agama: Islam

  • Labelisasi halal bisa jadi `soft diplomacy` dan branding RI di mata dunia

    Labelisasi halal bisa jadi `soft diplomacy` dan branding RI di mata dunia

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Ketum LPOI: Labelisasi halal bisa jadi `soft diplomacy` dan branding RI di mata dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 17:22 WIB

    Elshinta.com – Ceruk pasar dan sentimen pasar muslim dan penggunaan teknologi digital akan mewarnai masa depan transaksi dan perdagangan serta investasi di seluruh dunia. 

    Pendekatan dan penguasaan atas Investasi, Industri Halal dan Ekosistemnya, akan mampu mempengaruhi, merubah dan menggerakkan pendulum pergerakan ekonomi dunia. 

    Lebelisasi halal bukan hanya semata sebagai sebuah standarisasi dan rekognisi, tetapi lebih dari itu, sebagai lisensi kepercayaan publik dan garansi transaksi global”. 

    Demikan pernyataan Ketua Umum Lembaga Persaudaraan Organisasi Islam (LPOI) Kiai Said Aqil Siroj, dalam pembukaan Rapat Kerja LPOI dan FGD bertema Investasi, Industri dan Ekosistem Halal di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Kamis (7/2)
    .
    Lebih lanjut eks Ketua PBNU itu meyakini labelisasi halal dapat menjadi ujung tombak sebagai soft diplomacy dan branding untuk Indonesia di mata dunia.

    Pasalnya Lebelisasi halal dapat meningkatkan upaya filterisasi keberadaan produk berkualitas, meningkatkan pendapatan negara, memberi rasa aman dan nyaman bagi warga bangsa

    “Khususnya kaum muslimin, dan juga sebagai role model ekonomi halal yang terpercaya di mata dunia,” kata Kiai Aqil Siroj.

    Namun sayangnya, kata dia, proses sertifikasi halal di Indonesia belum bisa menjadi mercusuar dunia. Hal itu dikarenakan klaim dan brandingnya masih kalah dengan Malaysia. 

    “Padahal kalau bicara kualitas dan kuantitas Indonesia jauh lebih unggul dalam semua hal,” jelasnya.

    Karenanya ia mendesak kepada penyelenggara negara agar segera merombak dan merevisi regulasi-regulasi yang berpotensi menghambat proses percepatan Investasi, Industri dan Ekosistem Halal.

    “Sehingga kedepan halal dapat menjadi panglima ekonomi bangsa,” terangnya 

    Ia pun berharap ke depan, halal bisa menjadi hal yang menyenangkan dan menguntungkan bagi semuanya, bukan dalam skema yang sulit, ribet, lama dan membingungkan. 

    “Demikian halnya agresifitasnya brandingnya harus di pompa dan segala problematika serta hambatannya harus disolusikan,” pungkasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Jumat (7/2). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jennifer Coppen: Teman-Temanku Aborsi, Tapi Aku Bertahan untuk Kamari

    Jennifer Coppen: Teman-Temanku Aborsi, Tapi Aku Bertahan untuk Kamari

    Jakarta, Beritasatucom – Kreator konten Jennifer Coppen  mengungkapkan perjuangannya menolak aborsi dan mempertahankan sang putri, Kamari, yang hadir sebelum benar-benar resmi menikah dengan Dali Wassink secara agama dan hukum.  Meski menghadapi berbagai tantangan, ia mantap memilih untuk melahirkan dan merawat Kamari.

    Dalam perbincangannya di podcast Denny Sumargo, Jennifer Coppen mengungkapkan fakta miris yang di lingkungan tempatnya tinggal. Ia mengaku memiliki banyak teman yang mengalami situasi serupa, hamil di luar nikah. Sedihnya, tak sedikit dari mereka yang memilih jalan berbeda dengan melakukan aborsi.

    “Aku punya banyak teman yang juga mengalami kejadian ini,” ujar Jennifer dalam cuplikan video yang dibagikan ulang akun @pembasmi.kehaluan.reall, Sabtu (8/2/2025).

