agama: Budha

  • Wajah Patung Dewi Kwan Im di Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep Dipercaya Bisa Berubah Sesuai Hati Pengunjung

    Wajah Patung Dewi Kwan Im di Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep Dipercaya Bisa Berubah Sesuai Hati Pengunjung

    Sumenep (beritajatim.com) – Klenteng Pao Sian Lin Kong , di Jl. Slamet Riyadi, Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, tidak seperti klenteng lain yang khusus sebagai tempat ibadah warga konghucu.

    Klenteng di Sumenep ini merupakan satu-satunya Klenteng di Madura yang beraliran ‘Tri Darma’. Artinya ada tiga agama yang bisa melakukan ‘sembahyang’ disini, yakni umat Konghucu, Budha, dan Tao.

    Klenteng ini diperkirakan sudah berumur 190 tahun dan masuk dalam cagar budaya Sumenep. Halaman klenteng ini cukup besar, karena dibangun di atas lahan seluas 2.685 meter persegi.

    Tiba di Klenteng Pao Sian Lin Kong, pengunjung akan melewati ‘men lou wu’ atau pintu gerbang untuk masuk ke dalam bangunan utama. Di bagian depan, ada sebuah hiolo (tempat dupa besar), yang di kanan kirinya terdapat ‘cok say’ (patung singa) yang menghadap ke hiolo. Sedangkan di atas pintu utama terdapat kaligrafi dalam aksara Tionghoa yang memiliki makna ‘keramatnya mendunia’ serta ‘negara dan lautan tenang’.

    Di ruang utama klenteng ini, ada tiga altar pemujaan. Masing-masing untuk Kongco Hok Tek Tjeng Sien (Dewa Bumi), kemudian Makco Thian Siang Sing Bo (Dewi pelindung bagi pelaut asal Fujian), dan Kong Tik Cung Ong. ‘Makco’ yang berada di tengah atau altar nomer dua ini kerap disebut sebagai tuan rumah.

    Ketua pengurus tempat ibadah Tri Darma/Klenteng Pao Sian Lin Kong, Sugiarto Irwan Darsono menceritakan, bagi para pengunjung, yang paling menarik perhatian di Klenteng Pao Sian Lin Kong ini adalah keberadaan patung Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih.

    Patung berukuran besar ini berada di sebuah bangunan ber-cat merah, di belakang ruang utama. Patung Dewi Kwan Im ini banyak diperbincangkan karena konon, patung ini bisa berubah wajah sesuai dengan kondisi jemaat yang datang berdoa.

    “Kalau yang datang kesini orangnya berdoa tulus ikhlas, maka wajah Dewi Kwan Im yang aslinya putih tulang bisa berubah menjadi kemerah-merahan di pipi. Kemudian mata sang dewi yang semula sipit berubah lebar. Sang Dewi seperti terlihat gembira,” ujarnya.

    Sebaliknya, wajah Dewi Kwan Im akan murung kalau jemaat yang berdoa itu punya niat yang kurang baik. Atau bisa juga sebagai pertanda akan mendapat hal-hal yang tidak mulus dalam usaha.

    ‘Karena itu pula, Klenteng Pao Sian Lin Kong ini juga dikenal sebagai tempat berdoa supaya rejeki lancar, dagangan laris,” tuturnya.

    Namun yang membuatnya sedih, dari tahun ke tahun, jumlah pengunjung klenteng semakin berkurang. Terutama setelah pandemi, nyaris tidak ada pengunjung, kecuali jemaat yang akan beribadah. Itupun dengan jumlah yang semakin sedikit.

    “Saat ini jemaat yang tersisa hanya sekitar 20 orang. Sebagian besar lebih suka merayakan imlek di Surabaya atau kota-kota besar lainnya,” ujarnya.

    Namun ia juga memaklumi, karena momen Imlek ini juga menjadi momen bagi warga tionghoa untuk mudik, seperti halnya umat muslim saat lebaran. “Jadi para jemaat Klenteng ini saat Imlek akan pulang ke rumah orang tuanya yang rata-rata tidak tinggal di Sumenep. Sekaligus mudik lah. Apalagi tahun ini kan bertepatan dengan long weekend,” paparnya.

