agama: Budha

  • Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejarah mencatat ternyata ada orang Indonesia yang hidup di era Nabi Muhammad. Orang itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.

    Ratu Shima lahir pada tahun 611 M di Sumatera Selatan. Pada tahun tersebut Nabi Muhammad berusia 41 tahun dan baru setahun diangkat rasul.

    Ratu Shima adalah anak dari agamawan Hindu yang pindah ke Jepara usai menikah dengan Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga. Saat di Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng.

    Posisi Ratu Shima perlahan semakin kuat usai suaminya, Katikeyasinga, diangkat menjadi Raja Kalingga pada tahun 648 Masehi. Ketika Kartikeyasinga berkuasa, Nabi Muhammad sudah wafat dan Jazirah Arab memasuki periode kekhalifahan, tepatnya Periode Khulafaur Rasyidin yang dipimpin sahabat Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib (656-661 M).

    Dalam Sejarah Nasional Indonesia (2008) diceritakan, posisi Ratu Shima yang semula istri raja berubah menjadi penguasa tunggal Kalingga usai suaminya wafat pada 678 M. Dia menjadi Ratu Kalingga sebab tak ada penerus yang bisa berkuasa karena anak-anaknya masih sangat kecil.

    Saat menjadi raja, sejarah mencatat Kerajaan Kalingga mencapai masa keemasan. Ratu bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ini berhasil membawa Kalingga menjadi kerajaan terkenal, khususnya di sektor perdagangan.

    Dalam Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006) diceritakan, Ratu Shima berhasil mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Bahkan, disebutkan juga Kalingga sudah menjalin perdagangan dengan Dinasti Tang dari China.

    Mengacu pada naskah China kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), terungkap kalau para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Para pedagang bersaksi kalau Kerajaan Kalingga sangat kaya karena menjadikan garam yang mudah ditemukan sebagai komoditas ekspor.

    Ada juga beberapa utusan Ratu Shima yang pergi ke China menjalin relasi dengan kaisar. Lalu, para penduduknya pun sudah sangat maju karena mengenal aksara dan ilmu astronomi.

    Di Kalingga juga terdapat pusat agama Budha Hinayana, sehingga banyak penganut Buddha belajar agama bertahun-tahun di sana.

    Nama besar Ratu Shima pun viral sampai ke luar negeri. Bahkan hingga jazirah Arab yang semasa Kalingga eksis sudah memasuki era kekhalifahan. Popularitas tersebut terkait ketegasan Sang Ratu yang melarang warganya mencuri.

    Pernah ada cerita Raja Arab, Ta-Shih, penasaran datang ke Kalingga membawa karung emas. Karung emas akan ditaruh di jalanan supaya orang tergoda mengambilnya. Namun, beberapa bulan kemudian, tak ada orang yang mengambil. Bukti warganya sangat takut atas hukuman Ratu Shima.

    Sampai akhirnya, posisi karung emas tersebut bergeser sedikit karena anak Ratu Shima paling disayang, Pangeran Narayana, tak sengaja menyentuhnya. Pada titik ini, Ratu Shima langsung mengeluarkan aturan tegas, yakni hukuman mati.

    Singkat cerita, putusan hukuman mati berubah jadi pemotongan kaki. Sebab, kakinya dianggap bersalah karena menggeser karung emas. Alhasil, kaki Narayana pun dipotong sebagai hukuman.

    Hidup Ratu Shima berakhir pada 695 Masehi, sementara Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 752 M.

    Ketika situasi ini terjadi, Islam di Jazirah Arab sudah berkembang pesat. Sejarah mencatat di Arab sudah memasuki era Bani Umayyah yang eksis dari tahun 661-750 Masehi.

    (fab/fab)

  • Presiden Prancis Macron Sentuh Patung Budha di Puncak Candi Borobudur

    Presiden Prancis Macron Sentuh Patung Budha di Puncak Candi Borobudur

    JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan momen saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berhasil menggapai atau menyentuh patung Budha dalam salah satu stupa dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).

    Fadli mengatakan bahwa dirinya ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron, Brigitte Macron dan beberapa anggota delegasi dalam kunjungan ke Candi Borobudur itu.