    Rebbeca Klopper gendong Kamari, putri Jennifer Coppen dan Dali Wassink – (Instagram @rklopperr/Istimewa)

    Jennifer Coppen merasa perlu menegaskan bahwa yang ia maksud bukanlah rekan-rekan sesama artis, melainkan teman-temannya di Bali.

    “Mereka bukan siapa-siapa, hanya teman-teman dari Bali. Mereka mengalami hal yang sama dan memutuskan untuk aborsi,” ungkapnya.

    Meski memahami keputusan mereka, Jennifer tak pernah berpikir untuk melakukan hal serupa. Baginya, aborsi bukanlah pilihan, terutama karena keyakinan moral dan agamanya.

    “Again, that’s their choice, tapi menurutku, aku sudah salah dengan hamil di luar nikah. Kalau aku aborsi, aku enggak tahu bagaimana bisa menjalani hidupku setelahnya,” ujar Jennifer Coppen yang tegas menolak aborsi. 

    Setelah melalui pergulatan batin, Jennifer akhirnya memilih untuk mempertahankan Kamari, meski awalnya ia sempat merasa sendiri dalam menghadapi situasi ini. Beruntung, Dali Wassink akhirnya memilih untuk bertanggung jawab dan menikahinya. Kini, Dali bahkan sering mendapat pujian karena perannya sebagai ayah yang penuh kasih.

    “Apalagi aku seorang Muslim, aku tahu aborsi adalah hal yang sangat dibenci Tuhan. Makanya mau dihujat seperti apa pun, aku tetap memilih untuk tidak membunuh manusia,” pungkas Jennifer yang menolak aborsi. 

  • BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ ajak masyarakat gencarkan bantuan untuk Palestina

    BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ ajak masyarakat gencarkan bantuan untuk Palestina

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Komitmen Bangun Kembali Gaza

    BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ ajak masyarakat gencarkan bantuan untuk Palestina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 17:34 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Indonesia berkomitmen untuk membangun kembali Gaza serta mengajak masyarakat untuk terus menggencarkan dukungan dan bantuannya untuk warga Palestina.  

    Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS juga menyampaikan telah berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 warga Palestina dan masih terus bertambah. 

    Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Khusus “Membasuh Luka Palestina” di Jakarta pada Kamis (6/2/2025). Acara tersebut dihadiri oleh 150 perwakilan dari LAZ dan UPZ yang menitipkan infaknya melalui BAZNAS.

    “Ini membuktikan bahwa Indonesia hadir di Palestina, Indonesia hadir di Gaza. Secara politis, kekuatan umat Islam di Indonesia cukup besar di mata internasional,” ujar Kiai Noor. 

    Menurut Kiai Noor, meski secara nominal jumlah bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia tidak sebesar negara-negara Arab, tetapi kehadiran masyarakat Muslim di Gaza sangat dibutuhkan oleh rakyat Palestina di wilayah tersebut.

    “Mungkin kita kalah dengan negara-negara Arab dalam membangun Gaza, tetapi kekuatan umat Islam Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina, artinya kekuatan umat Islam Indonesia sangat berpengaruh,” katanya.

    Selain itu, ungkap Kiai Noor, bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza sekaligus menjawab apa yang diinginkan Presiden AS Donald Trump, di mana ia menginginkan supaya warga Gaza pindah dulu ke tempat-tempat yang lain. 

    “Maka kehadiran semua negara, termasuk juga Indonesia ini sangat penting dalam rangka untuk membuktikan Gaza tidak dibiarkan oleh umat Islam Indonesia dan umat-umat yang lain di seluruh dunia, karena saya yakin umat non-muslim pun banyak yang peduli terhadap nasib Gaza,” ucap Kiai Noor.

    Kiai Noor melanjutkan, bahkan Malaysia pun berencana akan membangun sejumlah fasilitas publik di Gaza seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid, persis seperti apa yang telah direncanakan oleh BAZNAS RI.

    “Saya dengar Malaysia juga akan membantu Gaza. Malaysia melalui perdana menterinya Prof. Dr. Anwar Ibrahim menyampaikan akan membangun rumah sakit, sekolah, dan masjid persis yang kita cita-citakan. Nilai nominalnya sekitar Rp400 miliar, kira-kira sama dengan yang kita cita-citakan,” kata Kiai Noor.

