agama: Islam

  • Rentetan Penangkapan Terduga Teroris Setelah Bom Medan

    Rentetan Penangkapan Terduga Teroris Setelah Bom Medan

    JAKARTA – Hingga hari ini, polisi menangkap 46 terduga teroris setelah teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Dari semuanya ini, 23 di antaranya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumatera Utara dan Aceh. Mereka memiliki keterkaitan dengan aksi teror di Polrestabes Medan.

    “Untuk wilayah Sumatera Utara, ini yang memiliki keterkaitan langsung dengan jaringan JAD dengan Amirnya adalah saudara Y. Ini jaringannya yaitu meliputi Jaringan Sumut dan Jaringan aceh. Ini ada 23 orang (terduga teroris),” ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, 18 November.

    Dari 23 terduga teroris tersebut, 4 orang di antaranya menyerahkan diri. Bahkan, dari penindakan tersebut ada 2 terduga teroris yang ditembak, mereka berinisial NP dan K. Keduanya ditembak karena melawan aparat. Penyerangan NP dan K membuat seorang polisi terluka di bagian tangan dan punggung.

    “Satu anggota Densus 88 mengalami luka, luka di bagian tangan akibat sabetan senjata tajam dan luka di bagian belakang.”

    Dari pemeriksaan, tersangka K merupakan sosok yang merencanakan tindakan aksi teroris di Medan. Sedangkan, NP berperan membantu k membuat bom yang diledakkan oleh Rabbial Muslim Nasution.

    “Peran NP yang meninggal dunia ini adalah ikut membuat bahan peledak bersama K. Kemudian (tersangka K) mengetahui, merencanakan tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh saudara RMN,” papar Dedi.

    Selain itu, puluhan terduga teroris yang masuk dalam jaringan JAD itu saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif. Jaringan terduga teroris yang ditangkap ini punya pimpinan, berinisial Y alias Anto.

    Dari rentetan penangkapan terduga teroris di Aceh dan Sumatera Utara ini, polisi menyita barang bukti berupa bahan pembuat bom, pupuk urea hingga black powder, yang diduga digunakan untuk merakit bom low explosive.

    “Ada black powder, ada pupuk urea dan jenis lain yang digunakan untuk dijadikan bom. Semuanya ini adalah low explosive atau bom yang memiliki daya ledak rendah,” kata Dedi.

    Sementara, penangkapan terhadap di luar jaringan JAD Sumatera Utara dan Aceh, ada 23 terduga teroris yang ditangkap di di beberapa tempat, di antaranya Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.

    “Untuk wilayah Banten, usai kejadian bom bunuh diri di Mapolresta Medan ada 4 orang-orang ditetapkan sebagai tersangka, Jakarta 3 orang, Jawa Tengah 9 orang, Jawa Barat ada 6 orang dan Kalimantan Timur 1 orang,” pungkas Dedi.

  • Reaksi Hamas, PA, PIJ, dan Faksi Palestina Lainnya atas Jatuhnya Rezim al-Assad di Suriah – Halaman all

    Reaksi Hamas, PA, PIJ, dan Faksi Palestina Lainnya atas Jatuhnya Rezim al-Assad di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas, PA, serta faksi-faksi Palestina lainnya sebagian besar menyatakan dukungan mereka terhadap rakyat Suriah setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

    Pada Minggu (8/12/2024), pasukan oposisi menyerbu Damaskus, ibu kota Suriah, setelah sebelumnya berhasil merebut kota-kota lain dalam serangan kilat selama dua minggu terakhir.

    Mengutip Al Jazeera, berikut adalah reaksi kelompok-kelompok Palestina atas jatuhnya rezim al-Assad:

    Pada Senin (9/12/2024), Hamas mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah yang disebut telah mencapai “cita-cita untuk kebebasan dan keadilan.”

    “Kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah yang hebat, dan menghormati keinginan, kemerdekaan, dan pilihan politik rakyat Suriah,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

    Hamas juga mendesak rakyat Suriah untuk bersatu dan bangkit dari luka masa lalu.

    Selain itu, Hamas mengutuk apa yang disebutnya sebagai “agresi brutal” oleh Israel terhadap Suriah.

    Hamas menambahkan bahwa mereka berharap Suriah akan melanjutkan perannya yang bersejarah dan penting dalam mendukung rakyat Palestina.

    Meskipun bersekutu dengan Iran, Hamas berpihak pada pemberontakan terhadap al-Assad di awal krisis.