    Ia berharap Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau tahun ular kayu ini menjadi tahun penuh rejeki bagi semua umat manusia. (tem/ian)

  • Polres Jakarta Barat Siagakan 289 Personel di 47 Vihara Jelang Tahun Baru Imlek 2025 – Halaman all

    Polres Jakarta Barat Siagakan 289 Personel di 47 Vihara Jelang Tahun Baru Imlek 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Barat menyiagakan 289 personel di 47 Vihara atau tempat ibadah umat Budha jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan selama dua hari yaitu Selasa (28/1/2025) dan Rabu (29/1/2025).

    Twedi meninjau Vihara Dharma Bakti, Tamansari, Jakarta Barat untuk memastikan keamanan bagi umat yang beribadah.

    Dia sempat berbincang dengan seorang pengurus vihara bernama Kong Tet Sen.

    Dari lantai bawah dan lantai atas tempat ibadah, dilakukan pengecekan oleh polisi berpangkat melati tiga tersebut.

    “Di Dharma Bakti ada 10 personel gabungan dari Polsek dan Koramil Tamansari yang sudah ditugaskan,” katanya, Selasa (28/1/2025).

    Menurutnya, tiap vihara akan dilakukan pengamanan oleh aparat gabungan dengan jumlah berbeda tergantung dari besar dan kecilnya area tempat ibadah.

    Twedi juga sudah mengerahkan tim penjinak bom dari Gegana untuk lakukan sterilisasi tempat ibadah.

    Sehingga ketika masyarakat menjalankan ibadah Imlek dalam kondisi tenang dan aman.

    “Sudah kami lakukan (sterilisasi) mulai pukul 08.00 WIB di beberapa vihara. Kami lakukan sterilisasi sesuai informasi dari intelijen. Kami lakukan penyisiran terhadap barang-barang yang dianggap berbahaya bagi para umat yang beribadah,” ungkapnya.

    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Bayu Nugroho mengatakan puluhan personel juga disiagakan di markas sebagai tim power on hand untuk mengantisipasi kemungkinan kontijensi atau situasi darurat yang memerlukan pengerahan cepat.

    Pengamanan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Polres Metro Jakarta Barat dalam menjaga keharmonisan, keberagaman, dan toleransi di tengah masyarakat. 

    “Kami ingin memastikan perayaan Tahun Baru Imlek berjalan dengan aman, damai, dan penuh kebahagiaan. Semoga semua warga yang merayakan dapat menjalankan ibadah dan tradisinya dengan tenang,” katanya.

  • Organisasi Pemuda Lintas Agama Diharapkan Mampu Wujudkan Perdamaian

    Organisasi Pemuda Lintas Agama Diharapkan Mampu Wujudkan Perdamaian

    TRIBUNJAKARTA.COM – Organisasi pemuda lintas agama, diharapkan mampu wujudkan perdamaian di Indonesia.

    Harapan ini dikemukakan oleh gabungan wartawan yang berasal dari lintas media.

    Perdamaian yang dimaksud, yakni menawarkan toleransi dan saling menghormati serta menjunjung tinggi kebhinnekaan. 

    Ini hanya bisa tercapai jika para pemuda dari berbagai kalangan bersatu, sebagaimana yang diharapkan oleh Founding Father, Soekarno. 

    Dalam hal ini, Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) memberi penghormatan kepada organisasi pemuda lintas agama, melalui anugerah ‘Terimakasihku Kepadamu’.

    Menurut Ketua PWKI Asni Ovier Dengen Paluin, organisasi pemuda lintas agama layak diberi penghargaan sebagai sebuah tanda hormat.

    Alasannya karena mereka telah menunjukkan komitmen untuk berjalan bersama membangun perdamaian di Indonesia.

    “Komitmen seperti ini perlu digaungkan oleh generasi muda lain karena sangat penting bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia. Kehadiran dan komitmen mereka mendorong PWKI untuk juga terus menjadi bagian dari perjuangan dalam menjaga semangat toleransi di tengah keberagaman Indonesia,” kata dia.

    Penganugerahan tersebut diadakan dalam acara Buka Tahun Bersama PWKI ke-18 yang berlangsung di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta, Sabtu (25/01/2025). 

    Anugerah diterima oleh Addin Jauharudin (Ketum GP Ansor), Sahat MP Sinurat (Ketua Pemuda Kristen GAMKI), I Gede Ariawan (Ketum Pemuda Hindu Peradah), Bagus Ardeni (Waketum Pemuda Muhamadiyah), Wiryawan (Waketum Pemuda Budha GEMABUDHI) dan Freddy Simamora (Waketum Pemuda Katolik). 

