agama: Islam

  • Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN Dibuka Serentak, Simak Jadwalnya

    Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN Dibuka Serentak, Simak Jadwalnya

    ERA.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2025.  Launching PMB PTKIN 2025 bertema “Change the World” dilaksanakan di Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan. 

    Menteri Agama menekankan PMB PTKIN ini perlu dimaknai sebagai alat untuk melihat transformasi psikologi, transformasi kesadaran dan transformasi tingkat kematangan psikologis anak-anak muda. Untuk itu, Menag Nasaruddin meminta para pimpinan PTKIN menjadikan PMB sebagai bagian transformasi psikologi anak.

    “Jadikan PMB ini sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh lembaga pendidikan ini terhadap transformasi psikologi anak,” ajak Menteri Agama Nasaruddin Umar di Palembang, Selasa (3/12/2024). 

    Sesuai tema kegiatan peluncuran “Change the World”, Menag mengatakan pentingnya menempatkan PMB PTKIN sebagai jalan mengubah dunia dengan melakukan inovasi di sektor pendidikan. PTKIN perlu terus melakukan inovasi dengan menghadirkan program studi yang selaras dengan perkembangan zaman.

    Perguruan tinggi juga perlu berani melakukan evaluasi guna meningkatkan pendidikan tinggi berkualitas. “Jika institusi ini ingin mengubah dunia, mulailah dari diri sendiri. Harus berani berpikir berbeda, memberikan berbagai inovasi dan berani melakukan evaluasi,” ujarnya.

    Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad menambahkan bahwa PMB PTKIN merupakan langkah strategis untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di berbagai aspek. “Kami harus bergegas lebih awal, bergerak lebih cepat untuk meresmikan PMB PTKIN tahun 2025 ini, karena persaingan antar kampus sungguh luar biasa ketatnya,” tegas Abu Rokhmad.

    Jadwal PMB PTKIN 2025

    Ketua Panitia PMB PTKIN sekaligus Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah mengungkapkan jika seleksi nasional di tahun 2025 akan dilakukan melalui dua pola utama, yaitu Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).

    “Tema yang diangkat pada PMB PTKIN tahun 2025 yaitu change the world ini sangat relevan dengan perubahan dunia yang begitu cepat. Melalui PMB PTKIN 2025 ini, kami mengajak para mahasiswa PTKIN untuk mengubah dunia,” jelas Rektor Nyayu.

    Untuk perguruan tinggi pelaksana sendiri, menurut Nyayu, tak kurang dari 58 PTKIN dan 1 PTN di seluruh Indonesia akan melaksanakan proses seleksi dengan menawarkan berbagai program studi. “Kuota penerimaan SPAN-PTKIN akan menampung 74.337 orang, sementara UM-PTKIN menyediakan kuota 91.557 orang,” katanya.

    “Selain itu, terdapat jalur tambahan berupa PMB Mandiri di masing-masing perguruan tinggi yang memberikan kesempatan lebih luas kepada calon mahasiswa,” tambahnya.

    Proses pendaftaran melalui jalur SPAN-PTKIN akan dimulai pada tanggal 06 Januari 2025 dan berakhir pada 25 Januari 2025. Sementara itu, pendaftaran melalui jalur UM-PTKIN akan dibuka mulai tanggal 22 April 2025 hingga 28 Mei 2025. Informasi lebih lanjut tentang PMB PTKIN Tahun 2025 dapat diakses melalui laman resmi di www.ptkin.ac.id.

    Selain Menteri Agama, Dirjen Pendis, dan Ketua Panitia PMB PTKIN, kegiatan peluncuran PMB PTKIN dihadiri sejumlah pejabat seperti Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi, Tenaga Ahli Muhammad Ainul Yaqin, Ketua Forum PTKIN beserta jajarannya, Panitia PMB PTKIN 2025, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumsel, serta siswa dan siswi MAN, SMA di Sumatera Selatan, Pondok Pesantren, dan mahasiswa asing UIN Raden Fatah Palembang.

