Jalan Kaki 2 Hari hingga Naik Hercules, Perantau Asal Brebes di Aceh Akhirnya Tiba di Kampung Halaman
Tim Redaksi
BREBES, KOMPAS.com
– Usaha berjalan kaki hingga dua hari menembus medan berbahaya demi menyelamatkan diri dari banjir dan longsor Aceh tidak sia-sia.
Sebanyak 34 perantau asal Kabupaten
Brebes
, Jawa Tengah, akhirnya tiba kembali di kampung halaman mereka setelah dipulangkan dari Kabupaten Bener Meriah, Provinsi
Aceh
.
Puluhan warga tersebut merantau ke Aceh sebagai penyadap getah pinus.
Saat bencana banjir dan longsor melanda wilayah tempat mereka bekerja pada akhir November lalu, para perantau harus mengungsi dalam kondisi serba terbatas sebelum akhirnya difasilitasi kepulangannya oleh pemerintah.
Rombongan warga tiba di Brebes pada Sabtu (20/12/2025) malam setelah sebelumnya mendarat di Jakarta dan diantar oleh Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah.
Kedatangan mereka disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes Tahroni di Kantor Dinas Sosial Brebes.
Isak tangis bahagia mewarnai kepulangan para perantau. Keluarga dan perangkat desa menyambut mereka yang akhirnya bisa kembali dengan selamat setelah melewati pengalaman traumatis di perantauan.
Sekretaris Daerah Brebes Tahroni mengatakan, sejumlah warga Brebes berada langsung di lokasi saat banjir dan longsor terjadi di Aceh.
Mereka mengalami sendiri detik-detik bencana dan harus berjuang menyelamatkan diri dari ancaman longsor.
Sebagian warga bahkan terpaksa berjalan kaki selama berhari-hari untuk keluar dari lokasi terdampak dan mencari tempat yang lebih aman.
“Jadi saya wawancara beberapa, mereka menghadapi langsung longsor. Kondisi sekarang baik-baik saja, tapi kan trauma tadi bilang. Dan luar biasa sekali mereka berjuang,” kata Tahroni.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, para perantau tersebut kemudian mengungsi selama beberapa hari sebelum akhirnya difasilitasi kepulangannya oleh pemerintah.
Tahroni pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemulangan warga Brebes dari Aceh.
“Kami Pemkab Brebes berterima kasih kepada Pak Gubernur yang telah memberikan atensi luar biasa memulangkan teman-teman,” pungkas Tahroni.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Brebes, Edy Kusmartono, menjelaskan bahwa setelah mengungsi di Posko SMP Negeri 5 Bukit, Kabupaten Bener Meriah, para perantau dipulangkan bersama pengungsi dari daerah lain menggunakan pesawat Hercules milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Jadi ada 34 warga Brebes yang merantau ke Aceh bekerja sebagai penyadap getah pinus. Setelah beberapa hari mengungsi di posko SMPN 5 Bukit mereka dipulangkan pakai pesawat Hercules ke Jakarta,” kata Edy.
Dari total 34 warga tersebut, mereka berasal dari tiga kecamatan di Brebes, yakni Bantarkawung, Songgom, dan Salem.
“Setelah sampai di Brebes kami fasilitasi pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Perwakilan Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sugeng, menyebutkan total warga Jawa Tengah yang terdampak banjir dan longsor di Aceh mencapai 102 orang dari berbagai daerah.
Sebanyak 34 orang di antaranya merupakan warga Brebes dan seluruhnya dinyatakan selamat.
“Mereka merantau ke Aceh rata-rata bekerja di sektor perkebunan,” kata Sugeng.
Ia menambahkan, saat bencana baru terjadi, sebagian warga harus berjalan kaki hingga dua hari untuk mencapai lokasi evakuasi yang aman.
“Jadi berjalan dari lokasi menuju ke tempat evakuasi,” pungkas Sugeng.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jalan Kaki 2 Hari hingga Naik Hercules, Perantau Asal Brebes di Aceh Akhirnya Tiba di Kampung Halaman Regional 21 Desember 2025
/data/photo/2025/12/20/6946c1ab85d68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)