    Anugerah yang sama juga diterima Rm Markus Solo Kewuta SVD, satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia. 

    Wakil Pemimpin Umum Harian KOMPAS, Tri Agung Kristanto ingat betul pernyataan Soekarno, yang berbunyi ‘Beri saya sepuluh pemuda, dan saya akan guncangkan dunia’.

    Dalam pernyataan ini pemuda artinya dalam banyak hal menentukan nasib suatu bangsa, nasib dunia.

    “Jika pemuda Indonesia dari berbagai kalangan bisa berdamai, ini bisa menjadi modal besar bagi perdamaian dunia.

    Mereka tak tergoda politik praktis yang terkadang menghalalkan segala cara dan ‘membunuh’ persaudaraan,” ungkapnya

    “Berpolitiklah sebagai cara untuk menyejahterakan rakyat dan mewujudkan persaudaraan, perdamaian. Bukan untuk kekuasaan semata. Ingatlah, tak ada yang abadi di dunia ini, kecuali persaudaraan dan perdamaian sejati,” kata dia. 

    Wadir Pemberitaan Tribun Network / Pemimpin Redaksi Warta Kota, Domu D. Ambarita, menyebut bahwa sejarah telah menjelaskan ikatan kuat para pemuda. 

    “Karena terlampau banyak peserta, Johannes Leimana, Jong Ambon beragama Katolik, mengusulkan, Kongres Pemuda Oktober 1928 dilaksanakan di aula Gedung Katholieke Social Bond yang terletak di samping Gereja Katedral Jakarta,”

    “Hari kedua Kongres, 28 Oktober 1928, dipindah ke gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Gedung ini milik Sie Kok Liong, rumah kos para pelajar pejuang. Di sanalah dibacakanlah ikrar Sumpah Pemuda yang kita kenal sebagai roh dan semangat untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Artinya cikal bakal kolaborasi lintas agama antara pemuda sudah ada,” kata dia.

    Ia pun menyebut, organisasi yang berbasis keagamaan tersebut dianggap berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

    Tekad tersebut tertuang dalam ‘Deklarasi Jakarta-Vatikan’ yang disaksikan Paus Fransiskus Vatikan, pada Rabu (21/01/2024).   

    Sementara itu, News Achor Radio El Shinta, Yudianto Budiman (Didit) menilai

    persatuan pemuda lintas agama sudah seharusnya terjadi.

    Sebab dengan bersatunya pemuda lintas agama, ia menilai tidak hanya masalah perdamaian yang teratasi tetapi juga masalah lain.

    Misalnya narkoba, berita hoaks dan lain sebagainya.

    “Setelah melihat pemberian anugerah itu, prospek perdamaian sangat besar terjadi. Ketika pemuda bersatu maka perdamaian Indonesia akan selalu terjaga. Untuk itu, kegiatan pemuda lintas agama di Tingkat akar rumput jangan dilupakan,”

    “Jika ada pertemuan akbar pemuda lintas agama, pasti menjadi gerakan yang dahsyat dan indah. Namun upaya organisasi pemuda lintas agama tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Lembaga atau Kementerian terkait harus ikut mendukung, mengawal dan membarengi,” bebernya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Sambut Imlek 2576, 3.000 Lampion Hiasi Wihara di Deli Serdang

    Sambut Imlek 2576, 3.000 Lampion Hiasi Wihara di Deli Serdang

    JAKARTA – Wihara Maha Vihara Maitreya, salah satu rumah ibadah umat Buddha terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menyambut Imlek 2576 Kongzili dengan 3.000 lampion.

    “Sekitar 3.000 dipasang lampion sebagai menyemarakkan Imlek tahun ini,” ujar Pengurus Maha Vihara Maitreya Dicky di Medan, Senin 25 Januari 2025, dilansir dari ANTARA.

    Dicky mengatakan pemasangan lampion tersebut memiliki makna sebagai penerangan, dengan harapan ke depan kehidupan bisa lebih baik seperti pekerjaan, usaha, dan kegiatan lainnya.

    Selain itu, kata dia, sejalan dengan tema yang diusung di Wihara Maha Vihara Maitreya yaitu kemakmuran Indonesia dan perdamaian dunia.

    “Jadi kami mengajak umat Budha yang datang beribadah supaya berdoa dengan tema tersebut, agar tercipta kemakmuran dan lebih harmonis dengan kedamaian,” kata Dicky.

