempat. Namun, tidak ada korban baru yang dilaporkan pada Minggu pagi.

    Polisi telah berjuang untuk menghentikan kekerasan di Kurram, yang merupakan bagian dari Daerah Suku yang Diatur Secara Federal yang semi-otonom hingga digabungkan dengan Khyber Pakhtunkhwa pada tahun 2018. Delegasi dari pemerintah provinsi mengadakan pembicaraan dengan komunitas Syiah pada hari Sabtu dan dijadwalkan untuk bertemu dengan komunitas Sunni pada hari Minggu ini.

    Seorang pejabat keamanan di ibu kota provinsi Peshawar mengatakan helikopter negosiator telah diserang saat tiba di wilayah tersebut, meskipun tidak ada yang terluka.

    Bulan lalu sedikitnya 16 orang, termasuk tiga wanita dan dua anak-anak, tewas dalam bentrokan sektarian di Kurram. Bentrokan sebelumnya pada bulan Juli dan September menewaskan puluhan orang dan berakhir hanya setelah jirga, atau dewan suku, menyerukan gencatan senjata.

    Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan mengatakan 79 orang tewas antara bulan Juli dan Oktober dalam bentrokan sektarian. Beberapa ratus orang berdemonstrasi menentang kekerasan pada hari Jumat di kota terbesar kedua Pakistan, Lahore dan Karachi, pusat komersial negara itu.

    (haf/imk)

  • Tokoh Gam Sofyan Dawood kecam pernyataan Bustami pasangan calon Gubernur Aceh Nomor Urut 1

    Tokoh Gam Sofyan Dawood kecam pernyataan Bustami pasangan calon Gubernur Aceh Nomor Urut 1

    laporan kontributor hamdani

    Tokoh Gam Sofyan Dawood kecam pernyataan Bustami pasangan calon Gubernur Aceh Nomor Urut 1
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 November 2024 – 20:03 WIB

    Elshinta.com – Sofyan Dawood, tokoh GAM yang juga pendukung pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah (Nomor Urut 02), memberikan kecaman keras terhadap pernyataan yang disampaikan oleh calon gubernur Bustami Hamzah, (nomor urut 01) yang mengatakan: “Cuma, mau bilang apa, mereka tidak sekolah kok,”ucapan itu dilontarkan Bustami pada saat debat calon gubernur ke tiga dihentikan ole tim pasangam nomor urut 02 Mualem Dekfalhd  atas dugaan memakai alat bantu,”Sabtu 23,Oktober 2024.

    Tokoh Gam Sofyan Daud menyebutkan bagi dirinya sangat disesalkan ucapan Bustami,”sebut nya

    “Bagi kami, pernyataan Bustami tersebut tidak hanya hina, tetapi juga merendahkan martabat banyak orang, terutama bagi kami yang mendukung pasangan Mualem-Dek Fadh. Sofyan Dawood menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk fitnah yang sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang calon gubernur, apalagi seorang birokrat yang seharusnya lebih bijaksana dalam memilih kata-kata saat berbicara di depan publik.Mereka tidak sekolah kok, sebuah pernyataan yang sangat merendahkan banyak pihak, termasuk kami yang mendukung pasangan nomor urut 02. Mualem dan Dek Fadh bukan hanya didukung oleh banyak orang dari berbagai kalangan, tetapi juga oleh akademisi, intelektual, serta tiga mantan gubernur Aceh. Apa mereka juga tidak bersekolah? Apa mereka tidak memiliki pendidikan yang layak?” ujar Sofyan Dawood.

    Menurut Sofyan Dawood, pernyataan Bustami yang menyebutkan kata “mereka” tidak hanya menunjukkan kesombongan, tetapi juga penghinaan terhadap seluruh pendukung pasangan 02, yang termasuk dalam barisan orang-orang terpelajar dan berkompeten. Selain itu, tindakan tersebut mencerminkan karakter yang tidak layak dimiliki oleh seorang calon pemimpin, apalagi pemimpin yang nantinya akan memimpin Aceh.

    “Bustami terkesan sangat sombong dengan pernyataan seperti itu. Belum terpilih saja, sudah mengeluarkan kata-kata yang menghina, apalagi kalau sampai dia berkuasa. Bagaimana dia akan memimpin Aceh dengan kebijakan yang bijaksana jika sudah menunjukkan sikap merendahkan orang lain seperti ini?” tegasnya.

