Sangihe, Beritasatu.com – Kampoeng Dolanan Sulawesi menarik perhatian masyarakat Sangihe dengan menghadirkan berbagai permainan tradisional yang dikemas secara inovatif. Perwakilan komunitas, Destu Ayu Hapsari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan kembali permainan klasik kepada generasi muda sekaligus menjadi ajang nostalgia bagi orang dewasa.
Salah satu permainan yang paling mencuri perhatian adalah ular tangga raksasa. Tidak seperti permainan tradisional pada umumnya, papan ular tangga ini dibuat dari bahan baliho berukuran sekitar tiga kali tiga meter.
Dalam versi raksasa ini, pemain menjadi pion yang bergerak mengikuti kotak permainan, sedangkan dadu yang digunakan juga berukuran besar.
“Ular tangga raksasa, jadi balihonya ukuran mungkin tiga kali tiga meter yang jadi pionnya adalah diri kita sendiri,” ujar Destu.
Selain ular tangga, komunitas ini juga menghadirkan permainan klasik lainnya seperti cengkeng atau engkley (lompat-lompatan), lompat goroh (lompat tali), tarik tambang, serta permainan berbasis baliho seperti jejak langkah, yang mengharuskan pemain mengikuti jejak telapak tangan dan kaki yang tersedia di permukaan papan.
Destu menambahkan, permainan-permainan tersebut dikemas secara menarik untuk memikat generasi Z dan generasi Alfa yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Sementara bagi orang dewasa, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk menikmati kembali keseruan permainan tempo dahulu.
“Permainan tradisional bukan cuma nostalgia, tetapi menjadi hal baru bagi anak-anak untuk diperkenalkan di tengah teknologi,” pungkasnya.
Kehadiran Kampoeng Dolanan Sulawesi di Sangihe diharapkan dapat menghidupkan kembali kecintaan pada permainan tradisional sekaligus mempererat interaksi sosial lintas generasi.