    Selain mengadakan ibadah umum, pihak pengurus mengadakan bazar selama 15 hari khusus malam hari dengan menampilkan UMKM baik makanan, pakaian, dan lainnya.

    “Bazar ini untuk meningkatkan pendapatan UMKM dalam memeriahkan Imlek pada tahun ini, semoga tahun ini bisa lebih baik lagi ke depannya,” ucap Dicky.

    Tahun Baru Imlek 2025 yang bertepatan dengan 2576 Kongzili akan dirayakan pada Rabu 29 Januari 2025. Penetapan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional didasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri.

    Hari besar ini menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya komunitas Tionghoa, untuk merayakan tradisi yang kaya makna dan budaya.

    Selain itu pemerintah juga menetapkan cuti bersama pada Selasa 28 Januari 2025. Penambahan cuti ini memberikan waktu lebih bagi masyarakat untuk mempersiapkan perayaan Imlek dengan lebih baik, seperti berkumpul bersama keluarga, mengunjungi kerabat, dan mempersiapkan berbagai tradisi khas Tahun Baru Imlek.

  • Ketum GP Ansor Addin Jauharudin Raih Penghargaan Atas Kontribusi dalam Deklarasi Jakarta-Vatikan

    Ketum GP Ansor Addin Jauharudin Raih Penghargaan Atas Kontribusi dalam Deklarasi Jakarta-Vatikan

    loading…

    Ketum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin meraih penghargaan atas peran aktif dalam membangun hubungan visioner antara Jakarta-Vatikan. Foto/Ist

    JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin meraih penghargaan atas peran aktif dalam membangun hubungan visioner antara Jakarta-Vatikan.

    Penghargaan ini diberikan kepada Addin Jauharudin oleh anggota DPR RI Nurul Arifin di Aula Universitas Tarumanegara (Untar), Jakarta pada Sabtu (25/1/2025). Selain Addin, Sejumlah pimpinan OKP juga, seperti Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Budha, Hindu, dan Kong Hu Chu, serta Romo Markus Solo Kewuta dari Vatikan, juga menerima penghargaan tersebut.

    Pendiri sekaligus Penasihat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) AM Putut Prabantoro menyampaikan bahwa penganugerahan penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan atas peran aktif Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan organisasi kepemudaan lintas agama lainnya dalam mendukung perdamaian global.

    Penghargaan ini diberikan atas inisiatif dan kontribusi GP Ansor dalam berbagai kegiatan kerukunan beragama dari toleransi dengan menjaga keamanan beribadah saat Natal 2024, penandatanganan Deklarasi Jakarta-Vatikan.

    Deklarasi Jakarta-Vatikan ditandatangani di Paul VI Audience Hall, Vatikan, pada 21 Agustus 2024, sebagai hasil kolaborasi organisasi kepemudaan lintas agama dari Indonesia, termasuk GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, dan GAMKI.

    Deklarasi ini mengusung tema “Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia” dan menegaskan komitmen untuk membangun masyarakat dunia yang berlandaskan toleransi, solidaritas, dan gotong royong.

    AM Putut Prabantoro yang juga menjabat sebagai Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI menyebutkan bahwa dokumen ini sangat visioner.

  • Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto Bersihkan Rupang Dewa Jelang Imlek

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto mulai mempersiapkan diri jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada, Rabu (28/1/2025) besok. Puluhan patung atau rupang dewa di klenteng yang berdiri sejak 1823 tersebut dibersihkan, Minggu (26/1/2025).

    Alat yang digunakan untuk membersihkan rupang dewa yakni kuas halus. Pembersihan dilakukan dengan hati-hati karena usia patung sudah tua yakni air dengan campuran kayu pohon gaharu, bunga mawar, melati sebagai wewangian. Awalnya, kuas kering disapu ke patung agar debu hilang kemudian kuas pakai air.

    Dilap dan baru dikuas pakai air campuran wewangian. Sebelumnya, doa dipanjatkan untuk meminta izin kepada para dewa. Dalam prosesi sembayang tersebut juga disajikan berbagai buah-buahan dan masakan khusus vegetarian. Mereka yang membersihkan harus vegetarian (memakan sayuran) minimal dua hari.

    Selain membersihkan rupang dewa, Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong juga diberi pernak-pernik penghias. Seperti memasang lampion hingga pembersihan ornamen serta memasang harapan di pohon Bodhi yang ada di halaman Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. Bersih-bersih dilakukan bersama Gusdurian Mojokerto.

