Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XII DPR RI, Sartono Hutomo menilai upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menerapkan teknologi terkini dalam mengelola lapangan migas mature membuktikan bahwa kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) PHE dalam menerapkan teknologi semakin andal.
“Upaya tersebut menunjukkan SDM PHE mampu mengelola sumur-sumur migas mature dengan teknologi modern, mulai dari work over, perawatan sumur, hingga EOR. Ini bukti bahwa SDM PHE makin andal, matang secara teknis,” kata Sartono melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa.
Namun demikian, menurut dia, PHE tetap harus berhitung dengan cermat sebab teknologi bukan sesuatu yang mudah. Tidak semua sumur migas bisa dipaksa menghasilkan minyak besar karena ada batas alamiahnya.
Berbagai upaya PHE, tambahnya, memiliki peran besar dalam menahan laju impor dan meningkatkan ketahanan energi, apalagi produksi lebih dari setengah juta barel per hari.
“Ini jelas membantu menahan laju impor dan menjaga pasokan energi nasional,” katanya.
Terkait ketahanan energi, dia berharap PHE tidak hanya mengandalkan sumur eksisting, namun harus terus menemukan cadangan baru dan menjaga investasi teknologi.
Sementara itu pakar eksplorasi geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Wawan Gunawan A. Kadir secara terpisah, mengapresiasi pendekatan komprehensif PHE terhadap sumur mature, yaitu secara konvensional dan teknologi modern.
Sebab, menurutnya, dari lapangan-lapangan migas mature sebenarnya yang bisa diambil secara alamiah hanya sekitar 35 – 45 persen, setelah itu rata-rata 60 persen membutuhkan teknologi untuk memperbarui supaya produksi sumur-sumur mature terus naik.
Pewarta: Subagyo
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
