agama: Islam

  • Cak Imin Singgung Pemimpin yang Berkonflik Adalah Pemimpin Masa Lalu

    Cak Imin Singgung Pemimpin yang Berkonflik Adalah Pemimpin Masa Lalu

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menyinggung bahwa para pemimpin yang masih sibuk berkonflik adalah sosok yang menurutnya masih terjebak dalam masa lalu.

    Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat memberikan arahan di hadapan ribuan santri beserta pengasuh pesantren dan jajaran kementerian hingga pemerintah daerah pada acara Groundbreaking rekonstruksi bangunan pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025).

    Menurutnya, sosok-sosok pemimpin yang kerap kali ‘gegeran’ atau berkonflik tersebut sudah waktunya direplikasi posisinya oleh generasi muda, yakni santri-santri yang disebutnya memiliki masa depan cerah.

    “Kalau ada pemimpin yang geger-gegeran [berkonflik] itu pemimpin masa lalu. Nggih nopo nggih? [Iya apa iya?] Nggih. Ono [ada] pemimpin kok geger-gegeran ae itu berarti masa lalu. Harus diganti oleh santri-santri yang memiliki masa depan seperti di Al-Khoziny,” ungkap Muhaimin disambut riuh tepuk tangan ribuan santri yang hadir. 

    Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga menegaskan bahwa ia berani untuk menyampaikan pernyataan tersebut karena pernah terlibat juga dalam konflik di masa sebelumnya. 

    “Saya wani [berani] ngomong ngene [begini] soal e yo wis tau gegeran [karena sudah pernah berkonflik] juga. Wis kapok gegeran [Sudah kapok berkonflik]. Kiai Abdus Salam iki pengalaman e sak tumpuk [banyak] juga,” ucap Muhaimin.

    Tak hanya itu, Cak Imin juga menyebut bahwa berbagai konflik yang telah terjadi di masa silam tersebut tidak dijadikan sebagai pembelajaran untuk menatap masa depan yang lebih baik. Namun, dirinya enggan untuk mengungkap siapa sosok-sosok yang dimaksudnya itu.

    “Wis [sudah] pengalaman, gak belajar-belajar malah diulangi neh [lagi]. Aku nggak cerita sopo maksude [siapa yang dimaksud], wes eruh durung [sudah tahu belum]?,” ungkapnya disertai gelakan tawa hadirin.

    Lebih lanjut, Cak Imin pun mendorong para santri untuk belajar pada laboratorium kehidupan, yang menurutnya menjadi titik nadi sistem pendidikan Indonesia. Hal tersebut ditegaskannya sebagai alim alamah sekaligus memimpin perbaikan dan perubahan bagi bangsa dan negara menuju makmur dan sejahtera.

    “Kalian santri-santri nanti bukan hanya harus alim ilmu agama, tapi harus meningkatkan kemakmuran diri, keluarga, dan masyarakat. Kadhal fakru ayyakuna ukhron. Inilah yang menjadi motivasi sehingga umat Islam tidak boleh tertinggal dibanding dengan umat-umat lainnya sehingga menjadi solusi kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. 

  • Ini Peraih Penghargaan AJP Award 2025 di Pamekasan

    Ini Peraih Penghargaan AJP Award 2025 di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Komunitas jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), memberikan 27 penghargaan bagi individu maupun institusi yang berkontribusi besar dalam membangun daerah di Madura, khususnya di Pamekasan.

    Apresiasi dan penghargaan tersebut diberikan dalam ajang AJP Award 2025 di di Ballroom Azana Style Hotel Madura, Jl Jokotole 382 Pamekasan, Selasa (9/12/2025). Sekaligus launching buku karya pengurus dan anggota AJP dengan judul ‘Pamekasan Mencari Identitas’, serta launching Rumah Singgah di Surabaya.

    “AJP Award ini merupakan upaya kami dalam memberikan support dan apresiasi bagi mereka yang memiliki kontribusi besar membangun daerah, tentunya sesuai bidang yang mereka tekuni. Baik secara individu maupun institusi maupun kelembagaan,” kata Ketua AJP, M Khairul Umam.

    Selain itu pihaknya juga memastikan apresiasi dan penghargaan tersebut diberikan melalui mekanisme panjang dengan merumuskan ketentuan khusus melalui beragam kajian matang, serta dilakukan secara profesional dan proporsional. “Total apresiasi yang kami berikan sebanyak 27 penghargaan, meliputi 14 anugerah untuk katagori Individu, serta 13 anugerah lainnya untuk katagori institusi atau kelembagaan,” ungkapnya.

    “Secara prinsip, kami memberikan apresiasi ini bukan dengan ujuk-ujuk, tapi ada standarisasi khusus yang kami terapkan dalam penilaian. Hal ini kita lakukan sebagai upaya mendorong kemajuan beragam sektor pembangunan di Madura, khususnya Pamekasan. Tentunya melalui beragam kontribusi dan potensi yang didedikasikan,” sambung Khairul.

    Terlebih apresiasi tersebut juga dilakukan seiring dengan komitmen AJP melaksanakan tanggungjawab sosial dan kemanusiaan, khususnya selain profesionalitas dalam melaksanakan tugas jurnalistik. “Hal ini kita buktikan dengan produk buku karya rekan-rekan AJP, sekaligus launching rumah singgah yang berada di Surabaya,” jelasnya.

