agama: Islam

  • UIN Walisongo Sapa Calon Genwa dalam Expo Genius, Raih Stand Terbaik

    UIN Walisongo Sapa Calon Genwa dalam Expo Genius, Raih Stand Terbaik

    TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN – Dalam rangka mengenalkan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo lebih dekat dengan calon mahasiswa di Pekalongan, UIN Walisongo mengikuti kegiatan Gemek National Introduce of Campus (GENIUS) 2025 yang diselenggarakan SMA N 1 Kedungwuni. 

    Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (8/1/2025) dan diikuti oleh 25 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta dari seluruh Indonesia.

    Ribuan siswa dari tingkat SMA/SMK maupun MA di Pekalongan datang untuk mengenal lebih dekat kampus impiannya.

    Stand UIN Walisongo mendapat banyak perhatian dan kunjungan dari siswa siswi dan mendapat apresiasi sebagai Stand Terbaik dalam kegiatan ini.

    UIN Walisongo diwakili oleh Tim Humas dan IMPADIS (Ikatan Mahasiswa Pekalongan di Semarang).

    Ely Faozatun Ni’mah,S.Ag.,M.M.,selaku Koordinator Tim Expo UIN Walisongo menyampaikan sosialisasi melalui expo ini dilakukan untuk mendekatkan dengan calon mahasiswa di Pekolongan.

    “ Sosialisasi ini merupakan upaya UIN Walisongo untuk hadir langsung menyapa calon mahasiswa. Para pengunjung bisa mengenal UIN Walisongo lebih dekat, menjawab pertanyaan tentang berbagai program studi yang ada di UIN Walisongo. Selain itu membantu calon genwa mengetahui berbagai jalur masuk di UIN Walisongo,” ungkapnya.

    UIN Walisongo membuka enam jalur penerimaan mahasiswa baru yaitu Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) yang saat ini sudah dibuka, sehingga calon mahasiswa bisa mengikuti seleksi tersebut.

    Jalur lainnya adalah Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, Jalur Presatsi dan Jalur Mandiri.

    Salah satu pengunjung Expo yaitu Salih Zahira dari SMA N 1 Kedungwuni menyampaikan rasa senangnya karena lebih mengenal UIN Walisongo.

    “Stand UIN Walisongo bagus, ada gamesnya juga. Saya dan teman teman jadi tertarik. Selain itu saya bisa bertanya tentang prodi di UIN Walisongo. Saya jadi lebih mengenal UIN Walisongo memiliki berbagai program studi, salah satunya adalah psikologi. Belajar psikologi sepertinya menyenangkan karena bisa membantu dan bermanfaat bagi banyak orang”, ungkapnya. (*)

     

  • Penerjunan Mahasiswa PPL: Langkah FISIP UIN Walisongo Dekatkan Mahasiswa dengan Dunia Kerja

    Penerjunan Mahasiswa PPL: Langkah FISIP UIN Walisongo Dekatkan Mahasiswa dengan Dunia Kerja

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN Walisongo) Semarang secara resmi menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan program Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL) di berbagai instansi/lembaga mitra pada Senin (6/01/2025). 

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa terkait dunia kerja yang relevan dengan bidang studi mereka.

    Sebanyak 50 instansi/lembaga dari berbagai sektor menerima mahasiswa PPL tahun ini, mencakup instansi pemerintah, lembaga legislatif, organisasi masyarakat, media, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).

    Beberapa instansi yang menjadi tujuan antara lain Fraksi Partai NasDem DPR RI, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kementerian Sosial RI, Ombudsman RI Jawa Tengah, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, serta Harian Suara Merdeka.

    Dekan FISIP UIN Walisongo, Prof. Dr. Imam Yahya, dalam sambutannya menyatakan, “Program PPL ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghubungkan teori dengan praktik. Kami berharap mahasiswa dapat belajar langsung dari para praktisi dan memahami dinamika di dunia kerja yang sesungguhnya.”

    Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi mitra atas kerja sama yang terjalin.

    Mahasiswa yang diterjunkan akan melaksanakan tugas di instansi masing-masing selama beberapa bulan ke depan dengan berbagai aktivitas, mulai dari pengumpulan data, analisis kebijakan, hingga pendampingan program.

    Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Moch. Parmudi, menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat membuka peluang kerja dan memperluas jejaring bagi mahasiswa.

    FISIP UIN Walisongo terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan berbasis pengalaman langsung.

    Melalui PPL ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pengalaman teknis, tetapi juga mengasah soft skills yang sangat dibutuhkan di era professional. (*)

     

  • Simak Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo

    Simak Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo

    Bisnis.com, JAKARTA – Zendo, layanan ojek online (ojol) berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), akan terus memperluas layanannya di 2025.

    Tercatat, Zendo sudah mengaspal lebih dari 25 kota besar di Indonesia dan berencana menambah 12 kota layanan baru pada 2025.

    Hingga saat ini, mitra driver Zendo tercatat mencapai 700 orang, 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100.000 pengguna aktif.

    Adapun, layanan yang disiapkan Zendo antara lain yakni Zendo Bike dan Zendo Car yang melakukan antarjemput, serta Zendo Food dan Zendo Delivery yang berupa pengantaran makanan, dan pengantaran barang.

    Lalu, Bagaimana Syarat dan Langkah Menjadi Driver Zendo?

    Cara dan Syarat Jadi Mitra Driver Zendo 

    CEO dan pendiri Zendo, Lutfy Azizah mengatakan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra atau driver Zendo bisa menghubungi admin Zendo yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka.

    Cara ini, kata Lutfy merupakan langkah baru yang dilakukan Zendo karena adanya keterbatasan pengaksesan pendaftaran lewat aplikasi dan website setelah layanan Ojol dari Muhammadiyah ini viral.