    Sekelompok pria mengibarkan bendera oposisi di kedubes Suriah di Moskow, sehari setelah pemerintahan Bashar al-Assad di Damaskus runtuh di sabotase kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham. (HTS) (Al Jazeera)

    2. Otoritas Palestina (PA)

    Negara Palestina, yang dipimpin oleh PA, mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya mendukung rakyat Suriah.

    “Otoritas Palestina menghormati keinginan dan pilihan politik mereka, dengan cara yang menjamin keamanan dan stabilitas mereka serta mempertahankan prestasi mereka.”

    Kepresidenan Palestina menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menegaskan perlunya menghormati persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Republik Arab Suriah, serta menjaga keamanan dan stabilitasnya.

    PA juga mengharapkan kemajuan dan kemakmuran yang berkelanjutan bagi rakyat Suriah.

    PA menekankan bahwa partai politik harus memprioritaskan kepentingan rakyat Suriah sambil mendukung perjuangan Palestina menuju kebebasan dan kemerdekaan.

    3. Jihad Islam Palestina (PIJ)

    Faksi Palestina PIJ, yang bersekutu dengan Hamas dan Iran, mengatakan perkembangan terkini adalah masalah internal Suriah yang berkaitan dengan pilihan rakyat Suriah.

    “Jihad Islam berharap Suriah akan tetap menjadi pendukung sejati bagi rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka, sebagaimana yang selalu terjadi,” kata Ziad al-Nakhala, kepala PIJ, dalam sebuah pernyataan.

    4. Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP)

    Kelompok sayap kiri ini, yang sebelumnya menyuarakan dukungan bagi pemerintah Suriah, tidak membahas jatuhnya al-Assad dalam pernyataan resmi pertamanya setelah pejuang oposisi merebut Damaskus.

    Namun, PFLP hanya berfokus pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Suriah.

    “Agresi Zionis terhadap wilayah Suriah ini membawa dimensi berbahaya yang membutuhkan solidaritas untuk menghadapinya,” kata kelompok itu.

    “Front tersebut menekankan bahwa serangan udara musuh Zionis terhadap Suriah dan penyerbuannya ke wilayah Suriah merupakan eskalasi berbahaya dalam agresi terhadap rakyat dan negara-negara di kawasan tersebut,” imbuhnya.

    “Musuh berusaha memanfaatkan fase perubahan internal di Suriah untuk mencapai tujuan agresi baru terhadap Suriah dan rakyatnya.”

    Koalisi yang mencakup beberapa faksi Palestina menggambarkan penggulingan al-Assad sebagai masalah internal Suriah.

    “Pasukan Nasional dan Islam Palestina di Damaskus dengan tulus menantikan hak rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka dan membangun Suriah yang bersatu dan berdaulat penuh dalam kerangka kebebasan, keadilan, demokrasi, dan kewarganegaraan yang setara tanpa diskriminasi,” kata koalisi tersebut.

    Ditambahkan pula bahwa mereka berharap Suriah terus memenuhi tugas persaudaraan dan nasionalnya terhadap rakyat Palestina.

    Apa yang Terjadi di Suriah? Penjelasan Singkat

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Mengutip Hindustan Times, berikut poin-poin penjelasan singkat tentang situasi di Suriah:

    Perang Saudara Suriah dimulai pada tahun 2011 sebagai bagian dari Musim Semi Arab (Revolusi Timur Tengah), yang mengakibatkan jatuhnya berbagai rezim di dunia Arab.

    Meskipun Bashar al-Assad awalnya tampak goyah, situasi berubah ketika Rusia dan Iran membantunya mengusir para pemberontak.

    Suriah terus dilanda perang saudara sejak saat itu, namun mengalami periode yang relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir karena Tentara Suriah dan sekutunya berhasil menahan para pemberontak.

    Perang saudara memasuki babak baru ketika pemberontak Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dan Tentara Pembebasan Suriah berhasil merebut kota Aleppo minggu lalu, sebuah terobosan besar pertama mereka dalam beberapa tahun.

    Para pemberontak kemudian melanjutkan pawai mereka ke Damaskus, merebut kota demi kota.

    Empat kota jatuh ke tangan pemberontak dalam 24 jam terakhir sebelum mereka tiba di ibu kota pada Minggu (8/12/2024) pagi. Kota-kota tersebut adalah Daraa, Quneitra, Suwayda, dan Homs.

    Saat sekutu Suriah, Iran dan Rusia, disibukkan dalam konflik lain, tentara Suriah tampaknya melemah.

    Para pejuang pemberontak menguasai penjara Saydnaya pada Minggu pagi dan membebaskan tahanan politik yang ditahan oleh rezim Bashar al-Assad.