    “Tentu hal ini menjadi wujud nyata dari komitmen kami, selain menjunjung tinggi kualitas dan nilai etika jurnalistik, juga tidak kami lupakan tanggungjawab sosial dan kemanusiaan. Oleh karena itu, selamat bagi seluruh penerima anugerah, semoga dapat menjadi motivasi bersama untuk membangun daerah, khususnya di Madura,” pungkasnya. [pin/kun]

    Berikut Daftar Peraih Penghargaan AJP Award 2025:
    Katagori Individu
    1. Ach Kusairi (Inspirator Wirausaha Muda)
    2. Makmun Sanjari (Pioneer Pengusaha Muda)
    3. Hanafi (Pelopor Kesejahteraan Keluarga)
    4. Kompol Hendry Soelistiawan (Anugerah Satya Ungkap Tuntas)
    5. KH Kholilurrahman (Politisi Pesantren Inspiratif)
    6. Sukriyanto (Pemimpin Pelopor Transformasi Pantura)
    7. Ali Masykur (Legislator Visioner Leader)

    8. Marsuto Alfianto (Anugerah Sadar Hukum dan Kesehatan)
    9. Ach Suhairi (Pengacara Reformis Hukum)
    10. Achsanul Qosasi (Tokoh Inspiratif Penggerak Sepak Bola Madura)
    11. H Suparto (Pegiat dan Penyelamat Kesenian Tradisional Pamekasan)
    12. Hidayatul Nuronnia (Srikandi Pendidikan dan Sosial)
    13. Alm Saiful Bahri (Anugerah Pahlawan Lensa)
    14. Alm KH Taufik Hasyim (Long Life Achievement for Regilious Contribution)

    Katagori Lembaga
    1. RSIA Puri Bunda Madura (Rumah Sakit dengan Pelayanan Ideal dan Humanis)
    2. PT Empat Sekawan Mulia (Pelopor Rokok Lokal Berkelas Dunia)
    3. PLN UP3 Madura (Quick Response Service)
    4. PT Darus Sakinah Property (The Most Innovative One-Stop Property Development)
    5. UIN Madura (Madura Islamic University Excellent Transformation)
    6. Bawang Mas Center (Inisiator Bangun Rumah Yatim-Dhuafa dan Peduli Pendidikan)
    7. Universitas Islam Madura (Kampus Lima Menara Ilmu)
    8. Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata (Konsistensi Pengembangan Ilmu Keislaman Klasik dan Modern)
    9. PPMU Al-Hasani Tambelangan (Lembaga Pendidikan Islam Integratif)
    10. Yayasan Cahaya Ummat (Lembaga Peduli Kemanusiaan dan Kesehatan)
    11. Pakem Maddhu (Lembaga Pelestarian dan Pemertahanan Bahasa, Sastra, dan Budaya Madura)
    12. Desa Gagah Kadur (Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif)
    13. Elysia Estetika (Produk Kecantikan Paling Famous Klinik Kecantikan)

  • Rizal Fadillah Sentil Menag soal Natal Bersama: Jangan Sampai Ganggu Akidah

    Rizal Fadillah Sentil Menag soal Natal Bersama: Jangan Sampai Ganggu Akidah

    Rizal juga mencontohkan simbolisasi yang menurutnya memicu kontroversi.

    “Simbolisasi Nasaruddin adalah cium kening Paus dan undang tokoh Yahudi Ari Gordon ke Istiqlal,” katanya.

    Ia menilai bahwa wacana Natal Bersama memiliki sensitivitas tinggi.

    “Persoalan mengucapkan selamat Natal saja pernah menjadi kontroversi. Nasaruddin ingin melakukan terobosan dengan perdana mengadakan acara Natal Bersama di Kementerian Agama,” imbuhnya.

    Rizal menambahkan, keterlibatan PNS Muslim dalam acara tersebut baik karena kewajiban, tekanan, ataupun sukarela berpotensi mengganggu akidah. Ia mengacu pada QS Al-Kafirun sebagai dasar penolakannya.

    “Ketika pegawai muslim dipaksa, terpaksa, atau sukarela ikut dalam ritual Natal Bersama maka saat itu akidahnya terancam,” katanya.

    Rizal bahkan menegaskan bahwa program tersebut haram menurut pandangannya.

    PNS muslim yang ikut Natal Bersama jatuh dalam keharaman akibat bodoh dalam beragama,” tegasnya.

    Ia kemudian memunculkan seruan untuk menolak program tersebut.

    “Jadi sudah sangat jelas ajakan atau program Natal Bersama Menteri Agama harus ditolak dan dilawan,” Rizal menuturkan..

    “Jika diperintahkan untuk maksiat, maka jangan didengar dan jangan diikuti,” tambahnya.

    Tidak berhenti di situ, Rizal mempertanyakan bahwa arah kebijakan Kementerian Agama pada periode saat ini.

    “Ironi di rezim ini, Menteri Agama justru menjadi perusak agama,” kuncinya. (Muhsin/fajar)

  • Dituding Langgar Masa Iddah, Richa Novisha: Kami Butuh Nafkah!

    Dituding Langgar Masa Iddah, Richa Novisha: Kami Butuh Nafkah!

    Jakarta, Beritasatu.com – Istri mendiang Gary Iskak, Richa Novisha buka suara perihal dirinya diduga mengindahkan masa iddah karena masih dalam suasana duka akibat suaminya meninggal dunia kecelakaan motor tunggal di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

    Meski masa iddah belum selesai, tetapi Richa Novisha terlihat sudah kembali beraktivitas untuk mencari uang demi keberlangsungan hidup anak-anaknya.

    Kesibukan Richa Novisha tersebut menuai kritikan dari warganet. Di mana, warganet menilai bahwa dirinya harus lebih mendalami ajaran agama Islam yang dianutnya. Kritikan dari warganet itu diunggah oleh Richa Novisha

    “Assalammualikum Mbak Icha, mohon maaf sebelumnya sekedar mengingatkan sebagai sesama muslim. Adanya masa iddah untuk perempuan ditinggal suami yaitu 4 bulan 10 hari merupakan perintah dalam Al-Quran. Hanya boleh keluar rumah untuk suatu yang urgent saja, bahkan berdandan juga tidak boleh. Bisa ditanyakan ke para ustaz, mohon maaf jika saya lancang,” tulis netizen.

    “Mba Icha, maaf banget ya. Jangan mutar-mutar televisi dahulu karena lagi masa iddah, nanti dihujat. Tunggu selesai masa iddah selesai kan katanya mengerti agama Islam. Aku nge-fans sama mba dan almarhum. Namun, please deh tahan dahulu ya mbak untuk mendapatkan undangan televisi,” tulis netizen lainnya.

    “Assalammualaikum Kak Icha. Maaf, tahu masa iddah enggak? Kalau sudah pisah sama suami karena meninggal? Coba pelajari dahulu ilmunya, saya sesama muslim hanya mengingatkan,” tulis netizen.

