Wall Street Turun Tipis tetapi Cetak Kenaikan Mingguan

Wall Street Turun Tipis tetapi Cetak Kenaikan Mingguan

Jakarta, Beritasatu.com – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup turun tipis pada perdagangan Jumat (26/12/2025). Meskipun alami penurunan, tiga indeks utama berhasil mencatat kinerja positif mingguan seiring kembali aktifnya pelaku pasar setelah libur Natal.

Mengutip CNBC, Sabtu (27/12/2025), indeks S&P 500 ditutup turun tipis 0,03% ke level 6.929,94. Sepanjang sesi perdagangan, indeks acuan tersebut sempat menguat hingga 0,2% dan menyentuh rekor tertinggi intraday di posisi 6.945,77.

Sementara itu, Nasdaq Composite terkoreksi 0,09% ke level 23.593,10. Adapun Dow Jones Industrial Average melemah 20,19 poin atau 0,04% dan berakhir di posisi 48.710,97.

Meski melemah secara harian, performa Wall Street sepanjang pekan tetap solid. S&P 500 mencatat kenaikan sekitar 1,4% dan menorehkan kenaikan mingguan keempat dalam lima pekan terakhir. Dow Jones dan Nasdaq juga sama-sama menguat lebih dari 1% dalam sepekan.

Strategist US Bank Asset Management Tom Hainlin mengatakan pergerakan pasar saat ini lebih banyak dipengaruhi faktor teknikal dan penyesuaian posisi investor. Rilis data ekonomi yang minim maupun laporan kinerja keuangan emiten membuat arah pasar relatif terbatas.

“Sebagian investor melakukan aksi ambil untung, sementara lainnya memanfaatkan penurunan harga untuk masuk. Namun, informasi yang tersedia sangat terbatas karena tidak ada laporan laba korporasi maupun data ekonomi utama. Kondisi ini membuat pergerakan pasar lebih didorong faktor teknikal dan positioning,” ujar Hainlin.

Ia juga menyoroti semakin meluasnya basis penguatan pasar saham AS. Menurutnya, reli S&P 500 yang mencetak rekor baru pada pertengahan pekan tidak lagi bertumpu pada saham teknologi semata, melainkan didukung sektor keuangan dan industri sebagai dua sektor siklikal utama perekonomian AS.

Kondisi tersebut dinilai memberikan optimisme menjelang 2026, karena penguatan pasar tidak hanya bergantung pada kinerja saham teknologi. Selain itu, pasar juga mendapatkan dorongan dari paket pemotongan pajak yang disahkan pada Juli lalu serta penurunan suku bunga pada kuartal IV tahun ini.

Pada sisi lain, Wall Street juga memasuki periode musiman yang secara historis cenderung positif. Harapan terjadinya Santa Claus rally, yang biasanya berlangsung pada lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun hingga dua hari perdagangan pertama di awal tahun berikutnya menjadi salah satu sentimen penopang pergerakan pasar saham AS.