Ini upaya Jakbar untuk antisipasi cuaca ekstrem

Ini upaya Jakbar untuk antisipasi cuaca ekstrem

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menggencarkan pengerukan sedimen lumpur di saluran air wilayah setempat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem karena berpotensi menyebabkan banjir.

“Mitigasinya, pertama, kita pastikan di semua saluran, sedimentasi ini tidak mengendap. Jadi, tidak ada sedimen yang menghambat aliran air, sehingga aliran air dari hulu sampai ke hilir itu, lancar,” kata Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah di Jakarta, Selasa.

Iin mengatakan, cuaca ekstrem di Jakarta diprediksi bisa terjadi hingga Januari 2025.

“Kita ketahui bahwa BMKG merilis bahwa memang cuaca ini tidak terprediksi sampai dengan Januari. Jadi, kita harus siap siaga,” ujar Iin.

Menurutnya, pengerukan sedimen saluran air di Jakarta Barat penting dilakukan karena terdapat 13 kali besar, seperti Kali Ciliwung.

“Jakarta Barat berbatasan dengan daerah lain, dari Tangerang masuk lewat kita, kemudian dari Ciliwung juga masuk ke kita lewat Kali BKB (banjir kanal barat). Jadi, prinsipnya bahwa konsep hulu ke hilir ini, perlu kita jaga, jangan sampai ada sedimen lumpur,” ujar Iin.

Pihaknya pun telah memetakan sejumlah titik rawan banjir di Jakarta Barat, seperti termasuk Kapuk, Rawa Buaya, lampu merah Kembangan, Jalan Arjuna Utara, Duri Kepa dan wilayah lainnya.

“Area-area potensi banjir dan genangan, sudah kita petakan,” katanya menegaskan.

Selain itu, telah dilakukan pemangkasan pohon secara gencar, khususnya yang berpotensi tumbang saat cuaca ekstrem.

“Kita koordinasi dengan teman-teman di Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut),” kata dia.

Iin meminta masyarakat untuk bekerja sama mengantisipasi banjir atau bencana dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Tempat sampah sudah ada. Jadi, mari kita kerja sama, cukup buang sampah pada tempatnya,” katanya.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.