2. Tentukan Volume Beton
Volume beton ini dihitung dengan cara luas area dikalikan dengan ketebalan jalan. Perhitungan ini menentukan berapa banyak beton yang dibutuhkan pada proses pengecoran, baik untuk penggunaan beton readymix maupun campuran manual.
Sebagai contoh pengecoran jalan sepanjang 100 Meter dan lebarnya 3 meter dengan ketebalan atau tinggi 20 cm. Maka Beton yang diperlukan untuk membuat jalan tersebut adalah 100 x 3 x 0,20m = 60 M3 / meter kubik beton.
Dengan mengetahui volume kebutuhan beton secara tepat, Anda dapat menyusun estimasi biaya material secara lebih akurat dan menghindari kekurangan pasokan saat pengerjaan berlangsung.
3. Hitung Biaya Material
Setelah mengetahui volume beton, selanjutnya hitung biaya material yang diperlukan, mulai dari beton (Readymix atau manual), pasir, semen, split hingga besi wiremesh apabila diperlukan.
Perhitungan biaya material beton dilakukan dengan mengalikan volume beton (m³) dengan harga beton per meter kubik sesuai mutu beton yang digunakan, misalnya beton dengan mutu K-250. Berdasarkan contoh kebutuhan beton sebesar 60 m³ dan asumsi harga beton readymix K-250 sebesar Rp900.000 per m³, maka perhitungan biaya material beton adalah sebagai berikut: 60 m³ × Rp900.000 = Rp54.000.000Nilai tersebut merupakan biaya material beton readymix saja untuk seluruh pekerjaan cor jalan, belum termasuk biaya material lainnya.
4. Hitung Biaya Tenaga Kerja dan Peralatan
Pada tahap ini, perhitungan difokuskan pada biaya tenaga kerja yang terlibat selama proses pengecoran, mulai dari tukang, kenek, hingga mandor apabila diperlukan. Sistem pembayaran tenaga kerja umumnya menggunakan metode harian atau borongan, tergantung pada skala pekerjaan, tingkat kesulitan proyek, serta target waktu penyelesaian.
