FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto punya pandangan terkait Salim Grup.
Salim Grup sendiri pernah berada di berada di posisi teratas bisnis Indonesia.
Namun, belakangan tepatnya di Mei 1998 ketika krisi melanda Indonesia dan kerusuhan sosial yang melanda kabarnya Salim Grup mendapat bencana.
Bencana yang dimaksud terkait kejatuhan karena dua faktor yang melanda Indonesia di tahun 1998 itu.
Nyatanya, menurut Gigin Praginanto Salim Grup disebutnya tidak benar-benar pernah tumbang.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Salim Grup disebut masih ada sampai saat ini.
Ada cara-cara yang dilakukan untjk tetap membuat Salim Grup ini hidup sampai saat ini.
“Salim tak pernah tumbang,” tulisnya dikutip Jumat (19/12/2025).
Gigin memaparkan uang dari Bank Central Asia (BCA) yang diyakininya dikuras untuk membuat ini hidup terus cara dibawah kabur ke luar negeri.
“Duit BCA dikuras untuk membiayai perusahaan sendiri dan dibawa kabur ke luar negeri ketika negara krisis ekonomi,” ujarnya.
Dan situasi kemanli aman dan dirasa tepat, barulah uang dibawa kembali ke tanah.
Hasilnya, saat ini Salim Grup disebut kembali kaya dan makin berkuasa.
“Setelah aman uang tersebut dibawa kembali ke Indonesia dan membuatnya makin kaya dan berkuasa,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)