    “Saya ikut menemani Presiden Macron, bersama Presiden Prabowo. Beliau sangat impressed dengan Candi Borobudur dan berkeliling bertemu juga dengan biksu-biksu dan bhante-bhante di atas,” kata Fadli Zon saat ditemui di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Presiden Macron disebutkan sangat menikmati kunjungan berkeliling Candi Borobudur, meskipun dirasa waktunya terlalu singkat.

    Di sisi lain, Presiden Macron sangat menghargai kunjungan ini karena didampingi Presiden Prabowo untuk mencapai tingkat stupa teratas Candi Borobudur, sekaligus mencoba salah satu tradisi di situs bersejarah itu, yakni menyentuh bagian patung Budha dalam stupa.

    “Bersama Presiden Prabowo sampai di stupa paling atas, menikmati keliling-keliling, melihat relief, melihat candi dan juga mencoba untuk menggapai patung Budha dalam salah satu stupa,” kata Fadli.

    Presiden Macron pun berhasil menyentuh bagian badan Budha yang tertutupi oleh stupa, kata Fadli.

    Fadli menambahkan bahwa kedua kepala negara menggunakan stair lift untuk mencapai ke tingkat atas Candi Borobudur.

    Rangkaian kegiatan di Magelang, dari Akademi Militer hingga Candi Borobudur ini menjadi penutup dari kunjungan resmi Presiden Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025.

    Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

  • Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur

    Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur

    Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden RI Prabowo Subianto saling memberikan salam di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

    Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 06:46 WIB

    Elshinta.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan momen saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berhasil menggapai atau menyentuh patung Budha dalam salah satu stupa dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).

    Fadli mengatakan bahwa dirinya ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron, Brigitte Macron dan beberapa anggota delegasi dalam kunjungan ke Candi Borobudur itu.

    “Saya ikut menemani Presiden Macron, bersama Presiden Prabowo. Beliau sangat impressed dengan Candi Borobudur dan berkeliling bertemu juga dengan biksu-biksu dan bhante-bhante di atas,” kata Fadli Zon saat ditemui di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Presiden Macron disebutkan sangat menikmati kunjungan berkeliling Candi Borobudur, meskipun dirasa waktunya terlalu singkat.

    Di sisi lain, Presiden Macron sangat menghargai kunjungan ini karena didampingi Presiden Prabowo untuk mencapai tingkat stupa teratas Candi Borobudur, sekaligus mencoba salah satu tradisi di situs bersejarah itu, yakni menyentuh bagian patung Budha dalam stupa.

    “Bersama Presiden Prabowo sampai di stupa paling atas, menikmati keliling-keliling, melihat relief, melihat candi dan juga mencoba untuk menggapai patung Budha dalam salah satu stupa,” kata Fadli.

    Presiden Macron pun berhasil menyentuh bagian badan Budha yang tertutupi oleh stupa, kata Fadli.

    Fadli menambahkan bahwa kedua kepala negara menggunakan stair lift untuk mencapai ke tingkat atas Candi Borobudur.

    Rangkaian kegiatan di Magelang, dari Akademi Militer hingga Candi Borobudur ini menjadi penutup dari kunjungan resmi Presiden Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025.

    Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

    Sumber : Antara

  • Puja tiga langkah Namaskara Waisak 2569 BE di Candi Sojiwan

    Puja tiga langkah Namaskara Waisak 2569 BE di Candi Sojiwan

    Senin, 12 Mei 2025 10:47 WIB

    Sejumlah Biksu berada di dekat altar saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

    Sejumlah umat Budha menunduk menghadap candi saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

    Sejumlah Biksu berada di dekat altar saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

    Sejumlah umat Budha menghadap dinding candi saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

  • Mengapa Waisak Dirayakan di Candi Borobudur? Ini Asal-usulnya

    Mengapa Waisak Dirayakan di Candi Borobudur? Ini Asal-usulnya

    Jakarta

    Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Bangunan yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini dikenal sebagai lokasi peringatan Hari Raya Waisak.

    Tahun ini, puncak perayaan Waisak 2025 akan digelar pada tanggal 12 Mei di Candi Borobudur. Lalu, mengapa Waisak selalu dirayakan di Candi Borobudur? Simak informasi di bawah ini.