    “Bersih-bersih patung merupakan agenda rutin yang dilakukan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto jelang tahun baru Imlek. Sebelum pembersihkan kita ritual dulu minta izin. Sebelumnya, kita juga ada di ritual di tanggal 23 kemarin,” ungkap panitia Hari Raya Imlek 2025, Okkie.

    Pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong menggelar sembayang bersama mengantar dewa-dewa naik ke nirwana pada, Kamis (23/1/2025) kemarin. Sementara terkait pembersihan rupang dewa di Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong dilakukan dengan air bunga, namun sebelumnya dibersihkan dengan kuas menggunakan air bersih.

    “Pada saat para dewa naik ke Nirwana, patung-patung tersebut dibersihkan dengan air yang sudah dicampur bunga dan kayu gaharu. Tanggal 5 Februari, kita ada ritual sembayang untuk menyambut dewa-dewa ini akan turun kembali. Siang tadi kita berbagi dengan umat yang lain, beras dan angpao,” katanya.

    Sementara itu, anggota Gusdurian Mojokerto, Kukun Triyoga mengatakan, teman-teman Gusdurian setiap tahun selalu melakukan pendampingan dan membantu Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong. “Ini sebagai bentuk toleransi kami, kebhinekaan untuk membersamai semua elemen pemuka agama yang ada,” tambahnya.

    Ada empat orang Gusdurian Mojokerto secara bersama-sama membantu pengurus Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto untuk membersihkan rupang dewa. Harapannya di Shio Naga, semua umat beragama bersatu, tidak ada skat-skat, hidup rukun di Kesatuan Republik Indonesia ini menyongsong Indonesia Emas 2045.

    Sekedar diketahui, bangunan Klenteng Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto yang berdiri tahun1823 ini menghadap ke arah utara dan memiliki halaman cukup luas dengan pagar tembok tinggi. Gapura megah didominasi warna merah pada bagian depan dan bagian samping, terdapat juga pos jaga di dekat gapura sisi utara.

    Pada dinding halaman baik sisi timur maupun barat terdapat lukisan panorama alam dan taman bunga. Klenteng Hok Sian Kiong secara umum terbagi menjadi empat gedung. Sisi barat digunakan sebagai aula di lantai satu dan tempat peribadatan Budha dan Kong Hu Cu di lantai atas.

    Di antara bangunan utara dan selatan, ada kolam ikan berbentuk segi delapan dengan jembatan penghubung di antara bangunan utara dan selatan. Dinding bagian selatan kolam dihiasi lukisan panorama alam yang sangat indah. Pintu melengkung setengah lingkaran merupakan akses menuju bangunan sisi barat atau aula. [tin/ted]

  • Saat Para Politisi Perempuan Cerdas Berbagai Parpol Bertemu Satu Panggung PWKI, Terkuak Tujuannya

    Saat Para Politisi Perempuan Cerdas Berbagai Parpol Bertemu Satu Panggung PWKI, Terkuak Tujuannya

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Para politisi perempuan cerdas dari berbagai partai politik berkumpul dalam satu panggung Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).

    Mereka datang dalam kegiatan tahunan PWKI yakni Buka Tahun Baru Bersama Ke-18 yang diadakan di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta pada Sabtu (25/1/2025).

    Terkuak tujuan para politisi cerdas itu datang ke acara PWKI.

    Oleh panitia perayaan, para politisi perempuan itu diminta untuk menyerahkan trofi penghargaan Terimakasihku Kepadamu.  

    Mereka adalah Rieke Diah Pitaloka, Nurul Arifin, Eva kusuma Sundari, Ida Fauziah dan Dina Lorenza. 

    Penerimanya adalah tujuh organisasi organisasi pemuda lintas agama dan satu tokoh Indonesia yang tinggal di luar negeri.

    Demikian ditegaskan oleh Mercy Tirayoh, Ketua Pelaksana Perayaan Buka Tahun Baru Bersama PWKI dan yang didampingi oleh Asni Ovier Dengen Paluin, Ketua PWKI, dalam penjelasannya di Jakarta, Jumat (24/01/2024). 

    Dijadwalkan hadir pula Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno. 

    “Acara Buka Tahun ke-18 diawali dengan Misa Syukur dengan Konselebran Rm Adi Prasodjo, didampingi Rm Heri Wibowo dan Rm Aloys Budi Purnomo. Setelah misa, akan dilanjutkan dengan makan bersama, orasi kebangsaan dan pemberian penghargaan,” ujar Mercy.