    Ia mengingatkan masyarakat Aceh agar tidak sampai salah memilih calon gubernur yang sombong, oportunis, dan tidak memiliki adab yang akan membimbing Aceh ke arah yang lebih baik.

    “Bustami seharusnya menjaga tuturnya. Sebab bersamanya juga ada ulama dan Partai berazas Islam. Jangan sampai Aceh jatuh ke tangan orang yang sombong dan tidak memiliki landasan moral yang jelas. Saya meminta rakyat Aceh jangan salah pilih, bek meupeurayek musuh bagi moralitas dan musuh dari nilai nilai luhur/budi pekerti ureung Aceh.” kata Sofyan Dawood.

    Bustami harusnya lebih bijaksana dalam menjaga tutur kata dan sikap. Sebagai calon pemimpin, seharusnya ia lebih menjaga integritas dan tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung perasaan rakyat aceh.

    “selain tokoh terpelajar, di barisan mualem juga barisan ulama yang mendukung, bukan ulama gitok-gitok gob. Jadi, kami meminta kepada rakyat Aceh agar tidak salah pilih,” tambahnya.

    Sebagai penutup, Sofyan Dawood menegaskan jangan biarkan Aceh dipimpin oleh orang yang tidak menghargai pendidikan, etika, dan harga diri rakyat Aceh. Kita harus memilih dengan hati-hati, demi masa depan yang lebih baik.”Tutup Sofyan

    Sumber : Elshinta.Com

  • Mengenal Kain Dagang Melayu Lingga, Pelengkap Pakaian Tradisional Sarat Makna dan Penanda

    Mengenal Kain Dagang Melayu Lingga, Pelengkap Pakaian Tradisional Sarat Makna dan Penanda

    Terdapat dua jenis kain dagang, yakni kain dagang dalam dan luar. Sesuai namanya, kain dagang dalam digunakan di dalam baju, sedangkan kain dagang luar dipakai di luar baju.

    Kain dagang dalam khas dipakai dengan baju kurung teluk belanga. Kain dagang luar dipakai dengan baju kurung cekak musang.

    Adapun untuk acara resmi, biasanya kain dagang dipakai dengan kain songket dan telepuk karena dianggap lebih indah dan berkualitas. Adapun acara resmi yang dimaksud adalah upacara adat, hari raya, hari besar agama Islam lainnya, dan acara tertentu.

    Sementara itu, tidak semua pakaian tradisional wanita Melayu bisa dipakai dengan kain dagang. Kain dagang hanya dipakai dengan baju kurung dan kain sarung dalam acara adat istiadat.

    Kain dagang yang dipakai pun perlu mempunyai kepala. Kepala kain digunakan sebagai penanda untuk membedakan wanita yang gadis, menikah, dan janda.

    Kain dagang pada wanita digunakan setelah memakai baju dan kain sarung. Setelahnya, satu kain sarung digunakan lagi untuk menutupi baju dan kain sarung.

    Adapun untuk yang masih gadis, kain dagang dipakai dari pinggang hingga atas lutut. Sementara kepala kain diletakkan di bagian depan.

    Berbeda lagi pemakaian kain dagang untuk wanita yang telah menikah. Mereka mengenakan kain dagang dengan labuh sampai ke bawah lutut paras tulang kering dengan kepala kain diletakkan di samping bagian kanan. Sebaliknya, kepala kain pada janda diletakkan di samping bagian kiri.

    Kain dagang pada wanita lazimnya dipakai dengan kain songket dan kain tenun. Sementara kain batik tidak lazim digunakan sebagai kain dagang karena lebih sering digunakan sebagai kain sarung.

     

    Penulis: Resla

  • Paula Verhoeven Sebut Perceraian dengan Baim Wong Cara Allah Dekatkan Umatnya

    Paula Verhoeven Sebut Perceraian dengan Baim Wong Cara Allah Dekatkan Umatnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Paula Verhoeven menilai, kasus perceraiannya dengan Baim Wong sebagai cara Allah untuk mendekatkan umatnya. 

    Hal itu diungkapkan Paula Verhoeven saat menjadi bintang tamu dalam kajian Islam yang dikutip akun salah satu Instagram, Sabtu (23/11/2024) seperti dipantau Beritasatu.com.

    Semula, ustaz yang memimpin kajian tersebut bertanya pada Paula Verhoeven tentang belajar ikhlas dan rida dengan takdirnya menghadapi proses perceraian dengan Baim Wong.

    Merespons hal itu, Paula Verhoeven menyebut, perceraian dengan Baim Wong sebagai takdir yang harus dijalani agar bisa dekat dengan Allah yang menciptakan alam semesta.