    Richa Novisha buka suara mengenai dirinya dituding melanggar masa iddah yang memiliki langsung bekerja setelah suaminya, Gary Iskak meninggal akibat kecelakaan motor. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Mendapat kritikan dari warganet, Richa Novisha pun buka suara. Ia memilih untuk berbicara melalui Instagram miliknya.

    “Saya tahu, saya paham posisi saya masih dalam masa iddah. Mohon maaf, saya keluar adalah untuk mencari nafkah dan bukan untuk hal-hal yang kurang penting,” kata Richa Novisha, Kamis (11/12/2025).

    Richa Novisha mengatakan, pekerjaan yang dilakukan masih berkaitan dengan dunia entertainment yang membesarkan namanya.

    “Pekerjaan saya di bidang entertainment, seni, dan media. Jadi, inilah pekerjaan yang saya bisa kerjakan untuk hidup saya dan anak-anak,” katanya.

    Ia meminta agar warganet bisa memahami kondisinya yang sudah ditinggal pergi suaminya untuk selamanya.

    “Tolong, sebelum kalian berkomentar maka ada baiknya mencoba melihat dari sisi yang lain,” lanjutnya.

    “Terima kasih atas perhatiannya ya dan tolong jangan meributkan hal-hal yang kurang seperti ini. Hidup saya lagi proses untuk berdamai dengan keadaan. Biarkan almarhum tenang di sana,” tutupnya.

  • Profil Wakil Wali Kota Bandung, Tersangka Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

    Profil Wakil Wali Kota Bandung, Tersangka Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Walikota Bandung, Erwin ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyalahgunaan wewenang di Pemerintahan Kota Bandung 2025.

    Melansir laman resmi jabar.go.id, Erwin Lahir di Bandung, 18 Mei 1972. Pria dengan sapaan Kang Erwin memiliki riwayat pendidikan di SD Cikadut dan SD Cikutra V, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Santa Maria dan SMA Yodhatama.

    Dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi di Universitas Pasundan dan menyabet gelar Magister Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Nusantara (Uninus), serta tengah menjalani pendidikan Doktor di universitas tersebut.

    Menjabat periode 2025-2030, dia meniti karir sebagai pengusaha. Erwin mulai menjajaki di dunia politik dengan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menjadikan PKB sebagai kendaraan politik untuk melenggang sebagai Anggota DPRD Kota Bandung. Di DPRD dia bertugas di Komisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat.

    Namanya semakin santer di masyarakat ketika dirinya menang dalam gelaran Pilkada 2024 dengan mendampingi Muhammad Farhan sebagai Wali Kota Bandung.

    Dia tercatat pernah mengikuti sejumlah organisasi yakni Pembina Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia; Ketua Pagar Nusa Kota Bandung; Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Barat; Ketua DPC PKB Kota Bandung (tiga periode); Ketua Forum RW Kelurahan Babakansari dan Kecamatan Kiaracondong.

    Sekadar informasi, dalam catatan Bisnis, Kejaksaan Negeri Bandung telah menetapkan Wakil Wali Kota Bandung Erwin sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung 2025.

    Selain Erwin, anggota DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga (RA) juga turut ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.

    “Telah meningkatkan status penyidikan umum ke tahap penyidikan khusus dengan menetapkan 2 orang tersangka, yaitu satu saudara E selaku wakil Kota Bandung,” ujar Irfan kepada wartawan, Rabu (10/12/2025). 

     

  • Bukti Nyata Tunanetra Bisa Masuk Dunia Kerja! Jadi Content Writer-Web Developer

    Bukti Nyata Tunanetra Bisa Masuk Dunia Kerja! Jadi Content Writer-Web Developer

    Jakarta

    Yayasan Mitra Netra menyelenggarakan acara bertajuk “Jakarta Employment Forum For The Blind 2025”. Acara ini dimaksudkan untuk mendorong sistem rekrutmen kerja yang inklusif dan berkeadilan untuk semua golongan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas tunanetra.

    Acara ini dibuka melalui peluncuran dua buku bertajuk ‘Direktori Pekerjaan Tunanetra Indonesia’, dan ‘Panduan Perekrutan Kerja Karyawan Tunanetra’ yang bisa digunakan oleh perusahaan maupun pemberi kerja sebagai panduan untuk bisa melibatkan penyandang disabilitas di setiap lini kerja.

    “Kami juga berharap bahwa kegiatan pada hari ini akan dapat berdampak demi terwujudnya sistem rekrutmen kerja yang inklusif bagi semua ragam disabilitas di Jakarta dan di Indonesia pada umumnya,” kata Sekretaris Yayasan Mitra Netra, M. Ahyar, dalam sambutannya, Kamis (11/12/2025).

    Ahyar menjelaskan dalam hal mendukung pembukaan peluang kerja bagi penyandang disabilitas tunanetra, sejak tahun 2000 lalu Mitra Netra telah mengembangkan program difertifikasi kerja.

    Dalam hal ini yayasan menjalankan berbagai program pelatihan persiapan bekerja atau pre-employment training yang mencakup hard skill maupun soft skill sesuai kebutuhan. Terbukti, tenaga kerja khusus ini benar mampu bersaing dalam berbagai profesi pekerjaan.

    “Sementara di sisi lain Mitra Netra juga harus melakukan pendekatan kepada perusahaan pemberi kerja, khususnya di Jakarta, agar mereka mau membuka diri untuk mempekerjakan tunanetra,” ucap Ahyar.

    “Beberapa hasil dari program ini antara lain kini tunanetra bekerja sebagai telemarketer, sebagai staff call center, staff administrasi, content writer, bahkan sebagai programmer maupun web developer,” sambungnya.

    Meski begitu ia menyadari bahwa jalan menuju sistem tenaga kerja yang inklusif dan berkeadilan, terutama bagi penyandang disabilitas tunanetra, masih menghadapi berbagai tantangan.