  • Lembaga Dakwah PBNU Minta Umat Muslim Hentikan Hujatan pada Gus Miftah

    Lembaga Dakwah PBNU Minta Umat Muslim Hentikan Hujatan pada Gus Miftah

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengurus harian Lembaga Dakwah PBNU Soleh Sofyan meminta kepada netizen menghentikan hujatan terhadap Gus Miftah yang memilih mundur dari jabatan sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    “Sebagai sesama anak bangsa, apalagi sesama Muslim, tentu kurang bijak jika kita terus menghujat dan menekan. Bahkan sebagian dari kita sudah mulai mengeluarkan kata-kata sarkasme, padahal kita sendiri sedang protes terhadap ucapan sarkasme yang diucapkan Gus Miftah,” jelas Soleh Sofyan ketika dihubungi oleh Beritasatu.com, Jumat (6/12/2024).

    Soleh Sofyan menilai, keputusan Gus Miftah untuk mundur dari jabatannya adalah langkah yang bijaksana. Menurutnya, tindakan tersebut adalah pilihan yang tepat setelah insiden yang melibatkan Gus Miftah dengan penjual es teh manis.

    “Gus Miftah mundur dari jabatan sebagai utusan khusus presiden merupakan langkah yang tepat. Apalagi, Gus Miftah sudah meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh dengan mendatangi rumahnya,” ungkapnya.

    Soleh Sofyan menekankan, permintaan maaf dari Gus Miftah datang dari lubuk hati yang dalam. Ia menilai, bahwa ini menunjukkan kesadaran Gus Miftah atas kesalahan yang telah diperbuat dan kesiapan untuk menerima konsekuensinya.

    “Permintaan maaf dari Gus Miftah adalah bagian dari kesadaran atas kesalahan yang diperbuat. Ia sudah siap mengambil risiko dari tindakan yang dilakukan,” ujar Soleh Sofyan.

    Ia menambahkan, tindakan bijak sebagai seorang muslim sejati adalah saling memaafkan ketika ada permintaan maaf dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.

    “Tindakan bijak seorang Muslim sejati adalah memaafkan jika ada yang meminta maaf, serta mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi,” tandasnya.

  • Isi Pembukaan HAB Kemenag ke-79, UIN Saizu Adakan Senam Massal dan Bersih Lingkungan Kampus

    Isi Pembukaan HAB Kemenag ke-79, UIN Saizu Adakan Senam Massal dan Bersih Lingkungan Kampus

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO — Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto mengikuti Senam Kesegaran Jasmani dan Kerja Bakti Bersih Lingkungan Kampus, Jumat (6/12/2024).

     Kegiatan diikuti ratusan pegawai baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dan siswa magang.

    Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof. Ridwan menyebutkan, kegiatan digelar dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-79.

    Ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2024 serta Surat Edaran Rektor UIN Saizu Nomor: B-3948/Un.19/R/KP.07/12/2024.  

    Rangkaian kegiatan diawali dengan Senam Kesegaran Jasmani mulai Pukul 07.00-08.00 WIB di Halaman Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

    Ratusan tenaga pendidik dan kependidikan UIN Saizu Purwoketo mengikuti senam massal untuk meningkatkan kesehatan jasmani.

    Ini sekaligus menjalin kebersamaan antarpegawai. Selain itu, jajaran sivitas akademika juga melakukan kerja bakti bersih lingkungan, lebih khusus di masing-masing unitnya. “Untuk bersih-bersih dilaksanakan di unit kerja masing-masing,” ujarnya.

    Para peserta melakukan bersih-bersih lingkungan kampus dengan tujuan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan mendukung ekosistem kampus yang bersih.

    Seluruh peserta antusias mengikuti jalannya kegiatan spesial ini, guna menambah semangat kebersamaan dan identitas kampus.  

    Prof. Ridwan menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati HAB ke-79, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Kampus Hijau UIN Saizu Purwokerto terhadap kebersihan lingkungan kampus dan gaya hidup sehat. Harapannya budaya sehat dan bersih itu terus dilakukan.

    Rektor UIN Saizu Purwokerto juga berharap, kegiatan ini menjadi inspirasi untuk memperkuat semangat gotong royong di lingkungan kampus.

    “Senam pagi dan kerja bakti ini bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga momentum mempererat kebersamaan di antara seluruh Sivitas Akademika UIN Saizu,” harapnya.  

