agama: Islam

  • Filosofi dan Keunikan Rumah Limas Khas Sumatera Selatan

    Filosofi dan Keunikan Rumah Limas Khas Sumatera Selatan

    Tak hanya terkait pemilihan kayu, Rumah Limas juga menggambarkan betapa kentalnya budaya Sumatra Selatan. Hal ini bisa dilihat dari seni ukiran dan ornamen pada pintu, dinding, maupun atap Rumah Limas yang menggambarkan nilai-nilai kebudayaan setempat. 

    4. Memiliki lima tingkat dengan makna dan fungsi berbeda

    Rumah Limas yang terdiri dari lima tingkat memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda. Lima tingkatan ruangan diatur menggunakan filosofi kekijing. Artinya, setiap ruangan diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, serta martabat penghuninya.

    Tingkat pertama Rumah Limas disebut Pagar Tenggalung. Bagian ini merupakan ruangan luas tanpa dinding pembatas yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu, termasuk saat ada acara adat.

    Menariknya, orang luar tidak bisa melihat aktivitas di dalam ruangan. Sedangkan yang dari dalam bisa melihat suasana di luar.

    Keunikan lain terdapat pada lawang kipas atau pintu Rumah Limas. Jika dibuka akan membentuk langit-langit ruangan.

    Selanjutnya pada tingkat kedua disebut Jogan. Bagian ini merupakan tempat berkumpul para anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki.

    Pada Kekijing ketiga, terdapat ruangan yang lebih privat dengan posisi lantai yang lebih tinggi dan bersekat. Ruangan tingkat tiga ini hanya digunakan oleh tamu undangan khusus ketika pemilik rumah sedang mengadakan hajat.

    Pada tingkat keempat, terdapat area khusus untuk orang yang dihormati dan memiliki ikatan darah dengan pemilih rumah. Biasanya, ruangan ini diperuntukkan bagi para Dapunto dan Datuk, yakni tamu undangan yang dituakan.

    Pada tingkat kelima yang disebut Gegajah terdapat ruangan paling luas. Ruangan ini lebih istimewa dan lebih bersifat privasi.

    Tingkat kelima ini hanya dimasuki oleh orang yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dalam keluarga maupun masyarakat. Terdapat undukan lantai untuk bermusyawarah yang disebut Amben serta kamar pengantin khusus yang digunakan jika pemilik rumah mengadakan acara pernikahan.

    5. Ornamen simbar pada bagian atas atap

    Keunikan lain Rumah Limas bisa dilihat dari ornamen pada bagian atas atap. Terdapat ornamen simbar berbentuk tanduk dan melati yang juga berfungsi sebagai penangkal petir.

    Simbar dua tanduk melambangkan Adam dan Hawa, empat tanduk berarti sahabat nabi, dan lima tanduk melambangkan rukun Islam. Adapun melati melambangkan keagungan dan kerukunan.

    Rumah Limas dibangun menghadap timur dan baratTerdapat keunikan lain pada Rumah Limas, yakni dibangun menghadap ke arah timur dan barat. Bagian yang mengarah ke barat disebut dengan Matoari Edop, sedangkan yang menghadap ke timur disebut Matoari Mati.

    Matoari Edop berarti matahari terbit yang melambangkan kehidupan baru. Sementara Matoari Mati berarti matahari terbenam atau melambangkan akhir dari kehidupan.

     

    Penulis: Resla

  • 211 WNI yang Dideportasi dari Arab Saudi Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Januari 2025

    211 WNI yang Dideportasi dari Arab Saudi Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Megapolitan 12 Januari 2025

    211 WNI yang Dideportasi dari Arab Saudi Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 211 warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Arab Saudi tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Sabtu (11/1/2025).
    Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 23.30 WIB dan langsung diarahkan ke ruang imigrasi. Di sana, petugas imigrasi mengecek dokumen perjalanannya.
    “Alhamdulillah pada hari ini sudah tiba 211
    pekerja migran
    kita. Mereka memang bekerja di Saudi dan kemudian melakukan pelanggaran keimigrasian,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha di lokasi, Minggu (12/1/2025) dini hari.
    Setelah melakukan proses imigrasi, satu per satu mereka diarahkan ke Badan Karantina Kesehatan (BKK) untuk melakukan cek kesehatan, termasuk pengecekan virus HMPV.
    “Iya kami melakukan cek kesehatan, salah satunya pengecekan virus HMPV,” kata dia.
    Usai dari BKK, pihak BP2MI pun melakukan pendataan terhadap 211 WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI). Tujuannya agar nama mereka tidak lagi terdaftar sebagai pekerja di Arab Saudi.
    “Kami datang terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan proses penjemputan oleh pihak keluarga masing-masing,” imbuh dia.
    Sebelumnya, Menteri Perlindungan
    Pekerja Migran
    Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan menerima kepulangan sejumlah 211 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Arab Saudi.
    Hal itu disampaikannya saat memberikan pidato dalam kegiatan Seminar Nasional ‘Menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul Berdaya Saing Global’ di Universitas Islam Malang (Unisma) pada Sabtu (11/1/2025).
    “Sebenarnya ada tiga acara yang jadwalnya tumpang tindih atau bersamaan hari ini, sebenarnya sangat penting salah satunya menerima deportasi dari Arab Saudi sebanyak 211 orang, dan saya diperintah langsung oleh Istana Negara untuk menerima,” kata Karding, Sabtu (11/1/2025).
    Diduga ratusan WNI tersebut merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara nonprosedural atau ilegal.
    Karding menyampaikan bahwa para WNI yang dideportasi ini tidak ada hubungannya dengan haji dan umrah.
    Sedangkan, dia menyampaikan bahwa pihaknya memperkirakan saat ini ada sekitar 6 juta PMI ilegal yang bekerja di luar negeri. Lebih banyak daripada PMI legal yang jumlahnya 5,2 juta orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peluk Agama Katholik, Erika Carlina Kini Belajar Al Qur’an hingga Belajar Tentang Islam Demi Ini 

    Peluk Agama Katholik, Erika Carlina Kini Belajar Al Qur’an hingga Belajar Tentang Islam Demi Ini 

    Peluk Agama Katholik, Erika Carlina Kini Belajar Al Qur’an hingga Belajar Tentang Islam Demi Ini 

    TRIBUNJATENG.COM- Erika Carlina tampak memutuskan untuk mempelajari agama Islam hingga belajar membaca Al Qur’an.