    Salah satunya ketidakpercayaan dan ketidakpahaman dari pemberi kerja bahwa para penyandang disabilitas ini dapat atau mampu bekerja secara inklusif bersama mereka yang tidak tunanetra. Padahal jika dipersiapkan dengan baik, mereka yang kerap dipandang sebelah mata ini mampu bekerja sama baiknya dengan pekerja pada umumnya.

    “Kalau dilengkapi atau dipersiapkan dengan pendidikan dan pelatihan atau keterampilan yang berkualitas, serta diberi akomodasi yang layak dan aksesibilitas, mereka mampu bekerja secara inklusif dengan mereka yang tidak tunanetra atau yang tidak disabilitas,” tegasnya.

    Direktur Penempatan Kerja Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Anggun Sintana mengatakan jumlah penyandang destabilitas di Indonesia hingga 2025 mencapai 15 juta jiwa. Dari jumlah itu, penyandang disabilitas sensorik netra atau tunanetra merupakan yang terbesar hingga 28%.

    Dalam hal ini, menurutnya inklusifitas dan pembukaan lapangan kerja berkeadilan merupakan investasi bagi pemberi kerja, bukan beban tenaga kerja. Sebab menurutnya juga mampu berkarya seperti pekerja pada umumnya.

    “Tenaga kerja khusus memiliki potensi dan loyalitas tinggi, mengisi kuota wajib, dan menghasilkan keberagaman sebagai kekuatan kompetitif bagi perusahaan,” kata Anggun.

    “Ketika perusahaan menerima tenaga kerja penyandang disabilitas sesungguhnya perusahaan tersebut sedang berinvestasi pada nilai kemanusiaan, keberagaman dan keberlanjutan. Saya percaya perusahaan yang inklusif akan menjadi perusahaan yang lebih tangguh, inovatif dan berdaya saing di masa depan,” sambungnya.

    Di luar itu, Anggun mengimbau kepada para penyandang disabilitas untuk terus berkarya dengan cara dan kemampuannya masing-masing. Dengan begitu selain mendapat pekerjaan layak, para tenaga kerja khusus ini juga dapat memberikan edukasi bagi pemberi kerja dan masyarakat sekitar bahwa disabilitas bukanlah keterbatasan.

    “Teman-teman tenaga kerja khusus jangan pernah berhenti berkarya dan manfaatkan seluruh fasilitas dan program yang disediakan oleh pemerintah. Kami hadir untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesempatan di dunia kerja dan dunia usaha,” terangnya.

    Lihat juga Video: Malaysia Bawa 12 Tunanetra di Jambore Pramuka Muslim Dunia

    (igo/fdl)

  • 6
                    
                        Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat
                        Nasional

    6 Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat Nasional

    Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai politik menjadi salah satu jembatan komunikasi antara rakyat dengan penguasa.
    Pada masanya,
    partai politik
    pernah menjadi jalur komunikasi yang baik, menjadi tempat memberikan aspirasi untuk didengar oleh penguasa.
    Namun, di
    era digital
    , jalur komunikasi tersebut sudah
    by-pass
    , langsung.
    Dengan menyebut akun Prabowo Subianto di media sosial, masyarakat sudah bisa menyalurkan satu aspirasi tertentu.
    Era internet ini mengubah cara partai politik berkomunikasi dan merayu suara rakyat.
    Partai berbasis massa semakin menipis, sedangkan basis elektoral semakin banyak, atau dikenal dengan partai musiman.
    Hal ini disampaikan Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, dalam acara diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, di Novotel Cikini, Jakarta Pusat, Rabu.
    Dia mengatakan, teknologi yang hadir di abad 21, khususnya terkait dengan dunia digital, memberikan akses langsung masyarakat kepada penguasa.
    Peristiwa ini membuat fungsi partai politik yang sebelumnya sebagai penyalur aspirasi hilang.
    Partai berbasis massa kemudian mulai bergeser, beradaptasi dengan pola elektoral, muncul saat dibutuhkan, dan hadir musiman saat pemilu.
    “Maka ada kecenderungan partai untuk menjadi partai elektoral. Jadi, dia hadir ya karena memang dia perlu hadir di masyarakat waktu pemilu saja,” ucap dia.
    Lektor Kepala dan Ketua Program Doktoral Ilmu Politik di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ini mengatakan, perubahan pola dari partai berbasis massa menjadi partai elektoral membuat suara partai politik tidak lagi relevan sebagai representasi masyarakat secara luas.
    Fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara seperti Amerika, Australia, dan Inggris.
    Djayadi menyebut, di negara-negara digdaya pusat peradaban demokrasi tersebut, sudah mulai mengalami defisit keanggotaan partai politik.
    Alasannya sama, yakni partai mulai mengubah pola komunikasi mereka dari yang berbasis massa, dekat dengan rakyat dan memperjuangkan aspirasi rakyat, menjadi partai musiman yang hanya turun ketika pemilu akan berlangsung.
    “Di era sekarang memang sudah sulit mengharapkan (ada parpol berbasis massa). Kita cek lah di seluruh dunia, di Australia, di Amerika, di Inggris, jumlah orang yang menjadi anggota partai itu makin berkurang jumlahnya,” imbuh dia.
    Peneliti senior Pusako Unand, Muhammad Ichsan Kabullah, memiliki pandangan yang mirip terkait dengan pergeseran tren parpol berbasis massa menjadi parpol berbasis elektoral.
    Namun, Ichsan menilai, peristiwa ini bukan sebagai pola komunikasi baru di perpolitikan Indonesia, melainkan fenomena yang disebabkan oleh pragmatisme partai politik.
    Menurut dia, pola komunikasi musiman ini terjadi karena tak ada lagi parpol yang memperjuangkan ideologi mereka secara jelas dan tegas.
    “Kita tidak bisa membedakan partai Islam A dengan partai Islam B. Semuanya sama saja jualannya sama. Atau partai nasionalis misalnya hari ini, karena kita miskin ideologi. Nah, itu problemnya. Sehingga ini yang membuat kita berjarak,” ucap dia.
    Dia memberikan contoh, saat peristiwa bencana banjir di Sumatera, tidak ada partai politik yang menyinggung penyebab bencana, sekalipun sudah diketahui penyebab utamanya adalah deforestasi kawasan hutan Sumatera.
    Sekalipun itu partai politik lokal yang berada di Aceh.
    Menurut Ichsan, keengganan partai politik untuk memberikan gagasan idealis tentang peristiwa saat ini memberikan bukti bahwa parpol sendirilah yang menjaga jarak dengan masyarakat.
    Ichsan kemudian mengutip salah satu tulisan seorang antropolog politik India, Akhil Gupta, dalam
    Blurred Boundaries
    .
    Dalam tulisan itu disebutkan, masyarakat India sering memberikan posisi partai politik sebagai perpanjangan komunikasi dengan pemerintah.
    Kantor parpol dan aktor parpol dianggap menjadi salah satu titik poin komunikasi, sehingga partai politik bisa menjalankan fungsi utama mereka, termasuk menjadi bagian untuk menyalurkan program pemerintah.
    Di Indonesia bukan tak pernah terjadi.
    Program pangan murah juga pernah dilakukan beberapa partai politik.
    “Tapi itu kan sifatnya sangat event, seremonial, dan sebagainya (sebagai pemikat elektoral semata),” tutur dia.
    Djayadi Hanan kemudian menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang memisahkan pemilihan umum nasional dengan pemilihan umum tingkat daerah sebagai jalan tengah untuk memaksa kembali partai politik hadir lebih intens di tengah masyarakat.
    Putusan MK tersebut mengamanatkan agar ada jeda 2-2,5 tahun untuk penyelenggaraan pemilu di tingkat nasional maupun lokal.
    Mengapa hal ini dianggap sebagai jalan tengah?
    Djayadi menyebut, partai politik dengan basis elektoral akan mencari simpati masyarakat pada saat pemilu.
    Dengan pola pemilu yang semakin banyak, partai politik akan semakin sering mendengar dan mendekatkan diri dengan masyarakat.
    Dia memberikan contoh Amerika Serikat yang secara formal memiliki pemilu 2 tahun sekali, khususnya untuk anggota DPR mereka.
    Pilpres berlangsung empat tahun sekali, sedangkan senat 1/3 kursi diperebutkan setiap 2 tahun sekali.
    “Jadi, anggota DPR di Amerika itu sibuk sekali menghubungi masyarakat, baru selesai pemilu harus menghubungi lagi karena dia dalam dua tahun harus (mencari dukungan untuk) terpilih lagi,” kata dia.
    Rutinitas pemilihan di Amerika ini memberikan ruang interaksi antara partai politik dan masyarakat yang akan disuarakan aspirasinya kepada eksekutif.
    Sebab itu, Djayadi berharap, lebih banyak pemilu lebih baik untuk mengembalikan kehadiran parpol di tengah masyarakat.
    Dia bahkan sempat mengusulkan agar pemilihan dipisah pada tiga tahap, yakni pemilihan nasional, tingkat provinsi, dan terakhir kabupaten/kota.
    Namun, menurut dia, putusan MK menjadi jalan tengah terbaik saat ini untuk diakomodir pembentuk undang-undang sebagai upaya perbaikan menghadirkan kembali partai politik di tengah masyarakat.
    “Maka moderatnya saya kira ya keputusan MK itu moderatnya. Ya 2,5 tahun ada pemilu,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oleh-oleh Prabowo dari Pakistan dan Rusia: Dokter hingga Energi Nuklir