    Kegiatan ini disambut antusias oleh para tenaga pendidik dan kependidikan. Kolaborasi antara berbagai unit dalam membersihkan lingkungan menunjukkan semangat sinergi di kampus.

    Dengan semangat Hari Amal Bhakti, UIN Saizu Purwokerto berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai yang diusung Kementerian Agama.

  • 91 Tahun Unilever di RI, Ini Dampaknya untuk Masyarakat dan Lingkungan

    91 Tahun Unilever di RI, Ini Dampaknya untuk Masyarakat dan Lingkungan

    Jakarta – Tidak banyak perusahaan yang bertahan selama puluhan tahun di tengah gempuran persaingan dan perekonomian yang pasang surut. Namun, Unilever Indonesia sudah ada di Indonesia selama sembilan dekade.

    Selama itu, Unilever Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia, yang setiap produknya ada di rumah masyarakat.

    Unilever Indonesia berdiri pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta Utara. Seiring berjalannya waktu, Unilever pernah mengalami beberapa perubahan nama menjadi PT Unilever Indonesia pada 22 Juli 1980 dan kemudian menjadi PT Unilever Indonesia Tbk pada 30 Juni 1997.

    Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Unilever Indonesia terus melakukan inovasi, salah satunya dengan mengakuisisi merek minuman berbasis buah ‘Buavita’ dan ‘Gogo’ dari Ultra pada 2007, yang rampung pada Januari 2008.

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas portofolio produknya dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

    Komitmen Unilever terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, serta komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan terus digaungkan dan terbukti selama bertahun-tahun.

    Unilever Indonesia juga telah meningkatkan taraf hidup jutaan orang, mencakup jutaan konsumen, 4.589 karyawan, 500.000 peritel kecil, 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa, serta banyak pemangku kepentingan dalam rantai pasok perusahaan.

    Komitmen terhadap keberlanjutan ini menjadi bagian penting dari keberhasilan Unilever Indonesia. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Unilever terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan bersama para mitranya.

    Lebih lanjut, komitmen Unilever Indonesia terhadap Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) juga menjadi perhatian utama. Dengan fokus pada keadilan gender, penyandang disabilitas, serta penghapusan diskriminasi dan stigma, perusahaan ini berhasil mencetak capaian signifikan. Salah satunya adalah keberhasilan mencapai proporsi 44,7% perempuan di level manajemen senior.

    Selain itu, melalui program YOU-STEP, Unilever bekerja sama dengan KONEKIN untuk melatih 21 mahasiswa penyandang disabilitas agar siap memasuki dunia kerja. Brand seperti Rexona, Dove, dan Sunsilk juga konsisten menghadirkan kampanye iklan yang lebih inklusif, mendukung nilai keberagaman. Komitmen ini telah mengantarkan perusahaan meraih berbagai penghargaan dan pengakuan.

    Kolaborasi ini mempercepat dan memperluas dampak positif program-program lingkungan dan masyarakat di Indonesia.

    Tidak hanya itu, Unilever Indonesia memiliki empat fokus keberlanjutan yaitu iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian, komitmen ini mencerminkan upaya perusahaan untuk menciptakan dampak positif yang memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

    Unilever Indonesia terus berupaya menyebarkan kebaikan, berbagi harapan, dan memberikan dampak positif melalui berbagai inisiatif keberlanjutannya, demi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

    Capaian 91 Tahun Unilever di Indonesia

    Unilever Indonesia telah mencatat berbagai pencapaian signifikan bagi masyarakat dan lingkungan, simak capaian selama ini:

    1. Program Sekolah Sehat

    Kolaborasi untuk mempromosikan hidup sehat di kalangan anak sekolah telah menjangkau 465.434 murid SD dan santri hingga tahun 2023.

    2. Program Kesehatan Keluarga ‘BU KARSA’

    Melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan bergizi, dan pengelolaan sampah rumah tangga, program ini telah menyentuh 678.391 perempuan di 12 kota. Program ini berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

    3. Program Santri Berseri

    Dimulai pada tahun 2019, program ini mendidik pengurus dan santri pesantren di 17 provinsi untuk menerapkan PHBS sesuai nilai-nilai Islam. Hingga akhir 2024, program ini menargetkan menjangkau 2 juta anak dengan dukungan Kementerian Agama dan Amal Usaha Muhammadiyah.