    Diketahui jika Erika Carlina merupakan seorang aktris yang memeluk agama Katholik.

    Sebagai seorang aktris profesional, dirinya tampak totalitas dalam menjalankan peran yang ia dapatkan.

    Erika Carlina sendiri saat ini tampak menjadi bagian dari sebuah film berjudul Pengantin Setan, dimana dirinya berperan menjadi Echa.

    Dalam perannya tersebut, sosok Echa digambarkan sebagai seseorang yang memeluk agama Islam.

    Tak ingin melakukan kesalahan dalam menjalankan perannya, Erika Carlina tampak totalitas dalam mempelajari agama Islam.

    Atas usaha dan kerja kerasnya, Erika Carlina berhasil melakukan sejumlah adegan melafalkan ayat Al Qur’an dengan baik.

    Diketahui jika Erika Carlina juga berakting dalam sejumlah scene kerasukan dan mempelajari tentang rukiyah.

    Diketahui jika film Pengantin Setan ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata.

    Sebelumnya cerita tentang Pengantin Setan ini telah dipublikasikan melalui tayangan podcast milik RJL 5.

    Dimana sosok Echa yang menikah dengan sang suami bernama Ariel, dihantui oleh teror, kejadian aneh dan juga menyeramkan.

    Film Pengantin Setan ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film karya Amrit Punjabi selaku produser dan Azhar Kinoi Lubis selaku sutradara.

    Tak sendiri, Erika Carlina tampak beradu akting dengan sejumlah aktris dan aktor lainnya diantaranya Emir Mahir sebagai Ariel, hingga Ruth Marini, Wavi Zihan, Akfie Afandi dan Ence Bagus.

    (*)

  • Hukum Menikahi Robot dalam Islam

    Hukum Menikahi Robot dalam Islam

    Jakarta: Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), telah menciptakan peluang baru yang mengejutkan, seperti hubungan manusia dengan robot. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan: apakah pernikahan dengan robot dapat diterima dalam hukum Islam?

    Pembahasan ini menjadi penting di era di mana teknologi semakin dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dalam aspek hubungan personal. Berikut ini adalah kajian mengenai hukum menikahi robot berdasarkan pandangan Islam.
     
    Prinsip Pernikahan dalam Islam
    Melansir penelitian Louisenxius Pangestu, dkk (2024). Dalam Islam, pernikahan adalah sebuah perjanjian suci antara pria dan wanita yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Juhmur ulama, ada lima rukun nikah yang harus dipenuhi:

    Adanya calon suami dan calon istri: Pernikahan harus dilakukan antara manusia, bukan antara manusia dengan benda atau makhluk yang tidak memiliki jiwa.

    1. Wali nikah: Calon mempelai perempuan harus memiliki wali yang sah.

    2. Saksi nikah: Harus ada minimal dua saksi laki-laki yang hadir dalam proses ijab kabul.

    3. Ijab kabul: Pernyataan sah dari wali dan penerimaan dari calon mempelai laki-laki.

    4. Tidak ada penghalang syar’i: Kedua mempelai tidak boleh memiliki hubungan mahram atau halangan lainnya sesuai hukum Islam.

    Robot, meskipun memiliki kecerdasan buatan dan bentuk menyerupai manusia, tidak memenuhi kriteria sebagai “manusia” dalam hukum Islam. Oleh karena itu, menikahi robot dianggap tidak sah secara syar’i.
     
    Dalil Al-Qur’an
    Al-Qur’an menegaskan pentingnya pernikahan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang didasarkan pada rasa cinta, kasih sayang, dan ketentraman. Firman Allah dalam QS. Ar-Rum:21 menyebutkan:

    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”

    Ayat ini menegaskan bahwa pasangan dalam pernikahan harus berasal dari “jenismu sendiri,” yaitu manusia.

    Pernikahan dengan robot tidak memenuhi kriteria ini, karena robot tidak memiliki jiwa, emosi, dan kemampuan untuk memenuhi hak dan kewajiban pernikahan sesuai ajaran Islam.
     
    Pandangan Etika dan Moral
    Dari sudut pandang etika dan moral, menikahi robot bisa jadi dianggap tidak sesuai dengan tujuan pernikahan dalam Islam.

    Pernikahan bertujuan untuk membangun keluarga yang harmonis, mendidik anak-anak, dan menjaga tatanan sosial. Robot tidak dapat menjalankan peran ini, sehingga hubungan dengan robot dianggap melanggar nilai-nilai moral Islam.

    Pernikahan dengan robot dalam pandangan Islam bisa jadi dianggap tidak sah dan bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Hal ini didasarkan pada rukun nikah yang tidak dapat dipenuhi, serta tujuan pernikahan yang tidak dapat tercapai dalam hubungan dengan robot.

    Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk tetap menjaga nilai-nilai agama dan tidak terjebak dalam tren yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

    Baca Juga:
    7 Jurusan Kuliah yang Paling Berguna di Zaman AI

    Jakarta: Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), telah menciptakan peluang baru yang mengejutkan, seperti hubungan manusia dengan robot. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan: apakah pernikahan dengan robot dapat diterima dalam hukum Islam?
     