    “Ini di sistem kami awalnya kan registrasinya lewat aplikasi dan web. Ternyata setelah kemarin itu viral, ternyata keterbatasan kami akhirnya kita arahkan semua ke admin daerah,” kata Lutfy kepada Bisnis dikutip, Selasa (14/1/2025).

    Lebih lanjut, untuk syarat sendiri Lutfy menjelaskan masyarakat yang ingin menjadi mitra hanya perlu menyiapkan SIM, STNK, dan kemauan untuk tumbuh bersama dengan Zendo.

    Selain itu, Lutfy pun memastikan tidak ada batasan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra Zendo meskipun mereka dari kalangan non Muhammadiyah dan non muslim.

    Sebab, tujuan dari Zendo adalah bagaimana dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak lewat layanan ojek online.

    “Karena kita itu aplikasi ojek lokal yang keberadaannya memang bagaimana bisa bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.

    Cara Daftar Mitra Driver Zendo

    1. Menghubungi admin daerah Zendo

    2. Melakukan registrasi melalui admin daerah Zendo

    3. Mengisi formulir yang disiapkan admin daerah Zendo

    Syarat Menjadi Mitra Driver Zendo

    1. Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)

    2. Memiliki kendaraan bermotor dengan STNK yang aktif

    3. Memiliki kemauan untuk bekerja

  • PPPKMI Jateng dan UIN Walisongo Bahas Penguatan Kawasan Tanpa Rokok

    PPPKMI Jateng dan UIN Walisongo Bahas Penguatan Kawasan Tanpa Rokok

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Provinsi Jawa Tengah mengadakan rapat koordinasi terkait rencana tindak lanjut penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

    Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Gedung Kyai Sholeh Darat, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Selasa (7/1/2025).

    Rapat ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, termasuk Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., Wakil Rektor III, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK), Direktur Pascasarjana, serta Wakil Dekan III dari masing-masing fakultas.

    Pada kesempatan ini Sekretaris Jenderal PPPKMI Jawa Tengah, Nurjannah, menyoroti pentingnya pengendalian perilaku merokok, terutama di kalangan remaja.

    Ia menegaskan bahwa kawasan tanpa rokok bukan hanya tentang melarang orang merokok di sembarang tempat, tetapi juga upaya preventif untuk mencegah munculnya perokok pemula.

    “Alhamdulillah, UIN Walisongo sudah sangat concern terhadap kebijakan ini, apalagi mayoritas pejabatnya bukan perokok. Target kami adalah memastikan tidak ada produksi, penjualan, promosi, sponsor, hingga penggunaan rokok di lingkungan kampus. Bahkan, puntung rokok dan asbak pun seharusnya tidak ada,” tegas Nurjannah.

    Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar, menyambut positif agenda ini dan menilai bahwa implementasi KTR perlu diperkuat dengan penyesuaian indikator serta tahapan-tahapan pelaksanaannya.

    “UIN Walisongo sudah menerapkan kebijakan ini sejak lama. Namun, untuk menyempurnakan penerapannya, perlu ada sosialisasi ulang, misalnya melalui surat edaran rektor, penempelan atribut KTR, kanalisasi smoking area, hingga menyesuaikan kebijakan dalam rekrutmen pegawai, sebagaimana yang sudah kami terapkan,” ungkap Prof. Nizar.

    Rapat ini menjadi langkah strategis dalam mempertegas komitmen UIN Walisongo Semarang sebagai kampus yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, sekaligus mendukung program nasional pengendalian tembakau. (*)

     

  • titik panas ketegangan ideologi di Indonesia

    titik panas ketegangan ideologi di Indonesia

    Ilustrasi – Seorang yang diduga anggota PKI setelah ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia, Oktober 1965.(National Security Archive) (https://tinyurl.com/2s49945z)

    13 Januari 1965: titik panas ketegangan ideologi di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 13 Januari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Peristiwa Kanigoro merupakan salah satu insiden bersejarah yang terjadi pada 13 Januari 1965 di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kejadian ini melibatkan bentrokan antara anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kelompok keagamaan, khususnya pemuda-pemuda Islam yang sedang mengikuti pelatihan mental dan spiritual. Pada awal 1965, situasi politik Indonesia diwarnai oleh ketegangan antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis. PKI sebagai partai terbesar di Indonesia saat itu, semakin aktif dalam menjalankan agendanya, yang sering kali memicu konflik dengan kelompok lain. Di sisi lain, organisasi-organisasi Islam berupaya menjaga identitas keagamaan dan melawan pengaruh komunisme yang mereka anggap mengancam.

    Pada 13 Januari 1965, sekelompok pemuda Muslim yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sedang mengadakan kegiatan pelatihan di Balai Desa Kanigoro. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat mental spiritual para peserta melalui diskusi dan pembinaan keagamaan. Namun, acara tersebut diinterupsi oleh sekelompok massa yang diduga berasal dari PKI. Mereka menyerbu tempat kegiatan, merusak fasilitas, dan mengintimidasi para peserta. Dalam insiden tersebut, sejumlah peserta ditahan dan dipaksa untuk meninggalkan lokasi. Kejadian ini mencerminkan ketegangan antara kelompok agama dan komunis yang memanas pada saat itu.

    Peristiwa Kanigoro menjadi salah satu pemicu ketegangan yang semakin meningkat di Indonesia pada 1965. Insiden ini memperkuat sentimen anti-komunis di kalangan umat Islam dan mendorong berbagai organisasi keagamaan untuk bersikap lebih tegas terhadap PKI. Peristiwa ini juga menjadi salah satu alasan munculnya gerakan anti-PKI yang semakin meluas setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) di tahun yang sama. Kanigoro dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap komunisme di Indonesia, meskipun pada saat itu, pemerintah Orde Lama tidak memberikan perhatian besar terhadap insiden ini.

