Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

PIKIRAN RAKYAT – Meski Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah melarang study tour, kegiatan wisata anak sekolah diperkirakan masih akan ramai. Terlebih, memasuki musim liburan panjang. 

Hal ini karena kebijakan Gubernur Jawa Barat tersebut diutamakan bagi sekolah negeri. Sementara, bagi sekolah swasta yang pengelolaan keuangannya serba mandiri, aktivitas tersebut masih bisa diberlakukan.

Hal ini diutarakan oleh Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jawa Barat Josep Sugeng Irianto yang mempredikasikan industri pariwisata dari anak sekolah masih akan tetap tumbuh ke depannya. Apalagi, arus wisata yang masuk ke Jabar dari kegiatan studi tur juga terus menunjukkan peningkatan.

“Kebijakan pelarangan studi tur mungkin hanya berdampak pada sebagian kecil pihak. Masih banyak pelaku usaha pariwisata yang memberangkatkan anak sekolah untuk studi tour, atau yang mengordinir kegiatan studi tour ke Jabar,” katanya ketika dihubungi, Minggu 29 Juni 2025.

Bahkan, euforia lonjakan wisata sudah terjadi di akhir pekan kemarin. Joseph menganggap akhir pekan panjang kali ini mampu melonjakkan aktivitas pariwisata di Jabar, terutama yang memiliki destinasi populer.

“Dari seantero Jabar, wilayah utara yang banyak didatangi wisatawan di Kabupaten Cirebon dan Kuningan, di pantai selatan ada Pangandaran yang masih jadi primadona, dan di wilayah barat daerah Puncak masih diminati,” ujarnya.

Untuk kawasan Bandung Raya bisa jadi sedang marema. Indikasinya, banyak hotel dan penginapan yang full, juga dengan sewa kendaraan kecil. Length of stay di Bandung Raya juga menggembirakan yakni sekitar 3 malam. Joseph mengatakan untuk daerah lain rata-rata masih 2 hari 1 malam.

Salah satu alasannya karena di wilayah Bandung Raya banyak tersebar destinasi wisata yang ingin dikunjungi wisatawan. Dia juga menuturkan jika kebijakan efisiensi besar dirasakan bagi pihak yang bersinggungan dengan instansi pemerintahan.

“Bagi yang menargetkan kunjungan dari masyarakat umum kelihatannya masih akan tumbuh baik ke depannya. Meski memang di sektor pariwisata ini grafik pertumbuhannya akan sulit untuk rata,” kata Joseph yang juga pemilik Rex Tour tersebut.

Meski demikian, dia melihat di momen libur panjang sekolah yang mulai pekan ini hingga pertengahan Juli tidak akan terlalu melonjak pertumbuhannya. Selain karena sudah tidak ada long weekend, juga yang libur di kelompok anak sekolah, sementara orangtuanya sudah kembali masuk kerja. (*)