    4. Pengurangan Emisi Karbon

    Sejak 2015, Unilever Indonesia telah berhasil mengurangi 89,45% emisi karbon. Pada tahun 2023 saja, terdapat pengurangan sebesar 11,22% dibandingkan tahun sebelumnya.

    5. Regenerasi Alam dan Pasokan Berkelanjutan

    Komitmen untuk hanya memasok minyak kelapa sawit dari pemasok berstandar NDPE (No-Deforestation, No-Peat, No-Exploitation) menjadi prioritas. Teh pada produk SariWangi juga telah bersertifikasi Rainforest Alliance.

    6. Pengelolaan Limbah Plastik

    Melalui pengembangan 4.000 Bank Sampah di 50 kota/kabupaten, Unilever telah mengumpulkan dan memproses 56.159 ton sampah plastik pada tahun 2023. Selain itu, sistem isi ulang yang tersedia di 817 lokasi di Jakarta dan Surabaya menawarkan alternatif belanja ramah lingkungan.

    7. Program Petani Kedelai Hitam

    Sebanyak 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa menjadi bagian dari rantai pasokan Bango, mendukung mata pencaharian lokal secara berkelanjutan.

    Unilever Indonesia terus membuktikan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Lewat inovasi produk, program keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas lokal, perusahaan ini konsisten membangun fondasi untuk masa depan yang lebih baik.

    Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab, Unilever Indonesia berambisi memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

    (akd/ega)

  • Gus Miftah Mundur tapi Makin Viral di Malaysia karena PM Anwar Ibrahim

    Gus Miftah Mundur tapi Makin Viral di Malaysia karena PM Anwar Ibrahim

    Jakarta

    Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari jabatan utusan khusus Presiden. Namun dia makin viral di Malaysia karena dibahas PM Anwar Ibrahim sebagai contoh negatif yang mesti menjadi pelajaran agar tidak terjadi di Malaysia.

    Gus Miftah mundur gara-gara kontroversi menghina pedagang es teh dengan sebutan kasar. Video yang beredar luas sampai membuat desakan mundur muncul dari berbagai pihak.

    “Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah di Sleman, seperti dilansir detikJogja, Jumat (6/12/2024).

    Sementara itu, di Malaysia, kontroversi Gus Miftah makin menjadi-jadi dibahas di sana. Sebelumnya, video Gus Miftah mengatai tukang es ikut menjadi viral di medsos negeri jiran itu dan jadi buah bibir netizen Malaysia.

    Ternyata, PM Malaysia Anwar Ibrahim juga membahasnya dalam acara resmi di Dewan Utama, Kompleks Kementerian Kewangan Malaysia. Video Anwar Ibrahim mengomentari Gus Miftah pun viral di Malaysia dan Indonesia.

    “Itu suatu contoh bahwa keangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan dari kalangan yang tidak tahu agama. Orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, akidah, salat, sunah, tapi dia timbul kata-kata itu, dia boleh (bisa-red) menghina. Saya pun merasa aneh,” kata Anwar Ibrahim diberitakan Malaysia Gazette dan Malaysia Tribune.

    Video ini di medsos ramai komentar warga Malaysia dan Indonesia. Netizen Malaysia menilai betapa buruknya kejadian pendakwah sampai menghina penjual teh tersebut.

    “Teruk ini, cafe hormat kat orang,” kata @talunombo_badarroedin

    “Adap dan ilmu harus disatukn,” komentar @haizadking

    “Saya rasa org yg paham agama, sepatutnya tahu mcm mana nak menjaga lisan dia ❤️ semoga Allah ﷻ jaga ustadz2 kita yg selalu membawa baik nama agama islam ❤️,” kata @mayanovias.

    “Satu negara menanggung malu. 😢,” kata @ajenghartomo dari Indonesia.

    (fay/ask)

  • Merasa Jabatan Kecil, Din Syamsuddin Ngumpet, Malu Duduk Sederetan Prabowo

    Merasa Jabatan Kecil, Din Syamsuddin Ngumpet, Malu Duduk Sederetan Prabowo

    ERA.id – Presiden RI Prabowo Subianto menyebut tokoh Muhammadiyah sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sebagai kawan lama waktu muda.