    Dengan mengambil tema perayaan “Pangan Untuk Semua”, Mercy menjelaskan lpanitia menghadirkan Menko Pangan Zukifli Hasan dan Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily untuk memberikan pidato kebangsaan. 

    Bagi PWKI, orasi kebangsaan ini sangat penting karena terkait dengan pangan yang menjadi fokus pemerintah. 

    Tujuannya adalah, agar bangsa Indonesia berjalan bersama dalam menghadapi tantangan ke depan terkati dengan pangan. 

    Terkait dengan penghargaan, kata Mercy, penerima dinilai telah memulai sesuatu yang baru dan dilakukan secara bersama-sama. 

    Menurut Mercy, hal itu pantas untuk didukung dan dihormati. Sesuatu yang baru itu adalah komitmen bersama mewujudkan perdamaian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

    Penerima penghargaan adalah Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik  (PK) Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum Pemuda Kristen (GAMKI) Sahat MP Sinurat, Ketua Umum Pemuda Hindu (Peradah) I Gede Ariawan, Ketua Umum Pemuda Budha (Gemabudhi) Bambang Patijaya dan Ketua Umum Pemuda Konghucu (Gemaku) JS Kristan. 

    Penerima anugerah terakhir adalah Romo Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasteri (Kementerian) Dialog Antaragama Vatikan. Pastor yang akan hadir secara daring ini adalah satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia. Ia merupakan tokoh penting terwujudnya Deklarasi Jakarta – Vatikan.

    Deklarasi ini merupakan komitmen mewujudkan perdamaian di Indonesia dan dunia yang ditandatangani para organisasi pemuda lintas agama tersebut. 

    Paus Fransiskus sebagai saksi atas komitmen bersama yang mulia itu dengan wujud pembubuhan tandatangan secara langsung di Vatikan pada 21 Agustus 2024. Padre Marco, demikian Romo Markus akrab disapa adalah penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 lalu.

    Sementara itu Asni Ovier Dengen Paluin menjelaskan bahwa PWKI didirikan pada 1 Dember 2004 dan diresmikan pada 28 Januari 2005 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Uskup Agung Jakarta.  

    Yang menginisiasi berdirinya paguyuban ini adalah AM Putut Prabantoro dan Pieter Gero. Tema Buka Tahun Baru Bersama pada waktu itu mengambil tema “Doa Untuk Aceh” karena pada saat terjadi tsunami yang melanda Aceh.

    Saat itu, PWKI ikut memberikan donasi sebagai tanda belarasa (compassion) atas kejadian prihatin yang menimpa masyarakat Aceh. 

    “PWKI selalu mengusung tema kebangsaan dalam perayaan buka tahun baru bersama. Tema-tema kebangsaan ini tidak dapat dilepaskan dari nilai luhur yang kami dapatkan sebagai warisan dari seorang uskup pribumi pertama. Dia adalah pahlawan nasional yakni Uskup Agung Semarang dan sekaligus merupakan uskup pribumi pertama.  Nilai luhur itu adalah 100 persen Katolik – 100 persen Indonesia. Kami menyebutnya sebagai motto atau sebagai warisan,“ jelas Asni Ovier. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wujudkan Asta Cita, InJourney Komitmen Kembangkan Pariwisata Indonesia

    Wujudkan Asta Cita, InJourney Komitmen Kembangkan Pariwisata Indonesia

    loading…

    Umat Budha melaksanakan ibadah di Candi Borobudur. Foto/istimewa

    JAKARTA – Pemerintah terus berupaya memajukan industri pariwisata Indonesia. Hal itu sebagai upaya dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian BUMN melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melakukan transformasi sektor aviasi dan pariwisata. Salah satunya dengan mendorong inisiatif dan semangat perusahaan dalam berkontribusi mengoptimalisasi potensi aviasi dan pariwisata di Indonesia.

    Direktur Utama InJourney Maya Watono menjelaskan, sebagai Strategic Holding BUMN, keberadaan InJourney tak hanya fokus pada kemajuan industri aviasi dan pariwisata namun juga berperan sebagai agent of development untuk menciptakan value creation yang mendorong pengembangan sektor pariwisata Indonesia.

