agama: Islam

  • Parkiran Berkarcis RSI Ahmad Yani Surabaya Dibobol Maling, Curi Motor Keluarga Pasien

    Parkiran Berkarcis RSI Ahmad Yani Surabaya Dibobol Maling, Curi Motor Keluarga Pasien

    Surabaya (beritajatim.com) – Parkiran berkarcis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya dibobol maling, Minggu (24/11/2024). Alhasil, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 amblas.

    Diwawancarai beritajatim.com, Marchel mengatakan ia datang ke RSI Ahmad Yani pada Sabtu (23/11/2024) malam untuk menunggu adiknya yang sedang sakit. Saat itu, ia menaruh sepeda motornya di halaman parkir Ponpes Putri NU dalam kondisi tidak dikunci stir karena ia percaya bahwa parkiran berkarcis itu aman.

    “Parkirannya kan bertiket lalu juga ada portalnya Jadi ya saya percaya aman. Kan kalau keluar harus pakai karcis,” kata Marchel saat dihubungi Beritajatim.com, Rabu (4/12/2024).

    Ia lantas meninggalkan motornya dan menjaga adiknya yang sedang sakit di RSI Ahmad Yani. Ia baru mengetahui motornya hilang pada Minggu (24/11/2024) pagi. Ketika ia mendapati motornya hilang, ia masih berpikir jika sepeda motornya dipindahkan petugas.

    Ia pun kembali mencari dan menyisir barisan sepeda motor yang berjejer. Hingga berselang beberapa saat, Marchel gagal menemukan sepeda motornya.

    “Saya langsung tanya petugas parkir dan satpam RSI Ahmad Yani Surabaya. Trus saya juga nemu helm saya. Saya mikirnya berarti hilang motor saya,” tutur Marchel.

    Setelah kehilangan, Marchel lantas melapor ke Polsek Wonokromo. Laporannya diterima dengan bukti lapor nomor TBL-B/409/XI/2024/SPKT/Polsek Wonokromo/Polrestabes Surabaya/Polda Jatim. I

    a mengaku dihubungi dua kali oleh pihak pengelola parkir untuk mendapat ganti rugi. Pertama kali ia mengaku ditawari uang sebesar Rp 3 juta lalu yang kedua Rp 5 juta.

    Tawaran itu ditolak oleh Marchel karena jauh dari harga sepeda motornya. Sementara itu, Kapolsek Wonokromo Kompol Heggy Renata belum memberikan tanggapan atas peristiwa ini. [ang/suf]

  • Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    TRIBUNJATENG.COM- Pilkada Kabupaten Tegal 2024 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01, Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab, serta nomor urut 02, Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ischak-Kholid memperoleh suara 67.87 persen dari 99.57 persen data suara yang sudah diunggah KPU.

    Sedangkan paslon 01 Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab perolehan suara sementara sebesar 32 persen. 

    Hasil ini tentunya akan membantu menaikkan elektabilitas Ischak Maulana dan Ahmad Kholid dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024.

    Pasangan ini diusung 6 parpol, yaitu: PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PPP, dan PAN. 

    Mereka juga mendapat dukungan NasDem, Hanura, Demokrat, Gelora, Ummat, dan PSI.

    Profil Ischak-Kholid

    Ischak Maulana Rohman adalah Wakil Bendahara DPC PKB Kabupaten Tegal periode 2021-2025. 

    Sedangkan tandemnya, Ahmad Kholid, sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tegal.

    Berikut ini profil singkat Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid yang maju Pilkada Kabupaten Tegal 2024.

    Ischak Maulana Rohman

    Ischak Maulana Rohman lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 29 Desember 1993. 

    Sosok yang akrab dipanggil Mas Kaji Ischak ini memiliki latar belakang pendidikan lulusan D-3 Akademi Pelayaran Niaga Indonesia, Semarang pada 2015 dan S-1 hukum di Universitas Pancasakti Tegal.

    Ischak juga aktif dalam organisasi seperti, lembaga ekonomi PC RMI NU kabupaten Tegal pada 2016-2021, ketua yayasan Banas Mandiri Group pada 2017-2024, sekretaris perekat alumni STMN ADB pada 2021-2024, wakil bendahara PC GP Ansor Kabupaten Tegal pada 2019-2024, pembina Ansor Tani Muda pada 2020. 

    Ia juga tercatat sebagai ketua yayasan Ar-Rasyid Ibnu Farhan pada 2020-2024, wakil bendahara DPC PKB Kabupaten Tegal pada 2021-2025, ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Tegal pada 2022-2027, dan ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tegal pada 2024-2029.