    Sementara itu, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH Acmad Sudrajat Lc MA CFRM, menambahkan, BAZNAS RI akan memanfaatkan momen pasca-perang atau setelah disepakatinya perjanjian gencatan senjata antara pejuang Palestina dengan militer Israel.

    “Kami menyambut kondisi pascaperang ini, maka kita melakukan koordinasi strategi bersama pemerintah Indonesia, karena suasananya berbeda, kalau masih perang kita tidak bisa berbuat apa-apa. Gencatan senjata ini harus kita manfaatkan untuk membangun kawasan Indonesia di Gaza,” kata Kiai Ajat.

    “Karena itu kita semua berkumpul di bulan yang baik ini, bulan Syakban, semoga niat baik yang kita lakukan Allah mudahkan dan Allah kasih kita kesempatan untuk bersama-sama ke Gaza. Kita berharap rencana pembangunan bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Catat Jadwal dan Amalan yang Dianjurkan

    Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Catat Jadwal dan Amalan yang Dianjurkan

    JABAR EKSPRES – Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu malam istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Malam ini diyakini sebagai waktu penuh keberkahan, di mana Allah SWT membuka pintu pengampunan dan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampun dan berdoa dengan tulus.

    Lantas, kapan tepatnya malam Nisfu Syaban 2025? Apa saja amalan yang bisa dilakukan untuk menyambut malam yang penuh kemuliaan ini? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    Secara bahasa, Nisfu Syaban berasal dari bahasa Arab, di mana “Nisfu” berarti pertengahan, dan “Syaban” adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriyah. Dengan demikian, malam Nisfu Syaban merupakan malam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban, tepatnya pada tanggal 15 Syaban dalam penanggalan Hijriyah.

    Malam ini dianggap sebagai salah satu malam yang penuh dengan limpahan rahmat, di mana Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-hamba-Nya yang memohon dengan tulus. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang memanfaatkan malam ini dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan memanjatkan doa.

    Baca juga : Jadwal dan Keutamaan Puasa Nisfu Syaban 2024

    Berdasarkan kalender Hijriyah, malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban 1446 H, yang dalam penanggalan Masehi bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025. Pada malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

    Malam Nisfu Syaban merupakan kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan:

    Membaca Surat Yasin – Banyak ulama menganjurkan untuk membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda, yaitu untuk panjang umur dalam ketaatan, kelancaran rezeki, dan husnul khatimah (akhir hayat yang baik).Shalat Malam – Shalat Tahajud dan shalat Hajat sangat dianjurkan untuk dilakukan pada malam ini guna memohon ampunan dan keberkahan.Berzikir dan Memohon Ampunan – Perbanyak istighfar dan membaca doa-doa pengampunan agar Allah SWT menghapus dosa-dosa yang telah lalu.Membaca Doa Malam Nisfu Syaban – Salah satu doa yang dianjurkan dibaca pada malam Nisfu Syaban adalah:

  • Bertemu Paus Fransiskus, Megawati Beri Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah – Halaman all

    Bertemu Paus Fransiskus, Megawati Beri Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah – Halaman all

    Megawati Soekarnoputri menyerahkan lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Paus Fransiskus.

    Tayang: Sabtu, 8 Februari 2025 08:10 WIB

    Dokumentasi PDIP Untuk Tribun

    MEGAWATI BERTEMU PAUS- Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore, waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Megawati menyerahkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Paus Fransiskus. (Dokumentasi PDIP Untuk Tribun) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerahkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus.

    Dimana, pertemuan keduanya berlangsung di Istana Apostolik, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore, waktu setempat.

    Dalam lukisan tersebut, Bunda Maria digambarkan menggunakan kerudung mantilla berwarna putih dan berkebaya merah.

    Megawati terlihat hadir bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, yang juga puterinya dan puteranya Mohamad Rizki Pratama serta Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.

    Dalam kesempatan tersebut, pertemuan ditutup dengan pemberian cindera mata lukisan Bunda Maria berkebaya yang dibawa khusus Megawati dari Jakarta. 