    Waisak adalah hari raya keagamaan umat Buddha. Salah satu ciri khas hari Waisak adalah peringatannya yang dilaksanakan di Candi Borobudur.

    Mengutip dari situs Kemdikbud, Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.

    Sebagai peninggalan budaya yang didirikan pada masa kejayaan agama Budha Mahayana di Indonesia, yaitu pada abad IX, struktur bangunan dan ragam hias Candi Borobudur menggambarkan lintasan hidup yang ditempuh oleh setiap individu untuk mencapai kebijaksanaan tertinggi. Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.

    Sejumlah Bhikkhu menjalani rangkaian Waisak di Candi Borobudur (Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

    Menurut situs resmi Candi Borobudur, Dinasti Sailendra yang berkuasa pada saat itu, membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Candi Borobudur dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha.

    Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam Nirwana di bagian pusat.

    Tradisi umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur telah dimulai sejak tahun 1929. Perayaan Waisak di Borobudur ini diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda, yang pada saat itu anggotanya terdiri dari campuran antara orang Jawa ningrat dan orang Eropa.

    Makna Peringatan Waisak

    Dilansir situs Kemenag RI, kata Waisak berasal dari dua bahasa yaitu Vaisakha (Sansekerta) dan Vesakha (Pali) yang berarti nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, Waisak umumnya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.

    Kalangan umat Buddha menyebut Waisak sebagai Hari Raya Trisuci Waisak, karena untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu:

    Kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM;Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh pada tahun 588 SM; danWafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.

    “Pencapaian Penerangan Sempurna” merupakan salah satu peristiwa yang diperingati pada hari Waisak. Pencapaian Buddha ini hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi umatnya untuk senantiasa berbuat kebajikan.

    Perayaan Waisak, tidak hanya sekedar melaksanakan tradisi puja, tetapi lebih dari itu. Umat Buddha dapat meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aktris Glamor Ini Kisahkan Bagaimana Islam Menyelamatkan Hidupnya

    Aktris Glamor Ini Kisahkan Bagaimana Islam Menyelamatkan Hidupnya

    GELORA.CO – Bintang Real Housewives Of Cheshire, Paige Chohan, mengungkapkan bagaimana Islam ‘menyelamatkan hidup saya’ setelah mempertanyakan masa kecilnya yang dibesarkan di Gereja Inggris.

    Paige, 33, saat ini membintangi seri ke-18 dari reality show ITVBe bersama suaminya yang seorang pengusaha, Amir, 36, dan putri mereka, Nora, 13 bulan.

    Dan dia sangat senang karena musim ketiganya di RHOC mengeksplorasi perjalanannya dengan iman.

    Paige dibesarkan dalam keluarga Church of England, namun dia memeluk Islam di kemudian hari setelah mempelajari berbagai agama sejak usia 17 tahun, termasuk Kristen, Budha, dan Hindu.

    “Saya dapat melakukan perjalanan seperti itu di usia muda dan saya menemukan hubungan dengan Islam, yang tumbuh seiring berjalannya waktu,” jelasnya dalam sebuah wawancara dengan new! Magazine.

    Paige menjelaskan bahwa sangat penting baginya untuk terbuka tentang keyakinannya di acara tersebut, yang dia harapkan dapat membantu para pemirsa untuk lebih terhubung dengannya.

    “Saya senang berbagi lebih banyak tentang apa yang mengubah hidup saya menjadi lebih baik dan apa yang memberi saya arah dan perspektif ketika saya tumbuh dewasa. Islam benar-benar menyelamatkan saya dan memberi saya banyak kejelasan,” katanya.

    Paige menjelaskan dalam acara tersebut bahwa orangtuanya bukanlah penganut Protestan yang ketat dan lebih santai dalam hal agama, namun ia ingin mendalami agama lebih jauh saat masih remaja.

    “Saya duduk di sana dan mempertanyakan apakah ada makna yang lebih dalam, saya ingin menjelajahinya,” katanya kepada New.

    Menjadi seorang ibu hanya menegaskan kembali pentingnya iman dan nilai-nilai moral dalam hidupnya.