    Mereka kemudian memasuki kota dan menguasainya dalam hitungan jam, menggulingkan rezim yang telah berkuasa selama lima dekade terakhir.

    Sebelum Bashar al-Assad mengambil alih Suriah 24 tahun lalu, ayahnya, Hafez al-Assad, juga memerintah negara tersebut dengan cengkeraman besi yang sama.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammad Jalali, mengatakan ia siap bekerja sama dengan oposisi dan menyerahkan pemerintahan, tetapi meminta masyarakat untuk tidak merusak gedung-gedung publik karena bangunan itu adalah milik semua orang.

    HTS kemudian mendeklarasikan Suriah dan Damaskus bebas dari “tiran Assad.”

    Mereka meminta para pejuang untuk menjaga gedung-gedung pemerintahan.

    Pemandangan di jalan-jalan menunjukkan perayaan, dan beberapa patung Assad serta ayahnya telah dirobohkan oleh masyarakat.

    Sementara itu, Assad dilaporkan telah meninggalkan Suriah dan mencari suaka di Rusia.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’

    TRIBUNNEWS.COM- Pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk menghapus Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari daftar teroris Amerika Serikat setelah cabang Negara Islam Irak (yang kemudian dikenal sebagai ISIS) membantu mencapai tujuan jangka panjang AS untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad, The Washington Post melaporkan pada tanggal 9 Desember.

    Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada hari Sabtu, mencapai tujuan jangka panjang kebijakan luar negeri AS.

    “Pejabat AS tengah berhubungan dengan semua kelompok yang terlibat dalam pertempuran di Suriah, termasuk kelompok utama yang menggulingkan Assad, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda dan masih masuk dalam daftar teroris AS,” tulis surat kabar itu.

    Seorang pejabat AS mengatakan kepada The Post bahwa pemerintah AS belum mengesampingkan kemungkinan mencabut sebutan teroris dari HTS untuk memungkinkan kontak dan kerja sama AS yang lebih dalam dengan kelompok tersebut.

    “Kita harus cerdas … dan juga sangat memperhatikan dan pragmatis terhadap realitas di lapangan,” kata pejabat tersebut.

     

     

     

     

     

    Pejabat AS lainnya mengatakan Gedung Putih tengah melakukan “penilaian waktu nyata” tentang HTS, yang menguasai Damaskus pada hari Sabtu setelah serangan kilat selama dua minggu yang dilancarkan dari bentengnya di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.

    Pemerintah Inggris juga mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar kelompok teroris terlarang.

    Menteri Kabinet Pat McFadden mengatakan kepada BBC bahwa situasi di negara itu “sangat tidak menentu,” dan jika keadaannya stabil, setiap perubahan dalam larangan tersebut akan menjadi “keputusan yang relatif cepat.”

    HTS dilarang sebagai organisasi teror di Inggris setelah ditambahkan sebagai alias Al-Qaeda pada tahun 2017.

    McFadden menegaskan Inggris saat ini tidak dapat berkomunikasi dengan HTS.

    Kota-kota besar Suriah, Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus, jatuh ke tangan HTS setelah Presiden Assad memerintahkan penarikan tentara Suriah dari posisi yang mempertahankan masing-masing kota tersebut.

    “Jatuhnya rezim Assad memenuhi tujuan kebijakan luar negeri AS yang sudah lama, setelah Rusia dan Iran mendukung Assad di tengah upaya pemerintahan Obama untuk menggulingkannya,” tambah The Post .

    Mantan utusan khusus AS untuk Suriah mengatakan dalam sebuah  kutipan wawancara pada bulan Maret 2021 bahwa HTS merupakan “aset” bagi strategi AS di Suriah. 

    Duta Besar James Jeffrey mengatakan bahwa cabang Al-Qaeda adalah “pilihan yang paling tidak buruk dari berbagai pilihan di Idlib, dan Idlib adalah salah satu tempat terpenting di Suriah, yang merupakan salah satu tempat terpenting saat ini di Timur Tengah.”

    Saat itu, strategi AS adalah menggulingkan pemerintah Suriah melalui sanksi ekonomi yang menghukum , serupa dengan sanksi AS terhadap Irak yang menewaskan 500.000 anak selama tahun 1990-an.

    Pada hari Minggu, Wakil Presiden terpilih JD Vance menyatakan kekhawatirannya mengenai sifat militan HTS, yang sering disebut di media barat sebagai “pemberontak.”

    “Banyak dari ‘pemberontak’ adalah cabang ISIS,”  tulis Vance . “Kita bisa berharap mereka telah berubah. Waktu yang akan menjawabnya.”

