Banda Aceh, Beritasatu.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh. Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah titik pengungsian di Aceh Tengah mencapai sekitar 180 titik, sehingga strategi distribusi bantuan harus dilakukan dengan dua pola sekaligus.
“Untuk Aceh Tengah, kita melakukan dropping bantuan melalui dua cara, yakni ke Posko Kabupaten di kota dan langsung ke titik pengungsi,” ujar Abdul Muhari, Sabtu (6/12/2025).
Menurutnya, jika bantuan hanya diturunkan di posko kabupaten, maka ratusan titik pengungsian yang tersebar akan kesulitan menjangkau lokasi tersebut.
Hingga saat ini, BNPB telah berhasil melakukan droping ke sekitar 18 titik prioritas, yaitu lokasi dengan jumlah pengungsi paling besar. Informasi titik prioritas tersebut dikumpulkan melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas di lapangan.
“Jadi begitu menerima informasi ada titik yang belum tersentuh bantuan, itu langsung kita jadikan prioritas droping pada hari berikutnya, begit seterusnya,” terangnya.
Sementara itu, terkait kondisi di Linge, wilayah yang masih terisolasi dan akses jalan banyak yang putus di Aceh Tengah, Abdul Muhari memastikan distribusi bantuan telah dilakukan menggunakan helikopter.
“Kita tidak memakai jalur darat ke sana. Total sudah 18 sorti heli. Untuk Linge nanti saya cek lagi, tetapi prinsipnya heli mengejar setiap titik pengungsian yang ada koordinatnya,” katanya.
Bantuan ke Aceh Tamiang
Sedangkan laporan bahwa beberapa desa di Aceh Tamiang belum mendapatkan bantuan, BNPB memastikan distribusi terus berjalan dan kini dapat dilakukan melalui jalur darat.
“Truk kita sudah masuk. Berbeda dengan Aceh Tengah yang hanya bisa dijangkau lewat heli,” ujar Abdul Muhari.
Ia menyebut 18 truk bantuan, masing-masing bermuatan 10 ton, telah dikirim ke Aceh Tamiang melalui akses Medan–Langkat yang baru terbuka tiga hari lalu.
“Jadi saya yakin distribusi ke–12 kecamatan di Aceh Tamiang itu bisa merata. Bantuan kita drop ke Dinsos Aceh Tamiang. Proses ini bertahap, tidak bisa langsung ke semua kantong tanpa data dari Dinsos,” tambahnya