    Pembahasan ini menjadi penting di era di mana teknologi semakin dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dalam aspek hubungan personal. Berikut ini adalah kajian mengenai hukum menikahi robot berdasarkan pandangan Islam.
     
    Prinsip Pernikahan dalam Islam
    Melansir penelitian Louisenxius Pangestu, dkk (2024). Dalam Islam, pernikahan adalah sebuah perjanjian suci antara pria dan wanita yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Juhmur ulama, ada lima rukun nikah yang harus dipenuhi:
     
    Adanya calon suami dan calon istri: Pernikahan harus dilakukan antara manusia, bukan antara manusia dengan benda atau makhluk yang tidak memiliki jiwa.

    1. Wali nikah: Calon mempelai perempuan harus memiliki wali yang sah.
     
    2. Saksi nikah: Harus ada minimal dua saksi laki-laki yang hadir dalam proses ijab kabul.
     
    3. Ijab kabul: Pernyataan sah dari wali dan penerimaan dari calon mempelai laki-laki.
     
    4. Tidak ada penghalang syar’i: Kedua mempelai tidak boleh memiliki hubungan mahram atau halangan lainnya sesuai hukum Islam.
     
    Robot, meskipun memiliki kecerdasan buatan dan bentuk menyerupai manusia, tidak memenuhi kriteria sebagai “manusia” dalam hukum Islam. Oleh karena itu, menikahi robot dianggap tidak sah secara syar’i.
     

    Dalil Al-Qur’an
    Al-Qur’an menegaskan pentingnya pernikahan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang didasarkan pada rasa cinta, kasih sayang, dan ketentraman. Firman Allah dalam QS. Ar-Rum:21 menyebutkan:
     
    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
     
    Ayat ini menegaskan bahwa pasangan dalam pernikahan harus berasal dari “jenismu sendiri,” yaitu manusia.
     
    Pernikahan dengan robot tidak memenuhi kriteria ini, karena robot tidak memiliki jiwa, emosi, dan kemampuan untuk memenuhi hak dan kewajiban pernikahan sesuai ajaran Islam.
     
    Pandangan Etika dan Moral
    Dari sudut pandang etika dan moral, menikahi robot bisa jadi dianggap tidak sesuai dengan tujuan pernikahan dalam Islam.
     
    Pernikahan bertujuan untuk membangun keluarga yang harmonis, mendidik anak-anak, dan menjaga tatanan sosial. Robot tidak dapat menjalankan peran ini, sehingga hubungan dengan robot dianggap melanggar nilai-nilai moral Islam.
     
    Pernikahan dengan robot dalam pandangan Islam bisa jadi dianggap tidak sah dan bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Hal ini didasarkan pada rukun nikah yang tidak dapat dipenuhi, serta tujuan pernikahan yang tidak dapat tercapai dalam hubungan dengan robot.
     
    Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk tetap menjaga nilai-nilai agama dan tidak terjebak dalam tren yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
     
    Baca Juga:
    7 Jurusan Kuliah yang Paling Berguna di Zaman AI
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • 4 Ulama Dunia Bahas Solusi Konkret Tantangan Global di Connect 2025 – Halaman all

    4 Ulama Dunia Bahas Solusi Konkret Tantangan Global di Connect 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbagai tantangan kontemporer baik dari aspek spiritual, sosial maupun ekonomi jadi bahasan mendalam empat ulama dunia di kegiatan bertajuk Conn3ct 2025 yang diselenggarakan selama 2 hari, 11-12 Januari 202 di Istora, Senayan, Jakarta.   

    Empat ulama dunia tersebut mewakili berbagai disiplin ilmu yaitu Mufti Ismail Menk dari Zimbabwe, Syeikh Assim Al Hakeem dari Arab Saudi, Ustadz Ali Hammuda (Inggris), dan Ustadz Abu Taymiyyah dari Inggris.

    Conn3ct 2025 merupakan event tahunan yang diselenggarakan The Strong Minor Project untuk menghubungkan komunitas muslim di berbagai belahan dunia melalui diskusi, pembelajaran, dan kolaborasi.  

    Tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya dengan format lebih interaktif, mengedepankan kolaborasi untuk memberdayakan umat dalam bidang ekonomi dan spiritualitas.

    Menurut Founder dan CEO The Strong Minor Project, Ratna Galih Indriani, Conn3ct 2025 diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi atas permasalahan aktual sekaligus menjawab kebutuhan umat di era moderen. 

    “Tantangan era moderen semakin kompleks dan beragam, kita dituntut untuk responsif beradaptasi dalam dinamika perubahan yang begitu cepat. Karena itu pada Conn3ct 2025 ini kami fokus pada pembahasan peningkatan wawasan keagamaan yang mendalam, relevan dengan tantangan global, penguasaan pemasaran digital, serta perluasan jaringan bisnis,” ujarnya di konferensi pers, Sabtu, 11 Januari 2025.

    Dia mengatakan, tema ini dipilih untuk menjawab kebutuhan umat di era modern.

    Ratna mengatakan, acara ini memberikan keterampilan praktis melalui sesi-sesi pembelajaran dan workshop untuk membantu peserta berkontribusi lebih aktif memperkuat komunitas mereka, menyebarkan nilai-nilai Islami.

    Selain itu juga untuk menginspirasi dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, sekaligus memotivasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai Islami dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.

    Ratna mengatakan, keempat ulama internasional dipilih karena memiliki basis keilmuwan yang mumpuni di bidangnya.