    The Post menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berusaha memastikan bahwa Suriah tetap stabil semaksimal mungkin.

    Surat kabar itu mengklaim bahwa kekhawatiran utama pemerintahan Biden adalah ISIS dapat memanfaatkan situasi kacau untuk membangun kembali dirinya sebagai kekuatan utama di negara tersebut.

    Namun, AS telah mendukung ISIS di masa lalu, termasuk menyediakan senjata bagi organisasi tersebut untuk menaklukkan Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada bulan Juni 2014. ISIS melakukan genosida terhadap suku Yazidi di distrik Sinjar di dekatnya dua bulan kemudian, pada bulan Agustus, dengan bantuan dari pemimpin Kurdi Irak Masoud Barzani, sekutu dekat AS dan Israel.

    Awal musim panas ini, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS membebaskan lebih dari seribu tahanan ISIS dari penjara pusat di Hasakeh di timur laut Suriah.

    Warga Irak di Irak bagian barat, termasuk kaum Yazidi di Sinjar dan warga Arab Sunni di Mosul, menyatakan kekhawatiran mereka atas tindakan SDF, karena khawatir kelompok teror itu akan kembali.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Rezim Al Assad Pro-Iran di Suriah Tumbang, Apa Reaksi Hamas?

    Rezim Al Assad Pro-Iran di Suriah Tumbang, Apa Reaksi Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, turut memberikan reaksi atas rezim Bashar Al Assad tumbang di Suriah.

    Hamas ikut girang dengan kabar rezim Al Assad yang ditumbangkan milisi perlawanan di Suriah.

    Al Assad kabur ke Rusia setelah ibu kota Suriah, Damaskus, berhasil dikuasai kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani pada Minggu (8/12).

    Kepergian Al Assad dari Suriah itu pun menandai tumbangnya rezim otoriter tersebut.

    “Hamas menyampaikan selamat kepada saudara kami rakyat Suriah atas keberhasilan meraih aspirasi untuk kebebasan dan keadilan. Kami menyerukan kepada semua lapisan rakyat Suriah agar merapatkan barisan,” demikian pernyataan Hamas seperti dikutip dari AFP.

    Mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad sendiri merupakan pemimpin rezim yang mendapatkan sokongan dari Iran.

    Suriah saat masih dipimpin Al Assad bahkan menjadi salah satu dari sejumlah “Poros Perlawanan” Iran bersama dengan Hizbullah di Lebanon melawan agresi Israel di Palestina.

    Negara itu menjadi salah satu basis terbesar para milisi pro-Iran selama perang melawan Israel. Keberpihakan rezim Assad kepada Iran pun kerap menjadi sasaran serangan Israel di sejumlah wilayah di Suriah yang diklaim sebagai basis perlawanan dan gudang senjata.

    Beda dengan Hamas, kelompok milisi Palestina Jihad Islam memilih netral atas perang saudara yang kembali pecah di Suriah hingga menggulingkan rezim Assad.

    “Apa yang telah terjadi di Suriah merupakan urusan orang-orang Suriah,” ujar Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina, Jihad Al Nakhalah kepada AFP.

    Meski demikian, Jihad Islam Palestina berharap bahwa kelompok milisi dan rakyat Suriah yang berhasil menumbangkan Al Assad masih tetap memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel.

    Suriah sendiri menjadi salah satu negara yang banyak menampung para pengungsi dari Palestina. Badan PBB untuk Urusan Pengungsian (UNRWA) mencatat sedikitnya terdapat 438 ribu pengungsi Palestina di wilayah Suriah.

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tertawa Terbahak-bahak Saat Miftah Hina Penjual Es Teh, Usman Ali Ngaku Khilaf dan Minta Maaf

    Tertawa Terbahak-bahak Saat Miftah Hina Penjual Es Teh, Usman Ali Ngaku Khilaf dan Minta Maaf

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengasuh Asrama Perguruan Islam Al-Huda, Usman Ali, mengakui kekhilafannya setelah tertawa dalam momen kontroversial ketika Miftah Maulana Habiburrahman menghina Sunhaji, seorang pedagang es teh, dalam sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada November lalu. Video yang merekam kejadian itu memperlihatkan Usman tertawa lepas di samping Miftah, yang menggunakan istilah kasar untuk menyebut Sunhaji.

    Dalam keterangan tertulisnya pada Senin (9/12/2024), Usman menyampaikan bahwa tawanya murni spontan dan tanpa niat menertawakan Sunhaji. “Sungguh saya tidak ada niat menertawakan penjual es atau Pak Sunhaji. Itu terjadi semata-mata karena suasana ceramah GM (Miftah) malam itu yang cair dan penuh candaan,” ujarnya.