    Sementara Puan Maharani memberikan cindera mata berupa baju wayang yang terbuat dari batik tradisional Indonesia.

    “Paus terlihat sangat senang mendapatkan cindera mata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani,” kata Basarah.

    Untuk diketahui, saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, akhir tahun lalu mendapat sambutan hangat dari seluruh warga meskipun Indonesia dikenal sebagai negara Muslim terbesar. 

    Pada 2023, Paus dan Imam Besar Mesir, Ahmed Al Tayeb, meminta Megawati menjadi juri Zayed Award, yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif

    BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif

    Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera. ANTARA/HO-DPR RI

    BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam keras rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merelokasi warga Palestina ke luar Jalur Gaza dan mengambil alih Jalur Gaza yang dinilainya sangat provokatif.

    “Pernyataan Trump sangat provokatif. Oleh karena itu, harus kita lawan!” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (7/2).

    Menurut dia, gagasan Trump yang membangkang terhadap hukum, parameter, dan norma internasional itu akan menghapus hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, serta mendukung rencana Israel melakukan pembersihan etnis (ethnic cleansing).

    Mardani mendesak AS maupun semua pihak mematuhi landasan hukum internasional, di antaranya Konvensi Jenewa 1949 yang melarang pemindahan paksa penduduk dari wilayah yang diduduki.

    “Baik Amerika Serikat maupun Israel sudah meratifikasi konvensi ini sehingga yang mereka lakukan melanggar aturan internasional yang mereka sendiri juga sudah sepakati,” ujarnya.

    Ia lantas menyitir Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, yang dalam Pasal 7 dan Pasal 8 di antaranya menyatakan bahwa pemindahan secara langsung atau tidak langsung oleh kekuasaan pendudukan atas sebagian penduduk sipilnya sendiri ke wilayah yang didudukinya, atau deportasi atau pemindahan seluruh atau sebagian penduduk wilayah yang diduduki ke dalam atau ke luar wilayah ini.

    “Ini dapat diartikan sebagai kejahatan perang. Pernyataan Trump mengindikasikan bahwa Amerika Serikat merasa memiliki kekuasaan pendudukan atas tanah Palestina dalam jangka panjang,” tuturnya.

    Ketua BKSAP DPR RI mengingatkan pula kepada AS dan Israel bahwa bahwa genosida merupakan kejahatan kemanusiaan yang diatur dalam Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida. Konvensi itu disahkan Majelis Umum PBB pada tahun 1948 dan ikut ditandatangani oleh AS maupun Israel.

    “Pelaku genosida dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara, denda, dan penyitaan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang memang memiliki kewenangan hukum untuk mendakwa pelaku genosida,” ucapnya.

    Mardani juga mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas dalam menolak rencana Trump tersebut, serta menggalang dukungan internasional bagi rakyat Palestina.

    “Kita harus menekan Israel agar mematuhi berbagai hukum internasional melalui diplomasi bilateral dan multilateral, serta mekanisme internasional lainnya. Jangan sampai tercipta kesan bahwa gencatan senjata yang sementara ini menjadi cuci dosa atas kejahatan Israel,” urainya.

    Ia memandang perlu Indonesia terus menjalin dukungan dengan negara-negara di PBB untuk menaati dan menjalankan keputusan ICC dan ICJ (Mahkamah Internasional) dengan terus menuntut Israel dan para pimpinannya atas kejahatan genosida, apartheid, maupun kejahatan kemanusiaan lainnya.

    Wakil rakyat ini menyerukan kepada komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab, untuk menolak rencana itu dan mengambil langkah-langkah diplomatik guna mencegah pemindahan paksa warga Palestina..

    “Hak untuk tinggal di Tanah Air adalah hak fundamental yang tidak bisa diganggu gugat. Kami berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan hak asasi manusia!” katanya.

    Terakhir, Mardani menegaskan komitmen BKSAP DPR RI pada forum-forum persidangan internasional bahwa Indonesia akan senantiasa mendukung perjuangan Palestina dalam mempertahankan hak-haknya.