    “Sebenarnya terus terang sekarang yang saya hadapi, seperti yang Aa bilang itu. Cuma untungnya proses ini sudah berjalan. Jadi benar, maksudnya cara Allah ingin dekat kita itu dengan memberi ujian. Tinggal bagaimana kita meresponsnya,” tutur ibu dua orang anak itu.

    Dari kasus perceraiannya dengan Baim Wong, Paula justru banyak belajar kepada Allah. Sang Pencipta, kata Paula, memilih orang-orang tertentu untuk menghadapi ujian dengan kasus yang berbeda-beda.

    “Namun, alhamdulilah dengan ujian ini saya banyak belajar dan makin yakin bahwa Allah itu maha besar dan Allah itu selalu ada di sekitar kita,” tegasnya.

    Paula meyakini bahwa ketenangan yang kini dirasakannya sebagai upaya Allah menguji hambanya. “Kadang kita berpikir, kita sudah berusaha cari jalan sana sini, dan mentok, tetapi Allah melihat bagaimana kita ikhtiar, maka Allah akan kasih jalan,” ucap Paula Verhoeven.

    Bagi Paula Verhoeven, proses perceraiannya dengan Baim Wong yang berlangsung hingga saat ini merupakan takdir. Dia sudah berusaha berserah diri. “Tinggal bagaimana Allah saja dan kita harus siap menjalaninya,” kata dia.

  • Nissa ‘Sabyan’ dan Ayus Pernah Nikah Siri? Ini Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    Nissa ‘Sabyan’ dan Ayus Pernah Nikah Siri? Ini Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernikahan Nissa “Sabyan” dan Ayus tercatat resmi di KUA pada Kamis, 4 Juli 2024, di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Namun, sempat beredar dugaan keduanya telah melaksanakan nikah siri sebelum melangsungkan akad nikah di KUA Kecamatan Pondok Gede.

    Nikah siri adalah pernikahan yang sah menurut agama karena memenuhi rukun dan syarat pernikahan, tetapi tidak terdaftar secara resmi di negara. Meski demikian, pernikahan siri tetap memerlukan minimal dua saksi agar tidak terkesan tersembunyi atau dirahasiakan.

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan, nikah siri sah apabila dilakukan sesuai dengan syariat dan rukun pernikahan Islam, tetapi dapat menjadi haram jika menimbulkan mudarat atau dampak negatif.

    Lalu, apa saja syarat untuk melakukan nikah siri dalam Islam? Berikut adalah ketentuannya, seperti Beritasatu.com dari berbagai sumber:

    1. Kedua calon mempelai harus beragama Islam.

    2. Calon pengantin perempuan yang berstatus janda harus menyertakan surat cerai dan telah menyelesaikan masa iddah, atau dapat memberikan pengakuan lisan.

    3. Calon mempelai pria belum memiliki empat istri.

    4. Kedua calon mempelai harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) masing-masing sebelum ijab kabul.

    5. Calon mempelai harus bukan mahram satu sama lain.

    6. Harus ada mahar atau seserahan yang diserahkan saat ijab kabul.

    7. Kedua mempelai tidak boleh dalam keadaan sedang menjalankan ibadah ihram atau umrah.

    8. Meskipun nikah siri dianggap lebih sederhana dibandingkan pernikahan resmi di KUA, tetap ada prosedur yang harus diikuti.

    Prosedur tersebut antara lain, pertama, calon mempelai pria harus memperoleh izin wali nikah yang sah dari pihak perempuan. 

    Kedua, ijab kabul harus dihadiri oleh minimal dua orang saksi. Ketiga, mahar harus disiapkan untuk proses ijab kabul. Keempat, penghulu harus hadir untuk memimpin ijab kabul sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

    Dengan demikian, syarat-syarat untuk melaksanakan nikah siri harus memenuhi ketentuan yang berlaku, yang mencakup berbagai persyaratan. Namun, terkait kebenaran Ayus dan Nissa “Sabyan” sempat menikah siri terlebih dahulu sebelum akhirnya resmi pada 4 Juli 2024, keduanya belum memberikan pernyataan serta klarifikasi. resmi.

  • Ayus Menikah dengan Nissa ‘Sabyan’, Apa Saja Hak-hak Anak Ririe Fairuz?

    Ayus Menikah dengan Nissa ‘Sabyan’, Apa Saja Hak-hak Anak Ririe Fairuz?