    “Ini bukan hanya tentang Anda, ini tentang diri Anda sendiri, pasangan Anda, Anda melakukan apa yang Anda inginkan, kapan pun Anda mau. Ini bukan lagi tentang Anda – ini adalah perubahan yang sangat besar.”

    The Real Housewives of Cheshire pertama kali tayang pada 2015 dan merupakan versi Inggris pertama dari format Real Housewives yang populer di Amerika Serikat.

    Ini mengikuti kehidupan para pemeran yang glamor dan makmur, dan merupakan serial terbesar ITVBe setelah The Only Way Is Essex.

    Para pemeran aslinya termasuk WAG dan ratu desain interior Dawn Ward dan sesama WAG Tanya Barnsley.

    MailOnline mengungkapkan awal tahun ini bahwa serial yang berbasis di London sedang dalam proses pengerjaan dan produser berharap dapat menarik beberapa bintang terkenal.

    Diumumkan pada Oktober 2024 oleh platform streaming Hayu, serial ini bertujuan untuk meniru kesuksesan rekan-rekannya di Amerika Serikat, seperti Real Housewives of Beverly Hills dan Real Housewives of Atlanta.

    Para produser berencana untuk menampilkan para wanita pengusaha yang glamor daripada selebriti tradisional atau WAGs.

    Namun, upaya untuk menemukan ibu rumah tangga elit London saat ini terbukti sulit.

    Sebuah sumber mengatakan pada bulan Januari. “Mereka mencari wanita pengusaha daripada selebriti, bukannya mencari WAG atau selebriti. Itu tidak berhasil karena tidak ada yang mau melakukannya.

    “Mereka pertama kali menanyakan tentang casting pada bulan Agustus. Sekarang sudah bulan Januari, dan mereka masih belum melakukan casting. Mereka terus mengirimkan pesan yang mengatakan, ‘Apakah Anda punya seseorang?

    Tokoh-tokoh terkenal seperti Holly Valance, pengusaha fashion Trinny Woodall dan Chelsea Lazkani dari Selling Sunset dilaporkan telah menolak karena memiliki komitmen lain, sementara sosialita Fran Cutler mengisyaratkan kemungkinan keterlibatannya. (*)

  • Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

    Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

    Bisnis.com, BANTUL – Umat Muslim mulai berdatangan ke Masjid Gedhe Mataram Kotagede sejak pagi untuk melaksanakan Salat Idulfitri.

    Dengan suasana khas peninggalan sejarah, masjid ini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga untuk merayakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa.

    Dari pantauan Bisnis.com di lokasi pada pukul 06.30 WIB, jemaah laki-laki dan perempuan sudah mengambil tempat masing-masing di pelataran masjid. Sebagian besar membawa perlengkapan salat sendiri, seperti sajadah dan mukena.

    Beberapa jemaah terlihat masih berdatangan, sementara yang lain duduk dan berbincang menunggu waktu salat tiba.

    Cahaya matahari pagi yang menyinari area masjid makin menambah suasana khidmat. Anak-anak juga turut serta beribadah, menambah semarak suasana perayaan.

    Mengutip Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Hal ini terlihat dari banyaknya peninggalan Kerajaan Mataram Islam di kawasan Kotagede, yakni bekas ibukota Mataram Islam

    Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan masjid tertua yang ada di Yogyakarta, sekaligus menjadi saksi perkembangan Islam di Yogyakarta khususnya dan Pulau Jawa pada umumnya.

    Masjid Gedhe Mataram dibangun pada 1578 dan selesai pada tahun 1587. Masjid ini dibangun pada era Panembahan Senopati dan banyak melibatkan masyarakat yang pada saat itu masih menganut agama Hindu dan Budha.

    Keberadaannya yang bersejarah menjadikannya daya tarik bagi warga setempat maupun wisatawan yang ingin merasakan nuansa Idulfitri di tempat bersejarah.

  • Polisi di Bali Bunuh Diri dengan Cara Lompat dari Jembatan, Surat untuk Keluarga Jadi Petunjuk – Halaman all

    Polisi di Bali Bunuh Diri dengan Cara Lompat dari Jembatan, Surat untuk Keluarga Jadi Petunjuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang polisi yang bertugas di Bidpropam Polda Bali bernama Aipda AES ditemukan tak bernyawa.