    “Utamanya kemerdekaan Palestina berdasarkan prinsip solusi dua negara dengan batas wilayah 1967, termasuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Nyadran, Harmonisasi Sosial dalam Tradisi Ziarah Leluhur

    Nyadran, Harmonisasi Sosial dalam Tradisi Ziarah Leluhur

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tradisi nyadran di Jawa terus bertahan sebagai pemersatu masyarakat melalui rangkaian ritual ziarah dan kenduri menjelang Ramadan. Ritual yang berakar dari kata Sanskerta Sraddha ini berkembang menjadi akulturasi budaya Jawa dan Islam yang memperkuat ikatan sosial antarwarga.

    Mengutip dari kebudayaan.jogjakota.go.id, pelaksanaan nyadran dimulai dengan kegiatan besik atau pembersihan makam secara gotong royong. Warga berkumpul membawa peralatan kebersihan untuk menyiangi rumput dan membersihkan area pemakaman.

    Prosesi dilanjutkan dengan kirab menuju lokasi upacara adat. Rombongan warga berjalan bersama membawa berbagai hidangan tradisional untuk kenduri.

    Makna spiritual nyadran tercermin dalam ritual ujub dan doa bersama yang dipimpin pemangku adat. Momen ini menjadi pengingat akan hakikat kehidupan dan kematian, sekaligus ungkapan syukur atas berkah yang diterima.

    Doa-doa dipanjatkan untuk arwah leluhur sebagai bentuk penghormatan dan pengharapan kebaikan. Puncak nyadran ditandai dengan kembul bujono atau makan bersama.

    Setiap keluarga membawa hidangan tradisional seperti ayam ingkung, sambal goreng ati, urap sayur, dan aneka lauk pauk. Makanan yang telah didoakan kemudian ditukar dengan warga lainnya untuk berbagi keberkahan.

    Tradisi ini mengalami perkembangan dengan dimasukkannya unsur-unsur pertunjukan kesenian daerah. Akan tetapi, esensi nyadran sebagai wahana silaturahmi dan penguatan solidaritas sosial tetap terjaga.

    Setiap daerah memiliki kekhasan dalam pelaksanaan nyadran, namun tetap mempertahankan prinsip gotong royong dan kebersamaan sebagai pondasinya. Tradisi ini juga menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat melalui praktik berbagi makanan dan gotong royong.

    Persiapan dan pelaksanaan nyadran melibatkan seluruh lapisan Masyarakat. Sebagai bagian dari rangkaian menyambut Ramadan, Nyadran menjadi kearifan lokal dalam memadukan spiritualitas dengan nilai-nilai sosial.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • 5 Amalan Bulan Syaban yang Rugi Jika Dilewatkan

    5 Amalan Bulan Syaban yang Rugi Jika Dilewatkan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bulan Sya’ban merupakan bulan yang istimewa dalam kalender Hijriyah. Bulan ini berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, dua bulan yang juga memiliki keutamaan tersendiri.

    Di bulan Sya’ban, terdapat satu malam yang sangat istimewa, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Malam ini dipercaya sebagai malam di mana Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang memohon ampunan.

    Oleh karena itu, malam Nisfu Sya’ban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain malam Nisfu Sya’ban, bulan Sya’ban juga merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak amalan-amalan saleh, seperti puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan melakukan kebaikan lainnya.

    Rasulullah SAW juga seringkali memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima amalan di bulan Syaban:

    1. Perbanyak Istighfar dan Zikir untuk Mencari Ampunan

    Memperbanyak istighfar dan zikir di akhir bulan Sya’ban menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Hal ini dikarenakan istighfar dapat membantu kita memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.

    Dengan memperbanyak istighfar, kita berharap dapat membersihkan diri dari noda-noda dosa sehingga hati kita menjadi bersih dan siap menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Keistimewaan istighfar sebagai obat dari segala dosa.

    Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami dari sahabat Ali r.a. Nabi SAW bersabda, “Setiap penyakit itu ada obatnya dan obat-obatnya dosa adalah istighfar/meminta ampunan.”