    Dalam keterangan yang diterima dari Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Edy Kuscahyanto di Kupang, NTT, Kamis (5/12/2024), Prabowo mengatakan, “Pak Din Syamsuddin itu kawan lama saya waktu muda, dan sekarang agak muda.”

    Presiden RI mengemukakan hal itu di hadapan ribuan kader dan pengurus Muhammadiyah dalam pidato sambutannya saat pembukaan Sidang Tanwir dan Milad Ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung mulai Rabu (4/12) kemarin hingga Jumat (6/12) besok.

    Dalam pidato sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyebut keberhasilan organisasi Muhammadiyah dalam mendidik para kadernya sehingga tersebar di mana-mana.

    Presiden Prabowo juga menyampaikan banyak kader Muhammadiyah yang menjadi tokoh, termasuk dalam pemerintahannya.

    Din Syamsuddin sebelumnya sudah sempat dipersilakan untuk duduk di depan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tetapi dia lebih memilih duduk di kursi deretan 4.

    Namun, Presiden Prabowo melihat kalau mantan Ketum PP Muhammadiyah itu duduk di bagian belakang (ngumpet). Alasan Din ngumpet karena merasa hanya sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan berstatus sebagai peninjau, bukan sebagai anggota aktif Tanwir Muhammadiyah.

    Ditemui usai acara pembukaan tersebut, Din mengatakan bahwa dirinya memang sahabat dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Memang Pak Prabowo Subianto adalah sahabat saya sejak lama. Pada tahun 1992 beliau ikut memprakarsai pendirian Centre for Policy and Development Studies (CPDS),” katanya.

    Din Syamsuddin menjelaskan bahwa CPDS adalah sebuah lembaga yang berkeinginan mendekatkan kalangan umat Islam dengan pemerintahan presiden ke-2 RI H.M. Soeharto dan ABRI. Pada saat itu Din Syamsuddin dipercayai sebagai direktur dan Prabowo sebagai sponsor dana.

    Persahabatan keduanya kemudian berlanjut hingga saat ini, dan Din mengaku mendukung Prabowo saat menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.

    Walau mereka berdua sering berbeda pendapat, persahabatan tidak berkurang. Kini setelah Prabowo mendapat amanah sebagai Presiden RI, sewajarnya seorang Din Syamsuddin ikut mendukungnya.

  • Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    GELORA.CO – PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha tidak memberi tanggapan secara rinci terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

    Ditemui di pengajian di Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia dengan tema Meneladani Khazanah Tafsir Al-Quran di Indonesia, Kamis (5/12), Gus Baha menyebut tidak memiliki media sosial sehingga tidak mengetahui kejadiannya secara detail.

    Gus Baha juga menyebutkan, jenis pertanyaan yang diajukan itu sebagai ‘kriminal’ sehingga menghadapi pertanyaan semacam itu ulama tidak akan menjawab dengan tegas.

    Hanya saja, Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli, artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren, demikian pula kakek-kakeknya. “Saya ini gus asli, bukan naturalisasi,” katanya sambil tertawa.

    Selain itu, Gus Baha pada kesempatan itu menceritakan dalam satu masa, pernah ada khalifah di Turki yang didatangi ulama muda. Kepada khalifah, ulama tersebut menegaskan akan memberi wejangan yang keras.

    Namun, ujarnya, khalifah menjawab dengan memberikan contoh tentang masa Nabi Musa. Meski menghadapi orang yang jauh lebih buruk dari dirinya sebagai khalifah, yakni Fir’aun, Nabi Musa diutus Allah untuk menyampaikan pesan kepada Fir’aun untuk berkata lemah lembut dan sopan.

    Sebelumnya, viral beredar video di media sosial yang merekam Gus Miftah tengah mengisi acara tabligh akbar. Di atas panggung, pria yang populer dengan rambut panjangnya itu didampingi belasan orang yang duduk di belakangnya.

    Saat melihat adanya seorang pria paruh baya pedagang kaki lima penjual es teh sedang menjajakkan dagangannya di atas nampan yang dibawa di atas kepalanya, Miftah pun mengajak berdialog si pedagang.