    Jasadnya ditemukan di dasar jurang pada Minggu (16/3/2025), sekitar pukul 10.00 WITA.

    Ia diduga melompat dari jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Petang, Badung, Bali.

    Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol. Aria Sandy menyebut Aipda AES mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga.

    “Ya, yang bersangkutan berdinas di Propam Polda Bali, untuk dugaan karena masalah keluarga,” ungkap Kombes Pol Sandy.

    Sebelum melakukan aksinya, Aipda AES rupanya mempersiapkan beberapa hal. Salah satunya adalah menulis surat wasiat untuk keluarganya.

    Dalam surat wasiat yang ditujukan kepada keluarganya, Aipda AES menyatakan bahwa ia tengah berjuang demi keadilan.

    Namun, surat tersebut tidak menjelaskan secara rinci bentuk keadilan yang sedang diperjuangkannya sebagai anggota Polda Bali.

    Kepada sang istri, Aipda AES menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah ia lakukan selama menjalani peran sebagai kepala keluarga.

    Ia juga berpesan kepada istrinya agar selalu menjaga dan merawat anak-anak mereka.

    Berikut adalah surat wasiat yang ditulis Aipda AES:

    “Kepada istriku tersayang, maafkan banyak kesalahan yang Bapak perbuat,

    Bapak hanya berusaha memperjuangkan keadilan, jaga anak-anak ya, kuatkan mental,

    Aipda AES juga berpesan melalui wasiat untuk anak-anak agar menjaga ibu mereka.

    anak-anak, jaga mama ya nak, bahagiakan mama, bapak banyak salah, jadi berguna dan raih cita-citamu nak,

    Adiku sayang tolong jaga mereka ya, jadikan anak-anak orang sukses, maafkan semua kesalahan, sampai bertemu kembali, mama jadi budha, doakan bapak cepat lahir.” 

    Selain meninggalkan wasiat, Aipda AES juga sempat melakukan panggilan video dengan rekan-rekannya di Polres Badung pada Sabtu, 15 Maret 2025, atau sehari sebelum ia mengakhiri hidupnya.

    Kronologi penemuan jasad

    Jasad Aipda AES pertama kali ditemukan setelah warga mencurigai keberadaan sebuah mobil Suzuki Splash yang terparkir di pinggir Jalan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

    Mobil tersebut telah berada di lokasi sejak pagi, namun saat diperiksa, kendaraan itu dalam keadaan kosong.

    Petugas kemudian melakukan pencarian di dasar jurang dan menemukan jasad Aipda AES.

    Kapolsek Petang, AKP Nyoman Arnaya, membenarkan kejadian tersebut.

    “Jenazah sudah dievakuasi, sementara penyebab pasti masih kami selidiki,” ujarnya.

    Kejadian ini sontak membuat warga sekitar dan para pengguna jalan yang melintas terkejut.

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

    Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul PESAN HARU Aipda AES Untuk Istri Tersayang, Heboh Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung Badung 

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Bali.com/Adrian Amurwonegoro)

  • Maruarar Bocorkan Aguan Kembali Ikut Garap Proyek Rumah Rakyat

    Maruarar Bocorkan Aguan Kembali Ikut Garap Proyek Rumah Rakyat

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan kembali mengantongi komitmen pembangunan rumah rakyat dari konglomerat Sugianto Kusuma atau Aguan. 

    Dalam penjelasannya, Aguan melalui Yayasan Budha Tzu Chi bakal merenovasi sebanyak 500 rumah yang tak layak huni milik warga di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.

    “Dengan semangat melaksanakan arahan Bapak Presiden Prabowo, Gotong Royong membangun rumah untuk rakyat, saya bersama Pak Aguan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia siap merenovasi 500 unit rumah tidak layak huni di Kelurahan Johar Baru,” kata Aguan dalam keterangan resmi, Senin (10/3/2025).

    Tak hanya itu, Ara menjelaskan bahwa Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia juga menyatakan siap membangun rumah vertikal untuk warga yang tinggal di atas bidang tanah yang kepemilikannya berkelompok. 

    Akan tetapi, tambah Ara, berdasarkan hasil dialog dengan warga disepakati bahwa program perumahan yang dilakukan adalah program bedah rumah melalui renovasi rumah warga.