    Selain itu, keutamaan istighfar juga terdapat pada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam At-Tirmidzi dari sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. Nabi SAW bersabda, “Tidak ada dosa yang menumpuk bagi orang yang meminta ampunan meskipun ia mengulanginya dalam sehari tujuh puluh kali.”

    2. Memperbanyak Membaca Al-Quran

    Membaca Al-Quran sebagai amalan di bulan Sya’ban adalah salah satu cara yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Muhammad Al-Maliki yang mengutip riwayat dari Ibnu Rajab, bahwa bulan Sya’ban pernah mengadu kepada Allah SWT.

    Allah SWT pun menjawab bahwa bulan Sya’ban dijadikan sebagai bulan untuk membaca Al-Quran. Dengan memperbanyak membaca Al-Quran di akhir bulan Sya’ban, kita tidak hanya memuliakan Kalamullah, tetapi juga semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

    3. Memperbanyak Doa

    Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah adanya malam Nisfu Syaban, di mana segala doa atau hajat yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Berdoa memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadits.

    Rasulullah SAW bersabda, “Ibadah yang paling utama adalah doa.” Hadits ini menunjukkan bahwa doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam agama Islam.

    Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, “Orang paling lemah di antara manusia adalah yang paling lemah dalam hal berdoa, sedangkan yang paling pelit dari mereka adalah yang pelit untuk mengucapkan salam.” Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa berdoa adalah salah satu cara untuk menunjukkan kelemahan kita sebagai hamba di hadapan Allah SWT.

    Rasulullah SAW juga bersabda, “Barangsiapa dimudahkan baginya untuk berdoa, maka terbukalah baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang paling Dia suka selain permintaan afiyah (perlindungan dan kesejahteraan) bagi seorang hamba.” Hadits ini memberikan kabar gembira bagi kita bahwa jika Allah SWT telah memudahkan bagi seseorang untuk berdoa, maka itu adalah pertanda bahwa pintu rahmat-Nya telah terbuka baginya.

     

  • Memperkuat kerja sama strategis Indonesia-Turki

    Memperkuat kerja sama strategis Indonesia-Turki

    Indonesia dan Turki meresmikan proyek pembangunan \”Kampung Indonesia\” di Desa Tasoluk, Distrik Kirikhan, Provinsi Hatay, Turki, Senin (3/2/2025). (ANTARA/HO-KBRI Ankara)

    Memperkuat kerja sama strategis Indonesia-Turki
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 16:55 WIB

    Elshinta.com – Tahun ini menjadi tahun penting bagi hubungan Indonesia-Turki. Sebab, persahabatan dua negara yang terbangun sejak tahun 1950 itu telah memasuki tahun ke-75.

    Telah banyak peristiwa yang mewarnai perjalanan hubungan dua negara. Ada satu hal yang istimewa dalam perayaan hubungan dua negara tahun ini, yaitu kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada pertengahan Februari 2025. Rencana kunjungan presiden Turki disampaikan dalam pertemuan resmi Partai AKP di Ankara, Turki, baru-baru ini (Anadolu Ajansı, 05/02).

    Jika melihat jejak sejarah hubungan dua bangsa, maka tentu saja kita tidak bisa menegasikan relasi yang telah terbangun jauh sebelum Indonesia merdeka tahun 1945.

    Sebelum memasuki fase modern, Indonesia-Turki telah terhubung dalam spektrum yang berbeda yaitu dalam bentuk kontak diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Turki Utsmani pada abad 16, ketika Portugis tengah melakukan penetrasi di Selat Malaka (Ismail Hakkı Kadı, 2021). Begitu juga dengan Pangeran Diponegoro yang menganggap Kesultanan Turki sebagai inspirasi dalam membangun kekuatan militernya dalam Perang Jawa (Peter Carey, 2023).

    Jejak kerja sama yang terbangun di masa lalu lantas menjadi pijakan bagi para pemimpin dua negara untuk terus merawat hubungan diplomatik.