    Saat mengetahui bahwa dagangan pedagang tersebut belum laku, sontak Miftah pun melontarkan kata ‘goblok’ kepada pedagang itu.

    “Goblok. Kalau belum laku, ya jualan sana,” tututrnya. 

    Lontaran itu diiringi gelak tawa para orang di sekitar Miftah Maulana. Pria pedagang tersebut hanya terdiam. Kini ramai-ramai warganet mengkritik Miftah atas perbuatannya tersebut. Warganet menyayangkan ujaran kasar tersebut hanya dianggap candaan oleh Miftah. Hal itu tidak mencerminkan sosok Miftah yang dikenal sebagai tokoh agama dan saat ini telah menjadi Utusan Presiden.

    Sementara itu, Gus Miftah telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung kepada pedagang tersebut dengan mendatangi kediamannya. 

  • Jawaban Bijak Gus Baha saat Ditanya soal Gus Miftah yang Viral Mengolok dalam Kajian – Halaman all

    Jawaban Bijak Gus Baha saat Ditanya soal Gus Miftah yang Viral Mengolok dalam Kajian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau pendakwah yang kerap disapa Gus Baha memberi jawaban bijak saat ditanya tentang viralnya sikap Gus Miftah saat berdakwah.

    Diketahui, pendakwah bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman menjadi bahan pembicaraan setelah mengolok penjual es teh.

    Gus Miftah kini telah meminta maaf kepada penjual es yang diketahui bernama Pak Sunhaji tersebut.

    Namun, setelah permasalahan dengan Pak Sunhaji rampung, muncul video-video lain yang menunjukkan cara guyonan Gus Miftah yang kerap melontarkan ejekan kasar.

    Terbaru, Gus Miftah bahkan mengolok pesinden senior, Yati Pesek.

    Sikap Gus Miftah tersebut akhirnya terdengar sampai kepada Gus Baha.

    Gus Baha mendapat pertanyaan dari jemaah terkait pemanggilan ‘Gus’ hingga apa standarisasi orang bisa dipanggil Gus.

    Hal tersebut terlihat dalam acara ngaji bareng Gus Baha dan Prof Quraish Shihab yang tayang di YouTube Universitas Islam Indonesia pada Kamis (5/12/2024).

    “Hari ini, lagi viral berita seorang Gus. Mohon izin, ya mungkin berceramah dengan kalimat kurang baik. Mungkin diniatkan guyon (bercanda), tapi melukai hati orang lain, tapi MasyaAllah Gus Baha guyon (bercanda), tapi tidak pernah melukai hati orang lain,” ujar seorang jemaah.

    “Pertanyaan saya Gus (Baha), sebenarnya sejarah panggilan Gus ini seperti apa, apakah hanya dimaknai Gus ini adalah anak kiyai terus dipanggil Gus, bahkan mantu kiyai saja Gus naturalisasi atau Gus swasta. Atau bahkan bukan siapa-siapa kemudian bisa dipanggil Gus? Sehingga misal kita bisa berlomba-lomba menjadi Gus bareng-bareng?”

    “Apakah ini hanya di Jawa saja? karena di Madura kami sering mendengar ada panggilan Lora, ini sebenarnya apa?”

    “Nyuwun sewu (permisi), apakah di zaman Rasulullah, putranya Rasulullah juga dipanggil Gus?” tambah jemaah tersebut.

    “Intinya sejarah (Gus), lalu standarisasi Gus itu apa?” pungkasnya.

    Gus Baha sambil tertawa mendengarkan pertanyaan tersebut memilih jawaban bijak.

    Pendakwah yang juga dikenal sebagai ahli tafsir Al Quran tersebut memilih jalan tengah untuk tak memperdulikan pertanyaan provokasi.

    “Ini (saya jawab) yang provokatif dulu, semoga diampuni oleh Allah Ta’ala,” buka Gus Baha sambil tertawa.

    “Saya gak medsos-an, tapi ya denger-denger laporan macem-macem tentang sekian pihak, saya mau cerita biar sampean (Anda) tahu bahwa Pak Eektor ngundang saya ini nggak salah memang bener-bener pemateri yang baik.”