    Peristiwa Kanigoro kerap dijadikan bahan diskusi dalam konteks sejarah konflik ideologi di Indonesia. Sebagian pihak menilai kejadian ini sebagai bentuk keberanian kelompok Islam dalam menghadapi tekanan dari kelompok komunis. Namun, ada pula yang melihatnya sebagai bagian dari ketegangan politik yang kompleks, di mana masing-masing pihak memiliki kepentingan dan agenda tersendiri. Sebagai bagian dari sejarah bangsa, Peristiwa Kanigoro memberikan pelajaran penting tentang bahaya konflik ideologi yang dapat merusak persatuan dan harmoni masyarakat. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk menjaga toleransi, dialog, dan kerja sama demi mencegah terulangnya konflik serupa di masa depan.

    Sumber : Sumber Lain

  • Nawaf Salam, Hakim ICJ yang Jadi Perdana Menteri Lebanon, Menang 85 Suara di Parlemen – Halaman all

    Nawaf Salam, Hakim ICJ yang Jadi Perdana Menteri Lebanon, Menang 85 Suara di Parlemen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nawaf Salam terpilih sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru, menggantikan Perdana Menteri sementara Najib Mikati, dalam pemungutan suara di parlemen pada Senin (13/1/2025).

    Nawaf Salam yang menjabat sebagai Presiden Mahkamah Internasional (ICJ), ditunjuk oleh Presiden Lebanon, Joseph Aoun, untuk menjadi Perdana Menteri ke-53 Lebanon setelah mayoritas anggota parlemen memilihnya.

    Ia mendapat dukungan 85 suara dari 128 anggota parlemen Lebanon dalam pemungutan suara tersebut.

    Nawaf Salam mendapat dukungan mayoritas perwakilan, terutama dari penentang Hizbullah, sementara 9 lainnya mendukung Perdana Menteri sementara Najib Mikati.

    Sementara itu, 34 abstain termasuk 15 wakil dari Partai Hizbullah.

    Joseph Aoun telah memanggil Nawaf Salam yang saat ini berada di luar negeri untuk kembali ke Lebanon dan membentuk pemerintahan, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Sebelumnya, Ketua Partai Sosialis Progresif, Taymour Jumblatt, mengumumkan partainya telah mencalonkan Nawaf Salam untuk memimpin pemerintahan Lebanon sebagai Perdana Menteri.

    Nawaf Salam merupakan seorang politisi Lebanon yang lahir pada 9 Desember 1964.

    Ia memiliki sejarah panjang dalam pekerjaan diplomatik dan hukum.

    Nawaf Salam pernah menjabat sebagai perwakilan Lebanon untuk PBB dari tahun 2013 hingga 2014.

    Nawaf Salam beberapa kali dinominasikan untuk posisi Perdana Menteri Lebanon, terutama pada periode krisis politik dan ekonomi di Lebanon.

    Saat ini, Nawaf Salam menjabat sebagai Presiden ICJ setelah terpilih pada tanggal 6 Februari 2024.

    Sistem Politik Lebanon

    Menurut konstitusi Lebanon, presiden mencalonkan perdana menteri berdasarkan hasil konsultasi parlemen.

    Parlemen kemudian melakukan pemungutan suara untuk memilih calon perdana menteri di antara kandidat yang ditunjuk.

    Pemilihan perdana menteri ini terjadi setelah parlemen Lebanon memilih Joseph Aoun sebagai presiden melalui pemungutan suara pada Kamis (9/1/2025).

    Lebanon memiliki sistem politik yang unik, yaitu berdasarkan pembagian kekuasaan sektarian.

    Posisi presiden Lebanon harus seorang kristen Maronite, perdana menteri Lebanon harus seorang muslim Sunni, dan ketua parlemen adalah muslim Shia.

    Sementara itu, kursi parlemen dan dewan menteri dibagi rata antara umat kristen dan muslim.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Siap-siap! Memorial Living Park Pidie Aceh Rencana Diresmikan Februari 2025

    Siap-siap! Memorial Living Park Pidie Aceh Rencana Diresmikan Februari 2025

    Jakarta: Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (Wamen HAM) Mugiyanto Sipin dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti bertemu membahas peresmian Memorial Living Park, Pidie, Aceh, pada Senin, 13 Januari 2025.

    Wamen HAM Mugiyanto mengatakan bahwa peresmian Memorial Living Park ini diperkirakan sekitar Februari tahun ini atau sebelum Lebaran Idulfitri 2025. Wamen PU Diana juga menambahkan bahwa proyek ini sudah rampung pada 2024 lalu.

    “Sudah siap, telah dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelumnya. Siap diresmikan dan insyaallah kita resmikan kira-kira bulan Februari,” jelas Mugiyanto kepada awak media saat ditemui di Gedung KemenPU.

    “Kita akan meminta arahan kepada presiden (Prabowo) apakah berkenan untuk meresmikan atau ada arahan lain dari beliau,” lanjutnya.

    Wamen PU Diana mengatakan bahwa proyek ini menghabiskan anggaran sekitar Rp13 miliar. Pun, ini belum termasuk rumah-rumah warga yang menjadi korban pelanggaran HAM di Aceh pada saat tahun 1998 lalu.

    (Wamen HAM Mugiyanto mengatakan bahwa peresmian Memorial Living Park ini diperkirakan sekitar Februari tahun ini atau sebelum Lebaran Idulfitri 2025. Wamen PU Diana juga menambahkan bahwa proyek ini sudah rampung pada 2024 lalu. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    “Memorial Living Park memang sudah diselesaikan 2024 lalu. Kami juga sudah diskusikan lingkupnya apa saja yang harus kita bangun,” kata Diana.

