Spotify Perketat Keamanan, Akun Terlibat Pencurian Data Musik Langsung Dinonaktifkan

Spotify Perketat Keamanan, Akun Terlibat Pencurian Data Musik Langsung Dinonaktifkan

Liputan6.com, Jakarta – Spotify mengambil langkah tegas menjaga ekosistem musik digital dari praktik pencurian data dan pembajakan. Platform streaming musik asal Swedia ini mengonfirmasi telah mengidentifikasi serta menonaktifkan akun-akun terlibat aktivitas ilegal.

Langkah ini muncul di tengah laporan menyebut adanya upaya pengumpulan data besar-besaran dari Spotify, mencakup ratusan juta metadata lagu hingga puluhan juta file audio.

Data tersebut kabarnya akan disebarkan melalui jaringan peer to peer (P2P)dengan total ukuran mencapai 300 terabytes. Hingga 21 Desember 2025, data yang beredar ke publik masih terbatas pada metadata.

Belum ada bukti file audio lagu yang dilindungi hak cipta benar-benar dirilis secara bebas.

 

Mengutip pernyataan Spotify via Billboard, Rabu (24/12/2025), perusahaan menegaskan penyelidikan internal mendapati adanya pihak ketiga memanfaatkan metadata publik.

Dalam aksinya, pelaku menggunakan taktik illegal untuk mengelabui sistem/teknologi untuk melindungi hak cipta atas konten digital (DRM) guna mengakses beberapa file audio yang berada di platform.

Isu ini mencuat setelah laporan dari Anna’s Archive beredar luas melalui unggahan Yoav Zimmerman, CEO dan pendiri Third Chair, di LinkedIn.

Dalam unggahannya, Zimmermen menyoroti potensi penyalahgunaan data Spotify jika dikombinasikan dengan server pribadi dan layanan streaming mandiri seperti Plex. 

Namun ia juga menyatakan, hak cipta dan risiko penegakan hukum menjadi hambatan utamanya. Jumlah file audio yang berada di platform streaming musik ini lebih besar dari angka dipaparkan oleh Anna’s Archive 3.000 terabytes.

Meski begitu, Zimmerman menilai bahwa insiden ini berpotensi melampaui MusicBrainz, yaitu arsip musik terbuka terbesar saat ini yang menyimpan sekitar lima juta trek.

Sementara itu, Anna’s Archive menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan misinya yang ingin melestarikan pengetahuan dan budaya. Yang selama ini berfokus pada buku serta dokumen, mereka juga menyebut bahwa pengambilan data Spotify guna untuk membangun arsip musik untuk pelestarian.