    Dia menyebutkan, Mufti Ismail Menk adalah seorang ulama Islam terkenal, khatib, dan pembicara motivasi dari Zimbabwe.

    Ia dikenal karena ceramahnya tentang berbagai topik keislaman, termasuk pentingnya memahami Al-Qur’an dan Hadits, serta bagaimana menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

    Mufti Menk lahir di Harare, Zimbabwe, pada tahun 1975. Ia berasal dari keluarga cendekiawan Islam, dengan kakek dan ayahnya keduanya menjabat sebagai imam.

    Sejak usia muda memiliki minat yang kuat pada studi Islam dan mulai mempelajari Alquran dan Hadits di bawah bimbingan ayahnya dan ulama lain di komunitasnya.

    Sementara, Syekh Ali Ihsan Hammuda adalah Editor Tarbiya Islam21c dan warga negara Inggris asal Palestina dan meraih gelar BA di bidang Syari’ah dari Universitas al-Azhar di Mesir.

    Syekh Ali adalah penulis beberapa buku antara lain The Daily Revivals, The Ten Lanterns, dan The Friday Reminder.

    Saat ini tinggal di Wales, Inggris dan menjadi Imam tamu di al-Manar Center di Cardiff, dan juga peneliti senior dan pengajar di Muslim Research & Development Foundation di London.

    Di kegiatan ini hadir pula ulama terkemuka Indonesia yakni Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Subhan Bawazier.

    Dalam tiga tahun penyelenggaraan Conn3ct, Ratna bersyukur mendapatkan sambutan besar dari masyarakat yang kini lebih kritis dan telah menyadari pentingnya kekuatan keterhubungan global. 

    “Kami berharap CONN3CT ketiga ini bisa memberikan yang terbaik dan menjadi sarana keberkahan yang lebih luas bagi banyak orang,”  ujarnya.

    Head of Media Relation Conn3ct 2025, Raden Dzaky Maulana Irfan mengatakan, kegiatan ini diharapkan menjadi gerakan sosial yang terus bertumbuh untuk memperkuat identitas dan keyakinan komunitas muslim di lingkungan minoritas di berbagai belahan dunia.

    “Ke depannya, kami  berharap Conn3ct bisa diselenggarakan di sejumlah kota di Indonesia untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada umat,” ungkap Dzaky Maulana.

    Selain  ajang silaturahmi akbar, kegiatan ini juga menjadi salah satu destinasi liburan keluarga muslim di akhir pekan untuk me-recharge pengetahuan parenthing dari sejumlah praktisi sekaligus mengajak anak-anak bermain di area taman main Kids Corner Asktarra selama event berlangsung. 

    Event ini disertai pameran yang diikuti 100 exhibitor dari berbagai kategori bisnis dan kuliner.

  • Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam – Page 3

    Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam – Page 3

    Prof Sahiron juga mencatat, dalam berbagai kesempatan bersama para pimpinan di Kementerian Agama, Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar menyampaikan komitmen untuk menciptakan kedewasaan spiritualitas keagamaan bangsa Indonesia, kerukunan umat beragama, dan harmonisasi antar umat beragama nantinya akan dipupuk sejak dini.

    Tujuannya, agar kelompok pendidik dari Kemenag dapat transfer ilmu tadi berjalan dengan baik apapun bidangnya maupun bidang umum, bidang keagamaan, kognisinya terbangun. 

    “Yang terpenting adalah penanaman karakter bangsa yang terpuji, atau dalam bahasa arabnya Al Akhlakul Karimah,” dia menandasi.

    Sebagai informasi, penyampaian Prof. Sahiron disampaikan saat menghadiri agenda Pengukuhan Guru Profesional, Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Batch 1 2024, yang digelar oleh LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (11/1/2025).

  • 14 Bahasa yang Dianggap Suci di Dunia, Apa Saja?

    14 Bahasa yang Dianggap Suci di Dunia, Apa Saja?

    Jakarta: Tahukah kamu bahwa ada bahasa-bahasa tertentu yang dianggap suci dalam berbagai tradisi keagamaan? Bahasa-bahasa ini digunakan untuk menyampaikan doa, teks-teks sakral, dan ritual keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Selain menjadi alat komunikasi spiritual, bahasa suci juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan budaya komunitas penggunanya.

    Yuk, intip, tentang berbagai bahasa suci yang memiliki sejarah dan peran luar biasa dalam tradisi keagamaan di dunia!
     
    Latin Gerejawi dalam Gereja Katolik Roma
    Latin Gerejawi merupakan bahasa liturgi utama dalam Gereja Katolik Roma. Bahasa ini digunakan untuk misa, doa, dan dokumen resmi. Latin dianggap sebagai bahasa tradisional yang menjadi simbol kesucian hingga reformasi Vatikan II.

    Menariknya, meskipun Latin bukan bahasa ibu bagi sebagian besar umat, penggunaannya dalam liturgi menciptakan rasa persatuan dan universalitas di antara umat Katolik di seluruh dunia.
     
    Arab Klasik dalam Islam
    Arab Klasik adalah bahasa wahyu Al-Qur’an. Semua umat Muslim membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab Klasik, yang juga digunakan dalam doa dan ritual keagamaan sehari-hari.

    Keindahan dan kekayaan bahasa Arab Klasik tidak hanya terletak pada struktur gramatikalnya, tetapi juga pada kemampuan bahasa ini untuk menyampaikan makna spiritual yang mendalam.

    Hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai elemen pemersatu bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia.
     
    Yunani Koine dalam Kekristenan Awal
    Yunani Koine digunakan dalam teks Perjanjian Baru dan tulisan para Bapa Gereja. Bahasa ini tetap dipakai dalam beberapa liturgi Ortodoks Timur dan menjadi salah satu fondasi Kekristenan awal.