    Usman mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya meminta maaf langsung kepada Sunhaji. Ia bahkan mendatangi rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Magelang, namun tidak bertemu karena Sunhaji sedang berada di Yogyakarta untuk mengurus paspor keberangkatan umrah. Sebagai gantinya, Usman menyampaikan permintaan maaf melalui panggilan video. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh perilakunya.

    “Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam berkata, bersikap, dan membawa diri di mana pun berada,” tuturnya.

    Insiden ini berawal dari pengajian yang digelar di lapangan drh. Soepardi, Magelang, pada 20 November 2024. Saat Sunhaji sedang berkeliling menjajakan es teh, Miftah menegurnya dan melontarkan hinaan yang membuat Sunhaji merasa tersinggung. “Saya tersinggung. Wong saya lagi masuk, ada suara kayak gitu,” kata Sunhaji, Rabu (4/12/2024).

  • Teks Tersembunyi Al-Qur’an Berusia 1.000 Tahun Terungkap, Apa Isinya?

    Teks Tersembunyi Al-Qur’an Berusia 1.000 Tahun Terungkap, Apa Isinya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para peneliti dari Zayed National Museum (ZNM), Uni Emirat Arab, berhasil mengungkap teks tersembunyi di bawah lapisan dekorasi emas pada salah satu halaman Al-Qur’an Biru (Blue Qur’an) yang berusia 1.000 tahun. Apa isinya?

    Penemuan ini berhasil terungkap berkat teknologi pencitraan canggih yang mampu mengungkap detail yang tidak terlihat oleh mata manusia.

    Al-Qur’an Biru adalah salah satu manuskrip Al-Qur’an yang paling langka dan signifikan. Manuskrip ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 hingga ke-10 dan dikenal karena keunikan halamannya yang berwarna biru tua atau indigo, dihiasi dengan dekorasi perak dan kaligrafi emas.

    Teks dalam manuskrip ini ditulis menggunakan skrip Kufi, salah satu gaya kaligrafi Arab tertua yang kini sulit dibaca. Para ahli meyakini bahwa manuskrip ini pada awalnya terdiri dari 600 halaman yang terbuat dari kulit domba, namun saat ini hanya sekitar 100 halaman yang diketahui keberadaannya dan tersebar di koleksi museum ataupun pribadi di seluruh dunia.

    “Diperkirakan hanya ada satu salinan Al-Qur’an Biru, sedangkan sekitar 100 halamannya yang diketahui telah memukau para cendekiawan selama beberapa dekade,” kata Nurul Iman Bint Rusli, kurator ZNM, melansir Newsweek, Kamis (5/12).

    Teknologi pencitraan multispektral yang digunakan oleh tim ZNM mampu mengungkap teks dan gambar yang telah memudar atau tersembunyi di balik lapisan dekorasi. Pada halaman yang diteliti, terungkap bahwa dekorasi emas yang rumit mungkin ditambahkan untuk menutupi kesalahan yang dibuat oleh penulis manuskrip.

    Mengingat tingginya biaya pembuatan halaman dari kulit domba yang diwarnai indigo, pembuatan ulang halaman yang baru dianggap terlalu mahal. Oleh karena itu, pola dekoratif digunakan untuk menyembunyikan teks yang keliru.

    “Teknologi canggih yang digunakan untuk memberikan pencerahan baru pada halaman manuskrip ini membantu memberikan perspektif tambahan mengenai produksi salinan Al-Qur’an yang langka ini,” kata Rusli.

    Meskipun asal-usul manuskrip ini masih menjadi misteri, para ahli menduga bahwa naskah ini mungkin berasal dari Afrika Utara, Irak, atau Andalusia di Spanyol selatan. Lima halaman dari manuskrip ini dijadwalkan akan dipamerkan di Zayed National Museum setelah museum tersebut resmi dibuka.

    Penemuan ini tidak hanya membuka wawasan baru tentang proses produksi Al-Quran Biru tetapi juga menyoroti pentingnya teknologi modern dalam mengungkap sejarah tersembunyi.

    “Penelitian inovatif Museum Nasional Zayed tentang Al-Qur’an Biru memberikan pandangan baru tentang asal-usul dan produksi manuskrip penting ini,” tambah Mai al-Mansouri, kurator asosiasi ZNM.

    Apa isinya?

    Sekilas, bagian rumit tersebut terlihat seperti hiasan pada umumnya. Namun, dengan menggunakan teknik canggih, para peneliti berhasil menemukan sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya.