    Ahmad Kholid

    Ahmad Kholid lahir pada 12 April 1970 di Tegal, Jawa Tengah. 

    Ia memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah Atas di SMA Bhakti Praja 01 Adiwerna pada 1988. 

    Ahmad Kholid berprofesi sebagai wiraswasta dan aktif dalam organisasi politik. Pada 2008-2024 ia menjabat wakil ketua DPC Gerindra Kabupaten Tegal. 

    Selain itu, ia juga tercatat pernah menjadi ketua Pelajar Islam Indonesia pada 1985-1988, dan anggota Hiswana Migas pada 2022-2024. 

  • Hukum Dalam Islam Menghina Orang Lain, Tidak Bisa Masuk Surga

    Hukum Dalam Islam Menghina Orang Lain, Tidak Bisa Masuk Surga

    Jakarta, Beritasatu.com – Menurut pandangan Islam menghina orang lain termasuk dalam perbuatan tercela dan dibenci oleh Allah Swt. Menghina kekurangan orang lain sama halnya seperti menghina diri sendiri.

    Menghina orang lain dalam pandangan Islam tertuang dalam firman Allah Swt surah Al-Hujurat (49) ayat 11 yang bunyinya,

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim”.

    Ayat di atas menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tidak saling menghina dan merendahkan sesama hamba Allah. Selain itu, tafsir ayat tersebut juga memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat dan meninggalkan perkara tersebut, apabila tidak ingin masuk ke golongan orang-orang zalim.

    Kemudian, orang yang menghina orang lain dan merendahkan mereka karena merasa lebih baik dan lebih mulia, maka dia tidak akan masuk surga. Nabi Muhammad Saw bersabda,

    لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، فَقَالَ رَجُلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

    Artinya: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam kalbunya terdapat rasa takabur seberat biji sawi. Kemudian ada seorang lelaki bertanya, “Sesungguhnya seorang lelaki menyukai bila baju dan sandalnya baik”. Nabi menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan. Takabur ialah menolak perkara yang hak dan menghina manusia”. (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

    Maka dari itu, sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa hindari perbuatan menghina, mengejek, mengolo-olok, dan merendahkan orang lain. Mari jaga lisan dan tutur kata agar tidak melukai perasaan orang lain. Pastikan mulut selalu hanya digunakan dalam menyampaikan hal baik dan positif.

  • Kemenag Berkomitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan Madrasah

    Kemenag Berkomitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan Madrasah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan sejumlah keberhasilan program reformasi mutu pendidikan madrasah (REP-MEQR) dalam empat tahun terakhir. Salah satunya mewujudkan pendidikan madrasah yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Kami berkomitmen memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Abdul Rouf di Jakarta, Rabu (4/12/2024) dilansir Antara.

  • Iran Sahkan UU Hijab Baru di Tengah Gelombang Penolakan

    Iran Sahkan UU Hijab Baru di Tengah Gelombang Penolakan

    Jakarta

    Parlemen Iran telah menyetujui RUU Hijab dan Kesucian yang mewajibkan perempuan untuk mengenakan hijab dan menerapkan hukuman berat bagi mereka yang tidak mengenakannya.

    Sejak Revolusi Islam 1979, perempuan di Iran diwajibkan untuk menutupi rambut mereka di depan umum.

    Namun, kini makin banyak yang memilih untuk tidak mengenakan hijab, terutama sejak kematian seorang perempuan Iran-Kurdi, Jina Mahsa Amini, dalam tahanan polisi pada tahun 2022.

    Perempuan berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian di negara tersebut.

    Kematian Amini memicu protes yang meluas, yang sebagian besar dipimpin oleh perempuan dan siswi sekolah, yang menyerukan perubahan politik. Hal ini juga menginspirasi gerakan “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan”, yang menentang penegakan mandat hijab oleh pihak berwenang.

    RUU Hijab dan Kesucian disusun oleh lembaga peradilan Iran atas instruksi mantan Presiden Ebrahim Raisi sebagai tanggapan atas meningkatnya keengganan banyak perempuan untuk mengenakan hijab.

    Isi undang-undang

    Media Iran melaporkan bahwa undang-undang tersebut memberlakukan denda yang setara dengan 20 bulan gaji rata-rata bagi perempuan yang tidak mengenakan hijab atau tidak mengenakannya sama sekali di depan umum atau di media sosial.