    Oleh-oleh Prabowo dari Pakistan dan Rusia: Dokter hingga Energi Nuklir

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke dua negara, yaitu Pakistan dan Rusia dalam beberapa hari terakhir. 

    Pada Selasa (9/12/2025), Pemerintah Indonesia dan Pakistan meneken nota kesepahaman atau MoU untuk memperkuat kemitraan dan perjanjian kerja sama di sejumlah sektor. Pertukaran dokumen tersebut berlangsung di kediaman PM Pakistan di Islamabad dan secara langsung disaksikan Presiden Prabowo Subianto dan PM Pakistan Shehbaz Sharif. 

    “Hari ini kita telah mengadakan pertemuan yang sangat produktif. Kita telah mencapai banyak kesepakatan di berbagai bidang dan kita telah membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, ada tujuh poin kerja sama kemitraan RI dan Pakistan. Salah satunya penguatan di sektor teknologi. Kemudian, sektor yang turut dikerjasamakan yakni sektor pendidikan, UMKM, pemberantasan narkoba, perdagangan hingga kesehatan.

    Pada intinya, MoU dan perjanjian kerja sama diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta memperkokoh kontribusi kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan.

    Berikut 7 poin kerja sama dalam MoU RI-Pakistan 

    1. Perjanjian antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Higher Education Commission (HEC) of Islamic Republic of Pakistan tentang pengakuan bersama Sertifikat dan Gelar Pendidikan Tinggi;

    2. Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Pakistan untuk Program Hibah pada “The Indonesian Aid Scholarships”;

    3. MoU antara SMESCO dan SMEDA tentang Kemitraan Strategis dalam Fasilitasi Usaha Kecil dan Menengah;

    4. MoU antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan the Cabinet Division Represented by National Archives Pakistan tentang Kerja Sama Kearsipan;

    5. MoU antara Badan Narkotika Nasional Pemerintah Republik Indonesia dan Ministry of Interior and Narcotics Control Pemerintah Pakistan tentang Kerja Sama dalam Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Baru dan Prekursornya; 

    6. MoU antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Republik Indonesia dan Pakistan Halal Authority dalam Perdagangan dan Sertifikasi Halal;

    7. MoU tentang Kerja Sama di Bidang Kesehatan.

    Dalam kunjungan ke Pakistan, Presiden Prabowo juga menerima anugerah penghargaan “Nishan-e-Pakistan” dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari atas nama Pemerintah Pakistan.

    Upacara penganugerahan penghargaan (Investiture Ceremony) tersebut digelar di Ruang Iqbal, Aiwan-e-Sadr, pada Selasa (9/12/2025). Penghargaan ini diberikan kepada Presiden Prabowo yang dinilai berjasa besar dan memiliki kontribusi luar biasa dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara. 