    Melansir Turkiye Today, penemuan ini mengungkapkan bahwa di balik hiasan terdapat kesalahan dalam penulisan ayat-ayat Surat An-Nisa yang ditutupi oleh penulis aslinya.

    Koreksi ini, yang tersembunyi di balik hiasan artistik, hanya dapat dilihat melalui pencitraan multispektral, sebuah teknik yang memungkinkan para ahli untuk mengungkapkan teks yang sebelumnya tidak terlihat atau pudar.

    Menurut petugas museum, jenis koreksi ini sangat jarang terjadi pada manuskrip Islam dari periode tersebut, dan memberikan wawasan yang berharga tentang praktik para juru tulis awal.

    Al-Qur’an Biru diyakini dibuat pada akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10, kemungkinan besar untuk komunitas Muslim Kairouan yang terletak di Tunisia modern. Naskah yang dikenal dengan tinta biru dan kaligrafi emas dan perak yang mewah di atas perkamen domba ini terdiri dari sekitar 600 halaman.

    Dari jumlah tersebut, hanya 100 halaman yang diketahui keberadaannya, dengan lima halaman yang disimpan di Museum Nasional Zayed, menjadikannya artefak yang sangat berharga.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Parkir Motor di Bawah Pohon Datangi Rumah Janda, Aksi Kades di Boyolali yang Buat Warga Curiga – Halaman all

    Parkir Motor di Bawah Pohon Datangi Rumah Janda, Aksi Kades di Boyolali yang Buat Warga Curiga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada hal yang membuat warga curiga dengan aksi seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berinisial SR.

    Aksinya mendatangi rumah seorang janda berbuntut panjang.

    Keduanya digrebek warga saat berduaan pada Jumat (6/12/2024) lalu.

    SR mendatangi rumah janda menggunakan sepeda motor yang diparkir di bawah pohon.

    Sepeda motor itu diparkiran di bawah pohon yang tak mudah terlihat orang.

    Janda satu anak tersebut merupakan warga desa setempat.

    Saat digrebek, SR mengaku sudah menikahi janda secara siri dan pernikahan tersebut dihadiri ayah janda sebagai wali nikah.

    Selain itu, anak kandung janda yang masih di bawah umur menjadi saksi pernikahan siri.

    Namun, pernikahan siri yang digelar sebulan lalu tanpa sepengetahuan istri SR atau bu kades.

    Warga menganggap pernikahan siri SR dengan janda tidak sah.

    Mereka meminta pernikahan siri SR dengan janda diulang di hadapan warga dan istri SR.

    Salah satu warga yang enggan disebut namanya menjelaskan warga curiga dengan sepeda motor SR yang terparkir di rumah janda anak satu.

    Warga kemudian mencari keberadaan SR di rumah hingga tempat nongkrongnya, tetapi tidak ditemukan.

    Perzinahan terungkap setelah SR keluar dari rumah janda dan langsung digerebek warga.

    “Itu ketahuan motornya itu sekitar jam 9 malam. Terus jam 11 malam si janda membuka pintu dan pak kades keluar,” ucapnya, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com.

    SR dan janda diinterogasi warga yang geram akan tindakan asusila keduanya.

    SR membantah melakukan perzinahan dan mengaku telah menikah siri dengan janda tersebut.

    Ayah janda membenarkan telah terjadi pernikahan siri.

    “Terus kita tanya saksinya siapa, buktinya apa to, Mas. Nah, bapaknya itu bilang saksinya hanya anaknya sendiri (anak si janda)” tuturnya.

    Warga menganggap pernikahan siri tidak sah karena hanya disaksikan anak di bawah umur.

    Mereka meminta SR menikah kembali dengan persetujuan istri pertamanya.

    “Kami lakukan demi menjaga kondusifitas keamanan lingkungan. Kami menyayangkan perbuatan Kades.”

    “Sebagai seorang Kades seharusnya bisa mengayomi warganya, bukan malah seperti itu malam-malam main ke rumah seorang janda, sesuai adat istiadat yang berlaku disini itu sangatlah tidak pantas,” bebernya.

    Kepala KUA Cepogo Boyolali, Saiful Anwar, menjelaskan pernikahan siri merupakan pernikahan yang tidak dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

    Jika pernikahan siri memenuhi rukun dan syarat menikah dinyatakan sah secara agama, namun tidak sah secara negara.

    Namun, pada pernikahan siri kades SR dengan janda, saksi nikah hanya satu dan masih di bawah umur.