    Mary Mohammadi, seorang analis politik Iran yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada DW bahwa undang-undang tersebut bertujuan untuk menghalangi perempuan dan membuat perjuangan mereka menjadi sangat ‘mahal’.

    “Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah kemajuan tuntutan perempuan, meningkatkan moral para pendukung ideologi rezim, menguras tenaga masyarakat dengan menciptakan konflik yang meluas dalam kehidupan sehari-hari, dan melemahkan potensi revolusioner yang dipimpin oleh perempuan,” ujarnya.

    Undang-undang ini mewajibkan institusi untuk menyediakan rekaman CCTV untuk membantu polisi mengidentifikasi orang-orang yang menentang kewajiban berhijab. Ketidakpatuhan akan mengakibatkan denda atau pemecatan pejabat institusi.

    Undang-undang ini juga mengkriminalisasi desain atau promosi barang-barang seperti pakaian, patung, dan mainan yang dianggap mendorong “ketelanjangan” atau kurangnya penggunaan jilbab.

    Kementerian Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran telah ditugaskan untuk memantau produsen dan pemasok pakaian untuk memastikan pakaian yang diproduksi sesuai dengan peraturan hijab.

    Presiden Pezeshkian kritik penegakan peraturan hijab

    Undang-undang tersebut disahkan oleh anggota parlemen, empat bulan setelah masa jabatan Presiden Iran Massoud Pezeshkian dimulai.

    Pezeshkian, yang secara luas dipandang sejalan dengan gerakan reformis yang mengadvokasi kebebasan yang lebih besar dan hubungan yang lebih baik dengan Barat, mengkritik penegakan peraturan hijab yang ketat selama kampanye pemilihannya.

    Banyak pendukung Pezeshkian berharap agar pemerintahannya akan melonggarkan peraturan mengenai kewajiban berhijab. Namun, para kritikus berpendapat bahwa penegakan wajib hijab berada di luar kendali langsung pemerintah.

    “Dalam pandangan yang lebih luas, ketidaksepakatan atas penerapannya antara kelompok garis keras di Parlemen Islam dan Pezeshkian yang disebut reformis di pemerintahan adalah tampilan konflik internal rezim atas hukum wajib hijab,” kata Mohammadi.

    Lebih dari dua tahun setelah kematian Mahsa Jina Amini, meskipun ada ancaman yang meningkat serta kamera keamanan tambahan di banyak kota, masih banyak perempuan yang tetap tampil tanpa hijab di depan umum.

    “Dalam praktiknya, perempuan Iran sendiri telah menghilangkan kompromi dan toleransi dari pilihan mereka, dan hanya menentukan dua jalan untuk diri mereka sendiri: kematian atau kebebasan,” kata Mohammadi.

    Parlemen Iran menunggu tanda tangan presiden

    Parlemen Iran telah menyerahkan undang-undang tersebut kepada Presiden Pezeshkian untuk ditandatangani, sebelum mulai diberlakukan.

    Berdasarkan konstitusi negara, presiden memiliki wewenang untuk menahan pemberitahuan kepada lembaga-lembaga terkait, sehingga menunda pemberlakuannya.

    Para aktivis dan pendukung hak-hak perempuan telah mendesak Pezeshkian untuk menggunakan wewenangnya dan menahan diri agar tidak memberlakukan undang-undang tersebut.

    Pembatasan dan tekanan terhadap perempuan di Iran masih terus berlanjut, dan undang-undang ini bahkan memperkuat kekhawatiran di antara beberapa pejabat di republik Islam tersebut.

    Mereka mengantisipasi adanya penentangan terhadap undang-undang tersebut yang akan meluas di media sosial, dan berpotensi memicu gelombang baru terhadap berbagai protes di seluruh negeri.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Malang (beritajatim.com) – Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi angkat bicara atas video viral Gus Miftah menghina pedagang es teh. Dia meminta hal ini menjadi pelajaran bersama agar lebih berhati-hati dalam bertutur.

    “Saya yakin Gus Miftah hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana, tapi beliau kepleset lidah. Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber sehingga di salah fahami masyarakat karena tidak utuh,” tegas Gus Fahrur, sapaan akrab KH Ahmad Fahrur Rozi, Rabu (4/12/2024) siang.

    Menurut Gus Fahrur yang juga Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu, apa yang terjadi dengan Gus Miftah hari ini, juga menjadi pelajaran bagi seluruh mubaligh lainnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap maupun bercanda.