    Menariknya, Yunani Koine adalah bentuk bahasa Yunani yang lebih sederhana dan umum digunakan oleh masyarakat pada masa itu, sehingga pesan Injil dapat disebarkan secara luas dan dipahami oleh berbagai kalangan.
     
    Slavonik Gereja dalam Ortodoks Slavia
    Slavonik Gereja adalah bahasa liturgi tradisional untuk gereja-gereja Ortodoks di wilayah Slavia seperti Rusia, Bulgaria, dan Serbia.

    Bahasa ini digunakan dalam doa dan upacara keagamaan. Meskipun bukan bahasa sehari-hari, Slavonik Gereja tetap dipertahankan dalam liturgi sebagai simbol kontinuitas dan identitas spiritual bagi komunitas Ortodoks Slavia.
     
    Aram Suryani dalam Kekristenan Timur
    Aram Suryani digunakan dalam liturgi dan teks keagamaan Kekristenan Timur, termasuk Gereja Asyur dan Gereja Ortodoks Siria.

    Bahasa ini merupakan salah satu bahasa komunitas Kristen awal. Menariknya, Aram adalah bahasa yang diyakini digunakan oleh Yesus Kristus, sehingga penggunaannya dalam liturgi memberikan kedekatan historis dengan masa kehidupan Yesus.
     
    Koptik dalam Gereja Ortodoks Koptik
    Koptik adalah bahasa liturgi Gereja Koptik di Mesir. Bahasa ini merupakan penerus langsung dari bahasa Mesir Kuno dan digunakan dalam doa serta nyanyian keagamaan.

    Menariknya, meskipun bahasa Arab menjadi bahasa dominan di Mesir, Gereja Koptik mempertahankan penggunaan bahasa Koptik dalam liturgi sebagai upaya melestarikan warisan budaya dan identitas keagamaan mereka.
     
    Ge’ez dalam Gereja Ortodoks Ethiopia
    Ge’ez menjadi bahasa liturgi utama untuk doa, nyanyian, dan teks-teks suci dalam tradisi Kristen Ethiopia. Bahasa ini tetap hidup dalam praktik keagamaan.

    Menariknya, meskipun Ge’ez tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, penggunaannya dalam liturgi mencerminkan kedalaman sejarah dan kekayaan tradisi Gereja Ortodoks Ethiopia.
     
    Ibrani dalam Yudaisme
    Ibrani adalah bahasa Alkitab Ibrani dan doa-doa dalam Yudaisme. Hingga kini, bahasa ini digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi di seluruh dunia.

    Ibrani juga menjadi simbol kebangkitan budaya Yahudi modern setelah dihidupkan kembali sebagai bahasa sehari-hari di Israel.
     
    Avestan dalam Zoroastrianisme
    Avestan adalah bahasa yang digunakan dalam teks suci Avesta. Bahasa ini menjadi medium utama untuk ritual dan doa Zoroastrianisme. Menariknya, meskipun sedikit penutur yang tersisa, Avestan tetap menjadi elemen penting dalam pelestarian warisan spiritual Zoroastrianisme.
     
    Sanskerta dalam Hindu, Buddha, dan Jainisme
    Sanskerta adalah bahasa kitab suci Hindu seperti Weda dan Bhagavad Gita. Bahasa ini juga digunakan dalam teks-teks Buddha dan Jainisme.

    Sanskerta tidak hanya dikenal sebagai bahasa keagamaan tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kekayaan sastra kuno yang memengaruhi banyak tradisi di Asia.
     
    Pali dalam Buddha Theravada
    Pali adalah bahasa kanon Pali, yang berisi ajaran-ajaran Buddha. Bahasa ini digunakan dalam doa dan meditasi oleh komunitas Theravada.

    Menariknya, meskipun Pali tidak lagi menjadi bahasa lisan, ajaran-ajarannya tetap hidup melalui tradisi oral dan tulisan.
     
    Tibet dalam Buddha Tibet
    Tibet menjadi bahasa teks-teks suci dan ritual dalam tradisi Buddha Tibet. Bahasa ini digunakan oleh komunitas monastik di wilayah Himalaya. Menariknya, bahasa Tibet juga berperan penting dalam melestarikan ajaran-ajaran Buddha yang hilang dari negara-negara lain.
     
    Armenia dalam Gereja Apostolik Armenia
    Armenia adalah bahasa liturgi tradisional untuk Gereja Armenia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan kitab suci Kristen Armenia.

    Bahasa Armenia mencerminkan kekayaan sejarah bangsa Armenia yang mempertahankan identitas keagamaan mereka meskipun mengalami banyak tantangan.
     
    Georgia dalam Gereja Ortodoks Georgia
    Georgia adalah bahasa liturgi Gereja Ortodoks di Georgia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan teks-teks keagamaan. Penggunaan bahasa Georgia dalam liturgi mencerminkan hubungan erat antara tradisi keagamaan dan kebudayaan nasional Georgia.

    Bahasa-bahasa ini bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol warisan budaya dan spiritual. Setiap bahasa suci membawa nilai historis, teologis, dan identitas komunitas agama yang menggunakannya.

    Dalam praktik keagamaan, bahasa-bahasa ini memberikan rasa koneksi dengan tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan selama berabad-abad.

    Baca Juga:
    Sekarat Selama 2000 Tahun, Cara Orang Yahudi Hidupkan Kembali Bahasa Ibrani

    Jakarta: Tahukah kamu bahwa ada bahasa-bahasa tertentu yang dianggap suci dalam berbagai tradisi keagamaan? Bahasa-bahasa ini digunakan untuk menyampaikan doa, teks-teks sakral, dan ritual keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
     
    Selain menjadi alat komunikasi spiritual, bahasa suci juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan budaya komunitas penggunanya.
     