    Jakarta, Beritasatu.com –  Kibordis Sabyan Gambus, Ayus telah bercerai dengan Ririe Fairuz setelah delapan tahun menikah pada Maret 2021. Perceraian tersebut diduga oleh adanya orang ketiga, yakni dikaitkan dengan Nissa “Sabyan” yang kini resmi menjadi istri Ayus. Lalu bagaimana dengan hak-hak anak kandung Ayus hasil pernikahan dengan Ririe?

    Meskipun sudah bercerai dan menikah dengan Nissa, Ayus tetap memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak mantan istri dan anak-anaknya pascaperceraian. 

    Tahukah Anda, kewajiban tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta dalam Pasal 156 huruf d Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang menyatakan biaya pemeliharaan anak (hadhanah) menjadi tanggung jawab ayah hingga anak berusia 21 tahun.

    Selain itu, kewajiban ayah dalam memberi nafkah juga diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

    Adapun hak-hak yang dapat diperoleh anak setelah perceraian antara lain:

    1. Hak untuk mendapatkan pemeliharaan apabila anak belum mencapai usia 12 tahun atau belum mumayyiz.

    2. Hak untuk menerima biaya pemeliharaan atau nafkah anak.

    3. Setiap anak berhak mendapatkan akses terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat tinggal yang layak, serta kasih sayang.

    4. Kewajiban nafkah anak menjadi tanggung jawab bersama ayah dan ibu.

    5. Anak berhak untuk tetap dapat bertemu dengan kedua orang tuanya.

    Diketahui, Ayus dan Nissa “Sabyan” resmi menikah pada 4 Juli 2024 di Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Pernikahan keduanya terbongkar setelah KUA Pondok Gede membenarkan kedua sejoli tersebut resmi menjadi suami istri.

    Meskipun resmi menikah dengan Nissa “Sabyan”, Ayus masih memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada anak-anaknya dari pernikahan sebelumnya bersama Ririe Fairus. Bahkan, apabila hak anak tersebut tidak diindahkan, mantan istrinya bisa menuntutnya sesuai dengan kesepakatan dan hukum yang berlaku.

  • Chairul Tanjung Sambangi PM Kamboja di Istananya, Singgung Angkor Wat

    Chairul Tanjung Sambangi PM Kamboja di Istananya, Singgung Angkor Wat

    Phnom Penh

    Chairman dan Founder CT Corp. Chairul Tanjung diterima dengan hangat saat menyambangi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet. Mendampingi pula Menteri Senior Kamboja Datuk Dr Othsman Hassan, Menteri Perdagangan Kamboja Chum Nimul serta jajaran kabinet lainnya.

    Chairul pun tak datang sendiri, ia hadir bersama mantan Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, serta pengusaha Joefly Joesoef.

    Rombongan Chairul sampai istana Perdana Menteri sekitar pukul 15.50 waktu Kamboja, Jumat (22/11/2024). Usai diterima sejenak oleh protokoler, kemudian pukul 16.00 langsung bertemu PM Hun Manet yang baru dilantik pada tahun 2023 lalu dan sempat hadir dalam pelantikan Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta pada 20 Oktober 2024.

    Suasana pertemuan berlangsung cair. Di mana PM Hun Manet usai menanyakan kabar mengawali obrolan dengan menyampaikan sejumlah peluang investasi dan bisnis yang ada di Kamboja dari berbagai sektor.

    “Ekonomi Kamboja memang tak sebesar Indonesia, namun kami memiliki akses ke pasar yang juga besar. Seperti ekspor ke kawasan Asia, Amerika Serikat hingga Eropa. Sektor finansial menjadi salah satu sektor yang sedang berkembang di Kamboja. Selain itu yang juga menjanjikan pertumbuhannya berasal dari sektor properti, agriculture, serta IT,” lanjut PM Hun Manet mengawali diskusi.

    Selain itu, destinasi turis utama Kamboja Angkor Wat juga sempat disinggung PM Hun Manet. Disebutkannya bahwa pembangunan fasilitas dan infrastruktur terus digeber di kawasan wisata berupa candi dari abad ke-12 tersebut.

    “Hotel-hotel sudah semakin banyak di Angkor Wat, airport baru pun sudah kami selesaikan untuk membuka konektivitas lebih luas lagi dari berbagai destinasi ke Angkor Wat yang berada di wilayah Siem Reap itu,” lanjut PM Hun Manet.