    “Ini menjadi pelajaran penting para mubaligh ataupun penceramah ya, agar hati hati kalau bercanda. Boleh boleh saja bercanda, tapi jangan menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain,” tuturnya.

    Gus Fahrur menilai, jika dilihat dari garis keturunan, Gus Miftah adalah keturunan ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur. Gus Miftah masih memiliki hubungan darah dengan Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Yogyakarta.

    “Secara pribadi saya kenal dengan Gus Miftah. Beliau masih keturunan Syaikh Hasan Besari Ponorogo, saya pernah ke pesantrennya,” ucap Gus Fahrur.

    Gus Fahrur berharap, agar masyarakat tidak mudah ter provokasi dengan video video yang viral. “Kita ambil hikmahnya saja, bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki. Banyak mendapat simpati dan banyak memperoleh apresiasi masyarakat luas,” tuturnya.

    “Gus Miftah juga sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf. Sebaiknya disudahi polemik ini, harap di maklumi karena setiap orang bisa saja berbuat khilaf. Mari saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan dakwah umat Islam,” Gus Fahrur mengakhiri. [yog/beq]

  • AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 20 peserta penyandang disabilitas lintas generasi hadir mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas Difabel Satu Hati yang berlangsung di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah (1/12). Bertepatan dengan merayakan hari Difabel Dunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember, semangat para peserta kegiatan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara hadir saat mengikuti beragam kegiatan edukatif untuk peningkatan bisnis usaha Integrated Farming.

    Kegiatan yang diinisasi PT Astra Honda Motor (AHM) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta ini memberikan kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan. Pada kegiatan ini, AHM memberikan dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino yang dapat menghasilkan daging dan benang wol yang berkualitas.

    Pada tahap awal pelatihan, AHM memberikan edukasi teknis budidaya domba, seperti pemilihan bibit domba yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan. Pada edukasi ini, para peserta diajak untuk mengetahui cara perawatan harian, cara pembiakan domba, serta cara pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak, aman dan mudah diakses oleh difabel.

    Sebagai langkah untuk menjaga bisnis yang berkelanjutan, para peserta dibekali dengan workshop manajemen keuangan, manajemen usaha, pemasaran dan membangun kemitraan. Peserta juga mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk meningkatan pertumbuhan tanaman produktif.

    General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan AHM secara berkesinambungan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra yang terlibat dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

    “Kami ingin mengajak dan mendorong bahwa teman-teman disabilitas juga punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya bagi negeri ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melakukan pendampingan dan pelatihan intensif bersama LPPM UIN Yogyakarta dengan melakukan pembinaan dan pendampingan agar komunitas difabel dapat terus berinovasi menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” ujar Muhib.

  • Sunhaji Penjual Es Teh Tersinggung Dihina Miftah Maulana, Tetap Dagang Meski Tertekan: Cari Sangu

    Sunhaji Penjual Es Teh Tersinggung Dihina Miftah Maulana, Tetap Dagang Meski Tertekan: Cari Sangu

    TRIBUNJATIM.COM – Media sosial tengah dihebohkan dengan aksi Miftah Maulana Habiburrahman mengolok penjual es teh di pengajian di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024).

    Aksi Miftah tersebut menuai protes dari publik.

    Sosok penjual es teh yang diolok juga menjadi sorotan.

    Diketahui sosok penjual es teh tersebut bernama Sunhaji.

    Adapun kejadian tersebut berlangsung di drh. Soepardi.

    Saat kejadian, ribuan orang hadir untuk menyaksikan sholawat.

    Sunhaji, pria berusia 37 tahun itu menerima hinaan kasar dari Miftah Maulana.

    Diakui Sunhaji, dirinya merasa tersinggung dengan olokan tersebut saat menjajakan es teh di pengajian tersebut.

    “Saya tersinggung. Wong saya lagi masuk ada suara kayak gitu,” ungkap Sunhaji saat ditemui di rumahnya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, pada Rabu (4/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Ia menyatakan kekecewaannya terhadap Miftah, seorang tokoh yang memiliki Pondok Pesantren Ora Aji di Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Momen tersebut semakin menyakitkan bagi Sunhaji karena sejumlah tokoh yang hadir dan dikenal sebagai ulama turut menertawakan dirinya.

    Acara selawat malam itu dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Habib Zaidan, Muhammad Yusuf Chudlori (Ketua DPW PKB Jateng), dan Usman Ali, pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Al Huda.

    Meski merasa tertekan, Sunhaji memilih untuk tetap melanjutkan aktivitas berjualannya.