    Yuk, intip, tentang berbagai bahasa suci yang memiliki sejarah dan peran luar biasa dalam tradisi keagamaan di dunia!
     
    Latin Gerejawi dalam Gereja Katolik Roma
    Latin Gerejawi merupakan bahasa liturgi utama dalam Gereja Katolik Roma. Bahasa ini digunakan untuk misa, doa, dan dokumen resmi. Latin dianggap sebagai bahasa tradisional yang menjadi simbol kesucian hingga reformasi Vatikan II.

    Menariknya, meskipun Latin bukan bahasa ibu bagi sebagian besar umat, penggunaannya dalam liturgi menciptakan rasa persatuan dan universalitas di antara umat Katolik di seluruh dunia.
     

    Arab Klasik dalam Islam
    Arab Klasik adalah bahasa wahyu Al-Qur’an. Semua umat Muslim membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab Klasik, yang juga digunakan dalam doa dan ritual keagamaan sehari-hari.
     
    Keindahan dan kekayaan bahasa Arab Klasik tidak hanya terletak pada struktur gramatikalnya, tetapi juga pada kemampuan bahasa ini untuk menyampaikan makna spiritual yang mendalam.
     
    Hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai elemen pemersatu bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia.
     
    Yunani Koine dalam Kekristenan Awal
    Yunani Koine digunakan dalam teks Perjanjian Baru dan tulisan para Bapa Gereja. Bahasa ini tetap dipakai dalam beberapa liturgi Ortodoks Timur dan menjadi salah satu fondasi Kekristenan awal.
     
    Menariknya, Yunani Koine adalah bentuk bahasa Yunani yang lebih sederhana dan umum digunakan oleh masyarakat pada masa itu, sehingga pesan Injil dapat disebarkan secara luas dan dipahami oleh berbagai kalangan.
     
    Slavonik Gereja dalam Ortodoks Slavia
    Slavonik Gereja adalah bahasa liturgi tradisional untuk gereja-gereja Ortodoks di wilayah Slavia seperti Rusia, Bulgaria, dan Serbia.
     
    Bahasa ini digunakan dalam doa dan upacara keagamaan. Meskipun bukan bahasa sehari-hari, Slavonik Gereja tetap dipertahankan dalam liturgi sebagai simbol kontinuitas dan identitas spiritual bagi komunitas Ortodoks Slavia.
     
    Aram Suryani dalam Kekristenan Timur
    Aram Suryani digunakan dalam liturgi dan teks keagamaan Kekristenan Timur, termasuk Gereja Asyur dan Gereja Ortodoks Siria.
     
    Bahasa ini merupakan salah satu bahasa komunitas Kristen awal. Menariknya, Aram adalah bahasa yang diyakini digunakan oleh Yesus Kristus, sehingga penggunaannya dalam liturgi memberikan kedekatan historis dengan masa kehidupan Yesus.
     
    Koptik dalam Gereja Ortodoks Koptik
    Koptik adalah bahasa liturgi Gereja Koptik di Mesir. Bahasa ini merupakan penerus langsung dari bahasa Mesir Kuno dan digunakan dalam doa serta nyanyian keagamaan.
     
    Menariknya, meskipun bahasa Arab menjadi bahasa dominan di Mesir, Gereja Koptik mempertahankan penggunaan bahasa Koptik dalam liturgi sebagai upaya melestarikan warisan budaya dan identitas keagamaan mereka.
     
    Ge’ez dalam Gereja Ortodoks Ethiopia
    Ge’ez menjadi bahasa liturgi utama untuk doa, nyanyian, dan teks-teks suci dalam tradisi Kristen Ethiopia. Bahasa ini tetap hidup dalam praktik keagamaan.
     
    Menariknya, meskipun Ge’ez tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, penggunaannya dalam liturgi mencerminkan kedalaman sejarah dan kekayaan tradisi Gereja Ortodoks Ethiopia.
     
    Ibrani dalam Yudaisme
    Ibrani adalah bahasa Alkitab Ibrani dan doa-doa dalam Yudaisme. Hingga kini, bahasa ini digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi di seluruh dunia.
     
    Ibrani juga menjadi simbol kebangkitan budaya Yahudi modern setelah dihidupkan kembali sebagai bahasa sehari-hari di Israel.
     
    Avestan dalam Zoroastrianisme
    Avestan adalah bahasa yang digunakan dalam teks suci Avesta. Bahasa ini menjadi medium utama untuk ritual dan doa Zoroastrianisme. Menariknya, meskipun sedikit penutur yang tersisa, Avestan tetap menjadi elemen penting dalam pelestarian warisan spiritual Zoroastrianisme.
     
    Sanskerta dalam Hindu, Buddha, dan Jainisme
    Sanskerta adalah bahasa kitab suci Hindu seperti Weda dan Bhagavad Gita. Bahasa ini juga digunakan dalam teks-teks Buddha dan Jainisme.
     
    Sanskerta tidak hanya dikenal sebagai bahasa keagamaan tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kekayaan sastra kuno yang memengaruhi banyak tradisi di Asia.
     
    Pali dalam Buddha Theravada
    Pali adalah bahasa kanon Pali, yang berisi ajaran-ajaran Buddha. Bahasa ini digunakan dalam doa dan meditasi oleh komunitas Theravada.
     
    Menariknya, meskipun Pali tidak lagi menjadi bahasa lisan, ajaran-ajarannya tetap hidup melalui tradisi oral dan tulisan.
     