    “Ya kalau kata Nabi Yusuf kan Inihafidzun alim, orang harus dzikromanaki bin nafsi, orang boleh cerita kelebihannya asal itu faktual,” lanjut Gus Baha.

    “Suatu saat ini cerita kitab, suatu saat Nabi Musa harus salat istiqo untuk doa apa saja itu sudah dipakai, nggak mandi. Nabi Musa lho.”

    “Kata Allah, Innafihim Namaman. Di komunitas, Anda ikut salat itu ada yang tukang adu adu (Namam), provokator. Maka kamu doa kayak apa tetap nggak akan saya ijabahi,” jelas Gus Baha.

    “Nabi Musa (lalu menjawab) ya gampang Gusti, tunjukkan orang itu siapa nanti saya usir dari majelis.”

    “Jawabnya Allah itu lucu, saya ini orang yang mengharamkan Namam. Mengharamkan mengadu domba, kalo saya menunjuk orang itu berarti saya Namam,” tegas Gus Baha.

    “Intinya itu Allah terus mengabaikan sekian peristiwa Namam. Jadi kalau pertanyaan provokatif kayak gitu ya pasti diabaikan oleh Allah ta’alla karena nanti repot,” jelas Gus Baha lagi.

    Pada akhir jawabannya, Gus Baha melemparkan candaan tentang nama Gus yang ia kenakan adalah yang asli.

    “Memang saya termasuk Gus yang asli, itu jelas sekali,” pungkas Gus Baha sambil melempar candaan.

    Berikut profil Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha.

    Kehidupan Pribadi

    Dilansir Wikipedia, Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 29 September 1970.

    Ia merupakan anak dari pasangan K. H. Nursalim dan Hj Yuhanidz.

    Dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha merupakan generasi ke-4 ulama-ulama ahli Al-Qur’an. 

    Sementara dari silsilah keluarga ibu, Gus Baha menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyeiban atau Mbah Sambu.

    Gus Baha sendiri telah memiliki istri yang bernama Ning Winda dan telah dikaruniai tiga buah hati yang bernama Tasbiha Mahmida, Hassan Tasbiha, dan Mila Tasbiha.

    Pendidikan

    Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membagikan ceritanya saat sowan sekaligus nyantri kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha pada Rabu (3/5/2023) (Istimewa)

    Pendidikan Gus Baha dimulai dari lingkungan keluarga yang sangat religius. 

    Gus Baha menghabiskan masa kecilnya di pesantren-pesantren yang ada di Rembang, tempat di mana ia pertama kali diperkenalkan dengan ilmu agama.

    Dalam proses pendidikannya, Gus Baha mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, seperti tafsir, fiqih, dan hadist, yang membentuknya menjadi seorang ulama yang sangat berkompeten.

    Setelah menempuh pendidikan di Indonesia, Gus Baha melanjutkan studinya ke luar negeri, khususnya ke beberapa negara di Timur Tengah, untuk memperdalam ilmu agama secara lebih mendalam.

    Karier

    Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, Gus Baha kembali ke Indonesia dan memulai perannya sebagai seorang ulama. 

    Ia aktif mengajar di beberapa pesantren, serta memberikan kajian-kajian agama di berbagai forum.

    Salah satu ciri khas dari dakwah Gus Baha adalah kemampuannya dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan, mulai dari santri hingga masyarakat umum.

    Sebagai seorang santri tulen, yang berlatar belakang pendidikan non-formal dan non-gelar, Gus Baha diberi keistimewaan untuk menjadi Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

    Gus Baha duduk bersama para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur’an dari seluruh Indonesia, seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

    (Tribunnews.com/Siti N/ David Adi)

  • Tamsil Linrung Serukan Soliditas Dukung Visi Presiden Prabowo pada Mukernas Wahdah Islamiyah

    Tamsil Linrung Serukan Soliditas Dukung Visi Presiden Prabowo pada Mukernas Wahdah Islamiyah

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung menyampaikan pidato inspiratif dalam acara pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Wahdah Islamiyah yang digelar di Asrama Haji Embarkasi Makassar, Kamis (5/12/2024).

