Ada Kejanggalan di Balik Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juiant, Keluarga Bakal Lapor ke Polda Jateng Regional 14 September 2025

Ada Kejanggalan di Balik Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juiant, Keluarga Bakal Lapor ke Polda Jateng
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 September 2025

Ada Kejanggalan di Balik Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juiant, Keluarga Bakal Lapor ke Polda Jateng
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Keluarga almarhum Iko Juliant Junior melalui tim kuasa hukum dari Pusat Bantuan Hukum Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (PBH IKA FH Unnes) menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk mengusut tuntas penyebab kematian mahasiswa angkatan 2024 itu.
Anggota PBH IKA FH Unnes, Naufal Sebastian mengatakan, keluarga sudah bersepakat untuk membuat laporan resmi ke Polda Jawa Tengah.
“Selanjutnya tentu saja kami akan terus melakukan pemusatan. Keluarga sudah bersepakat menempuh segala upaya, termasuk upaya hukum, untuk mencari tahu sebab-sebab meninggalnya adik kami Iko,” kata Naufal, saat ditemui di Kantor LPSK Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025).
Langkah ini diambil karena hasil investigasi tim menemukan adanya dugaan tindak pidana dalam peristiwa yang disebut polisi sebagai kecelakaan tersebut.
“Dari beberapa saksi yang kami temui, ada dugaan tindak pidana yang terjadi,” katanya. 
Dia menyebut, catatan sementara PBH menunjukkan kematian Iko bukan disebabkan oleh kecelakaan murni dengan adanya sejumlah kejanggalan.
Sebab, kepolisian menyebut nama Aziz dan Fiki sebagai pihak lain yang terlibat, tetapi tidak diketahui kronologi dan identitas keduanya.
Dia mengungkapkan, menurut rekaman kamera CCTV RSUP Kariadi, Iko dan temannya Ilham dilarikan ke RS pada pukul 03.10 WIB, Minggu (31/8/2025).
Adapun Aziz dan Fiki tiba di sana dua jam setelahnya.
Padahal, lokasi kecelakaan hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari RSUP.
Selain itu, PBH tengah melakukan asesmen kebutuhan saksi dan korban lain untuk memastikan perlindungan hukum dan psikologis.
“Kalau memang diperlukan, perlindungan untuk saksi dan korban lain akan kami akses melalui LPSK. Namun yang paling penting saat ini adalah pemulihan psikologis, terutama bagi Ilham sebagai saksi kunci,” ujarnya.
Naufal menegaskan, keluarga berharap kepolisian membuka kasus ini secara transparan agar penyebab kematian Iko dapat terungkap jelas dan tidak menimbulkan spekulasi di publik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.