    Untuk saat ini, Turki di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan mencoba untuk mereformulasi kebijakan luar negeri yang berorientasi pada penguatan hubungan dengan semua pihak yang selama ini terhubung dalam payung Ottomanisme. Doktrin politik luar negeri Erdogan sejak pertama kali menduduki posisi Perdana Menteri adalah ‘’’zero problems with neighbors’’, yang artinya Turki yang sebelumnya cenderung ke Barat, berubah haluan untuk merangkul semua pihak.

    Sementara Indonesia, selama ini tetap berpegang pada doktrin politik luar negeri ‘’bebas aktif’’ yang memberi ruang bagi Indonesia untuk netral dalam bersikap dan memberi keleluasaan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak.

    Pada periode Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berusaha untuk tetap memelihara hubungan baik dengan semua kekuatan besar lintas kawasan. Kebijakan ini tentu saja menjadi cerminan prinsip yang selama ini dipegang oleh para diplomat Indonesia dalam menjalankan tugasnya, yakni millions friends zero enemy (seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak).

    Tantangan geopolitik

    Hari-hari ini dunia memang tengah mengalami guncangan, ditandai dengan perang yang melibatkan Rusia-Ukraina, Israel-Hamas, gejolak di Laut China Selatan, dan beberapa titik panas yang selama ini menjadi pemicu instabilitas kawasan.

    Baik Indonesia maupun Turki, adalah negara yang terdampak dari situasi krisis tersebut. Presiden Prabowo, bahkan secara terbuka menyampaikan perhatiannya terkait ambivalensi negara-negara Barat yang cenderung mengabaikan norma internasional dalam forum D-8 dan Shangri La Forum. Begitu juga dengan Presiden Erdogan yang kerap kali mengkritik Dewan Keamanan PBB yang dianggap tidak mampu mencegah eskalasi di beberapa zona konflik.

    Pilihan posisi Presiden Indonesia dan Presiden Turki menunjukkan bahwa dua negara memiliki posisi geopolitik yang mirip dalam merespons dinamika yang berkembang. Sehingga posisi yang demikian membutuhkan aliansi yang luas dengan negara-negara lain, terutama negara Muslim dan Global South, yang kerap menjadi korban dari ketidakadilan global. Indonesia dan Turki bisa mengambil peran sebagai jembatan aspirasi komunitas global yang terabaikan.

    Kerja sama 

    Selanjutnya, dalam konteks yang lebih spesifik, Indonesia dan Turki memiliki modal untuk terus bersinergi, tercermin dari kerja sama yang telah dibangun. Pertama, Indonesia dan Turki merupakan dua dari sedikit negara Muslim yang menjadi anggota G-20, sebuah kelompok yang berisi negara-negara dengan postur ekonomi terbesar di dunia. Keberadaan Indonesia dan Turki dalam kelompok ini sudah pasti menjadi istimewa karena memiliki potensi untuk terus tumbuh sebagai kekuatan ekonomi yang bisa menyampaikan aspirasi negara-negara berkembang.

    Kedua, Indonesia dan Turki merupakan pelopor berdirinya organisasi Developing Eights (D-8), D-8 berdiri tidak lepas dari kiprah Perdana Menteri Turki Necmettin Erbakan dan Presiden Habibie. Ide pendirian organisasi D-8 muncul karena negara-negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam tidak terlalu efektif dalam urusan penguatan ekonomi, kendati potensinya sangat besar. Sehingga melalui D-8, negara-negara Muslim mampu berakselerasi untuk mencapai target-target pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Indonesia dan Turki menjadi motor bagi keberlanjutan organisasi ini.

    Ketiga, Indonesia dan Turki telah terlibat dalam kerja sama industri pertahanan. Kedua negara telah berhasil mengembangkan kendaraan tempur lapis baja yang diberi nama Tank Harimau dan Kaplan yang diproduksi oleh PT Pindad dan FNSS dari Turki.

    Selain itu, Indonesia juga tengah mengupayakan untuk membeli sejumlah produk pertahanan asal Turki yang memiliki keunggulan dari sisi harga dan kualitas. Keunggulan riset Turki di bidang pertahanan menjadi nilai lebih yang bisa mengisi satu sama lain.