    Seiring dengan hal itu, Ara menegaskan bahwa proses renovasi rumah itu bakal dilakukan setelah momentum Lebaran 2025.

    “Jadi kami akan menjadikan program bedah rumah melalui renovasi rumah warga di Kelurahan Johar Baru ini. Nanti renovasinya setelah Lebaran dan ini diskusi ini menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat” terang Ara. 

    Sementara itu, mengutip unggahan video yang dibagikan Ara dalam akun Instagram pribadinya @maruararsirait, dia menegaskan bahwa pemerintah tak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk menyukseskan program tersebut.

    Selain melakukan renovasi, Yayasan Budha Tzu Chi juga bakal mendukung pembangunan 30 rumah apung dengan nilai Rp150 juta per rumah. 

    “Ini bukan BSPS [Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya] jadi tak gunakan anggaran negara. Ini seperti yang di Tangerang itu, jadi sifatnya gotong royong tanah dari saya yang bangun Agung Sedayu Group,” pungkasnya.

  • Pesan Menag saat Dialog Kerukunan Umat Buddha, Universalitas Ajaran Buddhis Sendi Kearifan Lokal – Halaman all

    Pesan Menag saat Dialog Kerukunan Umat Buddha, Universalitas Ajaran Buddhis Sendi Kearifan Lokal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa universalitas ajaran Buddhis penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga dunia.

    Hal itu disampaikan Menag Nasaruddin dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha yang digelar oleh Ditjen Bimas Buddha bertajuk ‘Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia’, di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    “Universalitas ajaran agama Buddhis sangat penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga dunia. Jadi, kerukunan antarumat beragama di Indonesia ini perlu kita rawat betul. Sebab, tidak ada kebahagiaan tanpa kerukunan,” kata Menag Nasaruddin di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag RI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

    KERUKUNAN UMAT BUDHA – Menag Nasaruddin dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha yang digelar oleh Ditjen Bimas Buddha bertajuk ‘Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia’, di Jakarta, Jumat (7/3/2025). (HO/Istimewa/kementerian agama)

    Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin menyatakan mendukung acara dialog keagamaan seperti ini untuk menciptakan kecerahan. “Ya kami mendukung program seminar-seminar seperti ini, mengajak kita untuk menciptakan pencerahan. Mencerahkan bangsa dan tanah air kita ini ya,” katanya.

    Menurut Menag, pribadi Sang Buddhis itu adalah teladan untuk semuanya, membela keluhuran daripadanya, dan orang-orang juga bisa belajar daripada tradisi-tradisi budaya yang sangat-sangat egaliter. “Tanpa membeda-bedakan agama apa pun, siapapun objek yang perlu dibantu, maka dibantu, tanpa mengistimewakan agamanya,” katanya.

    Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menyampaikan bahwa ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) maupun Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang hadir dalam dialog tersebut.

    “Jadi hari ini, kami mengundang para stakeholder kita, dari berbagai komunitas umat Buddha potensinya banyak sekali, kami laporkan ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Permabudhi maupun Walubi,” katanya.

    Supriyadi menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar atas pencerahan yang disampaikan khususnya untuk umat Buddha. “Tadi dengan jelas diuraikan Pak Menteri Agama bahwa untuk bisa berkumpul, kita harus melepaskan dari belenggunya tadi itu. Karena itulah maka saya berterima kasih hari ini Pak Menteri Agama bisa mencerahkan kita sekalian, khususnya umat Buddha Indonesia,” katanya.

    Lebih lanjut, Supriyadi menyampaikan bahwa kerukunan harus digelorakan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia akan merencanakan langkah berikutnya untuk terciptanya tujuan kerukunan yang baik.

    “Pentingnya kerukunan harus terus kita gelorakan, kita suarakan baik di dalam maupun ke dunia luar. Kami merencanakan untuk bertemu, mengumpulkan para pimpinan Sangha, kemudian para pimpinan lembaga agama, pimpinan pendidikan dan kita akan rumuskan berbagai kegiatan yang akan kita kerjakan secara bersama-sama untuk tujuan yang baik,” terang Supriyadi.