    Chairul Tanjung yang juga memiliki basis bisnis finansial di Indonesia — lewat Bank Mega dan Allo Bank — pun langsung menyambut ‘diskusi pembukaan’ dari PM Hun Manet. Ia mengatakan, peluang investasi yang ditawarkan tentu akan disambutnya dengan tangan terbuka, namun tetap saja harus dilihat kelaikan bisnisnya kemudian.

    Adapun terkait Angkor Wat, potensi yang bisa dilakukan adalah membangun ekosistem destinasi wisata di kawasan turis tersebut. Sehingga traveler tak cuma datang untuk menikmati candi yang menempati lahan seluas 162,6 hektar tersebut melainkan juga membangun destinasi aktivitas menarik lainnya yang bisa dinikmati.

    Chairul Tanjung Sambangi PM Kamboja di istana Perdana Menteri sekitar pukul 15.50 waktu Kamboja, Jumat (22/11/2024). (Ist.)

    “Inilah yang disebut ekosistem. Dimana kita membangun destinasi atau aktivitas lainnya sehingga turis akan lebih lama dan mengeluarkan budget wisata yang lebih besar di kawasan tersebut. Nanti kita lihat apa yang bisa kolaborasikan. Karena kami juga memiliki jaringan hotel, indoor theme park indoor hingga dan snow theme park,” papar Chairul Tanjung.

    Tak ayal, PM Hun Manet menyambut antusias usulan tersebut. Ia pun meyakini konsep ekosistem di destinasi wisata akan lebih power full untuk membuat turis betah sehingga bakal lebih berkontribusi dan membuat sektor pariwisata Kamboja lebih menggeliat.

    “Selain itu, kami punya struktur insentif bagi para investor. Hal ini untuk menarik minat dan mempermudah investor untuk membangun ekonomi di Kamboja. Kita siap diskusikan terkait insentif apa yang bisa kami berikan,” lanjutnya.

    Obrolan lain yang disinggung dari pertemuan tersebut adalah terkait peluang kolaborasi di dunia pendidikan Kamboja. Hal ini diutarakan oleh mantan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh yang turut ikut dalam rombongan. Disampaikan M Nuh, peluang ini terutama bisa dilakukan di pendidikan tinggi dan advokasi.

    Mahfum saja, bahasa Kamboja itu sulit dipelajari, bahkan hal ini diakui sendiri oleh staf kedutaan yang ditemui penulis dalam kunjungan ke Kamboja ini. Namun ternyata, ada sejumlah orang pegawai pemerintahan Kamboja yang sangat fasih berbahasa Indonesia. Ternyata setelah ditelisik, mereka kuliah di kampus Indonesia — di antaranya yang ditemui penulis berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.

    “Anda tak bisa memaksa orang untuk membeli TV, tapi orang butuh pendidikan dan orangtua juga akan memaksa agar anaknya mendapatkan pendidikan yang bagus. Jadi investasi di sektor pendidikan itu sangat penting. Bahkan Kamboja punya empat kementerian yang mengurus pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, tinggi hingga advokasi,” pungkas PM Kamboja Hun Manet.

    Komunitas Muslim Kamboja

    Sebelumnya, Chairul Tanjung berbicara di hadapan sekitar 450 pemimpin dan komunitas muslim di Kamboja untuk menularkan ‘virus’ entrepreneurship. Soliditas masyarakat muslim Kamboja patut diacungi jempol.
    Sebab meski cuma berjumlah sekitar 850 ribu jiwa atau setara 5% dari total populasi 17 juta jiwa di Kamboja, mereka sangat solid dan power full. Bahkan banyak mengisi posisi strategis di pemerintahan, senat, parlemen hingga kepala provinsi di Kamboja.

    Sehingga harapannya, soliditas ini bisa lebih diperkuat dengan menciptakan ide-ide entrepreneurship bagi masyarakat muslim Kamboja.

    Chairul Tanjung berbagi ilmu kepada sekitar 450 pemimpin dan komunitas muslim Kamboja. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom

    “Jadi kalau secara jumlah, muslim itu mayoritas (di Asia Tenggara), termasuk di Indonesia. Tetapi menjadi minoritas dalam kontrol ekonomi,” ujar Chairul di hadapan audiens yang berasal dari anggota parlemen, senat, wakil Gubernur, pengusaha dan sejumlah elemen komunitas musilm dari berbagai provinsi di Kamboja tersebut.

    Ia pun menyinggung ada 5 ‘musuh bersama’ bagi masyarakat muslim sehingga sulit berkembang. Yakni kurangnya pengetahuan, kemiskinan, kesenjangan ekonomi, ketidaktahuan/tak ada kepedulian serta rasa malas!

