Padang, Beritasatu.com – Warga Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, meluapkan kemarahan mereka kepada pemerintah akibat tidak adanya alat berat yang diturunkan untuk penanganan pascabanjir bandang. Padahal, kondisi akses jalan menuju permukiman mereka semakin parah dan nyaris putus total karena terus terkikis arus sungai.
Kekecewaan warga memuncak hingga puluhan orang turun langsung ke sungai, memindahkan batu-batu besar hanya dengan tangan mereka sendiri. Aksi spontan itu dilakukan lantaran warga khawatir jalan utama penghubung ke permukiman akan hilang sepenuhnya jika tidak segera ditangani.
Saat ini, sebanyak 650 keluarga di Batu Busuak kembali terisolasi setelah jalan utama amblas dan sebagian besar badan jalan tergerus air sungai. Hingga Jumat (12/12/2025), akses tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Sepeda motor pun harus memaksa melewati bagian jalan yang hampir putus demi memastikan bantuan logistik tetap dapat masuk.
Ketua Pemuda Batu Busuak, Zal Hendri, mengatakan kondisi tersebut membuat kehidupan warga semakin berat. Ia menegaskan alat berat sangat dibutuhkan untuk memindahkan material besar yang menghalangi aliran sungai dan terus menghantam badan jalan.
“Kami butuh alat berat untuk memindahkan batu tengah sungai ke tepi jalan karena air sungai terus mengikis jalan menuju Batu Busuak. Pemerintah ke sini cuma selfie saja, sedangkan kami butuh aksi nyata,” tegas Zal.
Ia menambahkan warga telah berkali-kali melaporkan kondisi itu dan meminta bantuan, tetapi hingga kini belum ada langkah konkret dari pihak berwenang.
Warga Batu Busuak berharap pemerintah bergerak cepat, mengingat akses tersebut adalah satu-satunya jalur menuju permukiman mereka. Tanpa perbaikan darurat, isolasi diperkirakan semakin parah dan dapat menghambat pengiriman bantuan bagi ratusan keluarga terdampak banjir bandang.
