Banda Aceh (ANTARA) – Pemerintah Aceh berencana untuk membentuk khusus badan ekonomi kreatif di Tanah Rencong itu sebagai langkah atau menjadi jembatan dalam pelaksanaan program pusat dan daerah.
“Kehadiran lembaga tersebut diharapkan bisa menjadi jembatan antara program pusat dan kebutuhan lokal,” kata Plt Sekda Aceh M Nasir dalam keterangannya di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan M Nasir saat mendampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menemui Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya membahas penguatan sektor ekonomi kreatif Aceh di Jakarta.
Sejauh ini, Pemerintah Aceh sedang menyiapkan langkah-langkah awal untuk membentuk badan atau dinas yang secara khusus menangani sektor ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Sementara itu, Mualem menekankan perlunya dukungan konkret dari Pemerintah Pusat untuk membina potensi anak muda Aceh yang dinilai cukup besar tetapi belum tergarap secara maksimal.
“Anak muda Aceh punya potensi luar biasa tapi mereka perlu ruang, pembinaan, dan dukungan untuk mandiri, bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Mualem.
Menanggapi hal ini, Menekraf Teuku Riefky Harsya menyambut positif inisiatif tersebut, dan berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Aceh.
“Kami siap bersinergi. Arahan Presiden Prabowo jelas, kementerian harus tanggap terhadap kebutuhan daerah, yang penting, programnya konkret dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Teuku Riefky.
Dalam kesempatan ini, Staf Khusus Menteri Ekraf yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Rian Firmansyah mengapresiasi inisiatif Gubernur Aceh yang dinilai aktif menjalin komunikasi lintas kementerian guna mempercepat pembangunan daerah.
“Semangat Mualem untuk membuka ruang kerja sama seperti ini adalah contoh kepemimpinan daerah yang visioner. Kita perlu mendukung langkah-langkah strategis seperti ini,” demikian Rian Firmansyah.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025