    “Melalui strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, InJourney juga aktif menciptakan nilai ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki Indonesia, InJourney menjadi orkestrator dalam memperkuat ekosistem serta mengakselerasi pariwisata Indonesia,” tuturnya.

    Selama 3 tahun berdiri, InJourney melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta memperbaiki dan berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik dan manca negara.

    Beberapa project innitatives yang telah dilakukan dimulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang telah menghadirkan berbagai program khususnya sport and entertainment yang mana dalam setahun terdapat 250 hari sirkuit mandalika telah terisi dengan beragam event dan atraksi.

    “Tak hanya itu, kawasan Mandalika kini jadi lebih hidup dengan hadirnya Mandalika Beach Club dan sejumlah fasilitas lainnya seperti hotel bintang 4 dan bintang 5 yang tentunya melengkapi pengalaman berwisata,” katanya.

    Di sektor pariwisata lainnya, InJourney tengah melakukan pengembangan KEK Kesehatan Sanur yang merupakan langkah transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia. Dengan adanya KEK Sanur, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism.

  • Wihara Arama Mahabuddha di Makassar Bersihkan Patung Budha Bersiap Sambut Imlek

    Wihara Arama Mahabuddha di Makassar Bersihkan Patung Budha Bersiap Sambut Imlek

    Makassar, Beritasatu.com – Wihara Arama Mahabuddha, yang berlokasi di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan bersih-bersih patung atau rupang-rupang Budha sebagai persiapan menyambut hari raya Imlek 2576 Konlzili dalam penanggalan China.

    “Hari ini para umat memiliki kesempatan untuk melakukan pembersihan rupang ataupun pembersihan altar untuk melakukan sebuah kebajikan,” ujar Kepala Wihara Arama Mahabuddha, Bikhu Badrajatana, Minggu (19/1/2025). 

    Sebelum melakukan bersih-bersih, lebih awal mereka melakukan persembahyangan puja atau kebaktian sebagai bentuk pembersihan diri dari kekotoran batin.

    Upacara puja atau kebaktian tersebut diikuti oleh puluhan umat Budha yang tergabung dalam Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) dan berlangsung khidmat dipimpin langsung oleh Bikhu Badrajatana.

    “Ketika melakukan kebajikan membersihkan rupang umat bisa merenungkan bahwa kita harus bertekad untuk membersihkan diri dari kekotoran batin, kebodohan, keserakahan, dan kebencian,” tuturnya menyambut Imlek 2576.

    Sesai melakukan persembahyangan sebagai bentuk pembersihan diri dari kekotoran batin, puluhan ummat Budha kemudian melanjutkan bersih-bersih altar serta rupang-rupang Budha yang dilakukan dari kalangan dewasa, remaja hingga anak-anak. 

    “Pembersihan rupang ini menggunakan air bersih, tidak boleh menggunakan air sisa sehingga nanti untuk ke depannya tidak mudah kotor. Yang ikut serta orang-orang dewasa, kemudian anak-anak, remaja juga,” tandasnya terkait kegiatan di wiharanya menyambut Imlek.

  • Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 141, Daftar Tambang 32 Provinsi

    Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 141, Daftar Tambang 32 Provinsi

    Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 141, Daftar Tambang di 32 Provinsi

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut kunci jawaban Tema 6 kelas 4 halaman 141.

    Buku Tematik Kelas 4 Tema 6 ini membahas materi berjudul Cita-Citaku.

    Dalam artikel, terdapat kunci jawaban Tema 6 kelas 4 halaman 141.

    > kunci jawaban Tema 6 kelas 4 halaman 141

    Barang tambang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri. Ada banyak manfaat dari bahan tambang.

    Carilah informasi tentang manfaat sumber daya alam tambang dengan melengkapi tabel berikut!

    Jawaban:

    1. Barang tambang: Minyak bumi

    Manfaat: Sebagai bahan bakar, sumber gas cair, bahan industri kimia dan produksi bahan serat

    2. Barang tambang: Batu bara

    Manfaat: Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Bahan Bakar Rumah Tangga dan bahan industri kimia.

    3. Barang tambang: Emas

    Manfaat: Bahan perhiasan, mengisi tambalan gigi dan sebagai lapisan bangunan.

    4. Barang tambang: Timah

    Manfaat: Sebagai bahan produksi kaca, sebagai komponen industri otomotif.

    Berdasarkan tabel dan peta sumber daya bahan tambang tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut!