    Memorial Living Park di Aceh ini akan menghadirkan rumah ibadah, yakni masjid, dikarenakan mayoritas beragama muslim. Selain itu, ada tempat bermain anak-anak, dan juga lokasi untuk bercengkrama bersama.

    Dilengkapi pula dengan lahan parkir, Mugiyono mengharapkan tempat ini dapat menjadi situs edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. Tempat ini bisa dikatakan cocok untuk bertemu, bermain, dan bersilaturahmi.

    Baca juga: Kementerian Hukum Fokus Transformasi Digital di 2025

    “Tempat edukasi untuk masyarakat, tempat bertemu dengan masyarakat. Taman rersebut menjadi tempat bertemu, bermain, bersilaturahmi, edukasi, itu gunanya living park tersebut,” tutur Mugiyono.

    Mugiyono juga menambahkan bahwa pemerintah menggandeng masyarakat sekitar dalam proses pembangunan Memorial Living Park ini. Hal ini dikarenakan agar tak terjadi perpecahan dan Memorial Living Park dapat diterima oleh masyarakat.
     
    Ada 29 unit rumah dibangun 

    Wamen PU Diana Kusumastuti mengatakan bahwa ada 29 unit rumah yang dibangun di sekitar Memorial Living Park, Kabupaten Pidie, Aceh. “Ada rumah rumah yang kita bantu dari korban HAM tersebut. Rumah-rumah itu ada 29 jumlahnya, waktu itu dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan,” jelas Diana kepada tim Medcom.id.

    Diana menambahkan bahwa total anggaran satu rumah di sana adalah sekitar Rp60 juta rupiah. Jika ditotal secara keseluruhan, anggaran ini menghabiskan sekitar Rp3,4 miliar, di luar anggaran Memorial Living Park.

    Pemerintah menggandeng masyarakat sekitar dalam proses pembangunan Memorial Living Park ini. Hal ini dikarenakan agar tak terjadi perpecahan dan Memorial Living Park dapat diterima oleh masyarakat.

    Ada sekitar 19 kementerian yang membantu untuk pemulihan korban terjadinya pelanggaran HAM di Aceh ini. Salah satunya adalah Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM). 

    Mugiyono mengatakan bahwa dari pihak Kementerian HAM juga turut menggadeng demi pemulihan korban pelanggaran HAM. Hal ini dimulai sejak pembangunan Memorial Living Park pertama kali bersama Presiden Indonesia sebelumnya, Joko Widodo.

    “Kami dari Kementerian HAM juga ingin menyampaikan bahwa upaya untuk memulihkan korban pelanggaran HAM ini terus kita lanjutkan, dari yang dulu sudah dimulai (mantan) Presiden Jokowi,” jelas Mugiyono.

    “Kementerian HAM yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan urusan HAM akan msnjalankan untuk pemulihan tersebut,” lanjutnya.

    Diana mengatakan bahwa keseluruhan rumah sudah tuntas. Namun, penyerahan kunci rumah untuk para korban belum dapat diketahui kejelasan waktunya. Sementara itu, Memorial Living Park ini akan diresmikan sekitar Februari 2025 atau sebelum Lebaran Idulfitri.

    Jakarta: Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (Wamen HAM) Mugiyanto Sipin dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti bertemu membahas peresmian Memorial Living Park, Pidie, Aceh, pada Senin, 13 Januari 2025.
     
    Wamen HAM Mugiyanto mengatakan bahwa peresmian Memorial Living Park ini diperkirakan sekitar Februari tahun ini atau sebelum Lebaran Idulfitri 2025. Wamen PU Diana juga menambahkan bahwa proyek ini sudah rampung pada 2024 lalu.
     
    “Sudah siap, telah dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelumnya. Siap diresmikan dan insyaallah kita resmikan kira-kira bulan Februari,” jelas Mugiyanto kepada awak media saat ditemui di Gedung KemenPU.

    “Kita akan meminta arahan kepada presiden (Prabowo) apakah berkenan untuk meresmikan atau ada arahan lain dari beliau,” lanjutnya.
     
    Wamen PU Diana mengatakan bahwa proyek ini menghabiskan anggaran sekitar Rp13 miliar. Pun, ini belum termasuk rumah-rumah warga yang menjadi korban pelanggaran HAM di Aceh pada saat tahun 1998 lalu.
     

    (Wamen HAM Mugiyanto mengatakan bahwa peresmian Memorial Living Park ini diperkirakan sekitar Februari tahun ini atau sebelum Lebaran Idulfitri 2025. Wamen PU Diana juga menambahkan bahwa proyek ini sudah rampung pada 2024 lalu. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    “Memorial Living Park memang sudah diselesaikan 2024 lalu. Kami juga sudah diskusikan lingkupnya apa saja yang harus kita bangun,” kata Diana.
     
    Memorial Living Park di Aceh ini akan menghadirkan rumah ibadah, yakni masjid, dikarenakan mayoritas beragama muslim. Selain itu, ada tempat bermain anak-anak, dan juga lokasi untuk bercengkrama bersama.
     
    Dilengkapi pula dengan lahan parkir, Mugiyono mengharapkan tempat ini dapat menjadi situs edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. Tempat ini bisa dikatakan cocok untuk bertemu, bermain, dan bersilaturahmi.
     
    Baca juga: Kementerian Hukum Fokus Transformasi Digital di 2025
     
    “Tempat edukasi untuk masyarakat, tempat bertemu dengan masyarakat. Taman rersebut menjadi tempat bertemu, bermain, bersilaturahmi, edukasi, itu gunanya living park tersebut,” tutur Mugiyono.
     
    Mugiyono juga menambahkan bahwa pemerintah menggandeng masyarakat sekitar dalam proses pembangunan Memorial Living Park ini. Hal ini dikarenakan agar tak terjadi perpecahan dan Memorial Living Park dapat diterima oleh masyarakat.
     