    Menurut Saiful, pernikahan siri kades SR tidak sah dan harus diulang.

    “Nikah kalau ga ada saksinya ya tidak sah secara Islam.”

    “Kajian ilmiah dari salah satu penghulu di Blora. 80 persen nikah siri tidak sah karena tidak terpenuhi syarat dan rukunnya,” tandasnya. (*)

  • Beda dari yang lain, ternyata ini adalah penyebab Gus Baha tidak mau diundang di publik!

    Beda dari yang lain, ternyata ini adalah penyebab Gus Baha tidak mau diundang di publik!

    GELORA.CO – Belum lama ini warganet dihebohkan dengan sebuah perlakukan kasar Gus Muftah kepada seorang penjual es teh yang sedang berkeliling di pengajiannya.

    Atas perlakuan kasar tersebut, Gus Miftah ramai dikecam oleh publik hingga ia mundur sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Warganet pun ramai-ramai membandingkan Gus Miftah dan Gus Baha yang sama-sama seorang pendakwah dari Jawa dan sama-sama di panggil Gus, sayangnya Gus Baha seringkali tidak mau diundang publik untuk mengisi kajian.

    Gus Baha benar-benar tidak seperti Gus yang lain, ceramah atau kajian dari Gus Baha tidak bisa kita temukan dimana-mana.

    Akses untuk bisa menemukan ceramah Gus Baha sangat sedikit, maka dari itu warganet membandingkan Gus Baha dan Gus Miftah.

    Yang mana Gus Miftah sering berlalu-lalang dimanapun, di layar kaca maupun di pengajian-pengajian tertentu sangat mudah menemukan Gus MIftah.

    Lalu mengapa sebenarnya Gus Baha sangat susah ditemui dan tidak mau diundang oleh jamaahnya?

    Dilansir dari akun Tiktok @nasehat_dakwah01 pada tanggal 9 Desember 2024, simak ulasan tentang alasan Gus Baha tidak mau diundang oleh Publik.

    KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa dikenal dengan Gus Baha merupakan penceramah asal Rembang, Jawa Tengah.

    Gus Baha sangat terkenal sebagai salah satu ulama yang terkenal sebagai seorang ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Qur’an,

    Sayangnya, Gus Baha merupakan sosok yang sangat tertutup dan seringkali enggan ketika diminta untuk mengisi kajian.

    Dalam sebuah cuplikan video saat Gus Baha mengisi sebuah acara pengajian, Gus Baha mengungkapkan alasannya jarang sekali muncul di publik.

    “Saya ini nggak tahu harus Istigfar atau syukur, karena kenapa saya berpikir ini istigfar atau syukur karena termasuk yang paling saya hindari acara seperti ini (acara pengajian)” ujar Gus Baha.

    Ia melanjutkan “Cuma ada dua persen pengecualian yaitu Guru, Keluarga, (dan) temannya Bapak, nah ini Gus Ali termasuk kategori temannya Bapak”

    Gus Baha menyampaikan bahwa dirinya cukup pilih-pilih bahkan gampang tidak menyetujui ketika diundang oleh publik.

    “Alasannya adalah satu mungkin nggak bakat ya nggak bakat dan nggak ingin, dua saya nggak punya kemampuan untuk menjelaskan kontruksi Islam secara utuh” jelas Gus Baha.

    Gus Baha mengatakan bahwa ia mempunyai keyakinan bahwa mengaji itu harus khatam tanpa kurang sedikitpun.

    Hal ini karena Gus Baha merasa “trauma” ketika harus mengisi kajian atau mengaji harus mempertanggung jawabkan yang akan datang.

    Gus Baha tidak mau semua menjadi setengah-setengah karena percuma saja jika ia tidak menyampaikan ilmunya secara utuh.

    Mungkin hal itulah yang membuat publik merasa bahwa Gus Baha adalah sosok pendakwah yang sesuai dengan kaidah agama Islam.

    Ia tak banyak membahas hal diluar konteks dan masih bercanda sesuai dengan adab untuk tidak menyakiti orang lain dengan ucapannya.***

  • Aliansi Santri Jalanan Minta Prabowo Batalkan Pengunduran Diri Miftah Maulana

    Aliansi Santri Jalanan Minta Prabowo Batalkan Pengunduran Diri Miftah Maulana

    ERA.id – Sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Santri Jalanan berharap Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Penceramah agama Islam itu mundur usai ucapan kasarnya pada penjual es teh viral. 