    Kegiatan yang mengusung tema: “Mengokohkan Soliditas dan Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Maju dan Berkah” ini akan berlangsung pada 5-8 Desember 2024 dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional.

    Dalam pidatonya, Tamsil menekankan pentingnya peran strategis organisasi Islam dalam mendukung pembangunan nasional yang berlandaskan moralitas dan nilai-nilai agama.

    “Tema ini sangat relevan dengan konteks bangsa kita hari ini. Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mengambil peran strategis dalam menyukseskan agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Khususnya di bidang pembangunan sumber daya manusia dan karakter bangsa,” ujar Tamsil.

    Mengutip pidato Presiden RI Prabowo Subianto, Tamsil menyampaikan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya besar dari segi wilayah dan penduduk, tetapi juga besar dalam moralitas, akhlak, dan semangat persatuan. “Pemimpin-pemimpin kita harus memiliki akhlak kesetiaan, bukan yang mudah berubah. Integritas dan konsistensi moral adalah kualitas esensial dalam membangun kekuatan bangsa,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Senator dapil Sulsel itu juga menyampaikan peran strategis Wahdah Islamiyah. Tamsil menyebut ada tiga ruang kontribusi besar yang dapat diperankan oleh Wahdah Islamiyah: Pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Ia juga menyampaikan ketiga gerakan ini telah dilakukan oleh Wahdah Islamiyah, namun diperlukan transformasi gerakan yang lebih inovatif, terstruktur, dan berorientasi pada kebutuhan zaman.

  • Kontroversi Gus Miftah Viral hingga Malaysia, PM Anwar Ibrahim Ikut Berkomentar

    Kontroversi Gus Miftah Viral hingga Malaysia, PM Anwar Ibrahim Ikut Berkomentar

    loading…

    Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ikut mengomentari sikap Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh. FOTO/Miera Zulyana

    JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ikut mengomentari sikap Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh. Menurutnya, seorang yang paham agama tidak akan bersikap angkuh dan sombong, terutama terhadap orang miskin.

    Menurut Anwar, Islam tidak memberi ruang bagi siapa pun untuk menghina orang lain. Namun ternyata dalam kenyataannya banyak orang yang paham agama juga melakukannya.

    “Sikap angkuh dan sombong itu kadang-kadang bukan hanya ada pada mereka yang tidak memahami agama. Bahkan, mereka yang sering berbicara tentang Islam, akidah, salat, dan sunah pun bisa melakukan penghinaan dalam situasi tertentu,” kata Anwar Ibrahim dalam Perhimpunan Warga Kementerian Kewangan seperti dilansir Malaysia Gazette, Kamis (5/12/2024).

    Pernyataan Anwar itu merespons video viral Gus Miftah yang melontarkan ucapan menghina kepada seorang penjual teh. Menurutnya, video yang dikirimkan oleh teman-temannya di Indonesia tersebut memberikan dampak besar terhadap dirinya.

    “Hal ini menjadi pengajaran yang menginsafkan. Saya merasa perlu menyebutnya dalam perhimpunan pagi ini,” kata Anwar di hadapan Menteri Kewangan II Datuk Seri Amir Hamzah Azizan dan Ketua Setiausaha Perbendaharaan Datuk Johan Mahmood Merican.

    “Penghinaan terhadap penjual teh yang termasuk golongan termiskin itu sangat menyentuh hati. Bahkan, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan respons tegas terkait hal ini,” jelasnya.

    Anwar juga memuji langkah pendakwah tersebut yang akhirnya menemui penjual teh untuk meminta maaf secara langsung. “Ini menjadi perhatian besar di Indonesia, dan akhirnya pendakwah itu mengunjungi daerah tempat penjaja tersebut untuk memohon maaf,” katanya.

    Gus Miftah Minta MaafGus Miftah telah mengunjungi kediaman penjual es teh Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024) pagi. Sunhaji merupakan pedagang es yang viral di media sosial karena dihina oleh Gus Miftah.

    Dalam kunjungan itu, Gus Miftah meminta maaf kepada Sonhaji yang didampingi Camat dan kepala desa setempat. Meski apa yang diucapkannya hanya candaan, tapi Gus Miftah meminta maaf kepada pedagang es tersebut.