    Dalam prosesi upacara tersebut, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari didampingi Perdana Menteri Pakistan Shehbaz menyematkan langsung bintang kehormatan tertinggi “Nishan-e-Pakistan” kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Nishan-e-Pakistan” merupakan penghargaan tertinggi dalam Order of Pakistan yang didirikan pada 19 Maret 1957. Penghargaan ini diberikan kepada warga Pakistan maupun tokoh asing yang telah memberikan jasa istimewa (services of highest distinction) dan kontribusi penting di tingkat nasional maupun internasional.

    Penganugerahan kepada Presiden Prabowo mencerminkan pengakuan Pemerintah Pakistan terhadap peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan kerja sama pertahanan, ekonomi, dan solidaritas dunia Islam.

    Komitmen Prabowo-Putin Kuatkan Kerja Sama di Bidang Nuklir 

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan sambutan hangat kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Kremlin, Rabu (10/12/2025).

    Dalam konferensi pers, Putin menegaskan bahwa Rusia sangat berbahagia dapat menerima Prabowo di Moskow dan siap memperkuat seluruh aspek kemitraan strategis kedua negara.

    Putin bahkan mengingat kembali pertemuan mereka sebelumnya di China dalam rangka peringatan berakhirnya Perang Dunia II dan menekankan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama intensif.

    “Kami berterima kasih, Bapak pernah ikut Forum Ekonomi di St. Petersburg pada Juni tahun ini,” kata Putin.

    Dia menambahkan bahwa hubungan Indonesia–Rusia berkembang secara konsisten, terutama pada tahun peringatan 75 tahun hubungan diplomatik.

    Menurut Putin, komisi bersama bidang ekonomi bekerja efektif dan mendorong peningkatan perdagangan bilateral. Dalam sembilan bulan pertama 2025, nilai perdagangan kedua negara naik 17%.

    Putin menyoroti besarnya peluang kerja sama energi, termasuk energi nuklir. Dia mengaku memahami rencana Indonesia terkait pengembangan energi tersebut.

    “Kalau Indonesia memutuskan melibatkan Rusia, kami selalu siap membantu,” tegasnya.

    Selain energi, Putin menyebut adanya banyak proyek potensial di bidang industri serta pertanian. Dia mencatat bahwa Indonesia bahkan mencatat kelebihan neraca dalam perdagangan pertanian dengan Rusia.

    Meski begitu, kata Putin, Rusia, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Penurunan pasokan gandum dari Rusia ke Indonesia juga akan menjadi topik pembahasan dalam dialog hari itu.

    Putin menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra tradisional Rusia dalam kerja sama militer-teknis. Dia menyatakan bahwa hubungan antar–kementerian pertahanan berlangsung sangat aktif dan berada pada level profesional yang baik.

    Dia juga menyebutkan bahwa banyak personel militer Indonesia menjalani pendidikan di lembaga pendidikan tinggi militer Rusia. 

    “Kami siap untuk menaikkan jumlah ini,” ucapnya.

    Putin menyoroti peningkatan interaksi antar-masyarakat kedua negara, termasuk bertambahnya jumlah wisatawan dari Rusia dan Indonesia. Hal ini, kata Putin, didukung oleh rute penerbangan langsung dan kebijakan bebas visa.

    “Penerbangan langsung akan membantu kedua negara dan dala hal ini juga mengenai kebebasan visa,” kata Putin.

  • Palmeera Lounge Dukung Ekosistem Umrah-Haji Lewat Fasilitas Premium

    Palmeera Lounge Dukung Ekosistem Umrah-Haji Lewat Fasilitas Premium

    Jakarta: Berawal dari niat mulia untuk memanjakan jamaah ibadah Umrah dan Haji, Palmeera Lounge kini resmi beroperasi di Terminal 2F Gate 6 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Terminal 2 Soetta sendiri saat ini menjadi pintu keberangkatan jamaah Umrah dan Haji, hal ini menjadikan Palmeera Lounge sebagai fasilitas ideal yang dapat dinikmati para jamaah.

    Secara umum, Palmeera menawarkan sejumlah fasilitas premium layaknya hotel bintang lima. Tidak sebatas ruang tunggu yang cozy, namun fasilitas penunjang yang ada di area ini juga dibuat dengan mengedepankan unsur kenyamanan. 

    Kehadiran Palmeera Lounge sebagai sarana tempat beristirahat ini tidak lepas dari keinginan Pemerintah Republik Indonesia yang membutuhkan sentralisasi untuk jamaah Haji dan Umrah agar lebih nyaman dan rapi di satu lokasi. 

    Hal ini disampaikan oleh Bapak Erick Tohir yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN, pada bulan Januari 2025 silam, sebelum peresmian yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa perlu membangun ekosistem yang baik dalam tata kelola keberangkatan jamaah Umrah dan Haji yang melalui Bandara Soekarno-Hatta.

    Ia mendorong untuk dilakukan perpindahan penerbangan keberangkatan ke Mekkah dan Madinah dari Terminal 3 ke Terminal 2 seperti Garuda Indonesia dan Lion Air. Ke depannya, penerbangan Umrah-Haji yang masih dari Terminal 3 seperti Saudi Airlines juga diharapkan pindah ke Terminal 2 sehingga keberangkatan jamaah Umrah-Haji benar-benar terfokus di satu lokasi (Terminal 2). 
     

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan, dengan formula sentralisasi ini, maka proses persiapan dan keberangkatan jamaah lebih mudah diatur dan para jamaah dapat beribadah dengan aman dan nyaman sejak awal keberangkatan. 

    Managing Director Palmeera Lounge, Tomi Isnawan juga menyambut baik arahan presiden. Menurutnya, dengan kepindahan maskapai Saudi Airlines di Terminal 2, maka lebih banyak lagi jamaah Indonesia yang bisa merasakan manfaat fasilitas Palmeera Lounge. 

    “Kita tahu bahwa saat ini sebagian penerbangan untuk Umrah dan Haji dialokasikan melalui Terminal 2F gate 6 ini. Dengan adanya regulasi baru tersebut, kami Palmeera Lounge hadir sebagai gerbang kelas dunia yang memberikan pelayanan yang terbaik dan inklusif bagi seluruh jamaaah di Indonesia,” kata Tomi Isnawan. 