    Ada 29 unit rumah dibangun 

    Wamen PU Diana Kusumastuti mengatakan bahwa ada 29 unit rumah yang dibangun di sekitar Memorial Living Park, Kabupaten Pidie, Aceh. “Ada rumah rumah yang kita bantu dari korban HAM tersebut. Rumah-rumah itu ada 29 jumlahnya, waktu itu dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan,” jelas Diana kepada tim Medcom.id.
     
    Diana menambahkan bahwa total anggaran satu rumah di sana adalah sekitar Rp60 juta rupiah. Jika ditotal secara keseluruhan, anggaran ini menghabiskan sekitar Rp3,4 miliar, di luar anggaran Memorial Living Park.
     
    Pemerintah menggandeng masyarakat sekitar dalam proses pembangunan Memorial Living Park ini. Hal ini dikarenakan agar tak terjadi perpecahan dan Memorial Living Park dapat diterima oleh masyarakat.
     
    Ada sekitar 19 kementerian yang membantu untuk pemulihan korban terjadinya pelanggaran HAM di Aceh ini. Salah satunya adalah Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM). 
     
    Mugiyono mengatakan bahwa dari pihak Kementerian HAM juga turut menggadeng demi pemulihan korban pelanggaran HAM. Hal ini dimulai sejak pembangunan Memorial Living Park pertama kali bersama Presiden Indonesia sebelumnya, Joko Widodo.
     
    “Kami dari Kementerian HAM juga ingin menyampaikan bahwa upaya untuk memulihkan korban pelanggaran HAM ini terus kita lanjutkan, dari yang dulu sudah dimulai (mantan) Presiden Jokowi,” jelas Mugiyono.
     
    “Kementerian HAM yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan urusan HAM akan msnjalankan untuk pemulihan tersebut,” lanjutnya.
     
    Diana mengatakan bahwa keseluruhan rumah sudah tuntas. Namun, penyerahan kunci rumah untuk para korban belum dapat diketahui kejelasan waktunya. Sementara itu, Memorial Living Park ini akan diresmikan sekitar Februari 2025 atau sebelum Lebaran Idulfitri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Iran Luncurkan Pertahanan Udara Laser di Pengayaan Uranium di Fordow, Apa Saja ‘Mainan Baru’ IRGC? – Halaman all

    Iran Luncurkan Pertahanan Udara Laser di Pengayaan Uranium di Fordow, Apa Saja ‘Mainan Baru’ IRGC? – Halaman all

    Iran Luncurkan Pertahanan Udara Laser di Fasilitas Pengayaan Uranium di Fordow

     

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Darat Iran telah meluncurkan sistem pertahanan udara bertenaga laser selama manuver militer Pasukan Pertahanan Udara di wilayah barat dan utara negara itu, MNA melaporkan Senin (13/1/2025).

    Peralatan pertahanan udara bertenaga laser tersebut, yang diberi nama Seraj (Cahaya), diluncurkan pada Minggu ketika pasukan pertahanan Iran sedang melakukan pengeboran di dekat fasilitas pengayaan uranium Fordow di negara itu.

    Angkatan Darat Iran menyatakan sistem laser tersebut sebagai salah satu lapisan yang bertugas menyediakan layanan pertahanan udara bagi lokasi tersebut.

    Para pengamat menggambarkan peralatan itu sebagai sesuatu yang “menakutkan”, menunjuk pada pernyataan keterkejutan negara-negara Barat mengenai fenomena tersebut.

    Latihan, di mana Angkatan Pertahanan Udara melakukan berbagai operasi pengintaian, intersepsi, konfrontasi, dan penghancuran terhadap pasukan musuh tiruan, juga menampilkan pengerahan berbagai sistem pertahanan lainnya.

    “Pasukan tersebut melakukan serangan udara dengan menggunakan rudal sebagai sarana mempertahankan wilayah strategis dan sensitif di bawah yurisdiksi mereka,” tulis MNA.

    Latihan tersebut, yang dipantau dan diarahkan oleh Jaringan Pertahanan Udara Terpadu Iran, menangkis operasi ofensif pasukan musuh tiruan di Fordow dan Distrik Khondab di dekatnya.

    “Latihan tersebut, yang bertujuan untuk menilai efektivitas sesungguhnya strategi pertahanan udara negara itu terhadap potensi invasi musuh, berakhir pada hari Minggu setelah mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya,” tambah laporan tersebut.

    Latihan disebutkan bertujuan untuk memastikan komando intelijen dan kemampuan untuk mendeteksi target invasif secara tepat waktu, menggunakan berbagai radar aktif dan pasif yang sensitif, deteksi sinyal, optik, dan sistem pengawasan yang dimiliki Angkatan Pertahanan Udara.

    Latihan militer ini juga bertujuan untuk menilai kecakapan operasional dan teknis pasukan pertahanan di seluruh situasi keterlibatan yang realistis dan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip pertahanan pasif.

    Latihan juga dilakukan dengan penekanan pada prinsip penyebaran cepat.

    Angkatan Bersenjata Iran, termasuk Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), terus meningkatkan perangkat keras militer dan kesiapan tempur mereka sesuai dengan arahan yang dikeluarkan oleh Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

    “Pasukan tersebut telah bersumpah untuk mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorial dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh musuh-musuh bangsa Iran,” kata laporan MNA.

    Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami meninjau peralatan militer selama latihan militer pasukan darat IRGC di wilayah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. (kredit: IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

    Pamer Berbagai Persenjataan Canggih

    Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, Iran telah memamerkan sistem militer terbaru yang mereka tunjukkan dengan melakukan latihan militer besar-besaran bertajuk Great Prophet 19.