    Keempat, sudut pandang masyarakat Indonesia menganggap Turki sebagai bagian dari komunitas Muslim yang memiliki karakteristik yang sama dengan Muslim di Indonesia. Keduanya merupakan gerbong besar Mazhab Sunni. Karakteristik yang moderat dan modern menjadi alasan mengapa belakangan terdapat tren peningkatan minat mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Turki. Bagi sebagian kalangan di Indonesia, Turki dianggap sebagai pilihan favorit untuk menempuh pendidikan tinggi dengan pertimbangan biaya yang relatif murah dan kualitas pendidikan yang kompetitif dengan kampus-kampus Eropa.

    Perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Turki sejatinya menjadi parameter bagi dua negara untuk melangkahkan kaki menjemput visi masa depan yang lebih baik, sekaligus mengisi kekurangan satu sama lain melalui kolaborasi dalam skala luas.

    *) Dr Muhammad Syaroni Rofii adalah Ketua Alumni Turki Indonesia, dosen di Universitas Indonesia, doktor bidang hubungan internasional di Marmara University, Istanbul, dosen di Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, dan penulis buku Islam di Langit Turki

     

    Sumber : Antara

  • Kementerian ESDM Perbaiki Tata Kelola Penjualan LPG 3 Kg Dinilai Agar Tepat Sasaran

    Kementerian ESDM Perbaiki Tata Kelola Penjualan LPG 3 Kg Dinilai Agar Tepat Sasaran

    JAKARTA – Pemerintah kembali memperbolehkan pengecer menjual Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg). Kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia itu mendapat sejumlah dukungan, di antaranya dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

    Wasekjen Bidang ESDM PB HMI Munawir menilai ada tujuan baik dalam larangan jual-beli gas melon secara eceran di warung atau yang saat ini disebut sub pangkalan. Salah satunya, distribusi yang lebih baik dengan harga yang sesuai.

    “Tujuannya baik. Anggaran subsidi LPG pada tahun 2025 mencapai Rp87 triliun, seharusnya harga di masyarakat hanya Rp 5.000 per kilogram. Artinya harga pertabungnya Rp15.000, namun ada yang jual Rp25.000 sampai Rp30.000 sehingga pemerintah menganggap LPG subsidi 3 kg tidak tepat sasaran,” ujar Munawir dalam keterangan diterima, Jumat 7 Fabruari.

    Munawir merasa, masyarakat belum melihat tujuan baik tersebut. Padahal, pemerintah ingin membuat masyarakat menikmati LPG bersubsidi dengan harga sebenarnya.

    “Maka dari itu mari kita memberikan edukasi yang baik ke masyarakat,” ujar Munawir.

    Munawir yakin, selama ini ada pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari harga subsidi. Sehingga pemerintah melalui Kementerian ESDM akan menghentikannya agar masyarakat memperoleh hak yang sebenarnya.

    “Inilah yang dimaksud akan ada penertiban dan pengaturan soal tata kelola LPG 3 kg agar lebih transparan, efektif dan efisien serta tepat sasaran sehingga seluruh masyarakat terlayani dengan baik,” ungkap Munawir.

    Munawir menilai yang menjadi kendala selama ini karena mungkin pengawasan yang tidak optimal baik aspek distribusi, disparitas harga dan pemberian izin lokasi baik agen hingga pangkalan.

    “Sekali kami tegaskan bahwa Bidang ESDM PB HMI mendukung penuh Kebijakan baru pemerintah melalui Kementerian ESDM demi kesejahteraan masyarakat dan membasmi mafia-mafia LPG Subsidi gas melon tersebut,” kata eks Ketua HMI Cabang Kolaka ini.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah sedang merancang aturan agar status para pengecer bisa diubah menjadi pangkalan agar masyarakat bisa mendapatkan harga yang sesuai saat membeli langsung di pangkalan. Saat meneken aturan itu, Bahlil mengatakan pelarangan dilakukan untuk mencegah permainan harga di level pengecer. Kebijakan tersebut kemudian disempurnakan kembali dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan.

    Kementerian ESDM menyatakan seluruh pengecer LPG 3 Kg di Indonesia sekitar 375 ribu akan dinaikkan statusnya menjadi sub pangkalan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran dan harga tetap terjangkau.