    Aksi unjuk rasa penolakan itu berlangsung di kawasan Titik Nol, Kota Yogyakarta, Senin (9/12/2024). Di aksi itu mereka menunjukkkan pamflet dan poster ‘Santri Gus Miftah, ‘Cari Penyebar Postingan Pertama’, ‘Ksatria Sesunggugnya’, ‘Ojo Mundur, Kalau Bukan Elu, Siapa Lagi?’, dan ‘Gus Miftah I Love U’.

    “Kami dari sejak tahun 2016 itu biasa gojek-gojek (bercanda) seperti itu. Penjual es teh itu, dia juga santri Gus Miftah juga. Saya saja biasa diolok-olok,” kata Koordinator Aliansi Santri Jalanan sekaligus Panglima Besar Laskar Jogja, Indra Ika Putra.

    Indra menyatakan Gus Miftah juga sudah meminta maaf dan mengumrohkan penjual teh Sunhaji dan keluarganya. “Gus Miftah itu ksatria,” katanya.

    “Kami akan berkirim surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah. Hari ini ada seribu personel yang turun menolak pengunduran diri Gus Miftah. Ini dari mana saja dan santri binaan Gus Miftah,” klaimnya.

    Indra menyebut sosok Gus Miftah selalu memberikan nilai-nilai positif dalam dakwah dan mengenalkan agama pada semua kelompok termasuk masyarakar marjinal. 

    Sebelumnya, sosok yang kerap disebut Gus Miftah  itu menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden bukan karena tekanan atau permintaan dari siapapun.

    “Saya dijadwalkan bertemu dengan Bapak Presiden oleh Kantor Sekretaris Kabinet pada Minggu depan,” ucapnya di di Ponpes Ora Aji di Prambanan, Sleman, Jumat (6/12/2024).

    Selama satu bulan menjabat sebagai Utusan Khusus, Miftah mengaku belum menerima gaji pertamanya dan bahkan belum menempati rumah dinas yang disiapkan.

    “Kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Saya yang berlatar belakang anak jalanan, bergaul dengan premanisme dan lokalisasi diangkat derajatnya,” tuturnya. 

  • 960 Ribu Mahasiswa Disebut Kecanduan Judi, Pemerintah Diminta Serius Berantas Judol

    960 Ribu Mahasiswa Disebut Kecanduan Judi, Pemerintah Diminta Serius Berantas Judol

    960 Ribu Mahasiswa Disebut Kecanduan Judi, Pemerintah Diminta Serius Berantas Judol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aliansi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia meminta pemerintah serius dalam memberantas masalah
    judi online
    (judol).
    DEMA PTKIN menyebut praktik judol sudah merebak hingga 960 ribu mahasiswa kecanduan judol.
    Koordinator Pusat DEMA PTKIN Sahrus Sobirin mengatakan, judol sudah menjadi bencana sosial di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan akademik seperti mahasiswa.
    “Judol sudah seperti bencana sosial yang merusak, menghancurkan masa depan generasi muda Indonesia. Kami tidak akan membiarkan judol merampas mimpi dan harapan generasi penerus bangsa,” kata Sahrus Sobirin dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
    Sobirin menjelaskan, aktivitas judol dipengaruhi oleh teknologi dan kemudahan akses, serta kurangnya edukasi.
    “Akses memudahkan mahasiswa untuk bermain judol. Dengan nominal yang kecil, anak muda bisa ikut judol. Belum lagi user interface yang menarik dan mudah digunakan dengan metode pembayaran yang fleksibel. Akibatnya faktor-faktor tersebut menyebabkan sebagian kawan-kawan tertarik untuk bermain,” tuturnya.
    Sobirin menjelaskan masifnya kebocoran data dan lemahnya pengawasan digital di Indonesia memudahkan bandar melakukan promosi langsung ke masyarakat.
    “Kalau kita lihat, iklan judol yang masif di media sosial juga diyakini mampu membuat generasi muda lebih rentan terpapar. Di hulu, pemerintah harus segera memberantas bandar, mengontrol pengetatan transaksi keuangan dan promosi judol, serta dihilirnya pemerintah harus segera menanggulangi dampak sosial judol secara sistematis dan sesegera mungkin,” kata Sobirin.
    Sementara itu, Sobirin menilai dampak dari judol bisa membawa kemunduran terhadap generasi Indonesia Emas 2045.
    Dia mendesak agar dilakukan sosialisasi mengenai pencegahan judol di kampus.
    “Tidak ada Indonesia emas jika judol masif di Indonesia. Kami DEMA PTKIN akan berkoordinasi dengan seluruh DEMA di bawah naungan DEMA PTKIN untuk melakukan sosialisasi pencegahan judol di kampus-kampus sebagai langkah mitigasi,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.