    Militer Iran menyatakan, latihan besar-besaran itu bertujuan untuk menunjukkan kesiapan pertahanan dan kemandiriannya untuk menangkal ancaman. 

    “Perkembangan ini juga menjadi peringatan bagi musuh-musuh negara tersebut,” tulis ulasan MNA.

    Latihan militer itu, diklaim membantah kabar tentang dugaan isolasi Iran dan melemahnya kekuatan pertahanan negara tersebut.

    “Tentara Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengungkap pencapaian baru dalam beberapa hari terakhir,” kata laporan MNA.

    Pencapaian terkini meliputi peluncuran kota rudal bawah tanah IRGC baru, penambahan perlengkapan pertahanan baru ke Angkatan Darat Iran, serta penyelenggaraan latihan militer di sejumlah lokasi sensitif di dalam wilayah Iran.

    Dalam sambutannya pada bulan Februari 2018, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran, menyerang balik musuh yang mempermasalahkan program rudal negara itu.

    Dalam sambutannya, Khamenei menggambarkan pangkalan pertahanan udara sebagai bagian yang sangat penting dari Angkatan Bersenjata yang berada di garis depan dalam menghadapi musuh-musuh Iran.

    Dia juga menekankan pentingnya mempercepat kemampuan pangkalan dan staf Angkatan Udara.

    “Sejalan dengan arahan yang dikeluarkan oleh Khamenei, Angkatan Bersenjata Iran, termasuk Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), terus meningkatkan perangkat keras militer dan kesiapan tempur mereka,” kata MNA.

    Pasukan elite militer Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC) menembakkan loitering munition di situs-situs sensitif termasuk fasilitas nuklir dalam latihan militer skala besar dengan skenario perang besar-besaran melawan musuh (Israel) (mna/tangkap layar)

    Lindungi Fasilitas Vital

    Sebagai informasi, latihan militer besar-besaran ini dimulai pada 7 Januari 2025 dengan tujuan peningkatan kemampuan pertahanan Iran secara permanen.

    Sasaran utama mereka adalah melindungi fasilitas vital, termasuk lokasi kenukliran.

    “Unit pertahanan udara Iran yang mengikuti latihan militer skala besar mempraktikkan taktik untuk mensimulasikan perlindungan fasilitas nuklir Natanz di provinsi Isfahan, Iran tengah, dengan tujuan menunjukkan kesiapan penuh mereka untuk menjaga situs-situs vital negara itu,” tulis MNA.

    Selama tahap pertama latihan, unit pertahanan udara melaksanakan rencana untuk melindungi situs nuklir Natanz di Iran tengah.

    Divisi pertahanan udara dari Pasukan Dirgantara IRGC menggunakan taktik pertahanan titik untuk melindungi situs nuklir di Natanz dari berbagai ancaman udara di tengah kemungkinan peperangan elektronik.

    Rekaman video berikut menunjukkan Pasukan Darat IRGC meluncurkan quadcopter untuk menyerang target selama fase akhir latihan Great Prophet 19.

    Keesokan harinya, Panglima Angkatan Darat IRGC Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, merujuk pada latihan militer “Payambar-e Azam (Nabi Besar) 19”, mengatakan bahwa latihan tersebut digelar dengan aspek keamanan dan pertahanan.

    Latihan Payambar-e Azam 19 merupakan bagian dari program tahunan Pasukan Darat IRGC, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan tempur dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghadapi potensi ancaman, menurutnya.

    “Setiap ancaman atau pelanggaran batas wilayah Republik Iran akan ditanggapi dengan respons yang kuat dan tegas oleh angkatan bersenjata kami. Kesiapan kami untuk mempertahankan negara berada pada level tertinggi dan keamanan perbatasan merupakan prioritas utama Korps Garda Revolusi Iran,” ungkapnya.

    Rencana untuk F-22 dan F-35 Israel

    Beberapa hari kemudian, Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan pencapaian terbarunya, yaitu pesawat tanpa awak Razvan selama latihan militer gabungan Great Prophet 19 dengan tentara Iran.

    Berbicara dalam sebuah program TV nasional Iran mengenai latihan militer baru-baru ini yang diselenggarakan di seluruh negeri oleh IRGC dan Angkatan Darat, Jenderal Alireza Shaykhian, Komandan Unit Pertahanan Udara Pasukan Dirgantara IRGC mengatakan bahwa meskipun mengidentifikasi pesawat tempur F-22 dan F-35 tidaklah mudah, Iran telah mengembangkan sistem pertahanan udara di dalam negeri untuk menghadapi pesawat tempur canggih tersebut. 

    Dua jet tempur canggih itu adalah andalan Angkatan Udara Israel yang pernah secara langsung menargetkan Teheran.

    “Ada rencana untuk pesawat tempur F22 dan F-35,” menurut Jenderal Shaykhian.

    “Setelah suksesnya kinerja sistem pertahanan udara Dey-9 dalam latihan gabungan pertahanan udara negara dengan nama sandi Power, sejumlah besar sistem ini akan diserahkan ke ring pertahanan negara,” imbuhnya.

    “Keberhasilan kinerja sistem ini, bersama dengan sistem seperti Dezful dan Khordad ke-3 dalam latihan gabungan pertahanan udara negara itu, menunjukkan bahwa klaim penghancuran pertahanan Iran yang dibuat oleh Zionis adalah salah,” kata jenderal senior IRGC itu.

    Siap untuk Perang Jangka Panjang

    Pencapaian paling signifikan diresmikan pada 10 Januari, ketika kompleks rudal canggih yang dikembangkan oleh para ahli dalam negeri Iran diresmikan di hadapan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami.

    Setelah peresmian kota rudal bawah tanah baru, Mayor Jenderal Hossein Salami memberikan pidato di hadapan staf Pasukan Dirgantara IRGC dalam sebuah upacara.

