FAJAR.CO.ID — Harga emas kembali bangkit jelang pergantian tahun 2026. Setelah sebelumnya sempat anjlok dalam sehari.
Dilansir Trading Economics, harga emas naik di atas $4,350 per ons pada hari Selasa setelah turun lebih dari 4% dalam sesi sebelumnya karena mengambil keuntungan.
Penjualan besar-besaran pada hari Senin menandai penurunan intraday terbesar logam tersebut sejak Oktober dan hanya kali kedua tahun ini emas turun tajam dalam satu hari.
Namun, daya tarik tempat perlindungan emas tetap kuat di tengah ketidakpastian geopolitik yang persisten.
Pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina semakin diragukan setelah laporan menyarankan bahwa Presiden Putin memberitahu Presiden Trump bahwa Moskow akan meninjau kembali sikapnya dalam negosiasi menyusul serangan yang diduga dilakukan oleh Ukraina di kediaman Putin.
Secara terpisah, Trump memperingatkan akan serangan lebih lanjut ke Iran jika pembangunan nuklir terus berlanjut, sambil juga mengumumkan bahwa AS telah melakukan serangan terhadap fasilitas terkait narkoba di Venezuela.
Bullion tetap berada di jalur untuk kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979, dengan reli juga didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat, aliran ETF yang berkelanjutan, dan harapan akan pemotongan suku bunga AS yang lebih banyak.
Sehari sebelumnya, emas turun lebih dari 4% menjadi di bawah $4,350 per ons pada hari Senin ketika investor merealisasikan keuntungan setelah serangkaian rekor tertinggi, dengan kemajuan yang belum pasti dalam pembicaraan perdamaian AS Ukraina memberatkan permintaan tempat perlindungan meskipun ketidakpastian utama masih ada. Presiden Donald Trump sempat mengatakan bahwa negosiasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah membuat kemajuan signifikan, meskipun kesepakatan akhir masih bisa memakan waktu berminggu-minggu.