    Tibet dalam Buddha Tibet
    Tibet menjadi bahasa teks-teks suci dan ritual dalam tradisi Buddha Tibet. Bahasa ini digunakan oleh komunitas monastik di wilayah Himalaya. Menariknya, bahasa Tibet juga berperan penting dalam melestarikan ajaran-ajaran Buddha yang hilang dari negara-negara lain.
     
    Armenia dalam Gereja Apostolik Armenia
    Armenia adalah bahasa liturgi tradisional untuk Gereja Armenia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan kitab suci Kristen Armenia.
     
    Bahasa Armenia mencerminkan kekayaan sejarah bangsa Armenia yang mempertahankan identitas keagamaan mereka meskipun mengalami banyak tantangan.
     
    Georgia dalam Gereja Ortodoks Georgia
    Georgia adalah bahasa liturgi Gereja Ortodoks di Georgia. Bahasa ini digunakan dalam doa, ritual, dan teks-teks keagamaan. Penggunaan bahasa Georgia dalam liturgi mencerminkan hubungan erat antara tradisi keagamaan dan kebudayaan nasional Georgia.
     
    Bahasa-bahasa ini bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol warisan budaya dan spiritual. Setiap bahasa suci membawa nilai historis, teologis, dan identitas komunitas agama yang menggunakannya.
     
    Dalam praktik keagamaan, bahasa-bahasa ini memberikan rasa koneksi dengan tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan selama berabad-abad.
     
    Baca Juga:
    Sekarat Selama 2000 Tahun, Cara Orang Yahudi Hidupkan Kembali Bahasa Ibrani
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Satpam SMPN 3 Bogor Meninggal dalam Keadaan Sujud, Dikenang sebagai Sosok Baik dan Ramah

    Satpam SMPN 3 Bogor Meninggal dalam Keadaan Sujud, Dikenang sebagai Sosok Baik dan Ramah

    GELORA.CO – Viral di media sosial, seorang petugas keamanan atau satpam bernama Nurdin ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud saat melaksanakan sholat dzuhur.

    Peristiwa ini terjadi di SMPN 3 Kota Bogor, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Selasa 7 Januari 2025 lalu.

    Dalam narasi unggahan akun Instagram @fakta.beriita, disampaikan bahwa Nurdin ditemukan tidak kunjung bangun dari posisi sujud oleh salah satu saksi. Ketika coba dibangunkan, kondisi tubuh almarhum telah kaku.

    Setelah dibawa ke RS PMI Kota Bogor, dokter menyatakan bahwa Nurdin telah meninggal dunia. Hingga kini, penyebab pasti kematiannya belum diketahui.

    Adapun, jenazah almarhum langsung dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Jalan Ciremai Ujung, Kecamatan Bogor Utara.

    Kepergian Nurdin meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik hati, ramah, dan mudah bergaul. Tidak hanya dengan rekan kerja, tetapi juga dengan siswa dan guru di SMPN 3 Kota Bogor.

    “Saya dulu dekat dengan almarhum sebelum pindah ke sekolah lain. Meskipun sudah lama berpisah, kami tetap menjaga hubungan baik hingga akhir hayatnya,” tutur salah seorang rekan kerja almarhum, dikutip Sabtu, 11 Januari 2025.

    Sejumlah murid, guru, alumni, dan rekan kerja Nurdin dikabarkan berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Almarhum telah dimakamkan di tempat pemakaman tak jauh dari rumahnya.

    Kabar mengenai meninggalnya Nurdin, satpam SMPN 3 Kota Bogor, dalam keadaan sujud saat sholat dzuhur menarik perhatian warganet. Pada kolom komentar banyak yang menyampaikan belasungkawa serta doa untuk almarhum.

    “Innalillahi wainnaillaihi rajiun,Ya Allah pak,begitu sangat indah berpulang saat sujud saat sholat,” komentar salah seorang warganet.

    “Jihad kerja untuk keluarga sudah syahid ditambah saat bersujud menjalankan kewajiban. Masyaallah. Husnul khotimah pak dan sabar untu keluarga,” tulis warganet lain.

    “Meninggal disaat kerja masih pake seragam, dan saat sedang sujud dalam sholat nya, betapa ini akhir hidup yang diinginkan setiap muslim,” ungkap warganet.

  • Menteri P2MI Akan Tutup Perusahaan Nakal Penyalur PMI
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Menteri P2MI Akan Tutup Perusahaan Nakal Penyalur PMI Regional 11 Januari 2025