    Lantas apa yang harus dilakukan? Pendidikan! Itulah jawaban utama resep mengubah nasib dalam hidup yang diyakini Chairul. Mulai dari akses, kualitas, fasilitas dan infrastruktur pendidikan hingga mengikuti perkembangan teknologi yang dianggap bakal jadi alat untuk mengubah nasib masyarakat muslim.

    “Pendidikan merupakan keyword untuk mendapatkan akses informasi yang luas serta bisa berkompetisi. Madrasah pun harus bisa bersaing dengan top universitas,” lanjut pria yang kerap disapa CT tersebut di acara yang digelar di Cambodia-Japan Cooperation Center (CJCC), Phnom Penh, Kamboja, Kamis (23/11/2024) tersebut.

    (ash/rrd)

  • Israel Bombardir Beirut, 20 Orang Tewas dan Puluhan Korban Terluka

    Israel Bombardir Beirut, 20 Orang Tewas dan Puluhan Korban Terluka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel dekat bangunan perumahan di pusat kota Beirut menewaskan sedikitnya 20 orang pada hari Sabtu (23/11/2024), kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan ini merupakan bagian dari agresi militer Israel yang semakin intensif untuk menekan Hizbullah agar melakukan perjanjian gencatan senjata.

    Melansir laporan New York Times, serangan itu adalah upaya untuk membunuh seorang komandan militer utama Hizbullah, Mohammad Haidar, menurut pengakuan tiga pejabat pertahanan Israel yang meminta tidak disebutkan namanya untuk membahas operasi militer yang sensitif. Pejabat Hizbullah pada Sabtu sore mengatakan bahwa tidak ada pemimpin kelompok tersebut yang berada di lokasi serangan udara. Pejabat Israel juga mengkonfirmasi mengatakan Haidar tidak terbunuh.

    Selama seminggu terakhir, pasukan darat Israel melakukan serangan lebih dalam ke Lebanon selatan sementara Israel mengintensifkan pemboman di Dahiya, daerah pinggiran selatan Beirut yang secara efektif diperintah oleh Hizbullah.

    Jumlah korban tewas dalam serangan terbaru ini diperkirakan akan meningkat, dan sedikitnya 66 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan. Serangan tersebut terjadi tepat setelah pukul 4 pagi, mengejutkan warga Beirut dengan ledakan dahsyat yang menyebabkan sebagian besar kota diselimuti asap tajam. Ini adalah serangan ketiga pada minggu ini di pusat kota Beirut, sebuah wilayah yang sebagian besar tidak terkena serangan sejak perang antara Hizbullah dan Israel meningkat.

    Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah gedung bertingkat yang diyakini menampung sedikitnya 35 orang di lingkungan Basta di Beirut, sebuah daerah yang merupakan rumah bagi Muslim Sunni dan Syiah dan dekat dengan beberapa kedutaan besar negara-negara Barat. Hizbullah adalah kelompok militan Syiah dan komunitas Syiah di Lebanon selatan dan timur yang menjadi korban serangan Israel selama beberapa bulan terakhir.

    Perang di Lebanon telah menewaskan lebih dari 3.500 orang dan memaksa hampir seperempat penduduknya meninggalkan rumah mereka. Beberapa warga Syiah yang melarikan diri dari Dahiya telah mengungsi di Basta, menurut warga di daerah tersebut.

    Perang tersebut telah menjadi konflik paling berdarah di Lebanon sejak perang saudara selama 15 tahun di negara itu, yang berakhir pada tahun 1990.

    (fsd/fsd)

  • CT Bicara ‘Mental Miskin & Resep Kaya’ ke Pemimpin & Komunitas Muslim Kamboja

    CT Bicara ‘Mental Miskin & Resep Kaya’ ke Pemimpin & Komunitas Muslim Kamboja

    Phnom Penh

    Pengusaha dan Founder CT Corp. Chairul Tanjung berbagi ilmu kepada sekitar 450 pemimpin dan komunitas muslim Kamboja. Ancaman ‘mental miskin’ sampai resep jadi pengusaha sukses diungkap dalam kesempatan ini.

    Mungkin tak ada yang menyangka jika Kamboja ternyata banyak dihuni masyarakat beragama Islam. Ditilik dari sejarahnya, mereka merupakan bagian dari kerajaan Champa dan saat ini sudah berjumlah sekitar 850 ribu jiwa atau setara 5% dari total populasi 17 juta jiwa di Kamboja.