    Dalam upacara tersebut, ia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran sepenuhnya siap untuk mempertahankan negara jika terjadi pertempuran besar dan konflik jangka panjang.

    Selama bertahun-tahun, kami telah mempersiapkan diri untuk pertempuran skala besar dan bahkan konfrontasi jangka panjang dengan kekuatan-kekuatan besar di dunia dan proksi-proksi regional mereka, katanya.

    Mengatakan bahwa kekuatan yang diperoleh pasukan Iran adalah hasil dari upaya selama puluhan tahun, Salami menggarisbawahi, “Kewenangan ini diakui. [Operasi] True Promise hanyalah sebagian kecil dari perwujudan kekuatan ini.”

    Setiap hari, jumlah rudal dan sistem rudal meningkat di seluruh wilayah negara, kata kepala IRGC lebih lanjut, seraya menambahkan bahwa rudal Iran berkembang setiap hari dalam kualitas, kuantitas, dan desain.

    “Saat ini Anda dapat menembak ratusan pesawat secara bersamaan dalam gelombang yang berurutan,” katanya kepada staf militer Iran.

    “Iran tidak pernah bergantung pada kekuatan asing mana pun untuk mempertahankan kemerdekaan, identitas, kredibilitas, dan otoritas kami,” pungkasnya.

    Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtianion pada hari Minggu mengatakan bahwa negaranya memiliki senjata yang belum terungkap sejauh ini dan tidak diketahui oleh musuh.

    “Kami memiliki senjata yang belum kami bicarakan sejauh ini dan musuh tidak memiliki informasi tentang senjata tersebut. Beberapa senjata ini mungkin akan diuji selama latihan,” katanya kepada wartawan.

    Ia menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Iran terus mengadakan latihan untuk meningkatkan kekuatan tempur mereka di berbagai bidang dan memastikan kesiapan pertahanan negara.

    Sama seperti Iran memantau pergerakan musuh, mereka juga memantau perkembangan di kawasan dan latihan militer Republik Iran, kata Ashtiani, PressTV melaporkan.

    Ia menambahkan bahwa Iran berupaya meningkatkan perdamaian, stabilitas, dan ketenangan di kawasan.

    Ia menegaskan kembali bahwa semua perkembangan di kawasan berada di bawah pengawasan dan kendali Angkatan Bersenjata Iran.

    “Kami akan melawan segala tuntutan berlebihan, penyimpangan, dan kesalahpahaman yang mungkin dimiliki musuh,” kata komandan senior itu.

    Pernyataan Ashtiani disampaikan pada hari yang sama ketika militer Iran meluncurkan latihan baru di zona pertahanan udara barat dan utara negara itu termasuk Fordow dan Khondab yang menjadi tuan rumah fasilitas pengayaan uranium dan air berat.

    Drone-drone Iran yang dilibatkan dalam latihan militer besar-besaran negara tersebut. (MNA)

    Libatkan Seribu Drone

    Pada Senin pagi, sebanyak 1.000 kendaraan udara tak berawak (UAV) strategis, siluman, dan anti-benteng bergabung dengan Organisasi Tempur Angkatan Darat Iran.

    Pengiriman tersebut dilakukan pada hari Senin menyusul pengumuman relevan yang dibuat oleh Laksamana Muda Habibollah Sayyari, wakil kepala Angkatan Darat untuk Koordinasi.

    Pelaksanaannya atas perintah Panglima Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dan diawasi oleh Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh beserta para komandan Angkatan Darat, Angkatan Pertahanan Udara, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

    Selama upacara integrasi, drone memasuki Organisasi Tempur melalui berbagai lokasi secara bersamaan.

    Pesawat ini dapat terbang lebih dari 2.000 kilometer (1.242 mil) dan memiliki daya rusak optimal serta kemampuan untuk menembus lapisan pertahanan musuh menggunakan tingkat Radar Cross Section (RCS) yang rendah.

    Drone baru ini memiliki daya tahan terbang yang lama dan kinerja otonom karena tidak memerlukan navigasi dan kontrol selama keseluruhan misinya.

    Kemampuan tersebut melengkapi drone dengan sarana untuk mengambil bagian dalam operasi khusus, meningkatkan kualitas operasi pengawasan dan pengendalian perbatasan, serta meningkatkan kemampuan tempur dan daya rusaknya dalam menghadapi target yang jauh jangkauannya.

    “Sebagai kesimpulan, pencapaian dan kemajuan militer terkini Angkatan Bersenjata Iran dan Garda Revolusi menggarisbawahi komitmen Iran yang teguh untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Melalui peluncuran teknologi mutakhir, latihan militer strategis, dan kesiapan yang kuat untuk melawan ancaman apa pun, Iran telah menunjukkan kemampuannya untuk menghadapi tantangan apa pun,” kata ulasan MNA.

     

    (oln/MNA/*)

     

  • KAHMI Dorong Kehidupan Demokrasi yang Sehat dalam Mencapai Indonesia Emas – Halaman all

    KAHMI Dorong Kehidupan Demokrasi yang Sehat dalam Mencapai Indonesia Emas – Halaman all

    KAHMI Dorong Kehidupan Demokrasi yang Sehat dalam Mencapai Indonesia Emas

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Rayon Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) periode 2024-2029, Sidi Hermanto Tanjung, menekankan pentingnya memperjuangkan nilai – nilai keislaman dan kebangsaan demi tercapainya agenda Indonesia Emas.

    Ia menyebut sejumlah hal akan jadi prioritas KAHMI Unkris untuk membantu mencapai agenda itu.

    Sejumlah hal itu mulai dari mengokohkan budaya intelektual, berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi yang sehat, mendorong peran kebangsaan, hingga pengabdian bagi masyarakat.