    Kemudahan lain yang ditawarkan Palmeera adalah jamaah ataupun calon penumpang lebih mudah menuju akses ke pesawat karena langsung terhubung dengan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). 

    “Kami satu-satunya Lounge di Terminal 2F yang memiliki area SCP (Security Check Point) dan langsung terhubung dengan TPI, sehingga jamaah tidak harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh,” sambung Tomi. 
     
    Lounge halal pertama dan terbesar

    Menyasar konsumen yang merupakan jamaah Umrah dan Haji, Palmeera Lounge sendiri berkomitmen untuk menjadi Lounge Halal pertama di dunia. Hal ini juga dikarenakan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar. 

    Tak cukup itu saja, fasilitas lounge ini juga menjadi yang terbesar karena mampu menampung hingga lebih dari 1.000 orang. Area lounge dibagi dalam tiga kategori antara lain reguler, VIP, serta VVIP. Hospitality yang ditawarkan juga premium seperti area tempat duduk sofa dengan konsep grouping, fasilitas masjid di lantai atas, serta pilihan menu buffet yang tentunya telah tersertifikasi halal.

    Keunikan lainnya adalah lounge ini menawarkan view langsung ke parkiran pesawat sehingga jamaah bisa menikmati aktivitas para kru di area apron atau pelataran pesawat.

    Hidangan yang disuguhkan kepada pengunjung senantiasa berganti dan bervariasi, terdapat lebih dari 40 varian makanan dan minuman yang terdiri dari tiga jenis masakan, mulai dari Nusantara, Asian, hingga Western. Adapun tambahan lain seperti air mineral, soft drink, pastry, hingga berbagai kudapan lezat juga tersedia di area buffet, yang dapat dinikmati sepuasnya.

    “Di Palmeera Lounge ini kita telah memiliki standar yang menyamai Bintang Lima dalam hal fasilitas, services, food and beverages, hingga beberapa hal lainnya. Kami tentunya menyambut baik apabila Saudi Airlines segera bergabung dengan dua maskapai lainnya di Terminal 2F Gate 6. Hal tersebut tentu sejalan dengan keinginan dari pemerintah yang ingin melakukan sentralisasi urusan Umroh dan Haji melalui Terminal 2F Gate 6,” terang Tomi Isnawan.

    Sejak diperkenalkan pada Juli 2024 lalu, Palmeera Lounge saat ini telah melakukan kolaborasi dengan berbagai Travel Agent yang biasa menangani jamaah Umrah dan Haji.

    “Jadi saat ini model bisnis kami lebih didominasi B to B. Karena memang tujuan kami agar para jamaah yang akan berangkat Umrah-Haji bisa mendapatkan layanan terbaik dan fasilitas premium namun dengan harga yang terjangkau,” pungkas Tomi. 

    Beroperasinya Palmeera Lounge tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya melalui kerja sama dengan seluruh Stake holder dan jajaran Angkasa Pura Indonesia yang pada saat ini dipimpin oleh Bapak Muhammad Rizal Pahlevi selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia.

    Selain Jamaah Umrah, Palmeera Lounge juga melayani konsumen regular untuk bisa menikmati Lounge dengan standar Bintang 5 dengan sertifikasi halal. Palmeera Lounge sendiri memberikan harga promo spesial pada Desember 2025 dan Januari 2026 bagi para penumpang pesawat yang ingin merasakan kenyamanan serta fasilitas lounge setara bintang lima.

    Jakarta: Berawal dari niat mulia untuk memanjakan jamaah ibadah Umrah dan Haji, Palmeera Lounge kini resmi beroperasi di Terminal 2F Gate 6 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
     
    Terminal 2 Soetta sendiri saat ini menjadi pintu keberangkatan jamaah Umrah dan Haji, hal ini menjadikan Palmeera Lounge sebagai fasilitas ideal yang dapat dinikmati para jamaah.
     
    Secara umum, Palmeera menawarkan sejumlah fasilitas premium layaknya hotel bintang lima. Tidak sebatas ruang tunggu yang cozy, namun fasilitas penunjang yang ada di area ini juga dibuat dengan mengedepankan unsur kenyamanan. 

     
    Kehadiran Palmeera Lounge sebagai sarana tempat beristirahat ini tidak lepas dari keinginan Pemerintah Republik Indonesia yang membutuhkan sentralisasi untuk jamaah Haji dan Umrah agar lebih nyaman dan rapi di satu lokasi. 
     
    Hal ini disampaikan oleh Bapak Erick Tohir yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN, pada bulan Januari 2025 silam, sebelum peresmian yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
     
    Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa perlu membangun ekosistem yang baik dalam tata kelola keberangkatan jamaah Umrah dan Haji yang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
     
    Ia mendorong untuk dilakukan perpindahan penerbangan keberangkatan ke Mekkah dan Madinah dari Terminal 3 ke Terminal 2 seperti Garuda Indonesia dan Lion Air. Ke depannya, penerbangan Umrah-Haji yang masih dari Terminal 3 seperti Saudi Airlines juga diharapkan pindah ke Terminal 2 sehingga keberangkatan jamaah Umrah-Haji benar-benar terfokus di satu lokasi (Terminal 2). 
     

     
    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan, dengan formula sentralisasi ini, maka proses persiapan dan keberangkatan jamaah lebih mudah diatur dan para jamaah dapat beribadah dengan aman dan nyaman sejak awal keberangkatan. 
     
    Managing Director Palmeera Lounge, Tomi Isnawan juga menyambut baik arahan presiden. Menurutnya, dengan kepindahan maskapai Saudi Airlines di Terminal 2, maka lebih banyak lagi jamaah Indonesia yang bisa merasakan manfaat fasilitas Palmeera Lounge. 
     

     
    “Kita tahu bahwa saat ini sebagian penerbangan untuk Umrah dan Haji dialokasikan melalui Terminal 2F gate 6 ini. Dengan adanya regulasi baru tersebut, kami Palmeera Lounge hadir sebagai gerbang kelas dunia yang memberikan pelayanan yang terbaik dan inklusif bagi seluruh jamaaah di Indonesia,” kata Tomi Isnawan. 
     