    Meski minoritas, masyarakat muslim Kamboja begitu solid. Bahkan banyak mengisi posisi strategis di pemerintahan, senat, parlemen hingga kepala provinsi di Kamboja.

    Latar belakang ini pula yang membuat Chairul Tanjung terkesima dengan soliditas komunitas Islam Kamboja. Pasalnya, populasi muslim terbilang besar di Asia Tenggara, ada sekitar 253 juta atau 42% populasi yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand hingga Kamboja. Sayangnya belum mendominasi daftar orang terkaya dan menjadi macan Asia di dunia usaha.

    Chairul Tanjung berbagi ilmu kepada sekitar 450 pemimpin dan komunitas muslim Kamboja. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom

    “Jadi kalau secara jumlah, muslim itu mayoritas (di Asia Tenggara), termasuk di Indonesia. Tetapi menjadi minoritas dalam kontrol ekonomi,” ujar Chairul di hadapan audiens yang berasal dari anggota parlemen, senat, wakil Gubernur, pengusaha dan sejumlah elemen komunitas musilm dari bergagai provinsi di Kamboja tersebut.

    Ia pun menyinggung ada 5 ‘musuh bersama’ bagi masyarakat muslim sehingga sulit berkembang. Yakni kurangnya pengetahuan, kemiskinan, kesenjangan ekonomi, ketidatahuan/tak ada kepedulian serta rasa malas!

    Lantas apa yang harus dilakukan? Pendidikan! Itulah jawaban utama resep mengubah nasib dalam hidup yang diyakini Chairul. Mulai dari akses, kualitas, fasilitas dan infrastruktur pendidikan hingga mengikuti perkembangan teknologi yang dianggap bakal jadi alat untuk mengubah nasib masyarakat muslim.

    “Pendidikan merupakan keyword untuk mendapatkan akses informasi yang luas serta bisa berkompetisi. Madrasah pun harus bisa bersaing dengan top universitas,” lanjut pria yang kerap disapa CT tersebut di acara yang digelar di Cambodia-Japan Cooperation Center (CJCC), Phnom Penh, Kamboja, Kamis (23/11/2024) tersebut.

    Dalam kesempatan itu, CT juga mewanti-wanti ‘mental miskin’ yang tanpa disadari jadi penghambat orang-orang untuk berkembang. Mulai dari dari pasrah terhadap keadaan, menanti perubahan tanpa ada upaya, memilih menyerah untuk menghindari konflik hingga tak peduli detail dengan hal-hal kecil.

    “Jadi kalau miskin jangan salahkan Tuhan, tapi salahkan dirimu sendiri karena mungkin kita belum bekerja lebih keras. Menyerah dan hindari konflik, itu memang budaya kita. Namun terkadang kita harus hadapi dan cari solusinya. Begitu pula kalau tidak menyentuh hal kecil, bagaimana bisa kita menjalankan hal besar. The devil is in the details, karena masalah akan muncul dari detail hal-hal kecil,” papar Chairul.

    Selain mental miskin, mental pengin serba cepat alias instan juga tantangan bagi dewasa ini, khusus bagi generasi muda. Misalnya pengin cepat kaya maka banyak yang mengambil salah jalan dengan cara korupsi, pengin bisnis mulus maka pakai cara menyogok serta cara-cara curang lainnya yang menghalalkan segala cara.

    Masalahnya, selain lewat jalur salah, cara ini tanpa disadari juga membuat mental orang tersebut menjadi dangkal. Karena tak melalui proses, kerja keras sehingga membentuk pola pikir, networking dan pribadi orang tersebut.

    “Mental pengin cepat instan ini tanpa disadari akan menjadi jebakan. Coba tengok proses kehidupan kupu-kupu. Dimana mereka memulai hidupnya dari kepompong, mereka berusaha keras keluar dari kepompong sendiri, sampai akhirnya berhasil dan menjadi cantik serta terbang bepergian bebas. Jadi jika kita ingin jadi sukses, harus kerja keras, karena kerja keras menciptakan proses untuk jadi lebih kuat dan semakin baik lagi,” lanjut Chairul.