    Menteri P2MI Akan Tutup Perusahaan Nakal Penyalur PMI
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Menteri Perlindungan
    Pekerja Migran Indonesia
    (P2MI),
    Abdul Kadir Karding
    , mengumumkan rencana penutupan terhadap perusahaan atau lembaga penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melanggar aturan.
    Pernyataan tersebut disampaikan Karding usai memberikan pidato dalam Seminar Nasional ‘Menyiapkan Sumberdaya Manusia Unggul Berdaya Saing Global’ di Universitas Islam Malang (Unisma) pada Sabtu (11/1/2025).
    “Kalau kita temukan penyalur yang tidak sesuai dengan izin, kami akan mencabut izin tersebut, tidak ada ampun,” tegas Karding.
    Saat ini, Kementerian P2MI tengah melakukan pengawasan intensif terhadap lebih dari lima
    perusahaan penyalur PMI
    yang diduga tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
    “Saya mendapatkan laporan dari Badan Intelijen dan dari bawah bahwa ada 5-7 perusahaan yang sedang kita pelajari, apakah benar ada masalahnya,” tambahnya.
    Apabila terbukti melanggar, perusahaan-perusahaan tersebut akan terlebih dahulu diberikan peringatan.
    Jika tidak direspon dengan baik, pihaknya akan mengambil langkah untuk menutup perusahaan tersebut.
    “Ada tahapannya, jika masih bisa kita peringatkan, kita peringatkan. Jika perlu ditutup sementara, kita akan lakukan. Namun, jika sudah tidak bisa dibina, kita akan binasakan,” ujarnya.
    Untuk mencegah munculnya perusahaan atau lembaga penyalur PMI yang tidak resmi, Karding menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan mitigasi dengan mengeluarkan akreditasi.
    “Makanya mitigasinya kami akreditasi lembaganya, sertifikasi pengurus-pengurusnya,” katanya.
    Dalam pidatonya, Karding mengungkapkan bahwa saat ini diperkirakan ada sekitar 6 juta PMI ilegal yang bekerja di luar negeri.
    Dari jumlah tersebut, sekitar 90 persen mengalami ketidakadilan atau eksploitasi perdagangan orang.
    “Jumlah PMI ilegal lebih banyak dibandingkan dengan yang legal. Saat ini ada 5,2 juta WNI yang bekerja di luar negeri secara prosedural,” jelasnya.
    Karding menambahkan bahwa banyak PMI yang mendapatkan perlakuan tidak adil karena berangkat secara non-prosedural, biasanya melalui calo atau sindikat tertentu yang mengorganisir mereka.
    “Apabila PMI berangkat dengan cara ilegal, maka pemerintah tidak dapat memberikan bantuan jika terjadi masalah,” sambungnya.
    Kementerian P2MI saat ini berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi para PMI yang berkontribusi besar terhadap devisa negara, kedua terbesar setelah migas.
    “Kementerian P2MI yang baru dibentuk oleh Pak Prabowo memiliki perhatian tinggi terhadap PMI. Salah satu mandatnya adalah untuk mencegah agar rakyat kita yang bekerja di luar negeri tidak mengalami eksploitasi dan perlakuan tidak adil,” ungkap Karding.
    Ia juga menegaskan bahwa pegawai kementerian yang terlibat dalam praktik pemberangkatan PMI secara ilegal akan dicopot dan diproses secara hukum.
    “Saya bilang kepada staf saya di kementerian, jangan sampai ada yang mencari jalan pintas non-prosedural karena pelayanan kita yang panjang dan rumit. Kita tidak mentolerir tindakan moral hazard seperti ini, akan kita sikat agar pelayanan menjadi lebih baik,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ekonom Tiongkok Sebut Langkah Indonesia Gabung BRICS Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Ekonom Tiongkok Sebut Langkah Indonesia Gabung BRICS Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS atau Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan setelah Brasil mengumumkan pada Senin (6/1/2025). Ekonom Tiongkok menyebut, langkah ini disebut bisa mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga sesuai dengan target dari Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai 8 persen.

    Ekonom Tiongkok Song Qinghui mengatakan, memang seluruh perekonomian Indonesia saat ini menghadapi tantangan. Namun, bergabung dengan BRICS bisa membuka perdagangan Indonesia ke negara-negara yang tergabung.

    “Salah satu cara bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh, yakni dengan membuka pasar ke negara BRICS. Setelah produk dan perdagangan Indonesia masuk ke negara BRICS, maka pertumbuhan ekonomi akan mengikuti,” ucapnya dikutip dari Viory, Sabtu (11/1/2025).

    Ia menambahkan, Indonesia, sebagai pemimpin ekonomi di Asia Tenggara dan negara Muslim terbesar di dunia dengan populasi 280 juta jiwa, memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut.

    “Namun, pengaruh internasional Indonesia belum sesuai dengan statusnya. Maka, bergabung dengan organisasi BRICS, Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan pengaruh dan daya saing di pasar internasional,” paparnya.

    Lebih lanjut, Qinghui menyebut perekonomian Indonesia masih bergantung pada sektor jasa dan industri. Namun, dibandingkan dengan Rusia dan Tiongkok, sektor industri di Tanah Air masih belum berkembang.

    “Meskipun Indonesia adalah produsen utama nikel, tetapi perkembanganya masih jauh berada di ujung bawah rantai industri,” ujarnya.

    Namun, setelah Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, hubungan dengan antarsesama anggota bisa semakin mendalam, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    “Pada sektor nikel, Tiongkok dapat memberikan dukungan teknis untuk membantu Indonesia meningkatkan rantai industri nikelnya serta mengembangkan sektor hulu hingga hilir,” ucapnya.

    Sementara, pada sektor energi baru hingga mobil listrik Tiongkok juga bisa masuk ke pasar Indonesia.

    “Dengan kerja sama seperti itu, maka Tiongkok bisa memperluas pengaruh di Asia Tenggara secara khusus, dan lebih luas secara global,” papar Qinghui.

    Sementara, dalam sektor industri, Rusia bisa membantu Indonesia dalam memperluas dan memperkuat posisi pada seluruh rantai industri.

    Lebih lanjut, Qinghui menjelaskan, visi Indonesia di ASEAN juga sejalan dengan visi di BRICS. Maka, langkah Indonesia bergabung dengan BRICS akan menguntungkan kedua belah pihak.

    “Lanskap politik global memang masih didominasi oleh AS dan saat ini tidak mungkin mengubahnya. Meskipun pengaruh BRICS terus berkembang setiap hari, tetapi dunia masih merupakan sistem unipolar dengan dominasi dolar AS,” ucapnya.

    Qinghui menegaskan, negara BRICS telah membentuk The New Development Bank atau BRICS Development Bank, yang bisa menciptakan mekanisme untuk dedolarisasi.

    “Saya percaya bahwa setelah mekanisme ini diberlakukan, dunia akan menjadi lebih beragam dan inklusif,” ucap Qinghui seorang ekonom Tiongkok dalam menanggapi langkah Indonesia bergabung BRICS.