    “Saya tetap berjualan. Saya mencari sangu buat pulang,” ujarnya.

    Sunhaji, penjual es teh yang diolok-olok Gus Miftah, saat memberikan keterangan, Rabu (4/12/2024). (KOMPAS.com/Egadia Birru)

  • Tanggapi Kasus Gus Miftah, Menag Nasaruddin Umar: Ini Jadi Pembelajaran

    Tanggapi Kasus Gus Miftah, Menag Nasaruddin Umar: Ini Jadi Pembelajaran

    loading…

    Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar meminta semua pihak menahan diri terkait polemik Gus Miftah. Foto/SINDOnews/sunu hastoro fahrurazi

    BOGOR – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar memberi komentar terkait polemik kasus Gus Miftah. Nasaruddin Umar meminta semua pihak untuk menahan diri.

    “Jadi Gus Miftah itu kan banyak kapasitasnya, sebagai penceramah, utusan Presiden, pelawak, pimpinan pondok juga ada. Jadi jangan sampai Gus Miftah kita potret dengan gaya formal tapi dia dalam keadaan gaya informal,” ujar Menag usai meresmikan Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Qur’an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).

    Menag menambahkan, jangan dilupakan bahwa Gus Miftah itu seorang seniman. “Saya nggak mengikuti perkembangam seperti apa, tapi saya mohon semua pihak menahan diri dan perlu klarifikasi ke Gus Miftah. Kalau itu ada unsur kesengajaan maka perlu minta maaf,” imbaunya.

    “Ini juga pembelajaran bagi Gus Miftah, ketika jadi figur pejabat publik seperti ini harus ada kontroling,” sarannya.

    Menag menambahkan, sebagai figur pejabat publik maka bukan hanya milik diri sendiri, tetapi milik masyarakat bahkan milik pemerintah. “Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran,” tegasnya.

    (cip)

  • Program MEQR Berhasil Wujudkan Pendidikan Berkualitas di Madrasah

    Program MEQR Berhasil Wujudkan Pendidikan Berkualitas di Madrasah

    loading…

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Abdul Rouf mengatakan, Program MEQR berhasil wujudkan pendidikan berkualitas di madrasah. Foto/istimewa

    JAKARTA – Kementerian Agama ( Kemenag ) menyebut Program Madrasah Education Quality Reform (MEQR) berhasil membangun sistem pendidikan yang berkualitas.

    Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Expose Capaian Hasil Proyek Reformasi Mutu Pendidikan Madrasah (REP-MEQR) di Jakarta. Acara ini dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Abdul Rouf, Direktur KSKK Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, Ketua PMU REP MEQR Arif Rahman, para Kasubdit di Ditjen Pendis, Kabid dan Pengelola Pendidikan Inklusi Kanwil Kemenag seluruh Indonesia.

    Rapat ini bertujuan mengevaluasi dan memaparkan hasil proyek selama empat tahun terakhir. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Abdul Rouf menekankan pentingnya forum ini untuk menilai pencapaian yang diraih serta menyusun langkah-langkah strategis ke depan.

    “Rapat ini adalah momen penting untuk menilai sejauh mana pencapaian yang telah kita raih dan menyusun langkah-langkah konkret untuk masa depan,” ujar Rouf, Rabu (4/12/2024).

    Rouf menyoroti pencapaian proyek selama empat tahun, khususnya dalam membangun sistem yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan madrasah. “Proyek ini berhasil menciptakan sistem seperti e-RKAM dan penguatan EMIS, yang menjadi dasar kuat untuk keberlanjutan mutu pendidikan madrasah,” ungkapnya.

    Tidak hanya itu, Rouf juga menyampaikan pentingnya adaptasi madrasah terhadap dinamika global. Menurutnya, Program MEQR adalah langkah strategis untuk mendorong pendidikan berkualitas tinggi. “Kita harus memastikan semua madrasah, baik negeri maupun swasta, memiliki kualitas yang setara,” ujarnya.

    Rouf juga mendorong kolaborasi antarmadrasah untuk berbagi praktik terbaik. Termasuk menekankan pentingnya pendidikan inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas. “Kami berkomitmen memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus,” tambahnya.

    Kemenag juga telah menyiapkan rencana anggaran untuk mendukung keberlanjutan Program Pendidikan Guru (PPG) dan pengembangan sistem ramah disabilitas. “Ini bukan akhir, tetapi awal dari komitmen kami untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah secara berkelanjutan,” tegasnya.