    1. Barang tambang apa saja yang terdapat di provinsimu?

    Jawaban:

    Pilihlah jawaban di bawah ini sesuai provinsimu.

    Nangroe Aceh Darussalam – Perak, Minyak Bumi, Emas, Batu Bara

    Sumatera Utara – Gas Alam dan Minyak Bumi 

    Sumatera Barat – Belerang dan Batu Bara

    Kepulauan Riau – Minyak Bumi, Bauksit, Timah

    Riau – Timah, Granit, Gas Alam

    Jambi – Belerang, Tembaga, Emas, Batu Bara

    Bengkulu – Perak, Mangan, Emas

    Kepulauan Bangka Belitung – Bauksit dan Timah

    Sumatera Selatan – Minyak Bumi dan Batu Bara

    Lampung – Granit, Batu Kapur, Gas Alam, dan Emas

    Banten – Minyak bumi dan Baja

    Jawa Barat – Marmer, Emas, Perak, Batu Bara, Belerang

    Jawa Tengah – Belerang, Mangan, Tembaga, Batu Bara

    DI Yogyakarta – Perak, Mangan, Granit

    Jawa Timur – Fosfat, Minyak bumi, Marmer, Gas alam

    Nusa Tenggara Barat – Emas, perak, Timah hitam

    Nusa Tenggara Timur – Batu Kapur dan Mangan

    Kalimantan Selatan – Batu bara, Bijih Besi, Emas, Perak

    Kalimantan Utara – Minyak bumi, Gas Alam, Nikel, Belerang

    Kalimantan Barat – Intan, Alumunium, Nikel

    Kalimantan Timur – Batu bara, Minyak Bumi, Emas, Perak

    Gorontalo – Emas, Perak, Tembaga

    Sulawesi Utara – Perak, Gypsum, Emas, Gas alam

    Sulawesi Tenggara – Minyak bumi, Nikel, Batu Kapur

    Sulawesi Tengah – Bijih besi dan Emas

    Sulawesi Barat – Timah hitam, Gypsum, Minyak bumi

    SUlawesi Selatan – Batu Bara, Nikel, Perak, Tembaga

    Maluku – Minyak bumi, Nikel, Emas

    Maluku Utara – Minyak bumi, Tembaga, Nikel

    Papua – Emas, Alumunium, Batu bara

    Papua Barat – Emas, Alumunium, Minyak Bumi

    2. Barang tambang apa saja yang tidak dimiliki oleh daerah provinsimu?

    Jawaban:

    Barang tambang yang tidak dimiliki di provinisi saya adalah..
    (contoh: EMAS)

    3. Digunakan untuk apa sajakah barang tambang yang ada di daerahmu?

    Jawaban:

    Barang tambang yang ada di daerah saya (minyak) digunakan untuk pembuatan bahan bakar.

    Kunci Jawaban Halaman 142

    – Nama Hari Raya Keagamaan: Idul Fitri

    Umat yang Merayakan: Islam

    – Nama Hari Raya Keagamaan: Nyepi

    Umat yang Merayakan: Hindu

    – Nama Hari Raya Keagamaan: Waisak

    Umat yang Merayakan: Budha

    – Nama Hari Raya Keagamaan: Natal

    Umat yang Merayakan: Kristen dan Katolik

    Kunci Jawaban Halaman 143

    Pilihlah satu perayaan keagamaan yang paling kamu ketahui yang dilakukan masyarakat di daerah kamu tinggal.

    Tuliskan penjelasanmu dalam sebuah paragraf, dan tuliskan di bawah ini!

    Jawaban:

    Nama Perayaan: : Hari Raya Idul Fitri

    Tujuan perayaan: Untuk Merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.

    Sejarah singkat tentang perayaan:

    Hari raya Idul Fitri ini biasa disebut dengan lebaran. Lebaran ini untuk pertama kali dijalani umat Islam terjadi pada tahun ke-2 Hijriah.

    Perayaan Idul Fitri ini sebenarnya bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah.

    Cara masyarakat merayakan Idhul Fitri:

    1. Melakukan Takbir hingga shalat idul fitri akan dimulai.

    2. Membayar zakat yaitu harta tertentu yang wajib dikeluarkan.

    3. Makan Sebelum Melaksanakan Shalat Idul Fitri

    4. Melaksanakan Shalat Idul Fitri

    5. Bersilaturahmi

    *) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. TRIBUNJATENG.COM tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.