    Hal ini disampaikan Hermanto dalam acara pelantikan pengurus KAHMI Rayon UNKRIS periode 2024-2029, di Jakarta, Minggu (12/1/2025).

    “Kami akan membuka lembaran baru yang penuh semangat dan komitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas,” kata Hermanto.

    Program-program tersebut lanjutnya, merupakan cermin dari pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945, yang relevan dengan agenda Indonesia Emas.

    “KAHMI memiliki peran strategis dalam merealisasikan cita-cita bangsa. Kami berkomitmen untuk menjadi agen perubahan yang turut menyongsong Indonesia Emas,” jelas dia.

    Dalam kesempatan itu, Ketua KAHMI Rayon UNKRIS periode 2019-2024, Petty Fatimah berharap kepengurusan baru dapat meneruskan langkah organisasi untuk kebaikan Indonesia.

    Sementara Ketua KAHMI Jaya, M. Ikhwan Ridwan meminta semua pihak termasuk rayon UNKRIS untuk tetap berjuang dan memberikan kontribusi nyata bagi kepentingan umat dan bangsa. 

    “KAHMI adalah rumah bagi para intelektual muda. Teruslah berjuang untuk kepentingan umat dan bangsa. Saya yakin KAHMI UNKRIS akan terus memberikan kontribusi nyata dalam setiap langkahnya,” kata Ikhwan.

    Sebagai informasi, dalam acara ini turut digelar dialog kebangsaan bertema ‘Peran Strategis KAHMI Menyongsong Indonesia Emas’. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah alumni UNKRIS dari berbagai bidang, termasuk akademisi, politisi, pengusaha.

     

  • Maybank Indonesia Ikut Pacu Ekonomi Syariah Berkelanjutan Lewat Shariah Thought Leaders Forum – Halaman all

    Maybank Indonesia Ikut Pacu Ekonomi Syariah Berkelanjutan Lewat Shariah Thought Leaders Forum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peluang pengembangan ekonomi syariah di Indonesia masih sangat besar.

    Apalagi wilayah ini merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di ASEAN, dimana pasar halalnya juga memiliki potensi sangat luas. 

    Sejalan dengan potensi tersebut, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mendorong penguatan ekonomi syariah dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam Layanan Keuangan Syariah. 

    Direktur Keuangan Maybank Indonesia Shaiful Adhli Yazid, mengatakan pihaknya terus memperkuat layanan keuangan syariah. Selain itu, pada saat bersamaan juga meningkatkan peran bank dalam mengimplementasikan prinsip sustainability di setiap aspeknya. 

    “Maybank Indonesia memprioritaskan aspirasi strategi M25+ untuk menjadi yang terdepan dalam keberlanjutan serta memberikan hasil jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Shaiful dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/1/2025). 

    Sebagai sebuah nilai, keuangan syariah menawarkan pendekatan yang adil, etis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

    Oleh karenanya, Maybank Indonesia berkomitmen untuk memberdayakan nasabah dengan solusi keuangan inovatif yang mengedepankan inklusivitas dan keberlanjutan.

    Di sisi lain, Maybank Indonesia terus bertransformasi untuk mendorong implementasi nilai-nilai keberlanjutan dalam kegiatan operasionalnya.

    Adapun strategi Shariah First yang diluncurkan oleh Maybank Indonesia pada 2014 berhasil menciptakan pertumbuhan signifikan bagi bisnis syariah Maybank Indonesia. 

    Selain itu, Maybank Indonesia juga akan terus mengambil peran aktif untuk mendorong kolaborasi seluruh stakeholders untuk menjembatani layanan keuangan, keuangan berkelanjutan dan ekosistern ekonomi syariah. 

    Lewat kolaborasi tersebut diyakini akan mendorong lembaga keuangan syariah sehingga berkembang dari segmen niche menuju sistem ekonomi arus utama. 

    Satu upaya mencapai komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2025.

    Agenda yang sudah ketiga kali digelar ini mengangkat tema ‘From Niche To Mainstream: Driving Sustainability for Better Financial Future’.

    Direktur Perbankan Syariah Maybank Indonesia Romy H. Buchari, menjelaskan tema tersebut dipilih dengan dasar mendorong ekonomi syariah untuk berkembang dari sistem ekonomi yang tersegmentasi (niche) menuju sistem ekonomi utama (mainstream).

    “Dengan menghadirkan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan, kami berharap forum ini dapat memberikan kontribusi untuk memperkokoh fondasi industri keuangan syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” jelas Romy. 

    Tantangan ke depan yang perlu mendapat perhatian oleh lembaga keuangan syariah, adalah meyakinkan stakeholder bahwa sistem ekonomi syariah merupakan solusi tepat untuk mendorong implementasi agenda keberlanjutan.

    Maybank Shariah Thought Leaders Forum digelar untuk menghadirkan diskusi strategis di antara regulator, ulama, praktisi, pemimpin bisnis dan pakar internasional guna mengeksplorasi tantangan serta solusi keberlanjutan dalam industri keuangan syariah.

    Tokoh Keuangan dan Microfinance Syariah Iwan P Pontjowinoto, menyatakan sejalan dengan derasnya kesadaran untuk mendorong implementasi agenda sustainability di berbagai aspek, ekonomi syariah menawarkan solusi konkret untuk keuangan berkelanjutan. 

    Iwan mencontohkan, praktik inovasi wakaf sangat potensial untuk diberdayakan oleh Lembaga Keuangan Syariah menjadi solusi keberlanjutan. 

    “Dengan memainkan peran yang lebih sentral untuk mendorong implementasi nilai keberlanjutan, peluang ekosistem syariah untuk masuk ke sistem ekonomi arus utama sangat terbuka lebar karena memiliki nilai-nilai yang universal juga,” jelas Iwan.