    Untuk itu, ia selalu menggaungkan paradigma ICE (Innovation, Creativity & Entrepreneurship) yang harus dimiliki mereka yang mengubah nasib atau semakin sukses. Dulu paradigima efisiensi dan produktivitas pernah berhasil dijalankan Jepang di dunia industri, bahkan sampai mengontrol Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

    Tapi sekarang efisiensi dan produktivitas tidaklah cukup, melainkan juga diperlukan terobosan inovasi, kreativitas tiada henti serta visi entrepreneur sehingga menjadikannya bisa unggul dengan pesaing. “Nah, untuk sampai titik itu (paradigma ICE-red.), dibutuhkanlah sumber daya manusia terbaik yang dihasilkan lewat pendidikan terbaik pula,” imbuhnya.

    Chairul Tanjung berbagi ilmu kepada sekitar 450 pemimpin dan komunitas muslim Kamboja. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom

    Jadi Pengusaha Gak Dosa!

    Masyarakat muslim pun dinilai Chairul punya potensi untuk sukses dan menjadi macan Asia Tenggara. Pasalnya populasi 253 juta jiwa itu menjadi modal utama, namun harus bersatu. Jangan malah terpecah belah. Konsep membangun bisnis ‘from us, by us, for us’ bisa menjadi modal untuk masyarakat muslim, termasuk bagi mereka yang menjadi minoritas di Kamboja.

    Hal ini pula yang sejatinya sudah terlihat dari masyarakat muslim Kamboja. Dimana mereka tinggal berkumpul berbasis dekat dengan masjid. Sehingga sepanjang 4 km di wilayah kampung muslim itu muncul usaha-usaha halal yang dimiliki, dijalankan serta diperuntukkan bagi masyarakat muslim di kota Phnom Penh, Kamboja.

    “Kolaborasi dengan memberdayakan jaringan komunitas muslim sangat penting, tak cuma melibatkan umat melainkan juga pemerintah, pengusaha atau pelaku bisnis serta ulama. Khusus soal ulama, saya juga berharap tak cuma memberi ceramah soal surga dan neraka tetapi juga bagaimana memberikan pemahaman serta dorongan agar umat bisa menjadi pengusaha. Karena dengan menjadi pengusaha bisa memberikan manfaat lebih besar kepada banyak orang. Toh, jadi pengusaha tidak melanggar ajaran agama kok, bahkan Nabi Muhammad SAW juga seorang pengusaha sejak muda,” tutur Chairul.

    Terlebih, ia percaya jika di suatu negara semakin banyak pengusaha maka akan memiliki kemampuan yang lebih besar dalam membangun negara. Sebab roda pertumbuhan ekonomi bisa digerakkan lewat geliat dunia usaha.

    “Saya sudah 43 tahun di dunia bisnis, dan telah melewati banyak makan asam garam hingga dalam posisi sekarang. Ini bukanlah proses instant, melainkan dipupuk dari pengalaman panjang. Saya pun bukan berasal dari keluarga berada, tetapi dari keluarga miskin, bahkan saya kecil tinggal di rumah sempit tanpa toilet di dalam rumah. Tapi jangan pasrah dengan keadaan dan terus mencari peluang, kerja keras dan tentunya berdoa setiap saat kepada Allah SWT untuk meminta bantuannya,” pungkas Chairul.

    Datuk Dr Othsman Hassan, Menteri Senior Kamboja yang mengundang dan menemani Chairul selama di Kamboja mengatakan, pemimpin dan komunitas Islam Kamboja mendapatkan kesempatan berharga dengan belajar langsung dari mantan Menteri Koordinator Perekonomian RI dan salah satu pengusaha muslim sukses Indonesia tersebut.

    Terlebih, Chairul sudah lebih dari 10 tahun lalu terakhir datang ke negeri yang populer dengan candi Angkor Wat tersebut. Kini, masyarakat muslim Kamboja terus berkembang dengan sudah semakin dipercaya duduk dalam posisi penting di pemerintahan Kamboja. Termasuk Datuk Dr Othsman sendiri yang menjadi kepercayaan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, bahkan PM Kamboja sebelumnya Hun Sen.

    “Warga muslim Kamboja semakin lama terus berkembang sejak 300 tahun lalu yang berasal dari Kerajaan Champa. Dari awal kami sudah hidup berdampaingan dengan masyarakat Budha sebagai agama mayoritas di Kamboja, hingga akhirnya memiliki hak yang sama di masyarakat,” tutur Datuk Dr Othsman.

    “Saya berharap setelah berguru dengan Pak Chairul, masyarakat Islam di Kamboja jadi semakin menambah pengetahuan dan melecut ide atau pemikiran baru sehingga dapat berkembang lebih baik lagi,” tandasnya.

    (ash/rrd)