    Kemudahan lain yang ditawarkan Palmeera adalah jamaah ataupun calon penumpang lebih mudah menuju akses ke pesawat karena langsung terhubung dengan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). 
     
    “Kami satu-satunya Lounge di Terminal 2F yang memiliki area SCP (Security Check Point) dan langsung terhubung dengan TPI, sehingga jamaah tidak harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh,” sambung Tomi. 
     

    Lounge halal pertama dan terbesar

    Menyasar konsumen yang merupakan jamaah Umrah dan Haji, Palmeera Lounge sendiri berkomitmen untuk menjadi Lounge Halal pertama di dunia. Hal ini juga dikarenakan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar. 
     
    Tak cukup itu saja, fasilitas lounge ini juga menjadi yang terbesar karena mampu menampung hingga lebih dari 1.000 orang. Area lounge dibagi dalam tiga kategori antara lain reguler, VIP, serta VVIP. Hospitality yang ditawarkan juga premium seperti area tempat duduk sofa dengan konsep grouping, fasilitas masjid di lantai atas, serta pilihan menu buffet yang tentunya telah tersertifikasi halal.
     
    Keunikan lainnya adalah lounge ini menawarkan view langsung ke parkiran pesawat sehingga jamaah bisa menikmati aktivitas para kru di area apron atau pelataran pesawat.
     

     
    Hidangan yang disuguhkan kepada pengunjung senantiasa berganti dan bervariasi, terdapat lebih dari 40 varian makanan dan minuman yang terdiri dari tiga jenis masakan, mulai dari Nusantara, Asian, hingga Western. Adapun tambahan lain seperti air mineral, soft drink, pastry, hingga berbagai kudapan lezat juga tersedia di area buffet, yang dapat dinikmati sepuasnya.
     
    “Di Palmeera Lounge ini kita telah memiliki standar yang menyamai Bintang Lima dalam hal fasilitas, services, food and beverages, hingga beberapa hal lainnya. Kami tentunya menyambut baik apabila Saudi Airlines segera bergabung dengan dua maskapai lainnya di Terminal 2F Gate 6. Hal tersebut tentu sejalan dengan keinginan dari pemerintah yang ingin melakukan sentralisasi urusan Umroh dan Haji melalui Terminal 2F Gate 6,” terang Tomi Isnawan.
     
    Sejak diperkenalkan pada Juli 2024 lalu, Palmeera Lounge saat ini telah melakukan kolaborasi dengan berbagai Travel Agent yang biasa menangani jamaah Umrah dan Haji.
     
    “Jadi saat ini model bisnis kami lebih didominasi B to B. Karena memang tujuan kami agar para jamaah yang akan berangkat Umrah-Haji bisa mendapatkan layanan terbaik dan fasilitas premium namun dengan harga yang terjangkau,” pungkas Tomi. 
     

     
    Beroperasinya Palmeera Lounge tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya melalui kerja sama dengan seluruh Stake holder dan jajaran Angkasa Pura Indonesia yang pada saat ini dipimpin oleh Bapak Muhammad Rizal Pahlevi selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia.
     
    Selain Jamaah Umrah, Palmeera Lounge juga melayani konsumen regular untuk bisa menikmati Lounge dengan standar Bintang 5 dengan sertifikasi halal. Palmeera Lounge sendiri memberikan harga promo spesial pada Desember 2025 dan Januari 2026 bagi para penumpang pesawat yang ingin merasakan kenyamanan serta fasilitas lounge setara bintang lima.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Mendag Ungkap Siasat Atasi Gempuran Baju Impor White Label

    Mendag Ungkap Siasat Atasi Gempuran Baju Impor White Label

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa peningkatan promosi produk fesyen UMKM menjadi salah satu cara dalam mengatasi gempuran produk pakaian impor tanpa label alias white label.

    Budi memandang bahwa produk fesyen lokal cenderung kalah promosi dari produk impor. Padahal, secara kualitas dan harga, produk dalam negeri dinilai memiliki daya saing.

    “Kadang-kadang kita lebih bagus dari asing, tetapi karena promosi asing itu lebih besar, seolah-olah kita menjadi tidak ada,” kata Budi dalam sambutan Jakarta Modest Summit 2026 di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

    Menurutnya, promosi produk fesyen lokal dapat ditingkatkan melalui penyelenggaraan event berskala nasional. Kemendag pun berencana memperluas penyelenggaraan acara seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dengan rangkaian pengantar di daerah-daerah.

    Apabila promosi UMKM lokal dapat meningkat, Budi mengatakan bahwa produk tersebut akan lebih menjangkau konsumen. Hal ini yang diyakini dapat mengurangi penetrasi produk impor.

    “Jadi kalau konsumen itu memakai produk kita, gempuran-gempuran impor itu juga akan hilang. Itu salah satu cara,” ujar Budi.

    Pada kesempatan yang sama, Founder Modestalk Hanna Faridl mengungkapkan bahwa produk white label juga tengah marak diproduksi oleh perusahaan konveksi dalam negeri.

    Menurutnya, hal ini menjadi opsi yang dipertimbangkan oleh jenama lokal dalam memperoleh bahan baku berupa pakaian jadi.

    “Jadi memang itu salah satu solusi juga untuk brand beli produk jadi dan langsung dilabelkan, tetapi dijahitnya oleh konveksi dalam negeri,” ujar Hanna.

    Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abudurrahman mengungkapkan bahwa perusahaan ekspedisi dan barang kargo menjadi celah masuknya barang ilegal ke pasar Indonesia, termasuk pakaian white label.

    Dia menyebut maraknya barang itu bisa terlihat dari platform TikTok, yang dibanjiri penjualan barang-barang white label. Oleh karena itu, pemerintah disebutnya akan mengecek gudang-gudang perusahaan yang menampung pakaian white label tanpa batasan.

    “Itu semuanya mereka stok di gudang, luar biasa, barang-barang white label masuk enggak dibatasi,” kata Maman dalam acara BIG Conference 2025 bertajuk Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).